[B……..]
ANALISA VIBRASI
(B…….)
i
MATERI I
DURASI : 4 JP
2. ANDI KURNIAWAN
1. Latar belakang
Secara teori, pemeliharaan yang baik didefinisikan sebagai pemeliharaan yang apabila
pemeliharaan corrective (tidak terencana) nya sangat sedikit dan apabila sekecil dan sebisa
mungkin dilaksanakan preventive maintenance (Cooke & Paulsen, 1997). Pemeliharaan secara
terus menerus akan dan pasti menurunkan availability dan menaikkan biaya pemeliharaan dalam
hal sebagai contoh biaya personil dan material/spare parts. Preventive maintenance yang paling
efektif seharusnya direncanakan untuk apabila kondisi peralatan sudah melewati batas
normalnya (sesuai design). Dalam beberapa kasus sebuah mesin sebenarnya dapat
Kebutuhan dari condition base maintenance diawali pada tahun 1960an melalui penelitian yang
dilakukan pada saat pengembangan program preventive maintenance untuk Boeing 747. Tujuan
penelitian ini untuk menentukan karakteristik kegagalan pada komponen pesawat (Overman,
2002). Studi tersebut dilaksanakan atas perintah dari Departemen Pertahanan (USA),
didokumentasikan dan dipublikasikan oleh Nowland dan Heap pada tahun 1978. Berdasarkan
penelitian tersebut ditemukan bahwa kerusakan komponen dengan karakter clear ageing
(penuaan) relatif kecil (11 %), yang memungkinkan dilakukannya overhaul secara berkala
(pemeliharaan yang ditentukan sebelumnya). Komponen sisa lainnya (89%) tidak menunjukkan
karakter ageing (artinya, lebih banyak atu sedikit kegagalan secara acak) dan oleh karena itu
tidak berlaku untuk overhaul berkala (Nowland & heap, 1978). Kondisi yang hampir sama
berdasarkan conditional-probability curve yang terjadi saat ini, dimana hanya 30 % dari seluruh
komponen jelas memiliki karakter ageing, dan presentase tersebut menurun seiring dengan
kompleksitas dan kemajuan teknologi. Kenyataannya, mengutamakan faktor ageing (penuaan)
dari sebuah komponen bukanlah pendekatan yang paling baik, dan bahkan didalam beberapa
aplikasinya hampir tidak mungkin ketika merencanakan sebuah pemeliharaan yang semestinya
berdasarkan ageing (penuaan) sebuah komponen. Fakta ini memperkenalkan CBM sebagai
salah satu solusi untuk permasalahan tersebut.
Apa yang dimaksud dengan pemeliharaan? Praktikal pemeliharan masa lalu dan masa kini baik
sector swasta maupun pemerintahan akan mengartikan bahwa pemeliharaan adalah
tindakan/kegiatan yang terkait dengan perbaikan peralatan pada saat peralatan tersebut
mengalami kerusakan. Definisi pemeliharaan pada kamus sebagai berikut: “ kegiatan untuk
menjaga sesuatu tetap pada kondisi yang semestinya”. Pernyataan ini mengartikan bahwa
seharusnya pemeliharaan merupakan tindakan/kegiatan untuk mencegah sebuat peralatan atau
komponen dari kegagalan/gangguan atau memperbaiki penurunan kinerja peralatan yang dialami
selama pengoperasian peralatan agar peralatan tersebut bekerja sebagaimana mestinya.
Sayangnya, berdasarkan banyak data penelitian yang dilakukan beberapa dekade belakangan
ini, data yang diperoleh mengindikasikan bahwa sebagian besar sector swasta dan pemerintahan
tidak mengerahkan sumber daya yang dibutuhkan yang ada untuk memelihara peralatan
sebagaimana mestinya. Lebih baik mereka menunggu sampai kegagalan/gangguan peralatan
terjadi dan mengambil tindakan apapun yang dibutuhkan untuk memperbaiki atau mengganti
peralatan tersebut. Tidak ada yang bertahan selamanya dan seluruh peralatan memiliki standar
umur masa pakai atau umur masa operasinya. Sebagai contoh, sebuah peralatan mungkin saja
didesain untuk berperasi dengan beban penuh selama 5.000 jam dan mungkin saja didesain
untuk beroperasi selama 15.000 jam siklus start stopnya.
Agar dapat mencapai umur pakainya sebagian besar peralatan memerlukan pemeliharaan
periodik. Belt perlu penyetelan, alignment / kesejajaran perlu dipelihara, pelumasan yang
wajar/baik pada peralatan berputar sangat diperlukan, dan seterusnya. Dalam bebarapa kasus,
beberapa komponen perlu dilakukan penggantian, misalnya sebuah bearing pada motor untuk
menjamin peralatan utama (dalam hal ini motor itu sendiri) dapat beroperasi sesuai umur
desain/masa pakainya. Setiap kita gagal untuk melaksanakan kegiatan pemeliharaan sesuai
dengan desain dari peralatan tersebut, berarti kita memperpendek umur/masa pakai peralatan
tersebut. Jadi opsi apa yang kita punya? Lebih dari 30 tahun, berbagai macam pendekatan
tentang bagaimana pemeliharaan dilakukan untuk menjamin peralatan mencapai atau bahkan
melebihi umur pakainya telah dikembangkan diberbagai negara. Selain menunggu sebuah
peralatan mengalami kegagalan/gangguan (reactive maintenance) kita dapat memanfaatkan
preventive maintenance, predictive maintenance atau reliability centered maintenance.
Filosofi dari reactive maintenance pada dasarnya adalah metode “run it till it breaks”. Tidak ada
tindakan atau upaya untuk memelihara peralatan sesuai dengan yang diharapkan oleh desainer
peralatan tersebut untuk menjamin umur pakai peralatan tersebut tercapai. Dengan kata lain tidak
ada tindakan sebelum terjadi kegagalan/gangguan.
Keuntungan:
- Murah
- Personil sedikit
Kekurangan:
- Meningkatnya biaya produksi akibat tidak adanya persiapan terhadap terjadinya kerusakan
mesin (downtime) karena terjadinya mendadak.
- Kerusakan akan menyebar ke komponen lain dan bisa terjadi kerusakan fatal (catastrophic)
sehingga biaya perbaikan akan mahal.
Keuntungan dari reactive maintenance digambarkan seperti dua mata pisau, apabila kita
memelihara peralatan baru, maka kita dapat berharap kerusakan yang terjadi hanya sedikit.
Apabila metode pemeliharaan kita murni reactive, kita tidak akan mengeluarkan biaya man hour
atau biaya investasi sebelum sesuatu rusak/gagal.
Karena tidak adanya biaya terkait pemeliharaan, kita memandang periode ini sebagai periode
penghematan. Namun kenyataannya adalah sebaliknya, pada waktu dimana percaya bahwa kita
telah menghemat biaya pemeliharaan dan investasi sebenarnya kita mengeluarkan lebih banyak
biaya dari yang seharusnya apabila kita menggunakan pendekatan pemeliharaan lain. Kita
menghabiskan lebih banyak biaya investasi karena pada saat kita menunggu peralatan tersebut
4. Preventive Maintenance
Dikenal juga sebagai Calendar-based Maintenance, jenis perawatan ini menggunakan teori yang
menyebutkan bahwa umur mesin terbatas dan kemungkinan terjadinya kegagalan akan
meningkat seiring dengan meningkatnya umur mesin.
Keuntungan:
- Ada pengaturan yang jelas terhadap penyimpanan komponen cadangan dan biaya
Kekurangan:
- Masin terlalu sering diperbaiki bahkan pada saat dimana mesin itu sebenarnya tidak
mengalami masalah sama sekali.
Dilakukan pemeriksaan pada peralatan unit secara periodik sesuai buku petunjuk masing-
masing.melakukan pemeliharaan berencana (planed) meliputi :
b. Service berkala, mengencangkan baut dan mur yang kendor, tambah/ganti pelumas.
Pemeliharaan preventif berupa usaha pencegahan yang dilakukan oleh regu pemeliharaan agar
peralatan dapat dioperasikan dengan baik dan aman, serta usia panjang. Alasan dilakukan
preventive maintenance:
PEMELIHARAAN HARIAN
- Pembersihan mesin-mesin
- Pemeriksaan meter-meter
PEMELIHARAAN MINGGUAN
- Pemeriksaan kebocoran safety valve, pressure control valve (PVC), katup header.
PEMELIHARAAN BULANAN
- Pemeriksaan getaran
PEMELIHARAAN 3 BULANAN
PEMELIHARAAN 6 BULANAN
- Penggantian pelumas
- Pemeriksaan pelumas
- Lapping valve
Note:
MI = MINOR INSPECTION
MO = MAYOR OVERHAUL
5. Predictive Maintenance
Predictive maintenance dapat didefinisikan sebagai berikut: Pengukuran yang dilakukan untuk
mendeteksi gejala mekanisme kerusakan, sehingga memungkinkan untuk mencegah atau
mengontrol kerusakan yang biasa terjadi sebelum terjadi penurunan performa/ kerusakan yang
signifikan terhadap kondisi phisik peralatan tersebut. Hasil pengukurannya mengindisikan
kapabilitas peralatan secara fungsi saat pengukuran dan yang akan datang. Filosofinya “If it aint
broken, don’t fix it”
Keuntungan :
Kerugian:
- Biaya yang tinggi dalam mempersiapkan peralatan instrumen dan tenaga ahli.
6. Proactive Maintenance
Dikenal juga sebagai Precision Maintenance dan Reliability Based Maintenance. Metode
perawatan ini lebih menitikberatkan pada indentifikasi akar permasalahan dan memperbaikinya
untuk mengurangi kemungkinan mesin akan rusak.
Memaksimalkan umur operasi mesin dan meningkatkan keandalan serta efisiensinya melalui :
Keuntungan:
Kekurangan:
- Investasi dengan biaya tinggi untuk peralatan instrumen dan keahlian personel
- Butuh perubahan cara berpikir (filosofi) dari mulai level manajemen sampai ke level paling
bawah.
Proses condition base maintenance (CBM) memerlukan teknologi, keahlian personil dan system
yang menggabungkan seluruh data kondisi peralatan seperti data diagnostic dan performance,
data histori peralatan, data operasi, data design (manual) untuk membuat keputusan terkait
dengan waktu dan pemeliharaan yang dibutuhkan pada peralatan penting. Metodologi ini
merupakan metodologi yang baru dikembangkan dan telah berevolusi selama 4 dekade
belakangan ini dari metode pemeliharaan terdahulu.
Keputusan
merencanakan
pekerjaan untuk
mengurangi
Planned
Kegiatan untuk
Rp Maintenance mengurang Reactive 1980
Maintenance
Mengurangi biaya
pemeliharaan, tetapi
keandalan peralatan tidak
mengalami kemajuan
Planned Pengembangan
secara significan
program
Maintenance 1985
Preventive
with PM maintenance
Tingkat keandalan Priority (PM)
peralatan naik, namun tidak
konsisten. Perusahaan Program PM
penerbangan mempelajari Berevolusi
karena kemajuan yang Planned
Kegiatan yang
significan pada peralatan Maintenance focus pada peralatan 1992
with RCM kristis
Biaya pengembangan RCM Focus
untuk peralatan unik yang Program RCM
ada di system berubah Berevolusi
dalam prosesnya
Planned
Focus pada
Maintenance
kegiatan atau 1995
with SRCM penyederhanaan
Biaya dari time base Focus RCM
maintenance dan feedback
bahwa beberapa peralatan
tidak terdegradasi secara
significan selama selang Planned
waktu evaluasi SRCM Pengenalan dari
Maintenance Pre1998
- 1979
teknologi Pdm pada
with modified program PM
Pendekatan terstruktur SRCM
terhadap penggunaan Pdm
dibutuhkan untuk
mengatasi secara memadai
dimana selang waktu Planned Teknologi Pdm
flexible terhadap Maintenance berevolusi menjadi 2002
keuntungan dari biaya with CBM/ program CBM
pemeliharaan
SRCM
- Trend analysis
Mereview data (berupa parameter operasi, data vibrasi, dll) untuk melihat performa suatu
peralatan dari waktu ke waktu apakah peralatan tersebut mengalami penurunan performa
yang mengarah kepada kegagalan. Untuk trending data, diperlukan minimal 3 titik monitoring
sebelum terjadinya kegagalan. Tiga point tersebut untuk menentukan apakah peralatan
tersebut mengalami penurunan performa secara linear.
- Pattern recognition
Melihat data untuk mengetahui adanya hubungan antara penyebab suatu kejadian tertentu
dengan kegagalan peralatan. Sebagai contoh, setelah mesin x digunakan dalam berbagai
jenis pengoperasian, komponen ax mengalami kegagalan akibat pengoperasian peralatan
tersebut
Menyeting batasan alarm (berdasarkan manual book, standard, dll) dan memonitor apakah
batasan tersebut terlampaui atau tidak.
Data dikumpulkan, dianalisa, dibuatkan trending dan digunakan sebagai rancangan kegagalan
peralatan. Ketika prediksi waktu kegagalan peralatan telah diketahui,dapat dilakukan tindakan
untuk mencegah atau menunda terjadinya kegagalan tersebut. Dengan cara ini keandalan
peralatan dapat dijaga.
1. Pengukuran temperature
- Point temperature
- Area pyrometer
- Temperature paint / sticker
- Thermography
2. Dynamic monitoring
3. Oil analysis
4. Corrosion monitoring
5. Non-destructive test
8. Performance monitoring
Seiring dengan meningkatnya pengalaman sebagai dasar dari program CBM, pengguna dapat
menggunakan konsep proactive maintenance (PAM) untuk membuat perbaikan yang
berkelanjutan pada program tersebut dan aktivitas pemeliharaan pada umumnya. Proactive
maintenance adalah sebuah konsep untuk “learning from experience” (belajar dari pengalaman)
dari pekerjaaan pemeliharaan, preventive maintenance dan condition base maintenance. Proses
ini membutuhkan feedback langsung dari personil pemeliharaan, melalui kode penyebab
kegagalan, kode kondisi peralatan dan catatan penyelesaian work order. PAM juga termasuk
membuat justifikasi yang sesuai untuk menyeimbangkan tugas pemeliharaan dalam rangka
mengeliminasi kegagalan atau kekurangan dimasa depan. Kejadian yang membutuhkan RCFA
diidetifikasikan sebagai proses PAM.
Pemeliharaan memiliki peran penting dalam segala aspek dalam sebuah organisasi pembangkit.
Ketika mereview organisasi pembangkit sangatlah penting untuk tidak hanya memeriksa proses
bisnis yang ada, namun juga pendekatan management, budaya kerja, keahlian, motivasi dari
pekerja dan penggunaan teknologi yang efektif.salah satu dari hal tersebut diatas dapat menjadi
penghalang dari suksesnya transisi. Sangatlah penting untuk merencanakan sebuah program
yang matang untuk mencapai perubahan yang significant di dalam organisasi, jika tidak akan
dibutuhkan waktu yang cukup significant untuk mendapatkan dukungan setelahnya dan
membangun kembali rasa percaya diri yang hilang. Jadi focus utamanya adalah optimalisasi dari
pemeliharaan pembangkiy dan sebuah program untuk menciptakan lingkungan kerja yang
mengoptimalkan penggunaan sumber daya, proses bisnis pemeliharaan, keahlian pekerja dan
teknologi demi mencapai tujuan dari pemeliharaan.