Anda di halaman 1dari 8

Ju rna l In st ru ksion al, Vol ume 1, N om or 1, Oktober 2019 |1

PENERAPAN METODE BERPIKIR KREATIF “HAPPY” UNTUK MENDISAIN


KARYA VISUAL ART ARSITEKTUR

Happy Indira Dewi1), Zulfitria2), R. Andi Ahmad Gunadi3)


1
Magister Teknologi Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Jakarta
email: h.indiradewi@umj.ac.id
2
Magister Teknologi Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Jakarta
email: fzulfitria@umj.ac.id
3
Magister Teknologi Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Jakarta
email: aagunadi@umj.ac.id

Abstract
This research is a preliminary study, from a study of Creative Learning Models for Gifted Visual Art
Children. Architecture is included in the applied 3-dimensional visual art criteria. The research
problem is how to apply creative thinking models by Happy that are used by architectural students in
designing architectural works. The research method used is descriptive kualitative method. The aim of
the research is to know the thinking process of architectural students in the work, which will be used as
a reference to develop visual art architectural creative thinking methods at the level of children. The
results of this study are the application of creative thinking models by Happy can produce works that
meet creative criteria, namely flexibility, originality, elaboration, fluency and completeness.

Keywords: methods, thinking, creative, architectural work, visual art

Abstrak

Penelitian ini adalah penelitian pendahuluan, dari penelitian Model Pembelajaran Kreatif Untuk Anak
Berbakat Visual Art. Arsitektur termasuk dalam kriteria visual art 3 dimensi yang bersifat terapan,
Permasalahan penelitian adalah bagaimana penerapan model berpikir kreatif “Happy” yang di gunakan
oleh mahasiswa arsitektur dalam mendisain karya arsitektur. Metode penelitian yang digunakan adalah
metode kualitatif deskriptif. Tujuan penelitian adalah mengetahui proses berpikir mahasiswa arsitektur
dalam berkarya, yang akan digunakan sebagai acuan mengembangkan metode berpikir kreatif visual
art arsitektur pada tingkat anak-anak. Hasil penelitian ini adalah penerapan model berpikir kreatif
Happy dapat menghasilkan karya yang memenuhi kriteria kreatif, yaitu fleksibilitas, orisnilitas,
elaborasi, kefasihan dan kelengkapan.

Kata kunci: metode, berpikir, kreatif, arsitektur, visual art

1. PENDAHULUAN kepada mahasiswa arsitektur yang berbeda


Metode berpikir kreatif ditemukan dan tingkat kesulitan yang berbeda, yaitu
oleh Happy pada tahun 2014 setelah pada PA 5 (mata kuliah ini berjenjang dari
melakukan penelitian selama 2,5 tahun. PA 1, PA 2, PA 3, PA 4, PA 5, dan PA 6).
Metode ini dinamakan Metode Berpikir Saat ini pembelajaran yang berkaitan
Kreatif “Happy”. Metode ini terbukti dapat dengan visual art untuk anak-anak sangat
mempermudah mahasiswa arsitektur minim. Pembelajaran kesenian (yang
peserta Perancangan Arsitektur 1 berkaitan dengan visual art) diajarkan
(selanjutnya disingkat PA) dan PA 2 dalam hanya sebatas kemampuan guru umum
menghasilkan karya (dalam kasus ini karya mengajar saja (Zulfitria. dkk: 2018).
arsitektur) secara kreatif. Karya kreatif Padahal visual art sangat diperlukan di era
adalah karya yang memenuhi indikator modern ini untuk mengasah kreativitas dan
kreativitas yaitu, lengkap, lancar, orisinil, rasa manusia sejak dini, untuk menjaga
fleksibilitas, orisinil, dan elaborasi. keseimbangan manusia dalam menghadapi
Metode Berpikir Kreatif “Happy”, dalam era 4.0, yang semuanya identik dengan
penelitian ini akan diujicobakan kembali otomatisasi.
Ju rna l In st ru ksion al, Vol ume 1, N om or 1, Oktober 2019 |2

Permasalahan dalam penelitian ini membuat belajar menjadi lebih dinamis


adalah ingin mengetahui kehandalan (Connel; 2005). Guilford dalam Munandar
Metode Berpikir Kreatif “Happy” untuk mengatakan berpikir kreatif dapat dimiliki
mahasiswa dengan tingkat kesulitan PA seseorang melalui kategori berpikir
yang berbeda. divergen, dengan melatih aspek-aspek
Jika dalam penelitian ini, metode kelancaran, kelenturan, orisinilitas dan
tersebut terbukti lagi dapat menghasilkan elaborasi kepada peserta didik (Munandar:
karya yang memenuhi indikator kreativitas, 2012). Lawson mengatakan cara berpikir
yaitu lengkap, lancar, orisinil, fleksibilitas, otak secara konvergen dan divergen. Cara
orisinil, dan elaborasi, metode ini akan berfikir konvergen adalah memerlukan
disederhanakan menjadi Metode Berpikir pola berpikir tunggal untuk
Kreatif “Happy” yang digunakan sebagai mengembangkan ide dan lebih mudah
acuan untuk anak-anak belajar berkarya dilakukan karena berurusan dengan akal.
visual art 3 dimensi (arsitektur), dengan Sedangkan cara berpikir divergen adalah
tingkat kesulitan yang disesuaikan usia berpikir dengan melihat berbagai
anak-anak. kemungkinan-kemungkinan yang baru,
Oleh karena itu, perlu diadakan berurusan dengan imajinasi, dan
penelitian yang menguji kembali pembatasan persoalan sangat ketat
kehandalan Metode Berpikir Kreatif (Lawson: 2005). Pembelajaran yang
“Happy” berkaitan dengan bagaimana menerapkan cara berpikir otak secara
proses berpikir mahasiswa arsitektur divergen dan konvergen akan dapat
dalam berkarya, sebelum dijadikan sebagai menghasilkan ide-ide kreatif yang
acuan dasar untuk mengembangkan kemudian memutuskan ide yang akan
metode berpikir kreatif untuk berkarya menjadi dasar pembuatan karya.
yang lebih sederhana untuk anak-anak. Sousa mengatakan bahwa berpikir
kreatif adalah kemampuan menggunakan
2. KAJIAN LITERATUR pemikiran divergen untuk mendalami dan
Berpikir adalah proses yang dinamis menemukan solusi alternatif bagi masalah-
yang prosesnya berawal dari pembentukan masalah yang muncul, tanpa diperkirakan
pengertian, pembentukan pendapat dan sebelumnya (Sousa: 2012). Kegiatan
penarikan kesimpulan (Suryabrata: 2013). berarsitektur sangat memerlukan
Proses yang dinamis ini merupakan kreativitas. karena berkaitan erat dengan
aktivitas akal dan rohani yang berlaku pada kegiatan mencipta atau menggagas.
seseorang yang tersusun dengan teratur, Sularto menambahkan berpikir kreatif bagi
karena adanya kecenderungan keinginan seorang arsitek adalah berusaha
untuk mengetahui dan mengalami, supaya menciptakan suatu karya yang diakui dan
dapat melahirkan makna, fakta dan mempunyai makna, dan dapat memuaskan
pemahaman. Dalam proses berpikir dan menyenangkan pemakai bangunan
tersebut terjadi hubungan antara stimulus tersebut, sifat kreativitas dari individu
dan respon dari suatu kegiatan kognitif seorang arsitek dapat memberi pengaruh
tingkat tinggi (higher level cognitive) yang khas dan unik terhadap
(Iskandar: 2009. Proses berpikir berjalan lingkungannya (Tutut dkk: 2001).
dinamis, yang mengerahkan segala Selanjutnya Pradono menggambarkan
kemampuan akal dan rohani, adapun proses kreatif seorang arsitek memerlukan
hasilnya adalah makna, fakta dan waktu yang panjang dan berliku-liku,
pemahaman yang bersifat tetap. memiliki keindahan tersendiri, ide dan
Dalam berpikir manusia menggunakan gagasan besar dalam bangunan tersebut
otak sebagai alat untuk berpikir. terdiri dari sekumpulan ide-ide kecil yang
Pembelajaran dengan menerapkan strategi banyak sekali (Pradono: 2010).
sesuai dengan cara kerja otak dapat
Ju rna l In st ru ksion al, Vol ume 1, N om or 1, Oktober 2019 |3

Proses berpikir kreatif merupakan memperlancar berpikir kreatif. Kolaborasi


dasar keahlian untuk mempermudah proses transformatik Lie Tjun Tjie (A),
proses penciptaan karya arsitektur. Proses cara kerja otak berpikir kreatif (B) dan
ini juga dapat mempermudah mahasiswa metode mempercepat berpikir kreatif (C).
melakukan proses transformasi konsep ke Jurus biodrawing untuk merangsang
dalam karya arsitektur, sebagai proses otak visual dan salah satu media yang tepat
yang tersulit dalam mata kuliah untuk mengungkapkan imajinasi, dengan
perancangan arsitektur. aktivitas menggambar yang dapat
Dari uraian di atas dapat disimpulkan membantu pengembangan pada otak
pentingnya berpikir kreatif bagi seorang manusia (Olivia: 2010). Maket model
calon arsitek, oleh karena itu berpikir dalam bentuk 3 dimensi untuk menunjang
kreatif hendaknya diaplikasikan dalam dan menumbuhkan ketrampilan
pembelajaran perancangan arsitektur mahasiswa lebih kreatif dalam kegiatan
dalam bentuk model desain berpikir kreatif mendisain, yang pada akhirnya dapat
untuk transformasi konsep ke dalam karya meningkatkan efektifitas dalam
arsitektur untuk mata kuliah Perancangan pembelajaran, dan tugas-tugas mahasiswa
Arsitektur. lebih baik, dan kelulusan mahasiswa lebih
Konsep berpikir kreatif arsitektur baik juga (Azmi: 2007).
terbentuk dari konsep transformatik Lie Mind map adalah cara untuk
Tjun Tjie yaitu proses berpikir untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan
menghasilkan temuan baru, dalam mengambil informasi dari/ke luar otak.
prakteknya proses berpikir dari inkubasi ke Mind map mencatat dengan kreatif,
iluminasi tidak dapat diprediksi dan efektif, dan memetakan pikiran. Mind map
dikendalikan, proses ini membantu menggunakan warna, memiliki struktur
menjalankan imajinasi dan menuntun alami yang memancar dari pusat,
peserta didik untuk melakukkan menggunakan garis lengkung, simbol,
transformasi secara perlahan. Setiap tahap kata, dan gambar yang sesuai dengan satu
rangkaian aturan yang sederhana,
mendasar, alami, sesuai dengan cara kerja
otak dan mengalihkan informasi yang
panjang menjadi diagram warna-warni
sangat teratur, mudah diingat dan dapat
bekerja secara alami (Buzan: 2010).
Metode ini menggunakan berbagai
cara berpikir yang dikemas untuk
mempermudah mahasiswa menghasilkan
karya arsitektur, dalam sebuah model yang
dinamakan Metode Berpikir Kreatif
“Happy”. Adapun untuk penelitian Model
Pembelajaran Kreatif untuk Anak
Berbakat Visual Art, metode ini akan
disederhanakan dan disesuaikan dengan
usia anak-anak.

Gambar 1. Model Konsep Berpikir Kreatif 3. METODE PENELITIAN


“Happy” Untuk Menghasilkan Karya Metode penelitian yang digunakan
(Sumber: Jurnal Teknologi Pendidikan. Vol. adalah kualitatif deskriptif, pengamatan
17, No. 2, Agustus 2015 )
dengan observasi terhadap mahasiswa
menggunakan cara kerja otak divergen arsitektur yang sedang melaksanakan
konvergen dan memanfaatkan metode metode berpikir kreatif “Happy”,
Ju rna l In st ru ksion al, Vol ume 1, N om or 1, Oktober 2019 |4

kemudian dijabarkan secara tahap demi untuk merasakan pengalaman ruang dari
tahap. Subyek penelitian adalah, 75 luar dan dalam jenis bangunan ini.
mahasiswa arsitektur yang sedang
mengikuti pelajaran PA 5 di Jurusan
Arsitektur Fakultas Teknik Universitas
Muhammadiyah Jakarta.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN


Tugas adalah membuat desain
bangunan mixed-use building, bangunan
mixed use building terdapat di pusat kota
dan dapat merupakan bagian dari CBD.
Beberapa fungsi dalam satu bangunan
yang dinamakan mixed use building,
bangunan yang memiliki beberapa fungsi
yang berbeda dan saling terintegrasi untuk
memperpendek dan mempercepat jalur
Gambar 2. Studi referensi bentuk dan
sirkulasi manusia dan kendaraan dalam struktur massa bangunan dengan literatur
berkegiatan.Peserta Studio Perancangan dengan mind map (Sumber: Happy)
Arsitektur Tingkat Lanjut, terdiri dari 75
mahasiswa. Pada pembelajaran ini
diterapkan Model Berpikir Kreatif Happy, Tahap penentuan tujuan, setelah
untuk membimbing mahasiswa data literatur dan lapangan terpenuhi
memecahkan permasalahan disain. mulailah terlihat apa dan bagaimana
Berikut ini adalah hasil pengamatan mendisain bangunan mixed used building,
terhadap pelaksanaan penerapan terhadap kemudian berpikir divergen dengan
model berpikir kreatif Happy (gambar 1).
Tahap pengamatan, mahasiswa berpikir
divergen dengan melakukan pengamatan
terhadap ciri-ciri bangunan mixed used
building secara literatur (gambar 2). Lalu
membuat dengan mind map uraian yang
berkaitan dengan lokasi tapak bangunan,
aktivitasmanusia, bangunan (tampak,
struktur dan bentuk) kegiatan ini dilakukan
dengan biodrawing (menggambar
langsung dengan tangan). Kemudian
berpikir konvergen dengan melakukan
penarikan kesimpulan dari hasil dari studi
literatur dan survei lapangan tersebut.
Tahap temuan pertama, mahasiswa
survei ke lokasi tapak yang sebenarnya
(gambar 3). Mencari temuan berupa data
Gambar 3. Pelaporan kelompok hasil survei ke
lokasi tapak, data aktvitas pengguna, data
lokasi tapak di Bumi Serpong Damai dan
struktur bangunan dan tampilan bangunan. Kegiatan Survei mahasiswa ke contoh mixed-
Berpikir divergen menggali data, used building Senayan City Kelompok Wahyu
mengidentifikasi data dan berpikir (Sumber:Happy)
konvergen menyusun data. Kemudian
survei ke bangunan mixed-used building beberapa alternatif tujuan, lalu ditetapkan
satu konsep dasar dalam menciptakan
Ju rna l In st ru ksion al, Vol ume 1, N om or 1, Oktober 2019 |5

karya. Contoh konsep dasar adalah seperti memetakan kondisi yang ada di sekitar
karya mahasiswa bernama Hendro A lokasi dengan menggambarkan lokasi
Rasyid menetapkan konsep dasar dengan tapak, dan memberikan penjelasan kondisi
metaphora bangunan diibaratkan magnet. di sekitar tapak terdapat apa saja. Metode
Konsep dasar ini mendasari transformasi biodrawing, dengan menggambarkan apa
konsep tapak, konsep ruang dan konsep saja yang terdapat di sekitar lokasi tapak.
bangunan menjadi karya. Dari analisis lokasi tapak ini didapatkan
kesimpulan penataan zona bangunan, zona
Tahap transformatik, konsep dasar parkir dan sirkulasi kendaraan dan
sebagai landasan konsep-konsep tapak, sirkulasi manusia (gambar 5).
ruang dan bangunan untuk
mentransformasi menjadi karya bangunan
(gambar 4). Pertama, proses
transformatik untuk mendapatkan
penataan zona bangunan, zona parkir dan
sirkulasi kendaraan dan sirkulasi manusia.

Gambar 5. Penataan zona bangunan, zona parkir


dan sirkulasi kendaraan dan sirkulasi manusia
dengan menggunakan mind map dan biodrawing,
kemudian di gambarkan dengan CAD karya
Hendra A Rasyid (sumber:Happy)

Kedua, proses transformatik untuk


mendapatkan bentuk massa bangunan,
menggunakan teknologi visual art 3
dimensi. Caranya setelah mendapatkan
penataan zona bangunan, zona parkir dan
sirkulasi kendaraan dan sirkulasi manusia.
Letakkan massa dengan bahan plastisin
Gambar 4. Konsep dasar bangunan atau streroform yang telah memiliki luasan
menggunakan metafora dari bentuk magnit sesuai dengan kebutuhan ruang. Kemudian
karya Hendra A Rasyid (Sumber:Happy) Untuk menemukan bentuk massa
bangunan, letakkan pada zona yang
Mahasiswa dibimbing untuk melakukan bangunan. Bentuk di sempurnakan dengan
pengamatan terhadap lokasi tapak curter tanpa mengurangi besaran ruangan.
bangunan mixed used building. Sampai mendapatkan bentuk massa yang
Pengamatan dilakukan langsung di lokasi sesuai dengan lokasi tapak bangunan dan
yaitu Bumi Serpong Damai Tangerang. lingkungannya. Kemudian barulah
Secara berkelompok melakukan digambarkan ke laptop secara 3 dimensi.
pengamatan dan pengukuran langsung di Dengan memberikan warna yang berbeda,
lapangan dengan mengamati bentuk site, warna coklat untuk bangunan zona kantor,
arah mata angin, potensi lingkungan di warna merah untuk zona mall dan warna
sekelilingnya. Pada kegiatan belajar kuning untuk hotel.
pengamatan terhadap lingkungan ini
menggunakan metode mind map dan
biodrawing. Metode mind map, untuk
Ju rna l In st ru ksion al, Vol ume 1, N om or 1, Oktober 2019 |6

Ketiga, proses transformatik untuk


mendapatkan bentuk denah, sistem
struktur bangunan dan fasade bangunan.
Mahasiswa dibimbing untuk berpikir
divergen dengan mencari contoh beberapa
bangunan mixed used, dengan
menggunakan mind map.
Pada titik pusat mind map diberikan
lingkaran besar yang merupakan tempat
disain baru akan dihasilkan. Kemudian
gambar-gambar contoh tersebut ditelisik

Gambar 6. Setiap bagian dari mixed-used


building diberikan warna berbeda untuk
mempermudah mahasiswa dan dosen
menganalisis perletakan zona kantor (coklat),
zona mall (merah)dan zona hotel (kuning)
Gambar 7. Proses transformasi dari bentuk
karya beberapa peserta Perancangan
massa awal menjadi massa yang final setelah
Arsitektur Lanjut (sumber:Happy) di cek dengan luasan bangunan, perletakan
gambar denah dan mahasiswa ruangan, parkir dan sirkulasi kendaraan dan
manusia Karya Hendra A Rasyid. (Sumber:
mendapatkan konsep denah. Dari beberapa Happy)
struktur dan fasade bangunan didapatkan
konsep struktur dan fasade bangunan.
dengan autocad, menjadi gambar site plan,
Cara berpikir ini digunakan untuk mencari
denah, tampak, potongan, dan tiga dimensi
bentuk denah, bentuk tampak dan bentuk
(gambar 7).
struktur dan massa bangunan (gambar 6).

Tahap Modifikasi, melakukan


modifikasi dengan mengintegrasikan
keenam hasil penataan meliputi penataan
massa bangunan, penataan parkir,
penataan bentuk massa bangunan,
penataan bentuk denah, pengaturan sistem
struktur dan pembuatan bentuk tampak
bangunan. Proses modifikasi berlangsung
terus menerus sampai keenam komponen
di atas dapat melebur menjadi desain baru.
Gambar 8. Suasana Proses berlangsungnya
Tahap Temuan Baru, setelah
transformasi ide menjadi karya menggunakan
ditemukan disain baru sesuai dengan tugas berbagai media dan metode yang kompleks
yang diberikan oleh dosen, barulah (Sumber : Pribadi)
mahasiswa melakukan penggambaran
Ju rna l In st ru ksion al, Vol ume 1, N om or 1, Oktober 2019 |7

Gambar 9. Hasil Karya menggunakan


berbagai media dan metode yang kompleks
karya Hendra A Rasyid (Sumber : Happy)

Setiap langkah dari tahap pengamatan, berbeda satu dengan lainnya, dan dapat
tahap temuan pertama, penentuan tujuan, mewujudkan ide menjadi karya dengan
tahap transformatik, tahap modifikasi dan tingkat kelulusan yang tinggi 93%.
tahap temuan baru, menggunakan selalu Beberapa langkah dari Metode Berpikir
mengaktifkan cara kerja otak secara Kreatif Happy diprediksi dapat diterapkan
divergen dan konvergen. Misalnya yaitu dan digunakan untuk anak-anak, oleh
mencari berbagai macam bentuk denah, karenanya untuk penelitian berikutnya
tampak, jenis struktur bangunan, (berpikir akan dilakukan penyederhanaan Model
divergen), kemudian di analisis dan dipilih Berpikir Kreatif “Happy” untuk usia anak-
yang terbaik (berpikir secara konvergen) anak, sebagai embrio generasi visual art
dikerucutkan dan disimpulkan dengan arsitektur Indonesia yang handal di masa
mencari bentuk denah, tampak, jenis depan.
struktur bangunan yang sesuai dengan
tugas yang diminta (Gambar 9). Acknowledgment
Alhamdulillah atas terselesaikannya
5. KESIMPULAN penelitian ini. Terimakasih ditujukan
Hasil penelitian ini adalah model kepada Direktorat Riset dan Pengabdian
berpikir kreatif “Happy” dapat diterapkan Masyarakat Direktorat Jenderal Penguatan
untuk menghasilkan karya yang orisinil Riset dan Pengembangan Teknologi, dan
Ju rna l In st ru ksion al, Vol ume 1, N om or 1, Oktober 2019 |8

Pendidikan Tinggi sebagai penyandang


dana utama, sesuai dengan Kontrak Lawson, Bryan. 2005. How Designers
Penelitian Tahun Anggaran 2018 Nomor: Think. Oxford: Architectural Press
006/KM/PNT/2018, Tanggal 06 Maret
2018. Terimakasih kepada semua Munandar, Utami Munandar.
komponen Universitas Muhammadiyah Pengembangan Kreativitas Anak
Jakarta (pimpinan, teman sejawat, Berbakat . Jakarta: Rineka Cipta.
mahasiswa dan karyawan) sebagai institusi
tempat peneliti bekerja yang telah Olivia, Femi. 2010. Meroketkan Kekuatan
membantu dan memberi kesempatan Otak Kanan denganJurus Biodrawing.
berkarya. Terimakasih kepada keluarga Jakarta: PT. Elek Media Komputindo.
besar peneliti dan semua pihak yang sangat
mendukung kegiatan penelitian ini. Pradono, Budi. 2010. Budi Pradono: In
Process. Jakarta: Budi Pradono
6. REFERENSI Architechs.

Azmi, M. Fathien. 2007. Metode Semiawan, Conny.R. 2009. Kreativitas


Pembelajaran Yang Tepat Untuk Mata dan Keberbakatan : Mengapa, Apa, dan
Kuliah Berbasis Studio Pada Jurusan Bagaimana. Jakarta: Indeks.
Arsitektur :Pengembangan Proses
Pembelajaran Interaktif Pemanfaatan Sousa, David A. 2012. Bagaimana Otak
Media Maket Model Pada Studio Belajar, terjemahan Siti Mahyuni. Jakarta:
Perancangan Arsitektur Pada Student PT.Indeks
Centre Learning”. Prosiding Semiloka
Nasional Pendidikan Arsitektur di Jakarta. Suryabrata, Sumadi. 2013. Psikologi
Pendidikan. Depok: Raja Grafindo
Buzon, Toni. 2010. Buku Pintar Mind
Map. Jakarta: Gramedia. Tutut, Ahmad dan Junianto. 2001. Karya
Arsitektur Undagi Robi Sularto. Malang:
Connel,J. Diane. 2005. Brain-Based Pusat Studi Tata Lingkungan & Bentang
Strategies to Reach Every Learner.New Alam Jurusan Arsitektur Universitas
York: Scholastic. Merdeka

Dewi, Happy Indira. 2015. Pengembangan Zulfitria, Happy Indira Dewi, R. A. A.


Strategi Pembelajaran Berlandaskan Cara Gunadi. 2018. Peran Guru Di Era
Berpikir Kreatif Untuk Membuat Karya Millinium Terhadap Perkembangan
Arsitektur. Jurnal Teknologi Pendidikan. Kreativitas Siswa Di Daerah Perbatasan
Vol. 17, No. 2, Agustus 2015 Desa.

Dewi, Happy Indira, Zulfitria, R. A. A.


Gunadi. 2018. Kontribusi Pembelajaran
Visual Art Dalam Meningkatkan
Kreativitas Anak-Anak Di Perbatasan
Desa Dan Kota Untuk Menghadapi Era
Industri 4.0. Makalah belum diterbitkan
pada International Conference on Rural
Studies in Asia Unnes Semarang.

Iskandar. 2009. Psikologi Pendidikan:


Sebuah Orientasi Baru.Ciputat: GP Press.

Anda mungkin juga menyukai