BAHASA INDONESIA
FAKULTAS EKONOMI
BAUBAU
2017
KALIMAT DAN KALIMAT EFEKTIF DALAM PENULISAN
Pengertian kalimat
Kalimat adalah suatu bahasa terkecil yang sudah mengungkapkan pikirana
secara utuh. Kalomat dapat bersifat lisan atau tulis. Karena merupakan
satuan bahasa terkeecil yang sudah mengungkapkan pikiran secara utuh,
kalimat tidak menjadi bagian dari kalimat yang lain. Dengan kata lain,
kalimat merupakan satuan sintaktik terbesar. Di dalam wujud yang paling
sederhana, kalimat dapat berunsur dua kata atau kelompok kata yang
masing-masing berfungsi sebagai subjek (S) dan predikat (P).
Ciri kalimat
Selain didasarkan padaa adanya intonasi, tanda baca, atau
ketakterikatnya pada kontruksi yang lebih besar; kalimat juga
ditandai oleh kemungkinan di ubahnya susunan. Di dalam hubungan
itu, perubahan harus tidak mengubah pesan, perhatikan contoh
berikut.
(3) anak // yang rajin (berarti `anak yang tidak malas`)
(3a) yang rajin // (berarti `yang rajin bukan orang tua`)
(4) anak rajin itu // sedang belajar (berarti `anak rajin itu
sedang tidak tidur`)
(4a) sedang belajar // anak yang rajin itu (berarti `sedang tidak
tidur anak yang rajin itu`)
Unsur-unsur kalimat
Selain subjek dan predikat, kalimat dapat disusun dari unsur
yang lebih kompleks. Hal itu dapat dilihat pada contoh
berikut.
(5) Ayah // selalu mengirimi // kami // uang // pada setiap
awal bulan
S P O PI. K
Contoh (5) memperlihatkan bahwa kalimat dapat disusun
berdasarkan unsur yang berupasubjek, predikat, objek (O),
pelengkap (PI.), dan keterangan (K). Kontruksi S-P-O-PI.-K
merupakan kontruksi yang paling lengkap. Sebagai catatan,
dalam sebuah kalimat boleh terdapat lebih dari saut K.
Jenis-jenis kalimat dasar dalam bahasa indonesia
Kalimat dasar adalah kalimat yang tersusun dari unsur-unsur
yang hanya bersifat wajib. Apapun kalimat yang kita buat,
sejauh merupakan kalimat baku, pasti merupakan salah satu,
bentuk perluasan, atau gabungan kalimat dasar. Dalam
bahasa indonesia dikenal enam macam PKD bahasa indonesia
Jenis-jenis kalimat
Kalimat dapat dijeniskan berabagai kategori. Misalnya,
berdasarkan peran atau makna unsur-unsurnya, dipilah
menjadi kalimat aktif, pasif, resiprokal, dan refleksi.
Berdasarkan jumlah unsur pembangun, diperinci menjadi
kalimat tunggal dan kalimat mejemuk. Di dalam penggunaan
sehari-hari, penyusunan kalimat sering harus
mempertimbangkan keefektifan. Beriku pembahasan
mengenai kalimat efektif.
Kalimat efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu mengungkapkan
gagasan dengan cermat dan dengan cepat dan tepat dapat
dipahami oleh pembaca/pendengar dan kaidah pragmatik. Ciri
gramatikal berkenaan dengan kebakuan kontruksi. Ciri
kepragmatikan terlihat konteks atau situasi pertuturan.
Agar efektif kalimat yang kita susun harus menghindari
terjadinya (1) penumpukan gagasan, (2) perrancuan struktur
dan gagasan, dan (3) kemubaziran. Berikut lebih lanjut
penjelasannya.
1. Penumpukan gagasan
Penumpukan gagasan dapat dilihat pada contoh berikut.
Peraturan daerah untuk menata kawasan
pemukiman penduduk sedang disusun pemerintah
daerah setempat, menyangkut detail tata ruang
kawasan itu sebagai tindak lanjut keppres no.
48/1994 tentang penanganan khusus pemukiman di
Surabaya.
Kalimat tersebut tidak efektif karena ada dua gagasan yang menjadi
bertumpuk karena yang tidak dirangkai dengan baik. Agar efektif, dua gagasan
tersebut dipisahkan dalam dua kalimat, seperti berikut.
2. Keracuan sturktur
Keracuan struktur terdiri atas kerancuan subjek dan keterangan, subjek dan
preporsisi, aktif dan pasif, serta tipe kemajemukannya.
Kerancuan pada kalimat jenis ini disebabkan oleh adanya preposisi pada
konstituen yang seharusnya mengisi subjek. Pembenaran untuk kesalahan
semacam itu dilakukan dengan menghilangkan preposisi. Berikut contoh dan
pembenarannya.
Kerancuan aktif dan pasif disebabkan oleh adanya kata tugas (adverb) yang
menyelai antarapersona dan verba. Untuk menjadi aktif, verba ditambah
prefiks me-. Untuk menjadi pasif, adverb dipindahkan ke posisi sebelum
persona. Berikut contoh permasalahan dan pembenarannya.
- Saya sudah katakan bahwa meningkatkan mutu dan disiplin pegawai itu
tidak mudah.
- Saya sudah mengatakan bahwa meningkatkan mutu dan disipilin
pegawwai itu tidak mudah.
- Sudah saya katakan bahwa meningkatkan mutu dan disiplin pegawai itu
tidak mudah.
d. Kerancuan Pola dan Kalimat Majemuk Setara dan Majemuk bertingkat
Kerancuan pola kalimat ini disebabkan oleh adanya dua konjungsi, yaitu
konjungsi koordinatif dan konjungsi surbodinatif. Pembenaran dapat dilakukan
dengan dua cara. Jika akandijadikan kalimat majemuk setara, konjungsi
surbonatif dihilangkan. Sebaliknya, jika akan dijadikan kalimat majemuk
bertingkat, konjungsi koordinatif dihilangkan. Berikut contoh kasus dan
pembenarannya.
Kerancuan pada pola kalimat ini disebabkan oleh adanya dua konjungsi
surbodinatif. Pembenarannya dapat dilakukan dengan dua cara berdasarkan
inti informasi. Jika inti dikenakan pada informasi tentang penyebab, konjungsi
yang mengungkapkan sebab di hilangkan. Sebaliknya, jika inti dikenakan pada
informasi tentang akibat, konjungsi yang menyatakan akibat dihilangkan
Berikut contoh kasus dan pembenarannya.
3. Redundansi