Anda di halaman 1dari 4

Kebutuhan Internet dalam Masa Pandemi

Bimbin Trayudi 11518434


2PA88

Virus korona yang datang pada sekitar awal bulan Maret mengubah pola hidup atau
perilaku masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan umur. Dalam situasi pandemi
yang sulit ini masyarakat dituntut untuk hidup sehat dan mengikuti protokol kesehatan
agar bisa terhindar dari virus korona. Kebiasaan baru yang harus dilakukan semua
orang pada saat pandemi ini adalah dengan selalu menjaga kebersihan tangan, tidak
menyentuh bagian wajah, menerapkan etika batuk dan bersin, memakai masker,
menjaga jarak, dan isolasi mandiri apabila merasakan gejala dari virus korona. Virus
korona membuat diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) agar dapat
mencegah penularan sekaligus memutus rantai penularan virus memaksa masyarakat
untuk beraktivitas dari rumah. Hal ini berdampak pada beberapa bidang, seperti
ekonomi dan industri. Dapat dilihat pada saat masa awal pandemi banyak barang-
barang sulit didapatkan, harga melonjak, bahkan pembelian suatu barang harus
dibatasi agar tetap adanya ketersediaan barang tersebut. Tidak hanya itu, salah satu
dampak dari virus ini juga menyebabkan pemutusan hak kerja (PHK) oleh beberapa
perusahaan dikarenakan ekonomi yang sedang susah membuat perusahaan mengambil
jalan itu agar menjamin keberlangsungan perusahaan di masa pandemi ini. Hal
tersebut berdampak terhadap angka kemiskinan dan pengangguran yang meningkat.

Dalam survei yang dilakukan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada
24 April 2020 sampai 2 Mei 2020 terhadap penduduk usia 15 tahun keatas, dengan
jumlah responden 2.160 yang tersebar di 34 provinsi menunjukan bahwa sebanyak
15,6 persen mengalami PHK dan 40 persen pekerja mengalami penurunan pendapatan,
diantaranya sebanyak 7 persen pendapatan buruh turun sampai 50 persen . Hal ini
tentu sangat berpengaruh pada kehidupan sehari-hari individu yang bekerja dan juga
keluarganya. Apalagi keharusan beraktivitas dari rumah dengan kebutuhan bahan
pokok yang naik membuat keadaan lebih sulit. Tuntutan aktivitas dari rumah tidak
hanya untuk para pekerja saja tetapi untuk anak-anak yang masih sekolah kini juga
melakukan pendidikan jarak jauh (PJJ) dengan menggunakan media conference call.
Tentunya hal ini akan menambah beban para orang tua yang mengalami PHK yang
harus memenuhi kebutuhan perlengkapan PJJ sehingga dapat terlaksana untuk
anaknya. Perlengkapan tersebut berupa gadget dan kuota internet yang terbilang tidak
terbilang murah apabila digunakan setiap harinya.

Dilansir pada CNN Indonesia, pengeluaran internet pada masa pandemi ini meningkat.
Hal ini dibuktikan dengan hasil survei yang dilaksanakan oleh Alvara Research Center
yang menunjukkan bahwa adanya kenaikan 2 persen dibandingkan dengan tahun lalu.
Pada tahun lalu pengeluaran belanja masyarakat atas kebutuhan internet sebesar 6,1
persen sedangkan tahun ini mencapai 8,1 persen. Sudah pastinya pengeluaran belanja
masyarakat atas kebutuhan internet naik dikarenakan ketika beraktivitas dari rumah
seperti work from home atau pendidikan jarak jauh dibutuhkan kuota internet untuk
mengakses internet. Namun, tidak hanya kuota saja yang diperlukan dalam melakukan
pendidikan jarak jauh ataupun work from home. Tetapi dibutuhkan juga ada nya
perangkat untuk mengakses internet. Untuk masyarakat yang kurang mampu akan
terbebani dengan tuntutan seperti ini. Dengan harga kebutuhan sehari-hari yang naik
ditambah lagi sistem pembelajaran jarak jauh menuntut untuk mempunyai perangkat
dan akses internet yang memadai untuk dapat mengikuti pendidikan di masa pandemi
ini.

Dilansir pada Radar Lampung, seorang bapak membobol sebuah rumah dan mencuri
agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Diantara barang yang dicuri salah satunya
adalah laptop. Tersangka mengakui tidak menjual laptop tersebut agar dapat dipakai
oleh anaknya yang baru saja masuk SMP untuk belajar daring. Pada artikel tersebut
juga menjelaskan bahwa tersangka terpaksa mencuri karena faktor ekonomi. Bila
dikaitkan dengan aspek psikologis, menurut Walgito terdapat 3 aspek psikologis yang
mempengaruhi perilaku manusia yaitu komponen kognitif, komponen afektif, dan
komponen konatif. Komponen kognitif berkaitan dengan pengetahuan, pandangan,
dan keyakinan, yang berhubungan dengan seseorang mempersepsi terhadap objek atau
kejadian yang sedang dialami. Komponen afektif merupakan komponen emosional
yang berhubungan dengan rasa senang atau tidak senang individu terhadap objek
perilaku. Komponen konatif atau komponen perilaku berhubungan dengan
kecenderungan individu bertindak terhadap objek. Jika dikaitkan dengan kasus diatas
seorang bapak tersebut bisa berperilaku dengan demikian karena adanya campuran
dari ketiga aspek tersebut. Bagaimana bapak tersebut mempersepsikan kondisinya
yang sekarang bisa dilihat dari komponen kognitifnya, ada nya rasa senang atau tidak
senang terhadap keadaan yang dialaminya dapat dilihat dari komponen afektif, dan
yang terakhir kecenderungan membentuk perilaku dikarenakan lingkungannya bisa
dilihat dari komponen konatif.

Adapun menurut penulis upaya yang bisa diberikan pemerintah selain mensubsidi
anak-anak yang keluarganya kurang mampu, pemerintah mungkin bisa menyediakan
web yang cukup ramah kuota untuk digunakan dalam pendidikan sehingga tidak
membebankan para siswa yang kesusahan untuk membeli kuota. Untuk perangkat
mungkin saran dari penulis bisa dikumpulkan perangkat bekas yang masih layak pakai
untuk anak-anak kurang mampu dan sudah dibatasi hanya untuk keperluan
pendidikan saja.
DAFTAR PUSTAKA

Hanifah, A. (2020, Maret 5). Dampak buruk virus corona untuk Indonesia.
Merdeka.com. Diambil dari https://www.merdeka.com/peristiwa/dampak-
buruk-virus-corona-untuk-indonesia.html

Setiawan, S. R. D. (2020, Juni 22). Tertekan corona, gelombang PHK bakal semakin
marak?. Kompas.com. Diambil dari
https://money.kompas.com/read/2020/06/22/144405226/tertekan-corona-
gelombang-phk-bakal-semakin-marak?page=all

Cahyani, D. R. (2020, Juni 8). Dampak corona, 3,05 juta orang terkena PHK hingga
Juni. Tempo.co. Diambil dari
https://bisnis.tempo.co/read/1350955/dampak-corona-305-juta-orang-terkena-p
hk-hingga-juni

Islam, A. (2020, Juli 22). Sedih! Bapak curi laptop demi anak belajar daring. Radar
Lampung. Diambil dari
https://radarlampung.co.id/2020/07/22/sedih-bapak-curi-laptop-demi-anak-bela
jar-daring/

Antara. (2020, Juli 13). Pandemi corona, pengeluaran internet naik. CNN Indonesia.
Diambil dari https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20200713030844-213-
523814/pandemi-corona-pengeluaran-internet-naik

Walgito, B. (2010). Pengantar psikologi umum. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai