Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Masker Medika Volume 11, Nomor 1.

Juni 2023
e-ISSN : 2654-8658 http://jmm.ikestmp.ac.id
p -ISSN :2301-8631 10.52523/maskermedika.v11i1.535

DETEKSI FORMALIN PADA TAHU MENGGUNAKAN EKSTRAK ANTOSIANIN


DARI KULIT NAGA (Hylocereus polyrhizus)

DETECTION OF FORMALIN IN TOfu USING ANTHOCIANIN EXTRACT


FROM DRAGON SKIN (Hylocereus polyrhizus)

Novianty1*, Raihan Yulianzah2**


** Institut Ilmu Kesehatan dan Teknologi Muhmmadiyah Palembang
korespondensi emil : noviantymik@gmail.com

ABSTRAK

Pendahuluan: Tahu merupakan makanan yang banyak digemari oleh masyarakat karena
memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi dan memiliki harga yang murah, akan tetapi tahu
juga makanan yang sering diberi formalin oleh produsen- produsen nakal dengan tujuan untuk
memperpanjang masa simpan dan menjaga kualitas tahu agar tetap terlihat bagus. Tujuan:
untuk mengetahui efektivitas ekstrak kulit buah naga dalam mendeteksi kandungan formalin
pada tahu. Metode: Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Teknik sampling yang
digunakan adalah purposive sampling. Sampel yang digunakan adalah tahu putih. Terdapat
3 perlakuan dengan 3 kali ulangan yang terdiri dari P1 (5%), P2 (10%), dan P3 (15%). Hasil:
Hasil penelitian menunjukkan P3 (15% ekstrak antosianin kulit buah naga) paling efektif
dalam mendeteksi formalin yang terdapat pada tahu putih. Terdapat 7 sampel positif
mengandung formalin. Diskusi: Ekstrak antosianin dari kulit buah naga efektif sebagai
detektor formalin pada bahan pangan.

Kata kunci: Antosianin, Formalin, Kulit buah naga, Tahu

ABSTRACT

Introduction: Tofu is one of food that is much liked by the public, because it has a relatively
high nutritional content and has a low price, however, tofu is also a food that is often given
formalin by unscrupulous producers with the aim of extending the shelf life and maintaining
the quality of tofu so that it remains visible good. Objective: to determine the effectiveness of
dragon fruit peel extract in detecting formaldehyde content in tofu. Method: This research is
an experimental research. The sampling technique used is purposive sampling. The sample
used is white tofu. There were 3 treatments with 3 repetitions consisting of P1 (5%), P2 (10%),
and P3 (15%). Results: The results showed that P3 (15% anthocyanin extract of dragon fruit
skin) was the most effective in detecting formaldehyde in white tofu. There were 7 positive
samples containing formalin. Discussion: Anthocyanin extract from dragon fruit peel with
15% concentartion was effective as a formaldehyde detector in food.

Keywords: Anthocyanin, Formalin, Dragon fruit skin, Tofu

https://doi.org/10.52523/maskermedika.v11i1.535
Lisensi: Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY-SA 4.0)
190
Jurnal Masker Medika Volume 11, Nomor 1. Juni 2023
e-ISSN : 2654-8658 http://jmm.ikestmp.ac.id
p -ISSN :2301-8631 10.52523/maskermedika.v11i1.535

PENDAHULUAN dapat menyebabkan kanker (Sihite &


Makanan merupakan kebutuhan Fahamsyah, 2020). Alasan produsen
pokok manusia yang berupa olahanpangan /industri makanan melakukan hal yang
untuk mempertahankan kelangsungan curang dan merugikan itu dikarenakan demi
kehidupan Makanan yang dikonsumsi akan meraih keuntungan yang lebih besar
menjadi nutrisisi kemudian diolah menjadi dengan menambahkan zat-zat berbahaya
energi. Manusia membutuhkan energi kedalam makanan yang mereka jual
dalam melakukan aktivitas dalam (Yuliarti, 2007). Menurut (Hastuti, 2010)
kehidupan sehari-hari sehingga makanan alasan pemakaian formalin yang digunakan
menjadi faktor utama dalam mempengaruhi pada bahna pangan seperti ikan 2asin
kesehatan manusia.Pada umumnya bahan adalah dapat mempercepat proses
makanan mengandung beberapa unsur pengeringan dan membuat tampilan fisik
atau senyawa seperti air, karbohidrat, tidak cepat rusak pada ikan asin. Formalin
protein, lemak, vitamin, enzim, pigmen dan dapat menyebabkan pengerasan jaringan
lain-lain (Nasution & Supriatna, 2019). pada bahan makanan, selain itu sulit untuk
Bahan tambahan non makanan yang dicerna dan diserap (Hoffman et al, 2015).
viii
banyak disalahgunakan kedalam makanan Tahu merupakan makanan yang
adalah Formalin, Boraks, Rhodamin B. banyak digemari oleh masyarakat karena
Formalin termasuk zat yang tidak boleh memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi
digunakan dalam bahan makanan dan dan memiliki harga yang murah, akan tetapi
sering disalahgunakan oleh produsen tahu juga makanan yang sering diberi
makanan. Penyalahgunaan formalin pada formalin oleh produsen-produsen nakal
makanan dapat menyebabkan terjadinya dengan tujuan untuk memperpanjang masa
keracunan dikarenakan formalin cepat simpan dan menjaga kualitas tahu agar
bereaksi dengan lapisan lendir saluran tetap terlihat bagus (Aziza et al., 2017) .
pencernaan dan saluran pernafasan. Dalam Larangan terhadap penggunaan formalin
keadaan seperti ini bisa menyebabkan sebagai pengawet makanan sebenarnya
terjadinya kegagalan pembuluh darah, sudah lama diterapkan, yaitu dalam
depresi susunan syaraf, kegagalan ginjal, Permenkes No. 722 / MENKES / PER I IX /
hipotensi, toksisitas hati, jika terpapar dalam 1988 tentang Bahan Tambahan Makanan
jumlah besar bisa menyebabkan kematian sebagaimana telah diubah dengan
(Saptarini et.al, 2011; Wardani dan Permenkes No. 1168 / MENKES / PER / XI
Surahma, 2016; Yuliantini dan Winasih, 1999, namun penyalah gunaan formalin ini
2019). Bahan makanan yang layak dan baik masih banyak digunakan (Pontoh, 2018).
untuk dikonsumsi harus bebas dari Pada kasus yang terjadi pada tanggal
kontaminan biologi dan kimiawi seperti yang 8 maret 2021, BPOM Kota Palembang
sudah diatur dalam UU No. 36 Tahun 2009 temukan 20.000 Tahu berformalin di wilayah
tentang Kesehatan (UU Kesehatan) dan pasar 7 ulu kecamatan seberang ulu 1.
Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun Berdasarkan kasus tersebut maka perlu
2019 tentang Keamanan Pangan. Namun dilakukan penelitian mengenai kandungan
dewasa ini masih banyak produsen bahan berbahaya seperti formalin pada tahu
makanan yang menggunakan pengawet (Dan et al., 2017). Umumnya penelitian
sintetik berupa formalin kedalam makanan. formalin pada makanan dengan cara uji
Formalin adalah salah satu zat yang laboratorium, namun beberapa peneliti
biasanya digunakan sebagai pengawet memiliki cara sederhana yaitu dengan
salah satunya untuk pengawetan mayat, me;manfaatkan ekstrak tumbuhan dari kulit
dan formalin ini adalah salah satu zat buah naga yang dapat digunakan sebagai
tambahan makanan yang sangat dilarang, indikator untuk mendeteksi formalin yang
karena formalin sebenarnya bukan bisa diterapkan skala rumah tangga
merupakan bahan tambahan makanan, (Pontoh, 2018).
bahkan merupakan zat yang tidak boleh Metode identifikasi formalin secara
ditambahkan pada makanan,karena sangat antara kualitatif lain; menggunakan serbuk
berbahaya bagi kesehatan, salah satunya Asam Kromatofat (Sudjarwo, 2013),
https://doi.org/10.52523/maskermedika.v11i1.535
Lisensi: Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY-SA 4.0)
191
Jurnal Masker Medika Volume 11, Nomor 1. Juni 2023
e-ISSN : 2654-8658 http://jmm.ikestmp.ac.id
p -ISSN :2301-8631 10.52523/maskermedika.v11i1.535

pereaksi Schiff (Kusumawati dan digunakan akuades, ekstrak kulit buah


Trisharyanti, 2004). Menurut beberapa naga, dan tahu. Ekstrak antosianin
penelitian (Trisnawati, 2009), (Khaira, 2015) diperoleh dari kulit buah naga yang
dan (Nuhman, 2017) tentang uji identifikasi dihaluskan dan ditambahkan dengan
formalin bisa menggunakan bahan alami akuades. Perlakuan uji terdiri dari P1 (5%
dari tanaman yaitu berupa ekstrak kulit buah ekstrak antosianin), P2 (10% ekstrak
naga dan juga getah dari buah pepaya. antosianin), dan P3 (15% ekstrak
Metode identifikasi ini relatif lebih mudah antosianin).
dan murah dibandingkan harus melakukan
identifikasi uji formalin di laboratorium HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan menggunakan bahan kimia. HASIL
Kulit buah naga mengandung Berdasarkan hasil pada tabel 1
senyawa antosianin yang berfungsiuntuk terdapat 7 sampel tahu mengandung
pewarna alami pengganti pewarna buatan, formalin dari 20 sampel tahu mengandung
sebagai antioksidan untuk menangkal bahan pengawet formalin.
radikal bebas dan selain itu juga dapat
mendeteksi atau identifikasi adanya Tabel.1 Hasil Deteksi Formalin Pada
senyawa kimia (pengawet) seperti formalin. Tahu Menggunakan ekstrak Antosianin Dari
Pada Penelitian sebelumnya penggunaan Kulit
kulit buah naga pernah dilakukan penelitian Perlakuan
Sampel Keterangan
untuk mendeteksi kandungan formalin P1 P2 P3
dengan metode sederhana menggunakan 1 - - - Negatif
ekstraksi antosianin dari kulit buah naga 2 + ++ +++ Positif
super merah, dimana antosianin mudah 3 - - - Negatif
bereaksi dengan formalin yang bersifat 4 - - - Negatif
asam sehingga meninggalkan warna merah 5 - - - Negatif
(Choirul Umi Haniyah, 2019).
Menurut penelitian Sebelumnya 6 - - +++ Positif
tentang uji identifikasi formalin bisa 7 - ++ +++ Positif
menggunakan bahan alami dari tanaman 8 - - - Negatif
yaitu berupa ekstrak kulit buah naga. Dalam 9 - - - Negatif
penelitian ini ada 17 sampel yang diuji 10 - - - Negatif
denga. n menggunakan ekstrak kulit buah 11 - - - Negatif
naga ditemukan ada 6 sampel yang positif 12 - - +++ Positif
menggunakanformalin (Dewi, 2019). Tujuan 13 - - - Negatif
penelitian ini adalah mengetahui 14 - - - Negatif
konsenterasi paling efektif adalam 15 - - - Negatif
mendeteksi formalin yang terkandung pada 16 - - - Negatif
tahu putih. 17 - - - Negatif
18 + ++ +++ Positif
BAHAN DAN METODE
19 - - +++ Positif
Penelitian ini bersifat deskriftif analitik 20 + ++ +++ Positif
dengan pendekatan eksperimen. Sampel
Buah Naga (Hylocereus polyrhizus
yang digunakan adalah tahu putih. Sumber : Data primer (2022)
Pengambilan sampel menggunakan teknik
purposive sampling. Sampel diperoleh dari PEMBAHASAN
20 pedagang tahu yang terdapat di pasar Berdasarkan hasil penelitian semua
tradisional yang ada di Palembang. konsentrasi ekstrak antosianin yang
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi diujikan dapat mendeteksi adanya formalin
IKesT Muhammadiyah Palembang, pada dalam tahu, namun konsenterasi yang
bulan April Tahun 2022. Alat yang paling efektif terdapat pada kosentrasi 15%.
digunakan , beker gelas, gelas ukur, Hal ini di tandai dengan warna ekstrak yang
mikropipet, dan tabung reaksi. Bahan yang tidak mengalami perubahan pada kertas
https://doi.org/10.52523/maskermedika.v11i1.535
Lisensi: Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY-SA 4.0)
192
Jurnal Masker Medika Volume 11, Nomor 1. Juni 2023
e-ISSN : 2654-8658 http://jmm.ikestmp.ac.id
p -ISSN :2301-8631 10.52523/maskermedika.v11i1.535

sampel. Hasil ini serupa dengan hasil merah pada pH 1 dan pH diatas 4 akan
penelitian sebelumnya yang melaporkan memberikan warna violet (Nurkhamidah, siti
bahwa sampel tahu yang mengandung et.al, 2016).
formalin tidak mengalami perubahan warna
setelah diberikan ekstrak antosianin kulit SIMPULAN DAN SARAN
buah naga (Choirul Umi Haniyah, 2019). Simpulan
Sebanyak 20 sampel tahu yang Dari 20 sampel, 7 sampel menunjukkan
diujikan, 7 diantaranya menunjukkan hasil hasil positif mengandung formalin.
positif mengandung formalin. Formalin Konsenterasi ekstrak antosianin kulit buah
memiliki unsur aldehid yang mudah naga yang paling efektif adalah
bereaksi dengan protein, karenanya ketika konsenterasi 15%.
disiramkan ke makanan seperti tahu
formalin akan mengikat unsur protein mulai Saran
dari bagian permukaan tahu sampai ke Bagi masyarakat
bagian dalamnya. Dengan matinya protein Masyarakat dapat dengan bijak memilih
setelah terikat unsur kimia dari formalin tahu yang aman dari formalin dan bisa
maka bila ditekan tahu terasa lebih kenyal mengaplikasikan deteksi sederhana
Selain itu protein yang telah mati tidak menggunakan ekstrak kulit buah naga.
akan diserang bakteri pembusuk yang
menghasilkan senyawa asam, sehingga Bagi Peneliti selanjutnya
tahu akan menjadi lebih awet. Pada Peneliti selanjutnya dapat menambah
penelitian sebelumnya larutan garam variabel uji fisikimia terkait kandungan
banyak digunakan dalam mendeteksi ekstrak antosianin kulit buah naga.
kandungan tahu berformalin (Sebayang et
al., 2020). Hasil penelitian sebelumnya FUNDING
menunjukkan antosianin memiliki pH sekitar Penelitian ini didanai secara mandiri
2-3 hampir sama dengan pH formalin
Antosianin akan berubah warna seiring KONFLIK KEPENTINGAN
dengan perubahan nilai pH. Pada pH tinggi Penelitian ini tidak ada kepentingan dari
antosianin cenderung bewarna biru atau pihak manapun. Penelitian bersifat
tidak berwarna, sedangkan untuk pH menambah informasi dan pengetahuan.
rendah berwarna merah (Ash Shiddiqi &
Karisma, 2021). UCAPAN TERIMA KASIH
Salah satu faktor yang mempengaruhi Ucapan terima kasih ditujukan kepada
warna dari antosianin tetap stabil ketika Laboratorium Biologi IKesT Muhammadiyah
bereaksi dengan formalin karena formalin Palembang.
bersifat asam. Sifat asam formalin akan
menyebabkan warna antosianin tetap KEPUSTAKAAN
merah pada pH 1 dan pH diatas 4 akan Ash Shiddiqi, Q. Y., & Karisma, A. D. (2021).
memberikan warna violet (Nasution & EKSTRAKSI SENYAWA ANTOSIANIN
Supriatna, 2019). Kulit buah naga DARI KULIT BUAH NAGA MERAH
mengandung antosianin yang mampu (Hylocereus polyrhizus)
mendeteksi formalin. Hal ini disebabkan MENGGUNAKAN METODE
karena sifat formalin dan antosianin sama MICROWAVE ASSISTED
sama memiliki sifat asam sehingga tetap HYDRODISTILLATION (MAHD). Jurnal
menstabilkan warna antosianin kulit buah Chemurgy, 5(1), 30.
naga. Antosianin memiliki pH sekitar 2-3 https://doi.org/10.30872/cmg.v5i1.5699
hampir sama dengan pH formalin. Salah Aziza, M., Rahfiludin, M., & Pangestuti, D.
satu faktor yang mempengaruhi warna dari (2017). Perbedaan Kadar Formalin
antosianin tetap stabil ketika bereaksi Pada Tahu Putih Di Tingkat Produsen
dengan formalin karena formalin bersifat Dan Pedagang Kota Semarang Tahun
asam. Sifat asam formalin akan 2016. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-
menyebabkan warna antosianin tetap Journal), 5(1), 291–300.
https://doi.org/10.52523/maskermedika.v11i1.535
Lisensi: Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY-SA 4.0)
193
Jurnal Masker Medika Volume 11, Nomor 1. Juni 2023
e-ISSN : 2654-8658 http://jmm.ikestmp.ac.id
p -ISSN :2301-8631 10.52523/maskermedika.v11i1.535

Choirul Umi Haniyah, N. M. K. B. E. C. M. Terhadap Keamanan Dan Keselamatan


(2019). UJI EFEKTIVITAS PERASAN Masyarakat Mengkonsumsi Pangan
KULIT BUAH NAGA MERAH Tanpa Formalin Yang Beredar Di Pasar
(Hylocereus polyrhizus) DAN JERUK Tradisional.
NIPIS (Citrus aurantifolia) UNTUK Sudjarwo, Asri Darmawati, dan Vivi Wahyu
MENDETEKSI FORMALIN PADA IKAN Hariyanti. (2013). Penetapan Kadar
BANDENG (Chanos chanos). Formalin dalam Ayam Potong yang
Pharmaceutical Journal of Islamic diambil di Pasar Tradisional Surabaya
Pharmacy, 3(1), 23. Timur, Jurnal Fakultas Farmasi.
https://doi.org/10.21111/pharmasipha.v Universitas Airlangga Surabaya.
3i1.3295 Kusumawati Fitriyah dan Trishayanti Ika.
Dan, P., Kota, P., & Tahun, S. (2017). 1 , 2 , (2004). Penetapan Kadar Formalin
2. 5. yang digunakan sebagai pengawet
Dewi, S. R. (2019). Identifikasi Formalin dalam bakmi basah di pasar wilayah
Pada Makanan Menggunakan EKstrak kota Surakarta. Jurnal Penelitian Sains
Kulit Buah Naga. Jurnal Nasional Ilmu & Teknologi, 5(1): 131-140
Kesehatan, 1(2), 1–16. Trisnawati, Ade. (2019). Pelatihan
Yuliarti N. (2007). Awasi Bahaya Dibalik Identifikasi Boraks dan Formalin Pada
Lezatnya Makanan. Yogyakarta : Makanan di Desa Bareng, Babadan,
Penerbit ANDI, 2007 Ponorogo. Jurnal Widya laksana 2019,
Hastuti. (2010). Analisis Kualitatif dan 8 (1).
Kuantitatif Formaldehid Pada Ikan Asin Khaira, Kuntum. (2015). (UIN) Pemeriksaan
di Madura Agronite. 4(2):132-137 Formalin Pada Tahu Yang Beredar Di
Hoffman, E. A., Brlan L.F., Lloyd M.S., David Pasar Batusangkar Menggunakan
T.A. (2015). Formaldehyde Kalium Permanganat (KMnO4) Dan
Crosslinking: A Tool for the Study of Kulit Buah Naga”.Jurnal Sains dan
Chromatin Complexes.The Journal of Teknologi. 7(1)
Biological Chemistry 290 (44) :26404- Nuhman, Wilujeng, Aprily Esti. (2017).
26411 Pemanfaatan Esktrak Antosianin Dari
Nasution, A. S., & Supriatna, A. E. S. (2019). Bahan Alam Untuk Identifikasi Formalin
Pemanfaatan Ekstrak Antosianin Dari Pada Tahu Putih. Jurnal sains 7 (14).
Kulit Buah Naga Untuk Identifikasi Sebayang, R., Kencana, K. B., & Samosir, I.
Formalin Pada Tahu Dengan Simple (2020). Pemberian Larutan Garam
Methods. Jurnal Gizi KH, 1(2), 2460– terhadap Penurunan Kadar Formalin
6855. pada Tahu. Jurnal Keperawatan
Saptarini, Nyi Mekar., Yulia Wardati dan Silampari, 3(2), 587–596.
Usep Supriatna, (2011), Deteksi https://doi.org/10.31539/jks.v3i2.1076
Formalin pada Tahu di Pasar Sihite, B., & Fahamsyah, E. (2020).
Tradisional Purwakarta, Jurnal Perlindungan Hukum Terhadap
Penelitian Sains & Teknologi, Vol. 12 Konsumen Atas Produk Mie Basah
No. 1 hal. 37 - 44. Yang Mengandung Formalin. Jurnal
Wardani, Rossy Indah dan Surahma Asti Hukum Adigama, 3, 1071–1090.
Mulasari, (2016), Identifikasi Formalin https://journal.untar.ac.id/index.php/adi
pada Ikan Asin yang Dijual di Kawasan gama/article/viewFile/8941/5730
Pantai Teluk Penyu Kabupaten Cilacap, Nurkhamidah, siti. Altway, ali. Dkk..
Kesmas Vol. 10 No. 1 hal. 15 - 24. Identifikasi Kandungan Boraks Dan
Yuliantini, Anne dan Winasih Formalin pada Makanan Dengan
Rahmawati, (2019), Analisi Kualitatif Menggunakan Scientific Vs Simple
Boraks dalam Bakso dengan Indikator Methods. Surabaya.2016
Alami Ekstrak Bunga Talang (Clitoria
ternatea L.), Sainstech Farma Vol. 12
No. 1.
Pontoh, K. C. (2018). Perlindungan Hukum
https://doi.org/10.52523/maskermedika.v11i1.535
Lisensi: Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY-SA 4.0)
194

Anda mungkin juga menyukai