Anda di halaman 1dari 14

TUGAS BIOLOGI

PENGARUH DAN BAHAYA PSIKOTROPIKA DALAM SISTEM


REGULASI

“MAKALAH”

D
I
S
U
S
U
N

OLEH:

Mela Andriani
Syifa Fadilla Azzahra
Risma
Yuli Salsabila
Dita Putri Alzirah
Rofik Despriarta
Rivan Cahyadi
Fajar Gusti Andhika

Guru Pembimbing : Khotimah Lasmita Sari, S.Pd

TAHUN AJARAN 2023/2024


Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena rahmat-


Nya penulis dapat menyelesaikan dan dapat menyusun makalah tentang “
Pengaruh dan bahaya psikotropika dalam sistem regulasi ”. Guna memenuhi
tugas Biologi.

Makalah tentang NAPZA ini telah kami usahakan semaksimal


mungkin dan tentunya dengan bantuan dari kajian yang bersumber dari
beberapa blog di internet memudahkan saya dalam proses pembuatan
makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya


bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa maupun dari segi
lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang dada dan tangan terbuka saya
membuka selebar lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan
kritik yang sifatnya membangun sehingga kami dapat memperbaiki makalah
tentang NAPZA ini.

Akhirnya kami mengharapkan semoga makalah tentang NAPZA ini


dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehinga dapat memberikan inspirasi
terhadap pembaca.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................i

DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 3

A. Pengertian Napza ............................................................................................... 3

B. Jenis Jenis Napza................................................................................................ 3

1.Narkotika ........................................................................................................ 3

2. Psikotropika .................................................................................................... 4

C. Pengaruh Dan Efek Penggunaan Narkoba ......................................................... 5

D. Penyebab Penyalahgunaan Napza ...................................................................... 9

E. Narkoba Dan Agama ........................................................................................ 11

F. Pencegahan Dan Solusi Penyalahgunaan Narkoba .......................................... 12

BAB III PENUTUP .................................................................................................... 14

A. Kesimpulan ...................................................................................................... 14

B. Saran ................................................................................................................. 15
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah penggunaan Narkotika, Psikotropika,dan Zat Adiktif


(NAPZA) atau istilah yang populer di masyarakat sebagai NARKOBA
merupakan masalah yang sangat kompleks, yang memerlukan penanganan
secara komprehensif dengan melibatkan kerja sama multidisipliner,
multisektor, dan peran serta masyarakat secara aktif yang dilaksanakan
berkesinambungan, konsekuen dan konsisten. Meskipun dalam kedokteran,
sebagian besar golongan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya
masih bermanfaat bagi pengobatan, namun bila disalahgunakan atau
digunakan tidak menurut indikasi medis atau standar pengobatan terlebih
lagi jika disertai peredaran di jalur ilegal, akan sangat merugikan bagi
individu maupun masyaraka luas khususnya generasi muda.

Maraknya penggunaan tidak hanya di kota kota besar saja, tapi


sudah sampai ke kota kota kecil di seluruh wilayah Republik Indonesia,
mulai dari tingkat ekonomi menengah ke bawah sampai tingkat ekonomi
atas. Dari data yang ada, penyalahgunaan NAPZA paling banyak berumur
antara 15-24 tahun. Tampaknya generasi muda adalah sasaran strategis
perdagangan gelap NAPZA. Oleh karena itu, kita semua perlu mewaspadai
bahaya dan pengaruhnya terhadap ancaman kelangsungan pembinaan
generasi muda. Sektor kesehatan memegang peranan penting dalam upaya
penanggulangan penyalahgunaan NAPZA.
BAB II

PEMBAHASAN

NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif ) adalah


bahan/zat/obat yang bila masuk ke dalam tubuh manusia akan
memengaruhi tubuh terutama otak/ susunan saraf pusat, sehingga dapat
menyebabkan gangguan kesehatan fisik, psikis, dan fungsi sosialnya. Selain
itu, penggunaan NAPZA dapat merusak fungsi sosial karena terjadi
kebiasaan, ketagihan, dan ketergantungan.

A. Penggolongan Narkotika

Narkotika terdiri dari 3 golongan:

1) Golongan I: Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan


ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta
mempunyai potensi sangat tinggi, serta dapat mengakibatkan
ketergantungan. Contoh: Heroin, Kokain, Ganja.
2) Golongan II: Narkotika yang bersifat pengobatan, digunakan sebagai
pilihan terakhir dan dapatdigunakan dalam terapi dan tujuan ilmu
pengetahuan. Narkotika golongan II juga mengakibatkan
ketergantungan tinggi. Contoh: Morfin, Petidin.
3) Golongan III: Narkotika yang berkhasiat untuk pengobatan dan
sering digunakan dalam terapi atau tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi ringan menyebabkan
ketergantungan. Contoh: Kodein, dan garam garam dari golongan
Narkotika tertentu.
B.Penggolongan Psikotropika

Menurut UU No 5/1997, Psikotropika yaitu zat atau obat, baik


alamiah maupun sintetis bukan Narkotika yang bersifat Psikoaktif melalui
pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan
khas aktivitas mental dan perilaku.

1) Golongan I: Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan


ilmu pengetahuan dan tidak digunakan untuk terapi, serta
mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma keterg
Contoh:Ekstasi.

2) Golongan II: Psikotropika yang berkhasiat dalam pengobatan dan


dapat digunakan dalam terapi dan untuk tujuan ilmu pengetahuan.
Dapat mengakibatkan ketergantungan.
Contoh:Amphetamine.

3) Golongan III: Psikotropika ini dapat digunakan dalam pengobatan


dan terapi. Selain itu, juga digunakan dalam pengembangan ilmu
pengetahuan berpotensi sedang menyebabkan ketergantungan.
Contoh: Phenobarbital.
4) Golongan VI : Psikotropika golongan IV, berguna untuk pengobatan
dan dipakai sangat luas untuk terapi, juga ilmu pengetahuan karena
berpotensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh:
Diazepam, Nitrazepam.
C. Berdasakan efeknya terhadap perilaku yang ditimbulkan dari NAPZA
yang digolongkan menjadi 3 golongan, yaitu:

1) Golongan Depresan (Downer), sejenis NAPZA yang berfungsi


mengurangi aktivitas fungsional tubuh. Jenis ini membuat
pemakainya jadi tenang, tertidur, bahkan tak sadarkan diri.
Contohnya: Opioda, (Morfin, Heroin, Codein) Sedative (Penenang),
Hipnotik (Obat tidur) dan Tranquilizer (Anti cemas).
2) Golongan Atimulan (Upper), jenis NAPZA yang merancang fungsi
tubuh dan meningkatkan gairah kerja. Jenis ini membuat
pemakainya menjadi aktif, segar dan bersemangat.
Contoh: Amphetamine (Shabu, Ekstasi), Kokain.

3) Golongan Halusinogen, jenis NAPZA yang dapat menimbulkan efek


halusinasi yang bersifat merubah perasaan, pikiran dan seringkali
terganggu.
Contoh: Kanabis (Ganja)

B. Jenis NAPZA yang sering disalahgunakan dalam masyarakat


1) Opioda: Nama lainnya adalah Putauw, black heroin, brown sugar.
Heroin murni berbentuk bubuk putih, sedangkan yang tidak murni
berwarna putih keabuan. Dihasilkan dari getah Opium. Putauw
kekuatannya 10x melebihi Morfin. Reaksi dari pemakaian ini sangat
cepat yang kemudian menimbulkan rasa ingin menyendiri dan pada
taraf kecanduan pemakai akan kehilangan rasa percaya diri untuk
bersosialisasi. Lalu, si pemakai akan membentuk dunianya sendiri,
mereka merasa lingkungannya adalah musuh.
2) Kokain : Kokain berupa kristal putih mudah larut dan terasa pahit.
Nama kokain dalam kalangan pengguna: koka, coke, snow, happy
dust, chalie, srepet. Penggunaannya dengan cara dihirup dengan
memakai pipet atau dibakar bersama tembakau. Pemakaian dengan
cara dihirup dapat mengakibatkan kering dan luka pada sekitar
lubang hidung bagian dalam.
3) Ganja: Nama jalanan dari ganja adalah Kanabis, Cimeng, Gelek,
Hasish, Grass, Bhang, dan Marijuana. Cara mengkonsumsinya dihisap
dan dipadatkan dengan rokok. Efeknya antara lain: pemakainya
menjadi merasa lebih santai, rasa gembira berlebihan (Euphoria),
sering berfantasi atau menghayal, selera makan tinggi, sensitive, dsb.
4) Amphetamine: Nama lain Amphetamine,yaitu Seed, Meth, Crystal,
Whiz. Bentuknya beragam, ada yang berbentuk bubuk putih,
keabuan, serta tablet. Cara meminumnya dengan dihirup, kecuali
tablet ditelan dengan air. Jenis Amphetamine lain, yakni Shabu
dikonsumsi dengan dibakar di alumunium foil, asapnya dihisap
dengan menggunakan botol yang dirancang khusus(Boong)
5) LSD (Lysergic Acid): Termasuk dalam golongan halusinogen. Nama
lain: acid, trips, tabs. LSD dapat didapatkan dalam bentuk kertas
berukuran kotak kecil sebesa ¼ perangko dalam banyak warna dan
gambar.
Contoh LSD (Lysergic Acid)

6) Sedatif-Hipnotik (Benzodiazipen): Termasuk golongan Obat


penenang dan Obat tidur. Zat ini juga sering disebut dengan BK,
Dum, lexo, MG, Rohyp. Diminum dengan cara ditelan dengan air,
disuntikkan, atau dimasukkan lewat anus. Dalam dunia
kesehatan,digunakan sebagai pengobatan medis pada pasien yang
mengalami kejang, cemas, stress, dan sebagai obat tidur.
7) Solvent/Inhalasi: Yaitu uap gas yang dihirup. Contoh: Aerosol, Lem,
Isi korek api gas, cairan utnuk dry cleaning, dan golongan kurang
mampu. Solvent ini biasanya digunakan oleh anak di bawah umur,
atau masyarakat golongan bawah karena mudah ditemukan di
lingkungan sekitar.
8) Alkohol: Merupakan zat Psikoaktif yang diperoleh dari fermentasi
madu, gula, sari buah, dan umbi umbian yang menghasilkan kadar
alkohol tidak lebih dari 15%. Setelah itu, dilakukan proses
penyulingan sehingga menghasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi,
bahkan mencapai 100%. Efek yang ditimbulkan:Euphoria bahkan
penurunan kesadaran.

B. Faktor yang menyebabkan remaja mengkonsumsi NAPZA


1) Faktor Lingkungan (Keluarga, Sekolah, Teman Sebaya,
Sosial/Masyarakat)
 Komunikasi dengan orang tua kurang baik
 Orang tua acuh
 Kurangnya kehidupan beragama
 Sekolah kurang disiplin
 Adanya murid pengguna NAPZA
 Sekolah terletak di dekat tempat hiburan yang bersifat
negatif
 Berteman dengan pemakai NAPZA
 Mendapat ancaman atau ajakan dari teman untuk
mengkonsumsi NAPZA
 Lemahnya penegak hukum
C. Ciri ciri remaja yang kemungkinan besar adalah pengguna
NAPZA:
1) Cenderung memberontak.
2) Memiliki gangguan jiwa lain, misalnya depresi dan cemas.
3) Perilakunya sering menyimpang dari norma yang ada.
4) Kurang percaya diri.
5) Mudah kecewa, agresif, dan destruktif.
6) Murung, pemalu, pendiam.
7) Mudah merasa bosan dan jenuh.
8) Keinginan untuk bersenang senang terlalu berlebihan.
9) Putus sekolah.
10) Kurang menghayati iman dan kepercayaan .
11) Identitas diri tidak jelas.
12) Kemampuan berkomunikasi rendah.

Ciri ciri diatas memang tidak selalu menjadi bukti akurat seseorang
menjadi pelaku penyalahgunaan NAPZA. Akan tetapi, dengan banyaknya
perilaku remaja yang mirip dengan ciri ciri diatas, maka besar kemungkinan
seseorang menjadi pemakai NAPZA.

D. Gejala Klinis pada Pengguna NAPZA


1) Perubahan Fisik: Jalan sempoyongan, bicara pelo (cadel), apatis
(acuh tak acuh), mudah mengantuk, agresif, sensitif. Apabila
pemakaian NAPZA sudah berlebihan atau overdosis, maka gejala
yang akan ditimbulkan adalah nafas sesak, denyut jantung
berlebihan (berdebar debar), sering menguap, nadi lambat, diare,
malas mandi, kejang, serta kesadaran menurun.
2) Perubahan sikap dan perilaku: Prestasi di sekolah menurun, sering
membolos, pemalas, kurang bertanggung jawab, sering begadang,
susah bangun pada pagi hari, sering pulang malam tanpa ijin, kerap
mengurung diri, menghindari anggota keluarga yang lain,
mempunyai kebiasaan berbohong, sering mencuri terlibat kekerasan
sehingga berurusan dengan polisi, pemarah, kasar, emosional, dan
tertutup,serta penuh rahasia.

E. Dampak Pengaruh Penyalahgunaan NAPZA


Penyalahgunaan NAPZA sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Bahaya NAPZA bagi organ organ tubuh, Psikologis, dan Lingkungan Sekitar,
antara lain:

1) Otak dan susunan saraf pusat: Gangguan daya ingat, gangguan


perhatian dan konsentrasi, gangguan bertindak rasional, gangguan
persepsi yang mengakibatkan halusinasi, kehilangan motivasi, dan
sulit membedakan yang hal baik dan buruk.
2) Saluran napas: dapat terjadi radang paru, pembengkakan paru paru
serta infeksi lain karena pemakaian NAPZA yang berlebihan dengan
cara dihirup.
3) Jantung: Peradangan otot jantung dan penyempitan pembuluh darah.
4) Hati: Dapat terinfeksi B dan C yang menular melalui hubungan
seksual serta jarum suntik.
5) Penyakit Menular Seksual (PMS), HIV/AIDS.
6) Di lingkungan keluarga: Suasana nyaman dan tenteram dalam
keluarga terganggu, orang tua resah, perilaku menyimpang, sering
terjadi pertengkaran dan mudah tersinggung.
7) Di lingkungan sekolah: merusak disiplin dan motivasi belajar,
meningkatnya tindak kenakalan, bolos sekolah, mempengaruhi
sesama pelajar untuk menjadi pelaku penyalahgunaan.
8) Di lingkungan Masyarakat: Tercipta pasar gelap antara pengedar dan
pemakai, pengedar/bandar biasanya menggunakan remaja yang
telah mengalami ketergantungan NAPZA untuk mendapatkan lebih
banyak korban, meningkatnya tindak kriminal di masyarakat,
melonjaknya angka kematian akibat OD NAPZA.
F. Upaya untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan NAPZA:
1) Pencegahan Primer: Mengenali remaja yang beresiko tinggi
penyalahgunaan NAPZA dan melakukan interverensi. Upaya ini
dilakukan untuk mengenali remaja yang berkemungkinan besar
pecandu NAPZA. Sebaiknya, upaya ini dilakukan sejak usia dini, agar
faktor yang dapat menghambat pertumbuhan dapat diatasi dengan
baik.
2) Pencegahan Sekunder: Mengobati dan interverensi supaya tidak ada
lagi pengguna NAPZA.
3) Pencegahan Tersier: Merehabilitasi pecandu NAPZA.
4) Di lingkungan keluarga: Mengasuh anak dengan baik, penanaman
disiplin yang baik, ajarkan perbedaan hal yang baik dan buruk,
mengembangkan kemandirian, memberi kebebasan bertanggung
jawab dan menghargai anak, meluangkan waktu bersama, ciptakan
suasana yang hangat dan bersahabat supaya anak betah di rumah
serta mengembangkan harga diri anak.
5) Di sekolah: Memberikan edukasi pada siswa tentang bahaya
penyalahgunaan NAPZA, melibatkan siswa dalam perencanaan
pencegahan dan penanggulangan NAPZA di sekolah, meningkatkan
waktu BK, membentuk citra positif serta mengembangkan
ketrampilan positif untuk menghindari pemakaian NAPZA,
menciptakan suasana lingkungan sekolah yang sehat dengan
membina hubungan yang harmonis antara guru & murid.
6) Di lingkungan masyarakat: menumbuhkan perasaan kebersamaan di
tempat tinggal, sehingga masalah dapat diselesaikan secara terbuka
dan bersama sama, melibatkan semua unsur masyarakat dalam
mencegah penyalahgunaan NAPZA, memberikan penyuluhan hukum
yang berkaitan dengan NAPZA.

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Masalah penyalahgunaan NAPZA khususnya pada remaja tentu


menjadi msalah yang sangat mengkhawatirkan terutama bagi keluarga dan
suatu bangsa. Pengaruh NAPZA sangat buruk, baik dari segi kesehatan serta
hubungan sosialnya dengan lingkungan sekitar.

Masalah ini, bukan hanya menjadi tanggung jawab sekelompok


orang saja, namun menjadi tugas kita semua seluruh lapisan masyarakat.
Upaya pencegahan penyalahgunaan NAPZA yang dilakukan sejak dini sangat
baik. Tentunya juga dibekali dengan pengetahuan tentang
penanggulangannya. Peran orang tua, keluarga, sekolah, dan masyarakat
sangatlah besar bagi pencegahan tersebarnya NAPZA.

B. Saran

Dengan mengetahui fakta tersebut, diharapkan pencegahan dalam


penggunaan obat obatan tersebut dapat lebih efektif mengingat pengaruh
yang sangat negatif bagi rohani dan jasmani pemakainya. Karena dengan
adanya kesadaran dari tiap individu akan bahaya NAPZA dalam kehidupan
akan meminimalisir hal hal negatif yang dapat terjadi akibat
penyalahgunaan NAPZA tersebut.

Oleh karena itu, saya sebagai penyusun menyarankan jangan pernah


menyentuh barang barang haram tersebut maupun yang berhubungan dan
dapat menjadi awal mula terjeremusnya kita ke dunia obat obatan terlarang
karena dapat merusak kehidupan kita

Anda mungkin juga menyukai