LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA DASAR I
OLEH :
DAN TEKNOLOGI
LABORATORIUM KIMIA DASAR
PURWOKERTO
2021
DAFTAR ISI
i
Downloaded by Fernanda Wahyu Setiawan (fernandawahyu933@gmail.com)
lOMoARcPSD|29074846
I. TUJUAN
1. Mengenal bermacam-macam alat dan bahan kimia
2. Mengenal penggunaan alat dan bahan kimia
(Rohman, 2011). pengukuran dengan pipet ukur ini tidak terlepas juga
dari ketelitian praktikan (Rohman, 2011).
Seperti yang telah dijelaskan, bahwa teori pengenalan alat-alat
laboratorium bertujuan untuk membuat praktikan mengetahui fungsi atau
kegunaan alat-alat laboratorium, oleh karena itu, fungsi daripada tiap-tiap alat
akan dijelaskan dengan tujuan agar praktikan dapat memahami secara jelas
kegunaan alat-alat laboratorium yang akan dipakai. Pada dasarnya setiap alat
memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat tersebut, prinsip kerja atau
proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat
dikenali berdasarkan namanya. Penamaan alat-alat yang berfungsi mengukur
biasanya diakhiri dengan kata meter seperti thermometer, hygrometer,
spektrofotometer, dll. Alat-alat pengukur yang disertai dengan informasi
tertulis, biasanya diberi tambahan “graph” seperti thermograph, barograph
(Moningka, 2008).
2
Downloaded by Fernanda Wahyu Setiawan (fernandawahyu933@gmail.com)
lOMoARcPSD|29074846
3.1 Alat
Sebagian besar alat-alat yang dipakai dalam analisis kimia baik
yang klasik maupun instrumental dari tahap persiapan sampai tahap
pengukuran sebagian besar terbuat dari gelas. Selain itu ada pula alat yang
terbuat dari porselin, besi dan karet. Sebagai contoh alat-alat yang terbuat dari
gelas yaitu tabung reaksi, gelas ukur, labu seukuran, pipet seukuran, pipet
ukur, pipet mikro, buret, labu erlenmeyer, labu didih, beker glass, kuvet,
batang pengaduk, eksikator, pipet tetes, termometer, gelas arloji. Alat-alat
yang terbuat dari porselin antara lain cawan porselin, sendok porselin, mortar.
Lalu, alat-alat yang terbuat dari logam antara lain statif, kaki tiga atau tripod,
pembakar bunsen. Dan alat-alat yang terbuat dari karet yaitu filler, dan prop
atau tutup karet.
3.2 Bahan
1. Amonia (NH3)
Ciri khas dari amonia adalah baunya yang sangat menyengat, mudah larut
dalam air dan bersifat korosif pada tembaga dan timah. Zat amonia kerap
digunakan sebagai obat-obatan, campuran pupuk urea, detergen dan lain
sebagainya.
3
Downloaded by Fernanda Wahyu Setiawan (fernandawahyu933@gmail.com)
lOMoARcPSD|29074846
4. Formalin
Merupakan bentuk cair dari senyawa atau bahan kimia formaldehida. Jika
dalam bentuk padatan dikenal dengan istilah trioxane atau paraformaldehida.
Formalin terbilang cukup berbahaya. Kadar formalin di udara yang melebihi
ambang batas 0,1 mg/kg dapat menyebabkan iritasi pada kepala, membran
mukosa, rasa pusing, tenggorokan terbakar, gerah dan mengeluarkan air mata.
Jika terkena formaldehida dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kematian.
Selain itu, dapat meningkatkan keasaman darah, ganguan pernafasan, hipotermia
dan koma.
Bahan kimia yang dikenal sebagai soda api ini mempunyai beberapa
kegunaan seperti pembersih peralatan, dapat melarutkan logam, sebagai reagent
trans-esterifikasi dan esterifikasi pada pembuatan sabun dan minyak tanah, serta
berbagai kegunaan lainnya.
6. Klorofrom (CHCl3)
Bahan kimia cair dan tak berwarna ini memiliki bau yang khas. Di
laboratorium, klorofrom biasa digunakan sebagai obat bius yakni untuk membius
hewan saat praktikum. Selain itu juga banyak digunakan sebagai pelarut nonpolar
saat di laboratorium. Penggunaan kloroform terbukti dapat merusak liver dan
ginjal.
4
Downloaded by Fernanda Wahyu Setiawan (fernandawahyu933@gmail.com)
lOMoARcPSD|29074846
5
3.3 Skema Kerja
Bahan
No. Dasar Nama Alat Gambar Alat Fungsi
Alat
Untuk menghaluskan
Keramik Lumpang dan zat-zat sebelum
2. Alu digunakan dalam
reaksi kimia
Untuk menempatkan
Besi Rak Tabung
tempat tabung reaksi
3. Reaksi
agar tidak berjamur
Untuk memisahkan
Corong komponen dalam
5. Kaca Pemisah campuran antara dua
fase pelarut
Untuk mencuci
Plastik Labu Semprot ataupun membilas
6. bahan-bahan yang
tidak larut dalam air
Untuk menyimpan
dan memanaskan
Kaca Erlenmeyer larutan serta
9.
menampung filrate
hasil penyaringan
Untuk mencampur
11. Kaca Gelas Beaker memanaskan cairan,
mereaksikan zat
sampel cair atau padat
Untuk menampung
13. Keramik Kurs Porselin senyawa kimia
Untuk mengangkat
14. Besi Tang Krus labu erlenmeyer
Untuk mengambil
15. Besi Spatula atau memindahkan zat
kimia padat
Untuk membiakkan
16. Kaca Cawan Petri sel
Untuk memindahkan
17. Kaca Pipet Tetes cairan dari satu wadah
ke wadah yang lain
dalam jumlah kecil
Untuk mereaksikan
Kaca Tabung Reaksi bahan kimia dalam
19. skala kecil
Wadah untuk
Kaca Botol Sampel mencampurkan sampel
20. atau bahan kimia
9
Downloaded by Fernanda Wahyu Setiawan (fernandawahyu933@gmail.com)
lOMoARcPSD|29074846
10
Formaldehyd
2. eSolution CH2O 30,03 37%
g/mol
6.
36,46%
Asam klorida HCl g/mol 37%
7.
Amonia NH3 17,03 25%
g/mol
11
Downloaded by Fernanda Wahyu Setiawan (fernandawahyu933@gmail.com)
lOMoARcPSD|29074846
4.2 PEMBAHASAN
12
Downloaded by Fernanda Wahyu Setiawan (fernandawahyu933@gmail.com)
lOMoARcPSD|29074846
besar dari alat-alat tersebut terbuat dari bahan yang mudah pecah. Alat-alat
laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jika tidak sesuai dengan
prosedur pemakaian .Oleh karena itu, pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan
serta bahan harus dikuasai oleh praktikan sebelum melakukan praktikum di
laboratorium kimia.
Pengenalan bahan laboratorium di setiap praktikum, praktikan harus
mampu mengenal dan memahami fungsi, cara penggunaan dan perbedaan
berbagai macam bahan yang ada di laboratorium. Bahan tersebut seperti aseton
(CH3H6O), bahan kimia ini bersifat berbahaya dengan berat molekul sebesar 58,08
g/mol dengan derajat kemurnian >99% yang berarti mampu menyebabkan
kerusakan secara langsung saat bersentuhan dengan senyawa kimia tersebut baik
itu pada permukaan kulit, mata, saluran pernafasan, hingga pencernaan jika
terhirup atau tertelan. Formaldehyde solution (CH2O) merupakan aldehida dengan
rumus kimia yang berbentuknya gas atau cair dan dikenal sebagai formalin, atau
padatan paraformaldehyde. Zat ini memiliki sifat beracun dengan berat molekul
sebesar 30,03 g/mol dengan derajat kemurnian 37% dan dapat menyebabkan
kematian atau sakit yang serius apabila bahan kimia tersebut masuk ke dalam
tubuh melalui pernafasan, menghirup uap, bau dan debu.
Natrium hydroxid (NaOH) merupakan sejenis basa logam kaustik yang
terbentuk dari oksida basa natrium dilarutkan dalam air, dengan derajat
kemurnian 100% atau juga dapat dikenal sebagai soda kaustik, soda api, dan
sodium hidroksida. Zat ini memiliki berat molekul sebesar 40,00 g/mold an
bersifat korosif yang artinya dapat merusak jaringan hidup, menyebabkan iritasi
pada kulit, gatal-gatal, dan kulit mengelupas. Choloroform (CHCI3) adalah nama
umum untuk triklorometana yang dikenal sebagai bahan pembius dengan derajat
kemurnian 99%, akan tetapi penggunaannya sudah dilarang karena memiliki sifat
berbahaya yang dapat merusak liver dan ginjal. Chloroform (CHCI3) kebanyakan
digunakan sebagai pelarut nonpolar di laboratorium dan memiliki berat molekul
sebesar 119,38 g/mol. Wujudnya pada suhu ruang berupa cairan bening, mudah
menguap, dan berbau khas
Etanol (C2H5OH) adalah sejenis cairan yang mudah menguap, mudah
terbakar, tidak berwarna dan merupakan alkohol yang paling sering digunakan
dalam kehidupan sehari-hari derajat kemurnian 95% Senyawa ini merupakan obat
psikoaktif yang biasanya dapat ditemukan dalam minuman beralkohol dan
thermometer modern.
13
Downloaded by Fernanda Wahyu Setiawan (fernandawahyu933@gmail.com)
lOMoARcPSD|29074846
Fermentasi gula menjadi etanol (C2H5OH) merupakan salah satu reaksi organik
paling awal yang pernah dilakukan manusia, efek dari mengkonsumsi etanolsecara
berlebihan dapat memabukkan. Etanol (C2H5OH) memiliki berat molekul sebesar
46,07 g/mol dan banyak digunakan sebagai pelarut berbagai bahan-bahan kimia
yang ditujukan untuk konsumsi dan kegunaan manusia, contohnya pada parfum,
perasa, pewarna makanan, dan obat-obatan. Peranan etanol (C2H5OH) dalam
bahan kimia yaitu sebagai pelarut yang penting sekaligus sebagai stok umpan
untuk sintesis senyawa kimia lainnya dan etanol memiliki sifat korosif.
Asam klorida (HCl) dengan derajat kemurniaan 37% dan berat molekul
36,46% g/mol merupakan bahan kimia yang berbentuk larutan, bersifat racun dan
korosif. Asap klorida pekat akan membentuk kabut asap yang berbahaya bagi
kesehatan. Kabut asap ataupun larutan asam klorida akan menyebabkan kerusakan
pada kulit, mata dan alat pernafasan. Badan Perlindungan Lingkungan Amerika
Serikat (United States Environmental Protection Agency) memasukkan asam
klorida sebagai bahan beracun. Amonia (NH3) ) dengan derajat kemurniaan 25%
dan berat molekul 17,03 g/mol. Ciri khas dari amonia adalah baunya yang sangat
menyengat, mudah larut dalam air dan bersifat korosif pada tembaga dan timah.
Zat amonia kerap digunakan sebagai obat-obatan, campuran pupuk urea, detergen
dan lain sebagainya.
Simbol bahaya digunakan untuk pelabelan bahan-bahan berbahaya.
Peraturan tentang bahan berbahaya adalah suatu aturan untuk melindungi atau
menjaga bahan-bahan berbahaya dan terutama terdiri dari bidang keselamatan
kerja.Bahan berbahaya yang didefinisikan di atas memiliki satu sifat atau lebih
yang ditandai dengan simbol-simbol bahaya. Simbol bahaya adalah piktogramasi
dengan tanda hitam pada latar belakang orange, kategori bahaya untuk bahan dan
formulasi ditandai dengan simbol bahaya.
14
Downloaded by Fernanda Wahyu Setiawan (fernandawahyu933@gmail.com)
lOMoARcPSD|29074846
Data
15
pengamatan
Downloaded by Fernanda Wahyu Setiawan (fernandawahyu933@gmail.com)
lOMoARcPSD|29074846
BAHAN KIMIA
DILABORATORIUM
Data pengamatan
16
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum kali ini adalah berikut :
1. Praktikum kali ini alat laboratorium yang dipergunakan ada berbagai macam,
alat laboratorium yang memiliki bahan dasar kaca antara lain yaitu
Thermometer, Bunsen, Corong Pemisah, Buret, Gelas Ukur, Erlenmeyer,
Gelas Beaker, Batang Pengaduk, Cawan Petri, Pipet Tetes, Corong, Tabung
Reaksi, Botol Sampel, Pipet Ukur, dan Tabung Ukur. Alat laboratorium
kimia yang memiliki bahan dasar besi antara lain yaitu Rak Tabung Reaksi,
Tang Krus, Spatula, dan Timbangan Analitik. Alat laboratorium kimia yang
memiliki bahan dasar plastik yaitu Labu Semprot. Alat laboratorium kimia
yang memiliki bahan dasar keramik antara lain yaitu Lumpang dan Alu,
Cawan Penguap, dan Kurs Porselin. Selanjutnya alat laboratorium kimia
yang memiliki bahan dasar karet yaitu Bola Karet.
Bahan-bahan yang digunakan terdapat bahan kimia yang berbahaya bagi
kesehatan, seperti Aseton (C3H6O), 58,08 g/mol, >99,5%, Formaldehyde
Solution(CH2O), 30,03 g/mol, 37%, Natrium Hydroxid(NaOH), 40,00 g/mol,
100%, Chloroform(CHCI3), 119,38 g/mol, 99%, Etanol(C2H5OH), 46,07
g/mol, 95%, Asam klorida(HCl),36,46 g/mol, 37%, Amonia(NH3), 17,03
g/mol, 25%, Asam Sulfat(H2SO4), 98,08 g/mol, 96-98%, Asam
kromat(H2CrO4), 50 g/mol, 97%, Amonium Nitrat(NH₄NO₃), 80,043 g/mol.
5.2. Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
Rohman, T. , 2011. Penanganan Bahan Kimia dengan Alat Gelas Kimia Serta
Penanganan Karbon Akibat Kontak dengan Bahan Kimia. Makalah Seminar Pada
Pelatihan Dosen Biokimia, Banjarbaru.
Harjanto, Tri, N , dkk.2011. Manajemen Bahan Kimia Berbahaya dan Beracun Sebagai
Upaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jurnal Perlindungan Lingkungan.(8):54-67.
Juwairiah, 2013. Alat Peraga dan Media Pembelajaran Kimia. Jurnal Alat Peraga
Media. Vol.4.(1):1-13.
Mustaji. 2009. Persepsi Siswa Tentang Kegiatan Praktikum Biologi Di Laboratorium
SMA Negeri Se-Kota Jambi. Jurnal Sainmatika. Vol.08. (01).
Nurhasanah, Delaini. 2014. Pengenalan Alat dan Bahan Yang Baik Dalam Rangka
Menunjang Kegiatan Di Laboratorium Kimia. Jurnal Metana. Vol.13. (02):58-60.
Rahmawati, Itsnaini, dkk.2010.Pemanfaatan Limbah Kaca Lampu Sebagai Media
Peralatan Praktikum Untuk Pembelajaran Kimia. Jurnal FMIPA Universitas Negeri
Yogyakarta. Vol.03.(1):1-11.