Anda di halaman 1dari 12

Volume 4 Nomor 1, Maret 2021, ISSN 2599-3291 (Cetak), ISSN 2614-3933 (Online)

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII MTS NEGERI 2


KOTAMOBAGU PADA MATERI ALJABAR

Bagus Abdul Azis1) , Eyus Sudihartinih2)


1)Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Pendidikan Indonesia
1702944@upi.edu
2) Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Pendidikan Indonesia

eyuss84@upi.edu

ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penilitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang bertujuan untuk mendeskripsikan
kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VIII MTs pada materi aljabar. Partisipan penelitian ini adalah 6 siswa
Madrasah Tsanawiyah di Kota Kotamobagu. Untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis siswa,
dilakukan tes tulis sebanyak tiga soal esai, dokumentasi, dan wawancara. Hasil dari penelitian ini yaitu dua
partisipan memiliki kemampuan komunikasi matematis rendah, tiga partisipan memiliki kemampuan komunikasi
matematis sedang, dan satu partisipan memiliki kemampuan komunikasi matematis tinggi.
Kata Kunci: Komunikasi Matematis, siswa MTs, Aljabar.

ABSTRACT
This research is a qualitative research with a case study approach which aims to describe the mathematical
communication skills of students of class VIII MTs on algebraic material. The participants of this study were 6
students of Madrasah Tsanawiyah in Kotamobagu City. To find out students' mathematical communication skills, a
written test was conducted for three questions, documentation, and interviews. The results of this study were two
participants had low mathematical communication skills, three participants had moderate mathematical
communication skills, and one participant had high mathematical communication skills.
Keywords: Mathematical Communication, MTs students, Algebra.

PENDAHULUAN Komunikasi matematis merupakan cara siswa


Salah satu kompetensi matematika yang dalam mengekspresikan dan membenarkan ide
harus dimiliki siswa adalah kemampuan serta mengajukan dan menjelaskan pertanyaan
komunikasi matematis. Ini sesuai dengan laporan baik dalam bentuk lisan maupun tulisan (Triana et
bahwa komunikasi matematis penting dalam al., 2019). Kemampuan komunikasi matematis
pembelajaran matematika (Nugraha & Pujiastuti, merupakan satu aktivitas sosial (talking) maupun
2019), NCTM, (2000). Mahmudi (2009), sebagai alat bantu berpikir (writing) siswa dalam
melaporkan bahwa dalam pembelajaran belajar (Jatmiko & Yohanie, 2018).
matematika, siswa diharapkan dapat Wardhana & Lutfianto (2018),
mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, melaporkan pentingnya komunikasi matematis
tabel, diagram atau media lain untuk karena beberapa hal, di antaranya untuk
memperjelas keadaan suatu masalah. menyatakan ide melalui percakapan, tulisan,
Bagus Abdul Azis dan Eyus Sudihartinih
91 Analisis Kemampuan Komunikasi...
Volume 4 Nomor 1, Maret 2021, ISSN 2599-3291 (Cetak), ISSN 2614-3933 (Online)

demonstrasi, dan melukiskan secara visual dan berdiskusi, (5) membaca hasil diskusi dan
dalam tipe yang berbeda. Komunikasi matematis membuat pertanyaan yang sesuai, (6)
perlu menjadi fokus perhatian dalam merumuskan definisi dan generalisasi serta
pembelajaran matematika, sebab melalui menyusun argumen.
komunikasi matematis siswa dapat Terdapat beberapa materi yang harus
mengorganisasi dan mengkonsolidasi berpikir dikuasai dalam pembelajaran matematika,
matematisnya (Umar, 2012). Kemampuan salah satunya adalah aljabar (Utami et al.,
komunikasi matematis sangat diperlukan dalam 2020). Aljabar adalah penggunaan symbol
pembelajaran matematika agar mempermudah matematika dan alat untuk menganalisis
siswa dalam memperluas pemahaman kondisi-kondisi berbeda yang ada dalam
matematika (Wijayanti et al., 2019). permasalahan matematika (Dedek Kustiawati &
Indikator standar proses komunikasi Ririn Aria Yanti, 2018). Permasalahan yang
matematis yang direkomendasikan NCTM dapat diselesaikan dengan aljabar bukan hanya
meliputi: (1) Mengatur dan menggabungkan ide masalah yang abstrak melainkan juga masalah-
matematis siswa melalui komunikasi, (2) masalah kehidupan sehari-hari dalam berbagai
Mengkomunikasikan ide matematis siswa secara konteks (Permatasari & Harta, 2018).
koheren dan jelas kepada siswa lain, guru, Kemampuan siswa kelas VIII dalam
maupun dengan yang lainnya, (3) Menganalisis merepresentasikan apa yang diketahui ke
dan mengevaluasi ide dan strategi matematis dalam model matematika (persamaan dan
orang lain, dan 4) Menggunakan bahasa gambar), penggunaan simbol matematika, dan
matematika untuk menyatakan ide matematis operasi aljabar tergolong kurang. Salah satu
dengan tepat (Aminah et al., 2018) . Selain penyebabnya adalah kemampuan komunikasi
NCTM, hal serupa juga dikemukakan oleh matematis yang rendah (Novita, 2018).
Sumarmo (2012), antara lain: (1) Kemampuan komunikasi matematis siswa SMP
menghubungkan benda nyata, gambar atau tergolong rendah, khususnya pada komunikasi
persamaan ke dalam bentuk matematika, (2) tulisan (Hodiyanto, 2017).
menjelaskan situasi dan relasi matematika Berdasarkan uraian tersebut, penulis
secara lisan atau tulis menggunakan bentuk bermaksud untuk mengetahui kemampuan
aljabar, gambar maupun persamaan, (3) komunikasi matematis siswa kelas VIII MTs
mengubah kejadian nyata menjadi bahasa atau pada materi aljabar. Hal ini dikarenakan pada
simbol matematika, (4) mendengarkan, menulis jenjang sekolah menengah pertama, siswa
Bagus Abdul Azis dan Eyus Sudihartinih
92 Analisis Kemampuan Komunikasi...
Volume 4 Nomor 1, Maret 2021, ISSN 2599-3291 (Cetak), ISSN 2614-3933 (Online)

sudah mulai berpikir dari permasalahan konkret 4. Partisipan 4 adalah salah satu siswa
ke permasalahan abstrak di mana aljabar perempuan kelas VIII di MTs Negeri 2
merupakan salah satu materi yang membentuk Kotamobagu. Ia merupakan siswa yang
pola pikir siswa untuk menyelesaikan cukup rajin dalam mengerjakan tugas di
permasalahan konkret maupun permasalahan kelas termasuk dalam pelajaran matematika.
abstrak. 5. Partisipan 5 adalah salah satu siswa
perempuan kelas VIII di MTs Negeri 2
METODE PENELITIAN
Kotamobagu. Ia merupakan siswa yang
Penelitian ini merupakan penilitian
memiliki kemampuan cukup pada pelajaran
kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Studi
matematika.
kasus merupakan suatu metode untuk
6. Partisipan 6 adalah salah satu siswa laki-laki
menyelidiki atau mempelajari suatu kejadian
kelas VIII di MTs Negeri 2 Kotamobagu. Ia
mengenai individu (Apedince, 2012). Adapun
merupakan peserta olimpiade matematika
partisipan dalam penelitian ini adalah sebagai
tingkat kabupaten/kota tahun 2020.
berikut:
1. Partisipan 1 adalah salah satu siswa Partispan yang heterogen dipilih

perempuan kelas VIII di MTs Negeri 2 berdasarkan nilai raport semester sebelumnya

Kotamobagu. Ia merupakan siswa dan rekomendasi dari wali kelas yang lebih

berprestasi di kelasnya terbukti dengan mengerti akan kriteria masing-masing siswa.

memperoleh peringkat 2 pada semester Untuk memperoleh data kemampuan

sebelumnya. komunikasi matematis, penulis menyusun soal

2. Partisipan 2 adalah salah satu siswa laki-laki tes berdasarkan indikator kemampuan

kelas VIII di MTs Negeri 2 Kotamobagu. Ia komunikasi matematis menurut (Sumarmo:

merupakan siswa yang memiliki kemampuan 2012), indikator materi aljabar dari buku

cukup pada mata pelajaran matematika. matematika kelas VII semester 1 kurikulum

3. Partisipan 3 adalah salah satu siswa laki-laki 2013 Revisi 2017, dan sudah dilakukan uji

kelas VIII di MTs Negeri 2 Kotamobagu. Ia validitas soal esay yang semua hasilnya valid.

merupakan siswa yang cuek terhadap tugas- Berikut kisi- kisi soal tes kemampuan

tugas terlebih pada mata pelajaran komunikasi matematis siswa:

matematika.

Bagus Abdul Azis dan Eyus Sudihartinih


93 Analisis Kemampuan Komunikasi...
Volume 4 Nomor 1, Maret 2021, ISSN 2599-3291 (Cetak), ISSN 2614-3933 (Online)

Tabel 1. Kisi-Kisi Soal Tes Kemampuan Komunikasi Matematis wawancara. Soal tes terdiri atas tiga soal esai
Indikator dengan waktu 45 menit. Teknik dokumentasi
Indikator
No. Komunikasi Butir Soal
Materi Aljabar digunakan untuk memperoleh data-data yang
Matematis
1. Menghubung Menyelesaikan tidak bisa digunakan dengan teknik tes tulis
-kan benda operasi
nyata, penjumlahan maupun wawancara. Teknik dokumentasi
gambar atau dan
persamaan pengurangan diperoleh berupa foto partisipan pada saat tes
ke dalam bentuk aljabar tulis maupun wawancara. Wawancara
bentuk
matematika dilaksanakan setelah dianalisis jawaban dari
soal tes masing-masing siswa. Wawancara
berguna untuk lebih mengetahui secara jelas
dan mendalam segala sesuatu yang belum

2. Menjelaskan Tahun ini umur Pak didapatkan pada saat mengerjakan soal tes.
- Menyajikan
situasi dan permasalahan Jeri empat kali Soal diteskan secara luring pada empat
relasi nyata dalam umurnya Raka,
matematika bentuk sedangkan 3 tahun tempat yaitu di rumah partisipan 1, partisipan 4,
secara lisan aljabar. lalu jumlah umur
partisipan 5, dan partisipan 6. Tes tulis
atau tulis mereka adalah 54
- Menyelesaikan
menggunaka tahun. Nyatakan dilakukan pada sore hari setelah jam pelajaran
n bentuk masalah nyata kalimat tersebut dalam
aljabar, pada operasi bentuk aljabar dan sekolah. Pada saat partisipan mengerjakan soal
gambar bentuk aljabar. tentukan umur Pak tes, teknik dokumentasi juga dilakukan dengan
maupun Jeri dan Raka!
persamaan cara mengambil foto partisipan. Kemudian
3. Mengubah - Menyajikan Pak Taufik
kejadian permasalahan memberikan uang setelah tes tertulis, masing-masing partisipan
nyata nyata dalam kepada Rini sebesar diwawancarai untuk mengetahui segala sesuatu
menjadi bentuk aljabar Rp85.000,00. Setiap
bahasa atau - Menyelesaikan hari Rini yang perlu ditindaklanjuti dari jawaban
simbol masalah nyata mengeluarkan
matematika
partisipan. Pengumpulan data dilakukan selama
pada operasi uangnya sebesar
bentuk aljabar Rp7.000,00. empat hari pada tanggal 26-29 Oktober 2020.
 Bagaimanakah bentuk Jawaban partisipan selanjutnya dinilai
aljabar dari sisa uang
Rini setiap harinya? berdasarkan rubrik penilaian kemampuan
Dan tentukan pada komunikasi matematis dengan setiap soal
hari ke berapa uang
Rini habis! memiliki skor 0, 1, 2, 3, dan 4. Berikut rubrik
penilaian komunikasi matematis siswa yang
Metode pengumpulan data dalam diadaptasi dari (Matematika et al., 2015):
penelitian ini adalah tes tulis, dokumentasi, dan

Bagus Abdul Azis dan Eyus Sudihartinih


94 Analisis Kemampuan Komunikasi...
Volume 4 Nomor 1, Maret 2021, ISSN 2599-3291 (Cetak), ISSN 2614-3933 (Online)

Tabel 2. Rubrik Penilaian Komunikasi Matematis Hasil dari penilaian jawaban partisipan
No. Aspek yang Dinilai Skor Kriteria Nilai diubah dalam bentuk persentase dan
1. Menghubungkan 0 Sama sekali tidak menjawab
benda nyata, disimpulkan berdasarkan kategorisasi
Dapat menuliskan hubungan
gambar atau 1
antar gambar yang diberikan kemampuan komunikasi matematis siswa.
persamaan ke Dapat menghubungkan Berikut kriteria kemampuan komunikasi
dalam bentuk 2 gambar dalam bentuk
matematika aljabar
matematis siswa yang diadaptasi dari (Artikel,
Dapat menyelasaikan 2015):
3 permasalahan tapi jawaban Tabel 3. Kriteria Kemampuan Komunikasi Matematis
kurang tepat
Persentase Skor Tes
Dapat menyelesaikan
4 Kemampuan Kategori
permasalahan dengan tepat
Komunikasi Matematis
2. Menjelaskan 0 Sama sekali tidak menjawab
Kemampuan Komunikasi
situasi dan relasi Bentuk aljabar yang ditulis x ≥ 72,82
Matematis Tinggi
matematika 1 tidak sesuai dengan situasi
secara lisan atau Kemampuan Komunikasi
matematika 50,10 < x < 72,82
tulis Matematis Sedang
Bentuk aljabar yang ditulis
menggunakan Kemampuan Komunikasi
sesuai dengan situasi x ≤ 50,10
bentuk aljabar, Matematis Rendah
2 matematika namun tidak
gambar maupun disertai dengan makna
persamaan variabel yang digunakan HASIL DAN PEMBAHASAN
Bentuk aljabar yang ditulis
Data ini diperoleh dari hasil tes tulis
dan makna variabel yang
3 berupa hasil jawaban partisipan dan wawancara
digunakan tidak sesuai
dengan situasi matematika untuk menindaklanjuti jawaban yang dianggap
Bentuk aljabar yang ditulis
dan makna variabel yang perlu penjelasan tambahan. Berikut adalah hasil
4
digunakan sesuai dengan dari analisis data:
situasi matematika
Nomor 1
3. Mengubah 0 Sama sekali tidak menjawab
kejadian nyata Dapat mengubah kejadian
Adapun pada jawaban nomor 1, terdapat 2
menjadi bahasa 1
nyata menjadi bentuk aljabar partisipan yang menjawab dengan pola jawaban
atau simbol Dapat mengubah kejadian
matematika yang berbeda.
nyata menjadi bentuk aljabar
2
dengan disertai makna
variabel yang digunakan
Dapat menyelasaikan
3 permasalahan tapi jawaban
kurang tepat
Dapat menyelesaikan
4
permasalahan dengan tepat
Gambar 1. Jawaban Partisipan 3 pada Nomor 1
Bagus Abdul Azis dan Eyus Sudihartinih
95 Analisis Kemampuan Komunikasi...
Volume 4 Nomor 1, Maret 2021, ISSN 2599-3291 (Cetak), ISSN 2614-3933 (Online)

Wawancara pada partisipan 3 untuk nomor 1


adalah sebagai berikut:
P : Coba jelaskan jawaban untuk nomor 1.
S3 : Pertanyaan nomor 1 disuruh menentukan
keliling, jadi pertama cari dulu panjang dan
lebarnya yaitu AB dan BC. Terus dihitung
dapatlah AB = 5 dan BC = 6. Terakhir tinggal pake
rumus keliling 2P + 2L.
P : Bukankah panjang AB tersusun dari 1
persegi panjang berwarna kuning dan 2 persegi
berwarna orange? Gambar 2. Jawaban Partisipan 2 pada Nomor 1

S3 : Iya kak, tapi bingung persegi panjang yang Wawancara pada partisipan 2 untuk nomor 1
berwarna kuning itu kan sisinya x. Trus gak tau x- adalah sebagai berikut:
nya berapa. Dan dicoba-coba ternyata 3, jadi total P : Coba jelaskan jawaban untuk nomor 1.
panjang AB = 5. S2 : K1= 4x didapat dari keliling persegi biru. K2
P : Jadi BC juga dicoba-coba sampai dapat 6? = 10+10x didapat dari keliling persegi panjang
S3 : Iya kak, soalnya di sekolah kalau cari kuning dikali 5 karena ada lima persegi panjang
keliling, panjang dan lebarnya itu angka bukan kuning. K3 = 24 didapat dari persegi orange dikali
variabel. 6 karena ada enam. Terus keliling ABCD
P : Em gitu ya. Jadi di sekolah belum dikasih semuanya tinggal dijumlahkan K1, K2, dan K3.
tau ya kalau panjang dan lebar bangun datar juga P : Bukankah keliling ABCD itu adalah
bisa dalam bentuk variabel. Padahal bisa, artinya AB+BC+CD+DA?
walaupun di soal dicantumkan panjangnya x, ya S2 : Iya kak, tapi dilihat gambar ABCD di
kita ikutin saja itu panjangnya x. Nanti tinggal dalamnya ada kotak-kotak. Jadi kepikirannya
dijumlahkan suku-suku yang sejenis ketika keliling dari semua kotak yang ada di dalam
mencari kelilingnya. persegi panjang ABCD.
S3 : Oh iya siap kak. P : Oh iya iya. Perlu diketahui keliling dari
Partispan 3 mengerti akan pertanyaan dan bangun datar termasuk persegi panjang, tetaplah
cara menyelesaikan soal nomor 1 hanya saja menjumlahkan sisi-sisi dari bangun datar
belum pernah menemukan ketika sisi-sisi dari tersebut. Pada soal nomor 1 sisi-sisinya itu AB,
bangun datar tersebut adalah variabel. BC, CD, dan DA. Jadi tinggal dicari panjang AB,
Bagus Abdul Azis dan Eyus Sudihartinih
96 Analisis Kemampuan Komunikasi...
Volume 4 Nomor 1, Maret 2021, ISSN 2599-3291 (Cetak), ISSN 2614-3933 (Online)

BC, CD dan DA lalu tinggal dijumlahkan untuk terdapat kalimat yang perlu ditambahkan yakni
menentukan kelilingnya. Terkait dengan adanya tahun ini.
kotak-kotak di dalamnya, biasanya sebagai clue
untuk kita menentukan panjang dan lebarnya.
S2 : Emm iya kak. Sekarang sudah mulai
paham maksud dari soalnya.
Partisipan 2 keliru dalam memahami
keliling persegi panjang ABCD karena melihat di
dalam persegi panjang tersebut terdapat
sejumlah bangun datar yang diketahui dalam soal
yaitu persegi berwarna biru, persegi panjang
berwarna kuning, dan persegi berwarna orange. Gambar 4. Jawaban Partisipan 6 pada Nomor 2
Melihat fenomena tersebut, ia menghitung semua Partispan 6 menjawab soal dengan sangat
keliling bangun datar yang terdapat dalam baik, bentuk aljabar yang digunakan dapat
persegi panjang ABCD. menyelesaikan permasalahan dan mampu
Nomor 2 menyelesaikan permasalahan dengan jawaban
Adapun pada jawaban nomor 2, dipilih 2 yang tepat. Namun tidak menjelaskan atau
partisipan yang menjawab dengan pola jawaban mencantumkan makna variabel yang digunakan.
yang berbeda.
Nomor 3
Adapun pada jawaban nomor 3, dipilih 2
partisipan yang menjawab dengan pola jawaban
yang berbeda.

Gambar 3. Jawaban Partisipan 1 pada Nomor 2

Partisipan 1 menjawab soal dengan sangat


baik, bentuk aljabar yang digunakan dapat
menyelesaikan permasalahan dan mampu
menyelesaikan permasalahan dengan jawaban
yang tepat. Namun pada pemisalan variabel Gambar 5. Jawaban Partisipan 4 pada Nomor 3
Bagus Abdul Azis dan Eyus Sudihartinih
97 Analisis Kemampuan Komunikasi...
Volume 4 Nomor 1, Maret 2021, ISSN 2599-3291 (Cetak), ISSN 2614-3933 (Online)

Wawancara pada partisipan 4 untuk nomor 3 Wawancara pada partisipan 5 untuk nomor 3
adalah sebagai berikut: adalah sebagai berikut:
P : Coba jelaskan jawaban untuk nomor 3. P : Coba jelaskan jawaban untuk nomor 3.
S4 : Nomor 3 jawabannya 12 hari dari rumus Un S5 : Nomor 3 yang ditanyakan itu bentuk aljabar
= x : y = n dengan n=hari, y=7000, dan x = 84000. dari sisa uang Rini setiap hari dan pada hari ke
P : Rumus Un yang didapatkan apa bisa untuk berapa uang Rini habis. Setiap hari Rini
mencari sisa uang Rini setiap hari? mengeluarkan 7000, jadi hari pertama 84000
S4 : oh iya ya kak, gak bisa. Rumusnya hanya dikurangi 7000. Di hari berikutnya juga terus
untuk hari ke berapa uang Rini habis dikurangi 7000 sampai jawabannya 0. Itu berarti
P : Terpikir gak rumus untuk menentukan pada hari tersebut uang Rini sudah habis yaitu
bentuk aljabar sisa uang Rini setiap hari? pada hari ke-12.
S4 : Enggak kak, masih belum tau caranya. Jadi P : Nah dari pola menentukan sisa uang Rini,
pas ngerjain soal nomor 3 fokusnya menentukan kenapa tidak dibuat dalam bentuk aljabar?
hari ke berapa uang Rini habis. S5 : Tadinya sudah dicoba kak. Cuman bingung
P : Emm iyai ya. mana yang harus dimisalkan, jadi jawabannya
Partisipan 4 dapat menentukan hari ke ditulis dalam bentuk seperti itu aja kak.
berapa uang Rini habis. Namun belum bisa P : oh oke.
menentukan bentuk aljabar dari sisa uang Rini Partisipan 5 memahami permasalahan
setiap hari, tetapi dapat menyusun bentuk aljabar nomor 3 dan dapat menyelesaikan permasalahan
untuk menentukan pada hari ke berapa uang Rini dengan tepat. Namun dari pola uang sisa Rini
habis. setiap harinya masih ditentukan dengan cara
manual, artinya partisipan 5 belum dapat
mengubah permasalahan nomor 3 ke dalam
bentuk aljabar.

Tabel 4. Data Perolehan Skor


Skor
Indikator Total Persentase
Nama
Ke - Skor Total Skor
1 2 3
Partisipan 1 4 3 3 10 83,33
Partisipan 2 2 1 3 6 50,00
Partisipan 3 2 2 1 5 41,67
Gambar 6. Jawaban Partisipan 5 pada Nomor 3 Partisipan 4 4 3 1 8 66,67
Bagus Abdul Azis dan Eyus Sudihartinih
98 Analisis Kemampuan Komunikasi...
Volume 4 Nomor 1, Maret 2021, ISSN 2599-3291 (Cetak), ISSN 2614-3933 (Online)

Partisipan 5 4 1 2 7 58,33 dan partisipan dengan kategori kemampuan


Partisipan 6 4 2 2 8 66,67
komunikasi matematis tinggi memiliki
kemampuan yang sangat baik dalam
Berdasarkan hasil analisis yang
menguraikan soal kontektual sehingga mampu
dicantumkan yaitu dari tiap nomor soal diwakili
mengkomunikasikan soal ke dalam bentuk
oleh 2 partisipan maka dilakukan penilaian
aljabar.
secara keseluruhan dari hasil jawaban masing-
Hasil analisis di atas sejalan dengan
masing partisipan sehingga hasil perolehan nilai
penelitian Niasih et al. (2019), yang menemukan
dapat dilihat pada tabel 4. Persentase nilai yang
bahwa permasalahan rendahnya komunikasi
diperoleh masing-masing partisipan dari
matematis siswa SMP kelas VIII pada materi
partisipan 1 hingga partisipan 6 secara berturut-
statistika yaitu siswa menjawab soal kurang
turut adalah 83,33%, 50%, 41,76%, 66,67%,
disertai makna variabel yang digunakan, hal ini
58,33%, dan 66,67%. Hasil perolehan nilai
juga dialami siswa kelas VIII MTs pada materi
seluruh partisipan dikategorisasikan berdasarkan
aljabar dapat dilihat pada penyajian analisis data
tabel kriteria kemampuan komunikasi matematis
nomor 2 dan nomor 3. Hasil tersebut juga sejalan
siswa sehingga terdapat dua partisipan memiliki
dengan penelitian Romlah et al. (2017), yang
kemampuan komunikasi matematis rendah, tiga
menemukan bahwa pada indikator 1 yaitu
partisipan memiliki kemampuan komunikasi
menghubungkan gambar ke dalam bentuk
matematis sedang, dan satu partisipan memiliki
matematika, kemampuan komunikasi matematis
kemampuan komunikasi matematis tinggi.
siswa kelas VII SMP pada materi aljabar
Sehubungan dengan hal itu, partisipan yang
tergolong tinggi, hal tersebut juga ditemukan
memiliki kemampuan komunikasi matematis
pada siswa kelas VIII MTs pada materi aljabar
rendah umumnya hanya dapat menyelesaikan
yaitu pada indikator 1 dari enam partisipan,
soal nomor 1 yang artinya siswa baik dalam
sebanyak empat partisipan memperoleh skor
mengubah gambar ke dalam bentuk aljabar
maksimal sehingga komunikasi matematis siswa
namun tidak dapat mengaplikasikannya pada
kelas VIII MTs pada indikator 1 juga tergolong
soal kontektual, partisipan dengan kategori
tinggi. Siswa yang memiliki kategori kemampuan
kemampuan komunikasi matematis sedang
komunikasi matematis sedang, kurang cermat
cukup baik dalam menyelesaikan ketiga soal
dalam menyelesaikan soal kontekstual yaitu tidak
tersebut. Akan tetapi sering tidak teliti dalam
menuliskan makna simbol yang digunakan.
menuliskan makna dari variabel yang digunakan,
Sehubungan dengan hal itu, penemuan tersebut
Bagus Abdul Azis dan Eyus Sudihartinih
99 Analisis Kemampuan Komunikasi...
Volume 4 Nomor 1, Maret 2021, ISSN 2599-3291 (Cetak), ISSN 2614-3933 (Online)

juga sesuai dengan penelitian Pujiastuti, H. 2. Siswa tidak menuliskan atau menjelaskan
(2020). Hasil penelitian Lomibao et al. (2016), makna variabel yang digunakan.
yang menemukan bahwa siswa yang tidak dilatih 3. Siswa tidak terbiasa mengkonstruksi bentuk
memahami alur permasalahan dalam suatu soal aljabar dari permasalahan kontekstual dalam
kontektual cenderung memiliki kemampuan bentuk soal cerita.
komunikasi matematis yang rendah. Berkatian
Meskipun demikian, juga terdapat siswa yang
dengan hal itu, dalam penelitian ini juga
memiliki kemampuan komunikasi matematis
menunjukkan demikian di mana siswa yang
tinggi dengan faktor diantaranya:
kurang terbiasa mengerjakan soal kontekstual
1. Siswa memilki kemampuan prasyarat yang
sehingga rendah dalam mengubah bentuk
sangat baik.
kalimat ke dalam bentuk aljabar.
2. Siswa terbiasa mengerjakan soal kontekstual

KESIMPULAN sehingga dapat menguraikan permasalahan

Berdasarkan hasil penelitian dan dengan baik.

analisisnya bahwa dari 6 partisipan, sebanyak 3. Siswa sudah memiliki minat dan bakat khusus

dua partisipan memiliki kemampuan komunikasi terhadap mata pelajaran matematika.

matematis rendah yaitu partisipan 2 dan Saran


partisipan 3 dengan persentase nilai berturut- Komunikasi matematis yang diteliti pada
turut adalah 50%, dan 41,76%, sebanyak tiga penelitian ini adalah komunikasi tulisan dan
partisipan memiliki kemampuan komunikasi materi aljabar pada tingkat SMP. Kemampuan
matematis sedang yaitu partisipan 4, partisipan 5, komunikasi matematis terdiri atas komunikasi
dan partisipan 6 dengan persentase nilai berturut- lisan dan komunikasi tulisan sehingga untuk
turut adalah 66,67%, 58,33%, dan 66,67%, dan peneliti berikutnya dapat melengkapinya dengan
sebanyak satu partisipan memiliki kemampuan komunikasi lisan dan pada materi selain aljabar.
komunikasi matematis tinggi yaitu partisipan 1 Selain itu diharapkan siswa kelas VIII agar lebih
dengan persentasi nilai adalah 83,33%. Adapun sering diberi soal kontekstual dan dibiasakan
penyebab siswa rendah dalam kemampuan untuk mengkonstruksi bentuk aljabar dari
komunikasi matematis diantaranya: permasalahan tersebut.
1. Siswa kurang memahami soal cerita dalam
masalah kontekstual. Ucapan Terima Kasih
Penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya pada guru yang memfasilitasi
Bagus Abdul Azis dan Eyus Sudihartinih
100 Analisis Kemampuan Komunikasi...
Volume 4 Nomor 1, Maret 2021, ISSN 2599-3291 (Cetak), ISSN 2614-3933 (Online)

dan semua partisipan sehingga penelitian ini https://doi.org/10.26877/jipmat.v3i2.274


dapat diselesaikan dengan baik dan lancar. 3
Lomibao, L. S., Luna, C. A., & Namoco, R. A.
DAFTAR PUSTAKA
(2016). The Influence of Mathematical
Aminah, S., Wijaya, T. T., & Yuspriyati, D. (2018).
Communication on Students’ Mathematics
Analisis Kemampuan Komunikasi
Performance and Anxiety. American
Matematis Siswa Kelas Viii Pada Materi
Journal of Educational Research, 4(5), 378–
Himpunan. Jurnal Cendekia : Jurnal
382. https://doi.org/10.12691/education-4-
Pendidikan Matematika, 2(1), 15–22.
5-3
https://doi.org/10.31004/cendekia.v2i1.2
Mahmudi, A. (2009). Komunikasi dalam
9
Pembelajaran Matematika. MIPMIPA
Apedince, H. (2012). Universitas Kristen
UNHALU, 8(1).
Maranatha 1. Sistem Informasi, Cdc, 1–
Matematika, J., Matematika, F., Ilmu, D. A. N., &
4.
Alam, P. (2015). Matematis Melalui
Artikel, I. (2015). Analisis Kemampuan
Pembelajaran Model 4K Berdasarkan
Komunikasi Matematis Siswa Kelas Viii
Tipe Kepribadian.
Smp Pada Model Pembelajaran Tsts
NCTM. (2000). Principles and Standards for
Dengan Pendekatan Scientific. Unnes
School Mathematics. Virginia.
Journal of Mathematics Education., 4(2).
Niasih, N., Romlah, S., & Zhanty, L. S. (2019).
https://doi.org/10.15294/ujme.v4i2.7452
Analisis Kemampuan Komunikasi
Gelar Dwirahayu, Dedek Kustiawati, Ririn Aria
Matematis Siswa SMP di Kota Cimahi
Yanti. (2018). Analisis Kemampuan
Pada Materi Statistika. Jurnal Cendekia :
Berpikir Aljabar Siswa Berdasarkan
Jurnal Pendidikan Matematika, 3(2),
Miskonsepsi. Optimalisasi Literasi
266–277.
Matematis Dalam Sudut Pandang
https://doi.org/10.31004/cendekia.v3i2.1
Saintifik, 235–241.
07
Hodiyanto. 2017. Kemampuan Komunikasi
Novita, D. (2018). Analisis Proses Berpikir
Matematis dalam Pembelajaran Matematika.
Aljabar. Jurnal Pendidikan Matematika
AdMathEdu, Vol. 7(1) : 9-18.
Dan Sains, 6(1), 50–60.
Jatmiko, J., & Yohanie, D. D. (2018). Diskripsi
Nugraha, T. H., & Pujiastuti, H. (2019). Analisis
Kemampuan Komunikasi Matematis
Kemampuan Komunikasi Matematis
Siswa Pondok. JIPMat, 3(2).
Bagus Abdul Azis dan Eyus Sudihartinih
101 Analisis Kemampuan Komunikasi...
Volume 4 Nomor 1, Maret 2021, ISSN 2599-3291 (Cetak), ISSN 2614-3933 (Online)

Siswa Berdasarkan Perbedaan Gender Triana, M., Zubainur, P. M., Matematika, J. P.,
Analysis Of Students Mathematical Kuala, U. S., Pembelajaran, P., & Otak,
Communication Skills Based On Gender B. (2019). Kemampuan Komunikasi
Differences. 09(April), 1–7. Matematis Siswa melalui Pendekatan
Permatasari, D., & Harta, I. (2018). Kemampuan Pembelajaran Berbasis Otak
Berpikir Aljabar Siswa Sekolah menggunakan Autograph. 4(1), 1–10.
Pendidikan Dasar Kelas V Dan Kelas Vii: Umar, W. (2012). Membangun Kemampuan
Cross-Sectional Study. Jurnal Komunikasi Matematis Dalam
Pendidikan Dan Kebudayaan, 3(1), 99. Pembelajaran Matematika. Infinity
https://doi.org/10.24832/jpnk.v3i1.726 Journal, 1(1), 1.
Romlah, S., Kadarisma, G., & Wahyu, S. (2017). https://doi.org/10.22460/infinity.v1i1.2
Analisis Kemampuan Komunikasi Utami, R. E., Ekawati, C., & Handayanto, A.
Matematik Siswa Smp Mutiara 1 (2020). PROFIL KEMAMPUAN
Bandung Pada Materi Bentuk Aljabar. BERPIKIR ALJABAR DALAM. 5, 13–24.
Journal On Education, 01(02), 37–46. Wardhana, I. R., & Lutfianto, M. (2018). Analisis
Sari, M.S., & Pujiastuti, H. (2020). Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis
Kemampuan Komuniaksi Matematis Siswa Ditinjau Dari Kemampuan
Siswa Ditinjau dari Self-Concept. Jurnal Matematika Siswa. UNION: Jurnal Ilmiah
Matematika Kreatif-Inovatif. 11(1). 71-77. Pendidikan Matematika, 6(2), 71–77.
Sumarmo, Utari. (2012). Kemampuan dan https://doi.org/10.30738/.v6i2.2213
Disposisi berpikir logis, kritis, dan kreatif Wijayanti, I. D., Hariastuti, R. M., & Yusuf, F. I.
Matematik (Eksperimen terhadap siswa (2019). Kemampuan Komunikasi
Sma Menggungakan Pembelajaran Matematis Siswa Ditinjau Dari Gaya
berbasis masalah dan Stategi Think- Belajar. Indiktika : Jurnal Inovasi
Talk-Write). Jurnal Pengajaran MIPA. Pendidikan Matematika, 2(1), 68.
17(1). 17-33. https://doi.org/10.31851/indiktika.v2i1.34
http://fpmipa.upi.edu/journal/v1/index.ph 29
p/jpmipa/article/viewFile/228/14 3

Bagus Abdul Azis dan Eyus Sudihartinih


102 Analisis Kemampuan Komunikasi...

Anda mungkin juga menyukai