Anda di halaman 1dari 2

Hukum Pidana

Percobaan (attemp, poging)


Delik Percobaan
Percobaaan diatur dalam pasal 53 ayat 1 KUHP
 Menguraikan unsur-unsur dari percobaaan
“Mencoba melakukan kejahatan dipidana, jika niat untuk itu telah ternyata adanya
permulaan pelaksanaan, tidak selesainya pelaksanaan itu, bukan semata mata
disebabkan karena kehendaknya sendiri”
 Unsur delik prcobaan: Niat , Permulaan Pelaksanaan, Pelaksanaan tidak selesai
bukan karna kehendak pelaku
 Tidak semua delik percobaan dapat dipidana, karena ada rumusan bahwa yang dapat
dipidana hanya delik kejahatan saja (Pasal 53 ayat (1), percobaan pelanggaran tidak
dapat dipidana (Pasal 54)
 Pengecualian untuk kejahatan yang percobaannya tidak dapat dipidana yaitu :
1. Duel, dikarenakan duel atas kesepakatan yang bersangkutan dan belum ada korban
2. Penganiayaan ringan,
3. Penganiayaan biasa
4. Penganiayaan ringan terhadap binatang
 Perbedaan kejahatan dan pelanggaran, kejahatan (lex delic) adalah perbuatan yang pada
hakikatnya dianggap bertentangan dengan rasa keadilan dimasyarakat walaupun tidak
diatur dalam UU sedangkan pelanggaran (wet delic) perbuatan dikatakan sebagai delik
hanya karena dirumuskan dalam UU, tetapi hakikat nya tidak melukai rasa keadilan
masyarakat
Sifat Percobaan
 Strafausdehnungsgrund (dasar diperluas dapat dipidananya orang)
Titik berat : Pada orang, bukan perbuatannya. Orang tetap dapat dipidana jika melakukan
perbuatan meskipun tidak memenuhi semua unsur, tetapi memenuhi unsur-unsur tetapi
memenuhi unsur pasal 53 KUHP
Pecobaan dipandang sebagai bentuk delik tidak sempurna (onvolkomen delictsvorm)
Contoh : Pasal 338 KUHP (Pembunuhan)
Unsur : sengaja, merampas nyawa orang lain.
A berkehendak untuk mewujudkan kehendaknya dengan mendatangi B dengan membawa
pistol berisi peluru. A menodongkan tepat di depan kepala B. Kemudian datanglah C yang
memukul tangan A sehingga pistol terlempar.
Sengaja : memiliki kehendak, mengetahui
Merampas nyawa orang lain : tidak terpenuhi
Tetapi A tetap terpidana karena terpenuhi nya pasal 53 KUHP, karena ada niat, permulaan
pelaksanaan dan pelaksanaan tidak selesai bukan karena kehendak A.
 Tatbestandausdehnungsgrund (Dasar perluas dapat dipidananya perbuatan)
Titik berat : Perbuatan, percobaan menambah delik
Menambah delik = menjadi delik baru berdasarkan pasal 53
Percobaan sebagai delik sempurna / berdiri sendiri dengan sifat istimewa
Semua perbuatan sekalipun tidak memenuhi semua unsur dalam rumusan delik tetapi
memenuhi unsur Pasal 53 KUHP maka perbuatan itu dapat dipidana berdasarkan pasal 53
KUHP
Moeljatno
1. Pada dasarnya seseorang dipidana karena melakukan delik
2. Ukuran delik didasarkan pada sifat berbahayanya perbuatan bagi masyarakat
(secara materiil dan imateriil)
3. Dalam hukum adat, tidak mengenal delik selesai, tidak ada delik percobaan
4. KUHP beberapa delik yang dianggap selesai sekalipun pelaksanaannya belum
selesai

Anda mungkin juga menyukai