Anda di halaman 1dari 16

PEDOMAN PELAYANAN

PENDAFTARAN

PUSKESMAS PONOROGO UTARA


KABUPATEN PONOROGO
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan berkat dan rahmat-Nya sehingga Puskesmas Ponorogo Utara
Kabupaten Ponorogo pada Tahun 2017 ini mendapat kesempatan untuk
melaksanakan akreditasi.
Akreditasi bagi Puskesmas Ponorogo Utara Kabupaten Ponorogo sangatlah
penting untuk meningkatkan mutu pelayanan dan kepuasan bagi pasien serta
masyarakat. Untuk menunjang pelaksanaan akreditasi di Puskesmas Ponorogo
Utara Kabupaten Ponorogo maka diperlukan pedoman pelayanan di Puskesmas
Ponorogo Utara.
Harapan kami mudah mudahan pedoman pelayanan ini dapat member
manfaat dan bagi Puskesmas Ponorogo Utara, sehingga akreditasi di Puskesmas
Ponorogo Utara Kabupaten Ponorogo berjalan lancar dan menjadi Puskesmas yang
lebih baik.

Plt Kepala Puskesmas Ponorogo Utara

dr. Mietha Ferdiana Putri


NIP. 19870429 201411 2 001

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten /
Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di
suatu wilayah kerja. Puskesmas Ponorogo Utara adalah salah satu dari UPT
Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo dengan wilayah kerja yang mencakup 10
dari 21 kelurahan yang ada di Kecamatan Ponorogo.
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas
Ponorogo Utara adalah “Masyarakat Kecamatan Ponorogo Sehat yang Mandiri
dan Berkeadilan.”
Berdasarkan visi Puskesmas Ponorogo Utara, maka misi Puskesmas
Ponorogo Utara antara lain :
1. Menyediakan upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan
berkeadilan;
2. Meningkatkan upaya pengendalian penyakit dan penanggulangan
masalah kesehatan;
3. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan;
4. Mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat untuk hidup sehat;
5. Meningkatkan dan mendayagunakan sumber daya kesehatan.
Untuk mencapai visi dan misi tersebut, Puskesmas Ponorogo Utara
menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan
masyarakat, salah satunya adalah pelayanan pemeriksaan umum.
Dalam melaksanakan pelayanan pemeriksaan umum di Puskesmas, agar
dapat berjalan dengan baik dan dapat memenuhi kebutuhan pasien maka
Puskesmas Ponorogo Utara menyusun “PEDOMAN PELAYANAN
PENDAFTARAN PUSKESMAS PONOROGO UTARA.”

B. TUJUAN PEDOMAN
1. TUJUAN UMUM
Terlaksananya pelayanan pendaftaran yang bermutu di Puskesmas Ponorogo
Utara.

2. TUJUAN KHUSUS
Sebagai acuan bagi tenaga kesehatan dalam melaksanakan pelayanan
pendaftaran di Puskesmas Ponorogo Utara.

3
C. SASARAN PEDOMAN
Sasaran Pedoman Pelayanan Pendaftaran adalah Petugas Pelayanan di
unit pelayanan pendaftaran Puskesmas Ponorogo Utara.

D. RUANG LINGKUP PEDOMAN


Ruang lingkup pedoman pelayanan pendaftaran ini meliputi unit pelayanan
pendaftaran di Puskesmas Ponorogo Utara.

E. BATASAN OPERASIONAL
Batasan operasional dalam Pedoman Pelayanan Pendaftaran adalah
proses pelayanan pendaftaran bagi pasien yang akan memanfaatkan pelayanan
klinis di Puskesmas Ponorogo Utara, baik pasien lama maupun pasien baru.

4
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA


Untuk dapat melaksanakan fungsinya dan menyelenggarakan pelayanan
pendaftaran di Puskesmas, dibutuhkan sumber daya manusia yang mencukupi
baik jumlah maupun mutunya. Pola ketenagaan minimal harus dimiliki oleh
Puskesmas. Adapun tenaga di Unit Pelayanan Pendaftaran Puskesmas
Ponorogo Utara adalah sebagai berikut :

No JENIS TENAGA KUALIFIKASI JUMLAH


1 Penanggung jawab pelayanan SMA / sederajat 1
Pendaftaran
2 Pelaksana pelayanan SMA / sederajat 2
pendaftaran

B. JADWAL KEGIATAN
Pelayanan Pendaftaran Puskesmas Ponorogo Utara buka setiap hari kerja
sesuai jam pelayanan sebagai berikut :
- Senin s/d Kamis : 08.00 – 12.00
- Jumat : 08.00 – 10.00
- Sabtu : 08.00 – 11.30

5
BAB III
STANDAR FASILITAS

Sarana adalah suatu tempat, fasilitas dan peralatan yang langsung terkait
engan Pelayanan klinis. Sedangkan prasarana adalah tempat, fasilitas dan peralatan
yang secara tidak langsung mendukung pelayanan kesehatan. Dalam upaya
mendukung Pelayanan Puskesmas diperlukan sarana dan prasarana yang memadai.

A. DENAH RUANG PELAYANAN PENDAFTARAN


MEJA PENDAFTARAN

KETERANGAN :
a. Ruangan kering dan tidak lembab
b. Memiliki ventilasi yang cukup
c. Memiliki cahaya yang cukup
d. Lantai terbuat dari keramik
e. Dinding dicat warna cerah
f. Ruang tunggu yang nyaman

B. STANDAR FASILITAS
Standar Fasilitas Pelayanan Pendaftaran Puskesmas Ponorogo Utara adalah
sebagai berikut :

No JENIS PERALATAN JUMLAH MINIMUM


PERALATAN
1 PERLENGKAPAN
a. Meja pendaftaran 1 set

b. Kursi petugas 3 buah

c. Kursi tunggu pasien 10 set

6
d. Komputer 1 set

e. Tempat sampah 2 buah

f. Microphone dan Speaker Aktif 1 set

g. Kipas Angin 3 buah

2. PERALATAN
a. Buku Register Pendaftaran 1 Buah
b. Alat Tulis Kantor 1 set
c. Nomor Antrian 100 buah
d. Buku Rekam Medis Sesuai
kunjungan
pasien baru
e. Tracer 400 buah
f. Microphone dan Speaker Aktif 1 set
g. Komputer 1 set

7
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. LINGKUP KEGIATAN
Lingkup kegiatan di Unit Pelayanan Pendaftaran adalah :
1. Pelayanan Pendaftaran Pasien
2. Pencatatan dan Pelaporan Kunjungan Pasien

B. LANGKAH KEGIATAN
1. Pelayanan Pendaftaran Pasien
Pendaftaran adalah tata cara penerimaaan Pasien yang akan berobat ke
Puskesmas dan merupakan bagian dari prosedur pelayanan klinis di
Puskesmas.
a. Jenis Pasien Yang Datang Ke Puskesmas
Menurut Kedatanganya dapat dibedakan menjadi :
1) Pasien Baru
Pasien Baru adalah Pasien yang baru pertama kali datang ke
Puskesmas untuk keperluan mendapatkan pelayanan kesehatan.
2) Pasien Lama
Pasien Lama adalah Pasien yang pernah datang sebelumya untuk
Keperluan mendapatkan pelayanan kesehatan.
b. Prosedur Penerimaan Pasien
1) Pasien Baru
Setiap pasien baru akan memperoleh nomor rekam medis pasien yang
akan dicantumkan pada Kartu Identitas Berobat yang harus dibawa
pada setiap kunjungan berikutnya ke Puskesmas.
Kartu Identitas Berobat (KIB) adalah kartu yang berisi nama penderita
yang pernah berobat ke Puskesmas.Informasi yang ada di dalam kartu:
nama lengkap, tanggal lahir, alamat dan nomor Rekam Medis.
Kegunaan Kartu ini adalah untuk menemukan berkas Rekam Medis
Pasien.
Setelah selesai dalam dalam proses pendaftaran, pasien baru di
persilahkan menunggu dan petugas pendaftaran mempersiapkan buku
rekam medis lalu di kirim ke unit pelayanan tujuan pasien.
2) Pasien Lama
Untuk pasien lama /pasien yang sudah pernah datang berobat, maka
pasien mendatangi tempat pendaftaran, kemudian menunjukkan kartu
identitas berobat(KIB) kepada petugas. Petugas mencatat kunjungan
8
pasien di register pendaftaran dan mempersilahkan pasien menunggu
panggilan dari unit pelayanan yang dituju.
c. Persyaratan Pendaftaran
Adalah Persyaratan teknis dan Administrasi yang diperlukan untuk
mendapatkan pelayanan sesuai dengan jenis pelayanannya. Persyaratan
pelayanan terpampang di dinding dengan menempatkanya di tempat
umum yang mudah dilihat oleh pengguna layanan
Persyaratan Pelayanan Pendaftaran:
1) Membawa Kartu Identitas diri (KTP / KK/ SIM/ Kartu Pelajar/ dsb)
2) Membawa Kartu Identitas Berobat (untuk pasien lama)
3) Membawa Kartu BPJS (untuk peserta BPJS)
4) Membayar biaya retribusi kunjungan pasien baru (khusus untuk
pasien luar wilayah)
5) Membayar biaya penggantian cetak berkas Rekam Medis (hanya 1x
saat pasien pertama kali berkunjung)

9
BAB V
LOGISTIK

Kebutuhan logistik untuk pelaksanaan Pelayanan Pendaftaran Puskesmas


Ponorogo Utara direncanakan dalam Perencanaan Puskesmas..
Untuk pengadaan logistik, unit pelayanan pendaftaran setiap awal tahun
membuat pengajuan logistik yang dibutuhkan.

10
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

Tujuan dari ditetapkannya sasaran keselamatan pasien adalah untuk


mendorong perbaikan spesifik dalam keselamatan pasien. Sasaran menyoroti
bagian-bagian yang bermasalah dalam pelayanan kesehatan dan menjelaskan bukti
serta solusi atas permasalahan ini.
Untuk meningkatkan keselamatan pasien perlu dilakukan pengukuran
terhadap sasaran-sasaran keselamatan pasien. Indikator pengukuran sasaran
keselamatan pasien seperti pada tabel berikut ini:

NO INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN PASIEN TARGET


PUSKESMAS PONOROGO UTARA
1. Tidak terjadinya kesalahan identifikasi pasien 100%
2. Peningkatan komunikasi efektif 100%
3. Tidak terjadinya kesalahan pemberian obat kepada pasien 100%
4. Tidak terjadinya kesalahan prosedur tindakan medis dan 100%
keperawatan
5. Pengurangan terjadinya risiko infeksi di Puskesmas ≥75%
6. Tidak terjadinya pasien jatuh 100%

1. Tidak terjadinya kesalahan identifikasi pasien


Identifikasi pasien yang tepat meliputi tiga detail wajib, yaitu: nama, umur, nomor
rekam medis pasien. Kegiatan identifikasi pasien dilakukan pada saat
pendaftaran, pemberian obat, pengambilan spesimen atau pemberian tindakan
2. Peningkatan komunikasi efektif
Komunikasi efektif, yang tepat waktu, akurat, lengkap, jelas, dan yang dipahami
oleh resipien/penerima akan mengurangi kesalahan, dan menghasilkan
peningkatan keselamatan pasien. Komunikasi dapat secara elektronik, lisan,
atau tertulis. Komunikasi yang paling mudah mengalami kesalahan adalah
perintah diberikan secara lisan dan yang diberikan melalui telpon. Komunikasi
lain yang mudah terjadi kesalahan adalah pelaporan kembali hasil pemeriksaan
klinis, seperti laboratorium klinis menelpon unit pelayanan untuk melaporkan
hasil pemeriksaan segera/ cito.
3. Tidak terjadinya kesalahan pemberian obat kepada pasien
Ketepatan pemberian obat kepada pasien dimaksudkan agar tidak terjadi
kesalahan identifikasi pada saat memberikan obat kepada pasien.

11
Pengukuran indikator dilakukan dengan cara menghitung jumlah pasien yang
dilayani oleh bagian farmasi dikurangi kejadian kesalahan pemberian obat dibagi
jumlah seluruh pasien yang mendapat pelayanan obat.
4. Tidak terjadi kesalahan prosedur tindakan medis dan keperawatan
Dalam melaksanakan tindakan medis dan keperawatan, petugas harus selalu
melaksanakannya sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Identifikasi pasien
yang akan mendapatkan tindakan medis dan keperawatan perlu dilakukan
sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pemberian prosedur.
5. Pengurangan terjadinya risiko infeksi di puskesmas
Agar tidak terjadi risiko infeksi, maka semua petugas Puskesmas Ponorogo
Utara wajib menjaga kebersihan tangan dengan cara mencuci tangan 7 langkah
dengan menggunakan sabun dan air mengalir. Tujuh langkah cuci tangan pakai
sabun (CTPS) harus dilaksanakan pada lima keadaan, yaitu:
a. Sebelum kontak dengan pasien
b. Setelah kontak dengan pasien
c. Sebelum tindakan aseptik
d. Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien
e. Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien.
6. Tidak terjadinya pasien jatuh
Setiap pasien yang dirawat di Puskesmas Ponorogo Utara dilakukan pengkajian
terhadap kemungkinan risiko jatuh untuk meminimalkan risiko jatuh. Pencegahan
terjadinya pasien jatuh dilakukan dengan cara:
a. Memberikan identifikasi jatuh pada setiap pasien dengan pada setiap pasien
yang beresiko jatuh dengan memberi tanda gelang berwarna kuning.
b. Memberikan intervensi kepada pasien yang beresiko serta memberikan
lingkungan yang aman.

12
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Untuk keamanan dan kenyamanan bagi setiap petugas yang memberikan


pelayanan kesehatan, terutama untuk mencegah tertularnya penyakit, maka petugas
dalam melaksanakan pelayanan diwajibkan memperhatikan keamanan diri dengan
menerapkan prinsip PPI, termasuk di Unit Pelayanan Pendaftaran.

13
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Pengendalian mutu pelayanan klinis merupakan kegiatan untuk mencegah


terjadinya masalah terkait pelayanan pengobatan atau mencegah terjadinya
kesalahan pengobatan / medikasi (medication error), yang bertujuan untuk
keselamatan pasien.
Unsur-unsur yang mempengaruhi mutu pelayanan sebagai berikut:
1. Unsur masukan (input), yaitu sumber daya manusia, sarana dan prasarana,
ketersediaan dana, dan Standar Prosedur Operasional.
2. Unsur proses, yaitu tindakan yang dilakukan, komunikasi, dan kerja sama.
3. Unsur lingkungan, yaitu kebijakan, organisasi, manajemen, budaya, respon dan
tingkat pendidikan masyarakat.
Pengendalian mutu pelayanan klinis terintegrasi dengan program pengendalian mutu
pelayanan klinis Puskesmas yang dilaksanakan secara berkesinambungan.
Kegiatan pengendalian mutu pelayanan klinis meliputi:
1. Perencanaan, yaitu menyusun rencana kerja dan cara monitoring dan evaluasi
untuk peningkatan mutu standar.
2. Pelaksanaan, yaitu:
a. Monitoring dan evaluasi capaian pelaksanaan rencana
kerja(membandingkan antara capaian dengan rencana kerja)
b. Memberikan umpan balik terhadap hasil capaian.
3. Tindakan hasil monitoring dan evaluasi yaitu:
a. Melakukan perbaikan kualitas pelayanan standar
b. Meningkatkan kualitas pelayanan jika capaian sudah memuaskan.

14
BAB IX
PENUTUP

Pedoman Pelayanan Pendaftaran Puskesmas Ponorogo Utara ini digunakan


sebagai acuan pelaksanaan pelayanan pendaftaran pasien di Puskesmas Ponorogo
Utara. Untuk keberhasilan pelaksanaan pelayanan diperlukan komitmen dan kerja
sama semua pihak.
Hal tersebut akan menjadikan Pelayanan Pendaftaran di Puskesmas Ponorogo
Utara semakin optimal dan dapat dirasakan manfaatnya oleh pasien dan masyarakat
yang pada akhirnya dapat meningkatkan citra puskesmas dan kepuasan terhadap
proses pelayanan kepada pasien maupun masyarakat.

15
DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. 2013. Standar Puskesmas. Jawa Timur :
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga


Kesehatan.

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan


Masyarakat.

16

Anda mungkin juga menyukai