Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa memainkan peran penting dalam kehidupan sosial. Salah satu fungsi bahasa
adalah sebagai sarana komunikasi antara penutur dengan mitra suara. Bahasa merupakan
salah satu jenis aktivitas sosial, sama seperti aktivitas sosial lainnya, bahasa hanya dapat
terwujud jika manusia berpartisipasi di dalamnya. Kesopanan atau moralitas adalah tata cara,
adat istiadat, dan kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat yang menunjukkan sikap yang
memuat kesopanan atau nilai moral dalam aktivitas sehari-hari (termasuk aktivitas
komunikasi). Bahasa sopan merupakan sikap yang harus dijaga dalam kegiatan komunikasi.

Era globalisasi yang menuntut perkembangan teknologi menjadi lebih cepat, membuat
komunikasi semakin mudah dilakukan. Media sosial saat ini adalah sarana berkomunikasi
dengan keluarga, teman, bahkan pejabat pemerintah. Artinya dengan menggunakan media
sosial yang terkoneksi dengan jaringan internet, pengguna media sosial atau yang biasa
disebut dengan netizen dapat dengan mudah dan cepat mengakses informasi di seluruh dunia.

“Netizen berasal dari gabungan kata Internet dan citizen (warga, penduduk), Netizen
adalah pengguna Internet, atau juga disebut-sebut sebagai penghuni yang aktif terlibat di
komunitas online di Internet” (kompasiana, 2016). Kegiatan tersebut bisa bermacam-macam
jenisnya, mulai dari mengutarakan pendapat hingga aktivisme yang membutuhkan perubahan
di dunia maya. Media sosial yang tidak dibatasi usia dan jenis kelamin memungkinkan
netizen untuk mengekspresikan perasaannya secara bebas di akun pribadinya.

Pengaruh dunia maya sangat besar di dunia begitupun dengan negara Indonesia,
keterlibatan antara dunia maya dengan penggunanya atau bisa disebut juga netizen sangat
tinggi pengaruhnya, Indonesia sendiri baru-baru dinobatkan sebagai “Netizen Paling Tak
Sopan se-ASEAN” oleh Microsoft. Dalam laporan riset dari Microsoft 2020 Digital Civility
Index atau DCI, survey untuk mengukur tingkat kesopanan pengguna internet, netizen
Indonesia menempati rangking bawah dan bahkan netizen Indonesia paling tidak sopan se-
Asia Tenggara.

Dikutip dari Indonesiabaik.id, tingkat kesopanan warganet Indonesia memburuk


delapan poin ke angka 76, di mana semakin tinggi angkanya tingkat kesopanan semakin
buruk. Urutan pertama dihuni oleh netizen Singapura yang juga menempati peringkat
keempat secara global, dengan total 59 poin. Laporan itu berdasarkan survei yang diikuti oleh
16.000 responden di 32 negara. Sebanyak 503 responden survei berasal dari Indonesia.
Penelitian dilakukan pada April dan Mei 2020, dan baru dipublikasi pada Februari 2021.
Survei tersebut menanyakan tentang keterpaparan mereka terhadap 21 risiko online yang
berbeda dalam empat kategori: perilaku, seksual, reputasi, dan pribadi/mengganggu.

1.2 Rumusan Masalah

1. Pengertian netizen

2. Riset data lengkap Digital Civility Index (DCI)

3. Opini tentang “Netizen Indonesia Paling Tidak Sopan se-ASEAN”

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk menyampaikan gagasan maupun fakta
mengenai Riset Microsoft yang menyebutkan bahwa Netizen di RI paling tidak sopan se-Asia
Tenggara dari penulis kepada masyarakat.

Referensi :

Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2020. Penelitian Bahasa. Makalah

Oktari Rosi. 2021. Benarkah Netizen Indonesia Paling Tak Sopan se-Asia?.
http://indonesiabaik.id/infografis/benarkah-netizen-indonesia-paling-tak-sopan-se-asia.
Diakses pada 9 Maret 2021.

Azzam, Ihya R. 2016. Netizen itu Apa sih? Apa Peran Mereka?.
https://www.kompasiana.com/irazzam/56b009b8149773bc1063655e/netizen-itu-apa-sih-apa-
peran-mereka. Diakses pada 9 Maret 2021.

Anda mungkin juga menyukai