Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PELAKSANAAN PROYEK SOSIAL

MATA KULIAH UMUM BAHASA INDONESIA

Pengajaran Teks Ulasan Buku Terhadap Remaja Kompleks Gang


Margasatwa, Sekaran, Gunung Pati, Semarang dengan Metode Diskusi

TIM PELAKSANA:

Puspito Rizky Wahani / 2201422010


Radite Ranggi Ananta / 3211422019
Emilia Indri Artanti / 6411422177

Lastri Utami / 7101422198


Genia Saputra Amaral / 7311422431

DOSEN PENGAMPU:
Diyamon Prasandha, S. Pd., M. P. – NIP. 199008282020121011

MITRA PROYEK SOSIAL:


Remaja Kompleks Gang Margasatwa, Sekaran, Gunung Pati, Semarang
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
MARET, 2023
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PROYEK SOSIAL
MATA KULIAH UMUM BAHASA INDONESIA

JUDUL
Pengajaran Teks Ulasan Buku Terhadap Remaja Kompleks Gang Margasatwa, Sekaran
Gunung Pati, Semarang dengan Metode Diskusi.

IDENTITAS
1) Nama Anggota Tim Pelaksana
a. Puspito Rizky Wahani, 2201422010, Pendidikan Bahasa Inggris,
puspitorizky26@students.unnes.ac.id
b. Radite Ranggi Ananta, 3211422019, Geografi, raditeananta@students.unnes.ac.id
c. Emilia Indri Artanti, 6411422177, Kesehatan Masyarakat,
emiliaindri15@students.unnes.ac.id
d. Lastri Utami, 7101422198, Pendidikan Ekonomi Koperasi,
lastriutami@students.unnes.ac.id
e. Genia Saputra Amaral, 73114224, Manajemen, geniasaputra@students.unnes.ac.id
1) Mitra Proyek Sosial
a) Nama Mitra : Remaja Kompleks Gang Margasatwa, Sekaran, Gunung
Pati, Semarang.
b) Nama Pemimpin/ Pengelola : Neti Wiyanti
c) Alamat :Jl.Taman Sari I No.37 Sekaran, Kec.Gn.Pati, Kota
Semarang, Jawa Tengah 50229
d) Kontak :085225624492
2) Materi Proyek Sosial : Penyampaian materi bab teks ulasan buku genre fiksi dan
non-fiksi
3) Tujuan Proyek Sosial :Memberikan penjelasan dan pemahaman terhadap beberapa
remaja kompleks Gang Margasatwa terkait dengan materi dari teks ulasan buku dengan
tujuan membantu meningkatkan daya berpikir kritis mereka dalam menanggapi sebuah
karya tulis.
Waktu Pelaksanaan : 24 Maret 2023
PENDAHULUAN

Pendidikan bahasa Indonesia memiliki peranan yang sangat penting dalam dunia pendidikan yang
ada di Indonesia. Salah satu peranan penting tersebut adalah, pendidikan bahasa Indonesia
menjadi komponen dasar dalam banyak aspek kehidupan bangsa Indonesia. Peran penting
Pendidikan Bahasa Indonesia dapat di lihat dengan adanya regulasi mengenai mata pembelajaran
bahasa Indonesia yang diwajibkan untuk dimasukan dalam kurikulum semua instansi pendidikan
di Indonesia. Menurut Perpres Nomor 63, Tahun 2019 Bagian Kelima Bahasa Pengantar dalam
Pendidikan Nasional Pasal 23 ayat (1) “Bahasa Indonesia wajib digunakan sebagai bahasa
pengantar dalam pendidikan nasional.” Ayat (2) “ Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar
dalam pendidikan nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan dalam seluruh jenjang
pendidikan.” Ayat (3) “Selain Bahasa Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bahasa
Daerah dapat digunakan sebagai bahasa pengantar di sekolah dasar, madrasah ibtidaiyah, atau
bentuk lain yang sederajat pada tahun pertama dan kedua untuk mendukung pembelajaran.”
Peranan penting mendasar lainnya dari pendidikan bahasa Indonesia adalah sebagai media
pengembang kemampuan berpikir kritis, dimana subjek utamanya adalah pelajar, diperlukan
metode pembelajaran yang mampu mengarahkan pelajar bahasa Indonesia untuk lebih kritis,
beretika, dan percaya diri.

Bahasan dasar dalam pengaplikasian nyata materi dasar bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-
hari masyarakat, seperti surat menyurat, berniaga, dan komunikasi. Menurut KTSP 2006
(Depdiknas, 2006:231) “Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar,
baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan
manusia Indonesia”. Lebih jauh , dalam dunia komunikasi, Pendidikan bahasa Indonesia dijadikan
sebagai media pengembangan kemampuan daya berpikir kritis dalam penyampaian pendapat yang
dimiliki seseorang dalam mengomentari sebuah karya sastra.

Kurikulum materi pembelajaran bahasa Indonesia yang diajarkan dalam satuan instansi
pendidikan, salah satunya adalah materi mengenai teks ulasan buku. Kemampuan berpikir kritis
dalam mengomentari suatu karya sastra serta bagaimana kemampuan penyampaian ulasan tersebut
kedalam sebuah ulasan yang sesuai dengan kaidah penulisan, sangat di perlukan oleh semua
kalangan pelajar bahasa Indonesia. Namun, tidak jarang kemampuan-kemampuan dasar yang
harusnya dimiliki oleh pelajar bahasa Indonesia utamanya, banyak mengalami kendala akibat
adanya kekurangan-kekurangan. Contoh bukti masalah yang dihadapi pelajar akibat banyaknya
kekurangan yang dimiliki baik dari segi cara penyampaian materi maupun dari segi metode
pengajaran yang ada di kelas secara umum adalah :

1. Timbulnya banyak pertanyaan yang tidak dapat dituntaskan oleh tenaga pendidik karena
materi yang di berikan hanya sekadar sebagai pengantar.

2. Timbulnya kesulitan untuk memproses materi yang diberikan pada sebagian kalangan
pelajar bahasa Indonesia karena penugasan yang diberikan tidak jarang hanya sampai pada
permukaannya saja, namun pelajar bahasa Indonesia di tuntut untuk bisa langsung
membuat teks.

3. timbulnya ketakutan untuk bertanya kepada tenaga pendidik karena minimnya interaksi
komunikatif antara dua belah pihak .

4. timbulnya penyempitan pemikiran pelajar, karena tidak diberikan jeda waktu untuk
berargumentasi atau mengomentari dalam konteks ulasan karya sastra yang terbatas pada
bahwa setiap karya sastra itu bagus dan tidak perlu dikomentari.

Munculnya banyak kekurangan tersebut, menjadikan pembelajaran yang ada dalam kelas tidak
efektif, membosankan, dan terkesan bahwasanya hanya tenaga pendidik lah yang memiliki hak
bicara, hak menyampaikan pendapat, membatasi perbedaan pendapat yang dimiliki pelajar.

Efektivitas pembelajaran materi bahasa Indonesia sangatlah penting untuk bekal para pelajar
bahasa Indonesia, apalagi pentingnya efektivitas metode yang digunakan untuk penyampaian
materi teks ulasan buku dalam pembelajaran di kelas, sangat di perlukan oleh para pelajar, kutipan
yang mendukung terkait pentingnya pengajaran dalam teks ulasan baik buku maupun film/ drama
adalah sebagai berikut "pentingnya teks ulasan film adalah proses membelajarkan merangkai atau
merumuskan mengenai pandangan seseorang terhadap sesuatu yang ia lihat/masalah tertentu dan
juga untuk mengetahui kualitas, kelebihan, dan kekurangan yang dimiliki karya film tersebut yang
ditunjukkan untuk pembaca atau pendengar khalayak." (Safitri, 2017)

Serta dalam kutipan "Pemberian akses terhadap buku dan pengajaran teks ulasan buku kepada
remaja dapat meningkatkan minat baca dan pemahaman mereka terhadap sastra. Hal ini
berdampak positif dalam pengembangan kreativitas dan pengetahuan remaja." (Rahayu, 2017)
Jadi, kesimpulan yang dapat diambil dari pentingnya pemahaman yang mendasar para pelajar
terhadap teks ulasan buku dalam proses belajar mengajar utamanya di sekolah , adalah para pelajar
dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis ,analitis , dan pengetahuan kreativitas dari para
pelajar.
Maka dari itu, berbagai efek yang timbul akibat dari banyaknya kekurangan pembelajaran di dalam
kelas seperti yang di sebutkan di atas, yang juga relevan dengan kekurangan yang terjadi pada
materi teks ulasan buku menurut (Siregar, Nova dan Rosmaini, 2018:134) “kurangnya pemahaman
dan pelatihan atau praktik siswa dalam mengidentifikasi struktur teks ulasan terutama bagian
tafsiran isi dan evaluasi” saya bersama partner satu kelompok mata kuliah umum bahasa
Indonesia, kemudian menentukan untuk mencari partisipan proyek sosial bahasa Indonesia kami
dari kalangan pelajar setingkat sekolah menengah pertama, dan pada akhirnya kami menemukan
partisipan yang dikira cocok dan sesuai dengan apa yang kami rencanakan. Anak-anak sekolah
menengah pertama yang tergolong sebagai remaja ini, banyak yang tinggal di daerah kompleks
Gg. Margasatwa, Sekaran, Gunungpati, Semarang.

Alasan mendukung lainnya dari keputusan kami untuk memilih beberapa remaja kompleks Gg.
Margasatwa ini adalah berdasar pada objektifitas mereka yang merupakan pelajar tingkat sekolah
menengah pertama .Mereka memiliki kecocokan materi teks ulasan buku yang di ajarkan di
sekolah dengan materi teks ulasan buku dalam mata kuliah umum bahasa Indonesia kami.
Permasalahan utama yang dihadapi oleh partisipan kami, setelah melakukan survey dan
wawancara adalah sebagian dari mereka sulit untuk memahami bahasan tentang teks ulasan buku
dalam pembelajaran kelas dikarenakan, tidak adanya interaksi aktif antara guru dan pelajar.
Sebagian besar dari mereka di minta hanya untuk mendengarkan pengertian teks ulasan, struktur,
kaidah kebahasaan, perintah untuk membaca contoh teks ulasan yang bahkan mereka tidak paham
apa yang sedang dibahas, buku apakah yang dibahas, dan apa yang menjadi esensi dari teks ulasan
itu sendiri.

Analisis situasi yang telah kita lakukan pada survei tersebut, menghasilkan sebuah kesimpulan
bahwa, apa yang di butuhkan oleh para partisipan proyek sosial yang berkaitan dengan topik utama
materi kuliah umum bahasa Indonesia kami ini adalah penciptaan sebuah metode yang mampu
memberikan kesan pendekatan yang fleksibel, bersifat cair dan tidak hanya terpaku pada
komunikasi satu arah, sehingga pada akhirnya, kami memutuskan untuk melakukan metode
pengajaran teks ulasan buku secara diskusi, hal tersebut didukung pada kutipan yang mengatakan
bahwa “Penggunaan metode diskusi mikro dalam pembelajaran teks ulasan buku dapat
meningkatkan interaksi dan partisipasi siswa. Melalui diskusi mikro, siswa dapat berbagi
pemahaman, pendapat, dan pengalaman mereka terkait dengan teks ulasan buku." ( Hadija, Charles
Kapile, dan Juraid, 2015) dan pada kutipan jurnal yang mengatakan bahwa “Proses pembelajaran
dengan metode diskusi pokok bahasan dengan metode diskusi sangat membantu belajar siswa.
Tidak ada lagi siswa yang bermain, mengelamun, atau bermain sendiri atau berbicara sendiri.
Mereka mengerjakan pekerjaan yang ditugaskan oleh guru. Dari proses pembelajaran, guru telah
menunjukkan bahwa sebagian besar siswa mau bertanya materi yang sulit. Guru juga memberikan
penguatan dari pendapat siswa. Mereka bersemangat melakukan tugas yang diberikan. Mereka
saling memberikan pendapat untuk menjaga hasil diskusi materi yang telah diberikan kelompok.
mereka sangat kreatif, dan inovatif. Suasana kelas sangat nyaman dan terjaga dengan baik.” (Ermi
Netti,2015)

Metode yang bisa dijadikan sebagai pilihan yang tepat untuk mencapai peranan penting yang harus
dimiliki oleh para pelajar Indonesia, terutama pada beberapa remaja pelajar bahasa Indonesia
setingkat sekolah menengah pertama di gang Margasatwa adalah dengan mengaplikasikan metode
diskusi sehingga mampu menciptakan komunikasi dua arah dalam proses belajar mengajar.
METODE PELAKSANAAN
1. Tahap Perencanaan:
a. Analisis Masalah:
Melakukan analisis mendalam terhadap permasalahan yang dihadapi oleh kelompok mitra melalui
wawancara dan survei. Proses tanya dan jawab ini dapat membantu memahami masalah utama dan
menemukan solusi yang tepat, menurut (Remsis,2021) “analisis merupakan suatu kegiatan yang
di dalamnya terdapat proses memilah, mengurai, dan membedakan sesuatu untuk digolongkan
menurut kriteria tertentu sehingga dapat menghubungkan bagian-bagian menjadi suatu kesatuan
yang utuh, atau dengan kata lain, analisis merupakan suatu kegiatan yang dimulai dari mencari
data sampai dengan membuat suatu kesimpulan dari data tersebut sehingga data yang diperoleh
dapat dipahami secara mudah baik bagi diri sendiri atau bagi orang lain”

b. Menentukan Tujuan dan Sasaran:


Menetapkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dalam proyek sosial. Ini membantu
memberikan materi dengan jelas dan fokus pada solusi yang tepat. "Setting clear objectives and
goals is essential for effective social project planning, as it provides a roadmap for implementation
and evaluation." (watt,2014)

2. Tahap Pelaksanaan:
a. Pemilihan Metode Diskusi: Metode ini meliputi pemberian materi, diskusi tanya jawab tentang
materi, pembagian buku fiksi dan nonfiksi kepada kelompok mitra, dan penyampaian hasil belajar
kelompok mitra dalam proses diskusi pada pertemuan kedua. Metode debat adalah suatu metode
latihan yang bertujuan untuk memecahkan masalah yang timbul, terlepas dari apakah masing-
masing dua orang atau lebih mengemukakan argumentasinya untuk memperkuat
pendapatnya. “Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan secara signifikan
pencapaian kemampuan berpikir kreatif matematis antara siswa yang memperoleh pembelajaran
dengan metode diskusi dan pembelajaran konvensional. Hal ini didasarkan pada rata-rata skor
postes kemampuan berpikir kreatif matematis antara kelas eksperimen dan kelas kontrol yang
memberikan nilai signifikan, sehingga memberikan dampak positif bagi siswa untuk
mengembangkan kemampuan berpikir kreatif matematis.” (Moma, 2017)
b. Koordinasi Tim Proyek:
Membangun kerja sama yang baik antara seluruh anggota kelompok proyek sosial kursus bahasa
Indonesia, baik secara internal dalam pertukaran materi maupun secara eksternal dengan
koordinator kelompok mitra. Hal ini penting untuk memastikan kelancaran pelaksanaan proyek
dan optimalisasi kelompok mitra. “Koordinasi ditempatkan sebagai elemen yang sangat penting
bagi keefektifan operasi atau proses yang dijalankan perusahaan. Meskipun kedua tulisan tidak
mengemukakan temuan eksplisit tentang peran koordinasi dalam peningkatan kinerja, keefektifan
koordinasi dinilai sebagai faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan.” (Juliawati,2012)
3. Tahap Evaluasi Kegiatan Proyek Sosial:
a. Evaluasi: Melakukan evaluasi terhadap kegiatan proyek sosial di akhir sesi akhir penyampaian
hasil belajar kelompok mitra. Hal ini dapat memudahkan dalam identifikasi masalah atau
hambatan yang muncul selama penyampaian materi dan pengimplementasian materi yang
diberikan, sehingga solusi dapat disesuaikan dengan kebutuhan yang aktual. “Kegiatan penilaian
dalam evaluasi program tidak hanya dilaksanakan pada akhir kegiatan program, tetapi
sebaiknya dilakukan sejak awal, yaitu dari penyusunan rancangan program, pelaksanaan
program dan hasil dari program tersebut.” (Muryadi,2017)
HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Tahap Perencanaan:
a. Analisis Masalah: Melakukan analisis terhadap permasalahan yang akan dihadapi oleh calon
kelompok mitra yang telah di rencanakan. Penentuan tahapan yang akan dilalui untuk wawancara
dan survey dengan anggota kelompok mitra beserta koordinator dari kelompok mitra, kami
mengidentifikasi permasalahan yang terkait dengan materi apa yang di anggap dapat memiliki
keterkaitan antara masalah yang dimiliki kelompok mitra dengan materi mata kuliah bahasa
Indonesia.
b. Pengembangan Tujuan dan Sasaran: Menetapkan tujuan yaitu untuk memberikan penjelasan
terkait pemahaman terhadap beberapa remaja kompleks gang Margasatwa dengan materi dari teks
ulasan buku guna membantu meningkatkan daya berpikir kritis mereka dalam menanggapi sebuah
karya tulis. “Tujuan kurikulum akademis adalah pemberian pengetahuan serta melatih para siswa
menggunakan ide-ide dan proses “penelitian”. Dengan berpengetahuan dalam berbagai disiplin
ilmu para siswa diharapkan memiliki konsep-konsep atau cara yang dapat dikembangkan dalam
masyarakat yang lebih luas.” (Lazwardi,2017)

Diskusi terkait tentang analisis masalah, pengembangan tujuan dan sasaran kami lakukan dengan
pertemuan online dan offline

Rincian waktu dan tempat tahap perencanaan:


1) Tanggal Pelaksanaan diskusi : 11 Maret 2023

2) Waktu Pelaksanaan diskusi : 15.00 WIB


3) Tempat Pelaksanaan diskusi : Burjo Asep Lima

Bukti dokumentasi diskusi secara online melalui group WhatsApp:


2. Tahap Pelaksanaan:

a. Pemilihan Metode diskusi: Memilih metode diskusi yang akan diaplikasikan terhadap
kelompok mitra, menyiapkan keperluan seperti buku fiksi dan non-fiksi yang akan di pinjamkan
kepada kelompok mitra, dan beberapa alat pendukung lainnya, memberikan petunjuk dan
penjelasan kepada kelompok mitra pada hari pertama, pemberian materi teks ulasan buku,
pelaksanaan proses tanya jawab kepada kelompok mitra pada tahap kedua pelaksanaan.

Dalam tahap pelaksanaan ini ,kami juga melakukan pembagian kerja kepada masing-masing
anggota kelompok, sehingga tugas project mata kuliah bahasa indonesia ini dapat terbagi secara
rata. “…dapat disimpulkan bahwa model diskusi pada pokok bahasan sistem pemerintahan
desa dan kecamatan dapat mencapai indikator keberhasilan…” (Widiarsa ,2020)
b. Rincian pelaksanaan kegiatan :
1. Pelaksanaan permohonan perizinan kepada koordinator kelompok mitra yang dapat kami
hubungi.
Tanggal pelaksanaan : 16 Maret 2023
Waktu pelaksanaan : 15.00 WIB

Narasumber pemberi perizinan : Neti Wiyanti

2. Pelaksanaan survey dan wawancara kepada kelompok mitra, meninjau apa yang mereka
butuhkan terkait tentang materi mata kuliah bahasa Indonesia. Pelaksanaan wawancara di
lakukan satu hari sebelum kegiatan project bahasa Indonesia. Pelaksanaan wawancara
kepada kelompok mitra, kami lakukan langsung setelah mendapatkan izin dari koordinator
kelompok mitra, hal tersebut bertujuan menyingkat waktu pelaksanaan proyek sosial ini.
3. Pelaksanaan kegiatan :

a. Persiapan kelompok mitra dan anggota kelompok project bahasa Indonesia

 Mempersiapkan papan tulis, buku fiksi dan non-fiksi.


 Memberikan arahan pada kelompok mitra mengenai apa yang harus mereka
lakukan, yaitu untuk membaca dan memahami isi buku yang kami pinjamkan kurang
lebih satu minggu peminjaman.
Tanggal pemberian buku : 17 Maret 2023

Tempat pelaksanaan : Rumah kos koordinator kelompok mitra


Jam pelaksanaan : 15.00 WIB

 Pelaksanaan pada pertemuan kedua yaitu


Tanggal pelaksanaan kegiatan : 24 Maret 2023

Tempat pelaksanaan : Rumah kos bu Siti jl. Taman Sari 1, Gg,


Margasatwa, Sekaran, Gunung pati, Semarang.
Waktu pelaksanaan : 15.00 WIB

Materi yang disampaikan : Materi pengenalan teks ulasan buku dengan metode
diskusi

Dokumentasi
3. Tahap Evaluasi Kegiatan Proyek Sosial:
a. Monitoring dan Evaluasi: di akhir sesi kegiatan proyek sosial yang kami lakukan setelah
penyampaian materi dan sesi tanya jawab dari kelompok mitra kami, kami masih menemukan
banyak kekurangan. Menurut (Lazwardi,2017) “Evaluasi adalah suatu kegiatan untuk mengetahui dan
memutuskan apakah program yang telah ditentukan sesuai dengan tujuan semula. ”

Bentuk dari kekurangan tersebut adalah :

 Kelompok mitra yang kami ajak interaksi ternyata masih terkesan tidak leluasa dengan
menggunakan metode yang kami aplikasikan, masih merasa canggung dan cenderung
pasif kegiatan.

 Banyak diantara mereka masih belum bisa menyampaikan pendapat yang mereka miliki
dengan percaya diri.
 Tempat yang kami sediakan terlalu sempit sehingga pembelajaran yang kami sampaikan
terkesan tidak bebas.
Dari kekurangan-kekurangan yang muncul dari pelaksanaan proyek sosial ini, kami merasa masih
banyak evaluasi yang di perlukan, bentuk evaluasi yang perlu untuk kami lakukan untuk
memperbaiki banyak kekurangan yang terjadi serta sebagai bahan pembelajaran untuk ke
depannya adalah :

 Memperbaiki tatanan ruang dan mempertimbangkan kembali dengan matang tempat


yang di gunakan untuk melakukan kegiatan proyek sosial.

 Memilih waktu yang efisien dengan kegiatan proyek sosial yang kami lakukan dengan
mempertimbangkan waktu yang dimiliki oleh kelompok mitra sehingga tujuan dari
pelaksanaan kegiatan tercapai dengan sempurna.

 Merencanakan kegiatan sosial ini lebih dari 2 pertemuan, sehingga dalam proses
pengajaran yang dilaksanakan, kelompok mitra bisa merasa lebih akrab dengan kami
dan tidak merasa canggung.
SIMPULAN

Jadi kesimpulan yang di dapatkan dari proyek sosial yang telah kami laksanakan pada tanggal 24
Maret 2023, terhadap remaja kompleks Gg. Margasatwa, Sekaran, Semarang adalah bahwasanya
permasalahan utama yang mereka miliki sebagai pelajar bahasa Indonesia yang sedang duduk di
bangku sekolah menengah pertama dan memiliki keterkaitan dengan topik utama materi
pembelajaran bahasa Indonesia yang sedang di ajarkan tidak jauh dari timbulnya kesulitan
pemahaman terhadap materi bahasa Indonesia, yang terutamanya di sini adalah teks ulasan buku
karena metode pembelajaran yang tidak tepat. Maka dari permasalahan yang ada tersebut, saya
dan rekan satu kelompok mata kuliah bahasa Indonesia melaksanakan proyek sosial kami dengan
tujuan utama untuk menyampaikan materi teks ulasan buku kepada para remaja Gg. Margasatwa,
Sekaran, Semarang guna membantu meningkatkan daya berpikir kritis mereka dalam menanggapi
sebuah karya tulis.

SARAN
Saran utama yang dapat kami berikan setelah melaksanakan kegiatan proyek sosial ini adalah
agar untuk pembelajaran yang di lakukan di segala instansi pendidikan yang ada di Indonesia
terutama untuk pembelajaran bahasa Indonesia ditingkatkan kualitas pembelajaran nya terutama
dalam aspek metode pengajaran, karena hal tersebut sangatlah berpengaruh terhadap tingkat
keberhasilan para peserta didik. Dari saran yang kami berikan berdasar pada hasil evaluasi
kelompok kami telah lakukan adalah sebagian remaja yang ada masih juga mengalami kesulitan
pada pembelajaran yang sudah kami berikan metode yang di rasa tepat. Jadi pembelajaran yang
ada memang sangat perlu di tingkatkan terutama pada metode yang akan di gunakan dalam
proses belajar mengajar.
DAFTAR PUSTAKA
1. Menimbang Mengingat trRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2019 TENTANG
PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA.
2. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA.
3. 10065-21579-1-SM.
4. BAB II.
5. Rahayu B. Peningkatan Kemampuan Menulis Ulasan Buku Fiksi Menggunakan Model
Pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) Peserta Didik Kelas XI MIPA
1 SMA Negeri 7 Yogyakarta. 2019;4(2).
6. Ermi Guru Sosiologi SMA Negeri N. Penggunaan Metode Diskusi untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Materi Perubahan Sosial pada Siswa Kelas XII SMA Negeri 4 Pekanbaru.
Vol. 10, Jurnal SOROT.
7. Hadija C, Kapile D, Juraid M, Program G, Dalam J. Penerapan Metode Diskusi Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Murid Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS di SDN No. 2
Tamarenja Kecamatan Sindue Tobata. Vol. 4, Jurnal Kreatif Tadulako Online.
8. 1. Project Management: Past and Present – Project Management – 2nd Edition [Internet].
[cited 2023 Jun 1]. Available from:
https://opentextbc.ca/projectmanagement/chapter/chapter-1-project-management-in-
industry-project-management/
9. Watt A, Resources PMO, TAP-a-PM, Barron M, Barron A. 1. Project Management: Past
and Present. BCcampus; 2014.
10. Moma L. PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN
PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MAHASISWA MELALUI METODE
DISKUSI DEVELOPING MATHEMATICAL CREATIVE THINKING AND
PROBLEM SOLVING ABILITY THROUGH DISCUSSION METHOD.
11. 425-Article Text-843-1-10-20140616.
12. View of MODEL EVALUASI PROGRAM DALAM PENELITIAN EVALUASI
[Internet]. [cited 2023 Jun 1]. Available from:
http://ejournal.utp.ac.id/index.php/JIP/article/view/538/522
13. 1112-1988-1-SM.
14. View of Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Diskusi [Internet]. [cited 2023
Jun 1]. Available from:
https://japendi.publikasiindonesia.id/index.php/japendi/article/view/37/861
15. Sulistiyowati MTs Masalikil Huda Tahunan Jepara E, Tengah J. PENDIDIKAN
KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA. Edukasia J Penelit
Pendidik Islam [Internet]. 2013 Sep 26 [cited 2023 May 30];8(2). Available from:
https://journal.iainkudus.ac.id/index.php/Edukasia/article/view/756
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai