Anda di halaman 1dari 9

PEMBUATAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO)

I. PENDAHULUAN
Virgin Coconut Oil (VCO) adalah minyak kelapa murni yang telah
melalui proses pengolahan dengan perlakuan khusus. Agak berbeda dengan
minyak kelapa yang biasa digunakan sebagai minyak goreng, VCO bisa
digunakan untuk konsumsi langsung atau minyak pijat. VCO dihasilkan dari
buah kelapa yang sudah tua dan memiliki air yang cukup banyak. Tanaman
kelapa itu sendiri juga merupakan tanaman serbaguna dimana selain buahnya,
bagian tanaman lainnya juga bisa dimanfaatkan seperti daun dan batangnya.
Buah kelapa itu sendiri juga memiliki nilai ekonomis yang cukup
tinggi, karena banyak yang bisa dimanfaatkan dari buahnya. Seperti VCO,
buahnya bisa dimanfaatkan dari kulit buah, batok kelapa, daging, dan airnya.
Akan tetapi, minyak yang dihasilkan dibagi menjadi 2, yaitu minyak goreng
dan VCO. Perbedaan utama dari kedua minyak tersebut adalah pada proses
pembuatannya. Kelapa yang akan digunakan untuk minyak kelapa biasanya
telah melalui proses pengeringan dengan bantuan sinar matahari, Sedangkan
VCO tidak melalui proses pengeringan. Minyak kelapa umumnya dianggap
1
memiliki kualitas yang lebih rendah daripada VCO. Minyak kelapa juga
biasanya telah kehilangan aroma dan rasa dari kelapa itu sendiri, tetapi VCO
tidak. Adapun cara yang mudah untuk membedakan VCO dengan minyak
kelapa adalah dengan meletakkan beberapa tetes ke telapak tangan. VCO
akan meleleh dengan segera akibat panas tubuh, sedangkan minyak kelapa
biasanya tetap berada pada kekentalan yang sama.

II. SIFAT FISIKA DAN KIMIA VCO


Minyak kelapa murni (VCO) memiliki sifat kimia-fisika antara lain:
a) Penampakan: tidak berwarna, bening kekuningan
b) Aroma: sedikit berbau asam dan bau caramel.
c) Kelarutan: tidak larut dalam air, tetapi larut dalam alcohol.
d) Berat jenis: 0,883 pada suhu 80o C
e) pH: tidak terukur, karena tidak larut dalam air. Tetapi karena
merupakan senyawa asam, maka kemungkinan pH-nya di bawah 7.
f) Persentase penguapan: tidak menguap pada suhu 21o C (0%)
g) Titik cair: 20 - 25 o C
h) Titik didih: 225 o C

III. MANFAAT VCO


Menurut standar mutu Asian Pasific Coconut Community (APCC),
manfaat VCO antara lain:
a) Menguatkan system kekebalan tubuh
VCO mengandung hampir 50% asam alurat yaitu asam lemak yang
memiliki banyak manfaat seperti menjaga daya tahan tubuh. Sumber
lain dari asam laurat adalah Air Susu Ibu (ASI) Karena kandungan
asam laurat yang tinggi, maka VCO bisa mencegah dan
memperlambat perkembangan mikroba, virus, dan jamur penyakit
dalam tubuh.

2
b) Baik untuk ibu hamil dan menyusui
Karena kadar asam baik dalam VCO, maka ibu hamil sangat
membutuhkannya terutama bagi ibu yang akan melahirkan karena
bisa menyediakan energy saat proses persalinan. Bayi yang lahir dari
ibu yang sering mengkonsumsi VCO ternyata lebih sehat dan bersih
dibandingkan dengan yang tidak. Selain itu, VCO juga terbukti
meningkatkan produksi ASI bagi ibu yang sedang menyusui.
c) Menjaga kesahatan jantung
Karena VCO bersifat antibakteri, maka dapat membantu mencegah
pertumbuhan plak dengan cara membunuh mikroorganisme yang
berkembang dalam pembuluh darah. Selain itu, konsumsi rutin VCO
juga bisa mencegah terjadinya pengentalan darah dan mencegah
terjadinya penyempitan pembuluh darah.
d) Mencegah Osteoporosis
Osteoporosis adalah penyakit degenerative akibat kekurangan kalsium
sehingga tulang menjadi keropos. Penyakit ini bisa dicegah dengan
rutin mengkonsumsi kalsium dan magnesium yang biasa terdapat
dalam susu dan VCO.
e) Mencegah Kencing Manis
Kencing manis terjadi karena adanya kelebihan kadar gula dalam
darah. Timbunan glukosa tersebut tidak bisa dimanfaatkan menjadi
energy oleh Insulin dan akhirnya diendapkan di hati dan otot.
Kandungan MCFA dalam VCO mampu merangsang pembentukan
Insulin dalam tubuh sehingga membantu proses perubahan glukosa
menjadi energy.
f) Mencegah Kerusakan Hati
Kandungan asam lemak jenuh pada VCO bisa menekan pertumbuhan
virus Hepatitis yang biasanya menyerang hati. Selain itu, VCO bisa
mencegah kerusakan sel-sel hati akibat obat atau alcohol.

3
g) Membantu Menurunkan Berat Badan
Karena VCO memiliki kadar energi yang tinggi, maka dapat
mencegah rasa lapar lebih lama. Proses pembakaran energi juga bisa
lebh cepat sehingga metabolism tubuh lebih tinggi.
h) Memelihara Kesehatan Kulit
VCO mengandung pelembap alami yang menjaga kesehatan kulit dari
kering, kasar, dan bersisik. VCO juga mencegah dan mengobati
infeksi kulit seperti jamur kulit, eksim, bisul, jerawat, dan lain-lain.
i) Memelihara Kesehatan Rambut
Kandungan protein dalam VCO bisa membantu mencegah rambut
rontok dan membuat rambut lebih hitam, tebal, dan bercahaya serta
membantu mencegah ketombe di kulit kepala.

IV. CARA PEMBUATAN VCO SECARA SEDERHANA


Proses pembuatan VCO secara tradisional sangat mudah untuk
diterapkan oleh petani di pedesaan. Di samping peralatan yang sederhana,
teknologi yang digunakan juga mudah dilakukan. Tahap yang perlu dilalui
untuk terbentuknya minyak kelapa yaitu pembuatan santan kelapa. Dengan
cara pemanasan, dari santan ini akan diperoleh minyak kelapa. Pemanasan
yang dilakukan sangat tegantung dari besar kecilnya suhu api berkisar dari
100oC – 100 oC. Suhu ini dikatakan ideal karena pada suhu tersebut, air yang
terdapat dalam santan akan menguap, dengan demikian protein yang terikat
pun akan pecah.
Selanjutnya protein akan mengalami denaturasi (rusak), yang akan
melepas ikatan-ikatan dengan minyak. Dengan lepasnya ikatan tersebut,
minyak dan protein akan mengumpul sendiri-sendiri. Protein akan
mengendap berwarna coklat yang biasa disebut blondo / telengis.
A. Bahan Baku
Bahan baku utama dalam pembuatan VCO adalah daging buah kelapa
dan air bersih. Kualitas buah kelapa sangat mempengaruhi hasil dari

4
VCO itu sendiri, di samping proses pengolahannya juga. Adapun ciri-
ciri buah kelapa yang baik digunakan sebagai bahan baku VCO
adalah:
1) Berasal dari varietas kelapa dalam atau hibrida lokal. Rendemen
yang diperoleh dari varietas ini akan lebih banyak disbanding
varietas lain.
2) Telah berumur 11 – 13 bulan. Bila buah kelapa berumur terlalu
muda, kandungan minyaknya masih sangat rendah, sedangkan
apabila telah terlalu tua, kandungan minyaknya telah diubah
menjadi karbohidrat.
3) Apabila dokocok, bunyinya terdengar nyaring karena masih
terdapat air di dalam buah.
4) Kelapa belum berkecambah.
5) Daging buah berwarna putih dengan ketebalan 10 – 15 mm. Bila
terdapat gandos / tombong sebaiknya daging tidak digunakan
karena kandungan minyaknya sudah berkurang.

B. Peralatan
Adapun peralatan yang biasa digunakan yaitu:
1) Slumbat atau parang, digunakan untuk memisahkan kelapa dari
sabutnya.
2) Golok, untuk memecahkan tempurung kelapa.
3) Ember, untuk menampung air kelapa.
4) Penyukil, digunakan untuk memisahkan dagung buah kelapa dri
tempurung.
5) Pemarut kelapa, digunakan untuk memarut daging buah kelapa.
Bisa menggunakan parutan sederhana, atau bisa menggunakan
mesin pemarut kelapa. Pemarut kelapa ini sangat penting karena
semakin halus hasil parutan, maka minyak yang dihasilkan juga
akan semakin banyak.

5
6) Kain saring santan, digunakan untuk menyaring ampas kelapa
saat memeras. Kain saring dipilih bisa berupa kain kaos, atau
kasa.
7) Stoples / wadah, digunakan untuk mengendapkan santan kelapa
sampai terbentuk dua lapisan, yaitu krim dan skim. Skim
merupakan protein yang mengendap dalam proses pembuatan
VCO. Wadah bisa dari bahan plastic agar lebih murah dan awet.
8) Selang / kran, digunakan untuk membuang skim santan.
9) Wajan, digunakan untuk menggoreng santan kelapa hingga
terbentuk minyak.
10) Pengaduk, digunakan untuk mengaduk santan saat proses
memasak.
11) Kompor, digunakan untuk memasak santan menjadi minyak.
Kompor diusahakan berbahan bakar gas atau minyak tanah agar
api pembakaran bisa diatur konsisten. Pembakaran dengan kayu
bakar juga bisa akan tetapi pengaturan panas tidak bisa merata.
12) Kain saring, digunakan untuk menyaring minyak VCO yang
masih bercampur dengan blondo / telengis.
13) Kertas saring / tissue, digunakan untuk menyaring VCO dari sisa
kotoran yang masih lolos saat disaring dengan kain saring.

C. Cara Pembuatan
Tahap Pembuatan VCO secara sederhana bisa dibagi menjadi 3 (tiga)
bagian, yaitu pembuatan santan, pemasakan santan, dan penyaringan.
1) Pembuatan Santan Kelapa
a) Kupas sabut kelapa dengan menggunakan Slumbat sampai
sabut terpisah dengan tempurung kelapa.
b) Belah kelapa dengan menggunakan golok, tamping air kelapa
dengan ember. Air kelapa ini bisa dimanfaatkan untuk
membuat nata de coco.

6
c) Congkel buah kelapa dengan menggunakan penyukil sampai
terpisah dengan tempurung. Tempurung ini bisa digunakan
juga sebagai bahan baku pembuatan arang.
d) Cuci daging buah dalam ember, diusahakan agar pencucian
dilakukan dengan air mengalir agar lebih cepat dan lebih
bersih.
e) Parut daging buah kelapa menggunakan pemarut, usahakan
agar hasil parutan sehalus mungkin agar minyak yang
dihasilkan lebih banyak.
f) Campurkan air ke dalam hasil parutan dengan perbandingan
10 : 6, artinya 10 butir hasil parutan kelaap ditmabahakan 6
Liter air. Apabila terasa jumlah air masih sedikit, silakan
ditambahkan lagi tetapi jangan sampai terlalu encer.
g) Remas-remas parutan kelapa dalam air menggunakan tangan
agar minyak bisa lebih banyak dihasilkan. Semakin lama
pemerasan, minyak yang dihasilkan juga akan semakin
banyak.
h) Saring santan menggunakan kain saring santan, agar santan
dan ampas bisa dipisahkan. Peras ampas yang masih terdapat
dalam kain saring agar bisa didapat santan lebih banyak.
2) Pemasakan Santan
a) Endapkan santan dalam wadah / stoples transparan selama satu
jam hingga santan terbentuk krim santan dan skim santan.
Krim santan beradadi bagian atas, sedangkan skim santan
berada di bagian bawah. Buang air yang tercampur dengan
kran atau selang yang telah disambungkan di bagian bawah
wadah.
b) Ambil krim santan yang berada di bagian atas dan masak
dengan kompor dengan suhu api pembakaran berkisar 100oC –
100 oC menggunakan wajan. Panaskan hingga mendidih, dan

7
selama proses memasak agar tetap diaduk menggunakan
pengaduk agar panas yang diterima bisa merata.
c) Matikan api bila sudah terbentuk minyak dan blondo /
telengis. Lama waktu yang dibutuhkan sampai terbentuk
minyak sekitar 3 – 4 jam. Umumnya minyak tersebut
berwarna bening kekuningan, sementara blondo / telengis
berwarna coklat. Ambil blondo yang mengendap meggunakan
sendok dan tamping dengan wadah. Blondo ini masih bisa
digunakan sebagai bahan makanan.

3) Penyaringan
a) Pasang kain saring minyak dan wadah kemudian tuangkan
minyak di atasnya sedikit demi sedikit.
b) Saring ulang minyak tersebut menggunkan kertas saring atau
tissue agar diperoleh minyak VCO yang lebih bersih, jernih,
dan bening. Adapun caranya sama dengan menaruh kertas
saring di atas wadah kemudian tuang minyak tersebut di
atasnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Dishutbun Kabupaten Karangasem. 2016. Pembuatan VCO (Virgin Coconut


Oil). Karangasem

Anda mungkin juga menyukai