Anda di halaman 1dari 6

PEMODELAN MATEMATIKA

UNTUK OPTIMASI PEMELIHARAAN/PRODUKSI KOMPONEN INDUSTRI


(SEBUAH KAJIAN)

Aprilia Sakti K.
aprilia_sk@yahoo.com

Abstrak
Komponen kritis dalam industri jika tidak diatur secara cermat akan menimbulkan pembengkakan
biaya dan kekacauan keadaan. Duffuaa dan Raouf (1989) memberikan pemodelan matematika yang
pada tulisan ini dijadikan dasar kajian. Pertama-tama akan dipaparkan definisi dan rumus yang
digunakan untuk meminimalkan biaya pemeliharaan/produksi E(tc)j=n. Kedua akan dipaparkan
definisi dan rumus untuk meminimalkan peluang kegagalan . Ketiga akan dipaparkan
langkah-langkah (dalam algoritma) untuk mengoptimalkan minimasi keduanya dengan batas-batas
yang dikehendaki (  dan ), sehingga pemodelan dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan.

I. PENDAHULUAN  minimalisasi biaya produksi/pemeliharaan


 minimalisasi peluang kegagalan
Industri dapat dipandang sebagai
kumpulan proses yang mengolah suatu input
II. DEFINISI
(masukan) dengan fungsi dari proses itu
sendiri dan menghasilkan suatu output Proses produksi/pemeliharaan yang
(keluaran). Kompleksitas dalam proses akan diperlakukan oleh pemodelan ini adalah
produksi maupun pemeliharaan pada sebuah proses yang dilakukan dalam beberapa siklus
industri, membutuhkan perencanaan dan secara bertahap. Dalam industri yang
perhitungan yang tepat untuk mencapai melakukan produksi, hal ini digambarkan
efektifitas maksimum. Ini menjadi sangat sebagai proses pemeriksaan berulang apakah
penting ketika subyeknya adalah komponen suatu elemen industri memenuhi standar
industri kritis. Dalam hal ini, komponen kualitas yang diinginkan, mulai dari input
industri kritis adalah komponen industri yang bahan baku, setiap langkah dalam proses
kegagalan komponennya akan mengakibatkan pembuatan produk, sampai pemeriksaan
pembengkakan biaya dan kekacauan keadaan. terakhir sebelum distribusi ke pasar.

Tujuan dari optimasi ini secara umum Sedangkan pada industri


adalah untuk meminimalkan biaya pemeliharaan, misalnya pemeliharaan
produksi/pemeliharaan, memastikan bahwa pesawat terbang yang dilakukan dalam
produk selalu tersedia pada saat dibutuhkan, beberapa siklus. Pemeriksaan perlu
memastikan bahwa tenaga kerja/ahli selalu dijadwalkan secara teliti dan terencana
tersedia pada waktu dibutuhkan, dan dengan baik supaya memenuhi tujuan
memastikan bahwa produk memenuhi optimasi. Keadaan menjadi sangat penting
standar kualitas dan keamanan yang dan genting jika pesawat yang dimaksud
diinginkan. adalah pesawat tempur dalam keadaan
perang. Pemeriksaan dilakukan dalam
Optimasi yang akan dibahas pada tulisan
beberapa jenis siklus mulai dari yang paling
ini meliputi dua hal, yaitu :
mudah dan cepat, ke tahap yang lebih sulit

JURNAL TEKNOLOGI INDUSTRI 36


sampai ke yang paling sulit (overhaul). Jenis- terbangnya, misalnya setiap P jam terbang.
jenis pemeriksaan ini dapat kita ambil sebagai Pemeriksaan setiap jam terbang ini
siklus dalam pemeriksaan berulang yang akan katakanlah sebagai siklus. Setiap siklus
dimodelkan dalam tulisan ini. mempunyai jumlah dan jenis tahap
pemeriksaan yang bisa saja berbeda-beda.
Kegagalan produksi adalah jika Misalkan pada P jam terbang pertama jumlah
keadaan produk/material tidak sesuai dengan komponen yang diperiksa N1 buah, yang
standar yang diharapkan. Kesalahan berarti pada siklus pertama akan dilakukan N1
kegagalan adalah kesalahan (error) yang tahap pemeriksaan. Jumlah komponen yang
mungkin terjadi dalam setiap tahap
diperiksa dalam sebuah siklus pemeriksaan
pemeriksaan. Kesalahan ini meliputi dua tipe juga disebut sebagai karakteristik pada
yaitu kesalahan pengukuran tipe I dan tipe II. pemodelan yang Pada siklus kedua, ketiga
Tipe I adalah jika bahan/produk tidak gagal sampai ke-n masing-masing mempunyai
dikelompokkan dalam bahan/produk gagal. jumlah tahap yang pemeriksaan N2, N3 dan Nn.
Sedangkan Tipe II adalah jika bahan/produk
gagal dikelompokkan dalam bahan/produk Tabel 1. memberikan ilustrasi mengenai
tidak gagal. karakteristik pada tiap-tiap bagian yang
diperiksa untuk satu produk pemeliharaan,
Dari batasan masalah di atas, dalam hal ini pesawat terbang.
pembahasan akan dimulai dari pendefinisian
dua variabel tak bebas yaitu biaya produksi Tabel 1. Contoh pesawat terbang militer dengan
dan peluang kegagalan. Ukuran kualitas dalam bagian-bagian yang diperiksa terdiri dari beberapa
karakteristik (tidak dituliskan semuanya)
proses pemeriksaan akan dinyatakan sebagai
peluang, sehingga biaya produksi dinyatakan
dalam Ekspektasi Biaya Produksi. Sedangkan NO BAGIAN KOMPONEN
peluang kegagalan akhir merupakan Kendali
Flap
kombinasi dari peluang kegagalan pada 1 Hidrolik
Landing gear
masing-masing tahap pemeriksaan. ...
2 Elektrik ...
III. PEMODELAN UNTUK PEMERIKSAAN 3 Enviroment ...
BERULANG 4 Instrumen ...
5 Comunication& Navigation ...
Pemeriksaan bertahap, secara bagan 6 Engine ...
digambarkan di Gambar 1. Satu produk yang 7 Armament ...
akan diperiksa dapat terdiri dari beberapa 8 Radar ...
9 Alat Keselamatan Terbang ...
bagian, yang masing-masing bagian dapat
10 Air Plane General ...
terdiri dari beberapa obyek pemeriksaan yang
disebut sebagai karakteristik pemeriksaan.
Sehingga dalam satu siklus pemeriksaan Pada pemeriksaan siklus pertama tahap
terdapat cabang untuk masing-masing pertama (untuk karakteristik ke-i ), peluang
karakteristik ini. kegagalan dituliskan sebagai :

Sebagai contoh kasus pada kajian ini . . . . . . . (1)


adalah pada pemeliharaan pesawat terbang .
Untuk tahap kedua
Sebuah pesawat secara rutin sudah
mempunyai jadwal pemeriksaan yang
tertentu menurut jam terbang atau siklus (2)

JURNAL TEKNOLOGI INDUSTRI 37


Dapat dibuktikan bahwa untuk setiap TA : jumlah total komponen yang lulus
pemeriksaan siklus ke-j , berlaku

IV. OPTIMASI

. . . . . . (3) Dalam industri tertentu sangat


dibutuhkan optimasi biaya dengan
Dari sini terlihat akan adanya perubahan nilai
menomorduakan minimalisasi peluang
peluang pada setiap siklus pemeriksaan untuk
kegagalan. Contoh kasus ini adalah industri
satu karakteristik komponen yang sama.
yang sangat besar, sehingga kesalahan-
Jika tingkat mutu (kualitas) direpresentasikan kesalahan tiap tahap pemeriksaannya (TCFA
sebagai peluang ketidakgagalan, maka dan TCFR) dianggap cukup kecil dibandingkan
peluang ketidakgagalan suatu komponen dengan total pemeriksaan. Optimasi yang
untuk N tahap pemeriksaan dilakukan hanya satu sisi saja, yaitu biaya.

. . . . . (4) Sedangkan dalam industri lain sangat


dibutuhkan minimalisasi peluang kegagalan
merepresentasikan kualitas dari komponen dengan menomorduakan minimalisasi biaya.
tersebut. Industri seperti ini biasanya tidak mentolerir
sedikitpun kesalahan, misalnya seperti
Faktor kedua yang sebagai bagian dari fungsi
Pembangit Listrik Tenaga Nuklir, peluncuran
obyektif adalah biaya. Karena perhitungan
pesawat angkasa luar, dan misi dalam
merupakan prediksi untuk menyusun
keadaan perang.
perencanaan, maka nilai biaya yang akan
dihitung adalah nilai ekspektasi yang Dalam tulisan ini akan dipaparkan
bergantung pada peluang. optimasi dari keduanya. Bagaimana akan
dibuat suatu proses produksi atau
Nilai ekspektasi biaya jika sama sekali tidak
pemeliharaan dengan pemeriksaan bertahap
dilakukan inspeksi dirumuskan sebagai
yang meminimalisasi pengeluaran biaya
. . . . . (5) sekaligus meminimalisasi peluang kegagalan.
Contoh yang tepat untuk tipe ini adalah
Yang melibatkan kesalahan tipe I, yaitu industri pesawat terbang. Industri ini pada
kesalahan komponen gagal yang diklaim dasarnya tidak mentolerir kegagalan karena
sebagai komponen lulus. Ca adalah biaya yang menyangkut keselamatan penumpang, tetapi
harus dikeluarkan akibat kesalahan tipe ini. tentu industri ini juga sangat membutuhkan
minimalisasi biaya, karena berkaitan dengan
Nilai ekspektasi biaya yang diperlukan jika profit perusahaan.
memenuhi N tahap pemeriksaan dituliskan
sebagai Untuk ini perlu diambil suatu nilai
sebagai batas optimasi yang diinginkan.
. . . (6) Disebutkan  dan  berturut-turut sebagai
batas nilai biaya maksimum dan batas nilai
di mana peluang kegagalan maksimum.

TCFA : biaya total akibat kesalahan tipe I E(tc)In   . . . . . . (7)


TCFR : biaya total akibat kesalahan tipe II
PG(n)   . . . . . . (8)
TCI : biaya total pemeriksaan

JURNAL TEKNOLOGI INDUSTRI 38


di mana n adalah jumlah siklus inspeksi yang Langkah 4
optimal.
Hitung
Langkah-langkah optimasi akan dipaparkan
(seperti pada Langkah 2)
dalam algoritma di bawah ini

Langkah 1

Tentukan PG dan E dari persamaan (4) dan


(5), kemudian set j=1

Langkah 2

Hitung untuk i=1,2, ..., N

dengan Pers.3
Langkah 5
yang diturunkan
dari Pers.4 Hitung TCFR, TCFA, TCI, TA

Langkah 6

Hitung dengan persamaan


(6)

Langkah 7

Jika pers (7) dan (8) dipenuhi, STOP, jika tidak


ulangi Langkah 1 – 6 sampai persamaan (7)
dan (8) terpenuhi.

V. KESIMPULAN

Dalam perindustrian tertentu, misalnya


perawatan pesawat terbang seperti yang
jumlah komponen yang lulus uji pada siklus j dicontohkan dalam tulisan ini, minimalisasi
biaya dan peluang kegagalan tidak dapat
dipisahkan. Algoritma di atas yang pertama
, di mana adalah biaya kali disusun dalam [1] akan membantu dalam
pengaturan jadwal, jam kerja dan tenaga kerja
pemeriksaan sehingga tidak menghambat operasional dan
pemeliharaan yang akan mengakibatkan
Urutkan rasio dari besar ke kecil, ini
membengkaknya biaya pemeliharaan itu
adalah nilai optimal untuk siklus j sendiri dan naiknya peluang kegagalan.

Langkah 3

Urutkan kembali peluang dan


biaya pemeriksaan bersesuaian dengan nilai
optimal seperti pada Langkah 2.

JURNAL TEKNOLOGI INDUSTRI 39


VI. REFERENSI

[1] Duffuuaa, S.O. , Raouf, A. Mathematical


Optimization Models for
Multicharacteristic Repeat Inspections,
Appl.Math.Modelling, Vol.13, Saudi
Arabia, 1989

[2] Duffuuaa, S.O. , Raouf, A., Campbell, J.D.,


Planning and Control of Maintenance
Systems, john Wiley & Sons, Canada,
1999

[3] Edy Suwondo, LCC-OPS Life Cycle Cost


Application in Aircraft Operation, ITB,
Bandung. 2007

JURNAL TEKNOLOGI INDUSTRI 40


Komponen
Yang Akan Komponen Komponen Komponen Komponen Komponen
Di inspeksi ditolak ditolak ditolak ditolak ditolak
S 1, T 1 S 1, T 2 S 1, T i S 1, T N1 Siklus 1

Komponen Komponen Komponen Komponen


Siklus 1 Siklus 1 Siklus 1 Siklus 1
diterima diterima diterima diterima
S 1, T 1 S 1, T 2 S 1, T i
Siklus 1
Tahap 1 Tahap 2 Tahap i Tahap N1

Komponen Komponen Komponen Komponen Komponen


ditolak ditolak ditolak ditolak ditolak
S 2, T 1 S 2, T 2 S 2, T i S 2, T N2 Siklus 2

Komponen Komponen Komponen Komponen


Siklus 2 Siklus 2 Siklus 2 Siklus 2
diterima diterima diterima diterima
S 2, T 1 S 1, T 2 S 2, T i
Siklus 2
Tahap 1 Tahap 2 Tahap i Tahap N1

Komponen Komponen Komponen Komponen Komponen


ditolak ditolak ditolak ditolak ditolak
S n, T 1 S 1, T 2 S 1, T i S n, T Nn Siklus n

Komponen Komponen
Siklus n Komponen Siklus n Komponen Siklus n Komponen Siklus n
dierima diterima diterima akhir akhir
S n, T 1 S n, T 2 S n, T i diterima ditolak
Tahap 1 Tahap 2 Tahap i Tahap N1

Gambar 1. Rancangan Inspeksi Berulang Sebanyak n Siklus Dengan Masing-Masing Siklus Terdiri Dari Nj Tahap
(j adalah indeks untuk siklus , i adalah indeks untuk tahap)

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 41

Anda mungkin juga menyukai