Anda di halaman 1dari 3

1.

Okulasi Bentuk T atau T – Bud


Pada teknik ini, batang bawah menjadi tempat penempelan mata tunas. Sedangkan batang
atas diiris dengan bentuk menyerupai huruf T atau T terbalik. Penerapan teknik ini sangat
luas dan biasanya digunakan untuk tanaman muda yang kulitnya masih tipis.

2. Patch Budding
Contoh okulasi lainnya yaitu okulasi segi empat atau patch budding. Cara ini digunakan
untuk menghubungkan batang atas atau bawah yang memiliki kulit batangnya tebal. Bidang
tempelan berbentuk segi empat. Agar mempermudah penempelan dan menjamin
keberhasilan okulasi, Anda bisa menggunakan alat khusus yang bernama patch budder
atau alat penyudit. Dengan menggunakan alat ini, ukuran irisan kulit batang di batang
bawah dan irisan atas tunas ukurannya sama.  Sehingga bidang tempel sangat baik dan
penempelan lebih merata untuk setiap potongan.

3. Okulasi Forkert
Teknik penempelan ini yaitu okulasi yang terjadi saat batang bawah disisipi oleh mata
tunas. Kemudian mata tunas tersebut  ditutupi oleh kulit batang bawah yang sudah disayat.
Jika sayatan kulit batang bawah ada di atas dan bawah, maka okulasi fokert ini disebut
okulasi bentuk H. Sedangkan jika sayatan kulit batang bawah berada di sisi kanan kiri,
maka okulasi tersebut dikenal sebagai penempelan bentuk I.
4. Chip Budding
Teknik okulasi ini mengikutsertakan sedikit calon batang bawah. Sehingga penyatakan kulit
batang bawah menyertakan sedikit kayu. Hal ini dilakukan jika tanaman memiliki kulit
batang dan kayu yang sulit dipisahkan.

5. Okulasi Haji Ali


Sejatinya okulasi ini sama dengan okulasi segi empat, hanya saja scionnya berbentuk
bulat. Okulasi haji ali ini menggunakan alat penyudit atau stempel untuk menyungkit kulit
calon batang atas.

Anda mungkin juga menyukai