Anda di halaman 1dari 40

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

UNIT I
REPUBLIK INDONESIA, 2022
Buku Panduan Guru Prakarya dan Kewirausahaan: Pengolahan
untuk SMA/MA Kelas XI
Penulis : Muktiarni, Henni Ratnasusanti, dan Nur Umiyahwati
ISBN : 978-602-427-952-3

HIDANGAN LAUK - PAUK


KHAS DAERAH
Gambar 1.1 Mangut Lele (Yogyakarta)
Sumber: Kemendikbudristek/Muktiarni (2022)

Gambar 1.2 Soto Bandung (Bandung, Jawa Barat)


Sumber: Kemendikbudristek/Muktiarni (2022)

A. Tujuan Pembelajaran

Pada akhir pembelajaran dari materi ini, kompetensi yang harus


dicapai peserta didik adalah dapat melakukan hal-hal berikut.
1. Mengeksplorasi produk pangan higienis Nusantara dan/atau
mancanegara atau produk nonpangan yang bernilai ekonomis
dari berbagai sumber.
2. Menganalisis produk pangan higienis Nusantara dan/atau
mancanegara atau produk nonpangan berdasarkan analisis
ekonomi, teknologi, penyajian, dan pemasaran.

38 | Buku Panduan Guru Prakarya dan Kewirausahaan: Pengolahan untuk SMA/MA Kelas XI
3. Merancang kemasan olahan pangan higienis Nusantara dan/
atau mancanegara atau produk nonpangan.
4. Menyusun rencana produk pangan higienis Nusantara dan/
atau mancanegara atau produk nonpangan berdasarkan kajian
ilmiah, teknologi, dan analisis usaha.
5. Merumuskan rencana pemasaran produk pangan higienis
Nusantara dan/atau mancanegara atau produk nonpangan
secara sederhana.
6. Menyusun rancangan proposal berdasarkan produk olahan
pangan higienis Nusantara dan/atau mancanegara atau produk
nonpangan berdasarkan kajian ilmiah, teknologi, dan analisis
usaha.
7. Membuat kemasan olahan pangan higienis Nusantara dan/atau
mancanegara atau produk nonpangan.
8. Membuat produk pangan higienis Nusantara dan/atau
mancanegara atau produk nonpangan serta penyajian
berdasarkan proposal yang dirancang.
9. Mempromosikan produk pangan higienis Nusantara dan/atau
mancanegara atau produk nonpangan melalui media virtual
maupun visual.
10. Merefleksikan proses kegiatan sampai dengan mempromosikan
produk olahan pangan higienis Nusantara dan/atau
mancanegara atau produk nonpangan.
11. Mengevaluasi keunggulan dan kelemahan dari produk pangan
Nusantara higienis dan/atau mancanegara atau produk
nonpangan berdasarkan kajian mutu, teknologi pangan dan
ekonomi serta dampak lingkungan/budaya.
12. Merekomendasikan produk pangan higienis Nusantara dan/
atau mancanegara atau produk nonpangan berdasarkan kajian
mutu, teknologi pangan dan ekonomi serta dampak lingkungan/
budaya.

Unit 1: Hidangan Lauk-Pauk Khas Daerah | 39


B. Rekomendasi Alokasi Waktu
Alokasi waktu yang direkomendasikan adalah berdasarkan
Kepmendikbudristek No.262/M/2022 tentang Perubahan atas
Kepmendikbudristek No.56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan
Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran, bahwa dalam satu
tahun terdiri atas 72 JP. Unit 1 terdiri atas 16 JP (8 kali pertemuan) yang
terbagi ke dalam lima kegiatan pembelajaran.

C. Pokok-Pokok Materi
Pokok-pokok materi pembelajaran dalam Unit 1 ini terdiri atas sepuluh
topik berikut.
1. Jenis produk olahan lauk-pauk khas daerah.
2. Rancangan produk olahan lauk-pauk khas daerah.
3. Rancangan kemasan dan label produk olahan lauk-pauk khas
daerah.
4. Rancangan media promosi produk olahan lauk-pauk khas
daerah.
5. Proposal perencanaan usaha produk olahan lauk-pauk khas
daerah berdasarkan kajian ilmiah, teknologi, dan analisis usaha
6. Pembuatan kemasan dan label produk olahan pangan khas
daerah.
7. Pembuatan produk olahan lauk-pauk khas daerah.
8. Pembuatan media promosi visual dan virtual produk olahan
lauk-pauk khas daerah.
9. Presentasi hasil produksi produk olahan lauk-pauk khas daerah.
10. Refleksi dan evaluasi produk olahan lauk-pauk khas daerah.
Kegiatan pembelajaran dalam Unit 1, dapat dilihat pada Gambar 1.3
sebagai berikut:

40 | Buku Panduan Guru Prakarya dan Kewirausahaan: Pengolahan untuk SMA/MA Kelas XI
Membuat Produk Makanan
Olahan Lauk-pauk Khas
Daerah

Kegiatan 1
Kegiatan 2 Kegiatan 3 Kegiatan 4 Kegiatan 5
Observasi
Desain/Perencanaan Produksi Refleksi dan Evaluasi Uji Kompetensi
dan Eksplorasi
(6JP) (4JP) (2JP) (2JP)
(2JP)

Mengeksplorasi Merumuskan Membuat


Melakukan
Produk Olahan Rencana Produk Kemasan Produk
Presentasi Hasil Uji Kompetensi
Lauk-Pauk Khas Olahan Lauk-Pauk Olahan Lauk-Pauk
Produk
Daerah Khas Daerah Khas Daerah

Refleksi
Merancang Membuat Produk
Menganalisis Pembuatan Produk
Kemasan Produk Olahan Lauk-Pauk
Produk Olahan Olahan Lauk-Pauk
Olahan Lauk-Pauk Khas Daerah
Lauk-Pauk Khas Khas Daerah
Daerah Khas Daerah

Mempromosikan Evaluasi
Merumuskan Produk Olahan Keunggulan Dan
Rencana Lauk-Pauk Khas Kelemahan Produk
Pemasaran Produk Daerah Melalui Olahan Lauk-pauk
Olahan Lauk-Pauk Media Visual Khas Daerah
Khas Daerah Maupun Virtual
Merekomendasikan
Menyusun Produk Olahan
Rancangan Lauk-Pauk Khas
Proposal Produk daerah
Olahan Lauk-Pauk
Khas Daerah

Gambar 1.3 Kegiatan Pembelajaran Unit 1

D. Aktivitas
Pada Unit 1 ini, pembelajaran dapat dilakukan di dalam kelas, luar kelas,
perpustakaan dan e-perpus. Proses pembelajaran pada Unit 1 ini guru
mengajak peserta didik untuk melakukan observasi dan eksplorasi,
membuat desain perencanaan kemasan, rancangan proposal usaha
produk olahan lauk-pauk khas daerah, rancangan pengemasan dan
label, proses produksi dalam pembuatan kemasan dan label, produk
olahan lauk-pauk khas daerah, rancangan media promosi serta
melakukan evaluasi/refleksi. Pada akhir unit, guru memberikan uji
kompetensi untuk mengukur pemahaman dan keterampilan peserta
didik terhadap materi yang telah dipelajarinya. Pada Unit 1 ini, peserta
didik melaksanakan kegiatan pembelajaran, dengan menggunakan
metode permainan ular kata, diskusi, observasi dan model Project
Based Learning (PjBL).

Unit 1: Hidangan Lauk-Pauk Khas Daerah | 41


E. Prosedur Kegiatan Pembelajaran
Bagian ini berisi persiapan mengajar dan kegiatan pembelajaran 1
sampai dengan 5.

1. Persiapan Mengajar
Sebelum menyampaikan informasi kepada peserta didik, guru
disarankan mengembangkan atau mempelajari beberapa referensi
sebagai sumber bacaan pada Unit 1, yaitu seperti berikut.
a) E-Book Gastronomi Upaboga Indonesia. Penulis Beta Keraten
Tahun 2011.
b) Pengembangan kuliner, penulis Sadiah Multi K dan Endang
Titi., Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan Tahun
2017.
c) Pedoman Implementasi Badan POM No 20 Tahun 2019 tentang
Kemasan Pangan, Badan dan Pengawas Obat, dan Makanan
Tahun 2022.
d) Pengemasan Pangan, penulis Prof, Dr, Ir, I Nyoman Sucipta, M.P
dkk, Universitas Udayana Tahun 2017.
e) Label Pangan Olahan Direktorat Standardisasi Pangan Olahan
Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan Badan Pengawas
Obat dan Makanan Badan POM Tahun 2019.
f) Label Olahan Pangan. Webinar Kemasan Produk Kelautan dan
Perikanan Berdaya Saing, Penulis Yeni, BPPOM Tahun 2020.
g) Buku Ajar Strategi Pemasaran Penulis Onny Fitriana Sitorus
dan Utami. FKIP UHAMKA Tahun 2017.

2. Kegiatan Pembelajaran
Selanjutnya kegiatan peserta didik dapat diatur oleh guru
disesuaikan dengan kondisi dan kreativitas dari masing-masing
guru, antara lain dengan cara belajar kelompok, dengan langkah
sebagai berikut:

42 | Buku Panduan Guru Prakarya dan Kewirausahaan: Pengolahan untuk SMA/MA Kelas XI
• Bentuk kolaborasi peserta didik dapat diatur dengan cara
mencampur peserta didik dengan tingkat pemahaman
yang rendah, sedang, dan tinggi, agar peserta didik dengan
pemahaman yang tinggi dapat membimbing teman sebayanya
dan selanjutnya diminta untuk mengerjakan beberapa tugas
secara berkelompok yaitu mengerjakan LKPD/mind map/
fishbone, dan sebagainya, sesuai kreativitas guru.
Pada pembelajaran Unit 1 ini, pembelajaran dapat dilakukan
di dalam kelas, luar kelas, perpustakaan atau e-perpus. Kegiatan
pembelajaran Unit 1 ini dapat guru lakukan dalam delapan kali
pertemuan. Guru dapat mengeksplorasi atau mengikuti langkah-
langkah pembelajarannya, sebagai berikut.

Pembelajaran 1
Observasi dan Eksplorasi Produk Olahan Lauk-Pauk Khas
Daerah
Pada Pembelajaran 1 ini, pembelajaran dilaksanakan 1 kali pertemuan
(2 JP), dapat dilakukan di dalam kelas, luar kelas, perpustakaan atau
e-perpus. Guru dapat menugaskan peserta didik untuk melakukan
observasi dan eksplorasi produk olahan lauk-pauk khas daerah.
Pokok-pokok materi, elemen, dan tujuan pada Pembelajaran 1 ini
adalah sebagai berikut.

1. Pokok-Pokok Materi
Produk olahan lauk-pauk khas daerah

2. Elemen
Observasi dan eksplorasi

3. Tujuan
a. Mengeksplorasi produk olahan lauk-pauk higienis khas daerah
yang bernilai ekonomis dari berbagai sumber
b. Menganalisis produk olahan lauk-pauk higienis khas daerah
berdasarkan analisis ekonomi, teknologi, penyajian, dan
pemasaran

Unit 1: Hidangan Lauk-Pauk Khas Daerah | 43


Kegiatan Awal
1. Peserta didik menyiapkan diri untuk mengikuti pelaksanaan
penilaian awal agar mengetahui tingkat pemahaman terhadap
materi yang akan dibahas. Guru dapat melaksanakan tes
diagnostik. Soal tes diagnostik dibuat masing-masing oleh guru
disesuaikan dengan materi masing-masing.
2. Selanjutnya, peserta didik bersiap untuk mengikuti
pembelajaran tentang eksplorasi dan observasi jenis produk
olahan lauk-pauk khas daerah, dengan menggunakan metode
pengamatan, diskusi, dan ular kata.

Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti, peserta didik melaksanakan observasi dan eksplorasi
materi produk olahan lauk-pauk khas daerah, dengan langkah-langkah
sebagai berikut.
1. Peserta didik bekerja sama secara kolaborasi melalui metode
permainan ular kata, pengamatan, dan diskusi. Guru dapat
mengembangkan atau mengganti metode yang digunakan
dalam kegiatan ini.
Langkah-langkah Permainan Ular Kata:
Peserta didik menuliskan jenis hidangan lauk-pauk khas daerah
yang muncul dalam benak mereka ketika guru memberikan
contoh jenis hidangan tersebut. Bahan dasar dari hidangan
tersebut boleh berbahan nabati atau hewani, ataupun gabungan
antara hewani dan nabati. Peserta didik mengerjakannya dalam
rentang waktu 5 – 10 menit.
Setiap anggota kelompok harus menuliskan satu jenis produk
olahan lauk-pauk khas daerah yang mereka ketahui. Tulisannya
harus ditulis dalam bentuk horizontal. Kelompok yang
menuliskan paling banyak dan panjang diputuskan sebagai
pemenangnya.

44 | Buku Panduan Guru Prakarya dan Kewirausahaan: Pengolahan untuk SMA/MA Kelas XI
2. Selanjutnya, setiap kelompok diberi kesempatan oleh guru
untuk melakukan pengamatan terhadap satu contoh produk
olahan lauk-pauk khas daerah baik melalui tayangan video,
gadget, internet/buku yang terdapat di dalam perpustakaan
sekolah (guru dapat memilih salah satu teknik). Sebagai bahan
tayang dan contoh yang dapat diberikan kepada peserta didik
sebagai acuan adalah pembuatan produk olahan khas Provinsi
Riau, yaitu Gulai Belacan,
3. Guru dapat menugaskan peserta didik untuk mengamati produk
olahan lauk-pauk tersebut untuk selanjutnya mengeksplorasi
produk dari daerah sendiri, hasilnya dituliskan dalam LKPD
1A. LKPD dapat diakses dalam tautan https://bit.ly/LKPD1–
ObservasidanEksplorasi. Berikut contoh hidangan dan cara
membuatnya.

GULAI BELACAN (Provinsi Riau)

Gambar 1.4 Gulai Belacan


Sumber: Kemendikbudristek/Henni Ratnasusanti (2022)

Unit 1: Hidangan Lauk-Pauk Khas Daerah | 45


Tabel 1.1 Bahan-Bahan yang Diperlukan Dalam Pembuatan Gulai Belacan

No Nama Bahan Jumlah


1 Udang 300 gram
2 Jeruk nipis 1 buah
3 Air asam jawa 1 sdm
4 Santan 350 ml
5 Gula, garam, merica, daun jeruk Secukupnya
6 Minyak untuk menumis Secukupnya
7 Bawang merah 7 buah
8 Bawang putih 4 siung
9 Kemiri 3 butir
10 Terasi goreng 2 sdt
11 Cabe merah besar 4 buah
12 Cabe rawit merah 4 buah
Keterangan:
sdt = Sendok teh
sdm = Sendok makan
ml = mili liter

46 | Buku Panduan Guru Prakarya dan Kewirausahaan: Pengolahan untuk SMA/MA Kelas XI
Tabel 1.2 Langkah-Langkah Pembuatan Gulai Belacan

No Cara Membuat Gambar


1. Siapkan bahan dan alat yang
digunakan.
Cuci bersih udang, buang
sungutnya, belah punggungnya,
keluarkan kotoran di punggung
dan kepala. Lalu, lumuri dengan
sedikit garam dan air perasan
jeruk nipis, diamkan kurang
lebih 10 -15 menit.

2. a. Haluskan bawang merah,


bawang putih, kemiri, terasi,
cabe merah besar dan cabe
rawit merah sampai halus.
b. Tumis bumbu halus hingga
harum.

3. Masukkan udang, tumis sampai


udang berubah warna.

Unit 1: Hidangan Lauk-Pauk Khas Daerah | 47


No Cara Membuat Gambar

4. Tambahkan air asam jawa,


merica, gula, santan, dan garam.

5. Aduk-aduk, lalu masukkan


santan. Aduk dan masak hingga
kuah mengental.

48 | Buku Panduan Guru Prakarya dan Kewirausahaan: Pengolahan untuk SMA/MA Kelas XI
No Cara Membuat Gambar
6. Angkat dan hidangkan.

http://bit.ly/3FnhZKG
Sumber: Kemendikbudristek/Henni Ratnasusanti (2022)

4. Selanjutnya, melalui diskusi kelompok, peserta didik


melakukan analisis terhadap produk olahan lauk-pauk khas
daerah setempat berdasarkan analisis ekonomi, teknologi,
penyajian, dan pemasaran. Hasilnya dituliskan dalam LKPD
1B. LKPD dapat diakses dalam tautan https://bit.ly/LKPD1–
ObservasidanEksplorasi.
5. Guru melaksanakan evaluasi terhadap hasil dari observasi
dan eksplorasi dengan berpedoman kepada rubrik 1 dan 2
yang tersedia dalam tautan https://bit.ly/Observasi-Eksplorasi
dan https://bit.ly/Rubrik-Analisis. Guru dapat mengembangkan
rubrik atau menggantinya sesuai kebutuhan.
6. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi secara
berkelompok. Proses penilaian kegiatan diskusi dan presentasi
dapat berpedoman pada rubrik 12 dan 13 yang tersedia
dalam tautan bit.ly/Penilaian-Proses-Diskusi. dan https://bit.ly/
Penilaian-Kegiatan-Presentasi. Guru dapat mengembangkan
rubrik atau menggantinya sesuai kebutuhan.

Unit 1: Hidangan Lauk-Pauk Khas Daerah | 49


Kegiatan Akhir
1. Peserta didik melakukan refleksi terhadap hasil diskusi dan
guru dapat memberikan motivasi agar peserta didik mendapat
pengetahuan baru selama proses diskusi tersebut. Format
refleksi terlampir dalam tautan https://bit.ly/Kegiatan-Refleksi-
Guru dan https://bit.ly/Kegiatan-Refleksi-Peserta didik . Guru
dapat mengembangkan rubrik atau menggantinya sesuai
kebutuhan.
2. Sebagai persiapan pembelajaran pada pertemuan selanjutnya,
peserta didik memilih minimal salah satu produk hasil eksplorasi
dalam LKPD 1A dan telah dianalisis pada LKPD 1B sebagai
topik proyek yang harus diselesaikan dalam pembelajaran
selanjutnya, kemudian menyiapkan sumber referensi yang
mendukung serta pembentukan kelompok.
Guru dapat mempelajari langkah-langkah kegiatan Pembelajaran 1
dalam bentuk flowchart pada Gambar 1.5.

Kegiatan Penerapan observasi/ Diskusi


permainan (mengisi Presentasi Evaluasi Refleksi
Awal ular kata ekspolrasi
LKPD1)

Gambar 1.5 Skema Pembelajaran 1

Pembelajaran Alternatif
Apabila kegiatan pembelajaran mengenai observasi dan eksplorasi
tersebut di atas tidak dapat dilaksanakan, guru dapat memberikan
penugasan kepada peserta didik untuk melakukan pengamatan secara
langsung baik ke rumah makan, warung nasi, katering, YouTube,
ataupun ke masyarakat sekitar. Selanjutnya, guru dapat memberikan
tugas kepada peserta didik untuk menuangkan hasil pengamatannya
dalam bentuk infografis, fishbone atau bentuk video.

50 | Buku Panduan Guru Prakarya dan Kewirausahaan: Pengolahan untuk SMA/MA Kelas XI
Pembelajaran 2
Perencanaan dan Desain Produk Olahan Lauk-pauk Khas
Daerah
Pada Pembelajaran 2 ini, pembelajaran dilaksanakan 3 kali pertemuan
(6 JP), dapat dilakukan di dalam kelas, luar kelas, perpustakaan atau
e-perpus. Pada Pembelajaran 2 ini, peserta didik melaksanakan
perancangan penyelesaian proyek yang diawali dengan pembuatan
rancangan proposal perencanaan usaha, selanjutnya mendesain
kemasan, dan diakhiri dengan mendesain promosi visual maupun
visual.
Pokok-pokok materi, elemen dan tujuan pada pembelajaran 2 ini
adalah sebagai berikut.

1. Pokok-Pokok Materi
Pokok-pokok materi pada Pembelajaran 2 seperti berikut.
a. Rencana produk olahan lauk-pauk khas daerah.
b. Rancangan kemasan dan label produk olahan lauk-pauk khas
daerah.
c. Rancangan media promosi produk olahan lauk-pauk khas
daerah secara sederhana.
d. Proposal perencanaan usaha produk olahan lauk-pauk khas
daerah berdasarkan kajian ilmiah, teknologi, dan analisis usaha.

2. Elemen
Desain dan Perencanaan

3. Tujuan
a. Merumuskan rencana produk olahan lauk-pauk khas daerah.
b. Membuat rancangan kemasan dan label produk olahan lauk-
pauk khas daerah.
c. Merumuskan rancangan media promosi produk olahan lauk-
pauk khas daerah secara sederhana.

Unit 1: Hidangan Lauk-Pauk Khas Daerah | 51


d. Menyusun proposal perencanaan usaha produk olahan lauk-
pauk khas daerah berdasarkan kajian ilmiah, teknologi, dan
analisis usaha.

Kegiatan Pembelajaran 2: Pertemuan 1


Kegiatan Awal
1. Peserta didik menyiapkan diri untuk mengikuti pelaksanaan
penilaian awal agar mengetahui tingkat pemahaman terhadap
kegiatan yang akan dikerjakan.
2. Selanjutnya, peserta didik mempersiapkan diri untuk mengikuti
materi pembelajaran, yaitu perancangan penyelesaian proyek
yang diawali dengan pembuatan proposal usaha meliputi
bahan, alat, biaya produksi dan harga jual serta proses produksi
olahan lauk-pauk khas daerah dengan menggunakan metode
pengamatan, penugasan, diskusi dan model Project Based
Learning (PjBL).

Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti, peserta didik membuat rancangan penyelesaian
proyek, dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1. Secara berkelompok, peserta didik melanjutkan pengerjaan
tugas proyeknya, yaitu membuat rancangan proposal produk/
usaha produk olahan lauk-pauk khas daerah dan menentukan
jadwal penyelesaian proyeknya.
2. Peserta didik menuangkan hasilnya dalam LKPD 2B dan
LKPD 3. LKPD tersebut dapat diakses dalam tautan https://
bit.ly/LKPD2–ProposalIdeGagasan dan https://bit.ly/LKPD3–
PengembanganKonsepIdeProduk.
3. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi secara
berkelompok. Proses penilaian kegiatan diskusi dan presentasi
dapat berpedoman rubrik 12 dan 13 yang tersedia dalam tautan

52 | Buku Panduan Guru Prakarya dan Kewirausahaan: Pengolahan untuk SMA/MA Kelas XI
bit.ly/Penilaian-Proses-Diskusi. dan https://bit.ly/Penilaian-
Kegiatan-Presentasi. Guru dapat mengembangkan rubrik atau
menggantinya sesuai kebutuhan.
4. Guru melaksanakan evaluasi terhadap rancangan proposal
yang dilaksanakan oleh peserta didik dengan berpedoman
kepada rubrik 3 yang tersedia dalam tautan https://bit.ly/
Perancangan-Proposal-Produk. Guru dapat mengembangkan
rubrik atau menggantinya sesuai kebutuhan.

Kegiatan Akhir
1. Peserta didik melakukan refleksi dengan format tautan seperti
pada Kegiatan Pembelajaran 1.
2. Sebagai persiapan pembelajaran pada pertemuan selanjutnya,
peserta didik mencari referensi tentang rancangan kemasan
dan label.
Guru dapat mempelajari langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran 2
Pertemuan 1 dalam bentuk flowchart pada Gambar 1.6.

Pemberian Presentasi
Penyusunan Pembuatan
Informasi dan Hasil Evaluasi Refleksi
Jadwal Proposal
Penentuan Rancangan
Pelaksanaan Usaha
Proyek Proyek

Gambar 1.6 Skema Pembelajaran 2 Pertemuan 1

Pembelajaran Alternatif
Apabila kegiatan pembelajaran mengenai rancangan proposal usaha
tersebut tidak dapat terlaksana, maka guru dapat memberikan tugas
pembelajaran alternatif lainnya yaitu mempelajari cara membuat
rancangan proposal bagi pemula dengan panduan video yang dapat
dipelajari berulang-ulang secara mandiri.

Unit 1: Hidangan Lauk-Pauk Khas Daerah | 53


Selanjutnya guru meminta peserta didik untuk membuat proposal
usaha sesuai dengan pemahaman mereka tetapi harus memperhatikan
kaidah penulisan yang benar.

Kegiatan Pembelajaran 2: Pertemuan 2


Kegiatan Awal
Kegiatan awal dalam pembelajaran ini dapat berpedoman pada Kegiatan
Pembelajaran 2 Pertemuan 1 dengan fokus materi pembelajaran
pembuatan rancangan kemasan dan label produk olahan lauk-pauk
khas daerah.

Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti, peserta didik membuat rancangan penyelesaian
proyek, dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1. Secara berkelompok, peserta didik mengerjakan tugas
proyeknya untuk merancang kemasan dan label produk olahan
lauk-pauk khas daerah sesuai dengan yang telah ditentukan
sebelumnya. Selanjutnya, hasilnya dituangkan dalam LKPD 3A.
LKPD tersebut dapat diakses dalam tautan https://bit.ly/LKPD3–
PengembanganKonsepIdeProduk.
2. Peserta didik dapat merancang kemasan dan label dengan
orisinalitas dan kreativitas karya sendiri atau mengadopsi jenis
kemasan dan label orang lain, dengan tetap mencantumkan
sumber asalnya.
3. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dan dinilai secara
berkelompok. Proses penilaian kegiatan diskusi dan presentasi
dapat berpedoman rubrik 12 dan 13 yang tersedia dalam tautan
bit.ly/Penilaian-Proses-Diskusi. dan https://bit.ly/Penilaian-
Kegiatan-Presentasi. Guru dapat mengembangkan rubrik atau
menggantinya sesuai kebutuhan.

54 | Buku Panduan Guru Prakarya dan Kewirausahaan: Pengolahan untuk SMA/MA Kelas XI
4. Guru melaksanakan evaluasi terhadap hasil perancangan yang
dilaksanakan oleh peserta didik dengan berpedoman kepada
rubrik 4 yang tersedia dalam tautan https://bit.ly/Pembuatan-
Desain-Kemasan. Guru dapat mengembangkan rubrik atau
menggantinya sesuai kebutuhan.

Kegiatan Akhir
1. Peserta didik melakukan refleksi dengan format tautan seperti
pada Kegiatan Pembelajaran 1.
2. Sebagai persiapan pembelajaran pada pertemuan selanjutnya,
peserta didik mencari referensi tentang rancangan media
promosi virtual dan visual.
Guru dapat mempelajari langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran 2
Pertemuan 2 dalam bentuk flowchart pada Gambar 1.7.

Praktik
Pemberian Membuat
Tanya Jawab Presentasi Evaluasi Refleksi
Rancangan
Informasi
Kemasan dan
Label

Gambar 1.7 Skema Pembelajaran 2 Pertemuan 2

Pembelajaran Alternatif
Apabila kegiatan pembelajaran merancang kemasan dan label di atas
tidak dapat terlaksana, guru dapat memberikan tugas kepada peserta
didik untuk melakukan pengamatan ke pasar, supermarket, warung
atau di rumah sendiri, untuk mengamati berbagai jenis kemasan dan
label yang cocok digunakan untuk mengemas produk olahan lauk-pauk
khas daerah yang akan dipraktikkan, untuk selanjutnya peserta didik
dapat membuat rancangan kemasan dan label dengan inspirasi dari
hasil pengamatan tersebut. Selain itu, guru dapat menganjurkan peserta
didik untuk menggunakan platform di berbagai media sosial yang bisa
menawarkan desain kemasan yang menarik dengan menggunakan
templat yang telah tersedia, antara lain dengan menggunakan aplikasi
yang sederhana, yaitu Canva.

Unit 1: Hidangan Lauk-Pauk Khas Daerah | 55


Kegiatan Pembelajaran 2: Pertemuan 3
Kegiatan Awal
Kegiatan awal dalam pembelajaran ini dapat berpedoman pada kegiatan
pembelajaran 1 dengan fokus materi pembelajaran perancangan media
promosi virtual dan visual untuk materi olahan lauk-pauk khas daerah.

Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti, peserta didik menyelesaikan langkah selanjutnya,
yaitu membuat rancangan penyelesaian proyek, dengan langkah-
langkah sebagai berikut.
1. Secara berkelompok, peserta didik membuat rancangan media
promosi produk olahan lauk-pauk khas daerah, sesuai dengan
yang telah ditentukan sebelumnya, selanjutnya hasilnya
dituangkan dalam LKPD 3B. LKPD tersebut dapat diakses dalam
tautan https://bit.ly/LKPD3–PengembanganKonsepIdeProduk.
2. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi secara
berkelompok. Proses penilaian kegiatan diskusi dan presentasi
dapat berpedoman rubrik 12 dan 13 yang tersedia dalam tautan
bit.ly/Penilaian-Proses-Diskusi dan https://bit.ly/Penilaian-
Kegiatan-Presentasi. Guru dapat mengembangkan rubrik atau
menggantinya sesuai kebutuhan
3. Guru melaksanakan evaluasi terhadap hasil perancangan yang
dilaksanakan oleh peserta didik dengan berpedoman kepada
rubrik 5 yang tersedia dalam tautan https://bit.ly/Perancangan-
Pemasaran-Produk. Guru dapat mengembangkan rubrik atau
menggantinya sesuai kebutuhan.

56 | Buku Panduan Guru Prakarya dan Kewirausahaan: Pengolahan untuk SMA/MA Kelas XI
Kegiatan Akhir
1. Peserta didik melakukan refleksi dengan format tautan seperti
pada Kegiatan Pembelajaran 1.
2. Sebagai persiapan pembelajaran pada pertemuan selanjutnya,
peserta didik mempersiapkan segala bahan dan alat untuk
kegiatan produksi produk kemasan, dan produk olahan lauk-
pauk khas daerah serta media promosi virtual maupun visual.
Guru dapat mempelajari langkah-langkah kegiatan Pembelajaran 2
Pertemuan 3 dalam bentuk flowchart pada Gambar 1.8.

Diskusi
Kelompok
Pemberian Presentasi Evaluasi Refleksi
Pembuatan
Informasi Rancangan
Pembelajaran Media Promosi

Gambar 1.8 Skema Pembelajaran 2 Pertemuan 3

Kegiatan Alternatif
Apabila kegiatan merancang media promosi visual dan virtual di
atas tidak dapat terlaksana, guru dapat memberikan tugas untuk
mengadopsi media promosi hasil karya orang lain, tetapi dimodifikasi
dengan tetap mencantumkan sumbernya.

Pembelajaran 3
Produksi-Produk Olahan Lauk-Pauk Khas Daerah
Pada Pembelajaran 3 ini, pembelajaran dilaksanakan 2 kali pertemuan
(4 JP), dapat dilakukan di dalam kelas, luar kelas, dapur dan ruang
praktik.

Unit 1: Hidangan Lauk-Pauk Khas Daerah | 57


Pokok-pokok materi, elemen, dan tujuan pada pembelajaran 3 ini
adalah sebagai berikut.

1. Pokok-Pokok Materi
Pokok-pokok materi pada Pembelajaran 3 seperti berikut.
a. Membuat kemasan dan label produk olahan lauk-pauk khas
daerah.
b. Membuat produk olahan lauk-pauk khas daerah.
c. Pembuatan media promosi visual dan virtual produk olahan
lauk-pauk khas daerah.

2. Elemen
Produksi

3. Tujuan
a. Membuat kemasan dan label produk olahan lauk-pauk khas
daerah berdasarkan rancangan yang telah dirancang.
b. Membuat produk olahan lauk-pauk khas daerah serta penyajian
berdasarkan proposal yang dirancang.
c. Membuat media promosi produk olahan lauk-pauk khas daerah
melalui media virtual maupun visual.

Kegiatan Pembelajaran 3: Pertemuan 1


Kegiatan Awal
Kegiatan awal dalam pembelajaran ini dapat berpedoman pada Kegiatan
Pembelajaran 2 Pertemuan 1 dengan fokus materi pembelajaran
pembuatan kemasan dan label produk olahan lauk-pauk khas daerah.

Kegiatan Inti
Kegiatan inti dapat berpedoman pada Kegiatan Pembelajaran 2
Pertemuan 2 dengan fokus pembelajaran membuat kemasan dan label
produk olahan lauk-pauk khas daerah.

58 | Buku Panduan Guru Prakarya dan Kewirausahaan: Pengolahan untuk SMA/MA Kelas XI
Kegiatan Akhir
1. Peserta didik melakukan refleksi dengan format tautan seperti
pada Kegiatan Pembelajaran 1.
2. Sebagai persiapan pembelajaran pada pertemuan selanjutnya,
peserta didik mempersiapkan segala bahan dan alat untuk
pembuatan produk olahan lauk-pauk khas daerah sesuai
dengan rancangan yang telah dibuat.
Guru dapat mempelajari langkah-langkah kegiatan Pembelajaran 3
Pertemuan 1 dalam bentuk flowchart pada Gambar 1.9.

Praktik
Penjelasan Tanya Jawab Membuat Refleksi
Evaluasi
Materi Kemasan dan
Label

Gambar 1.9 Skema Pembelajaran 3 Pertemuan 1

Pembelajaran Alternatif
Apabila kegiatan pembelajaran membuat kemasan dan label di atas tidak
dapat terlaksana, guru dapat memberikan tugas untuk menggunakan
kemasan dan label yang sudah ada tetapi mewajibkan adanya unsur
modifikasi yang menjadikan kreativitas dan ciri khas tersendiri yang
berbeda dengan aslinya.

Unit 1: Hidangan Lauk-Pauk Khas Daerah | 59


Kegiatan Pembelajaran 3: Pertemuan 2
Kegiatan Awal
Kegiatan awal dalam pembelajaran ini dapat berpedoman pada
Pembelajaran 3 Pertemuan 1 dengan fokus pembelajaran pembuatan
produk olahan lauk-pauk khas daerah dan pembuatan media promosi
virtual maupun visual.

Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti, peserta didik menyelesaikan tugas proyek dengan
langkah-langkah sebagai berikut.
1. Secara berkelompok, peserta didik di bawah bimbingan dan
monitoring guru membuat produk olahan lauk-pauk khas
daerah dan melaksanakan proses pendokumentasian kegiatan
sesuai dengan rancangan/proposal usaha yang telah dibuat
pada pertemuan sebelumnya, dengan mengikuti panduan
dalam LKPD 4 dan 5 dalam tautan https://bit.ly/LKPD4–Produksi
dan https://bit.ly/LKPD5–PromosiProdukPanganNonpangan.
2. Peserta didik menyajikan produk olahan yang telah selesai
diproduksi, dengan menggunakan kemasan dan label yang
telah dibuat pada pertemuan sebelumnya.
3. Guru melaksanakan evaluasi terhadap persiapan, proses dan
produk serta penyajian serta pembuatan media promosi yang
dilaksanakan oleh peserta didik dengan berpedoman kepada
rubrik 6 dan 8 yang tersedia dalam tautan https://bit.ly/Penilaian-
Pembuatan-Produk dan https://bit.ly/Promosi-Visual-Virtual.
Guru dapat mengembangkan rubrik atau menggantinya sesuai
kebutuhan. Apabila peserta didik tidak dapat menyelesaikan
pembuatan media promosi secara langsung, maka guru
dapat menjadikannya sebagai tugas terstruktur yang harus
dikumpulkan pada minggu berikutnya.

60 | Buku Panduan Guru Prakarya dan Kewirausahaan: Pengolahan untuk SMA/MA Kelas XI
Kegiatan Akhir
1. Kegiatan akhir dalam pembelajaran ini dapat berpedoman
pada Kegiatan akhir dalam Pembelajaran 1.
2. Sebagai persiapan pembelajaran pada pertemuan selanjutnya,
peserta didik mempersiapkan pembuatan laporan produksi/
praktikum sebagai tugas terstruktur yang harus dikumpulkan
pada saat pertemuan selanjutnya.
Guru dapat mempelajari langkah-langkah kegiatan Pembelajaran 3
Pertemuan 2 dalam bentuk flowchart pada Gambar 1.10.

Pelaksanaan
Praktik
Pemberian Produksi Pembuatan
Informasi Produk Olahan Membuat Evaluasi Refleksi
Lauk-Pauk Khas
Kemasan dan
Pembelajaran Daerah dan Proses
Pembuatan Medi Label
Promosi

Gambar 1.10 Skema Pembelajaran 3 Pertemuan 2

Pembelajaran Alternatif
1. Bagi sekolah yang tidak memiliki dapur/lab, pelaksanaan
produksi produk olahan lauk-pauk khas daerah dapat
dilaksanakan di rumah masing-masing atau di halaman
sekolah, dengan ketentuan semua kegiatan wajib dibuat
dokumentasinya secara lengkap, mulai persiapan, proses,
penyajian/pengemasan, dan evaluasi.
2. Apabila penugasan pembuatan media promosi tidak dapat
terlaksana, guru dapat meminta peserta didik mengumpulkan
video atau foto dari proses pembuatan produk olahan makanan
khas daerah yang telah dilaksanakan, untuk selanjutnya
peserta didik diberikan tugas membuat media promosi virtual
maupun visual dengan mengadopsi karya orang lain dengan
tetap mencantumkan sumber aslinya atau membuat dengan
menggunakan templat yang tersedia dalam platform, antara
lain Canva, PosterMyWall, dan lain sebagainya.

Unit 1: Hidangan Lauk-Pauk Khas Daerah | 61


Pembelajaran 4

Refleksi dan Evaluasi Produk Olahan Lauk-Pauk


Khas Daerah

Kegiatan Pembelajaran
1. Pokok-Pokok Materi
Pokok-pokok materi pada Pembelajaran 4 seperti berikut.
a. Presentasi hasil proyek produk olahan lauk-pauk khas daerah.
b. Refleksi pembuatan produk olahan lauk-pauk khas daerah.
c. Evaluasi keunggulan dan kelemahan hasil produk olahan lauk-
pauk khas daerah.
d. Rekomendasi produk olahan lauk-pauk khas daerah.

2. Elemen
Refleksi dan Evaluasi

3. Tujuan
a. Mempresentasikan hasil proyek produk olahan lauk-pauk khas
daerah.
b. Melaksanakan refleksi terhadap pembuatan produk olahan
lauk-pauk khas daerah.
c. Mengevaluasi keunggulan dan kelemahan dari produk olahan
lauk-pauk khas daerah berdasarkan kajian mutu, teknologi
pangan, dan ekonomi serta dampak lingkungan/budaya.
d. Merekomendasikan produk olahan lauk-pauk khas daerah
berdasarkan kajian mutu, teknologi pangan, dan ekonomi serta
dampak lingkungan/budaya.

62 | Buku Panduan Guru Prakarya dan Kewirausahaan: Pengolahan untuk SMA/MA Kelas XI
Kegiatan Awal
Kegiatan awal dalam pembelajaran ini dapat berpedoman pada
pembelajaran 3 pertemuan 1 dengan fokus pembelajaran presentasi
pembuatan produk olahan lauk-pauk khas daerah.

Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti, peserta didik mengerjakan langkah proyek
selanjutnya, yaitu presentasi dan publikasi hasil proyek, dengan
berpedoman pada LKPD 6 yang dapat diakses dalam tautan https://bit.ly/
LKPD6–PresentasiKegiatanPromosi. Langkah-langkah pembelajarannya
adalah sebagai berikut.
1. Setiap kelompok harus mempresentasikan laporan yang telah
dibuat sebelumnya sebagai tugas terstruktur. Proses evaluasi
terhadap laporan akhir dapat dilihat pada rubrik 7 dalam
tautan https://bit.ly/Laporan-Akhir-Produk.
2. Langkah-langkah pelaksanaan presentasi diawali dengan guru
memberikan petunjuk aturan pelaksanaan presentasi di dalam
kelas, yaitu seperti berikut.
a. Moderator diambil dari setiap kelompok peserta yang akan
presentasi. Moderator bertugas untuk mengarahkan acara
dalam sesi diskusi.
b. Setiap peserta didik tidak melakukan aktivitas selain
mendengarkan presentasi dari kelompok lain.
c. Peserta didik dapat memberikan pertanyaan setelah diberi
kesempatan oleh moderator.
d. Notulen mencatat semua hasil presentasi.
3. Proses penilaian kegiatan presentasi dapat berpedoman
rubrik 13 yang tersedia dalam tautan https://bit.ly/Penilaian-
Kegiatan-Presentasi. Guru dapat mengembangkan rubrik atau
menggantinya sesuai kebutuhan.

Unit 1: Hidangan Lauk-Pauk Khas Daerah | 63


4. Peserta didik melakukan evaluasi dan rekomendasi terhadap
produk yang telah dibuat. Peserta didik dapat menuangkan
rekomendasi terhadap produk olahan yang telah diproduksi
dan dipromosikan.
5. Selanjutnya, peserta didik menjelaskan keunggulan dan
kelemahan dari produk yang dikembangkan dan memberikan
rekomendasi terhadap produk yang telah dikembangkan,
apakah sudah layak untuk dipasarkan atau belum.
6. Peserta didik memberikan rekomendasi dalam bentuk laporan
tertulis. Proses evaluasi terhadap laporan rekomendasi dapat
berpedoman kepada rubrik 11 dalam tautan https://bit.ly/
Laporan-Rekomendasi-Produk
7. Pedoman pelaksanaan evaluasi dan rekomendasi produk
olahan dapat di lihat dalam LKPD 7 dalam tautan https://bit.ly/
LKPD7–LaporanKegiatanProdukdanPromosi.

Kegiatan Akhir
1. Kegiatan akhir dalam pembelajaran ini dapat berpedoman
pada kegiatan akhir dalam Pembelajaran 1.
2. Sebagai persiapan pembelajaran pada pertemuan selanjutnya,
peserta didik mempersiapkan diri untuk pelaksanaan uji
kompetensi. Teknik dan butir soal pelaksanaan uji kompetensi
dikembalikan kepada guru.
Guru dapat mempelajari langkah-langkah kegiatan Pembelajaran 4
dalam bentuk flowchart pada Gambar 1.11.

Pemberian Pelaksanaan Penilaian Presentasi Evaluasi dan


Presentasi Hasil Refleksi
Informasi Kinerja Rekomendasi
dan Publikasi Rancangan
Pembelajaran Presentasi Proyek
Hasil Karya

Gambar 1.11 Skema Pembelajaran 4

64 | Buku Panduan Guru Prakarya dan Kewirausahaan: Pengolahan untuk SMA/MA Kelas XI
Pembelajaran Alternatif
Apabila kegiatan pembelajaran tersebut di atas tidak dapat terlaksana,
guru dapat meminta peserta didik mengumpulkan laporan, video atau
foto dari proses pembuatan olahan lauk-pauk yang telah dilaksanakan,
dan melakukan presentasi dan rekomendasi produk melalui rekaman
video.

Pembelajaran 5
Uji Kompetensi

Kegiatan Pembelajaran
Pada Pembelajaran 5 ini, guru memberikan uji kompetensi untuk
mengukur tingkat pemahaman dan keterampilan peserta didik terhadap
materi yang telah diberikan dalam Unit 1. Guru dapat mengembangkan
jenis uji kompetensi dalam bentuk yang lain. Berikut contoh butir uji
kompetensi. Guru dapat mengembangkan atau mengganti sesuai
kebutuhan.

A. Contoh Butir Soal Kognitif


1. Gambar berikut merupakan gambar produk olahan sate dari
Nusantara. Amati jenis produk tersebut, lalu tuliskan minimal 3
jenis karakteristik produk olahan tersebut!

Gambar 1.12 Olahan Sate


Sumber: Kemendikbudristek/Muktiarni (2022)

Unit 1: Hidangan Lauk-Pauk Khas Daerah | 65


2. Gambar berikut merupakan salah satu jenis promosi visual.
Amati gambar tersebut, lalu tuliskan pendapatmu masing-masing
minimal 2 buah tentang promosi tersebut, meliputi tujuan,
manfaat, serta kekurangan dan kelebihan yang dapat dirasakan
dari promosi tersebut!

Gambar 1.13 Poster Promosi


Sumber: Kemdikbudristek/Henni Ratnasusanti dan Muktriani (2022)

66 | Buku Panduan Guru Prakarya dan Kewirausahaan: Pengolahan untuk SMA/MA Kelas XI
3. Gambar berikut merupakan gambar unsur-unsur dalam label
makanan. Amati gambar tersebut. Tuliskan ke-16 unsur tersebut
secara berurutan sesuai nomor yang ditunjukkan oleh tanda
panah yang tertulis dalam kotak-kotak tersebut!

Gambar 1.14 Gambar Unsur Label


Sumber: Yeni (2020)

B. Contoh Butir Soal Psikomotor


1. Buatlah salah satu modifikasi resep produk olahan khas daerah
yang berbahan dasar nabati, hewani, atau gabungan antara
nabati dengan hewani khas daerahmu atau Nusantara.
2. Buatlah media promosi virtual maupun visual yang
mempromosikan resep yang kamu buat, dalam bentuk elektronik
atau cetak.
3. Kumpulkan tautan media sosialnya apabila memilih media
elektronik dan kumpulkan desain atau hasil cetaknya apabila
memilih media cetak.

Unit 1: Hidangan Lauk-Pauk Khas Daerah | 67


F. Pelayanan PDBK

Pelayanan pembelajaran PDBK dilakukan menyesuaikan dengan


disabilitas yang dialami setiap individu yang memiliki disabilitas. Pada
pembelajaran awal guru harus sudah mengetahui keadaan tersebut,
sehingga mampu memberikan pelayanan pembelajaran yang sesuai
baik secara klasikal maupun individu. Pemberian materi yang sama
atau berbeda sama sekali, penyelesaian tugas yang disesuaikan dan
media pembelajaran yang cocok dengan penyandang disabilitas harus
disiapkan. Guru dapat berkolaborasi dengan guru pembimbingan
khusus atau guru lain yang diberi tugas menangani PDBK. Pelaporan
perkembangan dari kegiatan mengikuti pembelajaran prakarya tetap
diberikan sesuai dengan progress yang terjadi.

G. Interaksi dengan Orang Tua

Pihak sekolah dapat menjalin kerja sama dengan orang tua dalam
mendukung pembelajaran, salah satunya mengadakan kesepakatan
antara orang tua/wali peserta didik dengan guru/sekolah untuk sepakat
mendampingi peserta didik dalam penyelesaian proyek pembuatan
produk olahan makanan khas daerah ketika aktivitas di rumah.
Orang tua/wali peserta didik diminta bantuan mengirimkan
dokumentasi berupa foto pendampingan belajar dalam penyelesaian
proyek.

H. Pengayaan
Program pengayaan ditujukan khusus bagi siswa yang sudah dapat
melampaui kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan. Sebagai contoh,
peserta didik diminta untuk mempelajari berbagai jenis produk olahan
khas daerah lainnya yang ada di Indonesia. Hasil pemahamannya
dituliskan dalam bentuk media presentasi, seperti Powerpoint template
(PPT), video pembelajaran, dan Slideshare atau bentuk lainnya.

68 | Buku Panduan Guru Prakarya dan Kewirausahaan: Pengolahan untuk SMA/MA Kelas XI
I. Sumber Bacaan
Beberapa sumber bacaan yang dapat digunakan oleh peserta didik dan
guru terkait Unit 1 antara lain seperti berikut.

1. Makanan Nusantara dan Khas Daerah


Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki
kekayaan yang melimpah, diantaranya keberagaman kuliner
yang merupakan warisan dan kebanggaan serta identitas bangsa.
Makanan Indonesia memiliki ciri khas, yaitu banyak menggunakan
aneka jenis bumbu dan rempah serta dihidangkan bersama
dengan sambal dan kerupuk sebagai pelengkap. Produk olahan
makanan setiap daerah memiliki ciri khas masing-masing. Selain
itu keunikan produk makanan Indonesia antara lain makanan
indonesia merupakan budaya bangsa, sering digunakan dalam
ritual keagamaan, kaya akan rempah khas daerah masing-masing,
dan dapat menjadi sumber devisa negara (Beta Karaten, AGASI,
2021).
Makanan Nusantara merupakan kumpulan makanan daerah
dengan segala persamaan dan perbedaannya. Selanjutnya Beta
Karaten (AGASI, 2021), menggolongkan makanan Nusantara menjadi
lima golongan, yaitu:
1. Makanan Pokok: Berasal dari beras, singkong, ubi jalar, jagung,
2. Lauk-Pauk: Lauk-pauk berkuah banyak (soto, sate dll), berkuah
sedikit (gulai, kalio, dll), tidak berkuah (rendang, jenis sate, dll)
3. Sayur dan lauk-pauk sayuran, baik sayuran yang memiliki
kuah, tidak berkuah maupun kuahnya sedikit.
4. Sambal: Sambal matang dan mentah
5. Krupuk dan kripik
6. Kudapan dan kue (memiliki pengelompokkan sendiri)
Setiap daerah di Indonesia memiliki makanan khasnya masing-
masing yang menjadi kebanggaan dan ciri khas daerah tersebut.
Makanan khas daerah merupakan olahan produk makanan yang biasa

Unit 1: Hidangan Lauk-Pauk Khas Daerah | 69


dikonsumsi pada suatu daerah yang sesuai dengan lidah masyarakat
setempat (Rapha N, 2019). Istilah tersebut muncul karena memang
makanan yang ada di setiap daerah memiliki cita rasa yang berbeda-
beda. Keberadaan makanan khas daerah juga tidak lepas dari rempah-
rempah yang tersedia, sebagai ciri khas dari produknya. Kekayaan
rempah yang dimiliki akan mendukung keberagaman produk makanan
yang memiliki citra rasa dan seni yang tinggi.
Berikut contoh makanan khas daerah: Mie Aceh (Aceh), Bika Ambon
(Sumut). Rendang (Sumbar), Gulai Ikan Patin (Jambi), Gulai Belacan
(Riau), Otak-otak (Kepulauan Riau), Sate Bandeng (Banten), Kerak Telor
(DKI Jakarta), Surabi (Jawa Barat), Gudeg (Yogyakarya), Ayam Betutu
(Bali), Ayam Taliwang (NTB), dan Pedas Sambas (Kalbar).

2. Kemasan
Kemasan pangan merupakan wadah yang dipakai untuk mewadahi
atau membungkus pangan yang bersentuhan langsung maupun tidak
dengan pangan (Peraturan BPOM 31/2020). Adapun pengemasan
pangan adalah aktivitas merancang dan memproduksi kemasan
atau pembungkus untuk produk pangan. Kemasan berfungsi untuk
mempertahankan mutu suatu produk makanan dan untuk melindungi
produk makanan dari berbagai kerusakan, sekaligus sebagai daya tarik
bagi konsumen. Bahan yang digunakan untuk pengemasan terdiri atas
bahan kaleng, aluminium, kayu, bambu, gelas, daun, plastik, dan kertas
serta yang lainnya. Gunakan kemasan yang aman bagi kesehatan.

Gambar 1.15 Contoh Kemasan untuk Makanan Berkuah


Sumber: Uline/pinterest.nz

70 | Buku Panduan Guru Prakarya dan Kewirausahaan: Pengolahan untuk SMA/MA Kelas XI
Kemasan makanan berkuah sering disebut paper bowl karena
berbentuk mangkuk. Kemasan jenis ini dapat dijadikan sebagai pengganti
mangkuk. Paper bowl tidak dibuat dari sembarang kertas, namun kertas
yang digunakan adalah kertas tebal yang kokoh, tahan panas, dan tidak
gampang bocor. Paper bowl harus terbuat dari bahan baku kertas yang
sudah dilapisi material food grade sehingga sangat aman apabila di
gunakan sebagai kemasan makanan panas ataupun dingin (Maya, dkk.,
2020). Food grade merupakan bahan kemasan makanan yang tidak akan
memindahkan zat berbahaya ketika bersentuhan dengan makanan.
Kemasan makanan yang berasal dari kertas, merupakan kemasan
dengan pilihan yang bijaksana saat ini, karena bahan baku kertas dapat
terurai dengan mudah secara alami. Suatu kemasan dapat digolongkan
sebagai sebagai food grade apabila memenuhi standar kesehatan
makanan yang terbuat dari bahan baku serat alami dan bukan daur
ulang serta diproduksi dengan aturan praktik manufaktur yang baik
atau Good Manufacturing Practice (GMP).

3. Pelabelan
Label pangan merupakan keterangan mengenai pangan olahan
yang berbentuk tulisan, gambar, atau kombinasi antara gambar dan
tulisan atau bentuk lain dengan cara dimasukan kedalam kemasan,
ditempelkan dan di cetak pada kemasannya (Peraturan BPOM 31/2018).
Tiga cara pelabelan yang digunakan, yaitu ditempel pada kemasan,
disertakan pada kemasan, dan dicetak pada kemasan tersebut dapat
dilihat pada Gambar 1.13.

Gambar 1.16 Teknik Pelabelan Pangan


Sumber: Yeni (2020)

Pencantuman label harus sesuai dengan label yang telah disetujui


pada saat pembuatan izin edar dan dibuat harus jelas sehingga dapat
dilihat dan dibaca dengan jelas. Syarat pencantuman label menurut

Unit 1: Hidangan Lauk-Pauk Khas Daerah | 71


Peraturan BPOM 31/2018 pasal 3 adalah Pencantuman label pada
pangan, baik ditempel pada kemasan, disertakan pada kemasan, dan
dicetak pada kemasan harus sesuai dengan persetujuan pada saat
pembuatan izin edar, harus jelas dan dapat dibaca, serta menggunakan
bahan yang kuat, tidak mudah lepas dan tidak luntur dan/atau rusak.
Label harus memuat keterangan atau informasi yang benar dan tidak
menyesatkan.
Label adalah suatu usaha dalam memberi informasi singkat
mengenai suatu produk meliputi: (a) nama produk; (b) bahan yang
digunakan; (c) berat bersih atau isi bersih; (d) nama dan alamat
pembuat produk; (e) izin Departemen Kesehatan atau instansi terkait;
(f) halal bagi yang dipersyaratkan; (g) tanggal dan kode produksi: (h)
masa kedaluwarsa; (i) nomor izin edar; (j) komposisi gizi; (k) asal-usul
bahan pangan tertentu. Label paling sedikit harus mengandung (a)
nama produk; (b) berat bersih atau isi bersih; (c) nama dan alamat
pembuat produk; (d) izin Departemen Kesehatan atau instansi terkait;
(g) tanggal dan kode produksi: (e) masa kedaluwarsa (Peraturan BPOM
31/2018). Unsur-unsur yang harus ada dalam label dapat dilihat pada
Gambar 1.14.

Gambar 1.17 Unsur-Unsur dalam Label Makanan


Sumber: Yeni (2020)

72 | Buku Panduan Guru Prakarya dan Kewirausahaan: Pengolahan untuk SMA/MA Kelas XI
4. Media Promosi Virtual dan Visual
Promosi merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan/
produsen dalam memasarkan produk dan jasa. Kegiatan promosi
dapat dijadikan sebuah alat untuk mempengaruhi para konsumen/
pembeli sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya (Marisa, 2022).
Media promosi memiliki peranan penting dalam mempercepat suatu
proses penyampaian informasi, yang berkaitan erat dengan kehidupan
manusia terkait sebuah produk yang ditawarkan dan diperjualbelikan
kepada masyarakat. Berikut penjelasan tentang media promosi virtual
dan visual yang memegang peranan penting dalam memasarkan
produk.
a) Promosi Virtual
Komunikasi virtual dapat dilakukan melalui obrolan dalam
panggilan video, panggilan suara, bentuk tulisan, video, dan suara
dengan sifat tunda. Berikut penjelasannya.
1) Video Call
Komunikasi virtual jenis ini menggunakan cara video call
untuk saling terhubung.
2) Chatting
Chatting dilakukan dengan cara berbagi obrolan ataupun
chat dalam bentuk tulisan dengan lawan bicara.
3) Call
Komunikasi virtual call merupakan komunikasi yang dapat
dilakukan dengan cara telepon.
4) Video
Komunikasi asinkron video ini dilakukan dengan cara
berbagi rekaman video kepada lawan bicara.
b) Promosi Visual
Promosi visual dapat berupa infografis, meme, screenshot, dan
video.

Unit 1: Hidangan Lauk-Pauk Khas Daerah | 73


1) Infografis
Infografis adalah teknik yang menyajikan data dengan
visual yang menarik. Data yang terlihat cukup rumit akan
terlihat lebih sederhana sehingga dapat mudah dimengerti
oleh banyak orang.
2) Meme
Meme adalah sebuah gambar yang disertai dengan narasi-
narasi lucu. Ada juga meme yang berisi kritik, sarkasme,
politik, dan lain sebagainya. Meme sendiri umumnya
digunakan untuk celotehan, sindiran, kritik, sarkasme
dalam bentuk lebih unik. Dalam konteks pemasaran, meme
dapat digunakan untuk mengenalkan produk supaya orang
tertarik untuk membelinya.
3) Screenshot
Screenshot atau tangkapan layar dapat dijadikan bahan
untuk memamerkan testimoni yang positif dari pelanggan
lain yang sudah mencoba produk atau layanan. Media
screenshot ini dapat diterapkan setelah mendapatkan izin
dari konsumen terlebih dahulu.
4) Video
Video merupakan salah satu bentuk promosi paling populer
di tengah masyarakat, contohnya YouTube dan instagram
dapat digunakan sebagai platform berbagi video.

5. Menyusun Rencana/Proposal Usaha


Menyusun proposal usaha merupakan tahap yang pertama dan utama
bagi seorang pelaku usaha dalam memulai bisnisnya. Proposal usaha
sangat penting disusun supaya menjadikan bisnis yang dikelolanya akan
jelas dan tepat sasarannya, lebih profesional (Annas, dkk., 2018). Proposal
usaha merupakan suatu rencana yang dibuat sebelum melaksanakan
suatu usaha, yang memenuhi beberapa aspek diantaranya konsep,
pemasaran, produksi, operasional, sumber daya manusia, sumber daya
alam yang dikelola, termasuk juga keuangan (Annas, dkk., 2018).

74 | Buku Panduan Guru Prakarya dan Kewirausahaan: Pengolahan untuk SMA/MA Kelas XI
Sebelum menyusun proposal usaha, sangatlah penting memahami
hakikat dari perencanaan usaha itu sendiri. Rencana sangat perlu
disusun dalam bentuk tulisan walaupun sangat sederhana bentuknya,
yang berfungsi sebagai rujukan atau pedoman supaya pelaksanaannya
terarah. Proposal usaha dapat membantu peserta didik dalam
melaksanakan proses produksi dan pemasaran dalam kegiatan
produksi di sekolah. Ada beberapa format yang digunakan oleh peserta
didik dalam pembuatan proposal, antara lain:
A. Profil dan Tujuan
1. Profil
2. Tujuan
B. Aspek Pasar dan Pemasaran
1. Aspek Pasar
a. Analisis Pasar
b. Jenis Produk
c. Target Pasar
d. Pesaing
e. Sasaran Pembeli
2. Aspek Pemasaran
a. Promosi Virtual dan/atau Visual
b. Penembangan Produk
C. Analisis SWOT
1. Strength
2. Weakness
3. Opportunity
4. Threat

Unit 1: Hidangan Lauk-Pauk Khas Daerah | 75


D. Aspek Produksi
1. Deskripsi Produk
2. Jenis Produk
3. Kualitas Produk
E. Organisasi dan Manajemen
1. Estimasi Pengeluaran
2. Menetapkan Harga Jual
3. Estimasi Laba
F. Penutup
1. Kesimpulan
2. Saran

76 | Buku Panduan Guru Prakarya dan Kewirausahaan: Pengolahan untuk SMA/MA Kelas XI

Anda mungkin juga menyukai