Anda di halaman 1dari 4

PROGRAM

KESEHATAN DAN KESELAMATAN STAFF


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BIMA 2023
Definisi dalam Program Kesehatan dan Keselamatan Staf RSUD Bima Tahun
2023 antara lain sebagai berikut :
1. Program adalah kumpulan kegiatan yang dirangkai hingga membentuk suatu
proses
2. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
3. Keselamatan adalah suatu keadaan aman, dalam suatu kondisi yang aman secara
fisik, sosial, spiritual, finansial, politis, emosional, pekerjaan, psikologi ataupun
pendidikan dan terhindar dari ancaman terhadap faktor-faktor tersebut.
4. Staf/pegawai adalah seseorang yang melakukan penghidupannya dengan bekerja
dalam kesatuan organisasi, baik kesatuan kerja pemerintah maupun swasta.
5. Program Kesehatan dan Keselamatan Staf adalah salah satu bentuk upaya untuk
menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan,
sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktifitas
staf/pegawai.

2. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mengetahui kondisi kesehatan staf/pegawai di RSUD Bima.

2. Tujuan Khusus
a. Terlaksananya Program Kesehatan dan Keselamatan Staf RSUD Bima secara
sistematis dan terarah.
b. Mewujudkan kesehatan dan keselamatan staf RSUD Bima yang baik dan
berkualitas.

B. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan pokok dan rincian kegiatan Program Kesehatan dan Keselamatan Staf
RSUD Bima Tahun 2023 meliputi:
1. Skrining kesehatan awal
Skrining kesehatan awal dilakukan pada awal rekruitmen staf. Pemeriksaan
kesehatan awal bagi karyawan RSUD Bima dilakukan setelah tes tertulis,
wawancara dan proses magang selesai. Hasil skrining tes kesehatan digunakan
sebagai pertimbangan proses penerimaan karyawan dan selanjutnya diikuti
psikotest untuk mengetahui psikologi dari karyawan baru yang diterima.
Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pada karyawan baru meliputi
pengkajian riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, pemeriksaan roentgen Thorax,
pemeriksaan laoboratorium (Darah lengkap, Urine lengkap, Gula darah puasa,
BUN, serum creatinin, Sgot. Sgpt, HbsAg, Anti HCV, dan anti HIV).
2. Tindakan-tindakan untuk mengendalikan pajanan kerja yang berbahaya,
seperti pajanan terhadap benda tajam, obat-obatan beracun dan tingkat
kebisingan yang berbahaya
Pengendalian pajanan kerja yang berbahaya dilingkungan rumah sakit
dilakukan dengan kegiatan sebagai berikut :
a. Penyusunan SPO kerja yang aman dilingkungan kerja
b. Penyusunan SPO penanganan bahan berbahaya (contoh SPO tertujuk jarum,
benda tajam dan cairan terkontaminasi)
c. Orientasi staf yang bertugas di area berbahaya atau unit beresiko tinggi
d. Pelatihan prosedur penanganan B3 bagi staf
e. Pelatihan PPI bagi semua staf untuk mencegah dan mengurangi resiko petugas
kesehatan terpapar infeksi
f. Pelatihan K3 RS dan MFK utuk semua staf
g. Penyediaaan APD sesuai bahaya tempat kerja nya
h. Pemeliharaan peralatan dan teknologi medis secara berkala minimal 3 bulan
sekali untuk mencegah kecelakaan akibat kerusakan alat
i. Penyusunan kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi terkait perawatan
kesehatan (Health Care Associated Infection) oleh KPPI RS
j. Pelaporan insiden terkait K3
k. Pelaporan dan penanganan staf yang tertusuk jarum, benda tajam dan cairan
tubuh yang terkontaminasi
l. Monitoring dan evaluasi secara rutin untuk memastikan agar staf tidak terkena
pajananan berbahaya yang dapat menyebabkan insiden dalam kesehatan dan
keselamatan staf.
3. Pendidikan, pelatihan dan intervensi terkait cara pemberian asuhan pasien
yang aman
Kegiatan ini meliputi :
a. Kegiatan orientasi Profesional Pemberi Asuhan (PPA)
b. Pendidikan serta pelatihan jika ada prosedur baru yang akan diterapkan
dilingkungan kerja untuk menjamin asuhan pasien yang aman.
c. Evaluasi rutin PPA dengan penilaian kinerja klinis (OPPE) 1 tahun sekali bagi
staf PPA
4. Pendidikan, pelatihan dan intervensi terkait pengelolaan kekerasan ditempat
kerja
Kegiatan ini dalam pengelolaan kekerasan ditempat kerja antara lain :
a. Penyediaan dan pemantauan CCTV di area rumah sakit sebagai wujud
pemantauan ditempat kerja
b. Pelatihan Budaya Keselamatan
c. Survey budaya keselamatan untuk evaluasi
d. Pelaporan insiden terkait budaya keselamatan staf
e. Penyusunan prosedur/panduan pencegahan kekerasan dilingkungan rumah
sakit
f. Monitoring dan evaluasi rutin kegiatan pengelolaan kekerasan ditempat kerja
5. Pendidikan, pelatihan dan intervensi terhadap staf yang berpotensi
melakukan kejadian tidak diharapkan (KTD) atau kejadian sentinel
Kegiatan ini meliputi :
a. Pelaporan Insiden keselamatan pasien dalam link pelaporan rumah sakit
b. Tidak menerapkan punishmen pada staf yang menerapkan pelaporan insiden
c. Mengadakan pelatihan KPRS yang masuk dalam pelatihan Mutu Rumah sakit
d. Monitoring dan evaluasi rutin pelaporan insiden keselamatan pasien
6. Tata laksana kondisi terkait pekerjaan yang umum dijumpai seperti cedera
punggung atau cedera lain yang lebih darurat
Kegiatan ini meliputi :
a. Penanganan dan pengobatan staf yang mengalami cidera akibat kerja
b. Mengikutkan staf yang belum masuk dalam program Jaminan Kesehatan dan
Jaminan Kecelakaan Kerja.
7. Vaksinasi/imunisasi pencegahan, dana pemeriksaan kesehatan
berkala
Kegiatan ini meliputi :
a. Vaksinasi 1 tahun sekali menyesuaikan hasil laborat atau karyawan baru yang
belum divaksin.
b. Screening pemeriksaan kesehatan rutin karyawan 1 tahun sekali
8. Pengelolaan kesehatan mental staf, seperti pada saat kondisi kedaruratan
penyakit infeksi/pandemi
Kegiatan ini meliputi :
a. Skrining pemeriksaan kesehatan sesuai kebutuhan saat ada kondisi kedaruratan
penyakit infeksi/pandemi
b. Pengobatan dan Penyedian konseling bagi staf yang terpapar penyakit
infeksi/pendemi.

C. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Cara melaksanakan Program Kesehatan dan Keselamatan Staf RSUD Bima
Tahun 2023 adalah dengan :
1. Penyusunan SPO
2. Pelaporan Insiden
3. Penanganan Insiden
4. Pelaksanaan kegiatan sesuai program
5. Koordinasi dengan KPPI RS, Tim K3 RS, Komite Mutu RS dan Tim Kesehatan
6. Monitoring dan Evaluasi rutin

D. SASARAN
1. Setiap calon staf dapat diketahui kondisi kesehatannya dan dapat ditentukan
kelanjutan proses rekruitmennya.
2. Mengetahui kondisi staf RSUD Bima untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak
diharapkan
3. Tercapainya kesehatan dan keselamatan staf RSUD Bima yang optimal

Anda mungkin juga menyukai