Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Tugas Akhir ©Desain Interior Itenas | No.x | Vol.

xx
Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juni 2020

Implementasi Konsep Monokromatik Pada Desain


Interior Perpustakaan Daerah Jawa Barat
di Bandung
Muhammad Yusuf - 3120161191
1. Program Studi Desain Interior, Fakultas Seni Rupa dan Desain, ITENAS, Bandung
Dr. Jamaludin, M.Sn.(Pembimbing 1) | Detty Fitriany, M.T., M.Sn.(Pembimbing 2)
Email : yusuf1229@gmail.com

ABSTRAK
Perpustakaan daerah Jawa Barat adalah bangunan fisik yang menyimpan koleksi
baik itu tercetak maupun tidak tercetak, adapun desain interior hakikatnya adalah
pemecahan permasalahan. Perencanaan ini menggunakan metode pendekatan
kualitatif dan pendekatan eksperimen. Pengumpulan data menggunakan teknik
observasi, dokumentasi, dan studi literatur, data yang telah terkumpul kemudian
diolah yang kemudian didikusikan bersama pembimbing perencana. Hasil dari
perencanaan ini berbentuk solusi desain. Solusi pada perencanaan ini adalah
dengan menerapkan konsep monokromatik pada area baca perpustakaan. Konsep
Monokromatik adalah penggunaan satu nada warna pada setiap area atau
lantainya, selain pemilihan warna, perencana juga merencanakan pemilihan bentuk,
material, pola, tekstur, serta pengaturan pencahayaan yang cocok dengan konsep.
Selain itu, perencanaan ini juga mengaplikasikan gaya modern kontemporer,
dimana ciri khas desainnya adalah simpel namun tetap terus mengikuti
perkembangan zaman, sehingga konsep monokromatik dapat tercipta dengan unik
dan menarik.
Kata Kunci : Perpustakaan Daerah, Jawa Barat, Desain Interior, Monokromatik.

ABSTRACT
The West Java regional library is a physical building that stores both printed and
unprinted collections, while interior design is essentially a solution to problems. This
planning uses a qualitative approach and experimental approaches. Data collection
using observation, documentation, and literature study techniques, the data that
has been collected is then processed which is then discussed with the planning
supervisor. The results of this planning take the form of a design solution. The
solution to this plan is to apply the monochromatic concept to the reading area of
the library. The Monochromatic concept is the use of one color tone in each area or
floor, in addition to choosing colors, planners also plan to choose shapes, materials,
patterns, textures, and lighting arrangements that match the concept. In addition,
this plan also applies a contemporary modern style, where the characteristic of the
design is that it is simple but still keeps up with the times, so that monochromatic
concepts can be created uniquely and attractively.
KeyWords : Regional Library, West Java, Interior Design, Monochromatic.

Jurnal Tugas Akhir - 1


Muhammad Yusuf

1. PENDAHULUAN

Antusias masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Jawa Barat terhadap aktivitas


membaca semakin meningkat setiap tahunnya, Muhammad Syarif Bando (2020) mengatakan,
kegemaran membaca masyarakat Indonesia mengalami peningkatan seiring meningkatnya
perhatian masyarakat dan pemerintah daerah pada kegiatan literasi daerah [1]. Hal ini tentu
memeberikan dampak baik pada masyarakat, sehingga kedepannya dapat terwujudnya
masyarakat yang senang belajar. Agar aktivitas membaca ini berjalan dengan lancar, maka
pemerintah memberikan fasilitas umum yang dapat digunakan oleh semua kalangan, tidak
memandang umur, jenis kelamin, agama, budaya, ataupun status. Salah satu fasilitas tersebut
adalah perpustakaan daerah Jawa Barat. Perpustakaan daerah Jawa Barat adalah sebuah
bangunan fisik yang didalamnya menyimpan berbagai jenis koleksi, baik itu tercetak maupun
tidak tercetak yang berguna untuk para penggunanya dalam mencari informasi.
Aktivitas utama dalam bangunan perpustakaan daerah Jawa Barat adalah membaca. Demi
memberikan kenyamanan dan antusisas aktivitas membaca terhadap pengunjung, perancang
merencakan konsep monokromatik sebagai pendekatan desain yang akan diimplementasikan
pada area baca Perpustakaan daerah Jawa Barat. Konsep monokromatik mengacu pada
penggunaan satu nada warna yang kemudian akan diaplikasikan pada elemen-elemen interior.
Arti filosofi penggunaan konsep monokromatik terhadap area baca Perpustakaan daerah Jawa
Barat ialah memberikan makna bahwasanya dunia yang kita tempati tidak akan memiliki
banyak warna jika tidak ada ilmu ,yang direpresentasikan sebagai buku. Disisi lain, juga
sebagai bentuk dukungan terhadap masyarakat yang mengidap penyakit buta warna. Tujuan
dari perencanaan ini antara lain adalah memecahkan masalah-masalah yang ditemukan pada
saat mencari data terkait perpustakaan daerah Jawa Barat dan memberikan suasana baru
pada area baca perpustakaan daerah Jawa Barat.

2. METODOLOGI

2.1 Tahapan Perencanaan


Perencanaan ini dilakukan dengan dengan enam tahapan. Tahapan pertama, dimulai dengan
Menentukan Judul, pada tahapan ini diberitahukan alasan dan tujuan singkat mengapa
mengambil judul tersebut. Tahapan ke-dua, melakukan pencarian data dengan cara survey
langsung dan tidak langsung mengenai perpusatakaan daerah Jawa Barat. Tahapan ke-tiga,
melakukan identifikasi masalah yang didapat pada saat melakukan survey secara langsung
maupun tidak langsung. Tahapan ke-empat, melakukan studi literatur terkait perpustakaan
daerah Jawa Barat sebanyak-banyaknya, baik itu dari buku, majalah, jurnal ilmiah, maupun
internet. Tahapan ke-lima, Analisa data, setelah mendapatkan data yang didapat pada
tahapan sebelumnya, dilakukanlah analisa data agar memudahkan pemecahan masalah yang
telah diidentifikasi. Tahapan ke-enam, Hasil dan pembahasan, tahapan ini memberikan hasil
serta pembahasannya setelah menganalisa data yang telah dikumpulkan, hasil ini berbentuk
solusi dan skematik desain.

MENENTUKAN STUDI ANALISA/


JUDUL LITERATUR EKSPERIMEN

MELAKUKAN IDENTIFIKASI HASIL (SOLUSI


SURVEY MASALAH DESAIN)

Bagan 1. Enam Tahapan Penelitian

Jurnal Tugas Akhir - 2


Implementasi Konsep Monokromatik Pada Desain Interior
Perpustakaan Daerah Jawa Barat di Bandung

2.2 Metode Perencanaan


Metode perencanaan yang digunakan adalah metode pendekatan kualitatif dan pendekatan
empati. Metode pendekatan kualitatif adalah metode yang bersifat deskriptif dan cenderung
menggunakan analisis. Proses dan makna lebih ditonjolkan dalam pendekatan kualitatif.
Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di
lapangan. Selain itu landasan teori ini juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum
tentang latar perencanaan dan sebagai bahan pembahasan hasil perencanaan. Sedangkan
metode pendekatan empati adalah melakukan penelitian dan perencanaan dengan cara tanpa
menjatuhkan seseorang, biasanya dalam pendekatan ini melakukan kritikan harus berhati-hati
agar tidak ada opini yang menggiring menjatuhkan atau menjelek-jelekkan seseorang.
2.3 Definisi Terkait
Perpustakaan Daerah, Menurut Sutarno NS (2006:37) perpustakaan daerah atau lembaga lain
yang sejenis adalah perpustakaan yang berkedudukan di tiap provinsi di Indonesia.
Perpustakaan ini dikelola oleh pemerintah setempat.
Jawa Barat, Jawa Barat adalah salah satu provinsi di Indonesia dimana ibu kotanya berada di
kota Bandung, Jawa Barat memiiki dua kebudayaan yang mendominasi, yaitu kebudayaan
Sunda dan kebudayaan Cirebon [2].
Desain Interior, Menurut Francis D.K. Ching (2002:77) desain interior adalah merencanakan,
menata dan merancang ruan-ruang interior dalam sebuah bangunan. tatanan fisik diatas
dapat memenuhi kebutuhan kita akan sarana untuk bernaung dan berlindung, menentukan
langkah sekaligus mengatur bentuk aktivitas kita, mempengaruhi penampilan, perasaan dan
kepribadian kita [3].
Monokromatik, Monokromatik adalah warna-warna hasil dari gradasi satu warna dasar,
penggunaan warna monokromatik memberikan rasa kohesi visual yang kuat dan dapat
membantu mendukung tujuan komunikasi melalui penggunaan warna konotatif [4].
2.4 Identifikasi Masalah
Masalah yang ditemukan pada perpustakaan daerah Jawa Barat ketika melakukan
pengumpulan data berkaitan dengan masalah estetika.
Masalah Estetis
Masalah estetis adalah masalah yang mengacu pada suasana atau penampilan suatu objek
tertentu. Masalah yang didapat adalah perlunya mendesain interior perpustakaan daerah Jawa
Barat dengan suasana baru yang tidak kalah menarik dibanding suasana bangunan
sebelumnya.

Gambar 3. Suasana Ruang Baca Pada Perpustakaan Daerah Jawa Barat


(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2019)

Jurnal Tugas Akhir - 3


Muhammad Yusuf

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Solusi Desain


Hasil dari perencanaan ini berbentuk solusi untuk memecahkan masalah yang telah
diidentifikasi.
Solusi desain untuk masalah estetis adalah dengan menerapkan tema berkonsep
monokromatik dan bergaya modern kontemporer. Konsep monokromatik mengacu pada
penggunaan warna gradasi yang dihasilkan dari warna dasar, warma ini memberikan rasa
kohesi visual yang kuat dan dapat membantu mendukung tujuan komunikasi melalui
penggunaan warna konotatif. Warna yang akan digunakan adalah warna gradasi abu-abu
untuk area baca monograf terbuka pada lantai empat bangunan, warna gradasi abu-abu
memiliki banyak sifat, warna abu terang memiliki sifat menenangkan dan aman, warna abu
gelap memiliki sifat serius dan ketat, sedangkan warna abu pekat memiliki sifat misterius yang
dalam, semua warna tersebut akan diaplikasikan sesuai fungsinya masing-masing. Warna
gradasi coklat akan diaplikasikan pada area baca di lantai lima, warna coklat memiliki sifat
hangat, kesederhanaan, keramahan, hal ini tentu akan membuat aktivitas membaca menjadi
lebih menenangkan. Warna gradasi hijau akan diaplikasikan pada area baca di lantai enam,
warna hijau adalah salah satu warna yang identik dengan alam, selain itu warna hijau juga
memberikan nuansa segar dan memiliki arti kemakmuran dan kejayaan, warna ini akan
memberikan kesan yang membuat para penggunanya tidak cepat merasa bosan.

Gambar 6. Gradasi Warna Abu-abu

Gambar 7. Gradasi Warna Coklat

Gambar 8. Gradasi Warna Hijau


Selain penerapan warna, perancang juga merencanakan bentuk yang akan diaplikasikan pada
area baca perpustakaan daerah Jawa Barat, bentuk yang akan digunakan adalah bentuk
geometris dan dinamis, bentuk geometris bersifat teratur dan tegas sedangkan bentuk
dinamis bersifat bebas dan fleksibel, sehingga jika kedua bentuk tersebut digabung maka akan
memiliki karakter yang bebas namun tetap teratur.

a b
Gambar 9. (a) Bentuk Geometris; (b) Bentuk Dinamis
Pemilihan material juga perlu diperhatikan, perancang memilih material yang akan digunakan
adalah material yang mudah ditemukan, mudah divariasikan, dan harganya yang ekonomis.
Material yang akan digunakan pada lantai adalah homogenous tile, material ini memiliki

Jurnal Tugas Akhir - 4


Implementasi Konsep Monokromatik Pada Desain Interior
Perpustakaan Daerah Jawa Barat di Bandung

banyak jenis, sehingga perancang memiliki banyak opsi untuk dijadikan pilihan. Material yang
akan digunakan pada dinding adalah batu bata dengan finishing cat tembok, cat tembok juga
memiliki banyak varian yang membuat desain dinding menjadi lebih variatif. Material yang
akan digunakan pada plafon adalah gypsum board, material ini mudah ditemukan dan sistem
perbaikannya-pun mudah dilakukan. Adapun material lainnya adalah kayu, kaca, besi,
multipleks, dan hpl.
Permainan pencahayaan juga akan digunakan agar suasana area baca menjadi lebih nyaman
dan menarik. Pencahayaan yang akan digunakan dibagi menjadi tiga pencahayaan sesuai
funngsinya masing-masing. Pencahayaan pertama adalah pencahayaan downlight,
pencahayaan ini adalah pencahayaan utama, pemasangan lampu ini jorokkan pada dinding
atau plafon, sehingga tidak memakan space lebih. Pencahayaan ke-dua adalah pencahayaan
indirect light, pencahayaan ini dapat dijadikan aksen yang membuat ruangan lebih indah,
pemasangan lampunya disembunyikan sehingga hanya edaran cahayanya saja yang dapat
dilihat. Pencahayaan ke-tiga adalah pencahayaan spotlight, pencahayaan ini adalah
pencahayaan untuk menerangi suatu objek yang khusus atau spesial agar memberikan nilai
lebih pada objek tersebut.

a b
Gambar 10. (a) Pencahayaan Downlight Pada Perpustakaan Maranello di Itali
(Sumber : Targetti.com); (b) Pencahayaan Indirect Light Pada
Perpustakaan (Sumber : Pinterest.com)

Gambar 11. Pencahayaan Spotlight (Sumber : Gettyimages.com)

3.2 Eksperimen Pada Interior Area Baca


Pada perencanaan/perancangan ini, perancang memfokuskan diri untuk mendesain interior
area baca monograf terbuka, pada awal eksperimen, perancang hanya mendesain dengan
ilmu seadanya, belum terlalu matang memang namun seperti itulah tahapan pada suatu
perancangan. Konsep awal perencanaan/perancangan ini adalah “the great sundanese
culture”, dimana budaya sunda akan diaplikasikan pada elemen-elemen interior.

Jurnal Tugas Akhir - 5


Muhammad Yusuf

Gambar 12. Area Resepsionis & Area Diskusi Terbuka Pada Eksperimen Pertama

Gambar 13. Area Diskusi Tertutup & Area Baca Informal Pada Eksperimen Pertama

Konsep pada eksperimen pertama masih kurang jelas, ada beberapa area yang citra budaya
sundanya sangat kental dan ada beberapa area yang malah tidak terasa sama sekali budaya
sundanya, oleh karena itu perancang merubah konsep agar desainnya lebih relevan. Pada
eksperimen kedua, perancang sudah merubah konsep menjadi monokromatik dengan gaya
modern kontemporer.

Gambar 14. Area Resepsionis & Area Baca Personal Pada Eksperimen Kedua

Gambar 15. Area Baca Informal & Area Baca Kelompok Pada Eksperimen Kedua

Jurnal Tugas Akhir - 6


Implementasi Konsep Monokromatik Pada Desain Interior
Perpustakaan Daerah Jawa Barat di Bandung

Gambar 16. Ruang Diskusi VIP & Area Diskusi Terbuka Pada Eksperimen Kedua

Pada eksperimen kedua, konsep sudah selaras dengan desain, namun masih ada beberapa
yang kurang relevan, seperti bentuk pada area baca kelompok yang menyerupai kubah
sehingga konsep monokromatik dengan gaya modern kontemporer kurang masuk, selain itu
dinding yang dicat dengan warna hitam ke putih perlu dipertimbangkan kembali, melihat
apakah mudah dalam pembuatan dan perawatannya. Selanjutnya perancang bereksperimen
untuk ketiga kalinya.

Gambar 17. Area Resepsionis & Area Diskusi Terbuka Pada Eksperimen Ketiga

Gambar 18. Area Baca Kelompok & Area Baca Personal Pada Eksperimen Ketiga

Gambar 19. Ruang Audiovisual & Area Diskusi Tertutup Pada Eksperimen Ketiga

Jurnal Tugas Akhir - 7


Muhammad Yusuf

Eksperimen ketiga ini adalah bentuk dari perbaikan dari eksperimen sebelumnya, Keserasian
desain dengan konsep sudah cukup baik, namun penggunaan warna coklat kayu pada dinding
area diskusi terbuka dan area baca personal terlalu dominan, dimana hal tersebut dapat
merusak konsep monokromatik yang seharusnya warna hita/putih mendominasi. Oleh karena
itu perancang bereksperimen untuk yang terkahir kalinya.

Gambar 20. Area Resepsionis & Area Display Koleksi Pada Eksperimen Keempat

Gambar 21. Area Diskusi Terbuka & Area Diskusi Tertutup Pada Eksperimen Keempat

Gambar 22. Area Baca Kelompok & Area Baca Personal Pada Eksperimen Keempat

Gambar 23. Ruang Diskusi VIP & Ruang Audiovisual Pada Eksperimen Keempat

Jurnal Tugas Akhir - 8


Implementasi Konsep Monokromatik Pada Desain Interior
Perpustakaan Daerah Jawa Barat di Bandung

Eksperimen keempat ini adalah bentuk Final dari seluruh eksperimen, penggunaan warna
gradasi hitam ke putih sebagai warna utama sesuai dengan konsepnya yaitu monokromatik,
bentuknya yang dinamis dan simpel seusai dengan gaya yang diaplikasikan, yaitu gaya
modern kontemporer.

4. KESIMPULAN

Perencanaan/perancangan ini berisikan tentang solusi atas masalah yang berhubungan


dengan citra/suasana pada area baca monograf terbuka perpustakaan daerah Jawa Barat di
Bandung, solusi dari masalah ini adalah dengan menggunakan Konsep monokromatik, yaitu
menggunakan satu nada warna yang akan diimplementasikan pada elemen-elemen interior
area baca monograf terbuka, warna monokromatik yang digunakan adalah warna gradasi
hitam ke putih, dimana warna tersebut memiliki makna keseimbangan, misterius, dan
ketenangan. Makna-makna tersebut sangat cocok degan kegiatan membaca, selain itu konsep
ini adalah salah satu bentuk dukungan terhadap masyarakat yang mengidap penyakit buta
warna. Perencanaan/perancangan ini dilakukan dengan metoda pendekatan kualitatif dan
pendekatan eksperimen, dimana perancang akan bereksperimen hingga mendapatkan desain
yang dirasa sudah cocok dan layak untuk dirancang.

UCAPAN TERIMA KASIH


Pertama saya ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada Allah yang sudah memberikan
banyak sekali nikmat-nikmatnya, diantaranya adalah nikmat waktu luang dan nikmat
kesehatan, sehingga penulis dapat menulis jurnal ini dengan lancar, kemudian kepada kedua
orang tua saya yang telah memberikan dukungan baik itu material maupun non-material
sehingga penulisan jurnal ini dapat dibuat dengan lancar. Juga terimakasih banyak kepada
Mang Jamal dan Bu Detty sebagai pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk
berbagi ilmu pengetahuannya dan selalu memberikan nasihat ketika saya melakukan
kesalahan dalam membuat perencanaan ini. Dan untuk semua teman yang telah memberikan
semangat serta menemani saya selama penulisan jurnal ini. Terima Kasih.

Jurnal Tugas Akhir - 9


Muhammad Yusuf

DAFTAR RUJUKAN
[1] Republika.co.id. (22 Mei 2020). Minat Baca di Indonesia Cenderung Meningkat. Diakses
pada 23 Mei 2020, dari
https://republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/18/04/07/p6t331313-minat-baca-d
i-indonesia-cenderung-meningkat
[2] Id.wikipedia.org. (17 Mei 2020). Jawa Barat. Diakses pada 22 Mei 2020, dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Barat
[3] Francis D.K Ching. Architecture Form, Space and Order. Washington: John Wiley and Sons,
2010.
[4] En.wikipedia.org. (14 Mei 2020). Monochromatic Color. Diakses pada 22 Mei 2020, dari
https://en.wikipedia.org/wiki/Monochromatic_color

Jurnal Tugas Akhir - 10

Anda mungkin juga menyukai