DISUSUN OLEH
Vincentia Marisa Prihatini
21205244071
Perbedaan antara semantic dan pragmatic lebih dapat dipahami, dalam bab ini
dan berikutnya akan diberikan penjelasan mengenai postulat yang tercantum
dalam halaman selanjutnya.
2.1 Representasi semantik dan pragmatik
P1. Representasi semantic (bentuk logikal) suatu kalimat berbeda dari
interpretasi pragmatiknya.
Alasan untuk menerima pandangan komplementer ini begitu saja ialah
bahwa di masa lampau pandangan pandangan sebaiknya telah
memberikan penjelasan penjelasan yang tidak masuk akal mengenai
Bahasa.
Pertama tama kita perhatikan suatu contoh penjelasan yang tidak masuk
akal. Kaum semantic beruaha untuk masukan fenomena pragmatik ke
dalam semantic dan pada awal tahun 1970an. Aliran semantic generative
mengajukan hipotesis performative, hipotesis ini mengatur batin /
struktur semantic berupa kalimat perforamatif yang kurang lebih
berbentuk saya menyatakan / mengumumkan meminta dan sebagainya.
Dengan ini mereka menempatkan daya ilokusi suatu ajaran dalam
representasi semantic yang sama dengan represantasi sintaktis. Manisfasi
ancangan ini dalam bentuknya yang paling tidak masuk akal akan
dijumpai pada pendapat S R Levin yang menyatakan bahwa struktur
batin setiap sonata Shakespeare yang berjumlah 154 itu.
Menurut Alston, kesinoniman kata kata (K1, K2 dan sebgainya) sama
dengan masalah adanya potensi tindak ilokusi yang sama pada kalimat
kalimat yang mengandung kata kata tersebut. Tetapi karena kata kata
dalam isolasi biasanya tidak embentuk tindak ilokusi, Alston tidak dapat
menjelaskan mengapa di luar konteks kalimat kata bisa mepunyai makna
tersendiri . bagi Alston makna kata sapi, semisalnya bukanlah definisi
sapi sebagai hewan memamah biak yang menghasilkan susu , tetapi
adalah fungsi semua tindak ilokusi yang dapat dilakukan bila
menggunakan kata sapi.
Teori tindak ujar Searle merupakan contoh yang lebih terkenal mengenai
pragmatism Ia berpendapat bahwa teori bhasa merupakan bagian dari
teori Tindakan. Di samping tindak ilokusi Searle juga melihat adanya
berbagai jenis tindak gramatikal dengan kata lain secara abstrak ia
menerjemahkan system gramatikal ke dalam performansi berbagai tindak
ujar.