Anda di halaman 1dari 11

Ramah lingkungan atau eco-home pada

dasarnya rumah yang merujuk pada


hunian yang kita bangun dengan
mengedepankan kelestarian lingkungan,
penggunaan energi yang efisien, dan
material yang tidak merusak alam
sehingga mengurangi pemanasan
global. Eco-home tidak hanya sekedar
tampilan tapi juga mengharuskan
pemiliknya untuk menerapkan gaya
hidup berkelanjutan.
Rumah ramah lingkungan memiliki ciri
menggunakan bahan bangunan yang
tidak merusak alam. Beberapa material
berbahan alami yang biasa kita gunakan
sebagai struktur bangunan rumah antara
lain batu bata (pengganti semen),
dinding kayu, bambu, tanah yang telah
kita padatkan, atau memakai material
lama yang sudah tidak terpakai. Untuk
penggunaan material lantai, bisa
menyesuaikannya dengan fungsi
ruangan. Beberapa material lantai yang
aman bagi lingkungan adalah kayu,
bambu, keramik, marmer, dan granit.

Ruangan pada Rumah


Ramah Lingkungan
Desain ruangan eco-home yang kita buat
memiliki ruang terbuka atau konsep
open plan. Biasanya banyak dinding yang
kita hilangkan di dalam rumah. Karena
itu, ruangan yang memiliki fungsi mirip
biasanya kita gabungkan menjadi satu.

Pembangunan ruang terbuka akan


mempermudah masuknya sirkulasi
cahaya matahari dan udara ke dalam
ruanganruangan. Terkait dengan
pencahayaan, rumah biasanya
menggunakan jendela yang besar dan
menyesuaikan dengan ukuran dinding
bangunan serta lantai yang
membutuhkan cahaya. Konsep ruang
terbuka biasanya akan menghemat
biaya konstruksi.

Ventilasi di Rumah
Biasanya untuk memaksimalkan
masuknya sirkulasi udara, ventilasi yang
cukup besar dan banyak sering kita
temukan di ecohome. Penggunaan
ventilasi dapat membantu sirkulasi udara
dari luar ruangan ke dalam rumah.
Ventilasi yang banyak akan
memudahkan perputaran keluar
masuknya udara sejuk dan udara panas.
Dengan adanya banyak ventilasi,
ruangan akan terasa tidak pengap dan
lebih sejuk.

Penggunaan ACjuga bisa kita


kurangi. Biaya pemakaian listrikjuga
akan lebih hemat.

Area Terbuka Hijau di


Rumah
Untuk memenuhi standar eco-home,
beberapa persen dari total lahan harus
kita jadikan area terbuka hijau yang
akan kita tanami oleh berbagai
tumbuhan. Jika tidak memungkinkan,
area terbuka hijau dapat kita
bangunjuga di atap rumah, seperti
rooftop garden atau vertical garden.
Area terbuka hijau menjadi solusi untuk
membantu menyejukkan area sekitar
rumah, Rumah yang memiliki area
terbuka hijau dapat memperbaiki
kualitas udara di sekitar rumah,
mengurangi polusi, dan mem-filter
debu. Selain itu, secara psikologis, area
terbuka hijau juga dapat membuatmu
lebih tenang dan rileks secara pikiran.
Setiap pagi kamu bisa memanjakan
inderamu dengan memandangi
tumbuhan hijau di sekitar, menghirup
udara segar, dan mendegar suara
gesekan daun.

Penggunaan Furniture Kayu


di Rumah Ramah Lingkungan
Banyak orang yang memiliki
anggapan bahwa menggunakan
furniture kayu mendukung
deforestasi dan eskploitasi hutan.
Furniture kayu adalah salah satu
furniture yang ramah lingkungan.

Bahan kayu tersebut memiliki


kandungan jumlah energi yang rendah.
Kayu merupakan material alami yang
tidak menyebabkan emisi kimia ke
lingkungan. Tidak seperti bahan
bangunan Iainnya seperti besi atau
baja. Selain itu, limbah kayu juga bisa
kita manfaatkan ulang untuk berbagai
macam furniture dan bahan material
Iainnya.
Konsep Hidup Berkelanjutan
di Rumah Ramah Lingkungan
Konsep hidup berkelanjutan atau
sustainab/e /ivingjadi kebiasaan
pemiliknya dalam kehidupan sehari-hari.
Secara sederhana, sustainab/e /iving
adalah gaya hidup yang mengarah pada
kepedulian terhadap lingkungan. Sebagai
contoh, sustainab/e /iving di rumah
dapat diterapkan dalam kegiatan
memilah sampah rumah tangga sesuai
jenisnya (sampah organik dan anorganik)
atau melakukan kegiatan recyc/e barang
bekas yang ada di rumah.

Selain itu, rumah juga harus memiliki


pengelolaan limbah sendiri. Hal
sederhana yang bisa dilakukan adalah
menyediakan tempat penampungan
yang tertutup untuk sampah rumah
tangga untuk mencegah bau kurang
enak menyebar. Tempat penampungan
sampah dibedakan menjadi sampah
organik dan anorganik. Kemudian,
sampah tersebut dimanfaatkan sebagai
bahan untuk membuat kompos organik.

Anda mungkin juga menyukai