Anda di halaman 1dari 18

ROLE PLAY MANAJEMEN KEPERAWATAN

DOSEN PEMBIMBING:
EL RAHMAYATI, S.Kp., M.Kes.

DISUSUN OLEH:
D3 KEPERAWATAN REGULER 2

ADE VIKA SARI 1914401090

ANINDYA IDA A. 1914401091

KADEK SHINTA PUTRI 1914401093

AYU ANGGRAENI 1914401098

SIMSON WINDU S 1914401097

KELVIN ANJASMARA 1914401103

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG


JURUSAN KEPERAWATAN TANJUNGKARANG
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
TAHUN 2022
PORTOFOLIO

A. Identitas Diri
Nama : Ade Vika Sari
NIM : 1914401090
Mata Kuliah : Manajemen Keperawatan
Kelas : DIII Keperawatan Reguler 2

B. Tugas yang Telah Dikerjakan


1. Bekerjasama dengan anggota tim dalam mengelola ide untuk dijadikan
sekenario dan memastikan setiap anggota mendapatkan porsi yang jelas
dalam penugasan.
2. Bertangguang jawab dalam pembuatan makalah untuk penugasan
roleplay.

C. Posisi dalam Sekenario


1. Kepala Ruangan dalam Roleplay Bedside Teaching
2. Pasien dalam Roleplay Ronde Keperawatan
PORTOFOLIO

A. Identitas Diri
Nama : Anindya Ida Apriandhini
NIM : 1914401091
Mata Kuliah : Manajemen Keperawatan
Kelas : DIII Keperawatan Reguler 2

B. Tugas yang Telah Dikerjakan


1. Bertanggung jawab dalam pembuatan ide dan gagasan untuk tema
roleplay
2. Bekerjasama dengan anggota tim dalam mengelola ide untuk dijadikan
sekenario dan memastikan setiap anggota mendapatkan porsi yang jelas
dalam penugasan.

C. Posisi dalam Sekenario


1. Mahasiswa Praktik dalam Roleplay Bedside Teaching
2. Kepala Ruangan dalam Roleplay Ronde Keperawatan
PORTOFOLIO

D. Identitas Diri
Nama : Kadek Shinta Putri
NIM : 1914401093
Mata Kuliah : Manajemen Keperawatan
Kelas : DIII Keperawatan Reguler 2
E. Tugas yang Telah Dikerjakan
1. Bertanggung jawab dalam pembuatan ide dan gagasan untuk tema roleplay
2. Bekerjasama dengan anggota tim dalam mengelola ide untuk dijadikan
sekenario dan memastikan setiap anggota mendapatkan porsi yang jelas
dalam penugasan.
F. Posisi dalam Sekenario
3. Mahasiswa Praktik dalam Roleplay Bedside Teaching
4. Perawat Spesialis dalam Roleplay Ronde Keperawatan
5.
PORTOFOLIO

A. Identitas Diri
Nama : Ayu Anggraeni
NIM : 191440109
Mata Kuliah : Manajemen Keperawatan
Kelas : DIII Keperawatan Reguler 2

B. Tugas yang Telah Dikerjakan


1. Bekerjasama dengan anggota tim dalam mengelola ide untuk dijadikan
sekenario dan memastikan setiap anggota mendapatkan porsi yang jelas
dalam penugasan.
2. Bertangguang jawab dalam pembuatan makalah untuk penugasan roleplay.
C. Posisi dalam Sekenario
1. Perawat dalam Roleplay Bedside Teaching
2. Perawat dalam Roleplay Ronde Keperawatan
PORTOFOLIO

A. Identitas Diri
Nama : Simson Windu S.
NIM : 1914401097
Mata Kuliah : Manajemen Keperawatan
Kelas : DIII Keperawatan Reguler 2
B. Tugas yang Telah Dikerjakan
1. Bertanggung jawab dalam pembuatan ide dan gagasan untuk tema roleplay
2. Bekerjasama dengan anggota tim dalam mengelola ide untuk dijadikan
sekenario dan memastikan setiap anggota mendapatkan porsi yang jelas
dalam penugasan.
C. Posisi dalam Sekenario
1. Mahasiswa Praktik dalam Roleplay Bedside Teaching
2. Perawat dalam Roleplay Ronde Keperawatan
PORTOFOLIO

A. Identitas Diri
Nama : Kelvin Anjasmara
NIM : 1914401103
Mata Kuliah : Manajemen Keperawatan
Kelas : DIII Keperawatan Reguler 2
B. Tugas yang Telah Dikerjakan
1. Bertindak sebagai koordinator kelompok dalam pelaksanaan ujian praktik.
2. Bekerjasama dengan anggota tim dalam mengelola ide untuk dijadikan
sekenario dan memastikan setiap anggota mendapatkan porsi yang jelas
dalam penugasan.
C. Posisi dalam Sekenario
1. Pasien dalam Roleplay Bedside Teaching
2. Katim dalam Roleplay Ronde Keperawatan
NASKAH ROLEPLAY
BEDSIDE TEACHING

Hari/Tanggal : Kamis, 2 Juni 2022


Waktu : 10.00-12.00 WIB
Latar Pelaksanaan : Ruang Bedah, RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro
Tempat Praktik : Laboratorium Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang
Pembimbing Akademik : El Rahmayati, S.Kp., M.Kes.

Struktur Perorganisasian
Kepala Ruangan : Ade Vika Sari
Perawat : Ayu Anggraeni
Mahasiswa Praktik : 1. Anindya Ida Apriandhini
2. Kadek Shinta Putri
3.Simson Windu S
Pasien : Kelvin Anjasmara

A. Pembahasan
Bedside teaching adalah salah satu metode pembelajaran klinik yang sering
dipakai di Indonesia. Komponen bedside teaching terdiri dari pasien,
mahasiswa, dan instruktur, yang dikenal dengan istilah leaning triad dalam
pendidikan klinik. Pelaksanaan bedside teaching dimulai dari fase persiapan,
brifing, interaksi dengan pasien, debrifing, dan persiapan untuk pasien
berikutnya, yang disebut siklus pengalaman. Instruktur harus menguasai
keterampilan microskills atauperan instruktur sebagai one minute perceptor
untuk membantu agar lebih efektif dalam menilai, menginstruksi, dan
memberi feedback. Keterampilan klinis dicapai oleh mahasiswa melalui 4
fase, yaitu fase kognitif, fase pencapaian secara tertutup, fase pencapaian
secara terbuka, lalu fase otomatisasi.
B. Metode
Roleplay
C. Naskah
Disuatu Rumah Sakit Ahmad Yani diruang Maternitas terdapat mahasiswa
keperawatan yang sedang melaksanakan praktik keperawatan. Pada pukul 08.00
seperti biasanya para perawat melakukan pemerksaan tanda-tanda vital. Setelah
melakukan pemeriksaan TTV didapatkan satu pasien yang perlu dilakukan latihan
mobilisasi dini pasca operasi apendisitis.
KR : Bapak, kan bapak habis menjalani operasi. Jadi bapak
dianjurkan untuk melakukan latihan mobilisasi dini.
Pasien : Mobilisasi dini itu apa ya, Sus?
KR : Mobilisasi dini itu aktivitas yang dilakukan setelah operasi. Bisa
dimulai dengan latihan ringan diatas tempat tidur sampai bis turun
dari tempat tidur. Tujuannya untuk mempertahankan fungsi
tubuhn dan memperlancar peredaran darah sehingga mempercepat
penyembuhan luka operasi bapak.
Pasien : Ohh iya sus. saya juga kepingin cepet sembuh.
KR : Baiklah, apakah bapak bersedia untuk latihan mobilisasi dini?
Pasien : iya sus saya bersedia.
KR : Kalau begitu saya akan menyiapkan alat-alatnya terlebih dahulu
ya Pak.

Di ruang perawat
KR : Perawat Ayu tolong lakukan latihan mobilisasi dini pada pasien
Kelvin yang kemarin dioperasi dan berikan kesempat untuk
mahasiswa melakukannya juga yaa.
Perawat : Baik bu.
KR : Nak, kalian sudah bisa melakukan latihan mobilisasi dini?
M2 : Sudah bu.
M1 : Sudah bu, tapi kita baru pertama praktik di RS jadi belum
pernah melakukannya langsung pada pasien, tapi kita mau
mencobanya bu
Perawat : Oh baik, kalian sekarang liatin saya dulu caranya seperti apa,
nanti kalian coba seperti yang saya lakukan.
M1 dan M2 : iya baik Kak.

Kepala Ruangan, perawat dan Mahasiswa memasuki ruangan Pasien untuk


dilakukan breascare

KP : Selamat pagi pak, apakah benar ini dengan Bapak Kelvin dari
bandar lampung yang berusia 25 tahun?
Pasien : Iya sus benar
KR : Baik pak, sesuai kontrak yang sudah disepakati tadi, rekan saya
perawat Ayu dan mahasiswa keperawatan Poltekkes Tanjung
Karang yang sedang praktik diruangan ini akan melakukan
tindakan latihan mobilisasi dini. Apakah bapak sudah siap?
Pasien : Sudah sus.
Perawat : Baik Pak perkenalkan saya perawat Ayu, sekarang kita mulai
tindakanya ya, Pak.
Pasien : Iya sus.

Kepala ruangan menutup sampiran dan mengatur posisi pasien, lalu perawat Ayu
melanjutkan prosedur tindakan. Para mahasiswa memperhatikan tindakan yang
dilakukan perawat.

Perawat : Bapak mohon diperhatikan agar dapat melakukanya secara


mandiri.
Pasien : baik sus, saya akan memperhatikanya
Perawat : jadi seperti ini ya cara melakukanya. (perawat Ayu melakukan
breast care). Coba sekarang Simson lakukan apa yang saya
contohkan tadi.
M3 : baik bu. Bapak perkenalkan saya Simson mahasiswa perawat
Poltekkes Tanjungkarang yang sedang dinas diruang bedah. Saya
sekarang akan melakukan latihan mobilisasi dini. Apakah bapak
bersedia?
Pasien : iya mas. saya bersedia

Mahasiswa mencoba melakukan latihan mobilisasi dini


Perawat : Bagus sekali Simson.
M3 : terimaksih kak
Perawat : Alhamdulillah tindakan latihan mobilisasi dini sudah selesai.
Bagaimana perasaan bapak sekarang?
Pasien : Alhamdulillah sekarang saya sudah merasa lebih nyaman dari
sebelumnya
Perawat : Kalau begitu saya akan kembali keruang perawat. Jika bapak
membutuhkan sesuatu, bapak bisa meminta keluarga untuk
memanggil perawat di ruang perawat
Pasien : Baik sus, terimakasih ya.

Diruang perawat
KR : Bagaimana? Apa kalian sudah bisa melakukanya?
M2 : Insyallah sudah bisabu.
KR : Ya sudah nanti kalau ada pasien yang membutuhkan latihan
mobilisasi dini kalian sudah bisa melakukanya sendiri.
M1 : Baik bu dan kak Ayu, terimakasih atas ilmunya.
NASKAH ROLE PLAY
RONDE KEPERAWATAN

Hari/Tanggal : Kamis, 2 Juni 2022


Waktu : 10.00-12.00 WIB
Latar Pelaksanaan : Ruang Bedah, RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro
Tempat Praktik : Laboratorium Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang
Pembimbing Akademik : El Rahmayati, S.Kp., M.Kes.

Struktur Perorganisasian
Karu : Anindya Ida
Katim : Kelvin Anjasmara
Pasien : Ade Vika Sari
Ners spesialis : Kadek Shinta
Perawat 1 : Simson Windu
Perawat 2 : Ayu Anggraeni

A. Pembahasan
Ronde Keperawatan adalah suatu tindakan yang dilakukan dalam
pelayanan keperawatan yang bergunaa untuk meningkatkan pelayanan kepada
pasien dan memberikan masukan kepada perawat tentang asuhan
keperawatan yang dilakukan.
Ronde keperawatan sendiri merupakan suatu kegiatan yang bertujuan
untuk mengatasi masalah keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat,
disamping klien dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan asuhan
keperawatan pada kasus tertentu yang dilakukan oleh kepala tim, kepala
ruangan, dan ners spesialis.
Dampak tidak dilaksanakannya ronde keperawatan ini yaitu menurunkan
komunikasi terapeutik perawat, menurunkan komunikasi perawat dengan
pasien serta secara perlahan menurunkan motivasi perawat dalam bekerja.
B. Narasi
Di Ruang Bedah RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro, terdapat seorang
pasien bernama Nn. Ade dengan diagnosa medis Post Operasi Apendisitis, telah
dirawat selama 2 hari serta telah diberikan tindakan keperawatan namun
masalah nyeri yang dialami oleh Nn. Ade belum teratasi dan tidak ada
perkembangan yang berarti. Karena itu, KATIM melaporkan pada Karu
bermaksud untuk mengusulkan melakukan ronde keperawatan pada Nn. Ade.

PRA RONDE
Di fase ini, KATIM mendatangi kantor kepala ruangan untuk mengkonsultasikan
masalah Nn. A
KATIM : Assalamualaikum wr.wb, permisi bu…
KARU : Waalaikumsalam wr.wb, silahkan masuk dan silahkan duduk.
KATIM : Terimakasih bu, saya menghadap ibu ingin mengkonsultasikan
masalah pasien Nn. A dan meminta saran ibu.
KARU : Ya silahkan, apakah ada masalah dengan pasien tersebut.
KATIM : Ya bu, pasien Nn. A datang dengan keluhan nyeri dan diagnosa
medis yang ditemukan adalah Post Operasi Apendisitis. Setelah
dirawat selama 5 hari dan sudah diberi tindakan keperawatan dan
tindakan medis ternyata nyeri yang dialami Nn. A masih belum
berkurang maka dengan ini saya meminta ijin kepada ibu untuk
mengadakan ronde keperawatan.
KARU : Lalu apakah kamu sudah menyiapkan tim ronde dan siapakah
yang akan kamu ajak untuk menjadi tim ronde keperawatan serta
kapan pelaksanaanya?
KATIM : Sudah bu, rencananya ronde akan diadakan besok, dan saya
mengajak perawat Simson, perawat Ayu, dan perawat Kadek
sebagai Ners Spesialis
KARU : Baiklah kalau memang sudah siap silahkan kamu lanjutkan dan
persiapkan yang perlu di persiapkan.
KATIM : Terima kasih bu, saya permisi dahulu.
Setelah masalah perijinan sudah selesai, kemudian KATIM mengunjungi kamar
Nn.A untuk melakukan inform concent untuk dilakukan ronde keperawatan.
KATIM : Assalamualiakum, permisi adik… masih ingat dengan saya
bagaimana kondisi adek hari ini?
PASIEN : Wassalamualaikum, Ners Kelvin kan? Rasanya masih nyeri Ners.
Belum ada perubahan sejak saya dirawat disini.
KATIM : Iya, karena keadaan adik yang belum banyak perubahan. Untuk
menindak lanjuti masalah adik maka saya berencana untuk
mengadakan ronde keperawatan. Ronde keperawatan ini adalah
suatu pemecahan masalah keperawatan yang nantinya akan
diberikan solusi oleh ners spesialis dan tim medis lainnya. Tujuan
dari tindakan ronde keperawatan ini adalah untuk menyelesaikan
permasalah yang masih dirasakan adik saat ini. Untuk itu saya
meminta persetujuan adik dan keluarga untuk mengadakan ronde
keperawatan dan mohon ibu untuk mengisi formulir persetujuan
tindakan ronde keperawatan.
Pasien : Iya, saya setutu Ners. Asalkan nyeri saya bisa berkurang, saya
mau.
KATIM : Baiklah terima kasih atas persetujuan asik dan saya permisi
dahulu.

RONDE
Merupakan fase kerja, dimana KARU, KATIM, tim ronde keperawatan dan Ners
Spesialis berkumpul di kamar Nn. A untuk membahas bersama masalah
KARU : Assalamualaikum adik, masih ingat dengan saya?
PASIEN : Saya ingat bu
KARU : Baik, sesuai persetujuan tindakan ronde adik dan keluarga, saya
selaku karu di ruang bedah ini akan memperkenalkan anggota tim
ronde yang terdiri dari saya sendiri selaku KARU, perawat Kelvin
sebagai Katim, Perawat Simson, Perawat Ayu dan perawat Kadek
sebagai Ners spesialis. Untuk selanjutnya, saya persilahkan Ners
Kelvin untuk menjelaskan selaku KATIM, serta Perawat Simson
dan Ayu selaku tim ronde keperawatan.
KATIM : Terima kasih Bu . atas waktunya, Permasalahannya adalah Nn.
Ade sudah dirawat selama 5 hari dengan diagnosa Post Operasi
Apendisitis dan keluhan yang masih dirasakan pasien adalah nyeri
nya masih muncul meskipun sudah dilakukan tindakan
Keperawatan. Maka dari itu saya mengadakan ronde keperawatan
yang bertujuan untuk meminta saran kepada semuanya untuk
menyelesaikan masalah Nn. Ade
PERAWAT 1 :Baiklah saya akan melihat pasien bernama Nn. Ade untuk
menyamakan data yang sudah ada bersama Perawat Ayu.

PERAWAT 1 bersama PERAWAT 2 melakukan validasi data.


PERAWAT 1 : Permisi adik. Kami disini bermaksud untuk menanyakan perihal
yang masih dirasakan adik saat ini. Kira-kira membutuhkan waktu
10-15 menit. Apakah adik bersedia?
PASIEN : Iya bersedia
PERAWAT 2 : Maaf sebelumnya saya periksa tensinya dulu ya.. (perawat
mengukur tekanan darah pasien).
Hasil tekanan darah adik sekarang 110/70mmHg. Bagaimana
kondisi adik saat ini apakah masih Nyeri atau ada keluhan
tambahan?
PASIEN : Masih nyerisekali sus,.
PERAWAT 2 : Nyerinya seperti apa ya? Lalu biasanya timbul saat apa?
PASIEN : Nyerinya seperti ditusuk tusuk dan terasa terbakar sus, lalu
biasanya timbul jika asaya mau bergerak bu.
PERAWAT 2 : baiklah, saya periksa dulu ya adik
PERAWAT 2 : Maaf adik, selimutnya dibuka sedikit ya. (Perawat Ayu
melakukan pemeriksaan pada daerah yang terasa nyeri:
mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuemsi, dan
intensitas nyeri)
PERAWAT 2 : baiklah, kalau boleh saya tau selama ini yang mengganti balutan
adik di rumah siapa ya, dan caranya bagaiamana ?
PASIEN : Ibu saya sus, dia mengganti nya hanya sekedar di ganti saja.
PERAWAT : Nanti setelah ini akan ada cara pergantian balutan yang benar ya
adik. Yang bertujuan untuk merawat luka dan menghindari infeksi
yang lebih meluas pada luka operasinya.
PASIEN : iya sus..
PERAWAT 1 : Kami sudah selesai melakukan pemeriksaannya
PASIEN : Terimakasih sus

Setelah validasi data dari pasien, tim ronde kembali membahas masalah yang
ada.
PERAWAT 1 : Berdasarkan pemeriksaan yang telah kami lakukan, kondisi
Pasien dengan kesadaran composmentis, TD : 110/70 mmHg, Suhu
36,20C, RR 22x/menit dan Nadi 72x/menit.Terdapat bekas pos op
di bagian perut sebelah kanan dan terjadinya infeksi luka post op
akibat ketidakmampuan keluarga merawat luka dengan benar.
Untuk skala nyeri yang di dapat 7. Klien mengatakan nyeri seperti
ditusuk-tusuk, nyeri menyebar dan rasanya seperti terbakar, nyeri
hilang timbul. Menurut Ners bagaimana cara mengatsi masalah
klien?
NERS SP : Sebenarnya penyakit dasar Nn. A adalah Apendisitis jadi nyeri ini
merupkan dampak dari post operasi apendisitis sehingga perlu
diberikan tindakan untuk mengatasi nyerinya. Kemudian karena
terjadi infeksi pada lukanya, itu mengakbiatkan nyeri Nn. A tidak
menghilang.
KATIM : Lalu apakah komplikasi yang sering terjadi pada tindakan ini?
NERS SP : Pada operasi apendisitis juga bisa terjadi infeksi luka post op
apabila keluarga tidak dapat merawat luka dengan baik dan benar.
Penyebabnya bisa dikarenakan luka operasi yang kurang terjaga
kebesihannya, penggunaan alat yang kurang steril, terpapar kuman
dari luar dan gejala yang muncul luka kemerahan pada bekas
operasi, nyeri pada luka, bengkak, dan keluar nanah.
KATIM : Lalu bagaimana untuk mengatasi agar nyerinya dapat berkurang?
NERS SP : Untuk menguranginyeri pada pasien bisa diajarkan teknik
relaksasi dan pasien dianjurkan melakukan tarik napas melakukan
tindakan keperawatan mengganti balutan pada luka agar cepat
mengering dan tidak terjadi infeksi lagi, serta kolaborasi
memberikan obat analgesik untuk meredakan nyeri.
KATIM : apakah tindakan ini ada kontraindikasinya?
NERS SP : Tidak ada kontraindikasi. Meskipun demikian, kita semua tetap
berdo’a demi kelancaran dan keberhasilan prosedur tindakan
keperawatan ini agar pasien dan keluarga mendapatkan manfaat
optimal dari tindakan keperawatan yang dilakukan.

TERMINASI
KARU : Baiklah menurut hasil diskusi ronde ini, adik akan mendapatkan
tindakan Keperawatan teknik relaksasi, mengganti balutan dan juga
pemberian obat untuk mengurangi rasa nyeri. Seperti yang sudah
dijelaskan tadi, terdapat efek samping dari pengobatan yaitu mual.
Namun, apabila tidak dilakukan maka dikhawatirkan akan
memperberat penyakit adik. Apakah adik dan keluarga bersedia
melakukan tindakan ini?
PASIEN : Saya bersedia sus
KARU : Baik, kalau begitu untuk waktu tindakannya akan kami
beritahukan kembali. Terimakasih atas kerjasamanya ya. Kami
permisi dulu.
PASIEN : Iya sus.

Anda mungkin juga menyukai