Disusun oleh:
CAHYA KUMALA ADI
NIM : 1102190062
(NIP: 14880085)
LEMBAR PENGESAHAAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK
EQUALIZING BATERAI 110 VOLT DI PT. PLN (PERSERO) GARDU
INDUK 500 KV BANDUNG SELATAN
oleh:
(NIM: 1101190062)
Mengetahui,
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Semesta Alam,
karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan kegiatan kerja
praktek dan penulisan laporan ini dengan baik. Laporan Kerja Praktek ini berjudul
“EQUALIZING BATERAI 110 VOLT DI PT. PLN (PERSERO) GARDU INDUK
500 KV BANDUNG SELATAN”.
Kerja praktek ini merupakan salah satu mata kuliah lapangan wajib bagi
mahasiswa dan menjadi syarat kelulusan di Program S1 Teknik Elektro, Universitas
Telkom. Penulisan laporan kerja praktek ini, merupakan hasil pengerjaan Equalizing
Baterai 110 Volt di Gardu Induk 150 kV Bandung Selatan. Hal – hal yang lebih
jelasnya lagi dibahas dalam laporan ini.
Keberhasilan dalam kerja praktek dan penulisan laporan ini tidak terlepas dari
bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan
ini dengan rasa tulus dan kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada:
Allah SWT atas segala rahmat dan karunia yang telah diberikan sehingga saya selalu
diberikan kesehatan, kemudahan, kesabaran dalam mengerjakan laporan ini.
1. Keluarga yang selalu memberikan Do’a, dukungan, serta segala aspek menuju
kesuksesan dalam hidup saya.
2. Bapak Dr. Bambang Setia Nugroho selaku Dekan Fakultas Teknik Elektro
Universitas Telkom.
3. Bapak Dr.-Ing. Fiky Y. Suratman selaku Ketua Program Studi Teknik Elektro
Universitas Telkom.
4. Bapak Kharisma Bani Adam selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan pengarahan, bimbingan serta saran
dalam penyusunan Laporan Kerja Praktik.
v
Penulis
vi
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di zaman yang serba canggih
ini semakin mutakhir, khususnya dibidang kelistrikan. Kebutuhan akan listrik
pada saat ini sudah menjadi kebutuhan primer. Data kementrian ESDM
menunjukan bahwa konsumsi listrik nasional pada tahun 2020 sebesar 1.089 kWh
per kapita. Sementara itu target konsumsi listrik pada tahun 2021 sebesar 1.203
kWh per kapita. Hal tersebut membuktikan bahwa kebutuhan listrik akan semakin
meningkat sebanding dengan bertumbuhnya populasi manusia dan kegiatan
industri. Oleh karena itu, diperlukan pemeliharaan peralatan-peralatan kelistrik
pada sistem tenaga listrik. agar dapat membuat peralatan listrik bekerja lebih lama
dengan performa maksimal, sehingga pelayanan terhadap konsumen tetap terjaga
dengan baik.
Gardu Induk merupakan bagian dari sistem tenaga listrik yang terdiri dari
berbagai macam peralatan yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan
tegangan sistem, pengukuran, pengawasan, proteksi operasi sistem tenaga listrik,
serta mengatur penyaluran daya ke gardu induk lain melalui jaringan transmisi.
Pada Gardu Induk 500 kV Bandung Selatan terdapat peralatan primer salah
satunya Baterai sebagai sumber DC.
Dalam pengoperasian gardu induk memerlukan catu daya arus searah sebagai
kontrol peralatan gardu induk seperti peralatan proteksi motor penggerak PMT
maupun telekomunikasi. Sumber DC pada gardu induk diperoleh dari rectifier dan
baterai terpasang dalam instalasi yang tersusun secara pararel dengan beban atau
biasa disebut dengan sistem DC.
Pemeliharaan baterai yang dilakuan secara bertahap mulai dari mingguan,
bulanan dan tahunan. Pemeliharaan tahunan dilakukan selama 1 tahun sekali
dengan melakukan pengujian kapasitas baterai.Pengujian kapasitas pada batere
bertujiuan untuk mengukur penurunan tegangan pada seiap sel baterai. Jika
2
batereai pada konsisi normal maka penurunan tegangan pada saat uji setiap selnya
hampir sama.
Hasil pengujian pada tahun 2019 hasil uji kapasitas batere 110 Volt unit 1 per
sel menurun 60 persen dan menurut buku skdir merekomendasikam untuk
penggantian unit baterai. Hal ini disertai karena usia baterai sudah lama.
BAB I PENDAHULUAN
Berisi sejarah singkat PT. PLN Indonesia, visi dan misi, logo
perusahaan, struktur organisasi
BAB IV PENUTUP
Berisi kesimpulan dari laporan yang dibuat dan saran yang dapat
diberikan setelah melakukan Kerja Praktik.
4
BAB II
PROFIL INSTITUSI/PESUSAHAAN TEMPAT KP
2.1 Profil Tempat Kerja Praktek
PT. PLN (Persero) Gardu Induk 500 kV Bandung Selatan merupakan salah satu
gardu induk dari 6 gardu induk dibawah naungan ULTG ( Unit Layanan Transmisi
dan Gardu Induk) di Bagian selatan, yang mempunya 4 trafo step down 150/20
kV, 8 penghantar bertugas pemasok listrik ke Gardu
Induk(Cigereleng,Panasia,Kiaracondong). Gardu Induk ini Teletak di Jalan Raya
Pangalengan Desa. Kiangroke Kec. Banjaran Kab. Bandung
Bidang Persegi sebagai dasar, berwarna kuning, dan tanpa garis pinggir.
Bidang Persegi melambangkan bahwa PLN merupakan wadah atau
organisasi yang terorganisir dengan sempurna. Warna kuning
menggambarkan pencerahan, seperti yang diharapkan PLN bahwa listrik
mampu menciptakan pencerahan bagi kehidupan masyarakat. Kuning
juga melambangkan semangat yang menyala-nyala yang dimiliki tiap
insan yang berkarya di PLN.
Petir atau Kilat, berwarna merah, bentuk atas tebal, bentuk bawah
runcing, dan memotong/menembus tiga gelombang. Petir atau Kilat
melambangkan tenaga listrik yang terkandung didalamnya sebagai
produk jasa utama yang dihasilkan oleh PLN. Selain itu, Petir juga
mengartikan kerja cepat dan tepat para insan PLN dalam memberikan
solusi terbaik bagi pelanggannya. Warna merah memberikan representasi
kedewasaan PLN selaku perusahaan listrik pertama di Indonesia dan
dinamisme gerak laju PLN beserta insan perusahaan, serta keberanian
dalam menghadapi tantangan perkembangan zaman.
7
Visi :
Misi :
BAB III
KEGIATAN DAN PEMBAHASAN KERITIS
3.1 Deskripsi
Tugas utama yang diberikan kepada penulis pada kegiatan Kerja Praktek ini
adalah pemantauan equalizing baterai terhadap perubahan tegangan pada setiap
baterai yang berkapasitaskan 110 volt sejumlah 164 buah dengan menggunakan
Avometer. Selain itu tugas yang diberikan adalah mendata dan mengupdate setiap
1 jam sekali sebanyak 5 kali.
Selain tugas tersebut penulis juga mendapt kesempatan untuk ikut melakukan
pekerjaan lainnya seperti pengukuran tegangan total yang terdapat pada rectivire
yang dikerjakan oleh bidang proteksi pada perlatan yang ada khususnya baterai.
• Bay Saguling II
• Bay 7B2
• Bay 7AB2
• Bay 7A2
• Bay Transformator 2
• Bay Mandirancan
• Bay 7B3
• Bay 7AB3
• Bay 7A3
• Bay Reaktor 7R1
• Bay 7AB5
• Bay 7A5
• Bay Future untuk Saguling II
3.1.2 Baterai
Baterai merupakan suatu alat yang menghasilkan listrik dengan
proses rekasi kimia. Baterai dapat berupa susunan beberapa sel atau
suatu sel. Setiap sel baterai terdiri dari elektroda positif (anoda),
elektroda negatif (katoda), dan larutan elektrolit. Jenis elektroda dan
elektrolit berbeda-beda tergantung spesifikasi dari produksi pabrikan
tersebut. Baterai digunakan untuk menghasilkan arus searah arau DC.
3.1.2.1 Fungsi Baterai
Pada gardu-gardu induk maupun pusat- pusat pembangkit
tenaga listrik baterai ini berfungsi sebagai:
1. Sumber tengan motor-motor untuk penggerak PMT, PMS,
tap changer trafo tenaga dan sebagainya.
2. Sumber tenaga untuk alat-alat kontrol, tanda-tanda isyarat
(sinyal dan alarm).
3. Tenaga untuk peralatan telekomunikasi PLC dan SCADA.
4. Tenaga untuk penerangan darurat.
5. Tenaga untuk relay proteksi.
Gambar berikut menunjukan susunan dasar sebuah baterai:
17
a) Cycle Charging
Pengisian dengan cara cycle-charging adalah mengisi
(charging) kembali baterai setelah pengosongan (discharge)
sebagian atau pengosongan secara normal.
c) Floating Charging
Pengisian dengan cara ini, dimana baterai secara terus-menerus
tersambung pada rangkain luar (sumber AC), alat pengisi baterai
(battery charge) dan beban. Alat pengisi baterai ini direncanakan
22
d) Equalizing charging
Dalam sel-sel dari suatu baterai yang beroperasi dengan
pengisian terapung (floating charge) akan selalu terjadi sedikit
perbedaan (yang tidak dapat dihindarkan) dalam kondisi kimia
(chemical condition) antara satu sel dengan sel yang lainnya.
Equalizing charge dilaksanakan dengan cara menaikkan tegangan
baterai sesuai dengan yang ditentukan dalam buku petunjuk
masing-masing pabrik. Pengisian ini berlangsung sampai semua sel
berhenti mengeluarkan gas (gas freely) dan pembacaan tegangan
serta berat jenis elektrolitnya menunjukkan bahwa baterai telah diisi
penuh (full charge) sesuai dengan harga yang ditentukan dalam
petunjuk masing-masing pabrik.
e) Konstruksi Baterai
Untuk baterai alkali jenis Nickel Cadmium pada dasarnya
memiliki konstruksi yang sama, perbedaannya terletak pada merk,
23
tipe, ukuran plat, jumlah plat dalam sel, jumlah sel dalam blok
baterai.
6. Plate
Lempengan utama dari sel, biasanya terdiri atas dua lapis yang
terbuat dari baja.
7. Plate Groups Bus
• Peralatan Kerja
Dalam pelaksanaan pekerjaan penggantian baterai diperlukan beberapa
peralatan yang digunakan untuk mendukung terlaksananya pekerjaan. Berikut dibawah
ini merupakan peralatan kerja yang digunakan selama pemeliharaan berlangsung
dimuat dalam tabel 1.2
34
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh selama melakukan kerja peraktek di PT. PLN
(Persero) Gardu Induk 500 kV Bandung Selatan adalah:
4.2 Saran
Adapun saran yang dapat diambil dari pembahasan laporan kerja praktek
dengan judul” EQUALIZING BATERAI 110 VOLT UNIT 1 DI GI 500 KV
BANDUNG SELATAN” adalah selalu mematuhi langkah langkah atau SOP
pekerjaan penggantian baterai, hal ini agar pekerjaan berjalan dengan lancar.
38
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Form Nilai Pembimbing Lapangan
40
LOGBOOK 1
Catatan Diskusi dengan Dosen Pembimbing Akademik
41
LOOGBOOK 2