Anda di halaman 1dari 12

Arisan Candra Nainggolan JURNAL Suluh Pendidikan FKIP-UHN

ISSN: 2356-2595 Volume-2, Edisi-2, September 2015


Halaman 107-118

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN


KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN KONEKSI MATEMATIS SISWA
SMP PENCAWAN MEDAN

Arisan Candra Nainggolan


Jurusan Pendidikan Matematika FKIP Universitas Katolik Santo Thomas SU
E-mail: candranainggolan1@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan komunikasi dan
koneksi matematis siswa yang memperoleh pendekatan Contextual Teaching and Learning
(CTL) lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran matematika secara biasa
(PMB). Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Kotamadya Medan. Secara acak,
dipilih satu sekolah sebagai subyek penelitian, yaitu SMP Pencawan Medan. Analisa data
dilakukan dengan Uji t dan analisis varians dua jalur (ANOVA). Hasil penelitian menunjukan
bahwa secara keseluruhan siswa yang pembelajarannya dengan pendekatan Contextual
Teaching and Learning (CTL) secara signifikan lebih baik dalam meningkatkan kemampuan
komunikasi dan koneksi matematis siswa dibandingkan siswa yang menggunakan
pembelajaran matematika secara biasa. Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti
menyarankan agar pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada pembelajaran
matematika untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dan koneksi matematis dapat
dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk menerapkan pembelajaran matematika yang
inovatif, dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan, dan memberi
kesempatan pada siswa untuk mengungkapkan gagasannya dalam bahasa dan cara mereka
sendiri.
Kata kunci : Pendekatan Kontekstual, Komunikasi Matematis, Koneksi Matematis
1. PENDAHULUAN aspeknya, seperti kurikulum, metode,
pendekatan, strategi, dan model yang
Pendidikan merupakan sarana dan
sesuai, fasilitas yang memadai dan sumber
alat yang tepat dalam membentuk
daya manusia yang profesional adalah
masyarakat dan bangsa yang dicita-citakan,
aspek yang saling berkaitan untuk mencapai
yaitu masyarakat yang berbudaya dan dapat
tujuan yang direncanakan.
menyelesaikan masalah hidup yang
dihadapinya, sebab hingga saat ini dunia Namun kenyataanya kemampuan
pendidikan dipandang sebagai sarana yang matematika siswa Sekolah Menengah
efektif dalam usaha melestarikan nilai-nilai Pertama (SMP) bangsa Indonesia saat ini
hidup. Salah satu pendidikan yang dapat masih jauh ketinggalan dari negara-negara
dilakukan adalah pendidikan di , mulai dari lain. Hal ini dapat dilihat dari hasil
pendidikan dasar, pendidikan menengah penelitian TIMSS (Trends in International
hingga pendidikan tinggi dengan segala Mathematics and Science Study). TIMSS

JSP | FKIP | UHN |hal 107

Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.


Arisan Candra Nainggolan Penerapan Pembelajaran Kontekstual…….

ISSN: 2356-2595 Volume-2, Edisi-2, September 2015

adalah studi internasional tentang prestasi orang atau 5,23 persen berasal dari kota
matematika dan sains siswa sekolah Medan. Hal yang sama juga terjadi pada
lanjutan tingkat pertama yang sekolah SMP Putri Cahaya Medan, dari
diselenggarakan setiap empat tahun sekali. pengamatan peneliti dalam empat tahun
Indonesia mulai sepenuhnya berpartisipasi terakhir ini tidak pernah siswa tamatanya
sejak tahun 1999, dimana pada waktu itu lulus Ujian Nasional (UN) 100%. Tahun
sebanyak 38 negara berpartisipasi sebagai 2008 terdapat tiga orang tidak lulus, tahun
peserta sedangkan pada tahun 2003 2009 terdapat dua orang tidak lulus dan
meningkat menjadi 46 negara dan pada tahun 2010 terdapat tiga orang tidak lulus
tahun 2007 kembali bertambah menjadi 49 serta tahun 2011 terdapat satu orang tidak
negara. Rizqi (2013) Mengatakan pada lulus. Dimana setiap tahunnya karena nilai
tahun 1999, Indonesia berada pada pelajaran matematika yang tidak memenuhi
peringkat 34 kemudian turun lagi pada standard kelusan.
tahun 2003 menjadi peringkat 35 dan tahun Rendahnya nilai matematika siswa
2007 menjadi peringkat 36. Pada tahun harus ditinjau dari lima aspek pembelajaran
2007, peringkat Indonesia jauh 16 tingkat umum matematika sebagaimana yang
di bawah Malaysia. Nilai rata-rata yang dirumuskan dalam National Council of
didapat siswa Indonesia hanya 397 Teachers of Mathematic (NCTM, 2000)
sementara rata-rata nilai seluruh negara Menggariskan peserta didik harus
yang disurvei adalah 452. mempelajari matematika melalui

Demikian juga dengan hasil pemahaman dan aktif membangun

Ujian Nasional Sekolah Menengah pengetahuan yang dimiliki sebelumnya.

Pertama (SMP) Kota Medan, masih Untuk mewujudkan hal itu, pembelajaran

belum menggembirakan, bahkan ada matematika dirumuskan lima tujuan umum

beberapa siswa berada pada level yaitu: pertama, belajar untuk

dibawah standar kelulusan. berkomunikasi; kedua, belajar untuk

Sebagaimana dikemukakan Basri bernalar; ketiga, belajar untuk memecahkan

(2010) selaku Kepala Dinas Pendidikan masalah; keempat, belajar untuk koneksi;

kota Medan menyatakan dari 6.858 dan kelima, pembentukan sikap postif

siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) terhadap matematika.

sesumatera utara yang tidak lulus Ujian Dalam kehidupan sehari-hari, kita

Nasional (UN) tahun 2010, sebanyak 2.155 tidak terlepas dari sesuatu yang namanya

JSP | FKIP | UHN |hal 108

Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.


Arisan Candra Nainggolan Penerapan Pembelajaran Kontekstual…….

ISSN: 2356-2595 Volume-2, Edisi-2, September 2015

komunikasi khususnya dalam belajar generalisasi; dan mengungkapkan kembali


matematika. Sehingga komunikasi suatu uraian atau paragraf matematika
merupakan fokus utama dalam dalam bahasa sendiri.
pembelajaran matematika. Matematika itu Sementara itu, berdasarkan temuan di
adalah bahasa dan bahasa tersebut sebagai lapangan dari beberapa hasil penelitian,
bahasa terbaik dalam komunitasnya, maka dapat diketahui bahwa kemampuan
mudah dipahami bahwa komunikasi komunikasi matematis siswa masih rendah.
merupakan esensi dari mengajar, belajar, Marzuki (2012) menyatakan rata-rata
dan meng-asses matematika. Selanjutnya kemampuan komunikasi siswa berada pada
Ruseffendi (1988:261) menyatakan hal kualifikasi kurang. Hasil penelitian yang
yang serupa yaitu, “Matematika adalah sama Rosdiana (2012) menyatakan dari
bahasa, agar dapat dipahami dengan tepat hasil observasi di lapangan yang dilakukan
kita harus menggunakan simbol dan istilah olehnya diperoleh informasi bahwa
yang cermat yang disepakati secara kemampuan siswa dalam
bersama.” Dari pernyataan ini kita bisa mengkomunikasikan ide-ide masih kurang
melihat betapa pentingnya kemampuan sekali. Begitu juga dengan pengalaman
komunikasi matematis dimiliki oleh siswa langsung penulis di SMP Putri Cahaya
karena kemampuan komunikasi matematis Medan kelas IX-1 tahun pelajaran
ini merupakan esensi dari belajar-mengajar 2011/2012. Adapun model soal tes yang
matematika. diberikan adalah:
Rauf (2004) merinci kemampuan
Gambar berikut menunjukan suatu
yang tergolong pada komunikasi matematis
ruangan
di antaranya adalah: Menyatakan suatu
situasi, gambar, diagram, atau benda nyata B

ke dalam bahasa, simbol, ide, atau model


matematis; menjelaskan ide, situasi, dan
3m
relasi matematis secara lisan atau tulisan;
mendengarkan, berdiskusi, dan menulis 5m
A
tentang matematika; membaca dengan 15 m
pemahaman suatu representasi matematika
tertulis; membuat konjektur, menyusun
argumen, merumuskan definisi, dan

JSP | FKIP | UHN |hal 109

Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.


Arisan Candra Nainggolan Penerapan Pembelajaran Kontekstual…….

ISSN: 2356-2595 Volume-2, Edisi-2, September 2015

Adapun jawaban siswa adalah seperti ”dapatkah seekor semut berjalan pada suatu
pada gambar 1.1. berikut:
diagonal ruang?”.

Kemampuan berpikir yang tidak


kalah pentingnya yang harus dimiliki oleh
siswa adalah kemampuan koneksi
matematis. Sebagaimana dikemukakan Dini
(2014) bahwa kemampuan koneksi
matematis merupakan salah satu
kemampuan berpikir tingkat tinggi yang
sangat penting dalam pembelajaran
a
( (b
matematika.
a b Namun kenyataan di lapangan, dari
) ) penelitian Ruspiani (2000: 130)
mengungkap bahwa rata-rata nilai
kemampuan koneksi matematis siswa
Sekolah Menengah Pertama (SMP) masih
rendah, nilai rata-ratanya kurang dari 60
pada skor 100, yaitu sekitar 22,2% untuk
koneksi matematis siswa dengan pokok
c d
( ( bahasan lain, 44,9% untuk koneksi
Gambar 1.1 Hasil Pekerjaan Siswa
c d matematis dengan bidang studi lain, dan
yang berhubungan dengan Komunikasi
Matematis 7,3% untuk koneksi matematika dengan
) )
Dari Gambar 1.1 di atas tidak ada kehidupan keseharian.

satupun yang dapat mengkomunikasikan Sebagai contoh pengalaman peneliti

dengan benar. Pada Gambar 1.1 a-c dapat di SMP Putri Cahaya Medan kelas VIII-1

diajukan pertanyaan, apakah jawaban pada tahun pelajaran 2011/2012, dalam

tersebut sudah merupakan jarak terpendek menyelesaikan masalah matematis sebagai

yang ditempuh semut?. Sedangkan untuk berikut: “Sebuah kapal berlayar ke arah

Gambar 1.1 d walaupun jarak yang barat dengan kecepatan 80 km/jam selama

ditempuh lebih pendek, namun dapat 1 jam. Kemudian kapal memutar ke arah
diajukan pertanyan yang menggelitik yaitu: utara dengan kecepatan 75 km/jam selama 1

JSP | FKIP | UHN |hal 110

Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.


Arisan Candra Nainggolan Penerapan Pembelajaran Kontekstual…….

ISSN: 2356-2595 Volume-2, Edisi-2, September 2015

jam 12 menit. Tentukan jarak terpendek yang dikemukakan Saragih (2007) bahwa
kapal sekarang dari tempat mula-mula!” diperlukan suatu pengembangan materi
Adapun jawaban siswa adalah seperti pembelajaran matematika yang dekat
pada Gambar 1.2. berikut: dengan kehidupan siswa, sesuai dengan
tahap berpikir siswa, serta metode evaluasi
yang terintegrasi pada proses pembelajaran
yang tidak hanya berujung pada tes akhir.
Ada banyak pendekatan pembelajaran
yang bisa kita gunakan dalam upaya
pengembangan materi pembelajaran
matematika yang dekat dengan kehidupan
siswa. Salah satu pendekatan yang diduga
a b akan sejalan dengan karakteristik
matematika dan harapan kurikulum yang
berlaku pada saat ini adalah pendekatan
kontekstual yang biasanya disebut juga
dengan CTL (Contextual Teaching and
Learning), melalui model pembelajaran
kontekstual ini diharapkan siswa lebih
memahami konsep-konsep matematika
yang diberikan dalam pembelajaran, dan
tahu kegunaannya.
c d
Berdasarkan uraian di atas, dirasakan
Gambar 1.2. Hasil Pekerjaan Siswa yang
Berhubungan dengan Koneksi perlu upaya mengungkap apakah PMR dan
Matematis.
Pembelajaran matematika secara biasa
Dari hasil yang diperoleh siswa untuk
memiliki perbedaan kontribusi terhadap
soal ini, ternyata hanya 40% dari siswa di
kemampuan pemecahan masalah matematis
kelas tersebut yang menyelesaikan soal
siswa. Hal itulah yang mendorong
tersebut dengan tuntas, sedangkan 60% lagi
dilakukan suatu penelitian yang
ternyata siswa mengalami kesukaran.
memfokuskan pada penerapan pendekatan
Untuk itu diperlukan reformasi
kontekstual terhadap kemampuan
pembelajaran matematika. Sebagaimana
komunikasi matematis dan koneksi

JSP | FKIP | UHN |hal 111

Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.


Arisan Candra Nainggolan Penerapan Pembelajaran Kontekstual…….

ISSN: 2356-2595 Volume-2, Edisi-2, September 2015

matematis siswa Sekolah Menengah antara pendekatan yang digunakan (CTL


Pertama (SMP). dan PMB) dengan Kemampuan Awal
Rumusan masalah yang akan dikaji Matematis (KAM) siswa (tinggi, sedang
dalam penelitian ini difokuskan dalam dan rendah) dalam peningkatan kemampuan
bentuk pertanyaan-pertanyaan penelitian komunikasi matematis siswa?, 6) apakah
sebagai berikut: 1) apakah peningkatan terdapat interaksi antara pendekatan yang
kemampuan komunikasi matematis siswa digunakan (CTL dan PMB) dengan
yang pembelajarannya dengan Kemampuan Awal Matematis (KAM)
menggunakan CTL lebih baik daripada siswa (tinggi, sedang dan rendah) dalam
siswa yang pembelajarannya dengan peningkatan kemampuan koneksi
menggunakan PMB ditinjau dari matematis siswa?
keseluruhan siswa ?, 2) apakah peningkatan Secara umum penelitian ini bertujuan
kemampuan koneksi matematis siswa yang untuk memperoleh gambaran tentang
pembelajarannya dengan menggunakan pengaruh CTL terhadap kemampuan
CTL lebih baik daripada siswa yang komunikasi dan koneksi matematis siswa.
pembelajarannya dengan menggunakan Secara lebih khusus penelitian ini bertujuan
PMB ditinjau dari keseluruhan siswa?, 3) mengkaji secara komprehensif:
apakah peningkatan kemampuan 1)peningkatan kemampuan komunikasi
komunikasi matematis siswa yang matematis siswa yang memperoleh
pembelajarannya dengan menggunakan pembelajaran dengan pendekatan CTL lebih
CTL lebih baik daripada siswa yang baik daripada siswa yang memperoleh
pembelajarannya dengan menggunakan Pembelajaran Matematika secara Biasa
PMB ditinjau dari Kemampuan Awal (PMB) ditinjau dari keseluruhan siswa, 2)
Matematis (KAM) siswa (tinggi, sedang peningkatan kemampuan komunikasi
dan rendah)?, 4) apakah peningkatan matematis siswa yang memperoleh
kemampuan koneksi matematis siswa yang pembelajaran dengan pendekatan CTL lebih
pembelajarannya dengan menggunakan baik daripada siswa yang memperoleh
CTL lebih baik daripada siswa yang Pembelajaran Matematika secara Biasa
pembelajarannya dengan menggunakan (PMB) ditinjau dari keseluruhan siswa, 3)
PMB ditinjau dari Kemampuan Awal peningkatan kemampuan komunikasi
Matematis (KAM) siswa (tinggi, sedang matematis siswa yang memperoleh
dan rendah)?, 5) apakah terdapat interaksi pembelajaran dengan pendekatan CTL lebih

JSP | FKIP | UHN |hal 112

Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.


Arisan Candra Nainggolan Penerapan Pembelajaran Kontekstual…….

ISSN: 2356-2595 Volume-2, Edisi-2, September 2015

baik daripada siswa yang memperoleh VIII(2), sedangkan kelas VIII(1)


Pembelajaran Matematika secara Biasa menggunakan pembelajaran matematika
(PMB) ditinjau dari KAM, 4) peningkatan secara biasa.
kemampuan koneksi matematis siswa yang Desain dalam penelitian ini
memperoleh pembelajaran dengan menggunakan kelompok kontrol pretes dan
pendekatan CTL lebih baik daripada siswa postest yang dinyatakan dalam tabel
yang memperoleh Pembelajaran berikut:
Matematika secara Biasa (PMB) ditinjau Kelas Pre- Treatment Post-
tes tes
dari KAM, 5) tidak terdapat interaksi antara
CTL O X O
pendekatan yang digunakan (CTL dan (Eksperimen)
PMB) dengan KAM dalam peningkatan PMB O - O
(Kontrol)
kemampuan komunikasi matematis siswa, Keterangan :
6) tidak terdapat interaksi antara X = Pendekatan Kontekstual
pendekatan yang digunakan (CTL dan O = Pretes dan Postes

PMB) dengan KAM dalam peningkatan Instrumen yang digunakan dalam


kemampuan koneksi matematis siswa. penelitian ini adalah tes kemampuan
komunikasi dan koneksi matematis, lembar
2. METODE PENELITIAN pengamatan aktivitas siswa, lembar

Penelitian ini dilaksanakan di SMP pengamatan kemampuan guru mengelola

Pencawan Medan kelas VIII. Pada minggu pembelajaran, dan bentuk proses

pertama s/d minggu kedua bulan agustus penyelesaian masalah yang dilakukan siswa

tahun 2015 selama 5 kali pertemuan (10 dalam menyelesaikan masalah pada

jam pelajaran = 10 x 40 menit) untuk masing-masing pembelajaran. Tes terlebih

masing-masing kelas sampel. dahulu divalidasi oleh beberapa ahli dan

Populasi penelitian ini adalah dilakukan uji coba lapangan.

seluruh siswa kelas VIII SMP Dari penjelasan di atas, skema

kotamadya Medan tahun pelajaran berikut akan memberikan gambaran yang

2015/2016. Dari sekolah terpilih secara lebih terperinci mengenai rangkuman alur

acak SMP Pencawan Medan. Pada SMP kerja dari penelitian yang dilakukan pada

Pencawan Medan dilakukan undian untuk gambar 3.1 berikut.

memilih kelompok pembelajaran


menggunakan pendekatan CTL yaitu kelas
JSP | FKIP | UHN |hal 113

Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.


Arisan Candra Nainggolan Penerapan Pembelajaran Kontekstual…….

ISSN: 2356-2595 Volume-2, Edisi-2, September 2015

Studi Pendahuluan, Identifikasi Masalah, hasil kemampuan komunikasi dan koneksi


Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Studi
Literatur matematis siswa sebagai berikut:
Tabel. 4.1 Rerata Skor Pretes, Postes dan
Pengembangan Bahan Ajar&Validitas Bahan N-Gain Kemampuan
Ajar, Pendekatan Pembelajaran, Instrumen Komunikasi Matematis Siswa
Penelitian Kemampuan Komunikasi Matematis
tudi Pendahuluan, Identifikasi Masalah, Stk CTL PMB
Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Studi Pre- Pos- N- Pre- Pos- N-
Kelas Pemilihan Subjek
Literatur Kelas tes tes Gain Tes tes Gain
Kontrol Penelitian Eksperimen
N 42 42 42 41 41 41
x 10, 38,1 0,69 10,9 33,2 0,57
Pretes Pretes 5
Std. 1,7 4,40 0,10 2,21 4,61 0,10
9 1 7 6 3 9
PMB Observasi CTL Mi 7 26 0,43 4 25 0,36
n

Postes Ma. 15 49 0,97 16 41 0,78

Analisi Data
Tabel. 4.2 Rangkuman Uji t Kelompok
Data CTL dan PMB.
Temuan Skor N-Gain Kemampuan
Pendekatan Komunikasi Matematis
Pembelajaran Perb. rata-rata
Kesimpulan dan t Sig. H0
N_Gain
saran
CTL * PMB 0,699 > 0,572 7,47 0,00 Ditolak
H0: Tidak terdapat perbedaan rata-rata
Gambar 3.1. Alur kerja dari penelitian peningkatan kemampuan komunikasi
yang dilakukan. matematis siswa yang pembelajarannya
menggunakan CTL dengan siswa yang
pembelajarannya menggunakan PMB.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel. 4.3 Rerata Skor Pretes, Postes dan
a. Hasil Penelitian N-Gain Kemampuan Koneksi
Matematis Siswa
Tujuan utama penelitian ini adalah
Kemampuan Koneksi Matematis
untuk mendeskripsikan peningkatan secara CTL PMB
Stk
Pre- Pos- N- Pre- Pos- N-
komprehensif tentang proses dan hasil tes tes Gain Tes tes Gain
belajar matematis siswa yang mendapat N 42 42 42 41 41 41
x 10, 37,2 0,68 10,8 32,2 0,54
pendekatan kontekstual dan siswa yang 6
Std. 1,7 4,40 0,10 2,21 4,61 0,10
mendapat pembelajaran matematika secara 8 2 6 5 2 7
Mi 6 25 0,46 5 28 0,35
biasa. Hasil belajar matematika yang n
dimaksud adalah kemampuan komunikasi
Ma. 14 47 0,97 15 43 0,76
dan koneksi matematis siswa. Adapun data

JSP | FKIP | UHN |hal 114

Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.


Arisan Candra Nainggolan Penerapan Pembelajaran Kontekstual…….

ISSN: 2356-2595 Volume-2, Edisi-2, September 2015

Tabel. 4.2 Rangkuman Uji t Kelompok pembelajaran dengan CTL secara signifikan
Data CTL dan PMB.
lebih baik dibandingkan dengan siswa yang
Skor N-Gain Kemampuan Koneksi
Pendekatan Matematis memperoleh pembelajaran matematika
Pembelajaran Perb. rata-rata
t Sig. H0 secara biasa. Hal ini ditunjukan dengan
N_Gain
CTL * PMB 0,689 > 0,543 7,46 0,00 Ditolak
H0: Tidak terdapat perbedaan rata-rata peningkatan nilai rerata pembelajaran CTL
peningkatan kemampuan koneksi matematis sebesar 0,699 lebih tinggi daripada PMB
siswa yang pembelajarannya menggunakan
CTL dengan siswa yang pembelajarannya sebesar 0,572 untuk kemampuan
menggunakan PMB.
komunikasi matematis dan peningkatan
b. Pembahasan Hasil Penelitian
nilai rerata pembelajaran CTL sebesar
Pada bagian ini akan diuraikan
0,689 lebih tinggi daripada PMB sebesar
deskripsi dan interpretasi data hasil
0,543 untuk kemampuan koneksi
penelitian. Deskripsi dan interpretasi
matematis.
dilakukan terhadap kemampuan
Demikian pula kemampuan awal
komunikasi dan koneksi matematis siswa
matematis memberikan pengaruh yang
melalui pembelajaran dengan pendekatan
signifikan terhadap kemampuan
CTL. Melihat hasil penelitian yang telah
komunikasi matematis siswa. Peningkatan
dikemukakan di atas, menunjukkan bahwa
nilai rerata pada siswa kemampuan awal
pembelajaran dengan menggunakan CTL
matematis tinggi dengan CTL (0,814) lebih
lebih baik dalam meningkatkan
tinggi daripada PMB (0,689). Pada siswa
kemampuan komunikasi matematis siswa
kemampuan awal sedang, peningkatan nilai
dibandingkan dengan PMB dan juga bahwa
rerata yang memperoleh CTL (0,701) lebih
pembelajaran dengan menggunakan CTL
tinggi daripada PMB (0,562). Demikian
lebih baik dalam meningkatkan
pula peningkatan nilai rerata pada siswa
kemampuan koneksi matematis siswa
berkemampuan awal matematis rendah
dibandingkan dengan PMB.
dengan CTL (0,575) lebih tinggi daripada
PMB (0,468).
c. Kemampuan Komunikasi dan
Koneksi Matematis berdasarkan Pada kemampuan koneksi matematis
Pembelajaran, dan Kemampuan siswa kemampuan awal matematis juga
Awal Matematis Siswa.
memberikan pengaruh yang signifikan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Peningkatan nilai rerata pada siswa
peningkatan kemampuan komunikasi dan kemampuan awal matematis tinggi dengan
koneksi matematis siswa yang memperoleh CTL (0,801) lebih tinggi daripada PMB

JSP | FKIP | UHN |hal 115

Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.


Arisan Candra Nainggolan Penerapan Pembelajaran Kontekstual…….

ISSN: 2356-2595 Volume-2, Edisi-2, September 2015

(0,588). Pada siswa kemampuan awal CTL tidak berbeda secara signifikan dengan
sedang, peningkatan nilai rerata yang diajar melalui PMB.
memperoleh CTL (0,668) lebih tinggi
4. SIMPULAN DAN SARAN
daripada PMB (0,545). Demikian pula
a. Simpulan
peningkatan nilai rerata pada siswa
Berdasarkan hasil dan analisis
berkemampuan awal matematis rendah
penelitian di atas dan temuan selama
dengan CTL (0,566) lebih tinggi daripada
pelaksanaan pembelajaran dengan CTL,
PMB (0,431).
diperoleh beberapa kesimpulan.
Adapun kesimpulan yang diperoleh 1)
d. Interaksi Antara Faktor
Pembelajaran, dan Faktor ditinjau dari keseluruhan siswa, rata-rata
Kemampuan Awal Matematis Siswa peningkatan kemampuan komunikasi
dalam Mempengaruhi Peningkatan
Kemampuan Komunikasi dan matematis siswa yang pembelajarannya
Koneksi Matematis Siswa. dengan menggunakan CTL lebih baik

Hasil analisi varians (ANAVA) dua daripada yang pembelajarannya dengan

jalur menunjukan bahwa tidak ada interaksi menggunakan PMB, 2) ditinjau dari

antara pendekatan pembelajaran dengan keseluruhan siswa, rata-rata peningkatan

faktor kemampuan awal matematis siswa kemampuan koneksi matematis siswa yang

(tinggi, sedang dan rendah) terhadap pembelajarannya dengan menggunakan

peningkatan kemampuan komunikasi CTL lebih baik daripada siswa yang

matematis. Hasil analisi varians (ANAVA) pembelajarannya dengan menggunakan

dua jalur juga menunjukan bahwa tidak ada PMB, 3) ditinjau dari KAM (tinggi, sedang

interaksi antara pendekatan pembelajaran dan rendah), rata-rata peningkatan

dengan faktor kemampuan awal matematis kemampuan komunikasi matematis siswa

siswa (tinggi, sedang dan rendah) terhadap yang pembelajarannya dengan

peningkatan kemampuan koneksi menggunakan CTL lebih baik daripada

matematis. Artinya selisih rataan gain yang pembelajarannya dengan

ternormalisasi kemampuan komunikasi dan menggunakan PMB untuk setiap kategori

koneksi matematis siswa dengan KAM (tinggi, sedang dan rendah), 4)

kemampuan awal matematis (tinggi, ditinjau dari KAM (tinggi, sedang dan

sedang, dan rendah) yang diajar dengan rendah), rata-rata peningkatan kemampuan
koneksi matematis siswa yang

JSP | FKIP | UHN |hal 116

Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.


Arisan Candra Nainggolan Penerapan Pembelajaran Kontekstual…….

ISSN: 2356-2595 Volume-2, Edisi-2, September 2015

pembelajarannya dengan menggunakan siswa untuk mencapai perkembangan


CTL lebih baik daripada yang aktualnya lebih optimal. (c) pendekatan
pembelajarannya dengan menggunakan kontekstual hendaknya diterapkan pada
PMB untuk setiap kategori KAM (tinggi, materi yang esensial menyangkut
sedang dan rendah), 5) tidak ada interaksi benda-benda yang real disekitar tempat
antara pendekatan pembelajaran dengan belajar, agar siswa lebih cepat
KAM (tinggi, sedang dan rendah) terhadap memahami pelajaran yang sedang
kemampuan komunikasi matematis siswa. dipelajari, 2) CTL dapat dijadikan sebagai
6) tidak ada interaksi antara pendekatan salah satu alternatif dalam meningkatkan
pembelajaran dengan KAM (tinggi, sedang kemampuan komunikasi dan koneksi
dan rendah) terhadap kemampuan koneksi matematis siswa pada pokok bahasan relasi
matematis siswa. dan fungsi sehingga dapat dijadikan
masukan bagi sekolah untuk dikembangkan
b. Saran sebagai strategi pembelajaran yang efektif
Berdasarkan hasil penelitian, untuk pokok bahasan matematika yang lain,
maka disampaikan beberapa saran 3) pendekatan kontekstual dapat
antara lain: 1) dalam CTL perlu meningkatkan kemampuan komunikasi dan
memperhatikan hal-hal berikut: (a) koneksi matematis siswa, maka diharapkan
tersedianya bahan ajar dalam bentuk dukungan dari kepala sekolah untuk
masalah kontekstual yang berfungsi sebagai mensosialisasikan penggunaan pendekatan
informal matematika dalam proses belajar. kontekstual di sekolah melalui MGMP
(b) diperlukan pertimbangan bagi guru matematika, pelatihan guru-guru
dalam melakukan intervensi sehingga usaha matematika atau melalui seminar.
DAFTAR PUSTAKA Marzuki. (2012). Perbedaan Kemampuan
Pemecahan Masalah dan Komunikasi
Basri. H. (2010). 2.115 Siswa Di Medan Matematika Antara Siswa yang diberi
Tidak Lulus UN, (Online), Pembelajaran Berbasis Masalah dengan
(http://www.disdik.pemkomedan.go. id, Pembelajaran Langsung. Tesis tidak
diakses 25 Maret 2014) diterbitkan. Medan: Program
Dini, N. (2014). Penerapan Brain Based Pascasarjana UNIMED Medan.
Learning Dalam Pembelajaran National Council of Teachers of
Matematika Untuk meningkatkan Mathematics. (2000). Principles and
Motivasi Belajar Dan Kemampuan Standards for School Mathematics.
Koneksi Matematika Siswa, (Online), NCTM: Reston VA.
(http://blog.matematika.us, diakses 20 Rauf, S.A. (2004). Pembelajaran
Februari 2014). Kontekstual dalam Upaya Meningkatkan

JSP | FKIP | UHN |hal 117

Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.


Arisan Candra Nainggolan Penerapan Pembelajaran Kontekstual…….

ISSN: 2356-2595 Volume-2, Edisi-2, September 2015

Pemahaman Konsep dan Kemampuan Stad di SMP AL-Washliyah 8 Medan.


Koneksi Matematika Siswa Sekolah Medan: Tesis PPs UNIMED.Tidak
Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 1 Diterbitkan
Tolitoli-Sulawesi Tengah. Bandung: Russeffendi. (1998). Statistika Dasar untuk
Tesis PPs UPI. Tidak diterbitkan. Penelitian Pendidikan. Bandung: IKIP
Rizqi, A.M. (2015). Hasil Timss Terbaru. Bandung Press.
(Online), (http://doelfproduct. blogspot. Saragih, S. (2007). Mengembangkan
Com, diakses 14 Februari 2015). Kemampuan Berpikir Logis dan
Rosdiana. (2012). Perbedaan Peningkatan Komunikasi Matematik Siswa Sekolah
Kemampuan Komunikasi dan Koneksi Menegah Pertama melalui Pendekatan
Matematis Siswa Melalui Pembelajaran Matemaatika Realistik. Disertasi S3 UPI.
Kontekstual dengan Kooperatif Tipe

JSP | FKIP | UHN |hal 118

Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.

Anda mungkin juga menyukai