Delik Percobaan
Delik Percobaan
NIM : 201821361
KELAS : II K
Percobaan adalah suatu usaha untuk mencapai tujuan akan tetapi pada akhirnya
tidak ada atau belum berhasil.
1. Mencoba melakukan kejahatan yang dipidana, jika niat untuk itu telah
ternyata adanya dari adanya permulaan pelaksanaan dan tidak selesainya
pelaksanaan itu, bukan semata-semata disebabkan karena kehendak nya
sendiri.
2. Maksimum pidana pokok terhadap kejahatan, dalam hal ini percobaan dapat
dikurangi sepertiga.
3. Jika kejahatan diancam dengan pidana mati dan pidana penjara seumur
hidup, dijatuhkan pidana penjara paling lama lima belas tahun penjara.
4. Pidana tambahan bagi percobaan adala sama dengan kejahatan selesai.
“poging tot misdriff is strafbaar, wanneer het voornemen des dader door een begin van
uitvoering heft goepenbaard en de uitvoering allen tengevolge van omstandingheden
van zijnen will onanfhankelijk, niet is voltooid.”
A.Z. Abidin mengusulkan supaya ketentuan tentang percobaan didalam KUHP
Nasional yang akan dating dirumuskan sebagai berikut :
“Barang siapa yang mencoba untuk melakukan kejahatan dapat dipidana jika
niatnya telah nyata dengan permulaan pelaksanaanya dan pelaksanaanya itu tidak
selesai hanyalah disebabkan oleh keadaan-keadaan yang tidak bergantung pada
kehendaknya sendiri.” Alasan Mengancam Pidana Pembuat Percobaan
Kejahatan :
Di dalam Memorie van Toelichting (MvT) yang oleh penulis diterjemahkan secara
bebas sebagai berikut :
Selain alasan yang disebut oleh MvT tentang pranata hukum percobaan, alsan lain
ialah kaidah hukum percobaan dimaksudkan sebagai upaya prevensi terjadinya
perbuatan tercelah yang merugikan masyarakat, yang sebelumnya belum
dinyatakan sebagai delik. Dalam hubungan ini Utrech menyatakan sebagai berikut :
Delik materiel adalah disebutkan, adanya akibat tertentu , dengan atau tanpa menyebut perbuatan tertentu.