Anda di halaman 1dari 33

BAHAN AJAR/DIKTAT

MANAJEMEN LABORATORIUM
D3114045
2 SKS

PRODI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2019
VERIFIKASI BAHAN AJAR

Pada hari ini Selasa tanggal 12 bulan Pebruari tahun 2019 Bahan Ajar Mata Kuliah
Manajemen Laboratorium Program Studi Kimia Fakultas MIPA telah diverifikasi oleh
Ketua Jurusan/ Ketua Program Studi Kimia

Semarang, 12 Pebruari 2019


Ketua Jurusan/ Ketua Prodi Kimia Tim Penulis

Dr. Nanik Wijayati, M.Si. Agung Tri Prasetya


NIP. 19691-0231996032002 NIP.196904041994021001

2
PRAKATA

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas


terselesaikannya penyusunan diktat/bahan ajar mata kuliah Manajemen
Laboratorium. Semoga diktat/bahan ajar ini berguna bagi mahasiswa yang
menggambil mata kuliah ini dan dapat membantu dalam memahami materi yang
disajikan.

Semarang, 12 Pebruari 2019

3
DESKRIPSI MATAKULIAH

Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL):


Menguasai ilmu dasar lain yang menunjang pemahaman ilmu kimia dan
keterkaitannya sesuai dengan perkembangan IPTEK.

Capaian Pembelajaran Matakuliah (CPMK):


Mampu memahami membahas tentang manajemen laboratorium khususnya
laboratorium kimia dan kelengkapannya yang meliputi bangunan laboratorium,
fasilitas laboratorium, alat-alat dan bahan-bahan kimia yang diperlukan, yang
kesemuanya itu merupakan seting laboratorium. Serta klasifikasi bahan kimia
dan B3, kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium, MSDS dan
pengenalan instrumen kimia
Deskripsi Matakuliah:
Mata kuliah ini membahas perlengkapan, pengelolaan, manajemen
laboratorium, pemelihara-an dan kalibrasi alat dan bahan, keselamatan kerja di
laboratorium dan pengendalian dan penjaminan mutu hasil uji laboratorium,
MSDS

4
MANAJEMEN LABORATORIUM

Laboratorium
 Tempat untuk melakukan penelitian, percobaan/praktikum, kontrol mutu, layanan
masyarakat.
Kenapa perlu laboratorium?
a. agar produksi dapat optimal
optimal berarti dengan biaya yang sedikit, dapat memberikan hasil yang banyak
dilakukan skala laboratorium dulu, baru skala produksi.
b. agar ditemukan hal-hal baru
untuk pengembangan agar mutu lebih baik, ongkos produksi lebih murah, dan proses
lebih cepat
bahan baku baru, alternatif produk lebih baik
lebih bersih lebih bersih
proses
lebih murah
lebih cepat
c. mengontrol setiap sekuen (penggalan/ tahap) proses produksi
pH, kadar, warna, dll
d. mengontrol mutu hasil/produk
e. mengolah/mengontrol mutu limbah yang akan dibuang

laboratorium di pabrik pada umumnya terdiri dari:


1. Laboratorium penelitian dan pengembangan (R & D)
2. Laboratorium proses produksi
3. laboratorium quality control
4. laboratorium pengolahan limbah

tujuan mata kuliah ini adalah memberi bekal kepada mahasiswa supaya dapat bekerja di
laboratorium.

5
Manajemen
Mengelola mengendalikan
menjalankan supaya kegiatan berjalan dengan
mengurus sangat maksimal
mengatur

perencanaan  pelaksanaan  evaluasi


 pengorganisasian perlu administrasi/ pencatatan
 Pengendalian

Perlu organisasi:
 Ada struktur organisasi
 Ada perbedaan tugas
Perlu pengendalian:
 Ada tata tertib  alur kerja
- Siapa mengerjakan apa?
- Siapa bertanggung jawab kepada siapa?
 Perlu pencatatan/pengadministrasian

Pengelolaan laboratorium
 Ada yang mengelola : personal pengelola eksekutif
Kepala lab, sekretaris, bendahara,
lembaga
Tenaga staff
Teknisi, analis, adm
Jasa laboran
 Ada yang dikelola
- Bagaimana
- fasilitas
- alat-alat (alat tetap, alat habis)
- bahan (habis pakai)

6
Para pengelola perlu mempunyai ketrampilan:
1. memikirkan/ mengerjakan system administrasi semua peralatan/ fasilitas (perkakas/
alat/ bahan)
2. memproyeksikan kebutuhan alat/ bahan/ keperluan dana 1 tahun kedepan
3. mencatat/ mempelajari/ mengadakan penyesuaian-penyesuaian tentang berbagai
kekurangan, kesulitan, dan kesalahan
4. mengatur penyimpanan/ pemeliharaan/ perbaikan alat, bahan
5. menggunakan alat-alat bengkel sederhana
6. melakukan teknik-teknik dasar untuk keperluan laboratorium, misalnya memotong
gelas, mencuci, dll
7. merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan laboratorium, koordinasi ke atasan, dan
ke samping
8. menyusun/ menginformasikan peraturan laboratorium/disiplin laboratorium/
keselamatan kerja
9. mengorganisasikan pendistribusian/ pengembalian alat dan bahan
10. menyusun petunjuk penggunaan alat-alat khusus
11. menyediakan alat/ bahan/ obat-obatan, terampil P3K sebelum dibawa ke Rumah Sakit
12. menyusun jadwal tugas teknisi, analis pembantu, dan administrasi
13. keselamatan kerja laboratorium

Laboratorium kimia dan perlengkapannya


Bangunan laboratorium
1. Letak
- arah utara-selatan
sinar matahari dan jumlah jendela
- tidak terletak di arah angin
agar gas tidak masuk ke ruangan lain
- cukup jauh dari bangunan lain (jarak: tinggi sedang)
agar ventilasi maksimal
- terletak di bagian yang mudah dikontrol
demi keamanan, pencurian, dan kebakaran
- jarak cukup jauh dari sumber air
masalah pencemaran limbah laboratorium
- banyak laboratorium dalam satu kompleks
7
saling dapat menggunakan fasilitas
2. Luas
Laboratorium punya banyak ruang
- ruang penelitian/ percobaan
meja percobaan, kursi, lemari, rak, papan tulis
luas ± 2,5 m2 per orang
- meja persiapan
penyiapan preparat, larutan-larutan, alat-alat
luas ± 20 m2
- ruang gudang
menyimpan alat dan bahan yang jarang digunakan (alat dan bahan disimpan di
tempat terpisah), ada almari, rak
luas ± 20 m2
- ruang gelap, cukup untuk 2 orang ± 5 m2
percobaan, penelitian, tanpa sinar
- ruang timbang
tempat neraca, bebas angin, jangan ada zat disitu
- ruang alat-alat khusus, perlu AC
spektrofotometer, AAS, GC/MS, dll
- kamar mandi, WC
tiap ruang perlu pintu, jendela, dan mebeler
pintu dan jendela lebar, daun pintu, dan jendela membuka keluar
lantai rata dan tidak licin
- ruang administrasi, ruang pimpinan, ruang perpustakaan/ruang baca
Fasilitas laboratorium
1. Mebeler : meja, kursi, almari, rak
 meja : meja percobaan
tinggi ± 85 cm, bekerja sambil berdiri
dipasang permanent agar dapat dipasang bak cuci (kran air, kran gas, stop kontak listrik)
 kursi bulat tanpa sandaran
 meja tulis tinggi ± 70 cm, kursi putar dengan sandaran
 meja dinding, untuk alat-alat yang perlu cahaya, mikroskop alami
 almari

8
- untuk menyimpan, ada 3:
biasa, daun pintu kayu atau kaca
gantung, digantung di dinding belakang tebal 30 cm tinggi 60 s/d 100 cm, digantung
di dinding setinggi ± 160 cm dari lantai
dibawah meja
- almari asap
percobaan gas-gas berbahaya
ada kran air, gas, listrik
dibawahnya almari untuk cairan pekat
 rak
 papan tulis, untuk pengumuman, menghitung-hitung, penjelasan/meeting, jadwal/ tugas
2. Prasarana
Gas
- Pembakaran, elpiji
- Pereaksi Cl2, H2, O2, N2 udara
- Carier/ pembawa, N2, asetilen, argon, He
Air
- Mencuci, P3K, shower
- pendinginan
- pemadam kebakaran
Listrik
- penerangan
- pemanasan/pendinginan
- tenaga bagi alat-alat
3. Fasilitas lain
- jam dinding
- gambar
- pemadam kebakaran
- buku-buku reference
- computer/ internet
- tempat sampah/ alat kebersihan
- alat pengamanan
- P3K

9
Alat dan bahan
1. Alat
- Pengelompokkan (hal 5,6 Iyon)
2. Bahan
- pengelompokkan
3. Pengelolaan (hal 8, 9 Iyon)
- bangunan dan fasilitas
- alat-alat
- bahan-bahan
4. Pengelolaan perlu pencatatan/ administrasi
Pencatatan perlu format
 administrasi laboratorium
Yang perlu diadministrasikan
1. ruang laboratorium A
2. barang B
3. alat C
4. zat D
5. tenaga E
6. kegiatan F

Setting laboratorium
Tata ruang laboratorium
10
Untuk satu laboratorium, misalnya

adm Almari Persiapan

Gudang
KM Ruang baca

Alat
Pimpinan

khusus

timbang
Ruang
Rak

Pengelolaan laboratorium
1. Staff peneliti  ahli di bidangnya
2. teknisi
3. analis
yang dikelola
1. orang (organisasi)
sekretaris (adm)
bendahara (keuangan)
laboran (pembantu umum)
2. bangunan (administrasi)
perlengkapan
alat-alat
bahan/zat
 Orang
Mengelola orang diperlukan
Organisasi, tujuan
Rincian tugas, meliputi wewenang dan tanggung jawab (job descriptions)
Alur perintah
Alur tanggung jawab

Manajer, harus dapat membuat organisasi untuk mencapai tujuan


Struktur organisasi
11
Ketua

Sekretaris Bendahara

Staff sekretaris Staff keuangan

Coordinator Coordinator Coordinator Coordinator


lab I/ QC lab II/ prod lab III/ lab IV/ R&D
limbah

Staff Staff Staff Staff


Analis Analis Analis Analis
Laboran Laboran Laboran Laboran
Teknisi Teknisi Teknisi Teknisi

Tugas : buatlah job description masing-masing personal


 Orang selain dikelola juga mengelola
- kegiatan laboratorium
- alat-alat
- fasilitas
- bangunan
- bahan
perlu ketrampilan-ketrampilan tertentu, misalnya:
1. memikirkan dan mengerjakan sistem pengadministrasian yang tertib dan benar.
2. ,3
dst, lihat makalah untuk r.A
Iyon hal 2 (Bandy)
Tugas :
1. apakah semua personal harus terampil semua yang disebut diatas ?
2. kalau tidak  personal apa ?
 perlu ketrampilan apa ?
Arah dan tujuan pengelolaan terhadap bangunan/fasilitas, alat-alat, bahan-bahan, kegiatan
laboratorium.
12
a. Bangunan/fasilitas
 Usaha perawatan, agar tidak rusak karena digunakan, pengaruh waktu, dan factor alam
lainnya. Dilakukan dengan cara dibersihkan, dicat, diganti, di reparasi.
 Fasilitas air, gas, dan listrik
Supaya lancar, siap digunakan, terjaga keselamatan
 Pengadministrasian, meliputi jumlah, mengetahui mana yang kurang dan rusak, tahu
tempatnya untuk barang-barang mebeler, kran air, dan pemadam kebakaran.
Oleh karena itu diperlukan gambar/denah bangunan, denah listrik, gas, air, dan saluran
pembuangan.
 Menjaga keserasiannya dengan kondisi dan situasi laboratorium dan lingkungannya.
b. Alat-alat laboratorium, diarahkan kepada
 Perencanaan , tentang :
- macam-macam alat yang ada, akan diadakan
- jumlah setiap macam alat
- penggunaan
- spesifikasi, besar kecilnya alat, presisi dan ketelitiannya
- ketahanan terhadap suhu, lembab, korosif, dan cahaya matahari
- harga
 mendesain ruangan tempat
alat, lemari, rak
 menempatkan/menyimpan alat serta inventarisasinya dengan system administrasi
tertentu, misalnya manual dan komputerisasi
 pengerjaan-pengerjaan diatas secara rutin/teratur, berkesinambungan
c. Bahan chemicalia
 Perencanaan kebutuhan bahan-bahan selama 1 tahun anggaran dan pengadaannya
Bahan, spesifikasinya p.a atau teknis
bentuknya, pellet, kristal,cair, serbuk,dll
 Merencanakan dan menentukan tempat penyimpanan rak, almari, laci,dll
- perlu penggolongan
- perlu dipertimbangkan penyimpanannya,
lembab
cahaya matahari
suhu

13
ventilasi
pengamanan
 pengadministrasian dan inventarisasi
 system administrasi dan inventarisasi tertentu
 pengerjaan-pengerjaan laboratorium dilakukan secara rutin/teratur, berkesinambungan
supaya laboratorium dapat difungsikan secara maksimal sesuai tujuan
d. Kegiatan laboratorium
- memelihara kelancaran pemakaian laboratorium  jadwal, tata tertib
 sesudah dipakai alat kembali ke tempatnya dalam keadaan bersih
 ruangan harus selalu bersih
 sampah padat dan cair dibuang pada tempatnya
- menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
 diruang persiapan, bahan, larutan, dsb
 alat-alat dicek normal atau tidak ? Perlu pemanasan dulu ?
- sirkulasi alat dan bahan
 perlu pengadministrasian
catatan keluar masuk, tempat penyimpanan, spesifikasi (keadaan alat dan bahan)
 data pemakaian, pengembalian, pinjaman
Teknis administrasi alat dan bahan
 Administrasi: proses pencatatan atau inventarisasi sarana laboratorium untuk mengetahui
jenis maupun jumlah secara tepat.
 Pengadministrasian yang baik:
- menolong pembuatan rencana pengadaan alat dan bahan
- mengendalikan efisiensi penggunaan budget
- memperlancar pelaksanaan kegiatan
- mempermudah pengamatan
- melindungi kekayaan laboratorium
aspek yang perlu diadministrasikan : ada 6
- ruangan laboratorium
- fasilitas laboratorium
- alat
- bahan
- ketenagaan

14
- kegiatan laboratorium
untuk itu diperlukan beberapa format
A  data ruangan
B  fasilitas/ barang-barang lab  ada 4, yaitu B1(kartu barang), B2 (daftar barang), B3(daftar
pengeluaran/ penerimaan barang, B4(daftar permintaan barang)
C  alat  ada 4
D  bahan/ zat  ada 4
E  data ketenagaan
F  agenda kegiatan lab

FORMAT A
Ruangan-ruangan yang perlu diadministrasikan
- ruangan kerja/praktek
- ruangan gudang alat
- ruangan gudang bahan
- ruangan persiapan
- ruangan timbang
- ruangan gelap
- ruangan alat optic
- ruangan alat khusus
- dll
setiap laboratorium harus mempunyai denah yang menggambarkan keadaan ruangan yang ada,
jaringan listrik, gas, dan air.
Yang perlu dicatat adalah tentang: nama ruangan, ukuran, kapasitas.

Contoh Format A
Data Ruangan Laboratorium
15
Nama lab :
Nama P.T :
Alamat :
Luas (m2)
No urut Nama ruangan Penggunaan Keterangan
kapasitas

FORMAT B
Fasilitas/perlengkapan  barang-barang sebagai sarana/prasarana laboratorium
- mebeler : meja, kursi, almari
- prasarana : instalasi air, gas, listrik
Meliputi kran, bak cuci, kompor, lampu, stop kontrak
- bahan-bahan : meliputi rujukan praktikum, handbook, majalah ilmiah
- sarana lainnya : blower, papan tulis, papan pengumuman, thermometer, barometer, telepon

Ada 4 format B1, B2, B3, B4

B1 Kartu Barang
A B C D E F G H I J K L MN O P Q R S T U V WX Y Z

16
No. Kartu :
Gol. Barang :
No. Induk :

KARTU BARANG LABORATORIUM


Nama lab :
Nama P.T :
Alamat :
Nama barang :…………………………………
Spesifikasi : * merk :…………………
* ukuran :…………………
* pabrik :…………………
* kode barang:………………...
Lokasi penyimpanan :………………………...

Keadaan
Paraf
Tanggal Masuk Keluar Persediaan Keterangan
petugas
Baik Rusak Baik Rusak Baik Rusak

Setiap barang/jenis barang mempunyai 1 kartu


Sebaiknya : barang yang sama, walaupun tempat berbeda tapi nomor kartu sama

B2. Daftar Barang


Merupakan rekapitulasi dari B1
DAFTAR BARANG LABORATORIUM

Nama lab :
Nama P.T :
Alamat :

No. No. Nama Spesifikasi Jumlah


No Keterangan
induk kode barang Merk Ukuran Pabrik Baik Rusak

Nomor induk, nomor kode, nama barang,spesifikasi disalin dari B1


Jumlah  rekap dari B1
B3 Daftar Penerimaan/ Pengeluaran Barang Laboratorium
Nama lab :

17
Nama P.T :
Alamat :

No No. No. Nama Spesifikasi Jumlah Keterangan


induk kode barang Merk Ukuran Pabrik Baik Rusak

Penyerah, Penerima,

DAFTAR USULAN PERMINTAAN BARANG

Nama lab :
Nama P.T :
Alamat :

Harga Harga total


No. No. Nama Spesifikasi Jumlah
No satuan (Rp) (Rp)
induk kode barang
Merk Ukuran Pabrik

FORMAT C
Sama dengan format B hanya mengganti kata barang dengan kata alat
Kelompok-kelompok misalnya
 alat gelas dan porselen, tabung reaksi
 alat logam dan kayu, kaki tiga, statif, rak tabung reaksi
 alat listrik, amperemeter, power supply
 alat optic, mikroskop
 instrument khusus, neraca, pH meter

FORMAT D
Sama dengan B dan C

18
Hanya spesifikasi yang berbeda
Kartu Zat
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z

No. kartu :
Gol. Zat :
No. induk :
KARTU ZAT LABORATORIUM
Nama lab :
Nama P.T :
Alamat :

Nama Zat :…………………………………


Spesifikasi : * MR :…………………
* kemurnian :…………………
* konsentrasi :…………………
* BJ :………………....
* wujud :…………………
* warna :…………………
Lokasi penyimpanan :………………………...
Keadaan
Paraf
Tanggal Masuk Keluar Persediaan Keterangan
petugas
Baik Rusak Baik Rusak Baik Rusak

D2 sama dengan B2
Spesifikasi PA/ Teknis
D3 sama dengan B3
D4 sama dengan B4

FORMAT E
DAFTAR KETENAGAAN LABORATORIUM

19
Nama lab :
Nama P.T :
Alamat :
Tempat, Pendidikan
No. urut Nama Jabatan Alamat Keterangan
tgl lahir tertinggi

FORMAT F
AGENDA KEGIATAN LABORATORIUM
Nama lab :
Nama P.T :
Alamat :
Nama penanggung Nama yang Nama Perkiraan
Hari, tgl Keterangan
jawab mengerjakan pekerjaan selesai tgl

Tugas : setting lab

ALAT DAN BAHAN


Pengadaan, pemeliharaan dan penyimpanan
 pengadaan alat dan bahan
- pengadaan alat dan bahan sesuai dengan kebutuhan
 alat, berdiri sendiri/tunggal : mikroskop, thermometer, dsb
1 set perangkat alat : spektrofotometer, magnetic stirrer, dsb
Alat-alat bantu : alat yang
- bahan-bahan : pereaksi/reagen kimia
kertas lakmus, kertas saring
spiritus baker, gas elpiji, penyerapan

20
(CaO, silica gel)
Ada beberapa kriteria/sehingga bahan pertimbangan dalam memilih alat yang akan
dibeli, a.l:
1. daya guna alat
dipilih yang mempunyai daya guna yang besar yang banyak
spt: gelas beker  mempunyai lebih dari 1 kegunaan
multitester  mengukur vot, tahanan, ampere, dsb
2. struktur alat
dipilih yang strukturnya sederhana, sesuai daya kebutuhan dan ketelitian.
Untuk menentukan pH tanah dapat digunakan
- pH meter
- perangkat analisis tanah
- indicator universal
pilih mana?
3. Reliabilitas alat, alat yang digunakan oleh siapapun dan dimanapun dengan hasil
yang sama.
4. bahan alat
dipilih alat yang terbuat dari bahan yang awet, kuat, dan berkualitas tinggi.
 gelas  yang tahan panas
 logam  yang tidak mudah berkarat
Dsb
5. bentuk dan ukuran
dipilih yang sesuai, yang sering digunakan, misalnya : beker glass 100, 250, 500,
1000 mL.
6. nilai reparasi
dipilih alat yang kalau rusak, mudah direparasi, suku cadang ada, dan mudah
didapat
7. safety = keselamatan pemakai
dipilih alat yang tak membahayakan pemakai
tak menimbulkan kerusakan pada alat
8. harga
dipilih yang harganya murah terjangkau tapi memenuhi syarat-syarat/ criteria yang
diinginkan
Kriteria pemilihan bahan
21
1. Kemurnian :
* sesuai dengan kebutuhan
* untuk yang teliti. Perlu kemurnian lebih
* spesifikasi bahan dapat dibaca di etiket
2. Kemasan :
 dipilih dalam kemasan yang awet
 yang dapat menjaga keadaan bahan tetap dalam keadaan baik
 kemasan aman
3. Harga :
 makin besar kemasan, harga makin murah
 harga terjangkau
Bagaimana cara pengadaan?
 lewat perencanaan pada awal tahun anggaran
- dilakukan dengan lelang/tender
- pergi memesan ke toko, dengan spesifikasi yang jelas
 kebutuhan-kebutuhan kecil
lewat pesanan pada kartu administrasi
- kartu pesanan alat
- kartu pesanan bahan

 pemeliharaan dan penyimpanan


 agar awet alat dan bahan perlu dipelihara dan disimpan di tempat yang baik.
 Alat dan bahan dapat rusak, karena beberapa hal
- dimakan usia, keadaan lingkungan
- tidak disimpan sebagaimana mestinya
- penggunaan yang ceroboh
- dsb
ada beberapa penyebab/sumber kerusakan alat/bahan, a.l:
1. udara – oksigen dan kelembaban
 barang dari besi  berkarat, dengan di cat, di olesi minyak/ oli
 barang dari kuningan
seng kusam
tembaga

22
 barang-barang optik/lensa
- terdapat jamur
dengan cara: di lemari penyimpanan di beri lampu, dengan adsorbent supaya
tidak lembab
 bahan-bahan higroskopis  menjadi berair
menjadi jemeh
disimpan  dalam botol tertutup
dalam desikator
 bahan-bahan yang mudah teroksidasi  teroksidasi oleh udara lembab
FeSO4  Fe2(SO4)3 botol tertutup rapat
Hijau muda coklat muda
2. air – asam – basa – cairan lainnya
- usahakan : semua alat dan bahan dalam keadaan kering dan disimpan di tempat
yang kering.
- Alat dan bahan jauhkan dari asam atau basa (cairan asam/ basa; asam/ basa yang
mudah menguap.

3. suhu – panas
 alat dan bahan akan rusak pada suhu terlalu tinggi/ terlalu rendah
 kadar memuai, terjadi oksidasi, sehingga merusak zat, dsb
 perlu AC, supaya suhu konstan, dapat diatur, bebas debu, dan tidak lembab

4. mekanik
benturan dapat merusak alat, hindari
tarikan
tekanan
5. Sinar
- terutama sinar ultraviolet
- dapat merusak alat dan bahan
- hindari terkena matahari secara langsung
- larutan KMnO4 dengan sinar UV tereduksi
- kristal AgNO3 rusak jika kena sinar UV
- taruh dalam botol coklat

23
6. api
- dapat merusak alat/ bahan
- hindari terjadinya kebakaran
- kebakaran terjadi kalau ada 3 komponen berada bersama di suatu saat, yaitu
oksigen, bahan bakar, dan panas.
- Hindari ketiga komponen tersebut ketemu di satu waktu
Pemeliharaan dan penyimpanan, bertujuan:
- menjaga keselamatan alat/ bahan, tetap utuh  siap dipakai.
- alat/ bahan tetap digunakan tetapi tidak cepat rusak bahan digunakan sampai habis, jangan
sampai rusak sebelum habis.
Bagaimana memelihara dan merawat?
 Sesuai dengan sifat-sifat alat dan bahan tsb.
- bahan dasar alat harus diketahui
dari gelas tahan panas  dapat untuk pemanasan
dari besi/ bagiannya dari besi  jangan berdekatan dengan bahan korosif
- alat yang ringan disimpan di atas
alat yang berat disimpan dibagian bawah
supaya mudah mengambil
- alat dan bahan disimpan ditempat terpisah
sebab bahan dapat merusak alat
- alat/bahan yang peka terhadap lingkungan : debu, panas, sinar matahari; perlu
diperhatikan penyimpanannya
- alat – alat dalam 1 set  jangan disimpan pada tempat yang berbeda
- alat – alat dengan baterai  ambil baterainya
arus listrik  putuskan arus listrik
kotak/ tempat khusus  perhatikan kembali
thermometer  kotak khusus
- alat/ bahan yang sering digunakan  di simpan ditempat yang mudah dijangkau
- alat/bahan yang jarang digunakan  sebaliknya
 Dilakukan perawatan/pemeliharaan secara rutin
 Sebelum dan sesudah digunakan  harus dalam
keadaan bersih dan lengkap
Cek : sebelum disimpan

24
 Bersihkan dari : debu, serangga, di lap dan disemprot secara rutin, beri kapur barus
 Manfaatkan buku petunjuk alat

Perawatan/ pemeliharaan/ penyimpanan bahan-bahan kimia:


- bahan korosif yang mudah menguap  disimpan di lemari asap
asam pekat H2SO4
HCl
HNO3
Basa pekat NH4OH
Br2 cair
- phosphor putih
Na dapat terbakar kalau kena udara  diisolasi dari udara
K
- Cairan mudah terbakar (organik) dibawah suhu – 4oC, contohnya CS2,
eter, benzene, aseton
- 4oC s/d 21oC  etanal, metanal
21oC s/d 100oC  naftalen, minyak
bakar
hati-hati suhu dijaga
Ada campuran bahan-bahan yang dapat
- meledak/letusan
- menimbulkan api/terbakar
meledak, missal:
 kalium klorat dengan : belerang, carbon.
 Peroksida dengan Mg, Zn, atau Al
 Na, K dengan air
 Nitrat dengan ester
Menimbulkan api/terbakar:
 kertas/ kayu dengan H2SO4 pekat
 Na, K dengan CCl4
 KMnO4 dengan H2SO4, glikol, gliserol
Disimpan terpisah, jangan dicampur.

25
Pemeliharaan/ penyimpanan alat-alat lebih rinci
 alat-alat gelas
- pencucian
segera bersihkan, pada saat kotoran masih baru
pengotor, anorganik  dengan sabun dan sikat, HNO3 encer
organik  dengan sabun dan sikat, aseton
kalau tidak dapat dengan sikat  rendam dalam larutan pencuci (Kalium kromat +
H2SO4)
- pengeringan
biarkan di rak pengering, dibilas dengan aseton, alkohol atau metanal, keringkan
dengan hair dryer, panaskan di oven.
- Penyimpanan
Dipisahkan dengan alat-alat dari besi, kayu
Alat gelas yang panjang dengan posisi tegak dengan rak khusus.
Sambungan gelas  dilepas, misal buret, corong pisah
 diberi vaselin
Kadang-kadang macet karena basa, bilas dengan HCl encer
Dirak bagian atas, rak tertutup
- Penggunaan
Untuk dipanaskan  bermerk, pyrex, yena, palax.
Tak boleh untuk HF, sebab HF bereaksi dengan gelas.
Alat gelas bertutup gelas tak boleh untuk menyimpan basa  macet.
- Merangkai dan membuka rangkaian alat
Merangkai alat dari bawah  membuka lawan merangkai
Hati-hati menggunakan klem
Gunakan vaselin untuk sambungan gelas
Misal destilasi sederhana
 pergi ke depan, gambarkan!

 alat-alat besi/ logam lain


- Umumnya berkarat, cara mencegah dengan dicat, diolesi oli, dipadukan dengan logam
lain, dilapisi Ni, Cr, Zn, Sn, dll.
- Yang ulir juga dicat, tetapi diolesi oli/ minyak.
26
- Harus disimpan dalam keadaan kering dan bersih, tak lembab, tidak berdampingan dengan
zat kimia, tidak disatukan dengan alat gelas.
 alat-alat optic
alat-alat yang dilengkapi dengan lensa/ optic
misal: mikrosop, refraktometer, calorimeter, polarimeter, OHP, kamera, dan proyektor.
- bagian badan  dilap dengan kain halus
- bagian lensa dengan cara khusus, yaitu:
1. debu  gunakan blower, jangan meniup dengan mulut
2. kotoran tersisa  gunakan xylol, lap dengan tissue khusus lensa
3. keringkan diudara terbuka
4. simpan ditempat kering dan aman dari bahan kimia
5. gunakan kantung plastic dan adsorben silica gel
 alat-alat listrik
- listrik dapat timbul karena (perbedaan potensial)  gerak, kimia, dan imbas
- isolator  karet, porselen, sutera, wool
- konduktor  logam Cu, besi, air tanah, tumbuhan, hewan
- aliran listrik  DC  baterai, accu, adapter
 AC  dari PLN
- Seri
- Paralel
voltmeter  perbedaan potensial (tegangan listrik)
amperemeter  kuat arus (i)
ohm meter  tahanan listrik
- saklar  memutuskan hubungan listrik
Stekker  dari suatu alat ke alat lain
Contoh : oven pengering, waterbath
 instrumen analisis
alat-alat khusus
neraca  teknis, semi analitik, analitik
ruang timbang : bebas angin
meja timbang : datar, tak bergetar
alat-alat lainnya  lihat buku petunjuk alat
VI. Cara membuat larutan
1. mengambil dan menuangkan zat
27
 hati-hati  baca label nama zat dengan teliti, baca berulang-ulang supaya
tak salah
 etiket jangan sampai rusak, letakkan langsung dibawah telapak tangan
 zat padat serbuk/ granular/ pellet
umumnya disimpan dalam botol tertutup
cara 1. pada tutup
cara 2. dengan spatula/ sendok
cara 3. langsung ke wadah zat
 zat cair
umumnya disimpan dalam botol tertutup
 pekat berasap
Dalam almari asam
- dengan pipet, gelas ukur
- dengan vol pipet
 cair encer – larutan encer
- basahi leher botol
- dengan bantuan batang pengaduk
2. mengetahui bau zat, melarutkan/ mengocok, mengendap tuangkan/ dekantasi dan
menyaring.
Bau zat:
- jangan langsung dibawah hidung
± 30 cm dari hidung, dan kibaskan tangan supaya uap zat sampai hidung
- bau dan tentukan jenis zat.
Melarutkan, mengocok
- dengan batang pengaduk
pelan-pelan jangan sampai berbunyi, pecah
- dengan magnetic stirrer
- dengan mekanik stirrer
- dikocok/ diguncang dengan tangan
Dekantasi
- memisahkan antara endapan(residu/presipitat) dan cairan diatas endapan
- bila endapan halus gunakan centrifuge
- tuangkan pelan-pelan cairan dengan bantuan batang pengaduk

28
- jangan sampai residu ikut terbuang
Menyaring
- dengan kertas saring
- dengan corong
- cara melipat kertas saring
- kertas saring pada corong  tinggi kertas saring
 tinggi cairan pada kertas saring
+ akuades supaya melekat
- gunakan botol semprot untuk sisa endapan di gelas kimia
- gunakan batang pengaduk
- keringkan ppt yang ada dikertas saring
Dengan sinar matahari
Dengan pemanasan pada krus
Memanaskan dan menguapkan
- zat padat  dengan kroes, segitiga porselen, pemanasan Bunsen
 dengan cairan porselen, kasa asbes, kaki tiga
- zat cair  dengan tabung reaksi
pakai penjepit, nyala api kecil dulu, diputar-putar agar merata, arahkan ke
tempat yang aman.
 dengan gelas kimia batang pengaduk, batu didih
Kasa asbes-kaki tiga
3. Menimbang
Dengan neraca OHAUS/teknis
- neraca mendatar, ada waterpass
- dalam keadaan setimbang, skala penunjuk nol
Geser semua anak timbangan ke angka nol, atur sekrup hingga menunjukkan angka nol.
- taruh botol timbang/ gelas arloji di pirang penimbang
Timbanglah  perkiraan berat dari anak timbangan terbesar  baru ke yang terkecil.
- tambah zat, timbang lagi, mengambil/ menambah zat. Timbangan harus dalam keadaan
terganjal.
 baru gunakan neraca analitik
Dalam neraca analitik tak boleh menambah/ mengurangi zat
setelah selesai, bersihkan piring neraca, kembalikan semua anak timbangan ke angka
nol, dan ganjal.
29
4. mengukur volum, mengencerkan, cairan dan titrasi
 gelas ukur
- pilih gelas ukur yang volume lebih besar dari volume cairan yang dibutuhkan
- telitilah skala, missal setiap 1 mL menjadi 10 skala, maka ketelitian s/d 0,0X, 2
angka dibelakang koma dalam mL, X diperkirakan
- Mambaca skala mata lurus dengan permukaan cairan jika cembung yang atas, jika
cekung yang bawah
 pipet gondok
- volume tertentu, bilas dengan air suling, kemudian dengan cairan yang akan diukur
- isap lamban dengan mulut/ dengan ball pipet, lampaui batas, tutup dengan ibu jari,
keringkan ujung dengan kertas saring
- turunkan s/d garis batas tanda, pindahkan ketempat lain dengan melepas ibu jari
Mengencerkan
V1. M1 = V2. M2
- dengan matkolf pada volume tertentu
- hitung dengan V1. M1 = V2. M2,
V2.M2 yang diinginkan, M1 larutan yang tersedia, V1 dapat dihitung
- masukkan ke dalam matkolf, encerkan s.d tanda, kocok pelan, dsb.
Kenapa menggunakan satuan M, bukan yang lain?
Titrasi
 misal NaOH dengan HCl
Asam oksalat sebagai larutan baku primer
 oksalat dengan NaOH
Asam HCl sebagai larutan baku
 mana yang buret? NaOH kenapa? Dengan PP sebagai indicator, kenapa PP?
 tangan kiri dikran buret
Kanan menggenggam Erlenmeyer
 taruh kertas dibawah Erlenmeyer, kertas putih diburet pada saat pembacaan skala

KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM


- setiap pekerjaan tentu ada resikonya
begitu pula bekerja di lab
resiko kecelakaan  tsb sebagai akibat dari

30
 human eror, meliputi kelalaian, kekurang telitian, kecerobohan,
kebodohan, dsb
 technical eror, meliputi alat-alat yang tidak beres, fasilitas yang
tidak standar, bangunan yang tak memenuhi syarat, dsb.
- Supaya selamat
(menghindari kecelakaan), maka perlu mengetahui tentang:
1. jenis-jenis bahaya
- keracunan, kemasukan bahan kimia beracun
- luka di kulit, mata  iritasi, kulit, saluran pernafasan, mata
 luka dikulit, mata
 kebakaran, luka di kulit, dsb.
- Keracunan : * menyerap bahan kimia beracun, lewat oral,
hidung, kulit
* dapat bersifat  akut, akibatnya dapat langsung dilihat 
phenol (diare), CO (pingsan, mati)
* kronis, akibatnya terlihat dalam waktu lama, terhisap terus
menerus terakumulasi  akibat
Contoh : uap benzene, CCl4, CHCl2  sakit lever
- Iritasi  peradangan pada kulit, saluran pernafasan, mata
Karena kontak dengan bahan kimia korosif (H2SO4, HCl, NaOH
pekat, gas Cl2, NH3 dan SO2
 luka kulit  terkena pecahan gelas, besi, dsb
Mata
tangan
- Terbakar  kurang hati-hati terhadap bahan mudah terbakar (eter, alcohol,
aseton), ledakan bahan reaktif (peroksida, perklorat).
2. sumber bahaya, dan penanganannya
dibagi tiga : - bahan kimia berbahaya
- teknik percobaan
- sarana laboratorium
* bahan kimia berbahaya
- bahan kimia beracun (toxic)
- korosif (corosive)

31
- mudah terbakar (flammable)
- mudah meledak (explosive)
- oksidator (oxidazing)
- reaktif terhadap air (water reactive)
- reaktif terhadap asam (acid reactive)
- gas bertekanan tinggi (compressed gasses)
- radioaktif (radioactive substance)
Supaya mudah ada simbol-simbol tertentu, 1 zat dapat mempunyai lebih dari satu
simbol.
Lihat catatan, makalah.
- Teknik percobaan
Contoh-contoh :
- Sarana lab
Ada 3 : air, gas, listrik
3. perlengkapan keselamatan kerja
- tata tertib  supaya para pekerja di lab disiplin
hal 88 P&K : larangan
anjuran
- bagaimana lab yang memenuhi syarat
 sirkulasi udara bagus/ blower
 pintu terbuka keluar
 lemari asap
 kran sentral (air, gas, listrik)
- perlengkapan yang harus tersedia
kotak P3K
bak pasir
pemadam kebakaran (tabung, air)
- peralatan keselamatan kerja
 jas praktek
 sarung tangan
 kacamata
 pelindung wajah
 pencuci mata, shower

32
 kotak P3K
 toxic gas monitor
 radiation detector
 partikel masker
Bahasan khusus
Kebakaran :
terjadi karena tiga komponen
- bahan bakar
- panas ketiganya harus ada secara bersamaan
- udara/ oksigen
sumber kebakaran/ api
- burner
- api yang tidak bercahaya
- kaki tiga
- pelarut yang mudah terbakar
- alat-alat listrik
- percikan api listrik
- hubungan pendek
hal 97 P3K
pemadam kebakaran
- semprotan air
- asam-soda
- basa
- gas CO2
- CCl4
- BCF
- Selimut (kantung basah)
Jika terjadi kebakaran, langkah-langkah yang perlu diambil a s/d h mujadi.

33

Anda mungkin juga menyukai