Anda di halaman 1dari 4

1.

PENGERTIAN BLUD
BLUD adalah singkatan dari "Badan Layanan Umum Daerah." Ini adalah suatu bentuk
organisasi di Indonesia yang bertujuan untuk mengelola dan menyelenggarakan pelayanan publik
atau layanan umum di tingkat daerah. BLUD didirikan dengan tujuan untuk meningkatkan
efisiensi, fleksibilitas, dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana publik.
Dalam konteks BLUD, dana yang digunakan untuk pemberian layanan dihasilkan melalui
penerimaan pendapatan sendiri, seperti biaya pelayanan, hasil penjualan barang atau jasa, atau
pendapatan lain yang diperoleh dari sumber-sumber non-APBD (Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah). Dengan kata lain, BLUD menggunakan pendapatan yang dihasilkan dari
layanan atau kegiatan yang mereka sediakan untuk mendukung operasional mereka, berbeda
dengan entitas yang sepenuhnya mengandalkan dana dari anggaran pemerintah daerah.
Sebagai contoh, rumah sakit milik pemerintah daerah yang dijalankan sebagai BLUD akan
mengumpulkan biaya dari pasien yang menerima perawatan medis. Pendapatan ini kemudian
digunakan untuk mendukung operasional rumah sakit, termasuk pembelian obat-obatan,
peralatan medis, dan gaji staf. BLUD merupakan bagian dari upaya reformasi pengelolaan
keuangan pemerintah di Indonesia untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas
dalam pengelolaan dana publik serta memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.
BLUD PUSKESMAS
BLUD Puskesmas adalah sebuah Badan Layanan Umum Daerah yang berfokus pada
penyelenggaraan pelayanan kesehatan di tingkat puskesmas atau pusat kesehatan masyarakat.
Puskesmas adalah unit pelayanan kesehatan yang bertanggung jawab untuk memberikan
pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif kepada masyarakat di suatu wilayah
tertentu.
Ketika sebuah Puskesmas diubah menjadi BLUD (Badan Layanan Umum Daerah), berarti
pengelolaannya disesuaikan dengan prinsip-prinsip BLUD yang mencakup penggunaan
pendapatan sendiri dan berusaha mandiri dalam pengelolaan keuangannya. Ini berarti Puskesmas
BLUD akan mengumpulkan pendapatan dari penerimaan berbagai layanan kesehatan, seperti
konsultasi dokter, pemeriksaan laboratorium, dan layanan kesehatan lainnya yang mereka
sediakan.
Pendapatan yang diperoleh dari pelayanan tersebut kemudian digunakan untuk mendukung
operasional Puskesmas, termasuk pembelian obat-obatan, peralatan medis, pembayaran gaji staf,
dan pemeliharaan fasilitas.
Keputusan untuk mengubah Puskesmas menjadi BLUD bertujuan untuk meningkatkan efisiensi,
transparansi, dan akuntabilitas dalam pengelolaan layanan kesehatan di tingkat puskesmas.
Dengan pendekatan BLUD, diharapkan Puskesmas dapat lebih mandiri dalam memenuhi
kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat setempat dan dapat meningkatkan kualitas pelayanan
yang mereka berikan. Ini juga dapat membantu mengoptimalkan penggunaan dana publik dalam
sektor kesehatan.
2. PERSIAPAN BLUD
PERSIAPAN BLUD, atau Badan Layanan Umum Daerah, adalah sebuah langkah
penting dalam reformasi pengelolaan keuangan pemerintah di Indonesia. Untuk melaksanakan
persiapan BLUD dengan baik, diperlukan pelatihan dan pendampingan yang efektif.
Pendampingan dalam persiapan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) adalah proses
bimbingan dan dukungan yang diberikan kepada entitas atau tim yang sedang melakukan
transformasi atau persiapan untuk menjadi BLUD. Tujuan utama pendampingan adalah
membantu entitas tersebut dalam mengatasi berbagai tantangan dan memastikan bahwa
persiapan BLUD berjalan dengan sukses. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil
dalam pelatihan dan pendampingan persiapan BLUD:
1. Pemahaman Konsep BLUD: Pertama-tama, semua pihak yang terlibat dalam persiapan
BLUD harus memiliki pemahaman yang kuat tentang konsep dan prinsip dasar BLUD.
Ini mencakup pemahaman tentang cara BLUD memungkinkan fleksibilitas pengelolaan
keuangan yang lebih besar dan pertanggungjawaban yang lebih baik.
2. Pemahaman Hukum dan Peraturan Terkait: Para peserta pelatihan harus memahami
hukum dan peraturan yang berlaku untuk BLUD. Ini termasuk Peraturan Menteri Dalam
Negeri tentang BLUD, ketentuan perpajakan, dan regulasi keuangan lainnya.
3. Pemahaman Sistem Akuntansi: BLUD harus memiliki sistem akuntansi yang baik.
Pelatihan harus mencakup pemahaman tentang bagaimana mengelola anggaran,
menghitung pendapatan, dan mengendalikan pengeluaran.
4. Manajemen Keuangan: Pelatihan harus fokus pada manajemen keuangan yang efektif.
Ini meliputi perencanaan anggaran, pemantauan pengeluaran, dan pelaporan keuangan
yang tepat waktu.
5. Sistem Informasi Manajemen: BLUD perlu memiliki sistem informasi manajemen
yang solid. Ini termasuk pemahaman tentang penggunaan teknologi informasi untuk
memantau kinerja dan efisiensi operasional.
6. Pendampingan Lapangan: Selain pelatihan, penting juga untuk memberikan
pendampingan lapangan kepada tim BLUD selama proses persiapan. Ini dapat dilakukan
oleh konsultan yang berpengalaman atau pihak eksternal yang memiliki pengetahuan
mendalam tentang BLUD.
7. Pengembangan SOP: Standar Operasional Prosedur (SOP) yang jelas dan
terdokumentasi adalah kunci dalam persiapan BLUD. Pelatihan harus mencakup
pengembangan SOP yang sesuai dengan praktik terbaik.
8. Pemahaman Kinerja: Tim BLUD harus memahami indikator kinerja yang relevan dan
cara mengukurnya. Ini akan membantu mereka dalam memantau dan meningkatkan
kinerja BLUD secara berkelanjutan.
9. Pendampingan Jangka Panjang: Persiapan BLUD bukanlah tugas yang selesai setelah
pelatihan awal. Penting untuk memberikan pendampingan jangka panjang untuk
memastikan bahwa BLUD beroperasi dengan efektif dan sesuai dengan tujuan reformasi
keuangan.
10. Evaluasi Rutin: Selama proses persiapan dan operasi BLUD, evaluasi rutin harus
dilakukan untuk mengidentifikasi masalah dan peluang perbaikan. Ini akan
memungkinkan BLUD untuk terus berkembang dan meningkatkan kinerjanya.
Penting untuk mencatat bahwa persiapan BLUD adalah sebuah proses yang kompleks dan
memerlukan komitmen yang kuat dari semua pihak terkait. Dengan pelatihan dan pendampingan
yang tepat, BLUD dapat menjadi instrumen yang efektif dalam pengelolaan keuangan
pemerintah daerah di Indonesia.
Pelatihan dan pendampingan dalam persiapan BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) adalah
dua komponen penting dalam mempersiapkan dan mengelola entitas BLUD. Berikut adalah
pengertian dari kedua konsep ini:
1. Pelatihan (Training):
Pelatihan adalah proses penyampaian pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman kepada
individu atau kelompok yang terlibat dalam persiapan dan pengelolaan BLUD. Pelatihan ini
bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan kemampuan mereka dalam melaksanakan tugas-
tugas terkait BLUD dengan baik. Ini dapat mencakup pelatihan tentang aspek-aspek berikut:
 Konsep dan Prinsip BLUD: Memberikan pemahaman yang mendalam tentang
apa itu BLUD, tujuan, manfaat, dan prinsip-prinsip dasar yang harus diikuti dalam
pengelolaannya.
 Hukum dan Peraturan Terkait: Memahami peraturan, undang-undang, dan
ketentuan yang mengatur pendirian dan operasional BLUD.
 Manajemen Keuangan: Pelatihan tentang perencanaan anggaran, pemantauan
pengeluaran, pelaporan keuangan, dan manajemen risiko keuangan.
 Sistem Akuntansi: Memahami sistem akuntansi yang digunakan dalam BLUD,
termasuk bagaimana mencatat transaksi keuangan dengan benar.
 Pengembangan SOP: Membantu dalam pengembangan Standar Operasional
Prosedur (SOP) yang sesuai untuk operasional BLUD.
 Manajemen Kinerja: Pelatihan tentang cara mengukur, melaporkan, dan
meningkatkan kinerja BLUD.
2. Pendampingan (Mentoring/Coaching):
Pendampingan dalam konteks persiapan BLUD adalah proses memberikan bimbingan,
dukungan, dan bantuan kepada individu atau tim yang sedang melaksanakan langkah-langkah
praktis dalam pendirian dan operasional BLUD. Ini dapat mencakup berbagai hal seperti:
 Pendampingan Lapangan: Pendampingan langsung di lokasi, membantu tim
BLUD dalam mengatasi tantangan konkret yang mereka hadapi dalam persiapan
BLUD.
 Saran dan Konsultasi: Memberikan saran dan konsultasi secara berkala
mengenai perencanaan, pelaporan, manajemen keuangan, atau isu-isu lain yang
relevan.
 Evaluasi dan Umpan Balik: Memberikan umpan balik berkala terhadap kinerja
dan kemajuan dalam persiapan BLUD serta membantu dalam perbaikan yang
diperlukan.
 Pendukung Motivasi: Memberikan dukungan emosional dan motivasi kepada
individu atau tim yang mungkin menghadapi tantangan psikologis dalam proses
persiapan BLUD.
Keduanya, pelatihan dan pendampingan, bekerja bersama untuk memastikan bahwa individu
atau tim yang terlibat dalam persiapan BLUD memiliki pengetahuan, keterampilan, dan
dukungan yang diperlukan untuk berhasil menjalankan tugas mereka. Ini adalah elemen penting
dalam mencapai tujuan BLUD yang efektif dalam pengelolaan keuangan pemerintah daerah.

Anda mungkin juga menyukai