Anda di halaman 1dari 1

NAME : NASYA AGUSTANIA PUTRI

NPM : A0B021008

1. Ambiguity (Kemenduaan)
“Sebuah kalimat memiliki lebih dari satu makna, sebagai makhluk ambigu” (Rosenbaum,
1968: 5). Rosenbaum mencatat bahwa ambiguitas kalimat tidak berkaitan dengan
proposisi. Tetapi ambiguitas kata, struktur tata bahasa dan kalimat. Ambiguitas di sisi
lain, adalah sifat dari kalimat; sebenarnya, kalimat ambigu (deklaratif) dapat
didefinisikan sebagai deklaratif

2. Logical translation of Equivalences (Terjemahan Logis Persamaan)


Yang dimaksud dengan terjemahan logika ekuivalensi adalah proses dimana suatu bentuk
standar proposisi diubah menjadi bentuk standar lain dari proposisi dengan makna yang
sama. Misalnya: All men are mortal is changed into: No men are immortal. Proses ini
disebut terjemahan logis karena berlangsung dengan aturan biasa. Kedua proposisi
tersebut dikatakan ekuivalen secara logis karena ekivalensinya ditentukan dengan
pemeriksaan bentuk proposisi.

3. Grammatical translations (Terjemahan gramatikal)


Penting untuk membedakan apa yang kita sebut terjemahan gramatikal dari prosedur
mekanis terjemahan logis. Hubungan antara bentuk standar dan proposisi asli harus
ekuivalensi, yaitu jika satu proposisi benar, yang lain harus benar, jika yang satu salah,
yang lain pasti salah. Dalam penerjemahan gramatikal kita harus menemukan subjek,
predikat dan kopula.

Anda mungkin juga menyukai