Nim : 32.16.2171
Prodi : Akuntansi
1. Penghindaraan pajak tidak dibenarkan karena merupakan tindakan illegal atau yang
dikenal dengan Tax Avoidance, walaupun Wajib Pajak tetap membayar sesuai dengan
ketentuan perundangan. Masalah penghindaran pajak bukan masalah satu negara
karena praktik penghindaran pajak meliputi beberapa negara.
Keberadaan negara tax haven tentunya memberi dampak negatif bagi perekonomian
Indonesia. Negara tax haven menjadi tempat pelarian pajak bagi sebagian Wajib Pajak
Indonesia yang seharusnya membayarkan pajaknya kepada pemerintah Indonesia
sebagai kontribusi pembiayaan terhadap pembangunan dan kemajuan bangsa.
2. Google adalah sebuah perusahaan Amerika Serikat yang paling terkenal melalui
mesin pencarinya yang juga bernama Google. Google menjadi salah satu perusahaan
teknologi informasi yang membangkang untuk membayar pajak. Penghindaran pajak
yang di lakukan Google disebut penghindaran pajak secara yuridis. Wajib pajak
meloloskan diri dari unsur-unsur yang dapat dikenakan pajak, tetapi tidak nyata-nyata
dengan penahanan diri atau penggunaan surogat, melainkan diatur/dirumuskan
sedemikian rupa, sehingga pajak tidak dapat menimpanya lagi, dalam hal demikian
dikatakan bahwa ada penghindaran secara yuridis.
Pada bulan April 2016 Direktorat Jenderal Pajak mengirimkan surat pemeriksaan
resmi kepada Google Asia Pasifik. Surat tersebut berisikan keharusan Google untuk
merubah statusnya menjadi Bentuk Usaha Tetap atau yang biasa disingkat BUT dan
membayar pajak sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku di Indonesia.
Pertemuan negosiasi pertama pada bulan Juni 2016 antara Google dan Dirjen Pajak
berjalan lancar dengan hasil Google setuju untuk memenuhi seluruh kewajibannya
membayar pajak sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia. Pada pertemuan
kedua Google mulai mengelak dan akhirnya mengirimkan surat kepada Direktorat
Jenderal Pajak yang menyatakan Google Asia Pasifik menolak untuk mendirikan
BUT sehingga Google Asia Pasifik tidak wajib untuk membayar pajak di Indonesia,
surat tersebut juga berisikan Google Asia Pasifik menolak untuk diperiksa oleh Dirjen
Pajak.
3. a. Terdapat poin penting dalam pertanyaan yang diajukan “jika omset pada PT Mitra
Abadi terus meningkat, dikhawatirkan jumlah pajak yang disetor cukup besar
dibanding tahun sebelumnya, karena pada tahun sebelumnya lonjakan omset tidak
terjadi.” Hal inilah yang kemudian membuat direksi membutuhkan konsultan pajak
untuk melakukan Tax Planning. Tax Planning adalah suatu cara yang dapat dilakukan
atau direncanakan oleh Wajib Pajak atau perusahaan untuk meminimalkan kewajiban
perpajakan dengan cara-cara legal (tidak melanggar UU / peraturan perpajakan).
Strategi yang dapat ditempuh konsultan untuk mengefisiensi pajak secara legal
yaitu:
- Melalui tax saving
Tax saving adalah upaya untuk mengefisiensikan beban pajak melalui
pemilihan alternatif pengenaan pajak dengan tarif yang lebih rendah.
- Tax avoidance
Tax avoidance adalah suatu skema transaksi yang ditunjukkan untuk
meminimalkan beban pajak dengan memanfaatkan kelemahan perpajakan
suatu negara. Selain itu , konsultan juga bisa memasukkan biaya-biaya yang
dapat dikurangkan terhadap penghasilan bruto sesuai dengan UU perpajakn
pasal 6 (tunjangan, bonus, royalti, sewa).