Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

SIFAT-SIFAT DASAR KAYU

ACARA I

PENYIAPAN SAMPEL

Oleh:

Nama : Muhammad Akhian Nur

NIM : 22/499422/KT/09916

Co-Ass : Muhammad Zuhair

Kelompok : Kelompok 14 sub B

LABORATORIUM PEMBENTUKAN DAN PENINGKATAN KUALITAS KAYU

DEPARTEMEN TEKNOLOGI HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2023
ACARA I

PENYIAPAN SAMPEL

I. TUJUAN
Tujuan dari praktikum acara ini adalah :
1. Memahami proses pembuatan sampel uji fisika, mekanis dan
kimia kayu

2. Memahami hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses


pembuatan sampel uji sifat fisika, mekanika, dan kimia kayu

II. DASAR TEORI

Kayu adalah bahan yang cukup kompleks karena sifatnya yang


anisotropik atau sifat yang berbeda pada masing-masing arah yaitu
radial, tangensial,dan longitudinal (Bakrie, 2008). Kayu juga memiliki
beberapa sifat dasar antara lain sifat fisika kayu, sifat kimia kayu,dan
sifat mekanika kayu. Struktur kayu, sifat fisika, sifat mekanika,dan
kimia kayu merupakan faktor-faktor yang dapat dijadikan dasar
pemilihan dalam penggunaaan kayu. Selain pengetahuan sifat dasar,
kayu juga memiliki sifat yang bervariasi bahkan dalam satu pohon
sekalipun. Kayu yang dihasilkan oleh pohon sering kali dianggap
memiliki struktur dan sifat yang sama. (Simangunsong, 2016).
Salah satu sifat dasar kayu adalah sifat fisika kayu yang
meliputi kerapatan, kadar air, dan perubahan dimensi yang dijadikan
sebagai parameter dalam mengetahui kualitas kayu dan dapat
memprediksi sifat-sifat kayu lainnya. Pengambilan sampel dari sifat
fisika kayu diambil dari pinggir batang menuju bagian jantung
kayu atau tengah kayu (Munoz et all, 2008). Sifat kimia kayu adalah
sifat-sifat kayu yang berkaitan dengan kandungan zat kimia dalam
kayu yang dibutuhkan keberadaannya dalam industri kimia yang
mengolah kayu seperti industri rayon, seluloid, pulp dan kertas
(Kasmudjo, 2010).
Sifat mekanika kayu merupakan sifat yang berhubungan dangan
kekuatan bahan dan merupakan ukuran kemampuan suatu bahan
dalam menahan gaya luar yang bekerja padanya yang berhubungan
kuat dengan respon yang meliputi kuat tekan, kuat geser, kuat tarik,
dan kuat lentur (Oka, 2009). Sampel kayu yang digunakan dalam
praktikum ini adalah Trembesi.( Samanea saman) Pohon trembesi ini
dapat mencapai ketinggian rata-rata 30-40 m,lingkar pohon sekitar 4,5
m dan mahkota pohon mencapai 40-60 m. Di Indonesia pohon ini
biasanya dimanfaatkan sebagai pohon pelindung, padahal
pemanfaatannya bisa lebih luas. Kayu ini bisa dikembangkan sebagai
kayu industry atau komersial yang memiliki karakteristik tekstur kayu
yang lebih lembut, terang dan kuat, sehingga dapat digunakan untuk
furnitur, kerajinan, dah hiasan untuk interior rumah (H. Fanny, 2019).

III. ALAT DAN BAHAN.


Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah
1. Kaliper
2. Alat tulis
3. Gergaji mesin
4. Plastik
5. Penggaris
6. Timbangan analitik digital

Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah


1. Balok kayu Trembesi (Samanea saman)
2. Disk kayu Trembesi (Samanea saman)
3. Serbuk gergaji dari disk kayu Trembesi (Samanea saman)

IV. CARA KERJA


a. Sifat fisika kayu
2. Sifat fika kayu
Kayu dipotong sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan

Kayu yang telah di potong di beri nomor secara urut dari dalam hingga
luar

Kayu yang telah di potong dan diberi nomor lalu di timbang hingga
mencapai berat konstan

Sempel kayu di keringkan hingga mencapai berat kering tanur

Langkah pertama, kayu digambar dan ditandai pada bagian


empulurnya, gambar menyesuaikan ukuran yang telah ditentukan.
Ukur sepanjang 2 cm sebanyak mungkin ke arah kanan, lalu ukur
kembali dengan panjang yang sama yaitu 2 cm sebanyak mungkin ke
arah kiri. Lalu ukur sepanjang 1 cm ke arah atas lalu ke arah bawah
dengan panjang yang sama, lalu garis di tarik ke arah kanan ke kiri
sesuai sampel. Selanjutnya diberi abjad dari empulur ke arah kanan
sampai ke kulit seperti a,b,c, dan seterusnya. Lalu diberi angka dari
empulur ke arah kiri sampai ke kulit seperti 1,2,3, dan seterusnya. Lalu
kayu dipotong dengan menggunakan gergaji mesin hingga
mendapatkan sampel kayu dengan ukuran 2 x 2 x 2 cm dan 2 x 2 x 4
cm.

b. Sifat mekanika kayu

Papan kayu diptotong sesuai dengan ukuran yang telah di tentukan

Kayu yang telah di potong di beri nomor secara urut dari dalam hingga
luar

Kayu yang telah di potong dan diberi nomor lalu di timbang hingga
mencapai berat konstan

Persegi panjang di gambar di sebelah kanan atau kiri kayu tanpa


adanya bagian empulur dengan ukuran 2 x 30 cm sebanyak 3 buah.
Lalu kayu dipotong dengan menggunakan gergaji mesin, setelah di
potong lalu di ukur lagi sepanjang 2 cm agar mendapatkan ukuran 2 x
2 x 30 cm. Lalu di letakkan di Laboratorium Fisika dan Mekanika
Kayu untuk dikering anginkan.

c. Sifat kimia kayu

Pada saat pemotonga kayu, serbuk kayu yang dihasilkan diambil untuk
djadikan sampel

Serbuk kayu disimpan di tempat kering

Setelah kering serbuk kayu disaring sampai didapatkan sampel untuk


pengujian kimia kayu
Pada saat pemotongan kayu terdapat serbuk kayu, serbuk kayu diambil
lalu diambil untuk dijadikan sampel. Lalu sampel yang didapatkan
disimpan di tempat kering tanpa terkena cahaya matahari secara
langsung. Setelah itu disaring hingga mendapatkan ukuran 40-60
mesh.

V. DATA DAN PERHITUNGAN

Tabel 1. Perhitungan Disk Kayu

Bagian No. Panjang


1 1 cm
2 1,1 cm
Kulit Kayu 3 1 cm
4 1 cm
Rerata 1,025 cm
1 6 cm
2 4 cm
Kayu Gubal 3 6 cm
4 4,5 cm
Rerata 5,125 cm
1 17 cm
Kayu Teras 2 15,5 cm
Rerata jari" teras 16,25 cm
Luas Total Disk 640,18 𝑐𝑚2
Luas Teras 207,39 𝑐𝑚2
Luas Gubal 344,15 𝑐𝑚2
Luas kulit kayu 88,63 𝑐𝑚2
Persentase Teras 32,40 %
Persentase Gubal 53,76 %
Presentase Kulit 13,85 %
Hasil Perhitungan :
Perhitungan hasil pengukuran disk

 Rerata jari-jari teras (a)

(𝑑1 + 𝑑2 ) 17 + 15,5 32,5


= = = = 8,13 𝑐𝑚
4 4 4
 Rerata tebal gubal (b)

(𝑡𝑒𝑏𝑎𝑙1 + 𝑡𝑒𝑏𝑎𝑙2 + 𝑡𝑒𝑏𝑎𝑙3 + 𝑡𝑒𝑏𝑎𝑙4 ) 6 + 4 + 6 + 4,5


= =
4 4
= 5,13 𝑐𝑚

 Rerata tebal kulit kayu (c)

(𝑡𝑒𝑏𝑎𝑙1 + 𝑡𝑒𝑏𝑎𝑙2 + 𝑡𝑒𝑏𝑎𝑙3 + 𝑡𝑒𝑏𝑎𝑙4 ) 1 + 1,1 + 1 + 1


= =
4 4
= 1,03 𝑐𝑚

 Luas total disk

= (𝑎 + 𝑏 + 𝑐)2 × 𝜋 = (8,13 + 5,13 + 1,03)2 × 𝜋 = 641,5 𝑐𝑚2

 Luas kayu teras

= 𝑎2 × 𝜋 = (8,13)2 × 𝜋 = 207,64 𝑐𝑚2

 Luas kayu gubal


= [(𝑎 + 𝑏)2 × 𝜋] − (𝑎2 × 𝜋)
= [(8,13 + 5,13)2 ] − ((8,13)2 × 𝜋)
= 552,37 − 207,64
= 344,73 𝑐𝑚2
 Luas kulit kayu
= 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 − (𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑎𝑠 + 𝑔𝑢𝑏𝑎𝑙 )
= [(𝑎 + 𝑏 + 𝑐 )2 × 𝜋] − [(𝑎 + 𝑏)2 × 𝜋]
= 641,5 − (207,64 + 344,73)
= 89,13 𝑐𝑚2
 Luas total
= 207,64 + 344,73 + 89,13
= 641,5 𝑐𝑚2
 Persentase kayu teras
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑎𝑠 207,64
× 100% = × 100% = 32,36%
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 641,5
 Persentase kayu gubal
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑎𝑠 344,73
× 100% = × 100% = 53,74%
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 641,5
 Persentase kulit kayu
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑎𝑠 89,13
× 100% = × 100% = 13,90%
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 641,5
 Persentase bagian kayu total
32,36% + 53,74% + 13,90% = 100%
1. Sifat Fisika Kayu
3
2

Gambar 1.1 Sampel Uji Berat Jenis

3
2 1. Arah longitudinal
2. Arah tangensial

3. Arah radial
1

Gambar 1.2 Sampel Uji Penyusutan Kayu

3
2. Sifat Mekanika Kayu
1. Arah longitudinal
2 2. Arah tangensial

3. Arah radial

Gambar 1.3 Sampel Uji Keteguhan Lengkung Statis


3. Sifat Kimia Kayu

Gambar 1.4 Sampel Uji Kandungan Ekstraktif Kayu ukuran 40-60


mesh

Gambar 5. Disk Kayu Trembesi.

VI. PEMBAHASAN
Acara 1 (Penyiapan sampel) membahas mengenai pembuatan sampel
uji sifat kayu yaitu sifat fisika, sifat mekanika, dan sifat kimia. Dalam
pembuatannya digunakan kayu Trembesi (Samanea saman) dengan
kondisi yang segar. Sampel diambil pada 3 kedudukan aksial (bagian
pangkal, tengah, dan ujung) serta tiga kedudukan radial (dekat hati,
tengah, dan dekat kulit). Disk Kayu Trembesi (Samanea saman) yang
digunakan dalam kondisi yang sehat, tidak terserang hama maupun
penyakit, dan kondisi bentuk yang lurus atau tidak terdapat bengkokan.
Kayu Trembesi (Samanea saman) merupakan kayu yang berasal dari
pohon yang bergenus Albizia. Pohon trembesi ini dapat mencapai
ketinggian rata-rata 30 - 40 m,lingkar pohon sekitar 4,5 m dan mahkota
pohon mencapai 40 - 60 m. Bentuk batangnya tidak beraturan kadang
bengkok, menggelembung besar . Di Indonesia pohon ini biasanya
dimanfaatkan sebagai pohon pelindung, padahal pemanfaatannya bisa
lebih luas. Kayu ini bisa dikembangkan sebagai kayu industry atau
komersial yang memiliki karakteristik tekstur kayu yang lebih lembut,
terang dan kuat, sehingga dapat digunakan untuk furniture, kerajinan, dah
hiasan untuk interior rumah. (Fanny,2019)
Kayu Trembesi yang digunakan di praktikum ini memiliki luas total
640,17cm2. Dari keseluruhan luas itu sejumlah 32,36% adalah kayu teras
dan kayu gubal sejumlah 53,74%, yaitu 207,64cm2 adalah kayu teras dan
344,73 cm2 adalah kayu gubal. Sedangkan sisanya sebanyak 13,90% atau
89,13 cm2 merupakan luas kulit kayunya. Kayu tersebut dipotong dengan
gergaji mesin menjadi ukuran 2x2x2 cm dan 2x2x4 cm masing masing
sebanyak 4 untuk digunakan dalam menentukan sifat fisika yaitu pada uji
berat jenis dan kadar air pada potongan 2x2x2 cm dan uji penyusutan
dimensi pada potongan 2x2x4 cm. Praktikum ini dilakukan untuk
mengetahui sifat fisika, kimia, dan mekanika kayu. Pengujian sifat fisika
kayu bertujuan untuk mengetahui kadar air yang berada dalam kayu
tersebut, penyusutan yang dialami oleh kayu tersebut dari keadaan segar
sampai kering udara hingga kering tanur. Pengujian sifat mekanika kayu
bertujuan untuk mengetahui kelengkungan yang terjadi pada kayu trembesi
tersebut.
Empulur pada disk kayu trembesi (Samanea saman) ini merupakan tipe
konsentris karena tipe konsentris yaitu xylem yang digunakan berada di
tengah dan dikelilingi oleh floem. Pada disk kayu trembesi juga tidak
memiliki retakan / growongan pada kayu gubal maupun teras, itu juga salah
satu alasan Kayu Trembesi digunakan untuk praktikum kali ini. Sifat fisika
kayu sangat spesifik karena peranan faktor dalam pada struktur kayu sangat
menentukan sifat fisika pada kayu tersebut, di samping peran lingkunan
dimana kayu tersebut berada. Dalam uji fisika yang dilakukan pada
praktikum kali ini dengan disk kayu Trembesi (Samanea saman) dengan
ukuran 2 cm x 2 cm x 2 cm untuk uji berat jenis dan kadar air serta 2 cm
x 2 cm x 4 cm untuk uji perubahan dimensi kayu. Adapun sifat mekanika
kayu atau sifat kekuatan kayu merupakan ukuran kemampuan dari suatu
jenis kayu dalam menahan beberapa gaya yang dikenai pada bidangnya.
Pada praktikum ini digunakan sampel kayu dengan ukuran 2 cm x 2 cm x
30 cm sedangkan Untuk pengujian sifat kimia digunakan serbuk hasil
gergajian disk kayu sebanyak 40-60 mesh. Pengujian ini untuk mengetahui
komponen kimia yang terkandung dalam kayu, meliputi karbohidrat
(selulosa dan hemiselulosa), non-karbohidrat (lignin), dan zat ekstraktif
VII. KESIMPULAN
Dari praktikum ini dapat disimpulkan:

1. Pembuatan contoh sampel kayu dapat dilakukan melalui tiga proses


yaitu proses fisika, proses mekanika, dan proses kimia. Pada proses
fisika kayu sampel berukuran 2x2x2 cm untuk berat jenis serta kadar
air kayu dan 2x2x4 cm untuk pengukuran penyusutan. Pada proses
mekanika kayu sampel berukuran 2x2x30 cm untuk pengujian
keteguhan lengkung statik dari kayu trembesi yang dipotong
menggunakan mesin gergaji listrik. Pada proses kimia kayu sampel
yang digunakan berupa serbuk kayu hasil limbah gergajian dengan
ukuran 40 mesh untuk pengujian zat ekstraktif dan 60 mesh untuk
penentuan kadar air.

2. Dalam tahapan pengujian ada beberapa hal yang harus diperhatikan


seperti sampel kayu yang digunakan dalam keadaan segar setelah
proses penebangan, sehat, dan lurus. Pada saat memasukkan sampel ke
dalam plastik agar tak terjadi penguapan dan kadar air dalam kayu tetap
terjaga yang berakibat dalam faktor kesegaran kayu. Setelah
penggergajian, sampel kayu harus tertutup plastik serta harus berhati-
hati pada saat akan memotong dan mengukur kayu.

VIII. DAFTAR PUSTAKA


Bakrie. 2008. Analisis Sifat Mekanis Kayu Eboni di Sulawesi
Tengah. Jurnal Smartek, Vol. 6 (1).

Fanny Hidayati dan P. Burhanuddin Siagian. 2019. STRUKTUR


DAN SIFAT KAYU TREMBESI ( Samanea saman
MERR) DARI HUTAN RAKYAT DI
YOGYAKARTA. Fakultas Kehutanan Universitas
Gadjah Mada
Kasmudjo. 2010. Teknik Jitu Memilih Kayu Untuk Aneka
Penggunaan. Yogyakarta : Cakrawala.

Munoz Riesco G., Maria A., Soilan Canas., R. R. Soalleiro. 2008.


Physical Properties of Wood in Tinned Scots Pines
(Pinus sylvestris L.) from Plantation in Northern Spain.
Journal Annals of Forest Science Vol.65(5) : 507.

Oka, G. Made. 2009. Analisis Rasio Antara Lebar dan Tinggi Balok
Terhadap Perilaku Lentur Kayu Kamper. Jurnal
SMARTek. Vol 7(1):24-31.

Simangunsong, Arnita Sari., A. Hapid., dan Muthmainnah. 2016.


Variasi Sifat Fisika Kayu Kemiri (Aleurites moluccana)
Berdasarkan Arah Aksial. Jurnal Warta
Rimba. Volume 4 (1) :16 – 20.

IX. LAMPIRAN

Gambar 1. Pemotongan kayu Gambar 2. Pengambilan


serbuk kayu

Anda mungkin juga menyukai