Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“UPAYA PENINGKATAN PUBLIK SPEAKING BAGI


GENERASI MUDA UNTUK MENJADI WARGA NEGARA
GLOBAL”

DISUSUN OLEH
PATRICIA MARSELA SUNDAH
210811050051

PRODI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
2022
Kata Pengantar
Puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa karena hanya atas berkat-Nya saja saya boleh
menyelesaikan makalah “UPAYA PENINGKATAN PUBLIK SPEAKING BAGI
GENERASI MUDA UNTUK MENJADI WARGA NEGARA GLOBAL” dengan baik.
Makalah ini dibuat guna memenuhi Ujian Akhir Semester mata kuliah Publik Speaking.
Adapun penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan semua pihak.
Pada kesempatan ini, saya ingin berterima kasih kepada dosen pengampu Edmon R
Kalesaran S. Sos, M.I Kom selaku yang memberikan tugas, dan kepada dosen pengampu
lainnya Elfie Mingkid M, Si dan Dra Yuriewaty Pasoreh M.Si.
Dalam makalah ini, saya menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi penyusunan,
Bahasa maupun penulisannya. Oleh sebab itu kritik dan saran dari semua pihak sangat di
harapkan demi membangun acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi dimasa
mendatang.
Semoga makalah ini, bisa menambah wawasan para pembaca dan bermanfaat untuk
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan public speaking dalam dunia penerbangan.

Tomohon, November 2022

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….…..iii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………iv
A. Latar Belakang…………………………………………………………………..iv
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………iv
C. Tujuan,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,iv
BAB II TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………………….v
BAB III PEMBAHASAN……………………………………………………………..vi

A. Peningkatan kemampuan public speaking dalam upaya menjadikan generasi muda


sebagai warga global…………………………………………………………….vi
B. Pengaruh Workshop sebagai peningkatan kualitas Publik Speaking……………ix
C. Meningkatkan soft skill berbahasa inggris dalam public speaking kepada generasi
muda………………………………………………………………………………….ix

BAB IV PENUTUP……………………………………………………………………….xiv
A. Kesimpulan………………………………………………………………… ….xiv
B. Saran…………………………………………………………………………….xiv
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………..xv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Generasi muda memiliki peran sentral sebagai pemimpin yang membawa perubahan pada
masa depan Indonesia. Sebagai calon pemimpin masa depan, generasi muda dituntut terampil
berbicara di depan publik untuk menyampaikan gagasan secara efektif. Permasalahan yang
dihadapi oleh para generasi muda adalah kesulitan berbicara di depan publik karena kendala
teknis maupun emosional untuk berani berbicara didepan umum.
Public speaking merupakan soft skill yang harus di miliki semua orang, dari orang muda,
dewasa bahkan tua sekalipun. Banyak kelebihan yang didapat jika seseorang mempunyai cara
public speaking yang baik dan benar, Pembinaan generasi muda sudah selayaknya dilakukan
secara berkelanjutan dari masa ke masa. Para pemuda harus terus belajar dan membekali diri
dengan mengadopsi cara-cara baru dengan selalu melakukan inovasi dan sanggup
mengkomunikasikan gagasannya (Publik, 2021).
Keterampilan berbicara di depan publik (public speaking skills) seharusnya dimiliki oleh
setiap agar kegiatan yang dilakukan menghasilkan hasil yang optimal. Kemampuan
berkomunikasi yang baik dapat meningkatkan nilai seseorang dalam menjalin relasi Public
speaking dapat menjadi sebuah profesi baik sebagai pekerjaan utama atau pekerjaan
sampingan (Rayner, Papakonstantinou, & Gleadow, 2016; Viartasiwi, 2018). seperti news
anchor, master of ceremony, kegiatan keprotokoleran dan pembawa acara lainnya dan tentu
saja profesi tersebut akan mendapatkan honor yang akan mereka terima (Ataeifar, Sadighi,
Bagheri, & Behjat, 2019; Faas, Darmody, & Foley, 2019; King & Finn, 2017).

1.2 Rumusan Masalah

 Bagaimana meningkatkan kemampuan public speaking dalam upaya menjadikan


generasi muda sebagai warga global?
 Bagaimana pengaruh workshop sebagai peningkatan kualitas public speaking?
 Bagaimana meningkatkan soft skill berbahasa inggris dalam public speaking kepada
generasi muda?
1.2 Tujuan Penelitian
 Untuk meningkatkan kemampuan public speaking dalam upaya menjadikan generasi
muda sebagai warga global
 Untuk mengetahui pengaruh workshop sebagai peningkatan kualitas public speaking
 Untuk meningkatkan soft skill berbahasa inggris dalam public speaking kepada
generasi muda

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


Menurut KBBI pengertian public speaking adalah retorika yang dapat diartikan sebagai
keterampilan berbahasa. Public speaking juga dapat diartikan sebagai studi tentang
pemakaian bahasa secara efektif dalam menyusun kata atau kalimat.

Warga Negara Global menurut Korten (dalam Wuryan & Syaifullah, 2008: 164) adalah
warga negara yang bertanggung jawab untuk memenuhi persyaratan institusional dan
kultural demi kebaikan yang lebih besar bagi masyarakat. Apa tujuan utama dari public
speaking?

 Memberikan motivasi. Salah satu tujuan utama dari skill public speaking adalah
memberikan informasi.
 Menyampaikan informasi.
 Mengendalikan situasi.
 Memengaruhi audiens
 Menghibur

Tiga kompetensi utama wawasan global warga negara, yaitu

 pengetahuan,
 keterampilan, dan
 watak kewargaan diperlukan dalam rangka menghadapi dan menjalani era digital

Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI) arti generasi muda adalah


kelompok(golongan, kaum) muda. Generasi muda adalah generasi penerus pembangun
bangsa. Generasi yang cerdas, berani, kritis, peduli , optimis dan tangguh untuk bersaing
dengan generasi muda bangsa lain.

Workshop adalah diskusi atau kerja praktek mengenai subyek tertentu. Dilakukan oleh
sekelompok orang. Dalam kegiatan workshop, kegiatan ini berfokus untuk mencari solusi
dari sebuah masalah yang menjadi topik kegiatannya. Selain itu, kegiatan ini pun digunakan
sebagai ajang untuk bertukar pikiran dan menekankan pada hal problem-solving.

BAB 3 PEMBAHASAN

3.1 Peningkatan kemampuan public speaking dalam upaya menjadikan


generasi muda sebagai warga global
Public speaking menurut kamus Merriam-Webster dapat di artikan sebagai “the act or skill of
speaking to a usually large group of people” yang dimana maksudnya public speaking adalah
keterampilan yang dimiliki seseorang dalam berbicara baik dalam bentuk kelompok besar
ataupun kelompok kecil,
Public speaking merupakan kemampuan dasar atau skill yang sangat dibutuhkan pada aba ke
21 (Hulseberg & Twait, 2016). Public speaking dibutuhkan untuk menunjang seseorang
untuk dapat terus berkarya, melakukan inovasi dan menyampaikan hasil temuan di muka
umum.
Kemampuan Public Speaking saat ini sangat diperlukan baik bagi para pelajar hingga
professional. Bagi pelajar, memiliki kemampuan Public Speaking akan membantu dalam
presentasi dan kehidupan berorganisasi. Dalam kehidupan berorganisasi menguasai ahasa
Public Speaking menjadi penting agar dapat mengemukakan pendapat dengan baik. Bagi
para professional, menguasai kemampuan Public Speaking dapat membuka peluang untuk
meningkatkan karir dan menjalin relasi dengan berbagai pihak. Selain itu, ada berbagai
manfaat lainnya yang bisa didapatkan dengan memiliki kemampuan Public Speaking yang
baik. Beberapa diantaranya adalah meningkatkan rasa percaya diri terutama di hadapan
ahasa, membangun pola ahas kritis dan sistematis, membuka kesempatan untuk menjalin
relasi yang lebih luas, melatih jiwa kepemimpinan,dan mengembangkan karir.
Komunikasi merupakan hal yang sangat esensial dalam hubungan interaksi kehidupan
Manusia melalui komunikasi, seseorang dapat menyampaikan pesan berupa gagasan, nilai
dan Bentuk – bentuk emosi yang dapat dipahami oleh manusia ataupun khalayak ramai.
Kemampuan yang dimiliki seseorang dalam berkomunikasi mampu membuka potensi diri
yang dimiliki sehingga mampu, mengkomunikasikan semua pesan baik dalam lingkungan
internal maupun eksternalnya termasuk dalam bidang pekerjaan.
Generasi muda merupakan kaum yang memiliki rentang usia 20-40 tahun yang sangat
membutuhkan kemampuan berbicara di depan umum (Hansen, 2016; Keith, 2016). Untuk
dapat mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuannya generasi muda perlu sebuah
ruang untuk dapat mengeksplorasi hal-hal yang dapat memberikan dampak yang lebih baik
Salah satu karakter dari warga negara global adalah mampu untuk dapat berkomunikasi
dengan Bahasa asing dan berbicara di depan umum (Bailey, 2019). Menurut Bailey (2019)
bahasa seseorang sudah mampu untuk dapat berkomunikasi secara luas dan dapat
menyampaikan pendapatnya, maka seseorang tersebut mampu untuk dapat menjadi warga
negara global.

Public speaking dapat memiliki peran luar biasa dalam kehidupan kita, antara lain
(Hamilton, 2003: 3):
1. Mengembangkan diri pribadi

Kita juga dapat menyampaikan ide kita kepada orang lain secara lebih efektif hingga
memberi kepuasan bahwa ide kita diterima atau diterapkan. Kita tidak perlu ketakutan

setiap kali menghadapi kemungkinan diminta berbicara di depan orang banyak, baik di
dunia kerja ataupun di lingkungan keluarga
2. Mempengaruhi dunia sekitar kita
Perubahan yang terjadi di masyarakat sering kali berawal dari ide satu orang yang
ditularkan kepada orang-orang lain. Kita akan lebih mudah dapat mempengaruhi
orang-orang lain supaya menerima dan melaksanakan ide kita, yang menghasilkan
perubahan kelompok tersebut.

3. Perubahan yang terjadi di masyarakat sering kali berawal dari ide satu orang yang di
tularkan kepada orang lain.
4. Mengembangkan diri pribadi
Kita juga dapat menyampaikan ide kita kepada orang lain secara lebih efektif hingga
memberi kepuasan bahwa ide kita diterima atau diterapkan. Kita tidak perlu ketakutan
setiap kali menghadapi kemungkinan diminta berbicara di depan orang banyak, baik
di dunia kerja ataupun di lingkungan keluarga.

5. Mempengaruhi dunia sekitar kita


Perubahan yang terjadi di masyarakat sering kali berawal dari ide satu orang yang
ditularkan kepada orang-orang lain. Kita akan lebih mudah dapat mempengaruhi
orang-orang lain supaya menerima dan melaksanakan ide kita, yang menghasilkan
perubahan kelompok tersebut.
6. Meningkatkan karier
Kemampuan mempengaruhi orang lain, termasuk atasan, dapat membuat kerja kita
berlangsung lebih baik. Keterampilan Public speaking adalah keterampilan yang
memiliki kekuatan untuk mengubah dunia kita dengan cara yang sederhana, tanpa
kekerasan. Memiliki keterampilan Public speaking juga akan membuat kita lebih
unggul ahasan orang-orang lain.

Teknik Pernapasan

Untuk bisa berbicara di depan umum memang perlu mengusahakan untuk tidak terlalu
berlebihan agar nantinya bisa mencegah kurang napas ataupun mampu untuk bisa
mengendalikan pernapasan itu sendiri. Oleh karena itu kita bisa melatih diri agar bisa
bernapas ahasa dan juga mampu untuk mengelola serta mengendalikannya. Untuk caranya
sendiri adalah dengan meniup lilin yang sedang menyala dengan jarak 1 meter secara
berulang, lakukan hal tersebut minimal 10 kali, kemudian tarik napas sedalam mungkin
menggunakan hidung, kemudian keluarkan lewat mulut secara perlahan sembari berdesis. Hal
yang dapat dilakukan:

a. Tarik napas, keluarkan pelan-pelan lewat mulut (5-10x)


b. Tarik napas, tahan sebentar, keluarkan pelan-pelan lewat mulut (5-10x)

Seni Berbicara

Ucapan mencerminkan keadaan seseorang apa adanya. Oleh karena itu, berbicara yang
menunjukkan pola pikir logis harus dilatih. Orang yang logis dalam hal apapun akan selalu
logis. Kita tidak akan menemukan ketidaklogisan dalam pemikirannya ataupun kalimat dan
ucapannya dalam mengungkapkan pemikirannya tersebut.

- MELATIH LOGIKA BERBICARA


1. Berikan Alasan yang Tepat untuk Argument Anda
2. Hindari Lompatan Logika
3. Konsisten dalam Bersikap
4. Gunakan Kata-Kata Sederhana
5. Tetap tenang
Meningkatkan keterampilan public speaking

Beberapa prinsip untuk meningkatkan keterampilan dalam public speaking, dan berikut ini
adalah tips public speaking beberapa di antaranya:

 Mengurangi suara jeda, dalam artian Anda perlu mengurangi suara jeda seperti
hmm…., dan yang lainnya.
 Perhatikan juga intonasi suara, di dalam public speaking, intonasi suara memang
memegang peranan sangat penting untuk dapat mengetahui seberapa pentingnya
intensitas dari materi yang akan dibawakan.
 Mempertahankan kontak mata, pada saat berbicara di depan umum, kontak mata
menjadi suatu cara untuk bisa meningkatkan kedekatan di antara pembicara dan juga
audience.
 Menggunakan ekspresi dan juga bahasa tubuh, presentasi yang sangat membosankan
adalah suatu presentasi yang pembicaranya hanya berdiri tegak dan monoton.

Selama bertahun-tahun, public speaking telah memainkan peran utama dalam pendidikan,
pemerintah, dan bisnis. Kata-kata memiliki kekuatan untuk menginformasikan,
membujuk, mendidik, dan bahkan menghibur. Dan kata yang diucapkan bahkan bisa lebih
kuat daripada katakata tertulis di tangan pembicara yang tepat. Kompetensi public
speaking adalah kemampuan yang sangat penting khususnya bagi mereka yang hendak
masuk ke dunia kerja. Banyak kisah para calon pekerja yang gagal mendapatkan
pekerjaan impiannya karena lemah dalam hal komunikasi. Hal ini tentu sangat
disayangkan karena seharusnya kemampuan public speaking adalah kemampuan yang
tidak terlalu sulit untuk dikuasai.
Kegiatan public speaking mampu untuk dapat menjadikan seseorang agar menjadi warga
negara global. Hal ini dikarenakan warga negara global perlu untuk dapat memiliki salah
satu kemampuan berkomunikasi dengan orang lain. Skill warga negara global dapat
dibentuk melalui berbagai cara, salah satunya adalah dengan pelatihan. Para peserta
diberikan pelatihan, melakukan praktik secara langsung dan diberikan umpan balik dalam
proses pelaksanaannya. Manfaat dari kegiatan pelatihan ini adalah para peserta mampu
untuk dapat berkomunikasi secara global, baik di depan umum maupun dalam forum
internasional yang mana dia tidak memiliki kenalannya.
3.2 Pengaruh Workshop sebagai peningkatan kualitas Publik Speaking
Keterampilan public speaking seseorang dipengaruhi oleh dua factor penunjang utama
yaitu internal dan eksternal. Faktor internal segala sesuatu potensi yang ada di dalam diri
orang tersebut, baik fisik maupun non fisik, faktor fisik menyangkut dengan
kesempurnaan organ-organ tubuh yang digunakan di dalam berbicara, misalnya: pita
suara, lidah, gigi, dan bibir sedangkan faktor non fisik di antaranya adalah kepribadian,
karakter, temperamen, bakat, cara berfikir dan tingkat intelegensi. Sedangkan faktor
eksternal misalnya tingkt Pendidikan kebiasaan dan lingkungan pergaulan. Namun
demikian, kemampuan atau keterampilan berbicara atau public speaking tidaklah otomatis
dapat diperoleh atau dimiliki oleh seseorang, walaupun orang tersebut sudah memiliki
faktor penunjang utama baik internal maupun eksternal yang baik. Kemampuan dan
keterampilan berbicara yang baik dapat dimiliki dengan jalan mengasah dan mengolah
serta melatih seluruh potensi yang ada
Seseorang harus memiliki keterampilan yang paripurna, yaitu hard skills dan soft skills.
Salah satu soft skills yang dibutuhkan di era komunikasi dan teknologi adalah dalam
berkomunikasi di depan umum (Angeline, 2020). Zanola (2021) mengemukakan
keterampilan berbicara di depan umum merupakan salah satu keterampilan dasar yang
dibutuhkan di tempat bekerja.
Berfokus pada pencapaian sasaran, yaitu agar peserta Workshop dapat:
1. Memahami ruang lingkup dan tujuan public speaking;
2. Menunjukkan penguasaan Teknik dalam public speaking;
3. Menunjukkan karakter public speaker yang handal;
4. Menerapkan ahasa berpidato serta menjadi Master of Ceremony atau presenter yang
baik dan benar,
Menurut Ongky Hojanto, setiap speaker perlu melatih bahasa tubuh, karena inti
komunikasi sendiri 55% bahasa tubuh, 38% kualitas suara, dan 7% kata-kata. Kontak
mata adalah salah satu bahasa tubuh yang dibutuhkan untuk menjadi speaker yang luar
biasa.
Public speaking ini juga sangat berkaitan dengan citra diri. Citra diri merupakan salah
satu aspek penting untuk menunjukan identitas diri seseorang, sehingga citra diri
merupakan konsep diri tentang individu. Citra diri seseorang terbentuk dari perjalanan
pengalaman masa lalu, keberhasilan dan kegagalan, pengetahuan yang dimilikinya, dan
bagaimana orang lain telah menilainya secara obyektif.
Berkenaan dengan citra diri, ada beberapa jenis karakter pembuat keputusan yang juga
bisa menjadi karakter audiens kita saat public speaking, di antaranya:
1. Karismatik (Charismatic) Orang karismatik sangat tertarik pada ide-ide baru (apalagi
yang unik dan belum pernah ada sebelumnya) tapi didasari oleh pengalaman mereka.
2. Pemikir (Thinker) Orang pemikir sangat memerlukan data yang kuat dan akurat dari
Anda sebelum membuat keputusan hebat.
3. Skeptis (Skeptic). Tipe skeptis cenderung melakukan sesuatu berdasarkan feeling
atau intuisi mereka sendiri.
4. Pengikut (Follower).Tipe pengikut akan mudah dipengaruhi oleh orang-orang
kepercayaannya sehingga keputusan yang diambil bisa berubah-ubah.
5. Pengatur (Controller) Orang pengatur berfokus kepada fakta dan analisis berdasarkan
kekhawatiran yang mereka rasakan sehingga cenderung membahas berbagai
persoalan dan tantangan dari sudut pandang mereka sendiri.
Mengenal audience adalah salah satu hal sangat penting sebelum melakukan public
speaking. Ada berbagai tipe audience yang bisa Anda kelompokkan agar lebih mudah
dikenali.
1. Berdasarkan gender: berbicara dengan audience (yang besar) laki-laki, kita lebih
langsung ke topik bahasan dengan penggunaan intonasi standar.
2. Berdasarkan usia: setiap usia memiliki karakter bicara masing-masing.
3. Berdasarkan status ekonomi sosial (SES) atau tingkat semakin tinggi status sosial,
jabatan atau audience, semakin terstruktur dan resmi juga pemilihan kata dan
penggunaan bahasanya.
4. Berdasarkan hobi atau komunitas: berbicara di depan audience dari komunitas atau
kelompok hobi tertentu, cenderung lebih mudah untuk dilakukan, karena mengenali
gaya bahasa, istilah-istilah dan ketertarikan mereka.
5. Berdasarkan geografis: berbicara dengan audience dari daerah tertentu, bisa di sapa
dengan bhasa daerah secara singkat, lalu masukkan kekhasan daerah tersebut dalam
materi bicara.
Jadi, dalam sebuah workshop tentang public speaking, akan membahas bagaimana
mengatasi grogi pada saat melakukan kegiatan public speaking.Yang harus dilakukan
adalah mengirim oksigen dengan baik ke otak dengan bernapas secara nyaman dengan
cara seperti berikut.
a. Bernapaslah perlahan-lahan.
b. Tarik napas melalui hidung, tahan selama lima detik, lalu keluarkan pelan-pelan
sampai sepenuhnya habis dan perut mengempis melalui mulut. Lakukan ini sebanyak
lima sampai sepuluh kali sebelum bicara.
c. Hindari bernapas seperti habis olahraga (napas pendek dan cepat).
d. Atur napas sehingga detak jantung Anda normal dan tenang.
Selain itu pastikan kita mengerti materi yang dibawakan. Semakin kita tahu akan materi,
akan melipatgandakan rasa percaya diri kita sehingga mengurangi rasa grogi yang ada.
Pelajari materi, baik yang akan kita bicarakan ataupun tidak, ini membuat kita akan siap
ahas mendapat pertanyaan yang tidak terduga sebelumnya. Janganlah menghafal speech
atau presentasi, gunakan catatan sebagai petunjuk apabila lupa, tapi kenali materi dan
urutannya sehingga tidak panik bahas terjadi kesalahan teknis (catatan kita tertukar, slide
show macet, dan lain-lain). Berlatihlah berulang kali menggunakan materi kita sebelum
tampil. Jangan kaku dengan memaksakan urutan kata, kalimat dan bahasa yang sama
setiap kali (karena akan membuat kita menjadi seperti robot). Berlatihlah dengan
fleksibel sehingga membuat Anda mengerti detail materi yang akan dibawakan. Terakhir
tampillah seakan percaya diri, sehingga walaupun (sebenarnya) sedang grogi, audience
tidak akan menyadarinya. Dengan melihat audience yang tenang, pelan tapi pasti kita
juga akan merasa tenang, lalu kepercayaan diri yang sebenarnya akan muncul (Dunar,
2015 : 18-24).
3.3 Meningkatkan soft skill berbahasa inggris dalam public speaking kepada
generasi muda
Jika kita melakukan public speaking, kita tidak perlu takut setiap kali kita dihadapkan pada
kemungkinan diminta untuk berbicara di depan banyak orang, baik di dunia kerja maupun di
lingkungan rumah. Kita juga dapat mengomunikasikan ide-ide kita kepada orang lain secara
lebih efektif sampai pada titik kepuasan bahasa ide-ide kita diterima atau diimplementasikan.
Perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat seringkali berawal dari gagasan
seseorang yang diteruskan kepada orang lain. Jika kita memiliki keterampilan public
speaking, kita dapat dengan mudah mempengaruhi orang lain untuk menerima dan
menerapkan ide-ide kita, yang mengarah pada perubahan dalam kelompok.
Soft skill merupakan bagian keterampilan dari seseorang yang lebih bersifat pada kehalusan
atau sensitivitas perasaan seseorang terhadap lingkungan disekitarnya. Konsep tentang
soft skill sebenarnya merupakan pengembangan dari konsep yang selama ini dikenal dengan
istilah kecerdasan emosional dan kecerdasan sosial. Oleh karena itu, kemampuan soft skill
bertumpu pada pembinaan mentalitas agar mahasiswa dapat menyesuaikan diri dengan
realitas kehidupan (Widarto, 2011).

Di zaman modern ini, seluruh dunia telah menjadi desa global dan orang berkomunikasi satu
sama lain dalam bahasa yang sama, yaitu bahasa Inggris. Bahasa Inggris digunakan di
seluruh dunia dan telah mencapai status bahasa global. Bahasa Inggris adalah bahasa yang
digunakan bahasa besar untuk korespondensi bisnis dan keperluan internet. Milenial yang
merupakan bagian dari generasi muda juga membutuhkan kebutuhan public speaking skill
sebagai soft skill. Ini harus menjadi perhatian pemerintah dan tatanan sosial di semua
tingkatan untuk memperkuat perannya yang sukses di masyarakat, termasuk dukungan dunia.

Skill berbahasa disini pun ada 4 skills berbahasa: listening(mendengarkan),


reading(membaca), writing(menulis), and speaking skills(kemampuan berbicara).
Mendengarkan dan membaca dianggap keterampilan pasif atau reseptif sebagai generasi
muda tidak menunjukkan bakat mereka dalam menunjukkan keterampilan ini. Mereka hanya
mendengarkan bahasa atau membacanya tanpa menghasilkan apa-apa. Padahal, pembelajar
harus menghasilkan kalimat sendiri dan mereka membutuhkan banyak bahasa dan belajar
banyak hal yang berkaitan dengan tata bahasa, kosa kata, struktur kalimat dan penggunaan.
Oleh karena itu, berbicara dan menulis dianggap sebagai keterampilan aktif atau produktif.

Menurut Bueno, Madrid, dan Mclaren (2006: 321), “Berbicara adalah salah satu keterampilan
yang paling sulit yang harus dihadapi pembelajar. Berbicara dianggap yang paling penting
dari empat keterampilan bahasa Inggris. Bahkan pembelajar mempelajari bahasa selama
bertahun-tahun; mereka merasa sulit untuk berbicara dalam situasi waktu nyata saat diminta.

Banyak metode yang digunakan untuk memperkaya gaya belajar untuk Bahasa Inggris.
Salah satunya itu menerapkan konsep English Day. Dalam hal ini diterapkan waktu
khusus untuk berbahasa Inggris bagi para partisipan. Salah satu metode lainnya yaitu
meningkatkan kemampuan membaca dengan dua metode berbedayaitu Intensive Reading
(IR)dan Extensive Reading (ER). Irdapat diartikan sebagai metode membaca dengan
mempertimbangkan keinginan pembacanya. Jadi bahasa mereka diberikan teks bacaan, harus
sesuai dengan minat dan keinginan pembacanya. Sedangkan ER didefenisikan sebagai
metode membaca yang memberikan perhatian kepada kemampuan pembaca.Kemampuan
mengacu kepada kemampuan berbahasa dan materi yang diberikan harus materi bertingkat
yang sesuai mengikuti perkembangan kebahasaan mereka.

“Most people who communicate well in daily talk can learn to communicate just as well in
public speaking. By the same token, training in public speaking can make you a more adept
communicator in a variety of situations, such as conversations, classroom discussions,
business meeting, and interview.”(Girsang, 2018)

Beberapa hal yang menjadikan bahasa Inggris sulit dipelajari menurut hasil identifikasi
adalah karena lebih banyaknya penggunaaan bahasa alay. Bahasa alay tersebut yang
membuat orang kesulitan untuk mencari makna pada bahasa target (Bahasa Inggris). Dan
juga bagaimana menggunakan beberapa ungkapan dalam Bahasa Inggris untuk melihat
kealamian berbicara. Seperti kata umm..well, you know, well, I’d like to.. (to start a turn )
dan oh, by the way it reminds me with something. Mempelajari bagaimana bahasa clear and
correct pronunciation. Dalam bahasa clear and correct pronounciation ini, kita harus
menerapkan learn to listen dan notice how your mouth and lips move.

Karenanya, public speaking sebaiknya disampaikan dalam kalimat dan pesan yang terstruktur
yang disampaikan dengan metode yang sistematis agar memudahkan para pendengar dalam
memahami materi yang disampaikan oleh public speaker. Public speaking pun hendaknya
disampaikan dalam bahasa formal yang jelas (Hojanto, 2019),
BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Public speaking menurut kamus Merriam-Webster dapat di artikan sebagai «the act or skill of
speaking to a usually large group of people» yang dimana maksudnya public speaking adalah
keterampilan yang dimiliki seseorang dalam berbicara baik dalam bentuk kelompok besar
ataupun kelompok kecil, Public speaking merupakan kemampuan dasar atau skill yang sangat
dibutuhkan pada abad ke 21 . Selain itu, ada berbagai manfaat lainnya yang bisa didapatkan
dengan memiliki kemampuan Public Speaking yang baik. Beberapa diantaranya adalah
meningkatkan rasa percaya diri terutama di hadapan ahasa, membangun pola ahas kritis dan
sistematis, membuka kesempatan untuk menjalin relasi yang lebih luas, melatih jiwa
kepemimpinan,dan mengembangkan karir. Komunikasi merupakan hal yang sangat esensial
dalam hubungan interaksi kehidupan Manusia melalui komunikasi, seseorang dapat
menyampaikan pesan berupa gagasan, nilai dan Bentuk – bentuk emosi yang dapat dipahami
oleh manusia ataupun khalayak ramai. Milenial yang merupakan bagian dari generasi muda
juga membutuhkan kebutuhan public speaking skill sebagai soft skill. Ini harus menjadi
perhatian pemerintah dan tatanan sosial di semua tingkatan untuk memperkuat perannya yang
sukses di masyarakat, termasuk dukungan dunia. Kegiatan public speaking mampu untuk
dapat menjadikan seseorang agar menjadi warga negara global. Hal ini dikarenakan warga
negara global perlu untuk dapat memiliki salah satu kemampuan berkomunikasi dengan
orang lain. Skill warga negara global dapat dibentuk melalui berbagai cara, salah satunya
adalah dengan pelatihan.

4.2 Saran
Dalam makalah ini, saya menyadari banyak kekurangan.baik tulisan maupun bahasan yang
ada. Untuk itu mohon saran dari para pembaca agar kedepannya makalah tentang
Peningkatan Kemampuan Publik Speaking sebagai upaya menjadi warga negara global bagi
generasi muda akan lebih baik lagi kedepannya. Dan semoga bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Girsang, L. R. (2018). ‘PUBLIC SPEAKING’ SEBAGAI BAGIAN DARI KOMUNIKASI
EFEKTIF (KEGIATAN PKM di SMA KRISTOFORUS 2, JAKARTA BARAT). Jurnal
Pengabdian Dan Kewirausahaan, 2, 81–85
Dunar, Hilbram. 2017. My Public Speaking. Jakarta: Gramedia.
Ambarwati, M. F. (2022, Oktober). WORKSHOP PENINGKATAN KUALITAS
KEMAMPUAN PUBLIC SPEAKING. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 6(5), 3985-3997.
Casmana, A. R. (2021). PENINGKATAN KEMAMPUAN PUBLIC SPEAKING SEBAGAI
UPAYA UNTUK MENJADI WARGA GLOBAL. Jurnal Pendidikan PKN, 129-138.
Pao, P. S. (2019). The Importance of Speaking skills in English Classroom. Alford Council of
International English & Literature Journal(ACIELJ), 6-18.
Soelistyowati, R. D. (n.d.). WORKSHOP PUBLIC SPEAKING SEBAGAI SALAH SATU
UPAYA PROFESIONALISASI DALAM MEMPEROLEH PRESISI VERBAL . JURNAL
PIKMA PUBLIKASI ILMU KOMUNIKASI MEDIA DAN CINEMA, 58-73.
Tamrin, A. F. (2019). PENINGKATAN KETERAMPILAN BAHASA INGGRIS
MASYARAKAT PEGUNUNGAN DI DESA BETAO KABUPATEN SIDRAP.
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 61-72.

Anda mungkin juga menyukai