DISUSUN OLEH
ELEXI VIOLLETTA ZIDOMI
2242101998
KATA PENGANTAR
Dalam rangka pemenuhan tugas mata kuliah Kewarganegaraan, dengan senang hati
saya menyampaikan makalah ini yang berjudul "Ketimpangan Sosial dan Pencapaian Hak
Asasi Manusia bagi Rakyat Miskin di Indonesia". Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk
memperdalam pemahaman mengenai isu penting yang terkait dengan ketimpangan sosial dan
hak asasi manusia, serta dampaknya terhadap rakyat miskin di Indonesia.
Melalui penelitian dan analisis yang dilakukan, makalah ini memberikan gambaran
tentang ketimpangan sosial yang ada di Indonesia, termasuk data mengenai persentase
penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan. Saya juga membahas dampak ketimpangan
tersebut terhadap akses pendidikan, layanan kesehatan, perumahan, dan lapangan kerja bagi
rakyat miskin.
Tidak hanya itu, makalah ini juga menyoroti upaya pemerintah dan organisasi sosial
dalam mengatasi masalah ini, serta memberikan rekomendasi kebijakan yang dapat
meningkatkan perlindungan hak asasi manusia bagi rakyat miskin.
Saya berharap makalah ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang isu-
isu sosial yang kompleks ini, serta mendorong pembaca untuk terlibat dalam upaya
menciptakan masyarakat yang lebih adil dan inklusif. Terakhir, saya ingin menyampaikan
apresiasi dan terima kasih kepada dosen mata kuliah Kewarganegaraan atas bimbingan dan
kesempatan ini untuk mengeksplorasi topik yang relevan dan penting dalam konteks hak asasi
manusia.
Selamat membaca dan semoga makalah ini memberikan wawasan yang berharga bagi
pembaca.
1|Page
MAKALAH KEWARGANEGARAAN
Program Studi Informatika UKRIM
DAFTAR ISI
2|Page
MAKALAH KEWARGANEGARAAN
Program Studi Informatika UKRIM
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia, hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Meskipun demikian, banyak rakyat miskin
di Indonesia yang tidak dapat menikmati hak-hak ini dalam kehidupan mereka. Data BPS Maret
2022 menunjukkan bahwa 21,40% penduduk Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan,
dengan akses terbatas terhadap pendidikan, layanan kesehatan, perumahan layak, dan lapangan
kerja yang layak.
Ketimpangan sosial yang terjadi mencerminkan hambatan dalam mencapai hak asasi
manusia bagi rakyat miskin. Keterbatasan akses terhadap kebutuhan dasar mengancam hak-
hak mereka sebagai manusia yang setara dan bermartabat. Selain itu, ketimpangan sosial juga
menunjukkan ketidakmerataan distribusi kekayaan, peluang, dan sumber daya di masyarakat.
Dalam makalah ini, saya akan menganalisis dampak ketimpangan sosial terhadap
pencapaian hak asasi manusia bagi rakyat miskin di Indonesia. Saya akan membahas
keterbatasan akses mereka terhadap pendidikan, layanan kesehatan, perumahan, dan lapangan
kerja yang layak. Selain itu, saya akan menyampaikan upaya pemerintah dan organisasi sosial
dalam mengatasi masalah ini, serta memberikan rekomendasi kebijakan untuk meningkatkan
perlindungan hak asasi manusia bagi rakyat miskin.
Melalui makalah ini, saya berharap dapat meningkatkan kesadaran tentang pentingnya
mengatasi ketimpangan sosial dan mencapai hak asasi manusia bagi rakyat miskin di Indonesia.
Saya juga berharap dapat memberikan wawasan dan rekomendasi kebijakan yang berguna bagi
pemerintah, lembaga masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya dalam mencapai
keadilan sosial di Indonesia.
1.2 Tujuan
3|Page
MAKALAH KEWARGANEGARAAN
Program Studi Informatika UKRIM
BAB II
ISI
Selain itu, akses terbatas terhadap layanan dasar menjadi tantangan serius bagi
rakyat miskin. Mereka sering menghadapi kesulitan dalam mengakses pendidikan
berkualitas dan kesempatan pendidikan yang setara. Keterbatasan akses terhadap
pelayanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas juga menjadi masalah yang serius.
Kondisi perumahan yang layak dan terjangkau juga sulit untuk dipenuhi oleh rakyat
miskin. Tantangan ini menghambat mereka dalam memenuhi hak-hak dasar mereka.
Diskriminasi dan stigma sosial juga menjadi kendala dalam perlindungan HAM
bagi rakyat miskin. Mereka sering menghadapi diskriminasi berdasarkan status sosial
dan ekonomi, yang mengakibatkan keterbatasan dalam hak-hak dasar. Selain itu, stigma
sosial yang melekat pada rakyat miskin juga menghambat partisipasi penuh mereka
dalam masyarakat. Diskriminasi gender dan etnis juga memperburuk kondisi rakyat
miskin dan menyulitkan mereka dalam memperoleh perlindungan HAM yang layak.
Terakhir, rakyat miskin juga rentan terhadap kekerasan dan pelanggaran HAM.
Mereka menjadi target eksploitasi, pelecehan, dan perdagangan manusia. Pelanggaran
HAM seperti perlakuan tidak manusiawi, penahanan sewenang-wenang, dan kekerasan
fisik juga sering kali dialami oleh rakyat miskin. Namun, mereka menghadapi tantangan
dalam memperoleh keadilan dan akses terhadap sistem peradilan yang efektif.
4|Page
MAKALAH KEWARGANEGARAAN
Program Studi Informatika UKRIM
terjangkau dan berkualitas juga menjadi tantangan dalam perlindungan HAM bagi
rakyat miskin. Biaya kesehatan yang tinggi, termasuk biaya pemeriksaan medis, obat-
obatan, dan perawatan medis, sering kali tidak terjangkau bagi mereka yang hidup
dalam kemiskinan. Fasilitas kesehatan yang terbatas di daerah pedesaan atau daerah
terpencil juga menjadi hambatan dalam mengakses pelayanan kesehatan yang
berkualitas. Akibatnya, rakyat miskin sering kali mengalami kesulitan dalam
memperoleh perawatan kesehatan yang diperlukan, meningkatkan risiko penyakit yang
dapat dihindari dan memperburuk kondisi kesehatan mereka.
Untuk mengatasi tantangan ini, perlu dilakukan upaya yang berkelanjutan dalam
memperluas akses terhadap pendidikan berkualitas dan kesempatan pendidikan yang
setara bagi rakyat miskin. Diperlukan kebijakan yang mendukung seperti beasiswa,
bantuan pendidikan, dan program pendidikan inklusif. Selain itu, perlu juga
ditingkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas
melalui program jaminan kesehatan universal dan pengembangan infrastruktur
kesehatan. Selain itu, perlu juga dilakukan langkah-langkah untuk memperbaiki kondisi
perumahan, seperti program pemukiman layak dan pembangunan infrastruktur
perumahan yang terjangkau bagi rakyat miskin.
Selain diskriminasi, stigma sosial juga menjadi masalah yang serius bagi rakyat
miskin. Mereka sering kali dikucilkan, dijauhi, atau dianggap rendah oleh masyarakat
lebih luas. Stigma ini dapat muncul sebagai stereotip negatif yang melekat pada mereka,
seperti dianggap malas, tidak mampu, atau tidak berharga. Stigma sosial ini
mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap rakyat miskin dan dapat menghambat
partisipasi mereka dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan politik. Hal ini bertentangan
dengan prinsip kesetaraan, martabat, dan penghargaan terhadap hak asasi setiap
individu.
5|Page
MAKALAH KEWARGANEGARAAN
Program Studi Informatika UKRIM
sumber daya dan peluang. Mereka sering menghadapi kesulitan dalam mengakses
pendidikan berkualitas, pekerjaan yang layak, perumahan yang layak, dan layanan
publik yang memadai. Stigma sosial juga dapat menghambat partisipasi mereka dalam
program-program pemerintah atau upaya masyarakat untuk meningkatkan
kesejahteraan mereka. Oleh karena itu, penting untuk melawan diskriminasi dan stigma
sosial serta memastikan bahwa hak-hak rakyat miskin dihormati dan dilindungi.
Untuk mengatasi tantangan ini, perlu dilakukan upaya untuk mengubah sikap
dan persepsi masyarakat terhadap rakyat miskin. Pendidikan dan kampanye kesadaran
yang mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kesetaraan, toleransi, dan
penghormatan terhadap hak asasi manusia semua individu sangat penting. Selain itu,
penting untuk melibatkan rakyat miskin dalam pengambilan keputusan yang
mempengaruhi kehidupan mereka, sehingga mereka memiliki suara dalam proses
pembuatan kebijakan dan pemberian saran yang memperhitungkan kepentingan dan
perspektif mereka. Dengan demikian, dapat diciptakan lingkungan yang inklusif, adil,
dan menghormati hak asasi manusia bagi rakyat miskin.
Rakyat miskin rentan terhadap kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia
(HAM) yang serius. Mereka menjadi sasaran eksploitasi, pelecehan, dan perdagangan
manusia karena keadaan ekonomi dan ketidakmampuan mereka untuk melindungi diri
sendiri. Pelanggaran HAM seperti perlakuan tidak manusiawi, penahanan sewenang-
wenang, dan kekerasan fisik seringkali dialami oleh rakyat miskin, yang dapat
mengakibatkan trauma fisik dan psikologis yang serius.
Tantangan lain yang dihadapi oleh rakyat miskin adalah kesulitan dalam
memperoleh keadilan dan akses terhadap sistem peradilan yang efektif. Dalam banyak
kasus, rakyat miskin tidak memiliki sumber daya yang memadai untuk mendapatkan
bantuan hukum yang berkualitas atau mewakili kepentingan mereka di pengadilan.
Mereka mungkin menghadapi kesulitan dalam memahami hak-hak mereka dan
memperoleh keadilan yang adil dalam kasus-kasus pelanggaran HAM yang mereka
alami. Selain itu, adanya hambatan struktural dan kekurangan aksesibilitas dapat
membuat mereka sulit untuk mengajukan keluhan atau melaporkan pelanggaran yang
mereka alami.
Ketidakadilan dalam perlindungan hak asasi manusia (HAM) bagi rakyat miskin
memiliki implikasi sosial dan ekonomi yang serius. Ketika rakyat miskin tidak
6|Page
MAKALAH KEWARGANEGARAAN
Program Studi Informatika UKRIM
7|Page
MAKALAH KEWARGANEGARAAN
Program Studi Informatika UKRIM
8|Page
MAKALAH KEWARGANEGARAAN
Program Studi Informatika UKRIM
9|Page
MAKALAH KEWARGANEGARAAN
Program Studi Informatika UKRIM
BAB III
Simpulan
Dalam makalah ini, telah dibahas mengenai perlindungan HAM bagi rakyat miskin.
Dalam melihat perlindungan HAM bagi rakyat miskin, terdapat tantangan yang perlu
dihadapi, seperti ketimpangan sosial dan ekonomi, akses terbatas terhadap layanan dasar,
diskriminasi dan stigma sosial, serta kekerasan dan pelanggaran HAM. Namun,
perlindungan HAM bagi rakyat miskin memiliki implikasi yang sangat penting.
Dalam menjaga perlindungan HAM bagi rakyat miskin, penting untuk memahami
implikasi sosial dan ekonomi dari ketidakadilan dalam perlindungan HAM. Ketimpangan
pendapatan dan kekayaan dapat menciptakan kesenjangan yang signifikan antara
kelompok miskin dan kaya, sehingga mengakibatkan ketidaksetaraan dalam akses
terhadap hak-hak dasar.
Selain itu, penting juga untuk melihat hubungan antara perlindungan HAM dan
penanggulangan kemiskinan. Perlindungan HAM yang baik dapat membantu mengatasi
akar penyebab kemiskinan dan menciptakan lingkungan yang lebih inklusif bagi rakyat
miskin. Hal ini melibatkan peningkatan akses terhadap layanan dasar, pemberdayaan
ekonomi, serta penegakan hukum dan keadilan yang adil.
Tidak hanya itu, perlindungan HAM juga memiliki dampak positif yang signifikan
bagi kesejahteraan rakyat miskin. Ketika hak-hak dasar mereka dihormati dan dilindungi,
rakyat miskin dapat memperoleh akses yang lebih baik terhadap pendidikan berkualitas,
perumahan yang layak, pelayanan kesehatan, dan peluang ekonomi. Hal ini dapat
meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan dan membantu mengurangi
kesenjangan sosial.
Dalam konteks global yang semakin kompleks dan dinamis, perlindungan HAM
bagi rakyat miskin merupakan tugas yang tidak boleh diabaikan.
Mewujudkan keadilan sosial dan perlindungan HAM yang merata adalah tanggung
jawab kita sebagai masyarakat yang peduli dan berkeadilan. Dengan mengambil tindakan
yang konkret dan menyeluruh, kita dapat membawa perubahan positif dan memberikan
perlindungan yang layak bagi rakyat miskin, menjadikan dunia yang lebih adil dan
bermartabat untuk semua.
10 | P a g e
MAKALAH KEWARGANEGARAAN
Program Studi Informatika UKRIM
DAFTAR PUSTAKA
BADAN PUSAT STATISTIK. (2022, Maret 23). Badan Pusat Statistik. Diambil kembali dari
BPS.GO.ID: https://www.bps.go.id/indikator/indikator/view_data/0000/data/1240/sdgs_10/2
BADAN PUSAT STATISTIK. (2022). Persentase Penduduk Yang Hidup Di Bawah Garis
Kemiskinan Nasional, Menurut Kelompok Umur (Persen), 2021-2022. Diambil kembali dari
bps.go.id: https://www.bps.go.id/indicator/23/1539/1/persentase-penduduk-yang-hidup-di-
bawah-garis-kemiskinan-nasional-menurut-kelompok-umur.html
DISKOMINFO KABUPATEN KAPUAS. (2019, Maret 13). Bantuan Hukum Bagi Masyarakat
Miskin dan Aksi HAM Disosialisasikan. Diambil kembali dari mmc.kalteng.go.id:
https://mmc.kalteng.go.id/berita/read/4924/bantuan-hukum-bagi-masyarakat-miskin-dan-aksi-
ham-disosialisasikan
Hartati, S. (2022, Juni 20). KEADILAN HUKUM BAGI ORANG MISKIN. Diambil kembali dari
.mahkamahagung.go.id:
https://badilag.mahkamahagung.go.id/artikel/publikasi/artikel/keadilan-hukum-bagi-orang-
miskin
Humas Prov. Kaltim. (2015, oktober 10). Human Trafficking Terjadi karena Kemiskinan. Diambil
kembali dari https://www.kaltimprov.go.id/: https://www.kaltimprov.go.id/berita/human-
trafficking-terjadi-karena-kemiskinan-
Meyrina, R. S. (2017). PERLINDUNGAN HAK ASASI MANUSIA BAGI MASYARAKAT
MISKIN. Jurnal HAM, 2.
Syarif, E. (2022, Oktober 30). PROBLEMATIKA BANTUAN HUKUM BAGI MASYARAKAT MISKIN
DI INDONESIA. Diambil kembali dari JDIH LAMPUNG:
https://jdih.lampungprov.go.id/detail-post/problematika-bantuan-hukum-bagi-masyarakat-
miskin-di-indonesia
11 | P a g e