Anda di halaman 1dari 14

BIOLOGI

LAPORAN ILMIAH

PENGARUH CAHAYA MATAHARI (TERANG) DAN GELAP TERHADAP


PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BIJI KACANG HIJAU (Vigna
radiata L.)

(Claudia Margareta-21-4365)

SMA KRISTEN IMMANUEL PONTIANAK


Jl. Letjend. Sutoyo, Pontianak
2023/2024
A. LATAR BELAKANG
Sumber energi utama untuk kehidupan adalah cahaya matahari, tanpa adanya cahaya
matahari maka kehidupan tidak akan berjalan lancar. Cahaya matahari sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan morfologi tanaman karena cahaya matahari
dibutuhkan untuk proses penyatuan CO2 dan air dalam pembentukan karbohidrat.
Secara garis besar terdapat 2 jenis tanaman yaitu tanaman yang jika terkena cahaya
matahari penuh akan tumbuh dengan baik atau yang disebut dengan tanaman heliofit,
dan tanaman yang akan tumbuh baik ketika terkena cahaya matahari rendah disebut juga
dengan tanaman skiofit (Lukitasari, 2010). Terdapat dua faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan tanaman yaitu faktor yang berasal dari pengaruh cahaya matahari,
kelembaban, suhu, angin, awan dan pencemaran udara disebut juga dengan faktor
makro. Serta faktor yang berupa media tumbuhan, kandungan O2 serta CO2 yang ada di
udara disebut juga dengan faktor mikro (Suryowinoto, 1988). Intensitas cahaya akan
berpengaruh terhadap proses fisiologi tanaman, hal ini dapat dilihat dari keadaan
morfologinya. Ketika intensitas cahaya tinggi sel-sel daun akan berukuran lebih kecil,
jumlah klorofil lebih sedikit, serta tilakoid pada daun menggumpal sehingga hal ini
menyebabkan ukuran daun lebih kecil dan lebih besar serta jumlah daun pada tanaman
lebih banyak. Sedangkan ketika tanaman mempunyai ukuran daun lebih kecil, daun
lebih tebal serta ruas batang lebih pendek menandakan bahwa tanaman mendapatkan
cukup intensitas cahaya matahari (Buntoro, 2014).

Cahaya matahari sangat dibutuhkan dalam proses perkecambahan biji, seperti biji
kacang hijau (Vigna radiata L.). Pada proses perkecambahan ini terdapat beberapa
faktor yang mempengaruhi yaitu faktor internal dan faktor eksternal dan cahaya
matahari merupakan faktor eksternal. Perkecambahan merupakan proses terbentuknya
kecambah pada biji (plantula). Kecambah dapat kita definisikan sebagai tumbuhan kecil
yang baru muncul dari biji dan hidupnya masih sangat tergantung pada persediaan
makanan yang terdapat didalam biji. Kecambah tersebut akan tumbuh dan berkemang
menjadi semai atau anakan. Yang pada tahap selanjutnya akan menjadi tumbuhan
dewasa (Hasanah, 2018). Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perkecambahan
biji kacang hijau yaitu faktor internal yang berupa kadar air pada biji, kerusakan benih
dan biji. Sedangkan faktor eksternal nya meliputi cahaya, suhu, oksigen, kelembaban
dan udara di sekitarnya (Mudadina, 2006).

Menurut silvikutur (2007:25) cahaya berpengaruh terhadap arah pertumbuhan akar


dan perluasan atau tidak bergulungnya daun. Daun berusaha mendapatkan lebih banyak
cahaya untuk proses fotosintesis. Cahaya akan menghambat pertumbuhan batang
sehingga pada bagian batang yang tidak terkena cahaya menjadi lebih Panjang. Cahaya
juga mempengaruhi pertumbuhan xilem sehingga mempengaruhi perkembangan batang.
Selain berpengaruh terhadap proses fotosintesis, cahaya berpengaruh terhadap
pertumbuhan setiap organ dan keseluruhan tumbuhan. Keadaan gelap berpengaruh
terhadap bentuk luar tumbuhan dan laju perpanjangannya. Tumbuhan yang diletakkan
ditempat gelap akan tumbuh lebih cepat daripada yang diletakkan di tempat yang
terkena cahaya.

Jadi cahaya matahari sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kacang


hijau oleh karena itu pada percobaan ini peneliti akan melihat sejauh mana cahaya
matahari mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau dan apa yang akan terjadi pada
proses pertumbuhan kacang hijau yang tidak terkena cahaya matahari atau di tempat
gelap.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan penelitian ilmiah tentang pengaruh cahaya matahari (terang) dan gelap
terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau (Vigna radiata L.), rumusan
masalah yang dikaji dari penelitian ilmiah ini, antara lain:
1. Bagaimana pengaruh cahaya matahari (terang) dan gelap terhadap pertumbuhan
dan perkembangan biji kacang hijau (Vigna radiata L.)?
2. Bagaimana karakteristik yang ditimbulkan pada tanaman kacang hijau (Vigna
radiata L.) terhadap cahaya matahari dan gelap?

C. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Mengetahui pengaruh cahaya matahari (terang) dan gelap terhadap
pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau (Vigna radiata L.)?
2. Mengetahui karakteristik yang ditimbulkan pada tanaman kacang hijau
(Vigna radiata L.) terhadap cahaya matahari dan gelap?

D. HIPOTESIS
Fotosintesis adalah proses memproduksi energi terpakai dimana karbondioksida
dan air dibawah pengaruh cahaya diubah ke dalam persenyawaan organik yang berisi
karbon yang kaya akan energi. Fotosintesis pada kacang hijau terdiri dari dua tahapan
yaitu reaksi terang dan dan siklus calvin. Reaksi terang adalah proses pembentukan
ATP, NADPH2 dan oksigen yang terjadi di dalam membran tilakoid. Siklus calvin
adalah proses pembentukan karbohidrat dengan tiga atom karbon C yang terjadi di
dalam stroma. Adapun fungsi dari fotosintesis adalah untuk menghasilkan glukosa yang
nantinya digunakan sebagai sumber energi utama tanaman, dengan adanya glukosa ini
akan terbentuk sumber energi lemak dan protein (Naomi, 2018).
Pertumbuhan akar biji kacang hijau (Vigna radiata L.) pada tempat gelap lebih
cepat terjadi dibandingkan pada tempat terang. Begitu pula dengan pertumbuhan batang
kacang hijau yaitu pada tempat gelap pertumbuhan lebih cepat terjadi dibandingkan
pertumbuhan pada tempat terang, hal ini dinamakan etiolasi. Biji kacang hijau (Vigna
radiata L.) yang terpapar cahaya matahari dan yang tidak terpapar sinar matahari sama
sekali, akan mempengaruhi sifat fisik pada tanaman, seperti laju pertumbuhan,
fototropisme, dan fotoperiodisme.

E. ALAT DAN BAHAN


Pada penelitian ilmiah tentang pengaruh cahaya matahari (terang) dan gelap
terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau (Vigna radiata L.)
dibutuhkan beberapa alat dan bahan. Adapun alat yang dibutuhkan antara lain, wadah,
hand sprayer, alat tulis dan gunting. Adapun bahan yang dibutuhkan antara lain, kapas,
biji kacang hijau (Vigna radiata L.), dan kertas.
F. LANGKAH KERJA
1. Rendamlah biji kacang hijau selama 1 jam menggunakan air biasa.
2. Siapkan 2 wadah yang di dalamnya diberi kapas. Selanjutnya, basahi kapas
tersebut dengan air biasa secukupnya (dibasahi, jangan direndam).
3. Berilah label pada setiap wadah dengan kode T (tempat terang) dan G
(tempat gelap).
4. Letakkan 12 biji kacang hijau (Vigna radiata L.) di permukaan kapas pada
wadah kode T dan wadah kode G dengan hati-hati.
5. Letakkan wadah kode T di tempat terang dan wadah kode G di tempat gelap
dengan penyiraman sama-sama menggunakan air biasa. Jaga kondisi kapas
agar selalu basah (dengan cara penyiraman 2 kali sehari (pagi dan sore
dengan jam waktu penyiraman selalu sama).
6. Lakukan pengukuran selama 7 hari dengan teliti mengenai panjang batang
tanaman kacang hijau (Vigna radiata L.) menggunakan penggaris pada
wadah kode T dan kode G.
7. Selanjutnya, hitunglah rata-rata panjang batang setiap tanaman kacang hijau
(Vigna radiata L.) selama 7 hari pada wadah kode T dan kode G.
8. Selain itu, amati dengan cermat warna daun tanaman kacang hijau (Vigna
radiata L.) pada wadah kode T dan kode G.
9. Catatlah hasil pengamatan selama 7 hari.

Pada penelitian ini terdapat variabel bebas, terkontrol, dan terikat. Variabel
bebasnya yaitu perlakuannya yang berbeda, seperti wadah kode T di tempat terang dan
wadah kode G di tempat gelap. Dari perlakuan yang berbeda maka ada dampak
pertumbuhan dari kacang hijau (Vigna radiata L.), dampak inilah yang dinamakan
variabel terikat. Sedangkan variabel terkontrolnya yaitu benih kacang hijau (Vigna
radiata L.) yang sama pada setiap wadah.

G. HASIL DAN PEMBAHASAN


Tabel 1. Hasil pengamatan pertumbuhan batang kacang hijau (Vigna radiata L.)

Pengukuran Hari ke-


Biji
Wadah Kacang Rata-Rata
Hijau
1 2 3 4 5 6 7

I 0 0 0 0 0 7 11,7 2,6

II 0 0 1 3 10 16 18,9 6,4

III 0 0 0 0 0 3 5 1,1
T
IV 0 0 1 1,5 2 2,8 3,2 1,3

V 0 0 0 0 0 0 0 0

VI 0 0 0 0 0 7,9 13 2,9

I 0 1,5 3 8 16 19,4 19,6 9,6

II 0 1,1 2 7 13 18 19 8,5

III 0 1 2,3 7,9 17,5 27 30 12,2


G
IV 0 1,3 2,5 7,5 15 18,6 19 9,1

V 0 1 2,4 9 11 18,9 19 8,7

VI 0 1 2,3 6,4 15 27 27,4 11,3

Dari tabel di atas dapat dilihat perbedaan rata-rata pertumbuhan batang kacang
hijau (Vigna radiata L.) tiap harinya. Kacang hijau (Vigna radiata L.) mulai mengalami
pertumbuhan pada hari ke-2. Pada perlakuan tempat gelap wadah G3 di hari ke-7
menunjukkan pertumbuhan paling tinggi yaitu 30 cm sehingga rata-ratanya setinggi
12,2 cm. Sedangkan pada perlakuan terang wadah T2 di hari ke-7 menunjukkan
pertumbuhan paling tinggi yaitu 18,9 cm sehingga rata-ratanya setinggi 6,4 cm. Dari
kedua perlakuan dapat dilihat bahwa pada perlakuan tempat gelap paling tinggi
mengalami pertumbuhan, hal ini dipengaruhi oleh hormon auksin. Hormon auksin
mempunyai peranan penting dalam pertumbuhan batang kacang hijau, yaitu merangsang
pemanjangan sel pada tunas-tunas muda. Pada bagian pucuk koleoptil tumbuhanlah
biasanya ditemukan banyak hormon auksin. Namun hormon auksin ini akan bekerja
tidak optimal jika terkena langsung paparan cahaya matahari. Hal inilah yang
mengakibatkan tumbuhan pada perlakuan gelap tumbuh lebih cepat karena tidak
terpapar cahaya matahari langsung, jika dibandingkan yang terkena cahaya matahari.

Tabel 2. Hasil pengamatan warna daun kacang hijau (Vigna radiata L.)

Perlakua Hari ke- Keterangan


n
1 2 3 4 5 6 7

Gelap - - Kuning Kuning Kuning Kuning Kuning Hari ke-3

Terang - - Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau Hari ke-3


muda tua tua tua

Dari tabel pengamatan dapat dilihat bahwa pertumbuhan kacang hijau pada
perlakuan gelap memiliki warna daun kekuningan sedangkan pertumbuhan kacang hijau
pada perlakuan tempat terang memiliki warna daun hijau dan segar. Dalam proses
fisiologis tanaman cahaya mempunyai peranan yang sangat penting terutama dalam
proses fotosintesis, respirasi dan transpirasi. Faktor lingkungan (cahaya) sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan kecambah kacang hijau (Vigna radiata L.). Jadi
dalam pertumbuhan organ-organ tanaman cahaya sangat berperan di dalam prosesnya.
Pada perlakuan terang tumbuhan lebih banyak mempunyai klorofil sehingga daun
tumbuhan berwarna hijau, sedangkan pada perlakuan gelap tumbuhan berwarna pucat
atau semakin menguning karena kekurangan klorofil.

H. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian di atas, didapatlah kesimpulan antara lain:
1. Cahaya matahari sangat berpengaruh terhadap proses pertumbuhan
tanaman kacang hijau (Vigna radiata L.) karena cahaya matahari akan
mempengaruhi kerja hormon auksin yang ada pada tumbuhan. Auksin
dapat mempengaruhi peristiwa pertambahan panjang batang,
perkembangan buah, dominansi apikal. Hormon auksin ini akan bekerja
pada kondisi gelap sehingga kacang hijau (Vigna radiata L.) akan cepat
mengalami pertumbuhan dari pada di tempat yang terkena cahaya
matahari karena pada kondisi terang auksin akan mengalami kerusakan.
2. Sumber sinar dari matahari membantu proses pertumbuhan dan
perkembangan kacang hijau (Vigna radiata L.) sehingga kacang hijau
akan tumbuh mengikuti arah sinar dari matahari, ini dinamakan
fototropisme. Karakteristik tanaman kacang hijau (Vigna radiata L.) di
tempat gelap maka daunnya akan berwarna kekuningan, batangnya
panjang, dan melengkung. Ini terjadi karena tumbuhan kacang hijau
(Vigna radiata L.) mencari sumber cahaya matahari.

I. LAMPIRAN

Alat dan bahan


Pemberian kode T dan kode G pada masing-masing wadah

Proses penanaman kacang hijau (Vigna radiata L.)


Kacang hijau (Vigna radiata L.) yang sudah siap

Hari pertama wadah kode T dan kode G


Hari kedua wadah kode T

Hari kedua wadah kode G

Hari ketiga wadah kode T


Hari ketiga wadah kode G

Hari keempat wadah kode T

Hari keempat wadah kode G


Hari kelima wadah kode T

Hari kelima wadah kode G

Hari keenam wadah kode T


Hari keenam wadah kode G

Hari ketujuh wadah kode T

Hari ketujuh wadah kode G

Anda mungkin juga menyukai