Anda di halaman 1dari 5

Laporan Praktikum Anatomi Fisiologi Tumbuhan SITH-ITB (2020) | 1

TALLY SHEET HASIL PENGAMATAN KAYU


MODUL 4 JARINGAN XYLEM

Muhammad Daffa Raihan, 11519035


Program Studi Rekayasa Kehutanan, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati
Institut Teknologi Bandung

1. Kayu Teras (Heartwood) dan Kayu Gubal (Sapwood)


a. Penampang Melintang Kayu
Kayu
gubal

Kayu Lingkar
Teras tahun

Empulur

b. Perbedaan Karakteristik Kayu Teras dan Kayu Gubal

Parameter Kayu Teras Kayu Gubal

Letak Terletak di bagian dalam Terletak di bagian luar kayu,


kayu, dengan hati (pith) dekat kambium kayu di bawah
kulit.
Warna Kayunya sebagian besar Kayunya sebagian besar
berwarna tua (merah, coklat, berwarna putih atau muda.
hitam).
Sifat Tidak bersifat porus, kuat, Bersifat porus, tidak kuat,
awet. tidak awet.
Laporan Praktikum Anatomi Fisiologi Tumbuhan SITH-ITB (2020) | 2

Tahan dengan Serangan Lebih tahan jamur/serangan Kayu gubal lenih tahan
Jamur jamur karena ada zat jamur/perusak kayu karena
ekstraktif. H20 maksimum dan 02
minimum tidak ada.
Susunan sel Sel – sel mati Sel – sel hidup
Kelembaban Kering Lembab
Ketebalan Tebal Lunak
Fungsi Penyokong struktur Penyalur cairan dan tempat
penimbun zat – zat makanan.

(Hygreen, JG dan Bowyer, (Hygreen, JG dan Bowyer,


1989). 1989).

c. Hasil Pengukuran Disk Kayu

Jari-jari terjauh dari empulur 7 cm

Perhitungan luas kayu silindris (r=jari – jari Perhitungan luas kayu teras
terjauh dari empulur) = πr2
=153,86 cm2 11 cm2

Perhitungan luas kayu gubal Perhitungan luas kayu keseluruhan

57,25 cm2 68,25 cm2

Perhitungan % kayu teras Perhitungan % kayu gubal

= (11/68,25) x 100 % = 16,117 % = (100-16,117)% = 83,883 %

Perhitungan % kebundaran batang

= (68,25/153,86) x 100 % = 44,358 %


Laporan Praktikum Anatomi Fisiologi Tumbuhan SITH-ITB (2020) | 3

d. Bagaimanakah perbandingan antara %kayu teras dan %kayu gubal yang didapat berdasarkan
hasil pengamatan? Apakah artinya?
Dalam hal persentase volume, pada kayu gubal memiliki persentase lebih besar dibandingkan
dengan bagian kayu teras dan hubungannya dengan nilai koefisien korelasi persentase volume
kayu gubal memiliki nilai negatif, sedangkan kayu teras memiliki nilai positif. Nilai koefisien
korelasi tersebut menunjukkan kenaikan diameter akan menyebabkan penurunan persentase
volume kayu gubal. (Siarudin & Witdiyanto 2012).
Laporan Praktikum Anatomi Fisiologi Tumbuhan SITH-ITB (2020) | 4

2. Identifikasi Struktur Kayu (Ciri-ciri Makroskopis)


a. Penampang Kayu

Cross Section Radial Tangensial Keterangan

Foto sampel kayu


Dengan kamera
HP.

Gambar sampel
kayu

Literatur

(Brazilian Journal of (Brazilian Journal of


(Almeida, 2014).
Geology, 2017). Geology, 2017).
Laporan Praktikum Anatomi Fisiologi Tumbuhan SITH-ITB (2020) | 5

b. Ciri-ciri Makroskopis Kayu

Nama lokal Sirsak / Nangka Belanda

Nama latin Annona muricata.

Pola penyebaran dan susunan Susunan pembuluh kolateral tertutup, susunan pori adalah
trakea/pembuluh/pori berganda radial, sebaran pori baur. (Prasetyorini, 2014).

Susunan parenkim Susunan parenkim jari – jari dan penyebaran apotrakeal


baur berkelompok. (Prasetyorini, 2014)

Susunan saluran Susunan saluran resin vertikal (Prasetyorini, 2014).


interseluler/getah/damar

Jumlah jari-jari 3 (Prasetyorini, 2014)

3. Daftar Pustaka [poin 5]


Siarudin, M, Widiyanto, A 2012. “Kandungan Kayu Gubal dan Teras pada Dolog dan Papa
Gergajian Manglid (Manglieta glauca BI.), Jurnal Ilmu dan Teknologi Kayu Tropis,
Vol.10, No.2.
Hygreen, JG, Bowyer, JL 1989. “Hasil hutan dan ilmu kayu”. Gajah Mada University Press.
Prasetyorini, moerfiah, Wardatun, S, Affandi 2014. “Akfivitas Berbagai Sediaan Buah Sirsak
(Annona muricala Linn) dalam Penurunan Kadar Asam Urat Tikus Putih Sprague-Dawley.
Almeida, LF, Gomes, SM 2014. “Anatomy and Histochemistry of Araticum (Annona crassiflora
Mart.) on Three Annonaceae Rootstocks”, American Journal of Plant Sciences,
Universidade Federal de Roraima.
Soares, EAA, Kloster, AC, Gnaedinger, SC, Riker, SR, Lima, FJdC, Motta, MB 2017. “First
record of Annonaceae wood for the Neogene of South America, Amazon Basin, Brazil”,
Brazilian Journal of Geology, Vol.47, No.1.

Anda mungkin juga menyukai