Anda di halaman 1dari 1

Nama: Tsani Rosihan Majid

Kelas: XII MIPA 1


No: 35

NEGERI PARA DEWA

Negeri Kahyangan atau negeri para dewa merupakan wilayah yang sangat penting
dalam sejarah Hindu Jawa Kuna. Terletak di kaki pegunungan Dieng, Wonosobo, Jawa
tengah. Dahulu kala di sebuah desa pegunungan dieng dikenal desa yang aman dan tentram.
Terdapat banyak penduduk yang selalu taat menjalankan kewajiban kepada Tuhannya. Pada
abad ke-7 desa tersebut dipimin oleh seorang pria yang bernama Ki Santo, dia adalah tokoh
yang selalu di hormati oleh banyak masyarakat. Pada saat pertengahan bulan tepatnya pada
hari satu suro banyak penduduk yang berbondong menyiapkan bahan persembahan untuk
acara suci di malam harinya, namun Ki Santo seorang kepala tersebut tersebut berikir lain.
Menurutnya kegiatan tersebut tidak ada gunanya dan hanya membuang banyak tenaga dan
harta. Dia pun meminta saran kepada penasehatnya yang bernama Ki Adi mengenai gagasan-
nya. Setelah dijelaskan, ternyata Ki Adi mendukung gagasan Ki Santo, karena menurutnya
melakukan melakukan persembahan itu tidak ada gunanya. Dua hari sebelum jatuhnya hari
satu suro Ki Santo megumumkan kepada masyarakat untuk tidak melakukan persembahan
tahun ini. Penduduk un mulai binggung mendengarkan pengumunan itu dan meminta alasan
Ki Santo meminta untuk tidak melakukan persembah. Setelah panjang penjelasan, penduduk
mengikuti kebijakan tersebut karena Ki Santo merupakan tokoh penting di desa. Pada malam
tepat pada hari satu suro desa tersebut dilanda sebuah bencana dari awalnya angin topan yang
besar hingga gunung meletus. Ketika tata krama diabaikan dan seorang hamba lupa tentang
kewajibannya serta kawulo alit mulai berani menentang yang dititahkan oleh para
bendaranya, sebuah bencana mulai terjadi. Huru-hara serta murkanya alam akan mewarnai
negeri yang selalu melupakan jati dirinya. Desa ini pun hancur lebur ditenggelamkan banyak
bencana alam. Pada abad ke-12 desa ini ditemukan oleh seorang petapa yang mengaku utusan
dewa yang tau seluk beluk kisah desa ini. Dia bercerita bahwa desa ini dulunya dikutuk oleh
dewa Wisnu karena kelalaian para hambanya. Ia juga menjelaskan dataran tinggi Dieng ini
terbentuk akibat amblesnya sebagian dari gunung api tua yaitu Gunung Perahu sebelah Dieng
sehingga muncullah gunung-gunung baru. Tak heran, hingga kini di dataran tinggi Dieng
banyak dijumpai tekanan air bawah tanah oleh magma yang memunculkan letusan letusan
kecil. Karena itu, manusia hendaknya selalu ingat dan waspada merenungi apa yang selama
ini pernah diperbuat agar Tuhan menjauhkan azab malapetaka. Begitulah inti dari pesan yang
disampaikan dalam kisah ini.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai