Anda di halaman 1dari 17

AMSA RESEARCH PROJECT OLYMPIAD 2023

AMSA-UNIVERSITAS DIPONEGORO

SISTEM PENDINGIN KEPALA HERBAL SEBAGAI


PENGOBATAN ALOPECIA YANG DIINDUKSI KEMOTERAPI

Disusun Oleh :

Effi Ayu Permata Dewi (0053980296)

Elfin Nur Azzahra (0064022065)

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1

KOTA KEDIRI

2023
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah–Nya serta telah memberikan jalan dan
pemikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang bejudul
“Sistem Pendingin Kepala Herbal sebagai Pengobatan Alopecia yang diinduksi
Kemoterapi” dengan baik dan tepat pada waktunya.
Adalah suatu kehormatan bagi penulis untuk menyajikan karya kecil ini
dalam rangka mengikuti Lomba Karya Ilmiah AMSA Research Project
Olympiad 2023
Karya tulis ini dapat penulis selesaikan berkat bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis bermaksud menyampaikan
terima kasih kepada:
1. Drs. Hadi Suseno, M.Pd., sebagai Kepala MTsN 2 Kota Kediri
2. Siti Zahrok, S,Si. sebagai guru Pembimbing Karya Ilmiah
Remaja di MTsN 2 Kota Kediri yang telah banyak memberikan
pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan dan penulisan
karya ilmiah ini
3. Bapak dan Ibu guru MTsN 2 Kota Kediri yang telah banyak
memberi pengetahuan dan saran untuk karya ilmiah ini
4. Ayah, Ibu, Kakak beserta saudara-saudara tercinta yang telah
mendukung dan menberikan sumbangan material maupun moral
5. Semua pihak yang telah banyak membantu dan memberikan dukungan
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan karya tulis ini
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak untuk mengevaluasi karya tulis ini. Penulis
berharap semoga karya tulis ini dapat berguna dan bermanfaat bagi para pembaca.

Kediri, 19 Juli 2023

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... ii
LEMBAR ORISINALITAS .............................................................................. iii
KATA PENGANTAR........................................................................................ iv
DAFTAR ISI....................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... ix
ABSTRAKSI....................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................. 2
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................ 2
1.4 Manfaat Penelitian.............................................................................. 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA............................................................................ 5
2.1 ............................................................................................................ 5
2.2 ............................................................................................................ 5
2.3 ............................................................................................................ 6
2.4 ........................................................................................................... 7
2.5 ............................................................................................................ 7
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 14
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 14
3.2 Sampel dan Populasi Penelitian ........................................................ 15
3.3 Alat dan Bahan................................................................................... 15
3.4 Metode dan Prosedur Penelitian......................................................... 15
3.5 Jenis Penelitian................................................................................... 16
3.6 Teknik Pengumpulan Data................................................................. 16
3.6.1 Studi Pustaka............................................................................. 16
3.6.2 Eksperimen................................................................................ 16
3.7 Tahap Penelitian................................................................................. 16
3.7.1 Uji Pembuatan obat kumur .................................................. 16
3.7.2 Uji Organoliptik ..................................................................... 17
3.7.3 Uji Klinis ................................................................................. 17
3.7.4 ................................................................................................ 18
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................. 19
4.1 Hasil Penelitian .................................................................................. 19
4.2 Pembahasan ....................................................................................... 21
BAB V PENUTUP ............................................................................................. 24
5.1Kesimpulan.......................................................................................... 24
5.2 Saran................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 26
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1............................................................................................................... 5
Tabel 2.3............................................................................................................... 6
Tabel 2.7 .............................................................................................................. 10
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1.......................................................................................................... 5
Gambar 2.7t ........................................................................................................ 10
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Dokumentasi Penelitian


Lampiran 2 Daftar Riwayat Hidup
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemoterapi merupakan salah satu pengobatan yang kerap menjadi pilihan


sebagai metode penyembuhan penyakit kanker. Kemoterapi menggunakan obat
obatan untuk menghentikan atau memperlambat sel kanker. Pengobatan ini dinilai
efektif, namun umumnya hanya diberikan kepada orang yang memiliki kasus
keganasan atau tumor ganas. Pada kasus-kasus yang sering terjadi, kemoterapi
banyak dijalani oleh pasien yang telah mengalami stadium akhir. Hal tersebut
terjadi karena keterlambatan pasien untuk melakukan pemeriksaan.
Masalah yang kerap dihadapi oleh pasian kemoterapi adalah alopeciaatau
rambut rontok. Maka tak jarang pasien yang menderita kanker mengalami
kebotakan. Hal tersebut merupakan efek samping yang paling umum setelah
menjalani kemoterapi. Alopecia terjadi karena obat kemoterapi yang ikut
membunuh sel pada folikel rambut sehingga menyebabkan lemahnya keratin
rambut, kemudian terjadi kerontokan. Pada sebagian orang, alopecia dapat
mengurangi kepercayan diri.
Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi alopecia,
seperti terapi kotikosterid, imunoterapi, fototerapi dengan menggunakan sinar
ultraviolet (Dani & Adityo 2016). Atau bisa juga dengan memanfaatkan obat
sintetik yang terdapat pada senyawa alami, yaitu kafein dan procyanidin.
Kandungan tersebut terdapat dalam ampas kopi dan kayu manis. Ampas kopi
mengandung kafein yang dapat mencegah kerontokan dengan menstimuasi darah
ke folikel rambut. Sedangkan kayu manis mengandung procyanidin yang
mempercepat pertumbuhan sel folikel rambut. Kombinasi antara kafein dan kayu
manis dapat menjadi alternatif obat herbal dalam pencegahan rambut rontok dan
mempercepat pertumbuhan rambut baru. Namun sampai saat ini, masih jarang
penelitian yang membahas obat herbal sebagai alternatif pencegahan rambut
rontok pada pasien kemoterapi. Sehingga peneliti ingin mengetahui bagaimana
efektivitas campuran kopi dan kayu manis sbg alternatif obat herbal pengganti
obat obatan kimia yang memiliki efek samping merugikan.
Agar dapat mengurangi efek samping pada pasien kemoterapi, peneliti
ingin memanfaatkan sumberdaya alam yang mudah untuk didapatkan dan tidak
menimbulkan efek samping sebagai terapi rambut rontok bagi pasien kemoterapi.
Dengan demikian peneliti memfokuskan penelitian pada “Sistem pendingin kepala
herbal sebagai pengobatan alopecia yang diinduksi kemoterapi”. Diharapkan
dengan adanya penelitian tersebut para peneliti dapat mengetahui potensi sistem
pendingin kepala herbal sebagai pengobatan alopecia yang diinduksi kemoterapi.

1.2 Rumusan Masalah

 Bagaimana potensi sistem pendingin kepala herbal sebagai


pengobatan alopecia yang diinduksi kemoterapi?

1.3 Tujuan Penelitian

 Dapat mengetahui potensi sistem pendingin kepala herbal sebagai


pengobatan alopecia yang diinduksi kemoterapi.

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Bagi Peneliti

 Menambah wawasan tentang senyawa kafein yang terdapat pada


ampas kopi Coffea chanepora dan senyawa procyanidin pada kayu
manis Cinnamomum burmani sebagai terapi alopecia pasca
kemoterapi.
 Menambah wawasan tentang tata cara memanfaatkan ampas kopi
Coffea chanepora yang selama ini kurang diperhatikan oleh
masyarakat.
 Menambah wawasan tentang gel dari campuran ampas kopi Coffea
chanepora dan kayu manis Cinnamomum burmani dapat dijadikan
sebagai terapi rambut rontok pasca kemoterapi.
1.4.2 Bagi Masyarakat

 Memberikan informasi kepada masyarakat tentang gel dari


campuran ampas kopi Coffea chanepora dan kayu manis
Cinnamomum burmani sebagai terapi rambut rontok pasca
kemoterapi.
 Memberikan informasi kepada masyarakat tentang pemanfaatan
ampas kopi kopi Coffea chanepora selama ini kurang diperhatikan.

1.4.3 Bagi Pemerintah

 Membantu pemerintah dalam mengurangi penggunaan bahan kimia


berlebihan.
 Membantu pemerintah mengurangi limbah cair.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pada tahun 2019 telah dilakukan penelitian oleh Sulastri, dkk..


Penelitian dengan judul “UJI AKTIVITAS PENYUBUR RAMBUT GEL
KOMBINASI EKSTRAK AIR TEH HIJAU DAN HERBAL PEGAGAN”.
Penelitian tersebut menyatakan bahwa campuran ekstrak air daun teh hijau 5%
dan extra air herbal pegagan 2,5% dengan gelling agent carbophol 940 0,5%, 1%
dan 1,5% dapat dibuat menjadi sediaan gel yang baik, dan memiliki aktivitas yang
optimal. adalah gel penyubur rambut yang menggunakan gelling agent
carbophol0,5% dengan karakteristik warna coklat, aroma yang khas, homogen,
nilai konsistensi 585,886 dyne/cm2, viskositas 90,3333 cps, sifat aliran plastik
tikstropik, pH 5,56, laju pertumbuhan 1,804 cm dalam 28 hari percepatan
pertumbuhan rambut 0, 1201 cm/hari dan bobot rambut 0,0858 gram dalam 28
hari.
Pada tahun 2014 telah dilakukan penelitian oleh Diana & Wahini
penelitian dengan judul “PENGGUNAAN EKSTRAK BUAH ALPUKAT DAN
MADU SEBAGAI BAHAN AKTIF HAIR TONIC UNTUK RAMBUT
RONTOK”. kesimpulan dari penelitian tersebut adalah proporsi ekstrak buah
alpukat dan madu 3 ml : 3 ml menghasilkan hair tonic yang sesuai dengan kriteria
mutu SNI, tampak bening dan berwarna kuning kehijauan, beraroma menthol khas
alpukat dan khas madu, serta saat dioleskan ke kulit terasa kesat dan agak
berminyak memiliki kandungan bahan aktif asam oleat 1,13% dan pinosembrin
4,2 mg/1000 ml. berdasarkan uji kadar pH dan uji mikrobiologi didapatkanhasil,
yaitu h2 memiliki kadar pH 6,83.
Pada tahun 2021 telah dilakukan penelitian oleh Esse, dkk. penelitian
dengan judul “Hair balm Minyak Kemiri dalam Mengurangi Rambut Rontok”.
Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah memakai produk herbal minyak kemiri
dari ketiga formulasi produk yang berbeda yaitu masing-masing perbandingan
minyak kemiri, lilin lebah, minyak esensial 1:1:1, 1 :2:1, 2:1:1 dan didukung
dengan pelaksanaan perawatan yang intensif dengan frekuensi pemakaian tiga kali
seminggu selama sebulan secara rutin terlihat hasil pada masing-masing klien.
Penggunaan produk hair balm minyak kemiri dapat mengurangi kerontokan
rambut dengan tiga formula . Klien rasakan penyuburan rambut dan penghitaman
rambut sesuai proporsi yang digunakan masingmasing produk.
Kajian Teori

Kemoterapi adalah metode pengobatan kanker dengan menggunakan


obat-obatan kimia. Obat tersebutlah yang dapat menghambat dan menghentikan
siklus pertumbuhan sel kanker. Pengobatan ini biasanya direkomendasikan kepada
pasien yang telah mengalami stadium akhir dan tingkat keganasan yang tinggi,
karena kanker yang telah mengalami stadium akhir cenderung sulit untuk
dilakukan pengobatan atauoperasi. Maka dari itu dokter menganjurkan untuk
melakukan kemoterapi sesuai dengan jenis kanker yang diderita pasien.
Keberhasilan kemoterapi dinilai cukup signifikan dalam beberapa kasus kanker
seperti contohnya pada kasus kanker payudara dan kanker serviks. Namun, tidak
semua jenis kanker dapat diobati dengan terapi ini. Keberhasilan kemoterapi tidak
menjamin keamanan terhadap efek samping yang ditimbulkan pasca kemoterapi.
Pengobatan ini memiliki beberapa efek samping yang mungkin dapat mengganggu
kehidupan sehari-hari pasien. Salah satunya adalah alopecia atau rambut rontok.
Alopecia atau rambut rontok terjadi karena obat kimia kemoterapi yang
masuk ke dalam tubuh belum bisa membedakan mana sel kanker dan mana sel
aktif, sehingga obat tersebut ikut menghentikan sel fortikel rambut kemudian
terjadi pemblokiran rambut yang berakhir dengan kerontokan. Kandungan pada
ampas kopi dan kayu manis dapat menjadi alternatif alami untuk mencegah dan
mengurangi terjadinya alopecia. Ampas kopi mengandung kafein yang dapat
mencegah kerontokan. Sedangkan kayu manis mengandung procyanidin yang
dapat mempercepat pertumbuhan sel folikel rambut.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

3.1.1 Tempat Penelitian


Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan terhitung mulai bulan Mei
- Juni 2023.
1. Tempat pembuatan judul adalah di ruang IT MAN 1 KOTA
KEDIRI, yakni di JL. Sunan Ampel, Ngronggo, Kota Kediri.
2. Tempat dilaksanakanya pembuatan sampel dilakukan di
Laboratorium Kimia MAN 1 Kota Kediri (JL. Sunan Ampel,
Ngronggo, Kota Kediri).
3. Tempat dilaksakannya uji AAS (Atomic Absorption
Spectrophotometry) di Laboratorium Halal Center UNISMA
Malang.

3.1.2 Waktu penelitian :


Penelitian ini dilakukan selama 2 Bulan, terhitung mulai bulan
Mei - Juni 2023.

Tabel 3.1.2 Waktu Penelitian


3.2 Sampel Penelitian
Mei Juni
NO Kegiatan 2023
1 2 3 4 1 2 3 4
1. Menemukan Ide
2. Membuat Pendahuluan

3. Membuat Kajian Pustaka

4. Membuat Metode Penelitian

5. Menganalisis Sampel

6. Analisis data dan Pembahasan

7. Penyusunan Laporan
3.2.1 Sampel Ampas Kopi (Coffea chanepora) untuk melakukan penelitian
ini diperoleh dari:
 Jl. Raya Joho Wates Kabupaten Kediri
Dengan menggunakan 3 sampel Ampas Kopi (Coffea
chanepora) yang terdiri dari:
a. 2 sampel kepala ikan sembilang masing-masing 3 gram
b. 2 sampel daging ikan sembilang masing-masing 3 gram

3.2.2 Sampel kayu manis (Cinnamomum burmani) untuk melakukan


penelitian ini diperoleh dari :
 Jl. Raya Bulurejo Blabak Kota Kediri
Dengan menggunakan 4 sampel ikan sembilang
yang terdiri dari, sampel arang masing-masing 0, 3 gram
untuk 1 bagian kepala dan 1 bagian daging

1.3 Metode dan Prosedur Penelitian


Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode
experimen dan studi pustaka. Langkah-langkah experimen sebagai berikut.
1. Melakukan Uji Pembuatan Sampel
2. Mengambil 4 sampel dari bagian tubuh ikan sembilang untuk mengetahui
racun yang terdapat pada ikan sembilang. Yang terdiri dari 2 sampel
kepala dan 2 sampel daging masing-masing 3 gram.
3. Melakukan Uji AAS (Atomic Absorption Spectrophotometry) terhadap 4
sampel sebelum dan sesudah perlakuan, untuk mengetahui kandungan
logam Pb yang terdapat pada ikan sembilang sebelum dan sesudah
perlakuan

Terdiri dari:
1. Metode yang Digunakan
metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental kuantitatif agar
mengarah pada tujuan penelitian ini. Metode ini dilaksanakan dengan tujuan untuk
mengetahui efektivitas campuran ampas kopi Coffea canephora dan kayu manis
cinnamomum burmani untuk terapi dan pencegahan rambut rontok pada pasien
kemoterapi.
2. Subjek Penelitian (Variabel Penelitian)
a. Variabel bebas : komposisi ekstrak ampas kopi dan kayu manis
b. Variabel kontrol : bahan-bahan lain yang diperlukan
c. variabel terikat : hasil evaluasi sediaan gel
3. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Dalam menggunakan penelitian ini, untuk memperoleh data yang akurat
peneliti melakukan eksperimen atau percobaan dengan keterangan sebagai
berikut:
a. Proses Pembuatan Gel Herbal
eksperimen dilakukan untuk menentukan proporsi bahan aktif terbaik
dari campuran ekstrak ampas kopi dan kayu manis dalam pembuatan gel herbal
sehingga menghasilkan produk gel herbal yang sesuai dengan SNI (Nurdianti,
dkk., 2017). Pembuatan basis gel dibuat sebanyak 3 formula. Viscolam dengan
konsentrasi 6% dimasukkan ke dalam gelas kimia. Kemudian dicampur dengan
aquades. Aduk sampai homogen. Tambahkan propilen glikon dan DMDM sedikit
demi sedikit, lalu aduk dengan homogen. Kemudian menambahkan TEA sedikit
demi sedikit dengan dilakukan pengadukan hingga diperoleh basis yang jernih,
sediaan yang mengembang, membentuk gel yang bening dan kental. Ekstrak
dengan konsentrasi 10%, 20% dan 30% dilarutkan ke dalam gliserin. Kemudian
masukkan ke dalam formula 1,2 dan 3. Aduk hingga homogen. bahkan aquades ad
100 gram (Nurdianti, dkk., 2017).
b. Penggunaan Produk Gel Herbal
kopi dan kayu manis berkisar 1 -8 jam, bisa digunakan sebelum
kemoterapi atau sesudah kemoterapi. Penggunaan produk cukup dengan
mengusapkan pada kulit kepala atau akar rambut kemudian pijat ringan agar
produk meresap. Hasil perawatan produk gel herbal ampas kopi dan kayu manis
diperkirakan dapat terlihat dalam sebulan pemakaian (Esse, dkk., 2021).
c. Evaluasi Kesedihan Gel
pengamatan yang dilakukan meliputi :
a. Uji Organoleptik
b. Uji pH
c. Uji Viskositas
d. Uji Homogenitas
e. Uji Daya Sebar
f. Uji cycling tes
4. Desain Helm Pendingin kepala
Helm pendingin kepala dengan desain sebagai berikut :
Ilustrasi desain cooling cap, sumber :
https://www.santeestrie.qc.ca/clients/SanteEstrie/Professionnels/UETMISSS/
2010/Effi cacite_du_casque_refrigerant_en_chimiotherapie.pdf
Bagian dalam helm diberi ice gel coller yang kemudian di isi dengan gel
herbal kombinasi ekstrak ampas kopi dan kayu manis. Helm yang sudah terisi gel
kemudian didinginkan hingga mencapai suhu yang sesuai dengan keadaan pasien.
5. Rencana Analisis Data
Dalam penelitian ini dihasilkan data yang dituliskan dalam bentuk tabel.
Data pengujian ini antara lain uji pH, uji organoleptik, uji viskositas, uji
homogenitas, uji Daya sebar, dan uji cycling tes.
Jadwal Penelitian Penelitian ini dilakukan mulai bulan Maret sampai
bulan Juni 2023 beri tempat di laboratorium MAN 1 Kota Kediri.

Anda mungkin juga menyukai