Anda di halaman 1dari 5

1.4.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.

SKENARIO SEGITIGA RESTITUSI


KASUS 1

Erik yang terlambat 3 kali masuk pelajaran setelah istirahat

Senin siang, Pak Maslah menyampaikan ke Pak Deddy selaku guru BK bahwa Erik
terlambat masuk hampir 15 menit di pelajaran Pak Maslah. Pak Maslah menuturkan
bahwa ini bukan kali pertama Erik terlambat masuk pelajaran setelah istirahat dan
kemudian Pak Maslah perlu berkolaborasi dengan guru BK untuk membantu Erik
menyelesaikan permasalahannya.

Pak Deddy pun kemudian menitipkan pesan melalui ketua kelas agar Erik menemui
Pak Deddy di ruang BK saat istirahat kedua untuk mengklarifikasi permasalahan
yang terjadi dengan Erik.

Erik : “Assalamualaikum Pak Deddy”

Pak Deddy : “Wa alaikumsalam Erik. Silakan duduk.”

Erik :” Baik Pak. Hmmm..Bapak tadi katanya Putra manggil saya untuk

bertemu Bapak?”

Pak Deddy : “Iya tadi saya menitipkan pesan ke Putra. Saya tadi mendapat

keluhan dari Pak Maslah , Rik”

Erik : “Ohh iya pak. Pasti masalah yang itu ya pak?”

Pak Deddy :”Menurut kamu ada masalah apa, rik?”

Erik :” Saya terlambat masuk kelas pak tadi di jamnya pak Maslah.”

Pak Deddy :” Oh ya.Kamu terlambat masuk kelas begitu”

Erik : “Iya pak tadi saya terlambat gara-gara saya terlalu asik di kantin”

Pak Deddy :”Hmm tidak apa apa Erik hampir semua siswa pasti pernah terlambat

masuk pelajaran. Lalu kalau boleh Bapak tahu apa yang membuat
Erik asik di kantin hingga terlambat?”

Erik ;”Saya ngobrol dengan Zidan pak soal game sampai saya tidak

mendengar bel masuk berbunyi”

Pak Deddy :”Baiklah. Bapak disini bukan untuk menghakimi kamu terkait apa yang

kamu lakukan, Bapak disini untuk mencari penyelesaian sama-sama,

berpikir sama-sama tentang apa yang bisa kita lakukan untuk

memperbaiki situasi ini. Kamu melakukan itu pasti melakukan itu ada

alasannya kan ya….”

Erik : “Iya pak”

Pak Deddy : “Ya Bapak bisa lihat kamu merasa senang melakukannya, tetapi yang

kamu lakukan merugikan dirimu sendiri lho, bisa jadi kamu nanti ada

masalah dengan Pak Maslah”

Erik :”Iya pak”

Pak Deddy :”Sekarang mari kita bicara tentang keyakinan kelas dan keyakinan

sekolah kita. Apa yang kita percaya?”

Erik :”Kita harus bersikap baik satu sama lain. Menghormati orang lain dan

menghormati dirimu sendiri”

Pak Deddy :”Nah..Kamu juga kan perlu menghormati beliau sebagai guru di kelas.

Apalagi kamu pasti ingin naik kelas kan rik?”

Erik :”Iya pak”

Pak Deddy :”Baiklah. Nah apakah ada waktu lain untuk bisa bercerita dengan
Zidan tentang game?”

Erik :”Ada banyak pak setelah pulang sekolah atau saat hari Minggu pak.”

Pak Deddy :”Nah. Kalau begitu saya harapkan Pak Maslah tidak mengeluhkan

tentang hal ini ya Erik?”

Erik :”Baik Pak. Saya tidak akan mengulanginya lagi”


KASUS 2
Zidan bajunya tidak rapi sesuai dengan aturan sekolah

Senin siang setelah istirahat, Pak Deddy menemukan Zidan berjalan di koridor ruang
kelas dengan baju yang tidak rapi bahkan bajunya dikeluarkan dari celana. Oleh
karena itu Pak Deddy mengajak berbicara Zidan di koridor tersebut.

Pak Deddy : “Zidaann…darimana kamu nak?”

Zidan :” Istirahat pak dari kantin depan sekolah!”

Pak Deddy : “Oke. Kamu tahu kenapa saya memanggil kamu?”

Zidan : “Ohh iya pak. Baju saya gak rapi ya pak?”

Pak Deddy :”Iya betul sekali. Sering kamu keluarkan bajunya demikian?”

Zidan :” Iya pak.”

Pak Deddy :” Oh ya. Nah kenapa bajunya dikeluarkan begitu, Nak?”

Zidan : “Abisnya panas pak dan gak nyaman makanya tadi Zidan keluarkan

bajunya begini”

Pak Deddy :”Hmm tidak apa apa Erik hampir semua siswa pasti kalau gerah

mengeluarkan bajunya sehingga membuat tidak rapi. Lalu kalau boleh

Bapak tahu apa yang membuat Zidan mengeluarkan baju begitu?”

Zidan ;”Selain gerah pak saya ikut-ikutan teman pak”

Pak Deddy :”Baiklah. Bapak disini bukan untuk menghakimi kamu terkait apa yang

kamu lakukan, Bapak disini untuk mencari penyelesaian sama-sama,

berpikir sama-sama tentang apa yang bisa kita lakukan untuk

memperbaiki situasi ini. Kamu melakukan itu pasti melakukan itu ada

alasannya kan ya….”

Zidan : “Iya pak”


Pak Deddy : “Ya Bapak bisa lihat kamu merasa senang melakukannya, tetapi yang

kamu lakukan merugikan dirimu sendiri lho, bisa jadi kamu

mendapatkan penilaian buruk dari guru lain atau dari teman-teman

yang lain”

Zidan :”Iya pak”

Pak Deddy :”Sekarang mari kita bicara tentang keyakinan kelas dan keyakinan

sekolah kita. Apa yang kita percaya?”

Erik :”Kita mentaati aturan sekolah dalam berpenampilan pak”

Pak Deddy :”Nah..Kamu juga kan perlu menjaga penampilan anak sekolah yang

rapi baik diluar sekolah atau dalam sekolah”

Erik :”Iya pak”

Pak Deddy :”Baiklah. Nah apakah bisa dirapikan bajunya dan menjaga penampilan

kamu?”

Zidan :”Bisa pak.”

Pak Deddy :”Nah. Kalau begitu saya harapkan Zidan selalu ingat dengan

kesepakatan kelas dan aturan sekolah kita ya?”

Zidan :”Baik Pak. Saya tidak akan mengulanginya lagi”

Anda mungkin juga menyukai