Anda di halaman 1dari 5

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

“Pembuatan VCO Untuk Meningkatkan Nilai Jual Kelapa di Era Pandemi


Covid-19”

Oleh :
Manzil Wahyu Khoironi, S. Pd.

MTs. YPM 1 Wonoayu


Jl. Raya Wonoayu, Juwet, Jimbaran Kulon, Kec. Krian, Kabupaten Sidoarjo, Jawa
Timur 61261
Portofolio

Kasus :

MANADO, KOMPAS.TV -  Guna menjawab tantangan ekonomi di era pandemi Covid-19,  


pemerintah daerah Sulawesi Utara kini mengandalkan sektor perekonomian dari bidang
pertanian kelapa dan turunannya. Hal ini disampaikan langsung Kepala Dinas Perkebunan Revly
Ngantung Rabu sore, 11 Agustus 2020.

Menyikapi dampak covid-19  terhadap perekonomian di Sulawesi Utara, pemerintah Provinsi


Sulawesi Utara terus mengembangkan potensi daerah khususnya di sektor pertanian, perkebunan
dan perikanan.

Disektor perkebunan, salah satu komoditi andalan sulawesi utara adalah kelapa. Meski
memang harga turunan kelapa seperti kopra masih sangat tergantung kondisi pasar dunia, namun
upaya pengembangan turunan kelapa lainnya terus ditingkatkan.

Kepala Dinas Perkebunan Propinsi Sulawesi Utara,  Revly Ngantung pada media
mengatakan / pemerintah telah mengalokaikan dana dua miliar lebih  untuk membantu para petani
kelapa dapat  mengolah komoditi  kelapa menjadi beberapa turunan dan bisa diekspor.

Dari Data ekspor delapan bulan terakhir  dengan jenis  kelapa parut sudah di ekspor
sebanyak 410 kali ke 39 negara Asia dan Eropa dengan volume  9 juta 936 ribu 175 kilogram dengan
total nilai ekonomi 223 miliar rupiah lebih.  Sementara untuk bungkil kelapa sudah di ekspor ke tiga
negara asia dengan volume  60 puluh juta kilogram sebanyak 33 kali dengan nilai ekonomi  171
miliar lebih. Untuk kopra sendiri baru di ekspor satu kali ke India dengan volume 400 kilogram
dengan nilai 10 juta rupiah.

Sumber : https://www.kompas.tv/article/101721/pandemi-korona-pemprov-andalkan-produk-
kelapa

Menurut informasi yang didapat harga kopra yang diekspor ke luar negeri bekisar
Rp.12.000,- sampai Rp.25.000,- per kilogram, harga yang sangat murah untuk produk kelapa. Kelapa
yang diekspor sebenarnya dapat di tingkatkan nilai jualnya dengan mengolahnya terlebih dahulu.
Salah satu produk olahan kelapa yang memiliki nilai jual tinggi adalah VCO (Virgin coconut oil). VCO
(Virgin coconut oil) merupakan minyak yang didapatkan dari sari-sari kelapa, minyak ini tidak terlalu
popular dikalangan masyarakat, hal ini dikarenakan minyak kelapa kalah bersaing dengan minyak
sawit. Jika dibandingkan minyak kelapa dengan minyak sawit tentu minyak kelapa atau VCO (Virgin
coconut oil) jauh lebih banyak manfaatnya, sehingga harga VCO (Virgin coconut oil) dipasaran jauh
lebih tinggi dibandingkan dengan harga minyak kelapa sawit. Harga VCO dipasaran berkisar Rp.
35.000,- untuk 200 mL hingga Rp. 150.000,- untuk 1 liter. Proses pengolahan untuk mendapatkan
minyak kelapa pun bermacam-macam seperti dengan cara fermentasi yang memanfaatkan berbagai
macam jenis buah, namun masyarakat umum kebanyakan hanya mengetahui bahwa pembuatan
VCO dapat dilakukan dengan proses pemanasan saja.

Berdasarkan masalah yang sedang dihadapi oleh para petani kelapa di era pandemic covid-
19 ini sekarang cobalah membuat proyek guna membantu masyarakat Sulawesi utara untuk
meningkatkan nilai jual produk kelapa dengan proses fermentasi yang melibatkan beberapa jenis
buah, jangan lupa buat rancangan percobaan hingga menghasilkan sebuah produk yang layak jual.
Glossarium :

1. Kopra : adalah daging buah kelapa yang dikeringkan


2. Bungkil : adalah pakan sumber protein yang berasal dari pengolahan kopra menjadi minyak
kelapa
3. Harga kopra Rp. 12. 000,-/kg
Rancangan Percobaan

 Rumusan Masalah :
Bagaimana pengaruh buah terhadap volume VCO?
 Hipotesis :
Ada pengaruh jenis buah terhadap volume VCO, pada beberapa jenis buah tertentu yang
mengandung enzim protease atau bromelain dapat meningkatkan volume VCO yang
dihasilkan.
 Variabel :
 Variable kontrol
1. Jenis kelapa
2. Volume sari kelapa (kani)
3. Volume sari buah
4. Baskom
5. Volume air
6. Kertas saring
7. Pipet
8. Waktu pengendapan
 Variable bebas
1. Jenis buah
 Variabel terikat
1. Volume VCO
 Alat dan Bahan :
 Alat :
1. Pisau
2. Parutan
3. Baskom
4. Pipet
5. Kertas saring
6. Corong
7. Sendok
8. Selang
9. Saringan
10. botol
 Bahan :
1. Kelapa
2. Beberapa jenis buah
3. Air
 Rancangan Percobaan
 Langkah Kera/Prosedur kerja
1. Parut kelapa
2. Peras kelapa dan ambil santan (sari kelapa)
3. Masukkan kedalam botol, kemudian tutup
4. Diamkan hingga 1-2 jam
5. Parut buah dan ambil sarinya (kani)
6. Ambil cream santan (kani) yang terletak dibagian atas
7. Ambil 20 % dari volume kani
8. Masukkan sari buah (20% dari volume total kani) ke dalam kani kemudian
campur hingga homogen
9. Masukkan kedalam botol dan tutup botol
10. Diamkan Kembali selama 24 jam
11. Ambil minyak pada lapisan atas
12. Saring menggunakan kertas saring dan corong
13. Amati volume VCO yang dihasilkan.

 Tabel Pengamatan :
Tabel Pengaruh Jenis Sari Buah Terhdap Volume Minyak Kelapa

No Sari Buah Volume (ml)


1. Tanpa sari Buah
2. Sari Buah A
3. Sari Buah B
4. Sari Buah C

 Pembahasan :

 Diskusi
1. Apakah ada perbedaan volume VCO (Virgin coconut oil) yang dihasilkan, Jelaskan !

2. Jelaskan mengapa volume pada tiap-tiap perlakuan berbeda!

3. Kandungan apa yang terdapat dalam buah yang menyebabkan volume VCO (Virgin
coconut oil) berbeda?
 Kesimpulan :

Anda mungkin juga menyukai