Anda di halaman 1dari 4

Telunjuk si kulit putih

350 Tahun
Luka itu telah melalang buana
Mendaging dalam sukma nusantara
Tak mati walau diinjak-injak
Tak tuli walau telinga disumbat
Rentetannya mengakar kekar di Indonesia Tunggal ika

Kami dengan darah yang tersimbah


Dipaksa untuk hidup didepan telunjuk si kulit putih
Tunduk di negri sendiri
Menjadi raja yang sujud didepan pelayannya
Jidat menjadi hitam saking lamanya
Sang tamu telah menjadi tuan dirumah yang bukan miliknya

Apakah pernah pemilik rumah bekerja sama dengan pencuri untuk mengambil
barangnya?
Atau bahkan pemilik rumahg yang menyimpan dalam kotak kado lalu diserahkan kepada
pencuri?
Mustahil!!!!!!
Dengan telunjuk ini kami bersumpah
Wa kotilu fisabilillahi yukotilunakum wala ta’taduw innallaha la yuhibbul mu’tadiyyn

1453, gerbang konstantinopel tak lagi dibuka


Kulit putih tunggang langgang mencari rempah
Datanglah mereka ke nusantara dengan topeng gold, glory beserta gospel
Mengikutlah portugis berkepala alfonso de alburqueque
Spanyol bertelunjuk Sebastian del cara
Cornelis de houtman memobilisasi netherland
Namun nyatanya, ditelapak tangan kiri mereka tersembunyi niat berbeda
Menjajah, menjarah, meraja

Si kulit putih masuk kedalam percaturan perbiadaban


Bukan menjadi sebatang pion
Bukan pula benteng beton
Tapi mewujud menjadi ratu yang langkahnya bergurita kesegala arah

Menduduki tiap-tiap singgasana wilayah


Bergulir dari tiap petak diseluruh hindia belanda
Bergilir membantai seluruh raja
Dari hindu, Buddha islam. Tak pandang warna

Dibantainya hingga darah menjadi samudra


Dipaksanya sampai daging tak sudi tinggal diatas tulang mereka
Diperasnya untuk memperkaya rekening mereka

Tuhan ampun tuhan ampun


Cepat kerja jangan banyak celoteh kau monyet pribumi
Cihhh dasar monyet busuk
Ampun tuann ampunn
Ampun tuannn ampuunn
Hey kamu cepat janagan banyak gaya

Kekejaman itu berlangsung hingga angan terlalu takut membayangkan perbuatan baik si
kulit putih
Nasib mustahil untuk diulang kembali
Deritan sakit menghilang kedalam tawa mereka yang semakin hari semakin diperkaya
Nyawa pribumi bak boneka berbie
Disolek dengan senjata laras panjang
Mengenai dada menembus kepala bermandi darah
Tapi mereka sikulit putih berenang dikolam air mata, minum anggur merah ditemani
wanita

Pencuuuriiii
serbuuuuu
Rentetatn perlawanan untuk lepas dari jeratan penjajah
Serang mereka
Dasar penindas

Hingga datiag lah simata sipit


Dengan pemanis saudara tua katanya
Sang kirani emlakukan romusa kerja paksa
Mengubah pribumi kering kerontang seperti tersiram air raksa
Perampasan pendidikan pengurangan sekolah
Masyarakat dipaksa berbahasa jepang
Indonesia dipaksa tolol dan bodoh sampai hari itu dating
Sukarno membacakan proklamasi didepan rakyat
Merdekaa merdeka merdekaa
Tetapi kemerdekaan bak pohon tinggi
Angina semakin kencang sejalan dengan menjelangnya
Sikulit putih dibonceng oleh simata biru
Belanda dengan tanpa malu dibonceng sekutu
Dating merampas kembali yang bukan haknya

Gaung perang kembali terdengar diseluruh penjuru nusantara


Bung tomo memimpin arek arek suroboyo
Pertempuran ambarawak didepan telunjuk jendral sudirman
Perang medan area dibawah komando gatot subroto
Sijago merah melahap kota bandung
Tidak ada disejarah manapun hanya ada disejarah Indonesia

Sekarang merdeka itu telah ad ditamgan bangsa


Tak ubahnya seperti intan permata yang harus kita jaga oleh kita semua
Jayalah bangsa
Jayalah negara
Jayalah indonesia

Anda mungkin juga menyukai