Anda di halaman 1dari 22

MODUL AJAR

PERENCANAAN PEMBELAJARAN

1. KOMPONEN INFORMASI UMUM

a. Identitas:
 Nama Penyusun : Helmalia Triana
 Satuan Pendidikan : SMAN 109 Jakarta
 Tahun Pelajaran : 2022/2023
 Mata Pelajaran : Fisika
 Kelas/Fase : XI (sebelas) / F
 Alokasi Waktu : 5 JP/Minggu
b. Kompetensi Awal Peserta didik telah mempunyai pemahaman tentang dinamika gerak
c. Profil Pelajar a. Mandiri:
Pancasila Eksplorasi konsep: Menjelaskan dinamika rotasi dan
penerapannya dalam menyelesaikan masalah pada kehidupan
sehari-hari
Bergotong-royong
Kolaborasi: bekerja sama dalam kelompok melalui pemberian
saran/ide/gagasan dan menerima/melaksanakan atas
kesepakatan kelompok dalam mencapai penyelesaian tugas
yang diberikan.
b. Bernalar kritis
c. Kreatif
d. Sarana dan 1. Laptop/Komputer
Prasarana 2. Jaringan Internet
3. Qouta Internet
4. LKPD
e. Target Peserta Didik : 36 Peserta Didik
f. Model Pembelajaran : Moda pembelajaran luring dengan Model Discovery Learning
serta diskusi mendalam.
2. KOMPONEN INTI
a. TUJUAN PEMBELAJARAN
Indikator Tujuan Sumatif Lingkup
Tujuan Pembelajaran Pembelajaran Materi/Sumatif
(Kriteria Ketercapaian) Akhir Semester
Menerapkan konsep  Peserta didik mampu LKPD
momen gaya, mmomen memahami konsep momen
inersia, dan momentum gaya dan momen inersia;
sudut pada benda tegar  Peserta didik mampu
dalam bidang teknologi dan merumuskan hubungan
rekaya antara momen gaya dan
percepatan sudut;
 Peserta didik mampu
memahami konsep energi
kinetik rotasi dan gerak
menggelinding,
 Peserta didik mampu
merumuskan hubungan
antara momen inersia dan
momentum sudut,
 Peserta didik mampu
menyelesaikan soal-soal
yang berkaitan dengan
dinamika rotasi
 Peserta didik mampu
memahami syarat
keseimbangan benda tegar,
 Peserta didik mampu
memahami konsep titik
berat, menyelesaikan soal-
soal yang berkaitan dengan
keseimbangan dan titik
berat benda tegar
b. Pemahaman Bermakna:
Manfaat yang akan peserta didik terima setelah mengikuti proses pembelajaran ini dapat menjelaskan:
- Momen Gaya dan Momen Inersia
- Kesetimbangan Benda Tegar
- Titik Berat Benda Tegar
c. Pertanyaan Pemantik:
1. Informasi apa yang kamu dapatkan dari video yang ditayangkan? (permainan gasing)
2. Bagaimana pergerakan gasing tersebut? Dimanakah acuan perputaran gasing?
3. Apakah terjadi perubahan bentuk pada gasing saat berpusat tersebut?

d. LANGKAH/KEGIATAN PEMBELAJARAN:

Pertemuan: 1
Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik mampu:
 Memahami konsep momen gaya dan momen inersia;
 Merumuskan hubungan antara momen gaya dan percepatan sudut;
 Memahami konsep energi kinetik rotasi dan gerak menggelinding,
 Merumuskan hubungan antara momen inersia dan momentum sudut,
 Menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan dinamika rotasi,
 Memahami syarat keseimbangan benda tegar, konsep titik berat, menyelesaikan soal-
soal yang berkaitan dengan keseimbangan dan titik berat benda tegar

KEGIATAN INTI
Pendahuluan (15 menit)
1. Guru mengkondisikan situasi kelas
2. Guru menyiapkan media pembelajaran
3. Guru membuka kelas dengan salam, pantun, dan berdoa menurut agama dan
kepercayaan masing-masing
4. Guru menanyakan kabar peserta didik
5. Guru melakukan presensi kehadiran peserta didik
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
Langkah-Langkah Pembelajaran:
 Kegiatan 1 (20 menit)
1. Guru memberikan beberapa pertanyaan pemantik terkait momen gaya dan momen
insersia melalui tayangan video (https://youtu.be/jcwNyUgzo_o)
- Informasi apa yang kamu dapat dari video?
- Bagaimana pergerakan gasing tersebut? Di manakah acuan perputaran gasing?
- Apakah terjadi perubahan bentuk pada gasing tersebut saat berputar?
 Kegiatan 2 (180 menit)
1. Guru menayangkan video ilustrasi membuka pintu minimarket
(https://youtu.be/mUZVwzosym4)
2. Guru memancing adanya diskusi kelas dengan memberikan pertanyaan “informasi
apa yang kamu dapat dari video tersebut? Titik mana yang lebih mudah untuk
mendorong pintu? Mengala titik tersebut lebih mudah untuk mendorong pintu?
3. Guru mengkonfirmasi dengan menjelaskan materi mengenai momen gaya dan
memberikan contoh soal dan latihan serta pembahasannya
4. Sebelum lanjut ke pembahasan berikutnya, guru melakukan ice breaking atau
peregangan terlebih dahulu
5. Guru memberikan penjelasan mengenai momen inersia dan memberikan contoh soal
dan latihan serta pembahasannya
6. Guru memberikan penjelasan mengenai momentum sudut dan memberikan contoh
soal dan latihan serta pembahasannya
7. Guru meminta peserta didik mengerjakan LKPD
8. Diakhir pembelajaran, guru mengajak peserta didik untuk merefleksi hal-hal yang
telah dipahami dan yang belum dipahami pada pertemuan ini

Kegiatan Penutup (10 menit)


1. Guru dan peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
2. Guru menyampaikan materi pembelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya.
3. Guru memberikan apresiasi kepada peserta didik atas partisipasinya pada pembelajaran.
4. Guru Menutup pembelajaran dengan membaca doa sesuai dengan agama dan keyakinan
masing-masing.
Asesmen Formatif
 Tertulis
1. Mengerjakan LKPD
2. Menceritakan secara jujur apa yang dipahami dan tidak dipahami tentang materi
yang disajikan beserta alasannya.
 Tidak Tertulis
1. Keberanian dalam mengemukakan pendapat saat diskusi
2. Menghargai perbedaan pendapat.
3. Bertanggungjawab menyelesaikan tugas mandiri dan pantang menyerah.
Pertemuan: 2
Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik mampu memahami syarat keseimbangan benda tegar, konsep titik berat,
menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan keseimbangan dan titik berat benda tegar

KEGIATAN INTI
Pendahuluan: (15 menit)
1. Guru mengkondisikan situasi kelas
2. Guru menyiapkan media pembelajaran
3. Guru membuka kelas dengan salam, pantun, dan berdoa menurut agama dan
kepercayaan masing-masing
4. Guru menanyakan kabar peserta didik
5. Guru melakukan presensi kehadiran peserta didik
6. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

Langkah-Langkah Pembelajaran:
 Kegiatan 1 (20 menit)
1. Guru bersama peserta didik membahas soal LKPD pertemuan sebelumnya
 Kegiatan 2 (180 menit)
1. Guru menayangkan video penerapan kesetimbangan benda tegar pada kehidupan
sehari-hari (https://youtu.be/nDCCkDYYDvQ)
2. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan diskusi mengenai video yang telah
ditayangkan. “informasi apa yang kamu dapat dari video? Bagaimana pergerakan
pikulan tersebut saat dipikul? Dimanakah acuan pikulan tersebut? Apakah terjadi
perubahan bentuk pada pikulan tersebut?
3. Guru menjelaskan materi mengenai kesetimbangan benda tegar beserta
penerapannya pada kehidupan sehari-hari dan contoh soal
4. Guru memperkenalkan media praktikum online yang bernama Phet dan meminta
peserta didik untuk melakukan percobaan mengenai kesetimbangan benda tegar
secara mandiri
5. Sebelum lanjut ke pembahasan berikutnya, guru melakukan ice breaking atau
peregangan terlebih dahulu
6. Guru menjelaskan materi mengenai titik berat beserta contoh soal dan
pembahasannya
7. Guru meminta peserta didik untuk mengerjakan LKPD
8. Guru mengajak peserta didik untuk merefleksi hal-hal yang telah dipahami dan yang
belum dipahami pada pertemuan ini

Kegiatan Penutup (10 menit)


1. Guru dan peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
2. Guru menyampaikan materi pembelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya.
3. Guru memberikan apresiasi kepada peserta didik atas partisipasinya pada pembelajaran.
4. Guru Menutup pembelajaran dengan membaca doa sesuai dengan agama dan keyakinan
masing-masing.

Asesmen Formatif
 Tertulis
1. Mengerjakan LKPD
2. Menceritakan secara jujur apa yang dipahami dan tidak dipahami tentang materi
yang disajikan beserta alasannya.
 Tidak Tertulis
1. Keberanian dalam mengemukakan pendapat saat diskusi
2. Menghargai perbedaan pendapat.
3. Bertanggungjawab menyelesaikan tugas mandiri dan pantang menyerah.

e. PENILAIAN/ASESMEN (Formatif/Sumatif):

Formatif/
TP Instrumen Soal
Sumatif
Menerapkan Formatif
konsep Tertulis
momen
gaya,
mmomen
inersia, dan
momentum
sudut pada
benda tegar
dalam
bidang
teknologi
dan rekaya
f. Pengayaan dan Remedial : Mengerjakan ulang soal di atas
g. Refleksi Peserta Didik dan Guru :

Refleksi untuk Guru

A. Apakah tujuan pembelajaran tercapai?


B. Apakah nampak peserta didik belajar secara efektif?
C. Apakah seluruh peserta didik mengikuti pelajaran dengan baik?
D. Apakah pembelajaran yang saya lakukan sudah sesuai dengan apa yang saya rencanakan?
E. Hal-hal apa yang berjalan dengan baik?
F. Kegiatan pembelajaran akan lebih baik jika…

Refleksi untuk Peserta Didik

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jujur!

G. Bagaimana kalian sekarang?


H. Bagaimana yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini?
I. Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
J. Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahami pelajaran ini?
K. Jika kamu diminta untuk memberikan bintang 1 sampai 5, berapa bintang akan kamu berikan
pada usaha yang telah kamu lakukan?

3. LAMPIRAN:

 Lembar Kerja Peserta Didik:


[Terlampir]
 Bahan Bacaan Peserta Didik dan Guru
Dalam pembahasan mengenai Hukum Newton, telah Anda ketahui bahwa dalam resultan gaya
yang bekerja pada suatu benda akan mengakibatkan perubahan percepatan pada benda tersebut.
Resultan gaya tersebut akan menyebabkan terjadinya gerak bergeser suatu benda (translasi). Selain
gerak translasi, dikenal pula gerak rotasi (berputar). Apakahyang dapat menyebabkan terjadinya gerak
rotasi? Gerak rotasi pun disebabkan oleh sejumlah gaya yang bekerja pada suatu benda. Rotasi
disebabkan oleh adanya torsi, yakniukuran kecenderungn sebuah gaya untuk memutar suatu benda
tegar terhadap titik poros tertentu. Dinamika rotasi adalah ilmu yang mempelajari tentang gerak rotasi
(berputar) dengan memperhatikan aspek penyebabnya, yaitu momen gaya. Momen gaya atau yang
lebih dikenal dengan torsi ini akan menyebabkan terjadinya percepatan sudut. Suatu bendadikatakan
melakukan gerak rotasi (berputar) jika semua bagian benda bergerak mengelilingi poros atau sumbu
putar. Sumbu putar benda terletak pada salah satu bagian dari benda tersebut.
Gerak Dua Dimensi: Gerak Rotasi

Gerak rotasi merupakan jenis gerak yang sangat identik dengan atlit balet atau atlit penari es.
Saat sedang tampil atlit balet atau atlit penari es menerapkan konsep gerak rotasi pada beberapa
gerakannya. Bumi kita pun bergerak secara gerak rotasi. Bahkan, saat kalian membuka pintu dan
juga melepas baut, kalian sedang menerapkan konsep gerak rotasi, loh! Apa itu gerak rotasi?
Langsung aja kita pelajari bareng-bareng!

Faktor yang Mempengaruhi

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi gerak rotasi pada suatu benda, antara lain : momen
inersia, momen gaya, titik berat, momentum sudut, dan hukum kekekalan momentum sudut.

Gambar 1 (Ilustrasi orang sedang balet) Gambar 2 (Lintasan gerak rotasi)


Sumber : Wordpress.com Sumber : Wordpress.com

1.1 Momen Gaya


Penyebab gerak suatu benda adalah gaya. Pada gerak rotasi, sesuatu yang menyebabkan
benda untuk berotasi atau berputar disebut momen gaya atau torsi. Momen gaya atau torsi
merupakan ukuran suatu gaya yang bekerja pada benda menyebabkan rotasi pada objek. Momen
gaya atau torsi (τ) merupakan besaran vektor yang mengakibatkan benda berotasi atau berputar.
Adapun besarnya momen gaya dihasilkan dari perkalian antara gaya dan lengan gaya.
Gambar 1 Penerapan torsi pada kunci pas

Berdasarkan gambar di atas, orang memberikan gaya kepada kunci sehingga kunci dapat
memutar baut. Baut berfungsi sebagai sumbu rotasi, sedangkan perpanjangan garis gaya disebut
garis kerja gaya. Jika gaya (F) yang diberikan tangan (garis kerja gaya) tegak lurus terhadap
lengan kunci, maka lengan kunci ini berfungsi sebagai lengan gaya. Namun, jika gaya yang
diberikan tidak tegak lurus lengan kunci, maka lengan gaya merupakan jarak yang tegak
lurus dari sumbu rotasi dengan garis kerja gaya (r).

Gambar 2 Perbandingan letak tangan saat memutar baut

Sekarang coba perhatikan gambar di atas, Untuk memutar baut, kedudukan tangan seperti
gambar (c) lebih mudah dilakukan daripada kedudukan tangan pada gambar (b) dan (a).
Sementara kedudukan tangan seperti gambar (b) lebih mudah dilakukan daripada seperti gambar
(a). Gaya (F)yang diperlukan untuk memutar baut pada kedudukan (c) lebih kecil dari gaya yang
diperlukan pada gambar (b) atau (a). Berdasarkan fakta ini, besar gaya putar atau momen gaya
tidak hanya ditentukan oleh besar gaya, tetapi juga panjang lengan gaya (r). Hubungan ketiga
faktor ini, diberikan dengan persamaan berikut.
Seperti halnya gaya F, torsi τ juga termasuk besaran vektor, yang memiliki besar dan arah.
Bedanya, arah torsi hanya dua, searah atau berlawanan arah jarum jam. Kedua arah torsi ini cukup
dibedakan dengan memberikan tanda positif (berlawanan dengan perputaran arah jarum jam), atau
negatif (searah dengan perputaran arah jarum jam). Supaya konsisten dengan aturan matematika
maupun aturan arah pada momentum sudut dan gaya Lorentz (Kelas XII).

Momen Inersia
Momen inersia (I) merupakan besaran yang menyatakan ukuran kecenderungan benda
untuk tetap mempertahankan keadaannya (kelembaman). Pada gerak rotasi, momen inersia juga
dapat menyatakan ukuran kemampuan benda untuk mempertahankan kecepatan sudut rotasinya.
Benda yang sukar berputar atau benda yang sulit dihentikan saat berputar memiliki momen
inersia yang besar, dan sebaliknya.
Momen inersia didefnisikan sebagai hasil kali antara massa partikel dan kuadrat jarak
partikel dari sumbu rotasi. Secara matematis, momen inersia dapat dirumuskan sebagai berikut.

Jika terdapat sejumlah partikel dengan massa masing-masing m1, m2, m3,... dan memiliki
jarak r1, r2, r3, ...terhadap poros, maka momen inersia totalnya adalah penjumlahan momen
inersia setiap partikel, yaitu sebagai berikut.

Atau secara pengintegralan dapat ditulis dengan persamaan:

𝐼 = ∫ 𝑟2𝑑𝑚

Berdasarkan konsep momen inersia I yang telah dipaparkan di atas, berikut beberapa
persamaan momen inersia benda tegar yang teratur bentuknya dan berotasi pada sumbu tertentu
seperti tertera pada gambar tabel berikut:
Hubungan antara Momen Gaya (τ), Momen Inersia (I) dan Percepatan Sudut (α)
Untuk mendapatkan hubungan antara Momen Gaya (τ), Momen Inersia (I) dan
Percepatan Sudut (α), maka kita dapat menganalogikan dengan menerapkan hukum Newton II
translasi, yaitu :
Diperoleh Hukum Newton II Gerak rotasi:

Energi Kinetik Rotasi (Ekrot)


Benda yang berputar pada poros nya memiliki suatu bentuk energi yang disebut energi
kinetik rotasi (Ekrot). Persamaan energi kinetik rotasi ini dapat diturunkan dari konsep energi
kinetik translasi yaitu :

Dengan menganggap benda bergerak rotasi, maka kecepatan linier benda dapat ditulis 𝒗
= 𝒓. 𝑚 , sehingga diperoleh :

Sehingga persamaan Ekrot dapat ditulis:


Momentum Sudut (L)

Momentum sudut (L) didefinisikan sebagai perkalian silang antara vektor momentum
linear benda p dan vektor posisi r.

Secara matematis, penurunan persamaan momentum sudut L dapat berawal dari konsep
momentum linier p, dan dapat ditulis:

Dengan menganggap benda bergerak rotasi, maka kecepatan linier benda dapat ditulis 𝒗
= 𝒓. 𝑚 , sehingga diperoleh :

Sehingga momentum sudut L persamaannya dapat ditulis :


Kesetimbangan Statis Benda Tegar
Dalam sistem partikel, benda dianggap sebagai suatu titik materi. Semua gaya yang
bekerja pada benda dianggap bekerja pada titik materi tersebut, sehingga gaya yang bekerja pada
partikel hanya menyebabkan gerak translasi (tidak menyebabkan gerak rotasi). Oleh karena itu,
syarat yang berlaku bagi keseimbangan sistem partikel hanyalah keseimbangan translasi (ΣF =
0).
Benda tegar merupakan benda yang tidak berubah bentuk jika diberi gaya F tertentu pada
benda tersebut, hal ini disebabkan karena pada benda tegar memiliki banyak partikel dan saling
mengatkan satu sama lain dan membentuk sesuatu dengan ukuran tertentu. Jadi dalam hal ini
benda tegar merupakan kumpulan titik –titik materi yang berupa sistem partikel, sehingga
mengakibatkan benda tidak hnaya mengalami gerak translasi tetapi meilki kemungkinan untuk
bergerak rotasi. Hal ini akan mempengaruhi syarat suatu benda tegar untuk mengalami
keseimbangan statis.

Dari analisa uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa secara matematis syarat suatu benda
tegar mengalami keseimbangan statis adalah :
Perhatikan Gambar di atas! Pemain akrobat berdiri di atas tali dengan membawa tongkat yang
panjang. Pemain ini memegang tongkat tepat di tengah-tengah. Akibatnya, gaya berat tongkat pada
setiap sisi sama besar. Gaya ini menimbulkan momen gaya pada sumbu putar (tubuhpemain akrobat)
sama besar dengan arah berlawanan, sehingga terjadi keseimbangan rotasi. Ini menyebabkan
pemain lebih mudah berjalan di atas tali.

Titik Berat Benda


Sebuah benda terdiri atas partikel-partikel atau bagian yang masing-masing mempunyai
berat. Resultan dari semua berat itu disebut berat benda. Resultan ini bekerja melalui suatu titik
tunggal (titik tangkap) yang disebut titik berat (pusat gravitasi). Pada umumnya, untuk benda yang
ukurannya tidak terlalu besar, titik berat berimpit dengan pusat massanya.
Titik berat benda adalah titik tangkap gaya berat suatu benda, di mana titik tersebut
dipengaruhi oleh medan gravitasi. Penentuan letak titik berat ini dapat dilakukan denganmudah
apabila benda bersifat homogen dan beraturan (seperti kubus, bola, dan silinder). Titik pusat massa
adalah titik yang mewakili posisi benda jika dianggap sebagai suatu titik materi.
Perhatikan gambar di bawah ini yang menggambarkan titik berat dari setiap partikeldalam
suatu benda tegar.

Koordinat {𝑥0, 𝑦0} suatu titik berat (w) benda tegar dapat ditentukan dengan rumusan
sebagai berikut :
4. Glosarium

Momen Gaya : Besaran yang menyebabkan benda untuk bergerak rotasi atau tingkat
keefektifan suatu benda bergerak rotasi
Momen Inersia : Ukuran kelembaman suatu benda untuk bergerak rotasi pada
porosnya
Titik Berat : Titik tangkap gaya berat suatu benda, di mana titik tersebut dipengaruhi
oleh medan gravitasi.
Momentum Sudut : Ukuran kesukaran benda untuk mengubah arah gerak benda yang
sedang berputar atau bergerak melingkar
Benda Tegar : Benda yang tidak mengalami perubahan bentuk setelah diberikan gaya
pada benda tersebut
Energi Kinetik : Energi yang dimiliki benda ketika benda tersebut bergerak, baik
bergerak translasi, rotasi maupun vibrasi

5. Daftar Pustaka
 Benenson, Walter, dkk. (2002). Handbook of Physics. Newyork: Springer.
 Dinamika Benda Tegar, diakses dari https://www.youtube.com/watch?v=VvIKMkqVoig
pada 12 April 2022 pada 20.30
 Dinamika Rotasi, diakses dari https://www.quipper.com/id/blog/mapel/fisika/dinamika-
rotasi-fisika-kelas-11/ pada 12 April 2022 pukul 20.47
 Fisika dalam Balet, diakses dari https://fisikazone.com/fisika-dalam-tari-balet/ pada 12
April 2022 pukul 20.14
 Let It Go, diakses dari https://www.youtube.com/watch?v=VIIblNWjw6M&t=4s pada 13
April 2022 pukul 20.34
 Nurhudayah, M. (2019). E-Modul Dinamika Rotasi dan Kesetimbangan Benda Tegar.
 Penerapan Momen Gaya dalam Kehidupan Sehari-hari diakses dari
https://www.youtube.com/watch?v=zHsaNoZeYAQ&t=64s pada 13 April 2022 pukul
21.20
 Setiawan, Herry. (2020). Dinamika Rotasi dan Keseimbangan Benda Tegar. Direktorat
SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
Jakarta, 21 Juli 2022
Mengetahui: Mata Pelajaran,
Kepala Sekolah,

NIP. NIP.

Anda mungkin juga menyukai