Anda di halaman 1dari 27

PERAN SUAMI ISTERI DALAM PEKERJAAN DOMESTIK

PERSPEKTIF QIRAAH MUBADALAH (STUDI KASUS DI DUSUN

BLARU, KELURAHAN MLILIR, KECAMATAN DOLOPO,

KABUPATEN MADIUN)

PROPOSAL SKRIPSI

Oleh :

SYIFAUL AYUNI M

NIM.101190172

Pembimbing :

Drs. H. M. MUHSIN, M.H

NIP. 196010111994031001

JURUSAN HUKUM KELUARAGA ISLAM FAKULTAS SYARIAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO

2023

i
ii
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN...................................................................................i

LEMBAR PERSETUJUAN.........................................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................................ ..iii

BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................1

B. Rumusan Masalah .....................................................................3

C. Tujuan Penelitian.......................................................................3

D. Manfaat Penelitian.....................................................................3

E. Telaah Pustaka...........................................................................5

F. Kajian Teori................................................................................5

G. MetodePenelitian........................................................................12

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian.............................................12

2. Kehadiran Peneliti..................................................................13

3. Lokasi Penelitian....................................................................13

4. Data dan Sumber data...........................................................13

a. Data..................................................................................13

b. Sumber Data....................................................................13

c. Teknik Pengumpulan Data..............................................14

d. Analisis Data...................................................................15

iii
e. Pengecekan Keabsahan data.........................................16

f. Tahapan-tahapan Penelitian….......................................18

H. Sistematika Pembahasan............................................................19

I. Daftar Pustaka Sementara..........................................................20

J. Outlines Daftar Isi…..................................................................21

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pernikahan merupakan akad yang sangat kuat untuk mentaati

perintah Allah dan melaksanakan pernikahan merupakan ibadah. Dalam

hal ini tujuan dari pernikahan untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga

yang sakinah, mawaddah dan rahmah. Dalam konsep pernikahan pada

dasarnya memiliki hak dan kewajiban bagi masing-masing pasangan

suami dan istri, sehingga nantinya terdapat peran dan tanggung jawab,

yang mana suami sebagai kepala keluarga dan istri sebagai ibu rumah

tangga.1

Eksistensi suatu relasi dan interaksi yang baik antara suami istri

merupakan sarana untuk mewujudkan kebahagiaan dan ketenangan dalam

rumah tangga. Selain itu, dibutuhkan pemenuhan dan kewajiban antara

suami dan istri dengan cara yang seimbang. Hal ini bertujuan

mengidentifikasi posisi suami istri di dalam rumah tangga.

Dalam melihat posisi suami isteri di dalam rumah tangga

menunjukkan bagaiamana keterpaduan diantaranya dalam suatu herarki

struktur keluarga dapat membentuk pola yang sudah menunjukkan

kesetaraan gender atau masih terjadi suatu ketimpangan. Jika terjadi suatu

ketimpangan biasanya peran isteri hanya menduduki wilayah pekerjaan

domestik sedangkan suami menduduki wilayah pekerjaan publik.

1
Hindu Anisah Ratna Batara Munti, Posisi Perempuan Dalam Hukum Islam Di Indonesia
(Yogjakarta: LKiS, 2005).

1
Budaya ini tercipta oleh konstuksi sosial yang menganggap bahwa

perempuan menjadi konco wingking, sehingga isteri hanya mampu

melakukan pekerjaan rumahan (domestik). Padahal secara sosial peran

laki-laki dan perempuan memiliki hak dan kewajiban yang sama terkait

perihal pekerjaan publik maupun domestik. Ini yang disebut bias gender

yang berpandangan stereotip terhadap kaum perempuan sebagai second

sex.

Di dalam keluarga hendaknya setiap pasangan memperhatikan

kewajiban dan haknya secara utuh terutama perihal peran di dalamnya.

Sebab dalam keluarga juga memerlukan suatu keseimbangan dan

kesetaraan guna mencapai suatu keharmonisan. Pada kasus ini terdapat

pandangan yang memiliki konsep ketersalingan (Mubadalah), melihat

pasangan suami isteri memiliki peran yang sama dalam pekerjaan

domestik, sehingga peran itu tidak dibebankan pada isteri saja tetapi suami

juga berhak berperan dalam pekerjaan domestik.

Seperti halnya yang di lakukan beberapa keluarga di Dusun Blaru.

Kel. Mlilir ini, tanpa disadari mereka telah melaksanakan konsep

Mubadalah. Pasangan suami istri bisa menerapkan prinsip kesalingan atau

Mubadalah dalam rumah tangganya dengan cara membagi pekerjaan

domestik untuk dilakukan bersama dengan pasangannya, saling

menghargai, saling percaya, dan saling membagi tugas mengasuh dan

merawat anak.

Dalam hal ini penulis akan menjadikan Qira’ah Mubadalah sebagai

alat untuk menjelaskan bagaimana peran pekerjaan domestik suami istri

2
yang telah di jabarkan baik dalam al-qur’an maupun hadist.2 Mubadalah

mencoba menguraikan dari peranan seorang suami dan isteri dalam

menjalankan tugas-tugasnya di dalam rumah tangga terutama dalam

pekerjaan domestik yang sesuai dengan aturan dan koridor islam yang di

bahas di dalam Qiraah Mubadalah untuk melihat keseimbangan dan

keharmonisan..

Qira’ah Mubadalah menjadi alat analisis peneliti dalam melihat

realitas tentang pekerjaan domestik yang dilakukan suami isteri di Dususn

Bluru, Kelurahan Mlilir. Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang diatas

peneliti mengambil judul penelitian “Peran Suami Isteri Dalam Pekerjaan

Domestik Perspektif Qiraah Mubadalah (Studi Kasus Di Dusun Blaru,

Kelurahan Mlilir, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun)”

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana peran suami istri dalam pekerjaan rumah tangga pada

masyarakat Dusun Blaru, Kelurahan Mlilir, Kecamatan Dolopo,

Kabupaten Madiun perspektif Qiorah Mubadalah?

2. Bagaiamana peran suami istri dalam pola asuh anak pada masyarakat

Dusun Blaru, Kelurahan Mlilir, Kecamatan Dolopo, Kabupaten

Madiun perspektif Qiroah Mubadalah?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian tersebut

adalah sebagai berikut:

2
Faqihuddin Abdul Kodir, Qiraah Mubadalah (Yogjakarta: IRCiSoD, 2019).

3
1. Untuk mengetahui peran suami isteri dalam pekerjaan rumah tangga

pada masyarakat Dusun Blaru, Kelurahan Mlilir, Kecamatan Dolopo,

Kabupaten Madiun perspektif Qiorah Mubadalah.

2. Untuk mengetahui peran suami isteri dalam pola asuh anak pada

masyarakat Dusun Blaru, Kelurahan Mlilir, Kecamatan Dolopo,

Kabupaten Madiun perspektif Qiorah Mubadalah.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberi

sumbangan pemikiran bagi masyarakat terutama terkait peran

suami isteri dalam melaksanakan pekerjaan rumah tangga dan

mengasuh anak yang dikaji dari Qiraah Mubadalah.

b. Dapat dijadikan sebagai bahan kajian bagi kalangan akademisi

maupun praktisi yang mengkaji tentang Gender.

c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan penelitian

selanjutnya sebagai bahan penelitiannya yang sesuai dengan

peran suami isteri dalam pekerjaan domestik yang dikaji dari

Qiraah Mubadalah.

2. Manfaat Praksis

a. Bagi penulis, dari hasil penelitian ini dapat memberikan

tambahan pengetahuan tentang bagaimana peran suami istri

dalam hal pekerjaan domestik yang saling terpenuhi terutama

dalam pekerjaan rumah tangga dan pola asuh anak. Sehingga

penelitian ini dapat memperkaya ilmu pengetahuan dan

4
pengalaman yang akan bermanfaat bagi kehidupan penulis.

b. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan mampu memberikan

pemahaman kepada pembaca. Kemudian dapat membantu

menyebarluaskan mengenai konsep keseimbangan/ketersalingan

peran domestik suami istri kepada masyaratakat.

E. Telaah Pustaka

Beberapa hasil penelitian atau tulisan yang sudah ada yang pernah

diteliti dan yang memiliki keterkaitan dengan penelitian yang dilakukan

penulis serta menjelaskan mengenai perbedaan penelitian-penelitan

terhadap penelitan yang dilakukan penulis. Penelitian berikut juga sebaga

landasan penentu posisi penelitian yang dilakukan peneliti. Ada beberapa

penelitian berupa skripsi yang jadi rujukan sebagai berikut:

Beberapa hasil penelitian atau tulisan yang sudah ada yang pernah

diteliti dan yang memilki keterkaitan dengan penelitian yang dilakukan

penulis serta menjelaskan mengenai perbedaan mengenai penelitian-

penelitian terhadap penelitian yang dilakukan penulis.

Pertama, skripsi dari Marsumi Zulnaitin Istiqomah (IAIN

Ponorogo, 2022) dengan judul “Perspektif Hukum Islam Tentang

Pembagian Peran Suami Istri Pada Keluarga Yang Berprofesi Sebagai

Dosen Iain Ponorogo”. Pada penelitian ini memiliki rumusan masalah

diantaranya ; (1) Bagaimana perspektif hukum Islam terhadap pembagian

peran domestik suami istri yang berprofesi sebagai dosen?, (2) Bagaimana

perspektif hukum Islam terhadap pembagian peran publik suami istri yang

5
berprofesi sebagai dosen?.3 Dalam penelitian ini memiliki kesimpulan

dalam pekerjaan domestik isteri masih memegang penuh, sehingga beban

ganda di rasakan oleh si isteri dengan melakukan pekerjaan domestik

maupun publik. Perbedaan dengan penelitian ini lebih fokus membahas

tentang pekerjaan domestik yang melihat suami isteri dalam melakukan

pekerjaan didalam rumah tangga.

Kedua, Skripsi yang ditulis oleh Dafa Aliffian (IAIN Salatiga,

2020) dengan judul, “Pembagian Peran Suami Istri pada Keluarga

Perempuan Karir Perspektif Kesetaraan Gender dan Hukum Islam (Studi

pada Keluarga Perempuan Karir di Dinas Pengendalian Penduduk,

Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak

Kabupaten Temanggung)”, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

(1) Bagaimana pembagian peran suami istri pada keluarga perempuan

karir? (2) Bagaimana pandangan istri terhadap pembagian peran tersebut?

(3) Bagaimana pandangan kesetaraan gender dan hukum Islam terhadap

pembagian peran tersebut?.4 Dalam penelitian ini disimpulkan bahwa

pembagian peran suami istri pada keluarga perempuan lebih mendominasi

dalam pekerjaan public maupun domestik. Sehingga perpektif kesetaraan

gender melihat hal ini perempuan atau si isteri mengalami beban ganda.

Perbedaannya penelitian ini terdapat pada alat analisis yang digunakan

yaitu konsep qiraah muibadalah yang melihat ketersalingan suami isteri

3
Marsumi Zulnaitin Istiqomah, “Perspektif Hukum Islam Tentang Pembagian Peran
Suami Istri Pada Keluarga Yang Berprofesi Sebagai Dosen Iain Ponorogo” (IAIN Ponorogo,
2020).
4
Dafa Aliffian, “Pembagian Peran Suami Istri Pada Keluarga Perempuan Karir Perspektif
Kesetaraan Gender Dan Hukum Islam (Studi Pada Keluarga Perempuan Karir Di Dinas
Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, Dan Perlindungan Anak
Kabupaten Temangg” (Skripsi, IAIN Salatiga, 2020).

6
dalam pekerjaan domestik.

Ketiga, sekripsi Syafaatin Fransiska Yuliandra (Universitas Islam

Malang, 2020) dengan judul “Peran Istri Sebagai Pencari Nafkah Utama

Perspektif Mubadalah Dan Undang-Undang No. 1 Tahun 1974”.

Rumusan masalah dalam penelitian ini (1) Bagaimana peran istri sebagai

pencari nafkah utama perspektif mubadalah?, (2) Bagaimana peran istri

sebagai pencari nafkah utama perspektif Undangundang No. 1 Tahun

1974.5 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan konsep Mubadalah

sebagai alat analisis yang melihat peran seorang isterim dalam mencari

nafkah keluarga. Peneliti memberi kesimpulan seorang isteri yang mencari

nafkah tidak menjadi suatu permasalahan malah dianggap suatu

kemaslahatan di dalam keluarga. Perbedaan dari penelitian ini terdapat

pada analisis mubadalah yang ditujukan untuk melihat pekerjaan domestik

seorang suami istri untuk suatu kemaslahatan didalam keluarga.

F. Kajian Teori

Teori dalam penelitian ini menggunakan teori yang berhubungan

dengan isi penelitian yakni teori pekerjaan domestik terkait pekerjaan

rumah tangga dan pola asuh anak serta teori qira’ah mubadalah.

Berdasarkan hal tersebut, berikut ini peneliti uraikan sebagai rencana

landasan teori penelitian:

1. Pengertian Mubadalah

Mubâdalah berasal dari bahasa Arab yaitu berarti untuk

hubungan fisik dan non-fisik, seperti toleransi. Ini juga bisa diartikan

5
Syafaatin Fransiska Yuliandra, “Peran Istri Sebagai Pencari Nafkah Utama Perspektif
Mubadalah Dan Undang-Undang No. 1 Tahun 1974” (Skripsi UIN Malang, 2020).

7
sebagai timbal balik atau mutualitas. Istilah ini merujuk pada gerakan

pemahaman dan perlawanan terhadap segala bentuk nilai dan perilaku

tirani, hegemonik, diskriminatif serta pergeseran norma dan cara

pandang tentang hubungan antara perempuan dan laki-laki yang

mengarah pada nilai kebersamaan, solidaritas, kerjasama,

persamaan, dan kebersamaan, untuk mencapai kehidupan yang lebih

baik, adil, damai, dan sejahtera. Khususnya, demi kepuasan dalam

hidup ini dan selanjutnya. Mereka berada di halaman yang sama.

2. Qira’ah Mubadalah

Qiro’ah Mubadalah yaitu bentuk kesalingan (mufa’alah) dan

kerja sama antar dua pihak (musyarakah), untuk tercapainya narasi

islam yang menempatkan laki-laki dan perempuan setara sebagai

manusia. Qiro’ah mubadalah disini akan memudahkan kita untuk

menggali pesan-pesan umum yang secara literal hanya ditunjukan pada

salah satu pihak, yakni suami atau istri. Sebagaimana pesan dari surat

al-Baqarah ayat 187;

ٌ َ‫اس لَّكُ ْم َوأَنت ُ ْم ِلب‬


‫اس لَّ ُه َّن‬ ٌ َ‫هُ َّن ِلب‬
Artinya: “mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun ialah pakaian

baginya”.

Berdasarkan ayat di atas dapat dilihat bahwa konsep suami isteri

dalam berumah tangga memiliki ketersalingan. Suami merupakan

pakaian bagi isteri isteri juga merupakan pakaian bagi suami. Keduanya

saling menjaga dan melengkapi sebagaimana untuk menuju keluarga

yang seimbang dan harminis.

8
Konsep mubadalah sesungguhnya adalah konsep ketersalingan

dalam perihal laki-laki dan peremuan atau suami isteru dalam keluarga.

Kemudian dari pada itu mubadalah disisi lain merupakan satu metode

yang secara langsung berintegrasi dengan isu-isu gender, lebih daripada

itu, sesungguhnya konsep mubadalah justru menjadi penyeimbang dari

teori gender yang liberal. Liberal yang dimaksud adalah berlebihan

dalam menyikapi Hak Asasi Manusia, sehingga menimbulkan tuduhan-

tuduhan negative terhadap laki-laki, dengan argument kesetaraan.

Konsep mubādalah sesungguhnya dapat dijadikan sebagai kaidah

penafsiran teks, dan lebih daripada itu juga dapat menggagas fikih

corak baru yang ketersalingan, terutama yang terkait dengan isu-

isu relasi gender

Akibatnya, karya sastra yang dihasilkan dengan cara laki-

laki mungkin ditujukan kepada perempuan, sedangkan sastra

feminin bisa juga berisi laki-laki. Selama konsep teks bersifat global

dan semua gender terwakili. Sementara itu, pemisahan tulisan laki-laki

dan perempuan telah melahirkan banyak interpretasi gender Islam

yang absolut, seksis, tidak setara, dan mendorong berbagai bentuk

kekerasan terhadap perempuan.

Kontradiksi ini juga memunculkan budaya dominasi yang

hegemonik dan akhirnya berbahaya yang bergeser dari satu gender

ke gender berikutnya.

3. Peran Pekerjaan Rumah Tangga Suami Istri

Dalam konsep umum Hak bagi suami istri telah diatur dalam

9
pasal 31 Undangundang Republik Indonesia nomor 1 tahun 1974

tentang perkawinan, yaitu : “(1) Hak dan kedudukan istri adalah

seimbang dengan hak dan kedudukan suami dalam kehidupan rumah

tangga dan pergaulan hidup bersama dalam masyarakat. (2) Masing-

masing pihak berhak untuk melakukan perbuatan hukum. (3) Suami

adalah kepala keluarga dan istri ibu rumah tangga”.

Disamping memiliki hak yang diatur dalam Undangundang,

suami istri juga memiliki kewajiban yang harus mereka lakukan,

diantara kewajiban tersebut sebagaimana yang tertera dalam pasal 33

Undang-undang No. 1 tahun 1974 : “Suami istri wajib saling cinta

mencintai hormat menghormati setia dan memberi bantuan lahir batin

yang satu kepada yang lain” .

Maka dengan demikian asas keseimbangan suami istri yang

didasarkan tugasnya masing masing dalam pekerjaan domestik di jaga

dengan baik maka akan membentuk suatu keluarga yang harmonis.

Suatu peran di dalam keluarga pada wilayah domestik tidak ada batasan

antara suami atau isteri siapa yang bersih-bersih rumah, memasak dan

pekerjaan domestik lainnya semua berhak melakukan pekerjaan itu.

Kesamaan anatara laki-laki dengan perempuan dapat dilihat pada ayat

al-Quran surat al-Baqarah ayat 228:

ۡ ۡ ِ ِ َٰ
‫ادٓواْ إِ ۡص َٰلَحٗا َوََلُ َّن ِمث ُل‬
َُ ‫كإ‬
‫َر‬‫أ‬ ‫ن‬ َ ‫َح ُّق بَِرِّد ِه َّن ِِف َذل‬
َ ‫َوبُ ُعولَتُ ُه َّن أ‬

ِ ‫ٱلَّ ِذي علَ ۡي ِه َّن بِ ۡٱلم ۡعر‬


‫وف‬ُ َ َ

10
“dan perempuan mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya

menurut cara yang ma’ruf” (Al-Baqarah (2); 228).

Berdasarkan ayat di atas menunjukkan keberadaan posisi antara

laki-laki dan perempuan sama dalam hal perbuatan amal. Sehingga

tidak menjadi penghalang atau batas jurang pemisah yang meletakkan

lebih rendah diantaranya, terutama dalam pekerjaan rumah tangga.

Penafsiran yang dilakukan oleh Faqihuddin Abdul Kodir dalam

mafhum mubadalah yang menginterprestasikan ayat-ayat al-Qur’an,

menempatkan laki-laki dan perempuan secara setara. Tidak hanya itu,

metode mubadalah ini juga memberikan cara pandang yang signifikan

untuk membangun sinergis terhadap kemaslahatan antara laki-laki dan

perempuan.

Kewajiban laki-laki dan perempuan dalam rumah tangga

(keluarga) terdiri dari tiga hal yakni relasi yang baik (mu’asyarah bi al-

ma’ruf), nafkah harta dan layanan seks. Laki-laki dan perempuan dalam

mewujudkan keadilan dalam rumah tangga, harus adanya kesalingan,

seperti halnya saling bermusyawarah, saling mewujudkan demokrasi

dan saling berbuat baik dalam pergaulan.

4. Peran Suami Isteri dalam Pola Asuh Anak

Pola asuh menjadi suatu kerangka konsep dalam mengasuh anak

yang dilakukan oleh orang tua atau pengasuh. Dalam penelitian kali ini

pola asuh yang diuraikan ialah pola asuh orang tua atau oleh suami dan

isteri sebagai peran domestik keduanya. Kewajiban sebagai orang tua

ialah mendidik anak-anaknya untuk tumbuh dan berkembang, maka

11
sentuhan asuhan dari sejak lahir (dini) pola asuh orang tua sangat

mempengaruhi.

Namun dalam hal ini mengasuh merupakan suatu pekerjaan

yang dilakukan oleh suami isteri dalam menemani mendampingi anak

yang mulai tumbuh dari usia dini hingga menuju dewasa. Sehingga

pekerjaan ini bisa dilakukan oleh suami atau isteri tanpa memberi

kewajiban si isteri saja. Dalam melakukan asuh kepada anak, suami

isteri bekerja sama mendidik dan mengarahkan si anak, seperti memberi

nasihat, menemani bermain kemudian saling mengingatkan antara

suami dengan isteri.

Keterpaduan suami isteri dalam mengasuh anak akan

membentuk karakter pada anak. Karakter baik lahir dari cara asuh yang

baik, dari sini peran suami isteri yang menjadi seorang ayah dan ibu

bisa menjadi teladan yang baik. Sehingga ketersalingan peran antara

suami isteri yang memiliki peran mendampingi si anak dapat menjadi

konsep keseimbangan si anak dalam menyerap pendidikan keluarga

kemudian tumbuh.

G. Metode Penelitian

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research).

Penelitian lapangan pada hakekatnya merupakan metode untuk

menemukan secara khusus dan realistik apa yang tengah terjadi

pada lingkungan Dusun blaru Kel.Mlilir Kec. Dolopo Kab.Madiun.

Sehingga data yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan.

12
2. Kehadiran Penelitian

Sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam penelitian

ini, yaitu penelitian kualitatif. Kehadiran peneliti di lapangan

sangat penting dan diperlukan secara optimal. Peneliti merupakan

salah satu kunci yang secara langsung mengamati, mewancarai,

observasi, dan melakukan penelitian.

3. Lokasi Penelitian (untuk penelitian lapangan)

Lokasi penelitian ini bertempat di Dusun blaru Kel.Mlilir

Kec. Dolopo, Kab.Madiun. Peneliti memilih penelitian disana

dikarenakan Dusun blaru Kel.Mlilir Kec. Dolopo Kab.Madiun

merupakan desa yang memiliki keberagaman kultur keluarga yang

berbeda-beda.

4. Data dan Sumber Data

a. Data

Data adalah fakta, informasi, atau keterangan yang

merupakan bahan baku dalam penelitian untuk dijadikan bahan

pemecahan masalah. Dalam penyusuhan skripsi peneliti

membutuhkan data seperti data mengenai pelaksanaan hak dan

kewajiban suami istri secara umum dan dalam qiraah

mubadalah.

b. Sumber Data

1) Sumber Data Primer

Sumber data primer dalam penelitian ini adalah

kata-kata atau informasi yang penulis dapatkan dari

13
Sumber data primer dalam penelitian ini adalah kata-kata

atau informasi yang penulis dapatkan dari informan. Data

primer adalah sumber penelitian yang diperoleh secara

langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara).

Sumber penelitian primer diperoleh para peneliti untuk

menjawab pertanyaan penelitian.

Dalam hal ini peneliti langsung mewawancarai

kepada para pihak yang terkait, antara lain: (1). Tokoh

Masyarakat; (2). Masyarakat secara umum;

2) Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah

data yang bersifat membantu bahan pelengkap peneliti.

Sumber data sekunder diperoleh dari beberapa literatur

dokumen, seperti buku, jurnal penelitian, dan publikasi

internet yang berkaitan dengan hak dan kewajiban suami

istri dalam keluarga.

5. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang akan

digunakan peneliti adalah:

a. Wawancara (Interview), yaitu sebuah percakapan antara dua

orang atau lebih yang pertanyaanya ditujukan oleh peneliti

kepada subjek atau sekelompok subjek penelitian untuk

dijawab.6 Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara dengan

6
Haris Herdiansyah, Wawancara, Observasi, Dan Focus Groups (Jakarta: PT. Raja
Grafindo, 2013).

14
para pihak yang berhubungan dengan penelitian yang peneliti

angkat

b. Observasi, yaitu suatu kegiatan mencari data yang dapat

digunakan untuk memberikan suatu kesimpulan atau diagnosa.7

Orang yang melakukan observasi disebut pengamat penuh

(observer) dan pihak yang diobservasi disebut terobservasi

(observe). Dalam hal ini peneliti mengamati bagaimana hak dan

kewajiban suami-istri ini dapat terpenuhi dan terlaksana dengan

baik di Dusun Blaru Kel. Mlilir Kec. Dolopo Kab. Madiun

c. Dokumentasi, dokumen bisa berupa tulisan, gambar, atau karya-

karya monumental, dari seseorang. Dokumentasi ini merupakan

pelengkap dari observasi serta wawancara dalam penelitian

kualitatif.

6. Analisis Data

Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan

dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data,

memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,

mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa

yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang

dapat dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan

kepada orang lain.8

Analisis data merupakan proses penyederhanaan data ke

dalam bentuk yang lebih mudah dipahami. Aktifitas dalam analisis


7
Ibid.
8
Ariesto Hadi Sutopo dan Adrianus Arief, Terampil Mengolah Data Kualitatif Dengan
NVIVO (Jakarta: Kencana Prenada Media Grub, 2010).

15
data terdiri atas:

a. Collection : Pengumpulan data.

b. Reducation: mengambil data yang penting. Tujuan dari

reduksi adalah menyeleksi data-data yang diperoleh dari

hasil penelitian, baik dengan cara wawancara, observasi

maupun dokumentasi.

c. Display: memasuksan hasil reduksi kedalam peta-peta.

Tujuannya agar dapat dengan mudah disajikan dalam

laporanpenelitian.

d. Conclution: penarikan kesimpulan yang mana dalam

penelitian awal bersifat sementara dan akan berubah bila

ditemukan data-data baru dan bukti-bukti kuat

dilapangan.9

7. Pengecekan Keabsahan Data

Keabsahan data dalam suatu penelitian ditentukan dengan

menggunakan kriteria kredibilitas. Yang dapat ditentukan dengan

beberapa teknik agar keabsahan data dapat di pertanggung

jawabkan. Karakteristik utama penelitian kualitatif adalah

melakukan penelitian dalam kondisi yang alamiah, langsung ke

sumber data, dan peneliti menjadi instrumen kunci, menyajikan

data-data dalam bentuk kata-kata atau gambar, dan tidak

menekankan pada angka-angka, mengutamakan proses dari pada

produk, melakukan analisis data secara induktif, dan lebih

9
Ibid.

16
menekankan makna dibalik data yang diamati. Dalam penelitian

ini, untuk menguji kredibilitas data menggunakan teknik sebagai

berikut:

a. Perpanjangan Pengamatan

Peneliti tinggal di lapangan penelitian sampai kejenuhan

pengumpulan data tercapai. Perpanjangan pengamatan peneliti

akan memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan data

yang dikumpulkan. Dengan perpanjangan pengamatan ini,

peneliti mengecek kembali apakah data yang telah diberikan

selama ini setelah dicek kembali pada sumber data asli atau

sumber data yang lain ternyata tidak benar, maka peneliti

melakukan pengamatan lagi lebih luas dan mendalami

sehingga diperoleh data yang pasti kebenarannya.10 Dalam

perpanjangan pengamatan ini memastikan keabsahan data,

sehingga peneliti ke lapangan kembali untuk memastikan data

yang diperoleh sudah benar atau masih ada yang perlu

diperbaiki dan ditambah.

b. Ketekunan Pengamatan

Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan

secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan konsisten

mencari data dan mempertajam pisau analisis maka kepastian

data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan

sistematis. Meningkatkan ketekunan disini juga harus sesuai

10
Fauzan Ghony M, Djunaidi dan Almashur, Metode Penelitian Kualitatif (Yogjakarta:
Ar-Ruzz Media, 2012).

17
dengan unsur-unsur yang diperlukan oleh peneliti, yang mana

relevan dengan persoalan atau isu yang sedang di cari,

kemudian memusatkan diri pada hal-hal yang berhubungan

dengan hal yang di teliti secara lebih rinci. Demikian juga

dengan meningkatkan ketekunan maka, peneliti dapat

memberikan deskripsi data yang akurat dan sistematis tentang

apa yangdiamati.

c. Triangulasi

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan

sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan

berbagai cara, dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat

triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpilan data, dan

waktu. Pada penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi

sumber. Dimana peneliti melakukan pengecekan data tentang

keabsahannya, membandingkan hasil wawancara dengan isi

suatu dokumen dengan memanfaatkan berbagai sumber data

informasi sebagai bahan pertimbangan. Dalam hal ini peneliti

membandingkan data hasil observasi dengan data hasil

wawancara, dan juga membandingkan hasil wawancara dengan

wawancara lainnya yang kemudian diakhiri dengan menarik

kesimpulan sebagai hasil temuan lapangan.11

8. Tahapan-Tahapan Penelitian

a. Tahap pra lapangan, menyusun rancangan penelitian, memilih

11
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2009).

18
lapangan penelitian, mengurus perizinan, menjajaki dan

menilai keadaan lapangan, memilih dan memanfaatkan

informan, menyiapkan perlengkapan penelitian dan

menyangkut persoalan etika penelitian.

b. Tahap pekerjaan lapangan meliputi memahami latar penelitian

dan persiapan diri, memasuki lapangan dan berperan serta

sambil mengumpulkan data.

c. Tahap analisis data meliputi analisis selama dan setelah

pengumpulan data.

H. Sistematika Pembahasan

Rencana pembahasan dalam penelitian ini dibagi kedalam beberapa

bab yang masing-masing bab mempunyai sub-sub bab, dan masing-masing

rangkaian satuan pembahasan.

Bab I bab ini terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan,

penelitian, manfaat penelitian, telaah pustaka, metode penelitian serta

sistematika pembahasan.

Bab II bab ini berisi uraian mengenai landasan teori Qiraah

Mubadalah dalam melihat keseimbangan antara laki-laki dengan

perempuan. Kemudian menguraikan perihal peran suami isteri dalam

pekerjaan domsetik yang meliputi pekerjaan rumah tangga dan pola asuh

anak.

Bab III dalam bab ini, penulis mendeskripsikan hasil yang diperoleh

dari lapangan yaitu praktik peran suami isteri dalam pekerjaan domestik

19
yang meliputi pekerjaan rumah tangga dan pola asuh anak di Dusun Blaru,

Kelurahan Mlilir, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun.

Bab IV merupakan pembahasan yang berisi analisis atas semua

jawaban dari rumusan masalah yang terdapat dalam penelitian ini, yaitu

mengenai bagaimana peran domestik suami isteri yang meliputi pekerjaan

rumah tangga dan pola asuh anak perspektif qiroah mubadalah.

Bab V dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran dari hasil penelitian

yang telah dibahas oleh peneliti.

I. Daftar Pustaka Sementara

Aliffian, Dafa. “Pembagian Peran Suami Istri Pada Keluarga Perempuan Karir
Perspektif Kesetaraan Gender Dan Hukum Islam (Studi Pada Keluarga
Perempuan Karir Di Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana,
Pemberdayaan Perempuan, Dan Perlindungan Anak Kabupaten Temangg.”
Skripsi, IAIN Salatiga, 2020.

Arief, Ariesto Hadi Sutopo dan Adrianus. Terampil Mengolah Data Kualitatif
Dengan NVIVO. Jakarta: Kencana Prenada Media Grub, 2010.

Ghony M, Djunaidi dan Almashur, Fauzan. Metode Penelitian Kualitatif.


Yogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012.

Herdiansyah, Haris. Wawancara, Observasi, Dan Focus Groups. Jakarta: PT.


Raja Grafindo, 2013.

Istiqomah, Marsumi Zulnaitin. “Perspektif Hukum Islam Tentang Pembagian


Peran Suami Istri Pada Keluarga Yang Berprofesi Sebagai Dosen Iain
Ponorogo.” IAIN Ponorogo, 2020.

Kodir, Faqihuddin Abdul. Qiraah Mubadalah. Yogjakarta: IRCiSoD, 2019.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya, 2009.

Ratna Batara Munti, Hindu Anisah. Posisi Perempuan Dalam Hukum Islam Di
Indonesia. Yogjakarta: LKiS, 2005.

Yuliandra, Syafaatin Fransiska. “Peran Istri Sebagai Pencari Nafkah Utama


Perspektif Mubadalah Dan Undang-Undang No. 1 Tahun 1974.” Skripsi UIN
Malang, 2020.

20
J. Outline Daftar Isi Skripsi

HALAMAN JUDUL

LEMBAR

PERSETUJUAN

LEMBAR

PENGESAHAN

MOTTO

HALAMAN

PERSEMBAHAN

ABSTRAK

KATA

PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Manfaat Penelitian

E. Telaah Pustaka

F. Metode Penelitian

21
BAB II TEORI

A. Qiraah Mubadalah

1. Pengertian Qiraah Mubadalah

2. Ruang Lingkup Qiraah Mubadalah

3. Konsep Mubadalah

B. Peran Domestik Keluarga

1. Pngertian Peran Domestik

2. Hak dan Kewajiban Suami Isteri di Dalam Pekerjaan

Domestik

3. Peran Suami Isteri Dalam Pekerjaan Rumah Tangga

4. Peran Suami Isteri Dalam Mengasih Anak

BAB III DATA

a. Profil Dusun blaru Kel.Mlilir Kec. Dolopo Kab.Madiun

b. Pelaksanaan Peran Suami Isteri Dalam Pekerjaan Rumah

Tangga di Dusun Blaru Kel.Mlilir Kec. Dolopo Kab.Madiun.

c. Pelaksanaan Peran Suami Isteri Dalam pola Asuh Anak di

Dusun Blaru Kel.Mlilir Kec. Dolopo Kab.Madiun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Peran Suami Istri Dalam Pekerjaan Rumah Tangga

di Dusun Blaru Kel.Mlilir Kec. Dolopo Kab.Madiun

Prespektif Qira’ah Mubadalah

22
B. Analisis Peran Suami Istri Dalam Pola Asuh Anak di Dusun

Blaru Kel.Mlilir Kec. Dolopo Kab.Madiun Prespektif

Qira’ah Mubadalah

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

23

Anda mungkin juga menyukai