Pembusukan
1. merupakan akibat terserangnya bagian tanaman yang sudah
mati dalam kondisi lembab atau terendam dalam air oleh mikro
organisme pemakan selulosa dari jenis bakteri ;
2. Proses pembebasan/terurainya unsur organik (fosfor, nitrogen,
potassium) dan unsur an organik yang digunakan untuk
pertumbuhan tanaman
Kerugian :
menguntungkan bagi 1. alat cepat rusak
tanaman
2. menambah beban biaya
menjamin kelangsungan
hidup tanaman dan hewan Dikembangkan serabut
sintetis
FAKTOR UTAMA PENYEBAB PEMBUSUKAN
3. Daya •Dalam air mengalir lebih cepat rusak dari air tenang
pembusukan •Dalam perairan yang subur lebih cepat rusak
dari air
4. Lama • Serabut yg terus-menerus dalam air lebih cepat busuk
perendaman daripada yang digunakan beberapa waktu
dalam air • Serabut yg direndam di dasar perairan lebih cepat busuk
45
Daya tahan
40
35 Perlakuan :
Daya tahan serabut
30 0 Tanpa pengawetan
25
1 Coal tar
2 Carbolineum
20
3 Tannin - catechu (2 kali)
15 4 Tannin (2 kali) + carbolineum
10 5 Tannin + testalin (2 kali)
6 Tannin + testalin (2 kali) + carbolineum
5
7 Tannin + potassium bichromate (2 kali)
0
0 1 2 3 4 5 6 7
Perlakuan Catatan : Dengan perlakuan 7, daya tahan benang
katun mencapai lebih dari 60 kali lipat
Manila Cotton
Serat biji-bijian (Katun, kapuk)
Serat kulit (Jute, hemp, rami)
Serat pohonan (jerami padi, batang bambu)
Serat buah (serabut kelapa/coir)
Serat daun (daun nenas, sisal, agave, rumput
teki)
SERABUT ALAMI
Serabut Hasil pintalan Tipe Alat Tangkap
Nama Asal/Bagian Tanaman dalam yang diinginkan Jenis Alat Tangkap
L Ǿ Sifat
perdagangan
mm mm
Untuk alat tangkap yg Gillnet, Pukat (Seine
0,01 memerlukan bahan net), Trawl berukuran
20 - Sangat
Cotton* Dari tanaman biji-bijian 50
-
halus
Ǿ = 0,2 mm sangat kecil sampai kecil, Fyke nets,
0,04 berbagai ukuran yang Trapnets, Liftnets,
sangat besar Trammel nets
Serabut daun dari jaringan Untuk alat tangkap yang
Keras, Bottom trawls, tali
Sisal daun dan dasar daun dari
kasar
memerlukan bahan keras
(ropes)
tanaman agave (sisal) dan kuat (heavy netting)
Serabut daun dari jaringan Untuk alat tangkap yang
Keras, Bottom trawls, tali
Manila daun dan dasar daun dari
kasar
memerlukan bahan keras
(ropes)
serat tanaman pisang dan kuat (heavy netting)
Serabut kulit pohon yang
Linen diambil dari jaringan kulit Salmon gillnet
pohon
Serabut kulit pohon yang
Stow net, Trawl net (di
Hemp diambil dari jaringan kulit
sungai-sungai Eropa)
pohon
Serabut kulit pohon yang
Drift net (di kawasan
Rami diambil dari jaringan kulit
Asia)
pohon
* Cotton (Katun) merupakan bahan paling penting untuk pembuatan jaring di waktu lampau
L = panjang ; Ǿ = diameter
SISAL ( Agave sisalana)
MACAM
SERABUT
ALAMI
Hemp rope
Hemp
Tali Coir - Coconut
Rami
MACAM SERABUT ALAMI
Bagian Teknologi Alat Penangkapan Ikan
BAHAN BAKU DAN IDENTIFIKASI JARING
BAHAN DASAR
Definisi (International Organization
For Standardization - ISO)
Pembusukan
1. merupakan akibat terserangnya bagian tanaman yang sudah
mati dalam kondisi lembab atau terendam dalam air oleh mikro
organisme pemakan selulosa dari jenis bakteri ;
2. Proses pembebasan/terurainya unsur organik (fosfor, nitrogen,
potassium) dan unsur an organik yang digunakan untuk
pertumbuhan tanaman
Kerugian :
menguntungkan bagi 1. alat cepat rusak
tanaman
2. menambah beban biaya
menjamin kelangsungan
hidup tanaman dan hewan Dikembangkan serabut
sintetis
FAKTOR UTAMA PENYEBAB PEMBUSUKAN
3. Daya •Dalam air mengalir lebih cepat rusak dari air tenang
pembusukan •Dalam perairan yang subur lebih cepat rusak
dari air
4. Lama • Serabut yg terus-menerus dalam air lebih cepat busuk
perendaman daripada yang digunakan beberapa waktu
dalam air • Serabut yg direndam di dasar perairan lebih cepat busuk
45
Daya tahan
40
35 Perlakuan :
Daya tahan serabut
30 0 Tanpa pengawetan
25
1 Coal tar
2 Carbolineum
20
3 Tannin - catechu (2 kali)
15 4 Tannin (2 kali) + carbolineum
10 5 Tannin + testalin (2 kali)
6 Tannin + testalin (2 kali) + carbolineum
5
7 Tannin + potassium bichromate (2 kali)
0
0 1 2 3 4 5 6 7
Perlakuan Catatan : Dengan perlakuan 7, daya tahan benang
katun mencapai lebih dari 60 kali lipat
Manila Cotton
Serat biji-bijian (Katun, kapuk)
Serat kulit (Jute, hemp, rami)
Serat pohonan (jerami padi, batang bambu)
Serat buah (serabut kelapa/coir)
Serat daun (daun nenas, sisal, agave, rumput
teki)
SERABUT ALAMI
Serabut Hasil pintalan Tipe Alat Tangkap
Nama Asal/Bagian Tanaman dalam yang diinginkan Jenis Alat Tangkap
L Ǿ Sifat
perdagangan
mm mm
Untuk alat tangkap yg Gillnet, Pukat (Seine
0,01 memerlukan bahan net), Trawl berukuran
20 - Sangat
Cotton* Dari tanaman biji-bijian
50
-
halus
Ǿ = 0,2 mm sangat kecil sampai kecil, Fyke nets,
0,04 berbagai ukuran yang Trapnets, Liftnets,
sangat besar Trammel nets
Serabut daun dari jaringan Untuk alat tangkap yang
Keras, Bottom trawls, tali
Sisal daun dan dasar daun dari
kasar
memerlukan bahan keras
(ropes)
tanaman agave (sisal) dan kuat (heavy netting)
Serabut daun dari jaringan Untuk alat tangkap yang
Keras, Bottom trawls, tali
Manila daun dan dasar daun dari
kasar
memerlukan bahan keras
(ropes)
serat tanaman pisang dan kuat (heavy netting)
Serabut kulit pohon yang
Linen diambil dari jaringan kulit Salmon gillnet
pohon
Serabut kulit pohon yang
Stow net, Trawl net (di
Hemp diambil dari jaringan kulit
sungai-sungai Eropa)
pohon
Serabut kulit pohon yang
Drift net (di kawasan
Rami diambil dari jaringan kulit
Asia)
pohon
* Cotton (Katun) merupakan bahan paling penting untuk pembuatan jaring di waktu lampau
L = panjang ; Ǿ = diameter
SISAL ( Agave sisalana)
MACAM
SERABUT
ALAMI
Hemp rope
Hemp
Tali Coir - Coconut
Rami
MACAM SERABUT ALAMI
SEDIKIT MENYERAP AIR
TAHAN PEMBUSUKAN
ELASTIS
DIAMETER HOMOGEN
MUDAH DIPEROLEH
Prosedur :
• rendam contoh dalam air dengan berat telah
diketahui (misalnya: 15 g)
• ikat pada timbangan
• gantungkan dalam air (suling, tawar, laut) dengan
t0 = 20 0C (680F)
• catat beratnya
BERAT KERING DAN DALAM AIR (DRY & WEIGHT IN
WATER)
weight in water (g)
Weight in water (%) = X 100
air -dry water (g)
suling
(BJ bahan )
Berat dalam air laut (%) = x 100
(1 - BJ air laut)
0,998
BJ bahan =
berat dalam air suling
1-
berat contoh di udara
DIAMETER
• penampang melintang bundar,
oval, persegi panjang
• belum standar
• menggunakan mikrometer (dapat
dikalibrasi)
!!! kemuluran
PLY NUMBER
Twine (S-Twist)
ARAH PILINAN
S-Twist Z-Twist
Arah pilinan
serabut
S Z Mono filamen
S
Single yarns
S
Cabled yarns of the first order
x x
panjang setik
Core dengan 2
single yarns
Tiap strand dengan 2 single yarns
tidak termasuk
bahan anyaman
Mesin uji Tarik benang
Cara melakukan uji kekuatan tarik benang
TERIMA KASIH
PERAWATAN DAN PENGAWETAN Divisi Kapal, Alat, dan
KOMPONEN API DARI BAHAN Teknologi Penangkapan
Ikan
ALAMI
BEBERAPA JUDUL RISET PENGAWETAN
The case of tetoron yarns breaking strength which have experienced the
preservation of papaya leaves
The effect of drying for the breaking strength of polyamide yarns which hava
experienced the preservation of jengkol bark extract
Study on strength broke and elongation yarn polyamide with the addition of
skin stem extract salam and jengkol …
Kekuatan putus dan kemuluran benang rami yang diawetkan dalam campuran
bahan pengawet alami nyirih, jarak, dan uba
Pengaruh perendaman dalam air sungai dan air laut terhadap daya tahan
tulangan bambu petung asal tomohon
Kekuatan putus benang jaring PA multifilamen 210d/6 pada penyimpanan
di ruang terbuka dan tertutup
Sinking speed yarn PE is preserved with guava leaf extract, papaya and
betel leaves
Study on strength broke and elongation yarn PA with addition of skin stem
extract salam …
Pengaruh perendaman air tawar dan air laut terhadap kekuatan putus dan
kemuluran benang polyamide monofilamen
Pengaruh perendaman bambu petung, bambu hitam dan bambu apus di
air rawa
Pengawetan dengan lateks & rui: Pengaruhnya terhadap kekuatan putus
dan sifat-sifat fisik benang polymide dan polyethylene
TUJUAN
PENGAWETAN
❑ Meningkatkan daya
tahan API
❑ Efisiensi →
Menghemat biaya
❑ Efektivitas →
Memperlancar
operasional
PENYEBAB KERUSAKAN
❑ Pengaruh mekanis
disebabkan cara
pengoperasian dan gesekan
dengan badan kapal
❑ Pengaruh sifat-sifat bahan
karena reaksi kimia
disebabkan terkena minyak
❑ Pengerusakan oleh jasad-
jasad renik disebabkan
bakteri pembusuk
❑ Pengaruh alam disebabkan
gelombang, arus atau dasar
perairan
FAKTOR UTAMA PENYEBAB PEMBUSUKKAN
1. Jenis •Beda serabut beda ketahanan busuk
serabut •Tahan terhadap busuk : linen, hemp, rami,
cotton, sisal, manila, coir
•Dlm penangkapan, semua serabut alami tidak
tahan terhadap pembusukan
•Semakin panas semakin cepat proses
pembusukan
2. Suhu air •Di tropis lebih cepat busuk dibandingkan daerah
beriklim sedang
•Dalam air mengalir lebih cepat rusak dari air
tenang
•Dalam perairan yang subur lebih cepat rusak
3. Daya busuk •Serabut yg terus-menerus dalam air lebih cepat
air busuk daripada yang digunakan beberapa waktu
4. Lama •Serabut yg direndam di dasar perairan lebih cepat
busuk
perendama menempel pada lumpur busuk
ORGANISME
PEMBUSUK SELULOSA
▪ E.Actinomycetes merupakan salah satu
mikroorganisme yang mampu
mendegradasi selulosa di samping
bakteri, kapang, dan khamir (Abe et
al., 1979; Nakase et al., 1994; Xu et
al., 1996).
▪ Jumlah Actinomycetes meningkat
dengan adanya bahan organik yang
mengalami dekomposisi (Nonomura
and Ohara, 1971)
▪ Actinomycetes adalah mikroorganisme
peralihan antara bakteri dan jamur
karena mikroorganisme ini mempunyai
sifat-sifat seperti bakteri dan jamur
(Paul and Clark, 1989)
Tidak
Pemeliharaan
langsung
Penyamakan nabati:
Tinggi, turi
Mencegah Penyamakan hewani:
kontaminasi Putih telur, darah
Pengawetan
API Penyamakan kimia:
Ter, copper, napthenase, testalin,
tannin, potassium bichromate
Menjemur pada matahari langsung
1. Bahan alami baik untuk membunuh
Sterilisasi mikroba. 2. Sintetis tidak baik jika
Langsung
dijemur
Perebusan
Kombinasi
(Sterilisasi &
kontaminasi)
PEMELIHARAAN API
▪ Menyimpan pada tempat yang aman
▪ Menghindari sinar matahari langsung
▪ Pemakaian alat dengan hati-hati
▪ Memperbaiki kerusakan kecil dan sedini
mungkin
SYARAT BAHAN PENGAWET API
▪ Bersifat racun terhadap makhluk perusak
▪ Mudah meresap dan mengisi pori-pori benang
atau tali
▪ Bersifat tidak mudah luntur atau menguap
▪ Bersifat toleran terhadap bahan-bahan lain,
misalnya: logam, perekat, dan lain-lain
▪ Tidak merusak sifat-sifat benang/tali: sifat fisik,
mekanik, dan kimia. Bahkan diharapkan dapat
membuatnya lebih baik
▪ Tidak berbahaya bagi kesehatan dan
lingkungan
▪ Bahan baku mudah diperoleh dan murah
PENYAMAK NABATI DENGAN TINGGI
▪ Tinggi adalah kulit bakau (Ceriop Condolena Ain dan Ceriop
Rox Burqhiana Ain) yang di tumbuk halus kemudian direbus.
▪ Biasanya nelayan melakukannya 25 hari sampai 30 hari
sekali
Cara kerja:
▪ Rebus Tingi dengan air tawar (1:5 atau 1:10)
▪ Setelah mendidih masukkan jaring sampai terendam
▪ Rendam jaring dalam tiggi selama semalam
▪ Angkat jaring dan dijemur
▪ Jaring berwarna coklat kehitaman
PENYAMAK NABATI DENGAN TURI
Bahan utama adalah kulit pohon turi untuk penyamakan
tali pancing dan bahan dari serat alam
Cara kerja:
▪ Mengosok langsung tali dengan kulit pohon turi yang
masih basah. biasanya dibentangkan dan dibiarkan
kering anggin
PENYAMAK HEWANI PUTIH TELUR
▪ Khusus untuk penyamakan bahan pembuat alat tangkap jaring.
▪ Seperti benang lawe atau agel sebelum dijurai terlebih dahulu disamak
▪ Tujuan penyamakan ini agar benang tidak banyak melilit (melitir)
diwaktu dijurai
▪ Biasanya disertai dengan penyamakan lain setelah menjadi webbing
Cara kerja
▪ 10 butir telur dilarutkan dalam 2 liter air
▪ Rendam atau sikat benang dengan putih telur
▪ Benang dikukus 10-15 menit
▪ Jemur benang atau dikering anginkan
PENYAMAK HEWANI DARAH
▪ Darah yang digunakan biasa darah kerbau
▪ Di lakukan setelah benang menjadi jaring
▪ Penyamakan ini merupakan lanjutan dari penyamakan putih telur
Cara kerja
▪ Campur 4 kg darah kerbau dengan 4,5 liter air
▪ Jaring direndam atau disikat dengan darah
▪ Benang dikukus 10-15 menit
▪ Jemur benang atau dikeringkan dengan angin
PENYAMAK DARI BAHAN KIMIA-TER
Ter merupakan hasil tambang batu bara yang didestilasi
destruktif pada suhu 119 C – 141 C
Keuntungan
▪ Tahan terhadap bakteri pembusuk
▪ Tahan terhadap pengikisan/gesekan
▪ Mencegah meresapnya air terlalu banyak
Cara kerja
▪ Larutkan TER dengan Gasolin (minyak)
▪ Panaskan sampai mencair
▪ Celupkan alat tangkap kedalam larutan yang panas
▪ Jangan terlalu tebal lalu angkat tiriskan
▪ Rendam dalam air tawar 12 jam
▪ Keringkan
PENYAMAK DARI BAHAN KIMIA-COPPER DAN
NAPTHENESE
Cara kerja
▪ Larutkan 18 liter Cu dengan 54 liter parafin
▪ Celupkan alat tangkap kedalam larutan tersebut selama 2 jam
▪ Angkat dan angin-anginkan sampai kering
PENYAMAK DARI BAHAN KIMIA TANNIN-TESTALIN
Cara kerja
▪ Larutkan 2% tannin dengan 1% testalin
▪ Angkat jaring dan keringkan
▪ Ulangi lagi dengan menambahkan 2% tannin, selagi basah jaring
dimasukan kedalam larutan Carbolineum (minyak) dan keringkan
PENYAMAK DARI BAHAN KIMIA-TANNIN DAN
POTASSIUM
Cara kerja
▪ Rebus jaring dalam 2% larutan tannin selama 30 menit
▪ Angkat keringkan
▪ Rendam jaring 1 jam dalam larutan 3% potassiun
▪ Bilas dengan air tawar lalu keringkan
▪ Ulangi rendam dalam 2% larutan tannin
▪ Dalam keadaan basah masukan ke dalam larutan Carbolineum
❑ Pengawetan dengan bahan Tannin-Testalin, dan Tannin-Pottasium paling
efektif dibanding jenis pengawet lainnya
❑ Bakteri tidak dapat menembus kulit luar serat
❑ Zat pengawet yang digunakan oleh kedua metode tersebut tidak mudah
dibersihkan dengan air
❑ Benang kapas yang diawetkan dengan kedua metode ini akan memiliki
daya tahan yang tinggi terhadap pembusukan
❑ Benang yang diawetkan menggunakan ter, akan memiliki ketahanan
gesekan yang lebiih baik
HASIL PENGAWETAN SERABUT ALAMI-KATUN
50
45
40
35 Perlakuan :
Daya tahan serabut
30 0 Tanpa pengawetan
25 1 Coal tar
20 2 Carbolineum
15 3 Tannin - catechu (2 kali)
10 4 Tannin (2 kali) + carbolineum
5 5 Tannin + testalin (2 kali)
0 Tannin + testalin (2 kali) +
0 1 2 3 4 5 6 7
6 carbolineum
Perlakuan
Tannin + potassium
Manila Cotton
7 bichromate (2 kali)
Dengan perlakuan 7, daya tahan benang katun mencapai lebih dari 60 kali lipat
PENGARUH PENGAWETAN TERHADAP SIFAT FISIK
DAN MEKANIK TALI
DPI
MATERIAL MPI
API & ABPI
WAKTU
JENIS
API/ABPI
SERABUT
ALAMI
UMUR SINGKAT
BIAYA TINGGI
SERABUT
SINTETIS
TIDAK
MEMBUSUK
UMUR TEKNIS
LAMA
MEMBERI
MEMUDAHKAN
KEUNTUNGAN USAHA
KEHIDUPAN NELAYAN
PERIKANAN
SERABUT ALAMI
(selulose dan protein)
hanya dapat diubah menjadi bentuk serabut
(cellulose rayon, cellulose wool, protein rayon)
SERABUT SINTETIS
serabut buatan dari bahan sintetis yang
dihasilkan dari phenol, benzena, acetylene,
prussic acid dan chlorine.
SERAT SINTETIS
istilah ilmiah dan teknis untuk proses
kimia dengan unsur kimia yang sederhana
digabung menjadi susunan baru secara
lengkap dan kompleks sehingga memiliki
sifat-sifat baru yang semakin rumit dan
berbeda/berubah dari sifat semula.
TIDAK MEMBUSUK
Non selulosa sebagai
media tumbuh bakteri pembusuk
KELEBIHAN
SERABUT KEKUATAN PUTUS TINGGI
SINTETIS diameter benang < serat alami
KELEBIHAN
SERABUT Ø <<, R <<
SINTETIS
PERMUKAAN HALUS
(TAHAN GESEKAN)
Hemp Rami Manila
Tali ris
atas
Pelampung Pelampung
Selvage
Tali Pelampung
Jangkar
Pemberat
KOMPONEN ABPI
BEBERAPA JUDUL RISET
DIURNAL
Matahari
Matahari terbit
tenggelam
Krepuskular Krepuskular
Remang-remang Remang-remang
Senja Fajar
NOKTURNAL
RANTAI MAKANAN
Ikan besar
Pengurai
Ikan kecil
Fitoplankton
Zooplankton
SASARAN TANGKAP
UDANG REBON
LAYUR
IKAN TERI
JENIS-JENIS IKAN
NOKTURNAL
IKAN KEMBUNG
IKAN DI SEKITAR SUMBER CAHAYA
SUMBER CAHAYA
HASIL UJI WARNA CAHAYA
MERAH
KUNING PUTIH
BIRU PUTIH
PUTIH
ADAPTASI WARNA CAHAYA
LAMPU GANTUNG ATAU CELUP
LAMPU GANTUNG
ARAH CAHAYA
LAMPU PETROMAKS PETROMAKS
PRINSIP PENGOPERASIAN LAMPU PETROMAKS
PRINSIP PENGOPERASIAN BAGAN RAMBO
ANEKA LAMPU CELUP
ANEKA LAMPU GANTUNG
PRINSIP PENCAHAYAAN NELAYAN
• CAHAYA DIPANCARKAN
1 KE SEGALA ARAH
• CAHAYA KE SEKITAR
2 BAGAN DIMATIKAN
• CAHAYA DI ARAHKAN KE
3 BAWAH
SUMBER CAHAYA PILIHAN
DIMMER
LAMPU PIJAR
LAMPU LED
SYARAT LAMPU BAGAN
• CAHAYA TERANG
3
• MEMILIKI
4 REFLEKTOR
METODE OPERASI LAMPU
BAGAN
ILUMINASI CAHAYA
TINGGI
(+ REFLEKTOR)
SEBARAN CAHAYA
(LUAS --- SEMPIT)
PEREDUPAN
METODE OPERASI LAMPU
BAGAN
METODE OPERASI LAMPU
BAGAN
SEBARAN CAHAYA LAMPU
LED DAN TL 45 WATT
Ikan besar
Pengurai
Ikan kecil
Fitoplankton
Zooplankton
SYARAT-SYARAT
1. SEGAR;
2. BERSELUSOSA;
3. CEPAT BUSUK (15 HARI);
4. SERAT PANJANG & LIAT;
5. MENEDUHKAN;
6. MUDAH DIPERBAHARUI
JENIS DAUN IDEAL
RUMPON IDEAL
KOMPONEN RUMPON
DESKRIPSI RUMPON
No Bagian Keterangan
1. Pelampung Drum plastik, rakit
2. Tali tambat Tali, wire, rantai, swivel
3. Pemikat ikat Daun kelapa, lontar
4. Pemberat Batu, beton
PRODUKTIVITAS RUMPON PORTABLE
Frekuensi
IKAN DATANGLAH !!!!!!!!
suara
Tali rami
JALUR MIGRASI TUNA DI SAMUDERA PASIFIK
PENAMBAHAN RUMPON UNTUK MENINGKATKAN
HASIL TANGKAPAN KELONG TANCAP
TERUMBU BUATAN