xx
Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juni 2020
ABSTRAK
Perpustakaan daerah Jawa Barat adalah bangunan fisik yang menyimpan koleksi
baik itu tercetak maupun tidak tercetak, adapun desain interior hakikatnya adalah
pemecahan permasalahan. Perencanaan ini menggunakan metode pendekatan
kualitatif dan pendekatan eksperimen. Pengumpulan data menggunakan teknik
observasi, dokumentasi, dan studi literatur, data yang telah terkumpul kemudian
diolah yang kemudian didikusikan bersama pembimbing perencana. Hasil dari
perencanaan ini berbentuk solusi desain. Solusi pada perencanaan ini adalah
dengan menerapkan konsep monokromatik pada area baca perpustakaan. Konsep
Monokromatik adalah penggunaan satu nada warna pada setiap area atau
lantainya, selain pemilihan warna, perencana juga merencanakan pemilihan bentuk,
material, pola, tekstur, serta pengaturan pencahayaan yang cocok dengan konsep.
Selain itu, perencanaan ini juga mengaplikasikan gaya modern kontemporer,
dimana ciri khas desainnya adalah simpel namun tetap terus mengikuti
perkembangan zaman, sehingga konsep monokromatik dapat tercipta dengan unik
dan menarik.
Kata Kunci : Perpustakaan Daerah, Jawa Barat, Desain Interior, Monokromatik.
ABSTRACT
The West Java regional library is a physical building that stores both printed and
unprinted collections, while interior design is essentially a solution to problems. This
planning uses a qualitative approach and experimental approaches. Data collection
using observation, documentation, and literature study techniques, the data that
has been collected is then processed which is then discussed with the planning
supervisor. The results of this planning take the form of a design solution. The
solution to this plan is to apply the monochromatic concept to the reading area of
the library. The Monochromatic concept is the use of one color tone in each area or
floor, in addition to choosing colors, planners also plan to choose shapes, materials,
patterns, textures, and lighting arrangements that match the concept. In addition,
this plan also applies a contemporary modern style, where the characteristic of the
design is that it is simple but still keeps up with the times, so that monochromatic
concepts can be created uniquely and attractively.
KeyWords : Regional Library, West Java, Interior Design, Monochromatic.
1. PENDAHULUAN
2. METODOLOGI
a b
Gambar 9. (a) Bentuk Geometris; (b) Bentuk Dinamis
Pemilihan material juga perlu diperhatikan, perancang memilih material yang akan digunakan
adalah material yang mudah ditemukan, mudah divariasikan, dan harganya yang ekonomis.
Material yang akan digunakan pada lantai adalah homogenous tile, material ini memiliki
banyak jenis, sehingga perancang memiliki banyak opsi untuk dijadikan pilihan. Material yang
akan digunakan pada dinding adalah batu bata dengan finishing cat tembok, cat tembok juga
memiliki banyak varian yang membuat desain dinding menjadi lebih variatif. Material yang
akan digunakan pada plafon adalah gypsum board, material ini mudah ditemukan dan sistem
perbaikannya-pun mudah dilakukan. Adapun material lainnya adalah kayu, kaca, besi,
multipleks, dan hpl.
Permainan pencahayaan juga akan digunakan agar suasana area baca menjadi lebih nyaman
dan menarik. Pencahayaan yang akan digunakan dibagi menjadi tiga pencahayaan sesuai
funngsinya masing-masing. Pencahayaan pertama adalah pencahayaan downlight,
pencahayaan ini adalah pencahayaan utama, pemasangan lampu ini jorokkan pada dinding
atau plafon, sehingga tidak memakan space lebih. Pencahayaan ke-dua adalah pencahayaan
indirect light, pencahayaan ini dapat dijadikan aksen yang membuat ruangan lebih indah,
pemasangan lampunya disembunyikan sehingga hanya edaran cahayanya saja yang dapat
dilihat. Pencahayaan ke-tiga adalah pencahayaan spotlight, pencahayaan ini adalah
pencahayaan untuk menerangi suatu objek yang khusus atau spesial agar memberikan nilai
lebih pada objek tersebut.
a b
Gambar 10. (a) Pencahayaan Downlight Pada Perpustakaan Maranello di Itali
(Sumber : Targetti.com); (b) Pencahayaan Indirect Light Pada
Perpustakaan (Sumber : Pinterest.com)
Gambar 12. Area Resepsionis & Area Diskusi Terbuka Pada Eksperimen Pertama
Gambar 13. Area Diskusi Tertutup & Area Baca Informal Pada Eksperimen Pertama
Konsep pada eksperimen pertama masih kurang jelas, ada beberapa area yang citra budaya
sundanya sangat kental dan ada beberapa area yang malah tidak terasa sama sekali budaya
sundanya, oleh karena itu perancang merubah konsep agar desainnya lebih relevan. Pada
eksperimen kedua, perancang sudah merubah konsep menjadi monokromatik dengan gaya
modern kontemporer.
Gambar 14. Area Resepsionis & Area Baca Personal Pada Eksperimen Kedua
Gambar 15. Area Baca Informal & Area Baca Kelompok Pada Eksperimen Kedua
Gambar 16. Ruang Diskusi VIP & Area Diskusi Terbuka Pada Eksperimen Kedua
Pada eksperimen kedua, konsep sudah selaras dengan desain, namun masih ada beberapa
yang kurang relevan, seperti bentuk pada area baca kelompok yang menyerupai kubah
sehingga konsep monokromatik dengan gaya modern kontemporer kurang masuk, selain itu
dinding yang dicat dengan warna hitam ke putih perlu dipertimbangkan kembali, melihat
apakah mudah dalam pembuatan dan perawatannya. Selanjutnya perancang bereksperimen
untuk ketiga kalinya.
Gambar 17. Area Resepsionis & Area Diskusi Terbuka Pada Eksperimen Ketiga
Gambar 18. Area Baca Kelompok & Area Baca Personal Pada Eksperimen Ketiga
Gambar 19. Ruang Audiovisual & Area Diskusi Tertutup Pada Eksperimen Ketiga
Eksperimen ketiga ini adalah bentuk dari perbaikan dari eksperimen sebelumnya, Keserasian
desain dengan konsep sudah cukup baik, namun penggunaan warna coklat kayu pada dinding
area diskusi terbuka dan area baca personal terlalu dominan, dimana hal tersebut dapat
merusak konsep monokromatik yang seharusnya warna hita/putih mendominasi. Oleh karena
itu perancang bereksperimen untuk yang terkahir kalinya.
Gambar 20. Area Resepsionis & Area Display Koleksi Pada Eksperimen Keempat
Gambar 21. Area Diskusi Terbuka & Area Diskusi Tertutup Pada Eksperimen Keempat
Gambar 22. Area Baca Kelompok & Area Baca Personal Pada Eksperimen Keempat
Gambar 23. Ruang Diskusi VIP & Ruang Audiovisual Pada Eksperimen Keempat
Eksperimen keempat ini adalah bentuk Final dari seluruh eksperimen, penggunaan warna
gradasi hitam ke putih sebagai warna utama sesuai dengan konsepnya yaitu monokromatik,
bentuknya yang dinamis dan simpel seusai dengan gaya yang diaplikasikan, yaitu gaya
modern kontemporer.
4. KESIMPULAN
DAFTAR RUJUKAN
[1] Republika.co.id. (22 Mei 2020). Minat Baca di Indonesia Cenderung Meningkat. Diakses
pada 23 Mei 2020, dari
https://republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/18/04/07/p6t331313-minat-baca-d
i-indonesia-cenderung-meningkat
[2] Id.wikipedia.org. (17 Mei 2020). Jawa Barat. Diakses pada 22 Mei 2020, dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Barat
[3] Francis D.K Ching. Architecture Form, Space and Order. Washington: John Wiley and Sons,
2010.
[4] En.wikipedia.org. (14 Mei 2020). Monochromatic Color. Diakses pada 22 Mei 2020, dari
https://en.wikipedia.org/wiki/Monochromatic_color