Anda di halaman 1dari 1

Nama : Junior Eliezer

Nim : H1A114213
Mata Kuliah : UAS Rekayasa Lingkungan

Inovasi Teknik Sipil Yang Ramah Lingkungan

Efek rumah kaca adalah suatu fenomena peningkatan suhu permukaan bumi yang
disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2) dan gas-gas lain di
atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh pembakaran batu bara, bahan
bakar minyak (BBM), dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan
tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk menyerapnya. Untuk mengurangi peningkatan suhu
bumi maka di dalam bidang keteknik sipilan, penggunaan material atau bahan bangunan
adalah salah satu langkah yang dilakukan dalam upaya menciptakan green property atau
properti yang ramah lingkungan. Bangunan hijau atau green building adalah bangunan yang
memperhatikan aspek lingkungan atau bangunan yang bernuansa alam. Sehingga bangunan
tersebut tidak mengeluarkan emisi yang terlalu tinggi dalam mengeluarkan emisi efek
rumah kaca. Design rencana bangunan hijau contohnya adalah meliputi sirkulasi udara,
mengelola sumber energi, tata kelola lahan hijau, bahan yang digunakan dan lain
sebagainya. Sehingga bangunan yang direncanakan berdasarkan konsep ramah lingkungan
tersebut tidak memberikan efek negatif terhadap lingkungan. Jika konsep ini terus
dikembangkan maka tidak menutup kemungkinan akan muncul ide – ide baru yang timbul
akibat dari penerapan yang ada dan kemudian berdampak pada terjaganya kelestarian alam.

Ada beberapa jenis eco material yang dapat digunakan, yaitu Natural Material atau
material yang berasal dari alam dan dapat diperbarui, Local Material atau material yang
diperoleh di sekitar lokasi proyek dan menguntungkan masyarakat setempat, Recyled
Material atau material hasil daur ulang dan pengolahan material bekas dan yang terakhir
adalah Prefabricated Material atau material dari elemen bangunan hasil pabrikasi yang
memudahkan konstruksi. Di antara empat material tersebut, Bambu dapat masuk kesemua
jenis material. Karena Bambu sendiri bersifat Alami, Mudah diperoleh di sekitar lokasi,
dapat di daur ulang dan sekarang juga sudah ada yang tersedia dalam bentuk yang siap
pakai. Bambu dapat dimanfaatkan dalam bagunan sebagai elemen eksterior dan interior
serta dapat digunakan juga sebagai struktur bagungan itu sendiri. Bahkan hampir seluruh
bagian dalam bangunan dapat menggunakan bambu sebagai bahan utamanya. Contohnya
adalah desain Green School dan Green Village di Badung, Bali. Mulai dari Rangka Atap,
Kolom, Lantai, Dinding, bahkan Furniturenya pun juga menggunakan bambu.
Penggunakan bambu juga semakin dimudahkan karena adanya jasa pengawetan bambu dan
produk bambu yang sudah siap pakai seperti partisi, anyaman bambu, elemen interior,
anyaman bambu, dll. Di tambah lagi pilihan warna dan finishing bangunan yang
menggunakan material bambu akan membuat suasana ruangan lebih alami, terang dan
hangat.

Anda mungkin juga menyukai