Anda di halaman 1dari 25

Teaching

Cooperative
Learning
KELOMPOK 14
Anggota Kelompok

Rufaidah Intan Pratidina


19301244025 Purnamasari
19301241024
PENGERTIAN PEMBELAJARAN
KOOPERATIF

Pembelajaran yang menempatkan siswa dalam


kelompok-kelompok kecil yang anggotanya bersifat
heterogen, terdiri dari siswa dengan prestasi tinggi,
sedang, rendah, perempuan dan laki-laki dengan
latar belakang yang berbeda untuk saling membantu
dan bekerjasama mempelajari materi pelajaran.
Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Memberikan siswa pengetahuan, konsep,


pemahaman, dan kemampuan yang
mereka butuhkan agar menjadi masyarakat
yang berkontribusi.
Unsur-Unsur Pembelajaran Kooperatif

Positive Group
interdependence processing
(Saling ketergantungan (Pemrosesan kelompok)
positif)

Personal Interpersonal
Face to face
responsibility skill
promotive
(Tanggung jawab (Komunikasi antar
perorangan)
interaction anggota)
(Interaksi promotif)
Aspek-aspek Pembelajaran Kooperatif

Tujuan Pola Interaksi


Siswa ditempatkan pada kelompok Siswa saling mendorong kesuksesan
kecil dan diminta untuk mempelajari antara satu sama lain.
materi tertentu dan memastikan
semua anggota juga mempelajarinya

Level Kooperatif Evaluasi


Kerja sama dapat diterapkan dalam Penekanan evaluasi terletak pada
kelas dan level sekolah. pembelajaran dan kemajuan
akademik setiap siswa.
Ciri-Ciri Pembelajaran Kooperatif

Setiap anggota
memiliki peran.

Guru membantu
Terjadi hubungan
mengembangkan
interaksi langsung di keterampilan-keterampilan
antara siswa. interpersonal kelompok.

Setiap anggota kelompok


Guru hanya
bertanggung jawab atas
berinteraksi dengan
belajarnya dan juga
kelompok saat
teman-teman
diperlukan.
sekelompoknya.
Tiga Konsep Sentral yang Menjadi Karakteristik
Pembelajaran Kooperatif

Kesempatan
Pertanggung yang sama
Penghargaan
jawaban untuk
kelompok mencapai
individu
keberhasilan
Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif
Manfaat Pembelajaran Kooperatif

Siswa yang diajari dengan dan dalam Siswa yang berpartisipasi dalam
struktur-struktur kooperatif akan pembelajaran kooperatif akan memiliki sikap
memperoleh hasil pembelajaran yang harga-diri yang lebih tinggi dan motivasi yang
lebih besar untuk belajar.
lebih tinggi.

Dengan pembelajaran kooperatif, siswa Pembelajaran kooperatif meningkatkan


menjadi lebih peduli pada temantemannya, rasa penerimaan siswa terhadap
dan di antara mereka akan terbangun rasa teman-temannya yang berasal dari latar
ketergantungan yang positif (interdependensi belakang ras dan etnik yang
positif) untuk proses belajar mereka nanti berbeda-beda.
Perbandingan Pembelajaran Kooperatif dan Pembelajaran
Tradisional
Perbandingan Pembelajaran Kooperatif dan Pembelajaran
Tradisional
Tipe-tipe Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif menurut Slavin
(2009:11-26) ada berbagai macam tipe, yaitu
Student Teams-Achievement Division (STAD),
Jigsaw II, dan Team Assisted Individualization
(TAI).
Student Teams-Achievement Division (STAD)
Pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) yang
dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John Hopkin (dalam
Slavin, 1995) merupakan pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan
pembelajaran kooperatif yang cocok digunakan oleh guru yang baru mulai menggunakan
pembelajaran kooperatif.
Student Team Achievement Divisions (STAD) adalah salah satu tipe pembelajaran
kooperatif yang paling sederhana. Siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan
empat orang yang merupakan campuran menurut tingkat kinerjanya, jenis kelamin dan
suku. Guru menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja dalam tim untuk memastikan
bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Akhirnya seluruh siswa
dikenai kuis tentang materi itu dengan catatan, saat kuis mereka tidak boleh saling
membantu.
Menurut Slavin (dalam Noornia, 1997: 21) ada lima komponen
utama dalam pembelajaran kooperatif metode STAD, yaitu:

1 Tes dan Kuis

Penyajian Kelas
4 2 Skor peningkatan
individual

Menetapkan siswa 3
dalam kelompok
Pengakuan kelompok
Tahap-tahapan yang dilalui pembelajaran kooperatif
tipe STAD, meliputi:
4) Tahap
perhitungan
1) Tahap 2) Tahap 3) Tahap Tes Nilai
Penyajian Kegiatan Individu Perkembang
Materi Kelompok an Individu
JIGSAW
Pembelajaran Jigsaw adalah tipe pembelajaran kooperatif
yang dikembangkan oleh Elliot Aronson’s. Model
pembelajaran ini didesain untuk meningkatkan rasa
tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri
dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya
mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus
siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut kepada
kelompoknya.Pada model pembelajaran jigsaw ini keaktifan
siswa (student centered) sangan dibutuhkan, dengan
dibentuknya kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan
3-5 orang yang terdiri dari kelompok asal dan kelompok ahli.
Tipe TAI (Team Assisted Individualization)

1. Pengertian

Tipe TAI merupakan kombinasi keunggulan


pembelajaran kooperatif dan pembelajaran
individual. Ciri khasnya adalah setiap siswa
mempelajari materi secara individu dan hasilnya
akan didiskusikan dalam kelompok.
b. Komponen-komponen TAI

● Mempelajari materi yang telah disiapkan guru


● Tes penempatan
Pada awal pembelajaran dilakukan pretest untuk
menempatkan individu sesuai hasil tes mereka.
● Membagi siswa ke dalam kelompok
● Belajar kelompok
● Skor dan penghargaan kelompok
● Refleksi
● Guru memberikan penegasan terhadap materi yang
sudah dipelajari
● Tes akhir
● Unit keseluruhan
Guru mengevaluasi pembelajaran di setiap akhir
pembelajran
c. Karakteristik TAI

● Team
● Placement test
● Student creative
● Team study
● Team score and team recognition
● Teaching group
● Fact test
● Whole-class units
d. Langkah-langkah TAI

1. Guru memberikan tugas kepada siswa secara individual


2. Guru memberikan kuis untuk mendapatkan skor awal
3. Guru membentuk beberapa kelompok dengan anggota
yang memiliki kemampuan yang berbeda-beda
4. Hasil belajar siswa secara individu didiskusikan dalam
kelompok
5. Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman
6. Guru memberikan kuis individu kepada siswa
7. Guru memberikan penghargaan pada kelompok
Kelebihan Pembelajaran Kooperatif

1 Dapat melibatkan siswa secara aktif dalam mengembangkan

pengetahuan, sikap, dan keterampilannya dalam suasana belajar

mengajar yang bersifat terbuka dan demokratis.


27%

2 Dapat mengembangkan aktualisasi berbagai potensi diri yang telah

dimiliki oleh siswa.


20%

3 Dapat mengembangkan dan melatih berbagai sikap, nilai, dan

keterampilan-keterampilan sosial untuk diterapkan dalam kehidupan di

masyarakat.
Kelebihan Pembelajaran Kooperatif

4 Siswa tidak hanya sebagai objek belajar melainkan juga sebagai subjek

belajar karena siswa dapat menjadi tutor sebaya bagi siswa lainnya.

27%
5 Siswa dilatih untuk bekerja sama, karena bukan materi saja yang

dipelajari tetapi juga tuntutan untuk mengembangkan potensi dirinya

secara optimal bagi kesuksesan kelompoknya.


20%

6 Memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar memperoleh dan

memahami pengetahuan yang dibutuhkan secara langsung, sehingga apa

yang dipelajarinya lebih bermakna bagi dirinya.


Kekurangan Pembelajaran Kooperatif

Guru harus mempersiapkan pembelajaran secara matang, di samping


1
juga harus memerlukan banyak tenaga, pemikiran, dan waktu.

Agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar, maka dibutuhkan


2
%
dukungan fasilitas, alat, dan biaya yang cukup memadai.

Selama kegiatan diskusi kelompok berlangsung, ada kecenderungan topik


3 20%
permasalahan yang sedang dibahas meluas, sehingga banyak yang tidak

sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Saat diskusi kelas, terkadang didominasi oleh seorang siswa, hal ini
4
mengakibatkan siswa yang lain menjadi pasif.

Anda mungkin juga menyukai