Anda di halaman 1dari 4

CEGUKAN TAK KUNJUNG BERHENTI, APAKAH BERBAHAYA?

Tak jarang sesaat setelah mengonsumsi makanan kita sering mengalami cegukan. Ada
yang berlangsung sebentar dan ada pula yang cukup lama. Gejala cegukan ini cukup
mengganggu aktivitas sehingga kita pun akan berusaha mencari cara untuk menghentikan
cegukan tersebut. Namun kita perlu waspada jika cegukan ini tak kunjung berhenti. Apakah
cegukan merupakan salah satu pertanda bahwa tubuh kita sedang tidak baik-baik saja?.
Cegukan atau Singultus adalah kondisi ketika seseorang mengeluarkan bunyi ‘hik’ tanpa
disengaja. Cegukan ini dapat terjadi selama beberapa detik atau menit.Cegukan ini terjadi
ketika otot diagfragma berkontraksi tanpa disengaja dan tiba-tiba. Kondisi ini menyebabkan
udara masuk terlalu cepat ke dalam paru-paru sehingga katup saluran pernapasan menutup
dan menimbulkan suara ‘hik’.
Cegukan umum terjadi pada setiap orang, termasuk bayi dan anak-anak. Beberapa
penelitian bahkan menyebutkan bahwa cegukan pada bayi merupakan hal yang normal dan
bagian dari proses tumbuh kembang. Cegukan umumnya tidak berbahaya. Namun, cegukan
yang berlangsung lama bisa jadi ciri gejala dari penyakit yang berat.
Cegukan disebabkan karena kontraksi otot diagfragma yang tiba-tiba, baik yang hanya
berlangsung sementara maupun berkepanjangan dan dapat dipicu oleh berbagai hal. Cegukan
yang bersifat sementara dapat dipicu oleh beberapa kondisi berikut seperti : makan terlalu
cepat, mengonsumsi makanan yang cepat dan panas, mengonsumsi minuman bersoda atau
beralkohol, perubahan suhu secara tiba-tiba, gugup atau stres. Sedangkan cegukan yang
berlangsung selama lebih dari 2 hari dapat dipicu oleh: gangguan ginjal (gagal ginjal kronis),
gangguan saraf, gangguan pencernaan (gastritis, tukak lambung, penyakit radang usus) dan
masih banyak lagi.
Selain dari kondisi medis di atas, cegukan berkepanjangan juga dapat terjadi akibat efek
samping penggunaan obat obatan, dianataranya adalah: steroid, obat bius (anastesi), obat
penenang, obat kemoterapi, Methyldopa, dan Dexymethasone. Cegukan berkepanjangan
sering disebut dengan kondisi persisten. Meski jarang terjadi, kondisi ini bisa membuat
penderitanya mengalami stres dan kelelahan. Gejala cegukan terkadang dapat disertai dengan
tekanan di dada, perut, atau tenggorokan.
Mengutip pernyataan dari dr. Pittara, “Lakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter
apabila cegukan yang dialami berlangsung hingga lebih dari 48 jam, dianjurkan juga untuk
segera ke IGD rumah sakit jika mengalami cegukan dengan beberapa gejala tambahan
seperti: sakit perut, demam, muntah, dan sesak napas.”(dr. Pittara,
https://www.alodokter.com/cegukan)
Untuk pemeriksaan lebih lanjut mengenai cegukan yang berkepanjangan diperlukan
untuk mencari tahu penyebab yang mendasarinya. Pertama-tama dokter akan melakukan
tanya jawab terkait gejala, riwayat penyakit atapun riwayat penggunaan obat – obatan. Dokter
pun akan melakukan pemeriksaan fisik, terutama pemeriksaan saraf terkait keseimbangan dan
koordinasi, kekuatan otot, reflek, saraf sensorik, dan penglihatan.
Selanjutnya Dokter akan menjalankan beberapa pemeriksaan penunjang guna mencari
tahu penyebab cegukan dengan beberapa cara melalui: tes darah untuk melihat tanda infeksi,
fungsi hati, dan ginjal, pemindaian untuk mendeteksi kelainan yang memengaruhi saraf, yaitu
foto Rontgen, atau MRI. Endoskopi, untuk melihat kondisi kerongkongan atau saluran
pernapasan, Elektrokardiografi (EKG) untuk memeriksa kondisi jantung.
Cegukan yang berlangsung sementaara dapat hilang dengan sendirinya tanpa penanganan
khusus. Namun, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghilangkan cegukan lebih
cepat, seperti: menahan napas, mengambil napas dalam, berkumur dengan air es, minum air
dengan cepat, mengonsumsi 1 sendok teh gula, mengonsumsi jahe segar, dan yang terakhir
adalah dengan cara mengisap lemon. Sedangkan cegukan yang berlangsung lama atau
disebabkan oleh penyakit memerlukan penanganan khusus, salah satunya dengan pemberian
obat untuk menenangkan diagfragma yakni: Chlorpromazine, Diphenhydramine,
Metoclopramide, Baclofen, Gabapentin, Nifedipine. Dr. Pittara juga menuturkan, “jika obat-
obatan di atas belum bisa mengatasi cegukan yang berkepanjangan, kemungkinan dokter
akan menyuntikkan obat bius langsung ke saraf yang mengendalikan kontraksi diagfragma.”
(dr. Pittara, https://www.alodokter.com/cegukan). Sementara jika cegukan disebabkan oleh
penyakit, maka penanganannya adalah dengan mengatasi penyakit tersebut dengan
melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Cegukan berkepanjangan juga dapat menimbulkan beberapa komplikasi pada
penderitanya, seperti kelelahan, kurang tidur, gangguan kenyamanan, kesulitan dalam
melakukan aktivitas contohnya makan atau minum, dehidrasi, kekurangan nutrisi, penurunan
berat badan, penyakit lambung (GERD). Komplikasi tersebut perlu menjadi perhatian jika
cegukan tak kunjung berhenti untuk menghindari dampak panjang cegukan pada tubuh kita.
Sebisa mungkin kita melakukan pencegahan sedari awal untuk menghindari cegukan
tersebut. Jangan sampai kita terlambat menyadari bahwa cegukan bisa berdampak buruk pada
kesehatan tubuh kita.
Untuk pencegahan cegukan sendiri menurut dr.Pittara, beliau kembali menuturkan
sebagai berikut,
“Tidak ada cara khusus yang terbukti dapat mencegah cegukan, namun kita bisa
melakukan beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menghindari cegukan
tersebut seperti menghindari makan dan minum secara berlebihan atau makan terlalu
cepat, menghindari minum minuman bersoda, menghindari mengonsumsi minuman
beralkohol, melindungi diri dari perubahan suhu yang terjadi secara tiba-tiba, tetap
tenang dan hindari kondisi yang dapat memicu reaksi emosional dan fisik, dan yang
terakhir adalah melakukan pemeriksaan kesehatan rutin agar segera mendapat
penanganan bila terdeteksi menderita suatu penyakit.” (dr.Pittara,
https://www.alodokter.com/cegukan).
Cegukan sendiri merupakan reaksi tubuh yang tidak berbahaya dan dapat menghilang
dengan sendirinya. Namun, perlu diperhatikan kondisi cegukan yang tidak hilang dalam
waktu 48 jam dan disertai gejala lain, seperti nyeri pada beberapa bagian tubuh, misalnya
dada, perut, hingga tenggorokan, lalu pusing dan kehilangan keseimbangan. Segera kunjungi
rumah sakit terdekat untuk mengatur janji dengan dokter terkait keluhan kesehatan yang
anda alami.
TUGAS BAHASA INDONESIA
MEMBUAT TEKS ARTIKEL

DISUSUN OLEH : NALURI BENING SEKAR ARUM


KELAS : XII IPA 6
ABSEN : 20

SMA NEGERI 4 KOTA CIMAHI


JL. KIHAPIT BARAT NO.323

Anda mungkin juga menyukai