Anda di halaman 1dari 81

Polis Asuransi Jiwa Kumpulan Syariah

PRUTect Care
Nomor Polis:12345678

PT Prudential Sharia Life Assurance


(Selanjutnya disebut “Pengelola”)

Berdasarkan permohonan perlindungan asuransi jiwa dan pembayaran Kontribusi yang diajukan kepada Pengelola
oleh:

…………………………………..
(Selanjutnya disebut “Pemegang Polis”)

dengan ini setuju untuk memberikan perlindungan asuransi atas diri Peserta Yang Diasuransikan berdasarkan syarat-
syarat dan ketentuan-ketentuan sebagaimana tercantum di dalam Ringkasan Polis, Ketentuan Umum Polis, Ketentuan
Khusus Polis, Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan dan ketentuan lainnya (apabila diadakan) yang
dilekatkan/dilampirkan pada Polis ini yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Polis ini.

Jakarta, 31 Januari 2021

PT Prudential Sharia Life Assurance

Dwi Setiawati __ Omar Sjawaldy Anwar


Pejabat yang berwenang Presiden Direktur

MOHON PELAJARI POLIS INI DENGAN CERMAT

PERJANJIAN INI TELAH DISESUAIKAN DENGAN KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN


TERMASUK KETENTUAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN.
RINGKASAN POLIS INDUK
Asuransi Jiwa Kumpulan Syariah PRUTect Care
(PRUTect Care)

Nomor Polis Induk : 12345678


Pemegang Polis : ……………………………..
Asuransi Jiwa Kumpulan : Asuransi Jiwa Kumpulan Syariah PRUTect Care (PRUTect Care)
Tanggal Mulai Berlakunya Polis Induk : 31 Januari 2021
Mata Uang : Rupiah
Peserta Yang Diasuransikan : Nasabah
Porsi Pemegang Polis atas Surplus
Underwriting Didistribusikan ke : Peserta Yang Diasuransikan
Tabel Manfaat Asuransi :
Jenis Manfaat Asuransi
Manfaat Dasar
• Meninggal Dunia
Manfaat Pilihan
• Manfaat Meninggal Dunia akibat Penyakit Menular
• Manfaat Harian Rawat Inap
• Manfaat Perawatan ICU
• Manfaat Cacat Total akibat Kecelakaan
• Manfaat Meninggal Dunia akibat Kecelakaan
• Manfaat Cacat Total
• Manfaat Perawatan ICU Akibat Kondisi Kritis Kanker
• Manfaat Tindakan Bedah
• Manfaat Rawat Jalan Darurat Atas Cedera Akibat Kecelakaan
• Manfaat Diagnosis Kondisi Kritis Kanker Payudara
• Manfaat Diagnosis Kondisi Kritis Kanker
• Manfaat Diagnosis Kondisi Kritis
• Manfaat Harian Rawat Inap Kondisi Kritis Kanker Payudara
• Manfaat Harian Rawat Inap Kondisi Kritis Kanker
• Manfaat Harian Rawat Inap Kondisi Kritis
• Manfaat Meninggal Dunia Akibat Kanker
• Manfaat Meninggal Dunia Akibat Penyakit Menular Covid-19
• Manfaat Meninggal Dunia Akibat Penyakit Menular Demam Berdarah Dengue
• Manfaat Meninggal Dunia Akibat Penyakit Menular Typhoid dan Paratyphoid Fever
• Manfaat Meninggal Dunia Akibat Penyakit Menular Malaria
• Manfaat Meninggal Dunia Akibat Penyakit Menular Campak
• Manfaat Diagnosis Penyakit Menular Demam Berdarah Dengue
• Manfaat Diagnosis Penyakit Menular Typhoid dan Parathyphoid Fever
• Manfaat Diagnosis Penyakit Menular Malaria
• Manfaat Diagnosis Penyakit Menular Campak
• Manfaat Harian Rawat Inap Penyakit Menular Demam Berdarah Dengue
• Manfaat Harian Rawat Inap Penyakit Menular Typhoid dan Paratyphoid Fever
• Manfaat Harian Rawat Inap Penyakit Menular Malaria
• Manfaat Harian Rawat Inap Penyakit Menular Campak

Kontribusi yang dibayarkan kepada Pengelola meliputi biaya penerbitan polis dan termasuk di dalamnya komisi untuk
pialang sebesar XX% dari Kontribusi yang dibayarkan.
KETENTUAN UMUM
POLIS INDUK
ASURANSI JIWA KUMPULAN SYARIAH PRUTect Care
(PRUTect Care)

Nomor Polis: 12345678

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

(1) Sepanjang tidak ditentukan atau diatur lain dalam Ketentuan Khusus dan/atau Ketentuan Tambahan Polis Induk
serta dokumen lain sehubungan dengan Polis Induk maka ketentuan dan istilah dalam Ketentuan Umum Polis
Induk ini, berlaku dan mengikat Polis Induk ini.
(2) Pajak yang timbul dalam Polis Induk ini mengikuti ketentuan pajak yang berlaku di Indonesia pada saat kewajiban
pajak itu timbul.
(3) Kecuali ditentukan lain dalam Polis Induk ini, istilah-istilah dalam huruf besar mempunyai arti sebagaimana
dijelaskan dibawah ini:
a. Akad adalah perjanjian tertulis yang memuat kesepakatan tertentu beserta hak dan kewajiban para pihak
sesuai dengan prinsip syariah.
b. Akad Tabarru’ adalah Akad hibah dalam bentuk pemberian dana kepada Dana Tabarru’ untuk tujuan tolong
menolong di antara para Peserta Yang Diasuransikan yang tidak bersifat dan bukan untuk tujuan komersial.
c. Akad Wakalah bil Ujrah adalah Akad antara Pemegang Polis secara kolektif atau orang perseorangan
dengan Pengelola dengan tujuan komersial yang memberikan kuasa kepada Pengelola untuk mengelola
Asuransi Jiwa Kumpulan Syariah sesuai kuasa atau wewenang yang diberikan, dengan imbalan berupa
Ujrah.
d. Asuransi Jiwa Kumpulan Syariah adalah usaha saling tolong menolong (ta’awuni) dan melindungi
(takafuli) di antara para Peserta Yang Diasuransikan melalui pembentukan kumpulan dana (Dana Tabarru’)
yang dikelola sesuai dengan prinsip syariah untuk menghadapi risiko tertentu.
e. Biaya Wajar Yang Umum Dibebankan adalah biaya yang dikenakan oleh Rumah Sakit/Klinik/Dokter untuk
pelayanan, penyediaan jasa medis, atau perawatan yang sesuai dan tidak melampaui tingkat biaya yang
pada umumnya dikenakan Rumah Sakit/Klinik/Dokter lain dengan standar yang serupa dengan tempat
dimana biaya terjadi ketika penyediaan jasa medis atau perawatan yang serupa dan sebanding, pada orang
dengan jenis kelamin, Usia, Penyakit, atau Cedera yang sama, serta sesuai standar praktek kedokteran
yang berlaku, tanpa mengabaikan atau merugikan keadaan kesehatan Peserta Yang Diasuransikan
sebagaimana ditetapkan oleh Pengelola.
f. Cacat Total adalah kecacatan yang disebabkan oleh suatu Cedera yang menyebabkan hilangnya fungsi
anggota tubuh secara total dan tidak dapat dipulihkan seperti:
1. kehilangan fungsi anggota tubuh secara total pada kedua tangan;
2. kehilangan fungsi anggota tubuh secara total pada kedua tungkai kaki;
3. kehilangan fungsi anggota tubuh secara total pada kedua mata;
4. kehilangan fungsi anggota tubuh secara total pada salah satu tungkai kaki dan salah satu tangan;
5. kehilangan fungsi anggota tubuh secara total pada salah satu tangan dan penglihatan pada salah satu
mata; atau
6. kehilangan fungsi anggota tubuh secara total pada salah satu tungkai kaki dan penglihatan pada salah
satu mata.
g. Cedera adalah kerusakan tubuh sebagai akibat langsung dari dan hanya disebabkan oleh Kecelakaan.
h. Dana Tabarru’ adalah kumpulan dana yang berasal dari Kontribusi para Peserta Yang Diasuransikan, yang
mekanisme penggunaannya sesuai dengan Akad Tabarru’ yang disepakati.
i. Dibutuhkan Secara Medis adalah pelayanan, penyediaan jasa medis, atau perawatan yang dianjurkan
oleh Dokter, dan:
1. ditujukan untuk pengobatan Ketidakmampuan secara langsung;
2. tepat dan konsisten dengan keluhan atau gejala, diagnosis, dan pengobatan atas suatu
Ketidakmampuan;
3. sesuai standar praktek kedokteran;
4. biaya yang dikenakan merupakan biaya yang pada umumnya dibebankan untuk Ketidakmampuan
tersebut, bukan untuk mencari keuntungan atau kepentingan bagi Peserta Yang Diasuransikan,
Dokter, Klinik, atau Rumah Sakit; dan
5. dalam hal Peserta Yang Diasuransikan perlu menjalani Rawat Inap, maka Ketidakmampuan tersebut
harus merupakan Ketidakmampuan yang tidak dapat ditangani secara rawat jalan.
j. Dokter adalah orang yang memiliki izin praktik sebagai dokter dari lembaga yang berwenang.
k. Iuran Tabarru’ adalah iuran dalam bentuk pemberian sejumlah uang dari satu Peserta Yang Diasuransikan
kepada Dana Tabarru’ untuk dapat mengikuti kepesertaan pada PRUTect Care.
l. Kecelakaan adalah peristiwa yang terjadi secara tiba-tiba, tidak terduga, tidak disengaja, tidak diharapkan,
bersifat fisik, berasal dari luar yang mengakibatkan kerusakan tubuh dan/atau bagian tubuh secara kasat
mata yang dibuktikan dengan hasil pemeriksaan atas bagian tubuh tersebut yang dilakukan oleh Dokter
dimana hasil pemeriksaan tersebut menunjukkan hubungan sebab akibat antara peristiwa tersebut dengan
kerusakan tubuh dan/atau bagian tubuh.
m. Ketidakmampuan adalah keadaan medis yang diakibatkan Penyakit atau Cedera yang terjadi karena
penyebab yang sama, termasuk segala komplikasi yang timbul dari atau yang berhubungan dengan
Penyakit atau Cedera tersebut.
n. Kondisi Kritis adalah keadaan sakit yang diderita oleh Peserta Yang Diasuransikan yang memenuhi kriteria
sebagaimana tercantum pada Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan dan/atau Lampiran Kondisi Kritis.
o. Kontribusi adalah sejumlah uang yang dibayarkan oleh Peserta Yang Diasuransikan melalui Pemegang
Polis, kepada Pengelola berdasarkan Polis yang akan dialokasikan untuk pembayaran Iuran Tabarru’, dan
Ujrah.
p. Klinik adalah sarana kesehatan yang memenuhi kriteria dan terdaftar sebagai klinik berdasarkan peraturan
perundang-undangan, serta melakukan kegiatan perawatan dan pengobatan secara sah terhadap orang
yang mengalami Ketidakmampuan, dan paling sedikit memberi pelayanan rawat jalan. Yang bukan Klinik
adalah badan atau tempat yang berfungsi sebagai:
1. Rumah Sakit;
2. Rumah bersalin;
3. Rumah peristirahatan termasuk sanatorium atau rumah sakit jiwa;
4. Rumah untuk rehabilitasi setelah mengalami sakit;
5. Rumah jompo;
6. Fasilitas perawatan dan pengobatan ketergantungan, penyalahgunaan, kecanduan alkohol atau
kecanduan obat terlarang;
7. Balai pengobatan; dan/atau
8. Klinik pengobatan alternatif, naturopati, homeopati, chiropractor, akupunktur, atau pengobatan
tradisional lain.
q. Kondisi Yang Telah Ada Sebelumnya adalah setiap jenis Penyakit, Cedera, atau Ketidakmampuan yang
tanda atau gejalanya:
1. diketahui atau tidak diketahui oleh Peserta Yang Diasuransikan;
2. telah didiagnosis atau tidak didiagnosis; atau
3. telah mendapatkan perawatan atau pengobatan atau saran atau konsultasi dari Dokter atau tidak
mendapatkan perawatan atau pengobatan atau saran atau konsultasi dari Dokter;
sebelum Tanggal Mulai Kepesertaan.
r. Manfaat Asuransi adalah sejumlah uang yang diberikan oleh Pengelola atas beban Dana Tabarrru’ kepada
Peserta Yang Diasuransikan dan/atau Penerima Manfaat yang terdiri atas Manfaat Dasar dan Manfaat
Pilihan, berdasarkan Ketentuan Khusus Polis Induk dan/atau Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan.
s. Manfaat Dasar adalah program asuransi yang memberikan manfaat dasar berupa perlindungan atas risiko
meninggal dunia terhadap diri Peserta Yang Diasuransikan atas Dana Tabarru’ yang dikelola oleh
Pengelola.
t. Manfaat Pilihan adalah program asuransi yang ditambahkan pada Manfaat Dasar untuk meningkatkan
perlindungan dan/atau Manfaat Asuransi, jenis Manfaat Pilihan tercantum dalam Ringkasan Polis dan
Sertifikat Asuransi.
u. Masa Kepesertaan adalah masa dimana Peserta Yang Diasuransikan diikutsertakan dalam Polis Induk
terhitung sejak Tanggal Mulai Masa Kepesertaan sebagaimana tercantum pada Sertifikat Asuransi dan
dapat diperpanjang dengan mengikuti ketentuan yang tercantum pada Polis Induk dan Sertifikat Asuransi.
v. Masa Tunggu adalah jangka waktu dimana Manfaat Asuransi PRUTect Care tidak berlaku kecuali
disebabkan oleh Kecelakaan, yaitu sebagaimana ditentukan di Ketentuan Khusus Polis Induk atau
Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan.
w. Nasabah adalah orang perseorangan yang menggunaan fasilitas layanan yang dimiliki oleh Pemegang
Polis.
x. Pemegang Polis adalah badan hukum yang telah mengadakan perjanjian PRUTect Care dengan
Pengelola sebagaimana dicantumkan pada Ringkasan Polis Induk.
y. Penerima Manfaat adalah orang perseorangan atau badan usaha sebagaimana tertera dalam Sertifikat
Asuransi dan setiap perubahannya (jika ada), yang ditunjuk oleh Peserta Yang Diasuransikan sebagai pihak
yang berhak atas Manfaat Asuransi apabila Peserta Yang Diasuransikan meninggal dunia atau dalam
keadaan lain sebagaimana diatur dalam Polis.
z. Pengelola adalah PT Prudential Sharia Life Assurance, berkedudukan di Jakarta, yang didirikan
berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia.
aa. Penyakit adalah kondisi fisik yang ditandai dengan penyimpangan patologis dari keadaan normal yang
sehat.
bb. Penyakit Menular adalah Penyakit menular yang tidak dapat disangkal dan merupakan diagnosis pasti
yang telah dikonfirmasi oleh seorang Dokter sesuai kriteria yang diterima secara medis internasional,
dibuktikan dengan dokumen pendukung secara klinik, radiologi, histologi dan hasil Laboratorium. Penyakit
Menular yang dimaksud dalam Polis ini sebagaimana tercantum pada Lampiran Ketentuan Penyakit
Menular.
cc. Periode Tidak Dapat Ditinjau Kembali adalah periode dimana Pengelola tidak akan meninjau ulang
keabsahan Kepesertaan.
dd. Peserta Yang Diasuransikan adalah Nasabah, karyawan, anggota atau siswa yang atas dirinya
diikutsertakan pada Asuransi Jiwa Kumpulan Syariah oleh Pemegang Polis di bawah Polis Induk ini yang
namanya sebagaimana tercantum di dalam Sertifikat Asuransi.
ee. Polis Induk adalah perjanjian Asuransi Jiwa Kumpulan Syariah antara Pemegang Polis dan Pengelola,
yang dapat dibuat dalam bentuk cetak atau elektronik..
ff. Qardh adalah pinjaman dana tanpa dikenakan bunga dari Pengelola kepada Dana Tabarru’ untuk
menanggulangi ketidakcukupan kekayaan Dana Tabarru’ untuk membayar Manfaat Asuransi kepada
Peserta Yang Diasuransikan dan/atau Penerima Manfaat.
gg. Rawat Inap adalah perawatan atas diri Peserta Yang Diasuransikan sebagai pasien menginap di Rumah
Sakit atau Klinik untuk menerima perawatan dan/atau pengobatan yang Diperlukan Secara Medis karena
Ketidakmampuan sehingga menimbulkan biaya kamar rawat inap berdasarkan Ketentuan Polis Induk atau
Sertifikat Asuransi.
hh. Rumah Sakit adalah sarana kesehatan yang memenuhi kriteria dan terdaftar sebagai rumah sakit
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta melakukan kegiatan perawatan dan/atau
pengobatan secara sah terhadap orang yang mengalami Ketidakmampuan, serta menyediakan pelayanan
Rawat Inap, Tindakan Bedah, tenaga Dokter dan tenaga perawat 24 (dua puluh empat) jam sehari.
ii. Santunan Asuransi adalah Manfaat Asuransi yang berupa sejumlah uang yang dibayarkan dari Dana
Tabarru’ oleh Pengelola kepada Peserta Yang Diasuransikan dan/atau Penerima Manfaat yang memenuhi
syarat pembayaran sebagaimana diatur dalam Polis.
jj. Sertifikat Asuransi adalah dokumen tanda bukti kepesertaan Peserta Yang Diasuransikan, yang memuat
ringkasan syarat dan ketentuan serta hak dan kewajiban Pengelola, Peserta Yang Diasuranskan, dan/atau
Pemegang Polis.
kk. Surplus Underwriting adalah selisih positif dari total Iuran Tabarru’ ke dalam Dana Tabarru’ dan
pembayaran klaim reasuransi dikurangi dengan pembayaran Manfaat Asuransi, kontribusi reasuransi, dan
kenaikan penyisihan teknis dalam satu periode tertentu.
ll. Tabel Manfat Asuransi adalah Tabel yang berisi manfaat-manfaat yang dapat diberikan dalam jumlah dan
jangka waktu tertentu.
mm. Tanggal Akhir Kepesertaan adalah tanggal dimana kepesertaan berakhir sebagaimana tercantum pada
Sertifikat Asuransi atau yang terakhir kali disampaikan oleh Pengelola kepada Peserta Yang Diasuransikan
melalui media apa pun, mana yang paling akhir terjadi.
nn. Tanggal Mulai Kepesertaan adalah tanggal mulai berlakunya kepesertaan atas diri Peserta Yang
Diasuransikan sebagaimana dicantumkan dalam Sertifikat Asuransi.
oo. Tindakan Bedah adalah adalah setiap tindakan yang Dibutuhkan Secara Medis dan tidak dikecualikan
dalam Polis ini, meliputi:
a. irisan, pemotongan, punksi dan jahitan pada luka atau Cedera tubuh, kecuali pengangkatan benang
jahitan;
b. elektrokauter, kriokauter, tindakan yang menggunakan sinar laser, tindakan yang menggunakan teknik
ultrasonik;
c. penggunaan prosedur endoskopi, arteriografi dengan tujuan mengobati dan/atau mengatasi
Ketidakmampuan; atau
d. setiap tindakan medis yang sesuai dengan standar prosedur medis yang berlaku dan diakui sebagai
suatu tindak pembedahan.
Tindakan bedah yang bertujuan hanya untuk melakukan tindakan dan/atau pemeriksaan diagnostik tidak
termasuk di dalam definisi Tindakan Bedah ini.
pp. Ujrah adalah imbalan yang dibayarkan oleh Peserta Yang Diasuransikan kepada Pengelola sehubungan
dengan pengelolaan Asuransi Jiwa Kumpulan Syariah.
qq. Ujrah Pengelolaan Dana Tabarru’ adalah Ujrah yang dikenakan sehubungan dengan pengelolaan aset Dana
Tabarru’.
rr. Unit Perawatan Intensif atau Intensive Care Unit (ICU) adalah bagian perawatan Rumah Sakit yang
membutuhkan ruangan dan pengawasan khusus secara berkesinambungan oleh Dokter yang memiliki
kualifikasi untuk menangani perawatan di ICU dibantu juru rawat khusus dengan peralatan khusus, untuk
pengobatan dan perawatan Peserta Yang Diasuransikan karena Ketidakmampuan yang:
i. sedang dalam keadaan kritis; dan
ii. membutuhkan fasilitas penunjang kehidupan dengan tingkat perawatan dan pengawasan yang lebih
intensif daripada di kamar perawatan biasa.
BAB II
DASAR KEPESERTAAN
Pasal 2

(1) Semua informasi, keterangan, pernyataan, dan/atau pemberitahuan dan dokumen-dokumen terkait yang
disampaikan oleh Pemegang Polis dan/atau Peserta Yang Diasuransikan kepada Pengelola secara tertulis
melalui aplikasi digital merupakan dasar diadakannya kepesertaan dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Polis Induk. Kebenaran informasi, keterangan, pernyataan, dan/atau pemberitahuan
sebagaimana dimaksud sebelumnya menjadi tanggung jawab Pemegang Polis dan/atau Peserta Yang
Diasuransikan.

(2) Apabila informasi, keterangan, pernyataan, dan/atau pemberitahuan yang disampaikan kepada Pengelola
ternyata tidak benar dan/atau tidak lengkap, meskipun dilakukan dengan iktikad baik, sedemikian rupa sehingga
kepesertaan tidak akan diadakan atau tidak akan diadakan dengan syarat-syarat underwriting yang sama
apabila Pengelola telah mengetahui ketidakbenaran atau ketidaklengkapan sebelum kepesertaan diadakan,
maka Pengelola berhak untuk membatalkan kepesertaan sehingga kepesertaan atas masing-masing Peserta
Yang Diasuransikan dianggap tidak pernah berlaku dan Pengelola tidak berkewajiban untuk membayar apa
pun. Apabila ketidakbenaran atau ketidaklengkapan baru diketahui setelah dilakukan pembayaran Santunan
Asuransi, maka Peserta Yang Diasuransikan dan/atau Penerima Manfaat wajib segera mengembalikan
Santunan Asuransi yang telah diterima kepada Pengelola untuk selanjutnya dikembalikan ke Dana Tabarru’.

(3) Apabila informasi, keterangan, pernyataan, dan/atau pemberitahuan yang disampaikan kepada Pengelola
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mengandung unsur kebohongan, penipuan, dan/atau pemalsuan, maka
Pengelola berhak untuk menolak seluruh pengajuan klaim Santunan Asuransi, mengakhiri kepesertaan dan
tidak berkewajiban membayar apa pun. Apabila unsur kebohongan, penipuan, dan/atau pemalsuan baru
diketahui setelah dilakukan pembayaran Santunan Asuransi, maka Peserta Yang Diasuransikan dan/atau
Penerima Manfaat wajib segera mengembalikan Santunan Asuransi yang telah diterima kepada Pengelola
untuk selanjutnya dikembalikan ke Dana Tabarru’.

Pasal 3

(1) Periode Tidak Dapat Ditinjau Kembali akan dimulai setelah ulang tahun ke-2 (kedua) sejak Tanggal Mulai
Kepesertaan.

(2) Periode Tidak Dapat Ditinjau Kembali sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya berlaku apabila:
a. Peserta Yang Diasuransikan masih hidup; dan
b. kepada Pengelola tidak pernah dilakukan pengajuan klaim Manfaat Asuransi, karena peristiwa yang terjadi
sebelum atau selama Periode Tidak Dapat Ditinjau Kembali.

(3) Ketentuan pada ayat (1) dan ayat (2) tidak berlaku dalam hal:
a. Terjadi kekeliruan, ketidakbenaran, atau pengungkapan keadaan sebagaimana dimaksud pada Pasal 2
ayat (2);
b. Terdapat unsur kebohongan, penipuan, dan/atau pemalsuan sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 ayat
(3); atau
c. Terjadi suatu hal yang tidak ditanggung dalam Polis Induk.

BAB III
KEBERLAKUAN ASURANSI
Pasal 4

(1) Polis Induk berlaku sejak Tanggal Mulai Berlakunya Polis Induk sebagaimana dicantumkan pada Ringkasan
Polis Induk.
(2) Yang berhak diikutsertakan untuk menjadi Peserta Yang Diasuransikan dalam Polis Induk ini apabila memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
a. Pada saat didaftarkan sebagai Peserta Yang Diasuransikan, yang bersangkutan merupakan Nasabah pada
Pemegang Polis; dan
b. Telah memenuhi persyaratan kesehatan dan seleksi risiko (underwriting) yang disyaratkan oleh Pengelola
sebelum berlakunya Masa Kepesertaan.

(3) Kepesertaan atas diri Peserta Yang Diasuransikan berlaku terhitung sejak Tanggal Mulai Kepesertaan
sebagaimana dicantumkan dalam Sertifikat Asuransi.

(4) Peserta Yang Diasuransikan dapat bertambah dan berkurang setiap waktu menurut kebutuhan selama Polis
Induk ini masih berlaku, dengan tidak mengubah Polis Induk ini.

(5) Setelah Polis Induk berlaku, isi Polis Induk tidak dapat diubah, ditambah, atau dikurangi oleh pihak mana pun,
selain atas kesepakatan Pemegang Polis dan Pengelola, kecuali diatur lain di dalam Polis Induk atau apabila
pengubahan dilakukan untuk memenuhi peraturan perundang-undangan.

BAB IV
AKAD WAKALAH BIL UJRAH
Pasal 5

(1) Pemegang Polis selaku pemberi kuasa dengan ini memberikan kuasa kepada Pengelola selaku penerima
kuasa berdasarkan Akad Wakalah bil Ujrah untuk mengelola Asuransi Jiwa Kumpulan Syariah yang meliputi
namun tidak terbatas pada melakukan kegiatan administrasi, mengelola dana, seleksi risiko (underwriting),
pembayaran klaim Santunan Asuransi, pemasaran, mengelola portfolio risiko dan investasi Dana Tabarru’
berdasarkan Polis Induk.

(2) Atas kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pengelola berhak mendapatkan Ujrah sebesar 45% dari
Kontribusi yang dibayarkan.

(3) Hasil investasi Dana Tabarru’ akan diakumulasikan ke dalam Dana Tabarru’ dan Pengelola tidak menerima
pembagian atas hasil investasi tersebut.

BAB V
AKAD TABARRU’
Pasal 6

(1) Pemegang Polis dengan ini setuju untuk mengikatkan diri dengan Pemegang Polis lainnya dalam suatu Akad
Tabarru’ untuk tolong menolong antar Peserta Yang Diasuransikan.

(2) Sebagai wujud dari kesepakatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) maka akan diberikan Iuran Tabarru’
sebesar 55% dari Kontribusi yang dibayarkan dan akan dimasukkan ke dalam Dana Tabarru’ untuk kemudian
diinvestasikan oleh Pengelola.

BAB VI
DANA TABARRU’
Pasal 7

(1) Pengelola membentuk Dana Tabarru’ secara gabungan dari beberapa lini usaha sejenis.
(2) Dana Tabarru’ hanya dapat digunakan untuk hal-hal sebagai berikut:
a. Pembayaran Santunan Asuransi kepada Peserta Yang Diasuransikan dan/atau Penerima Manfaat
sebagaimana dimaksud pada Pasal 13 ayat (1);
b. Pembayaran kontribusi reasuransi;
c. Pembayaran kembali Qardh kepada Pengelola;
d. Pengembalian Dana Tabarru’ dalam Masa Mempelajari Polis sebagaimana dimaksud pada Pasal 8; atau
e. Pengembalian Dana Tabarru’ dalam hal pembayaran Iuran Tabaru’ lebih besar dari seharusnya.

(3) Dana Tabarru’ akan diinvestasikan oleh Pengelola berdasarkan Akad Wakalah bil Ujrah tanpa mengenakan
Ujrah apa pun.

(4) Apabila terjadi suatu hal yang menyebabkan harus dibayarkan Santunan Asuransi, maka pembayaran
Santunan Asuransi akan dilakukan dengan menggunakan Dana Tabarru’.

(5) Apabila Dana Tabarru’ tidak cukup untuk membayar Santunan Asuransi sebagaimana dimaksud pada ayat (4),
maka Pengelola akan menalangi kekurangan pembayaran Santunan Asuransi tersebut dalam bentuk Qardh.

(6) Pengembalian Qardh kepada Pengelola dilakukan dengan menggunakan Surplus Underwriting dan/atau Dana
Tabarru’.

(7) Surplus Underwriting akan ditetapkan pada tanggal terakhir bulan keuangan yang bersangkutan dan
dibayarkan selambat-lambatnya tanggal 25 pada bulan keuangan berikutnya.

(8) Surplus Underwriting dihitung dengan formula sebagai berikut:


S = (A + B) – (ΔV + X + Y)

dimana:
S : Surplus/defisit selama bulan keuangan (Fiscal Month) yang bersangkutan.
A : Jumlah Iuran Tabarru’ ke dalam Dana Tabarru’ dari Peserta Yang Diasuransikan selama bulan
keuangan (Fiscal Month) yang bersangkutan.
B : Jumlah pembayaran klaim reasuransi yang diperoleh dari perusahaan reasuransi selama bulan
keuangan (Fiscal Month) yang bersangkutan.
ΔV : Kenaikan/penurunan cadangan teknis berdasarkan perhitungan aktuaria yang dilakukan oleh
Pengelola selama bulan keuangan (Fiscal Month) yang bersangkutan.
X : Pembayaran Santunan Asuransi/pengajuan klaim yang telah disetujui untuk dibayar selama bulan
keuangan (Fiscal Month) yang bersangkutan.
Y : Jumlah pembayaran kontribusi reasuransi selama bulan keuangan (Fiscal Month) yang
bersangkutan.

(9) Apabila hasil perhitungan menunjukkan angka positif maka terdapat kelebihan Dana Tabarru’ (Surplus
Underwriting) dan apabila hasil perhitungan menunjukkan angka negatif maka terdapat kekurangan Dana
Tabarru’ (defisit underwriting).

(10) Apabila pada akhir suatu bulan keuangan (Fiscal Month) terdapat kelebihan/surplus dalam Dana Tabarru’,
maka Surplus Underwriting akan dikembalikan 20% ke dalam Dana Tabarru’, 40% kepada Pemegang Polis,
dan 40% merupakan hak dan diserahkan ke Pengelola, dengan ketentuan bahwa dalam hal masih terdapat
Qardh maka Surplus Underwriting akan digunakan untuk membayar Qardh terlebih dahulu.

(11) Distribusi Pembagian Surplus Underwriting kepada Pemegang Polis akan diberikan kepada pihak yang
tercantum pada Ringkasan Polis serta Surplus Underwriting tersebut akan dimanfaatkan untuk dana sosial yang
selanjutnya disalurkan oleh Pengelola kepada pihak yang ditunjuk oleh Pengelola.

(12) Pemegang Polis berhak atas Surplus Underwriting dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Tidak ada klaim yang pernah dibayarkan sampai dengan akhir bulan keuangan (Fiscal Month) yang
bersangkutan;
b. Pada akhir bulan keuangan (Fiscal Month) yang bersangkutan Peserta Yang Diasuransikan telah
diasuransikan sekurang-kurangnya 1 bulan;
c. Polis berlaku dan Iuran Tabarru’ telah dibayar sampai dengan tanggal akhir bulan keuangan (Fiscal Month)
yang bersangkutan; dan
d. Polis berlaku pada saat dibagikannya Surplus Underwriting.

(13) Dalam hal Pemegang Polis tidak memenuhi persyaratan sebagaimana sesuai dengan ketentuan pada ayat (12)
di atas, maka Pemegang Polis mengikhlaskan bagian Surplus Underwriting yang menjadi haknya untuk
diberikan ke Pemegang Polis lain yang memenuhi persyaratan tersebut.

(14) Dalam hal Pemegang Polis yang pada saat berakhirnya suatu bulan keuangan (Fiscal Month) berhak atas
bagian Surplus Underwriting namun pada saat pembagiannya menjadi tidak berhak atas bagian Surplus
Underwriting, maka bagian Surplus Underwriting tersebut akan tetap dialokasikan ke dana sosial.

(15) Dalam hal pembagian Surplus Underwriting dapat mengakibatkan tingkat solvabilitas Dana Tabarru’ tidak
memenuhi ketentuan perundang-undangan, maka Pengelola berhak untuk tidak membagikan Surplus
Underwriting.

BAB VII
MASA MEMPELAJARI POLIS INDUK
Pasal 8

(1) Pemegang Polis diberikan waktu untuk mempelajari Polis Induk selama 14 (empat belas) hari terhitung sejak
Polis Induk diterima oleh Pemegang Polis (‘Masa Mempelajari Polis Induk’).

(2) Selama Masa Mempelajari Polis Induk, apabila Pemegang Polis tidak setuju dengan ketentuan Polis Induk,
maka Pemegang Polis dapat segera memberitahukan hal tersebut kepada Pengelola dengan mengembalikan
Polis Induk.

(3) Apabila hal sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terjadi, maka Pengelola akan mengembalikan Kontribusi yang
telah dibayarkan oleh Pemegang Polis setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang timbul sehubungan dengan
penerbitan Polis Induk dan Sertifikat Asuransi termasuk biaya pemeriksaan kesehatan atas diri Peserta Yang
Diasuransikan yang ditetapkan oleh Pengelola (jika ada), dengan cara mengkreditkan kembali Kontribusi
tersebut ke rekening Pemegang Polis.

(4) Masa Mempelajari Polis Induk sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku dalam hal Peserta Yang
Diasuransikan atau Penerima Manfaat telah mengajukan klaim Manfaat Asuransi.

BAB VIII
KONTRIBUSI
Pasal 9

(1) Besarnya Kontribusi adalah sebagaimana yang tercantum pada Sertifikat Asuransi dan perubahannya (jika
diadakan).

(2) Kontribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib dibayarkan oleh Peserta Yang Diasuransikan melalui
Pemegang Polis kepada Pengelola sesuai dengan ketentuan yang tercantum pada Polis Induk dan/atau
Sertifikat Asuransi.
(3) Seluruh Kontribusi yang telah dibayarkan oleh Peserta Yang Diasuransikan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) wajib dibayarkan oleh Pemegang Polis kepada Pengelola sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati
oleh Pengelola dan Pemegang Polis.

(4) Pembayaran Kontribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dianggap terjadi dan diterima pada saat
Kontribusi telah diterima dan diidentifikasi di rekening Pengelola.

BAB IX
MASA KEPESERTAAN DAN PERPANJANGAN KEPESERTAAN
Pasal 10

(1) Masa Kepesertaan atas diri Peserta Yang Diasuransikan pada PRUTect Care sebagaimana tercantum pada
Sertifikat Asuransi.

(2) Masa Kepesertaan atas diri Peserta Yang Diasuransikan pada PRUTect Care akan diperpanjang secara
otomatis untuk periode Masa Kepesertaan berikutnya dengan persetujuan dari Pengelola.

(3) Dalam hal kepesertaan diperpanjang, maka Kontribusi wajib dibayar lunas dalam waktu 15 (lima belas) hari
sejak Tanggal Akhir Kepesertaan.

(4) Besarnya Kontribusi untuk perpanjangan kepesertaan tidak dijamin dan bisa berubah sesuai dengan ketentuan
yang diatur pada Pasal 15

BAB X
AKHIR KEPESERTAAN
Pasal 11

Kepesertaan atas Peserta Yang Diasuransikan pada PRUTect Care akan berakhir secara otomatis, pada saat:
(1) Kepesertaan atas PRUTect Care menjadi berakhir akibat tidak adanya pembayaran Kontribusi sampai dengan
batas waktu sebagaimana dimaksud pada Pasal 10 ayat (3);
(2) Peserta Yang Diasuransikan meninggal dunia;
(3) 100% (serratus persen) Santunan Asuransi atas Manfaat Dasar telah dibayarkan;
(4) Pengelola menerima pemberitahuan dari Peserta Yang Diasuransikan untuk membatalkan kepesertaannya;
(5) Pemegang Polis mengajukan pembatalan atau mengakhiri Polis Induk dan pengajuan tersebut telah disetujui
oleh Pengelola; atau
(6) Tanggal Akhir Kepesertaan

mana yang terjadi lebih dahulu.

Pasal 12

(1) Peserta Yang Diasuransikan dapat mengakhiri kepesertaan pada Polis Induk ini dengan tidak melakukan
perpanjangan Masa Kepesertaan sebagaimana dimaksud pada Pasal 10.

(2) Dalam hal Pengelola telah menerima pemberitahuan tersebut secara tertulis dan menyetujui pengakhiran
kepesertaan, maka kepesertaan atas diri Peserta Yang Diasuransikan akan berhenti berlaku dan Pengelola
tidak berkewajiban untuk mengembalikan Kontribusi yang telah dibayarkan.

BAB XI
MANFAAT ASURANSI
Pasal 13
(1) Pengelola berkewajiban membayar Manfaat Asuransi atas beban Dana Tabarru’ sebagaimana diatur dalam
Ketentuan Khusus Polis Induk dan/atau Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan (jika ada).

(2) Manfaat Asuransi akan dibayarkan setelah dikurangi dengan kewajiban yang tertunggak dari Pemegang Polis
atau Peserta Yang Diasuransikan kepada Pengelola, kecuali apabila ditentukan lain berdasarkan Polis Induk.

(3) Manfaat Asuransi akan dibayarkan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kerja setelah pengajuan klaim
Manfaat Asuransi disetujui oleh Pengelola.

(4) Dalam hal Pemegang Polis atau Peserta Yang Diasuransikan tidak pernah mengajukan klaim Manfaat Asuransi
sampai dengan berakhirnya kepesertaan, maka Pengelola tidak berkewajiban membayar atau mengembalikan
apa pun kepada Peserta Yang Diasuransikan dan/atau Pemegang Polis.

BAB XII
KLAIM MANFAAT ASURANSI
Pasal 14

(1) Yang berhak mengajukan dan menerima pembayaran Manfaat Asuransi dalam hal Peserta Yang Diasuransikan
masih hidup adalah Peserta Yang Diasuransikan.

(2) Dalam hal Peserta Yang Diasuransikan meninggal dunia, maka yang berhak mengajukan dan menerima
pembayaran Manfaat Asuransi adalah Penerima Manfaat.

(3) Apabila Peserta Yang Diasuransikan dan Penerima Manfaat meninggal dunia, maka yang berhak mengajukan
dan menerima pembayaran Manfaat Asuransi adalah ahli waris dari Peserta Yang Diasuransikan.

BAB XIII
PERUBAHAN POLIS INDUK
Pasal 15

(1) Pengelola dapat mengubah, menambah, atau mengurangi isi Polis Induk serta Sertifikat Asuransi (termasuk
namun tidak terbatas pada perubahan tarif Kontribusi) dengan memberikan pemberitahuan secara tertulis
kepada Pemegang Polis dan/atau Peserta Yang Diasuransikan paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja sebelum
perubahan diberlakukan, atau apabila disyaratkan berdasarkan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Dalam hal Pemegang Polis dan/atau Peserta Yang Diasuransikan tidak menyetujui perubahan, penambahan,
atau pengurangan isi Polis Induk serta Sertifikat Asuransi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka
Pemegang Polis dan/atau Peserta Yang Diasuransikan berhak mengakhiri Polis Induk serta Sertifikat tanpa
dikenakan ganti rugi sehingga Polis Induk serta Sertifikat Asuransi berakhir dan Pengelola tidak berkewajiban
untuk mengembalikan Kontribusi yang telah dibayarkan.

(3) Dalam hal Pemegang Polis tidak menyampaikan tanggapan sampai dengan batas waktu sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), maka Pengelola dapat menganggap Pemegang Polis menyetujui perubahan tersebut.

BAB XIV
MATA UANG POLIS INDUK
Pasal 16
Setiap pembayaran yang berkaitan dengan Polis Induk ini, termasuk Kontribusi dan Manfaat Asuransi, harus dilakukan
dengan menggunakan mata uang Rupiah.

BAB XV
PEMBERITAHUAN
Pasal 17

(1) Semua pemberitahuan dari Pengelola kepada Pemegang Polis atau Peserta Yang Diasuransikan maupun
sebaliknya dilakukan secara tertulis.

(2) Dalam hal tertentu Pengelola dapat memberitahukan informasi kepada Pemegang Polis atau Peserta Yang
Diasuransikan dengan cara lain sesuai dengan kebijakan Pengelola dan dengan tunduk pada peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

(3) Pemegang Polis atau Peserta Yang Diasuransikan wajib memberitahukan secara tertulis setiap perubahan yang
terkait Pemegang Polis atau Peserta Yang Diasuransikan yang dapat mempengaruhi kepesertaan atas
PRUTect Care ini. Perubahan atas Peserta Yang Diasuransikan dapat disampaikan kepada Pengelola melalui
Pemegang Polis.

(4) Kelalaian atau kegagalan Peserta Yang Diasuransikan atau Pemegang Polis dalam memberitahukan
perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dapat berakibat bahwa perubahan tersebut dianggap tidak
pernah ada dan Pengelola tetap mengacu pada segala data yang terakhir tercatat pada Pengelola dan
Pengelola tidak bertanggung jawab atas segala konsekuensi yang muncul dari kelalaian tersebut.

BAB XVI
BERAKHIRNYA POLIS INDUK
Pasal 18

Polis Induk akan berakhir pada saat Pemegang Polis mengajukan pembatalan atau mengakhiri Polis Induk dengan
persetujuan dari Pengelola.

BAB XVII
HAL LAINNYA
Pasal 19

(1) Pengelola, Pemegang Polis, dan Peserta Yang Diasuransikan sepakat untuk mengesampingkan Pasal 1266
Kitab Undang-undang Hukum Perdata.

(2) Dengan mengesampingkan Pasal 1266 Kitab Undang-undang Hukum Perdata, pembatalan atau pengakhiran
Polis Induk dan/atau Sertifikat Asuransi dilakukan tanpa melalui pengadilan.

Pasal 20

Apabila satu atau lebih ketentuan di dalam Polis Induk ini tidak berlaku, tidak sah, atau tidak dapat dilaksanakan
berdasarkan peraturan perundang-undangan, maka ketentuan lain di dalam Polis Induk ini tetap berlaku, sah, dan
dapat dilaksanakan.

BAB XVIII
HUKUM YANG BERLAKU
Pasal 21
Pengelola dan Pemegang Polis bersepakat bahwa terhadap Polis Induk ini beserta segala akibat hukumnya tunduk
kepada dan harus ditafsirkan menurut hukum Republik Indonesia.

BAB XIX
LAYANAN PENGADUAN
Pasal 22

(1) Peserta Yang Diasuransikan dapat menyampaikan pengaduan secara tertulis maupun melalui jalur layanan
yang disediakan oleh Pengelola.

(2) Pengaduan akan ditindak lanjuti dan diselesaikan selambat-lambatnya 20 (dua puluh) hari kerja sejak dokumen
pengajuan pengaduan diterima oleh Pengelola dan dapat diperpanjang untuk kondisi tertentu sesuai dengan
peraturan yang berlaku.

BAB XX
PENYELESAIAN SENGKETA
Pasal 23

(1) Dalam hal timbul sengketa antara Pengelola dan pihak yang berkepentingan atas Polis Induk ini yang dapat
diselesaikan secara musyawarah, Pengelola dan pihak yang berkepentingan atas Polis Induk ini dapat
melakukan penyelesaian sengketa di luar pengadilan atau melalui pengadilan.

(2) Penyelesaian sengketa di luar pengadilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui proses
mediasi, adjudikasi, atau arbitrase pada Lembaga Alternatif Penyelesaian sengketa sebagaimana dimuat dalam
Daftar Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau
lembaga alternatif penyelesaian sengketa lainnya seperti Badan Mediasi dan Arbitrase Asuransi Indonesia
(BMAI).

(3) Selain penyelesaian sengketa di luar pengadilan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Pengelola dan
Pemegang Polis serta pihak yang berkepentingan atas Polis Induk ini dapat juga mengajukan penyelesaian
persengketaan di Pengadilan Agama atau Pengadilan Negeri dalam wilayah Republik Indonesia yang
berwenang untuk menyelesaikan persengketaan tersebut menurut ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

BAB XXI
KETENTUAN KHUSUS TENTANG KEADAAN TERTENTU
Pasal 24

(1) Dalam hal timbul perang, baik dinyatakan atau tidak dinyatakan, dan Republik Indonesia terlibat di dalamnya,
atau Republik Indonesia untuk seluruh atau sebagian dinyatakan dalam keadaan bahaya, atau dalam keadaan
darurat perang, maka pembayaran Manfaat Asuransi akan dikenakan potongan sementara yang jumlahnya
akan ditetapkan kemudian oleh Pengelola.

(2) Paling lambat dalam waktu 1 (satu) tahun setelah perang berakhir, keadaan bahaya, atau keadaan darurat
perang berakhir, Pengelola wajib menetapkan jumlah potongan yang dikenakan sesuai dengan peningkatan
angka kematian dan perubahan keadaan moneter akibat perang, keadaan bahaya, atau keadaan darurat
perang.

(3) Dalam hal terjadi keadaan tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ”Ketentuan Khusus Tentang Keadaan
Tertentu” ini berlaku dan mengesampingkan ketentuan lain dalam Polis Induk yang bertentangan dengan
”Ketentuan Khusus Tentang Keadaan Tertentu” ini.
********
KETENTUAN KHUSUS
POLIS INDUK
ASURANSI JIWA KUMPULAN SYARIAH
PRUTect Care

BAB I
KEBERLAKUAN KETENTUAN KHUSUS
Pasal 1

(1) Ketentuan Khusus Polis Induk (“Ketentuan Khusus”) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Polis
Induk, sehingga berlaku bagi Pemegang Polis dan Pengelola.

(2) Definisi yang diatur dalam Ketentuan Umum Polis Induk (“Ketentuan Umum”) berlaku bagi Ketentuan Khusus,
kecuali diatur secara khusus dalam Ketentuan Khusus.

(3) Kecuali ditentukan lain dalam Ketentuan Khusus, maka syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam
Ketentuan Umum akan berlaku pula untuk Ketentuan Khusus ini.

(4) Masa Tunggu yang dimaksud pada Ketentuan Khusus ini adalah berlaku selama 14 (empat belas) hari kalender
sejak Tanggal Mulai Kepesertaan.

BAB II
MANFAAT DASAR
Pasal 2

Dalam hal Peserta Yang Diasuransikan meninggal dunia dalam Masa Kepesertaan, maka Pengelola akan
membayarkan Manfaat Asuransi atas beban Dana Tabarru’, sebesar 100% (seratus persen) dari Santunan Asuransi
sebagaimana tercantum pada Tabel Manfaat Asuransi.

BAB III
PENGECUALIAN
Pasal 3

Pengelola tidak akan membayar klaim Manfaat PRUTect Care atas beban Dana Tabarru’ yang disebabkan oleh:
(1) Bunuh diri, percobaan bunuh diri atau dugaan bunuh diri atau melukai diri sendiri oleh orang yang
dijamin, Kejahatan atau percobaan kejahatan atau pelanggaran hukum atau percobaan pelanggaran
hukum dan undang-undang oleh Peserta Yang Diasuransikan atau perlawanan yang dibuat oleh Peserta
Yang Diasuransikan pada saat penahanan seseorang yang dijalankan oleh pihak yang berwenang,
kecuali dibuktikan sebaliknya oleh keputusan pengadilan;

(2) terlibat dalam penugasan dinas militer atau kepolisian atau penerbangan non-komersial atau aktivitas
olahraga berbahaya (bungee jumping, diving, balapan jenis apa pun, olahraga udara termasuk gantole,
balon udara, terjun payung dan sky diving atau kegiatan serta olahraga berbahaya lainnya kecuali yang
disetujui sebelumnya secara tertulis);

(3) Biaya Rawat Inap terkait dengan kehamilan atau melahirkan atau kesuburan atau mempercantik diri
sendiri atau cacat yang sudah diderita sebelumnya atau operasi katarak atau biaya non-medis;

(4) Klaim yang timbul dalam Masa Tunggu, kecuali karena kecelakaan;
(5) Penyakit yang disebabkan oleh HIV / AIDS atau semua jenis kanker atau terkait penyalahgunaan
narkotika dan sejenisnya;

(6) Penyakit yang telah ditentukan oleh Pengelola selama periode waktu menunggu 180 (seratus delapan
puluh) hari dari Tanggal Mulai Kepesertaan, antara lain, TBC (Tuberculosis) dan Asma; radang empedu,
batu empedu, Penyakit yang berhubungan dengan ginjal, kencing manis (Diabetes Melitus), liver,
tekanan darah tinggi atau penyakit jantung dan pembuluh darah; Epilepsi, tumor pada permukaan kulit,
semua jenis tumor jinak, Haemorrhoids (wasir), Anal Fistulae, usus buntu, Semua bentuk Hernia,
Amandel dengan tidakan operasi, Penyakit peningkatan fungsi kelenjar gondok, kelainan sekat rongga
hidung yang memerlukan pembedahan, sinusitis, penyakit yang berhubungan dengan sistem
reproduksi, Hallux Valgus.

BAB IV
SYARAT PENGAJUAN KLAIM MANFAAT ASURANSI
Pasal 4

(1) Pemberitahuan secara tertulis mengenai pengajuan klaim Manfaat Asuransi harus diserahkan kepada
Pengelola selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah Peserta Yang Diasuransikan meninggal dunia.

(2) Pengajuan klaim Manfaat Asuransi meninggal dunia atas diri Peserta Yang Diasuransikan harus dilampiri
dokumen sebagai berikut:
a. Formulir pengajuan klaim elektronik yang telah diisi dengan benar dan lengkap;
b. Foto Surat keterangan Dokter untuk klaim meninggal dunia (asli);
c. Foto KTP atau tanda kenal diri Peserta Yang Diasuransikan dan Penerima Manfaat (asli);
d. Fotokopi surat pengubahan/penetapan ganti nama Peserta Yang Diasuransikan dan Penerima manfaat
(Jika pengubahan nama pernah dilakukan);
e. Foto dokumen bukti keterikatan asuransi antara Penerima Manfaat atau pihak yang mengajukan klaim
dengan Peserta Yang Diasuransikan;
f. Foto Surat keterangan kematian Peserta Yang Diasuransikan yang diterbitkan oleh instansi yang
berwenang dan Berita Acara Kepolisian (jika Peserta meninggal dunia akibat Kecelakaan, asli); dan
g. Dokumen lain yang dipandang perlu oleh Pegelola.

(3) Dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dibuat dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris.
Apabila dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) perlu diterjemahkan, maka penerjemahan harus
dilakukan oleh penerjemah di bawah sumpah.

(4) Pengelola berhak untuk menunjuk seorang Dokter untuk menentukan validitas penyebab utama Peserta Yang
Diasuransikan meninggal dunia.

(5) Semua biaya yang timbul dari pengajuan klaim Santunan Asuransi merupakan beban dan wajib dibayar Peserta
Yang Diasuransikan.

(6) Pengelola berhak menolak untuk membayar Santunan Asuransi, apabila syarat sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) sampai dengan ayat (5) dan syarat lain sebagaimana dimaksud dalam Polis Induk ini tidak dipenuhi.

*********
KETENTUAN KHUSUS MANFAAT PILIHAN
PRUTect Care
MANFAAT HARIAN RAWAT INAP

BAB I
KEBERLAKUAN KETENTUAN KHUSUS
Pasal 1

(1) Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Polis Induk, sehingga berlaku
bagi Pemegang Polis dan Pengelola.

(2) Definisi yang diatur dalam Ketentuan Umum dan Ketentuan Khusus berlaku bagi Ketentuan Khusus Manfaat
Pilihan, kecuali diatur secara khusus dalam Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan.

(3) Kecuali ditentukan lain dalam Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan, maka syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
dalam Ketentuan Umum dan Ketentuan Khusus akan berlaku pula untuk Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan ini.

(4) Masa Tunggu yang dimaksud pada Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan ini adalah berlaku selama 30 (tiga puluh)
hari kalender sejak Tanggal Mulai Kepesertaan.

BAB II
MANFAAT ASURANSI
Pasal 2

(1) Dengan tetap memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Polis yang mengatur mengenai pengecualian Manfaat
PRUTect Care, Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan dan/atau Ketentuan Tambahan (jika diadakan), Pengelola
akan membayarkan Manfaat Asuransi atas beban Dana Tabarru’ sebesar Santunan Asuransi untuk Manfaat
Harian Rawat Inap sebagaimana tercantum pada Tabel Manfaat Asuransi dalam hal Peserta Yang Diasuransikan
menjalani Rawat Inap bukan di Unit Perawatan Intensif di Rumah Sakit atau Klinik dalam Masa Kepesertaan.

(2) Rawat Inap yang dilakukan merupakan perawatan yang Dibutuhkan Secara Medis oleh Peserta Yang
Diasuransikan.

(3) Besar Santunan Asuransi yang dibayarkan adalah sebagaimana tercantum pada Tabel Manfaat Asuransi di
Sertifikat Asuransi untuk Manfaat Harian Rawat Inap dikalikan dengan jumlah harian Rawat Inap. Jumlah
maksimum hari Rawat Inap yang dibayarkan dalam Manfaat Harian Rawat Inap dalam PRUTect Care adalah 90
(sembilan puluh) hari untuk 1 (satu) tahun Masa Kepesertaan.

(4) Rawat Inap disebabkan oleh Penyakit atau Cedera yang bukan merupakan Kondisi Yang Telah Ada
Sebelumnya.

BAB III
PENGECUALIAN
Pasal 3

Ketentuan mengenai Pengecualian diatur pada Ketentuan Khusus Polis Induk dan/atau Ketentuan Tambahan (jika
diadakan).
BAB IV
SYARAT PENGAJUAN KLAIM MANFAAT ASURANSI
Pasal 4

(1) Pemberitahuan secara tertulis mengenai pengajuan klaim Manfaat Asuransi harus diserahkan kepada
Pengelola selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak tanggal Peserta selesai menjalani Rawat Inap.

(2) Pengajuan klaim Manfaat Harian Rawat Inap atas diri Peserta Yang Diasuransikan harus dilampiri dokumen
sebagai berikut:
a. Formulir pengajuan klaim elektronik yang telah diisi dengan benar dan lengkap;
b. Foto semua kuitansi dan rincian biaya asli atau yang telah dilegalisir oleh Rumah sakit atau Klinik atas biaya
perawatan untuk Peserta Yang Diasuransikan;
c. Foto KTP atau tanda kenal diri Peserta Yang Diasuransikan (asli);
d. Foto surat keterangan dokter atau resume medis dari dokter yang melakukan diagnosis atas
Ketidakmampuan Peserta Yang Diasuransikan dan tanggal mulai Ketidakmampuan tersebut; dan
e. Dokumen lain yang dipandang perlu oleh Pegelola.

(3) Dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dibuat dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris.
Apabila dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) perlu diterjemahkan, maka penerjemahan harus
dilakukan oleh penerjemah di bawah sumpah.

(4) Pengelola berhak untuk menunjuk seorang Dokter untuk menentukan validitas penyebab utama Peserta Yang
Diasuransikan menjalani Rawat Inap.

(5) Semua biaya yang timbul dari pengajuan klaim Santunan Asuransi merupakan beban dan wajib dibayar Peserta
Yang Diasuransikan.

(6) Pengelola berhak menolak untuk membayar Santunan Asuransi, apabila syarat sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) sampai dengan ayat (5) dan syarat lain sebagaimana dimaksud dalam Polis Induk ini tidak dipenuhi.

*********
KETENTUAN KHUSUS MANFAAT PILIHAN
PRUTect Care
MANFAAT PERAWATAN ICU

BAB I
KEBERLAKUAN KETENTUAN KHUSUS
Pasal 1

(1) Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Polis Induk, sehingga berlaku
bagi Pemegang Polis dan Pengelola.

(2) Definisi yang diatur dalam Ketentuan Umum dan Ketentuan Khusus berlaku bagi Ketentuan Khusus Manfaat
Pilihan, kecuali diatur secara khusus dalam Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan.

(3) Kecuali ditentukan lain dalam Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan, maka syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
dalam Ketentuan Umum dan Ketentuan Khusus akan berlaku pula untuk Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan ini.

(4) Masa Tunggu yang dimaksud pada Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan ini adalah berlaku selama 30 (tiga puluh)
hari kalender sejak Tanggal Mulai Kepesertaan.

BAB II
MANFAAT ASURANSI
Pasal 2

(1) Dengan tetap memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Polis yang mengatur mengenai pengecualian Manfaat
PRUTect Care, Pengelola akan membayarkan Manfaat Asuransi atas beban Dana Tabarru’ sebesar Santunan
Asuransi untuk Manfaat Perawatan ICU sebagaimana tercantum pada Tabel Manfaat Asuransi dalam hal Peserta
Yang Diasuransikan menjalani perawatan di Unit Perawatan Intensif atau Intensive Care Unit (ICU) di Rumah
Sakit atau Klinik dalam Masa Kepesertaan

(2) Perawatan yang dilakukan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan perawatan yang Dibutuhkan Secara
Medis oleh Peserta Yang Diasuransikan dengan Biaya Wajar Yang Umum Dibebankan oleh Rumah Sakit atau
Klinik.

(3) Besar Santunan Asuransi yang dibayarkan adalah sebagaimana tercantum pada Tabel Manfaat Asuransi di
Sertifikat Asuransi untuk Manfaat Perawatan ICU dikalikan dengan jumlah hari perawatan di Unit Perawatan
Intensif atau Intensive Care Unit (ICU). Jumlah maksimum hari yang dibayarkan dalam Manfaat Harian
Perawatan ICU dalam PRUTect Care adalah 30 (tiga puluh) hari untuk 1 (satu) tahun Masa Kepesertaan.

(4) Jumlah hari Rawat Inap di Unit Perawatan Intensif atau Intensive Care Unit (ICU) akan mengurangi jumlah hari
Rawat Inap pada Manfaat Harian Rawat Inap sebagaimana tercantum pada Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan
PRUTect Care untuk Manfaat Harian Rawat Inap Pasal 2 ayat (3).

(5) Perawatan di Unit Perawatan Intensif atau Intensive Care Unit (ICU) disebabkan oleh Penyakit atau Cedera yang
bukan merupakan Kondisi Yang Telah Ada Sebelumnya.

BAB III
PENGECUALIAN
Pasal 3
Ketentuan mengenai Pengecualian diatur pada Ketentuan Khusus Polis Induk dan/atau Ketentuan Tambahan (jika
diadakan).

BAB IV
SYARAT PENGAJUAN KLAIM MANFAAT ASURANSI
Pasal 4

(1) Pemberitahuan secara tertulis mengenai pengajuan klaim Manfaat Asuransi harus diserahkan kepada
Pengelola selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak perawatan di Unit Perawatan Intensif selesai dilakukan.

(2) Pengajuan klaim Manfaat Perawatan ICU atas diri Peserta Yang Diasuransikan harus dilampiri dokumen
sebagai berikut:
a. Formulir pengajuan klaim elektronik yang telah diisi dengan benar dan lengkap;
b. Foto semua kuitansi dan rincian biaya asli atau yang telah dilegalisir oleh Rumah sakit atau Klinik atas
biaya perawatan untuk Peserta Yang Diasuransikan;
c. Foto KTP atau tanda kenal diri Peserta Yang Diasuransikan (asli);
d. Foto surat keterangan dokter atau resume medis dari dokter yang melakukan diagnosis atas
Ketidakmampuan Peserta Yang Diasuransikan dan tanggal mulai Ketidakmampuan tersebut; dan
e. Dokumen lain yang dipandang perlu oleh Pegelola.

(3) Dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dibuat dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris.
Apabila dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) perlu diterjemahkan, maka penerjemahan harus
dilakukan oleh penerjemah di bawah sumpah.

(4) Pengelola berhak untuk menunjuk seorang Dokter untuk menentukan validitas penyebab utama Peserta Yang
Diasuransikan menjalani perawatan di Unit Perawatan Intensif atau Intensive Care Unit (ICU).

(5) Semua biaya yang timbul dari pengajuan klaim Santunan Asuransi merupakan beban dan wajib dibayar Peserta
Yang Diasuransikan.

(6) Pengelola berhak menolak untuk membayar Santunan Asuransi, apabila syarat sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) sampai dengan ayat (5) dan syarat lain sebagaimana dimaksud dalam Polis Induk ini tidak dipenuhi.

*********
KETENTUAN KHUSUS MANFAAT PILIHAN
PRUTect Care
MANFAAT TINDAKAN BEDAH

BAB I
KEBERLAKUAN KETENTUAN KHUSUS
Pasal 1

(1) Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Polis Induk, sehingga berlaku
bagi Pemegang Polis dan Pengelola.

(2) Definisi yang diatur dalam Ketentuan Umum dan Ketentuan Khusus berlaku bagi Ketentuan Khusus Manfaat
Pilihan, kecuali diatur secara khusus dalam Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan.

(3) Kecuali ditentukan lain dalam Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan, maka syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
dalam Ketentuan Umum dan Ketentuan Khusus akan berlaku pula untuk Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan ini.

(4) Masa Tunggu yang dimaksud pada Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan ini adalah berlaku selama 30 (tiga puluh)
hari kalender sejak Tanggal Mulai Kepesertaan.

BAB II
MANFAAT ASURANSI
Pasal 2

(1) Dengan tetap memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Polis yang mengatur mengenai pengecualian Manfaat
PRUTect Care, Pengelola akan membayarkan Manfaat Asuransi atas beban Dana Tabarru’ sebesar Santunan
Asuransi untuk Manfaat Tindakan Bedah sebagaimana tercantum pada Tabel Manfaat Asuransi dalam hal
Peserta Yang Diasuransikan menjalani Rawat Inap untuk suatu Tindakan Bedah akibat Penyakit ataupun
Kecelakaan selama Masa Kepesertaan.

(2) Tindakan Bedah yang dilakukan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan Tindakan Bedah yang
Dibutuhkan Secara Medis oleh Peserta Yang Diasuransikan dengan Biaya Wajar Yang Umum Dibebankan oleh
Rumah Sakit atau Klinik.

(3) Besar Santunan Asuransi yang dibayarkan adalah sebagaimana tercantum pada Tabel Manfaat Asuransi di
Sertifikat Asuransi untuk Manfaat Tindakan Bedah. Jumlah maksimum Tindakan Bedah yang dibayarkan dalam
PRUTect Care adalah 1 (satu) kali Tindakan Bedah dalam 1 (satu) tahun Masa Kepesertaan.

(4) Tindakan Bedah yang dilakukan disebabkan oleh Penyakit atau Cedera yang bukan merupakan Kondisi Yang
Telah Ada Sebelumnya.

BAB III
PENGECUALIAN
Pasal 3

Pengelola tidak akan membayarkan Manfaat Asuransi atas Manfaat Tindakan Bedah yang disebabkan oleh:
(1) Ketentuan sebagaimana tercantum pada Pengecualian diatur pada Ketentuan Khusus Polis Induk
dan/atau Ketentuan Tambahan (jika diadakan);
(2) Tindakan Bedah terkait dengan kehamilan atau melahirkan atau kesuburan atau mempercantik diri sendiri
atau cacat yang sudah diderita sebelumnya atau operasi katarak atau biaya non-medis;
(3) Semua jenis perawatan, pemeriksaan, pengobatan, atau pembedahan gigi termasuk bedah mulut, gusi,
atau struktur penyangga gigi secara langsung, dan pengobatan yang berhubungan dengan gigi, kecuali
yang diakibatkan oleh Kecelakaan; atau
(4) Tindakan Bedah yang bertujuan hanya untuk melakukan tindakan dan/atau pemeriksaan diagnostik.

BAB IV
SYARAT PENGAJUAN KLAIM MANFAAT ASURANSI
Pasal 4

(1) Pemberitahuan secara tertulis mengenai pengajuan klaim Manfaat Asuransi harus diserahkan kepada
Pengelola selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak Tindakan Bedah dilakukan.

(2) Pengajuan klaim Manfaat Tindakan Bedah atas diri Peserta Yang Diasuransikan harus dilampiri dokumen
sebagai berikut:
a. Formulir pengajuan klaim elektronik yang telah diisi dengan benar dan lengkap;
b. Foto semua kuitansi dan rincian biaya asli atau yang telah dilegalisir oleh Rumah sakit atau Klinik atas
biaya perawatan untuk Peserta Yang Diasuransikan;
c. Foto KTP atau tanda kenal diri Peserta Yang Diasuransikan (asli);
d. Foto surat keterangan dokter atau resume medis dari dokter yang melakukan diagnosis atas
Ketidakmampuan Peserta Yang Diasuransikan dan tanggal mulai Ketidakmampuan tersebut; dan
e. Dokumen lain yang dipandang perlu oleh Pegelola.

(3) Dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dibuat dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris.
Apabila dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) perlu diterjemahkan, maka penerjemahan harus
dilakukan oleh penerjemah di bawah sumpah.

(4) Pengelola berhak untuk menunjuk seorang Dokter untuk menentukan validitas penyebab utama Peserta Yang
Diasuransikan menjalani Tindakan Bedah.

(5) Semua biaya yang timbul dari pengajuan klaim Santunan Asuransi merupakan beban dan wajib dibayar Peserta
Yang Diasuransikan.

(6) Pengelola berhak menolak untuk membayar Santunan Asuransi, apabila syarat sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) sampai dengan ayat (5) dan syarat lain sebagaimana dimaksud dalam Polis Induk ini tidak dipenuhi.

*********
KETENTUAN KHUSUS MANFAAT PILIHAN
PRUTect Care
MANFAAT RAWAT JALAN DARURAT ATAS CEDERA AKIBAT KECELAKAAN

BAB I
KEBERLAKUAN KETENTUAN KHUSUS
Pasal 1

(1) Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Polis Induk, sehingga berlaku
bagi Pemegang Polis dan Pengelola.

(2) Definisi yang diatur dalam Ketentuan Umum dan Ketentuan Khusus berlaku bagi Ketentuan Khusus Manfaat
Pilihan, kecuali diatur secara khusus dalam Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan.

(3) Kecuali ditentukan lain dalam Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan, maka syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
dalam Ketentuan Umum dan Ketentuan Khusus akan berlaku pula untuk Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan ini.

BAB II
MANFAAT ASURANSI
Pasal 2

(1) Dengan tetap memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Polis yang mengatur mengenai pengecualian Manfaat
PRUTect Care, Pengelola akan membayarkan Manfaat Asuransi atas beban Dana Tabarru’ sebesar Santunan
Asuransi untuk Manfaat Rawat Jalan Darurat Akibat Kecelakaan sebagaimana tercantum pada Tabel Manfaat
Asuransi dalam hal Peserta Yang Diasuransikan melakukan perawatan rawat jalan darurat atas Cedera akibat
Kecelakaan.

(2) Rawat jalan darurat akibat kecelakaan yang dilakukan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan rawat
jalan yang Dibutuhkan Secara Medis oleh Peserta Yang Diasuransikan dengan Biaya Wajar Yang Umum
Dibebankan oleh Rumah Sakit atau Klinik.

(3) Besar Santunan Asuransi yang dibayarkan adalah sebagaimana tercantum pada Tabel Manfaat Asuransi di
Sertifikat Asuransi untuk Manfaat Rawat Jalan Darurat Atas Cedera Akibat Kecelakaan. Jumlah maksimum rawat
jalan darurat atas Cedera akibat kecelakaan yang dapat dibayarkan dalam PRUTect Care adalah 1 (satu) kali
dalam 1 (satu) bulan Masa Kepesertaan.

(4) Rawat jalan darurat tersebut dilakukan dalam jangka waktu paling lama 48 (empat puluh delapan) jam setelah
Kecelakaan. Baik rawat jalan darurat maupun Kecelakaan harus terjadi di dalam Masa Kepesertaan.

BAB III
PENGECUALIAN
Pasal 3

Ketentuan mengenai Pengecualian diatur pada Ketentuan Khusus Polis Induk dan/atau Ketentuan Tambahan (jika
diadakan).

BAB IV
SYARAT PENGAJUAN KLAIM MANFAAT ASURANSI
Pasal 4

(1) Pemberitahuan secara tertulis mengenai pengajuan klaim Manfaat Asuransi harus diserahkan kepada
Pengelola selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak menjalani rawat jalan darurat akibat kecelakaan.

(2) Pengajuan klaim Manfaat Rawat Jalan Darurat Akibat Kecelakaan atas diri Peserta Yang Diasuransikan harus
dilampiri dokumen sebagai berikut:
a. Formulir pengajuan klaim elektronik yang telah diisi dengan benar dan lengkap;
b. Foto semua kuitansi dan rincian biaya asli atau yang telah dilegalisir oleh Rumah sakit atau Klinik atas
biaya perawatan untuk Peserta Yang Diasuransikan;
c. Foto KTP atau tanda kenal diri Peserta Yang Diasuransikan (asli);
d. Foto surat keterangan dokter atau resume medis dari dokter yang melakukan diagnosis atas
Ketidakmampuan Peserta Yang Diasuransikan dan tanggal mulai Ketidakmampuan tersebut; dan
e. Dokumen lain yang dipandang perlu oleh Pegelola.

(3) Dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dibuat dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris.
Apabila dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) perlu diterjemahkan, maka penerjemahan harus
dilakukan oleh penerjemah di bawah sumpah.

(4) Pengelola berhak untuk menunjuk seorang Dokter untuk menentukan validitas penyebab utama Peserta Yang
Diasuransikan menjalani rawat jalan darurat akibat kecelakaan.

(5) Semua biaya yang timbul dari pengajuan klaim Santunan Asuransi merupakan beban dan wajib dibayar Peserta
Yang Diasuransikan.

(6) Pengelola berhak menolak untuk membayar Santunan Asuransi, apabila syarat sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) sampai dengan ayat (5) dan syarat lain sebagaimana dimaksud dalam Polis Induk ini tidak dipenuhi.

*********
KETENTUAN KHUSUS MANFAAT PILIHAN
PRUTect Care
MANFAAT CACAT TOTAL AKIBAT KECELAKAAN

BAB I
KEBERLAKUAN KETENTUAN KHUSUS
Pasal 1

(1) Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Polis Induk, sehingga berlaku
bagi Pemegang Polis dan Pengelola.

(2) Definisi yang diatur dalam Ketentuan Umum dan Ketentuan Khusus berlaku bagi Ketentuan Khusus Manfaat
Pilihan, kecuali diatur secara khusus dalam Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan.

(3) Kecuali ditentukan lain dalam Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan, maka syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
dalam Ketentuan Umum dan Ketentuan Khusus akan berlaku pula untuk Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan ini.

BAB II
MANFAAT ASURANSI
Pasal 2

(1) Dengan tetap memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Polis yang mengatur mengenai pengecualian Manfaat
PRUTect Care, Pengelola akan membayarkan Manfaat Asuransi atas beban Dana Tabarru’ sebesar Santunan
Asuransi untuk Manfaat Cacat Total Akibat Kecelakaan sebagaimana tercantum pada Tabel Manfaat Asuransi
dalam hal Peserta Yang Diasuransikan menderita Cacat Total yang diakibatkan oleh Kecelakaan.

(2) Klaim Cacat Total hanya dapat dilakukan 1 (satu) kali per 1 (satu) tahun Masa Kepesertaan untuk 1 (satu) jenis
Cacat Total. Dalam hal klaim atas 1 (satu) jenis Cacat Total telah dilakukan maka Manfaat Asuransi atas jenis
Cacat Total tersebut telah berakhir.

(3) Kecelakaan maupun Cacat Total yang diderita oleh Peserta Yang Diasuransikan terjadi dalam Masa
Kepesertaan.

(4) Manfaat Cacat Total Akibat Kecelakaan dapat dibayarkan apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:
• Cacat Total pada tangan dan kaki dengan kekuatan motorik = 0
• Cacat Total pada mata adalah tidak ada persepsi cahaya

BAB III
PENGECUALIAN
Pasal 3

Ketentuan mengenai Pengecualian diatur pada Ketentuan Khusus Polis Induk dan/atau Ketentuan Tambahan (jika
diadakan).

BAB IV
SYARAT PENGAJUAN KLAIM MANFAAT ASURANSI
Pasal 4
(1) Pemberitahuan secara tertulis mengenai pengajuan klaim Manfaat Asuransi harus diserahkan kepada
Pengelola selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak Peserta Yang Diasuransikan didiagnosis Cacat Total.

(2) Pengajuan klaim Manfaat Cacat Total Akibat Kecelakaan atas diri Peserta Yang Diasuransikan harus dilampiri
dokumen sebagai berikut:
a. Formulir pengajuan klaim elektronik yang telah diisi dengan benar dan lengkap;
b. Foto surat izin mengemudi (asli) sesuai dengan jenis kendaraan jika Peserta Yang Diasuransikan adalah
sopir atau pengendara saat terjadinya Kecelakaan;
c. Foto KTP atau tanda kenal diri Peserta Yang Diasuransikan (asli);
d. Foto surat keterangan Dokter yang membuktikan jika Peserta Yang Diasuransikan Cacat Total akibat
Kecelakaan;
e. Foto surat berita acara kepolisian (asli) yang membuktikan jika Peserta Yang Diasuransikan Cacat Total
akibat Kecelakaan yang diproses oleh pihak Kepolisian; dan
f. Dokumen lain yang dipandang perlu oleh Pegelola.

(3) Dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dibuat dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris.
Apabila dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) perlu diterjemahkan, maka penerjemahan harus
dilakukan oleh penerjemah di bawah sumpah.

(4) Pengelola berhak untuk menunjuk seorang Dokter untuk menentukan validitas penyebab utama Peserta Yang
Diasuransikan didiagnosis Cacat Total Akibat Kecelakaan.

(5) Semua biaya yang timbul dari pengajuan klaim Santunan Asuransi merupakan beban dan wajib dibayar Peserta
Yang Diasuransikan.

(6) Pengelola berhak menolak untuk membayar Santunan Asuransi, apabila syarat sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) sampai dengan ayat (5) dan syarat lain sebagaimana dimaksud dalam Polis Induk ini tidak dipenuhi.

*********
KETENTUAN KHUSUS MANFAAT PILIHAN
PRUTect Care
MANFAAT CACAT TOTAL

BAB I
KEBERLAKUAN KETENTUAN KHUSUS
Pasal 1

(1) Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Polis Induk, sehingga berlaku
bagi Pemegang Polis dan Pengelola.

(2) Definisi yang diatur dalam Ketentuan Umum dan Ketentuan Khusus berlaku bagi Ketentuan Khusus Manfaat
Pilihan, kecuali diatur secara khusus dalam Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan.

(3) Kecuali ditentukan lain dalam Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan, maka syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
dalam Ketentuan Umum dan Ketentuan Khusus akan berlaku pula untuk Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan ini.

(4) Masa Tunggu yang dimaksud pada Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan ini adalah berlaku selama 30 (tiga puluh)
hari kalender sejak Tanggal Mulai Kepesertaan.

BAB II
MANFAAT ASURANSI
Pasal 2

(1) Dengan tetap memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Polis yang mengatur mengenai pengecualian Manfaat
PRUTect Care, Pengelola akan membayarkan Manfaat Asuransi atas beban Dana Tabarru’ sebesar Santunan
Asuransi untuk Manfaat Cacat Total sebagaimana tercantum pada Tabel Manfaat Asuransi dalam hal Peserta
Yang Diasuransikan menderita Cacat Total yang diakibatkan oleh Penyakit atau Kecelakaan.

(2) Klaim Cacat Total hanya dapat dilakukan 1 (satu) kali per 1 (satu) tahun Masa Kepesertaan untuk 1 (satu) jenis
Cacat Total. Dalam hal klaim atas 1 (satu) jenis Cacat Total telah dilakukan maka Manfaat Asuransi atas jenis
Cacat Total tersebut telah berakhir.

(3) Penyakit atau Kecelakaan maupun Cacat Total yang diderita oleh Peserta Yang Diasuransikan terjadi dalam
Masa Kepesertaan.

(4) Manfaat Cacat Total Akibat Kecelakaan dapat dibayarkan apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:
• Cacat Total pada tangan dan kaki dengan kekuatan motorik = 0
• Cacat Total pada mata adalah tidak ada persepsi cahaya

BAB III
PENGECUALIAN
Pasal 3

Ketentuan mengenai Pengecualian diatur pada Ketentuan Khusus Polis Induk dan/atau Ketentuan Tambahan (jika
diadakan).

BAB IV
SYARAT PENGAJUAN KLAIM MANFAAT ASURANSI
Pasal 4

(1) Pemberitahuan secara tertulis mengenai pengajuan klaim Manfaat Asuransi harus diserahkan kepada
Pengelola selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak Peserta Yang Diasuransikan didiagnosis Cacat Total.

(2) Pengajuan klaim Manfaat Cacat Total atas diri Peserta Yang Diasuransikan harus dilampiri dokumen sebagai
berikut:
a. Formulir pengajuan klaim elektronik yang telah diisi dengan benar dan lengkap;
b. Foto surat izin mengemudi (asli) sesuai dengan jenis kendaraan jika Peserta Yang Diasuransikan adalah
sopir atau pengendara dan Cacat Total disebabkan oleh Kecelakaan;
c. Foto KTP atau tanda kenal diri Peserta Yang Diasuransikan (asli);
d. Foto surat keterangan Dokter yang membuktikan jika Peserta Yang Diasuransikan menderita Cacat Total;
e. Foto surat berita acara kepolisian (asli) yang membuktikan jika Peserta Yang Diasuransikan Cacat Total
akibat Kecelakaan yang diproses oleh pihak Kepolisian; dan
f. Dokumen lain yang dipandang perlu oleh Pegelola.

(3) Dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dibuat dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris.
Apabila dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) perlu diterjemahkan, maka penerjemahan harus
dilakukan oleh penerjemah di bawah sumpah.

(4) Pengelola berhak untuk menunjuk seorang Dokter untuk menentukan validitas penyebab utama Peserta Yang
Diasuransikan didiagnosis Cacat Total.

(5) Semua biaya yang timbul dari pengajuan klaim Santunan Asuransi merupakan beban dan wajib dibayar Peserta
Yang Diasuransikan.

(6) Pengelola berhak menolak untuk membayar Santunan Asuransi, apabila syarat sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) sampai dengan ayat (5) dan syarat lain sebagaimana dimaksud dalam Polis Induk ini tidak dipenuhi.

*********
KETENTUAN KHUSUS MANFAAT PILIHAN
PRUTect Care
MANFAAT MENINGGAL DUNIA AKIBAT KECELAKAAN

BAB I
KEBERLAKUAN KETENTUAN KHUSUS
Pasal 1

(1) Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Polis Induk, sehingga berlaku
bagi Pemegang Polis dan Pengelola.

(2) Definisi yang diatur dalam Ketentuan Umum dan Ketentuan Khusus berlaku bagi Ketentuan Khusus Manfaat
Pilihan, kecuali diatur secara khusus dalam Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan.

(3) Kecuali ditentukan lain dalam Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan, maka syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
dalam Ketentuan Umum dan Ketentuan Khusus akan berlaku pula untuk Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan ini.

BAB II
MANFAAT ASURANSI
Pasal 2

Dengan tetap memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Polis yang mengatur mengenai pengecualian Manfaat
PRUTect Care, Pengelola akan membayarkan Manfaat Asuransi atas beban Dana Tabarru’ sebesar Santunan
Asuransi untuk Manfaat meninggal Dunia Akibat Kecelakaan sebagaimana tercantum pada Tabel Manfaat Asuransi
dalam hal Peserta Yang Diasuransikan meninggal dunia akibat Kecelakaan dalam Masa Kepesertaan, dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Peserta Yang Diasuransikan meninggal dunia akibat Kecelakaan dalam jangka waktu 180 (seratus delapan
puluh) hari kalender terhitung sejak Kecelakaan terjadi;

b. Baik Kecelakaan maupun meninggalnya Peserta Yang Diasuransikan terjadi dalam Masa Kepesertaan;

c. Meninggalnya Peserta Yang Diasuransikan merupakan akibat langsung dari dan hanya karena Kecelakaan.

BAB III
PENGECUALIAN
Pasal 3

Ketentuan mengenai Pengecualian diatur pada Ketentuan Khusus Polis Induk dan/atau Ketentuan Tambahan (jika
diadakan).

BAB IV
SYARAT PENGAJUAN KLAIM MANFAAT ASURANSI
Pasal 4

(1) Pemberitahuan secara tertulis mengenai pengajuan klaim Manfaat Asuransi harus diserahkan kepada
Pengelola selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak Peserta Yang Diasuransikan meninggal dunia.

(2) Pengajuan klaim Manfaat Asuransi meninggal dunia akibat Kecelakaan atas diri Peserta Yang Diasuransikan
harus dilampiri dokumen sebagai berikut:
a. Formulir pengajuan klaim elektronik yang telah diisi dengan benar dan lengkap;
b. Foto surat izin mengemudi (asli) sesuai dengan jenis kendaraan jika Peserta Yang Diasuransikan adalah
sopir atau pengendara saat terjadinya Kecelakaan;
c. Foto KTP atau tanda kenal diri Peserta Yang Diasuransikan (asli);
d. Foto Surat keterangan Dokter untuk klaim meninggal dunia (asli);
e. Foto surat berita acara kepolisian (asli) yang membuktikan jika Peserta Yang Diasuransikan meninggal
akibat Kecelakaan yang diproses oleh pihak Kepolisian; dan
f. Dokumen lain yang dipandang perlu oleh Pegelola.

(3) Dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dibuat dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris.
Apabila dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) perlu diterjemahkan, maka penerjemahan harus
dilakukan oleh penerjemah di bawah sumpah.

(4) Pengelola berhak untuk menunjuk seorang Dokter untuk menentukan validitas penyebab utama Peserta Yang
Diasuransikan meninggal dunia.

(5) Semua biaya yang timbul dari pengajuan klaim Santunan Asuransi merupakan beban dan wajib dibayar Peserta
Yang Diasuransikan.

(6) Pengelola berhak menolak untuk membayar Santunan Asuransi, apabila syarat sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) sampai dengan ayat (5) dan syarat lain sebagaimana dimaksud dalam Polis Induk ini tidak dipenuhi.

*********
KETENTUAN KHUSUS MANFAAT PILIHAN
PRUTect Care
MANFAAT MENINGGAL DUNIA AKIBAT PENYAKIT MENULAR

BAB I
KEBERLAKUAN KETENTUAN KHUSUS
Pasal 1

(1) Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Polis Induk, sehingga berlaku
bagi Pemegang Polis dan Pengelola.

(2) Definisi yang diatur dalam Ketentuan Umum dan Ketentuan Khusus berlaku bagi Ketentuan Khusus Manfaat
Pilihan, kecuali diatur secara khusus dalam Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan.

(3) Kecuali ditentukan lain dalam Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan, maka syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
dalam Ketentuan Umum dan Ketentuan Khusus akan berlaku pula untuk Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan ini.

(4) Masa Tunggu yang dimaksud pada Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan ini adalah berlaku selama 14 (empat
belas) hari kalender sejak Tanggal Mulai Kepesertaan.

BAB II
MANFAAT ASURANSI
Pasal 2

Dengan tetap memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Polis yang mengatur mengenai pengecualian Manfaat
PRUTect Care, Pengelola akan membayarkan Manfaat Asuransi atas beban Dana Tabarru’ sebesar Santunan
Asuransi yang tercantum pada Tabel Manfaat Asuransi dalam hal Peserta Yang Diasuransikan meninggal dunia akibat
Penyakit Menular dalam Masa Kepesertaan, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Meninggalnya Peserta Yang Diasuransikan merupakan akibat langsung dari dan hanya karena Penyakit
Menular;

b. Baik meninggal maupun Penyakit Menular yang diderita oleh Peserta Yang Diasuransikan terjadi atau
didiagnosis dalam Masa Kepesertaan;

c. Penyakit Menular yang bukan merupakan Kondisi Yang Telah Ada Sebelumnya

BAB III
PENGECUALIAN
Pasal 3

Ketentuan mengenai Pengecualian diatur pada Ketentuan Khusus Polis Induk dan/atau Ketentuan Tambahan (jika
diadakan).

BAB IV
SYARAT PENGAJUAN KLAIM MANFAAT ASURANSI
Pasal 4

(1) Pemberitahuan secara tertulis mengenai pengajuan klaim Manfaat Asuransi harus diserahkan kepada
Pengelola selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak Peserta Yang Diasuransikan meninggal dunia.
(2) Pengajuan klaim Manfaat Asuransi meninggal dunia akibat Penyakit Menular atas diri Peserta Yang
Diasuransikan harus dilampiri dokumen sebagai berikut:
a. Formulir pengajuan klaim elektronik yang telah diisi dengan benar dan lengkap;
b. Foto KTP atau tanda kenal diri Peserta Yang Diasuransikan (asli);
c. Foto Surat keterangan Dokter untuk klaim meninggal dunia (asli);
d. Foto hasil/Interpretasi pemeriksaan penunjang sesuai dengan Penyakit Menular penyebab meninggalnya
Peserta Yang Diasuransikan; dan
e. Dokumen lain yang dipandang perlu oleh Pegelola.

(3) Dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dibuat dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris.
Apabila dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) perlu diterjemahkan, maka penerjemahan harus
dilakukan oleh penerjemah di bawah sumpah.

(4) Pengelola berhak untuk menunjuk seorang Dokter untuk menentukan validitas penyebab utama Peserta Yang
Diasuransikan meninggal dunia.

(5) Semua biaya yang timbul dari pengajuan klaim Santunan Asuransi merupakan beban dan wajib dibayar Peserta
Yang Diasuransikan.

(6) Pengelola berhak menolak untuk membayar Santunan Asuransi, apabila syarat sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) sampai dengan ayat (5) dan syarat lain sebagaimana dimaksud dalam Polis Induk ini tidak dipenuhi.

*********
LAMPIRAN KETENTUAN PENYAKIT MENULAR
PRUTect Care

No Penyakit Menular Kriteria Penyakit Menular


1 Covid-19 Covid-19 dimana diagnosis Covid-19 oleh Dokter harus dibuktikan dengan hasil pemeriksaan PCR
atau Swab test positif atas covid 19

2 Demam Berdarah Dengue Demam Berdarah Dengue dimana diagnosis Demam Berdarah Dengue oleh Dokter harus
dibuktikan dengan hasil tes laboratorium trombosit kurang dari 100.000/mm3

3 Malaria Malaria dimana diagnosis Malaria oleh Dokter harus dibuktikan dengan hasil pemeriksaan
laboratorium yang positif atas adanya sporozoan dari plasmodium dengan atau tanpa ditunjang oleh
pemeriksaan lain.

4 Typhoid & Paratyphoid Typhoid & Paratyphoid Fever dimana diagnosis Typhoid & Paratyphoid Fever oleh Dokter harus
Fever dibuktikan dengan salah satu hasil pemeriksaan dibawah ini :
a. ditemukan nilai lebih dari sama dengan 1/320 dari hasil widal, atau
b. nilai > 7 dari hasil pemeriksaan tubex tes, atau
c. pemeriksaan serologi:
i. IgM infeksi bakteri Salmonella enterica serotype typhi (Styphi) atau
ii. Salmonella paratyphi
KETENTUAN KHUSUS MANFAAT PILIHAN
PRUTect Care
MANFAAT MENINGGAL DUNIA AKIBAT PENYAKIT MENULAR COVID-19

BAB I
KEBERLAKUAN KETENTUAN KHUSUS
Pasal 1

(1) Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Polis Induk, sehingga berlaku
bagi Pemegang Polis dan Pengelola.

(2) Definisi yang diatur dalam Ketentuan Umum dan Ketentuan Khusus berlaku bagi Ketentuan Khusus Manfaat
Pilihan, kecuali diatur secara khusus dalam Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan.

(3) Kecuali ditentukan lain dalam Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan, maka syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
dalam Ketentuan Umum dan Ketentuan Khusus akan berlaku pula untuk Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan ini.

(4) Masa Tunggu yang dimaksud pada Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan ini adalah berlaku selama 14 (empat
belas) hari kalender sejak Tanggal Mulai Kepesertaan.

BAB II
MANFAAT ASURANSI
Pasal 2

Dengan tetap memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Polis yang mengatur mengenai pengecualian Manfaat
PRUTect Care, Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan dan/atau Ketentuan Tambahan (jika diadakan), Pengelola akan
membayarkan Manfaat Asuransi atas beban Dana Tabarru’ sebesar Santunan Asuransi yang tercantum pada Tabel
Manfaat Asuransi dalam hal Peserta Yang Diasuransikan meninggal dunia akibat Penyakit Menular Covid-19 dalam
Masa Kepesertaan, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Covid-19 dimana diagnosis Covid-19 oleh Dokter harus dibuktikan dengan hasil pemeriksaan PCR atau Swab
test positif atas covid 19

b. Meninggalnya Peserta Yang Diasuransikan merupakan akibat langsung dari dan hanya karena Penyakit
Menular Covid-19;

c. Baik meninggal maupun Penyakit Menular Covid-19 yang diderita oleh Peserta Yang Diasuransikan terjadi
atau didiagnosis dalam Masa Kepesertaan;

d. Penyakit Menular Covid-19 yang bukan merupakan Kondisi Yang Telah Ada Sebelumnya

BAB III
PENGECUALIAN
Pasal 3

Ketentuan mengenai Pengecualian diatur pada Ketentuan Khusus Polis Induk dan Ketentuan Tambahan (jika
diadakan).

BAB IV
SYARAT PENGAJUAN KLAIM MANFAAT ASURANSI
Pasal 4

(1) Pemberitahuan secara tertulis mengenai pengajuan klaim Manfaat Asuransi harus diserahkan kepada
Pengelola selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak Peserta Yang Diasuransikan meninggal dunia.

(2) Pengajuan klaim Manfaat Asuransi meninggal dunia akibat Penyakit Menular Covid-19 atas diri Peserta Yang
Diasuransikan harus dilampiri dokumen sebagai berikut:
a. Formulir pengajuan klaim elektronik yang telah diisi dengan benar dan lengkap;
b. Foto KTP atau tanda kenal diri Peserta Yang Diasuransikan (asli);
c. Foto Surat keterangan Dokter untuk klaim meninggal dunia (asli);
d. Foto hasil/Interpretasi pemeriksaan penunjang sesuai dengan Penyakit Menular penyebab meninggalnya
Peserta Yang Diasuransikan; dan
e. Dokumen lain yang dipandang perlu oleh Pegelola.

(3) Dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dibuat dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris.
Apabila dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) perlu diterjemahkan, maka penerjemahan harus
dilakukan oleh penerjemah di bawah sumpah.

(4) Pengelola berhak untuk menunjuk seorang Dokter untuk menentukan validitas penyebab utama Peserta Yang
Diasuransikan meninggal dunia.

(5) Semua biaya yang timbul dari pengajuan klaim Santunan Asuransi merupakan beban dan wajib dibayar Peserta
Yang Diasuransikan.

(6) Pengelola berhak menolak untuk membayar Santunan Asuransi, apabila syarat sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) sampai dengan ayat (5) dan syarat lain sebagaimana dimaksud dalam Polis Induk ini tidak dipenuhi.

*********
KETENTUAN KHUSUS MANFAAT PILIHAN
PRUTect Care
MANFAAT MENINGGAL DUNIA AKIBAT PENYAKIT MENULAR
DEMAM BERDARAH DENGUE

BAB I
KEBERLAKUAN KETENTUAN KHUSUS
Pasal 1

(1) Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Polis Induk, sehingga berlaku
bagi Pemegang Polis dan Pengelola.

(2) Definisi yang diatur dalam Ketentuan Umum dan Ketentuan Khusus berlaku bagi Ketentuan Khusus Manfaat
Pilihan, kecuali diatur secara khusus dalam Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan.

(3) Kecuali ditentukan lain dalam Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan, maka syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
dalam Ketentuan Umum dan Ketentuan Khusus akan berlaku pula untuk Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan ini.

(4) Masa Tunggu yang dimaksud pada Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan ini adalah berlaku selama 14 (empat
belas) hari kalender sejak Tanggal Mulai Kepesertaan.

BAB II
MANFAAT ASURANSI
Pasal 2

Dengan tetap memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Polis yang mengatur mengenai pengecualian Manfaat
PRUTect Care, Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan dan/atau Ketentuan Tambahan (jika diadakan), Pengelola akan
membayarkan Manfaat Asuransi atas beban Dana Tabarru’ sebesar Santunan Asuransi yang tercantum pada Tabel
Manfaat Asuransi dalam hal Peserta Yang Diasuransikan meninggal dunia akibat Penyakit Menular Demam Berdarah
Dengue dalam Masa Kepesertaan, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Demam Berdarah Dengue dimana diagnosis Demam Berdarah Dengue oleh Dokter harus dibuktikan dengan
hasil tes laboratorium trombosit kurang dari 100.000/mm3;

b. Meninggalnya Peserta Yang Diasuransikan merupakan akibat langsung dari dan hanya karena Penyakit
Menular Demam Berdarah Dengue;

c. Peserta Yang Diasuransikan meninggal dunia akibat Penyakit Menular Demam Berdarah Dengue dalam
jangka waktu 14 (empat belas) hari kalender terhitung sejak diagnosis Penyakit Menular Demam Berdarah
Dengue ditetapkan;

d. Baik meninggal maupun Penyakit Menular Demam Berdarah Dengue yang diderita oleh Peserta Yang
Diasuransikan terjadi atau didiagnosis dalam Masa Kepesertaan;

e. Penyakit Menular Demam Berdarah Dengue yang bukan merupakan Kondisi Yang Telah Ada Sebelumnya

BAB III
PENGECUALIAN
Pasal 3
Ketentuan mengenai Pengecualian diatur pada Ketentuan Khusus Polis Induk dan Ketentuan Tambahan (jika
diadakan).

BAB IV
SYARAT PENGAJUAN KLAIM MANFAAT ASURANSI
Pasal 4

(1) Pemberitahuan secara tertulis mengenai pengajuan klaim Manfaat Asuransi harus diserahkan kepada
Pengelola selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak Peserta Yang Diasuransikan meninggal dunia.

(2) Pengajuan klaim Manfaat Asuransi meninggal dunia akibat Penyakit Menular Demam Berdarah Dengue atas
diri Peserta Yang Diasuransikan harus dilampiri dokumen sebagai berikut:
a. Formulir pengajuan klaim elektronik yang telah diisi dengan benar dan lengkap;
b. Foto KTP atau tanda kenal diri Peserta Yang Diasuransikan (asli);
c. Foto Surat keterangan Dokter untuk klaim meninggal dunia (asli);
d. Foto hasil/Interpretasi pemeriksaan penunjang sesuai dengan Penyakit Menular penyebab meninggalnya
Peserta Yang Diasuransikan; dan
e. Dokumen lain yang dipandang perlu oleh Pegelola.

(3) Dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dibuat dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris.
Apabila dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) perlu diterjemahkan, maka penerjemahan harus
dilakukan oleh penerjemah di bawah sumpah.

(4) Pengelola berhak untuk menunjuk seorang Dokter untuk menentukan validitas penyebab utama Peserta Yang
Diasuransikan meninggal dunia.

(5) Semua biaya yang timbul dari pengajuan klaim Santunan Asuransi merupakan beban dan wajib dibayar Peserta
Yang Diasuransikan.

(6) Pengelola berhak menolak untuk membayar Santunan Asuransi, apabila syarat sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) sampai dengan ayat (5) dan syarat lain sebagaimana dimaksud dalam Polis Induk ini tidak dipenuhi.

*********
KETENTUAN KHUSUS MANFAAT PILIHAN
PRUTect Care
MANFAAT MENINGGAL DUNIA AKIBAT PENYAKIT MENULAR
MALARIA

BAB I
KEBERLAKUAN KETENTUAN KHUSUS
Pasal 1

(1) Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Polis Induk, sehingga berlaku
bagi Pemegang Polis dan Pengelola.

(2) Definisi yang diatur dalam Ketentuan Umum dan Ketentuan Khusus berlaku bagi Ketentuan Khusus Manfaat
Pilihan, kecuali diatur secara khusus dalam Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan.

(3) Kecuali ditentukan lain dalam Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan, maka syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
dalam Ketentuan Umum dan Ketentuan Khusus akan berlaku pula untuk Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan ini.

(4) Masa Tunggu yang dimaksud pada Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan ini adalah berlaku selama 14 (empat
belas) hari kalender sejak Tanggal Mulai Kepesertaan.

BAB II
MANFAAT ASURANSI
Pasal 2

Dengan tetap memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Polis yang mengatur mengenai pengecualian Manfaat
PRUTect Care, Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan dan/atau Ketentuan Tambahan (jika diadakan), Pengelola akan
membayarkan Manfaat Asuransi atas beban Dana Tabarru’ sebesar Santunan Asuransi yang tercantum pada Tabel
Manfaat Asuransi dalam hal Peserta Yang Diasuransikan meninggal dunia akibat Penyakit Menular Malaria dalam
Masa Kepesertaan, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Malaria dimana diagnosis Malaria oleh Dokter harus dibuktikan dengan hasil pemeriksaan laboratorium yang
positif atas adanya sporozoan dari plasmodium dengan atau tanpa ditunjang oleh pemeriksaan lain.

b. Meninggalnya Peserta Yang Diasuransikan merupakan akibat langsung dari dan hanya karena Penyakit
Menular Malaria;

c. Peserta Yang Diasuransikan meninggal dunia akibat Penyakit Menular Malaria dalam jangka waktu 14 (empat
belas) hari kalender terhitung sejak diagnosis Penyakit Menular Malaria ditetapkan;

d. Baik meninggal maupun Penyakit Menular Malaria yang diderita oleh Peserta Yang Diasuransikan terjadi atau
didiagnosis dalam Masa Kepesertaan;

e. Penyakit Menular Malaria yang bukan merupakan Kondisi Yang Telah Ada Sebelumnya

BAB III
PENGECUALIAN
Pasal 3

Ketentuan mengenai Pengecualian diatur pada Ketentuan Khusus Polis Induk dan Ketentuan Tambahan (jika
diadakan).
BAB IV
SYARAT PENGAJUAN KLAIM MANFAAT ASURANSI
Pasal 4

(1) Pemberitahuan secara tertulis mengenai pengajuan klaim Manfaat Asuransi harus diserahkan kepada
Pengelola selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak Peserta Yang Diasuransikan meninggal dunia.

(2) Pengajuan klaim Manfaat Asuransi meninggal dunia akibat Penyakit Menular Malaria atas diri Peserta Yang
Diasuransikan harus dilampiri dokumen sebagai berikut:
a. Formulir pengajuan klaim elektronik yang telah diisi dengan benar dan lengkap;
b. Foto KTP atau tanda kenal diri Peserta Yang Diasuransikan (asli);
c. Foto Surat keterangan Dokter untuk klaim meninggal dunia (asli);
d. Foto hasil/Interpretasi pemeriksaan penunjang sesuai dengan Penyakit Menular penyebab meninggalnya
Peserta Yang Diasuransikan; dan
e. Dokumen lain yang dipandang perlu oleh Pegelola.

(3) Dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dibuat dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris.
Apabila dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) perlu diterjemahkan, maka penerjemahan harus
dilakukan oleh penerjemah di bawah sumpah.

(4) Pengelola berhak untuk menunjuk seorang Dokter untuk menentukan validitas penyebab utama Peserta Yang
Diasuransikan meninggal dunia.

(5) Semua biaya yang timbul dari pengajuan klaim Santunan Asuransi merupakan beban dan wajib dibayar Peserta
Yang Diasuransikan.

(6) Pengelola berhak menolak untuk membayar Santunan Asuransi, apabila syarat sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) sampai dengan ayat (5) dan syarat lain sebagaimana dimaksud dalam Polis Induk ini tidak dipenuhi.

*********
KETENTUAN KHUSUS MANFAAT PILIHAN
PRUTect Care
MANFAAT MENINGGAL DUNIA AKIBAT PENYAKIT MENULAR
TYPHOID DAN PARATYPHOID FEVER

BAB I
KEBERLAKUAN KETENTUAN KHUSUS
Pasal 1

(1) Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Polis Induk, sehingga berlaku
bagi Pemegang Polis dan Pengelola.

(2) Definisi yang diatur dalam Ketentuan Umum dan Ketentuan Khusus berlaku bagi Ketentuan Khusus Manfaat
Pilihan, kecuali diatur secara khusus dalam Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan.

(3) Kecuali ditentukan lain dalam Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan, maka syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
dalam Ketentuan Umum dan Ketentuan Khusus akan berlaku pula untuk Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan ini.

(4) Masa Tunggu yang dimaksud pada Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan ini adalah berlaku selama 14 (empat
belas) hari kalender sejak Tanggal Mulai Kepesertaan.

BAB II
MANFAAT ASURANSI
Pasal 2

Dengan tetap memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Polis yang mengatur mengenai pengecualian Manfaat
PRUTect Care, Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan dan/atau Ketentuan Tambahan (jika diadakan), Pengelola akan
membayarkan Manfaat Asuransi atas beban Dana Tabarru’ sebesar Santunan Asuransi yang tercantum pada Tabel
Manfaat Asuransi dalam hal Peserta Yang Diasuransikan meninggal dunia akibat Penyakit Menular Typhoid &
Paratyphoid Fever dalam Masa Kepesertaan, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Typhoid & Paratyphoid Fever dimana diagnosis Typhoid & Paratyphoid Fever oleh Dokter harus dibuktikan
dengan salah satu hasil pemeriksaan dibawah ini :
a. ditemukan nilai lebih dari sama dengan 1/320 dari hasil widal, atau
b. nilai > 7 dari hasil pemeriksaan tubex tes, atau
c. pemeriksaan serologi:
i. IGM infeksi bakteri Salmonella enterica serotype typhi (Styphi) atau
ii. Salmonella paratyphi

b. Meninggalnya Peserta Yang Diasuransikan merupakan akibat langsung dari dan hanya karena Penyakit
Menular Typhoid & Paratyphoid Fever;

c. Peserta Yang Diasuransikan meninggal dunia akibat Penyakit Menular Typhoid & Paratyphoid Fever dalam
jangka waktu 14 (empat belas) hari kalender terhitung sejak diagnosis Penyakit Menular Typhoid &
Paratyphoid Fever ditetapkan;

d. Baik meninggal maupun Penyakit Menular Typhoid & Paratyphoid Fever yang diderita oleh Peserta Yang
Diasuransikan terjadi atau didiagnosis dalam Masa Kepesertaan;

e. Penyakit Menular Typhoid & Paratyphoid Fever yang bukan merupakan Kondisi Yang Telah Ada Sebelumnya
BAB III
PENGECUALIAN
Pasal 3

Ketentuan mengenai Pengecualian diatur pada Ketentuan Khusus Polis Induk dan Ketentuan Tambahan (jika
diadakan).

BAB IV
SYARAT PENGAJUAN KLAIM MANFAAT ASURANSI
Pasal 4

(1) Pemberitahuan secara tertulis mengenai pengajuan klaim Manfaat Asuransi harus diserahkan kepada
Pengelola selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak Peserta Yang Diasuransikan meninggal dunia.

(2) Pengajuan klaim Manfaat Asuransi meninggal dunia akibat Penyakit Menular Typhoid & Paratyphoid Fever atas
diri Peserta Yang Diasuransikan harus dilampiri dokumen sebagai berikut:
a. Formulir pengajuan klaim elektronik yang telah diisi dengan benar dan lengkap;
b. Foto KTP atau tanda kenal diri Peserta Yang Diasuransikan (asli);
c. Foto Surat keterangan Dokter untuk klaim meninggal dunia (asli);
d. Foto hasil/Interpretasi pemeriksaan penunjang sesuai dengan Penyakit Menular penyebab meninggalnya
Peserta Yang Diasuransikan; dan
e. Dokumen lain yang dipandang perlu oleh Pegelola.

(3) Dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dibuat dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris.
Apabila dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) perlu diterjemahkan, maka penerjemahan harus
dilakukan oleh penerjemah di bawah sumpah.

(4) Pengelola berhak untuk menunjuk seorang Dokter untuk menentukan validitas penyebab utama Peserta Yang
Diasuransikan meninggal dunia.

(5) Semua biaya yang timbul dari pengajuan klaim Santunan Asuransi merupakan beban dan wajib dibayar Peserta
Yang Diasuransikan.

(6) Pengelola berhak menolak untuk membayar Santunan Asuransi, apabila syarat sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) sampai dengan ayat (5) dan syarat lain sebagaimana dimaksud dalam Polis Induk ini tidak dipenuhi.

*********
KETENTUAN KHUSUS MANFAAT PILIHAN
PRUTect Care
MANFAAT MENINGGAL DUNIA AKIBAT PENYAKIT MENULAR
CAMPAK

BAB I
KEBERLAKUAN KETENTUAN KHUSUS
Pasal 1

(1) Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Polis Induk, sehingga berlaku
bagi Pemegang Polis dan Pengelola.

(2) Definisi yang diatur dalam Ketentuan Umum dan Ketentuan Khusus berlaku bagi Ketentuan Khusus Manfaat
Pilihan, kecuali diatur secara khusus dalam Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan.

(3) Kecuali ditentukan lain dalam Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan, maka syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
dalam Ketentuan Umum dan Ketentuan Khusus akan berlaku pula untuk Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan ini.

(4) Masa Tunggu yang dimaksud pada Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan ini adalah berlaku selama 14 (empat
belas) hari kalender sejak Tanggal Mulai Kepesertaan.

BAB II
MANFAAT ASURANSI
Pasal 2

Dengan tetap memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Polis yang mengatur mengenai pengecualian Manfaat
PRUTect Care, Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan dan/atau Ketentuan Tambahan (jika diadakan), Pengelola akan
membayarkan Manfaat Asuransi atas beban Dana Tabarru’ sebesar Santunan Asuransi yang tercantum pada Tabel
Manfaat Asuransi dalam hal Peserta Yang Diasuransikan meninggal dunia akibat Penyakit Menular Campak dalam
Masa Kepesertaan, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Demam ≥ 39 derajat Celcius dan surat keterangan dokter yang mendiagnosis Penyakit Menular Campak;

b. Meninggalnya Peserta Yang Diasuransikan merupakan akibat langsung dari dan hanya karena Penyakit
Menular Campak;

c. Peserta Yang Diasuransikan meninggal dunia akibat Penyakit Menular Campak dalam jangka waktu 14
(empat belas) hari kalender terhitung sejak diagnosis Penyakit Menular Campak ditetapkan;

d. Baik meninggal maupun Penyakit Menular Campak yang diderita oleh Peserta Yang Diasuransikan terjadi
atau didiagnosis dalam Masa Kepesertaan;

e. Penyakit Menular Campak yang bukan merupakan Kondisi Yang Telah Ada Sebelumnya

BAB III
PENGECUALIAN
Pasal 3

Ketentuan mengenai Pengecualian diatur pada Ketentuan Khusus Polis Induk dan Ketentuan Tambahan (jika
diadakan).
BAB IV
SYARAT PENGAJUAN KLAIM MANFAAT ASURANSI
Pasal 4

(1) Pemberitahuan secara tertulis mengenai pengajuan klaim Manfaat Asuransi harus diserahkan kepada
Pengelola selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak Peserta Yang Diasuransikan meninggal dunia.

(2) Pengajuan klaim Manfaat Asuransi meninggal dunia akibat Penyakit Menular Campak atas diri Peserta Yang
Diasuransikan harus dilampiri dokumen sebagai berikut:
a. Formulir pengajuan klaim elektronik yang telah diisi dengan benar dan lengkap;
b. Foto KTP atau tanda kenal diri Peserta Yang Diasuransikan (asli);
c. Foto Surat keterangan Dokter untuk klaim meninggal dunia (asli);
d. Foto hasil/Interpretasi pemeriksaan penunjang sesuai dengan Penyakit Menular penyebab meninggalnya
Peserta Yang Diasuransikan; dan
e. Dokumen lain yang dipandang perlu oleh Pegelola.

(3) Dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dibuat dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris.
Apabila dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) perlu diterjemahkan, maka penerjemahan harus
dilakukan oleh penerjemah di bawah sumpah.

(4) Pengelola berhak untuk menunjuk seorang Dokter untuk menentukan validitas penyebab utama Peserta Yang
Diasuransikan meninggal dunia.

(5) Semua biaya yang timbul dari pengajuan klaim Santunan Asuransi merupakan beban dan wajib dibayar Peserta
Yang Diasuransikan.

(6) Pengelola berhak menolak untuk membayar Santunan Asuransi, apabila syarat sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) sampai dengan ayat (5) dan syarat lain sebagaimana dimaksud dalam Polis Induk ini tidak dipenuhi.

*****************
KETENTUAN KHUSUS MANFAAT PILIHAN
PRUTect Care
MANFAAT DIAGNOSIS PENYAKIT MENULAR
DEMAM BERDARAH DENGUE

BAB I
KEBERLAKUAN KETENTUAN KHUSUS
Pasal 1

(1) Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Polis Induk, sehingga berlaku
bagi Pemegang Polis dan Pengelola.

(2) Definisi yang diatur dalam Ketentuan Umum dan Ketentuan Khusus berlaku bagi Ketentuan Khusus Manfaat
Pilihan, kecuali diatur secara khusus dalam Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan.

(3) Kecuali ditentukan lain dalam Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan, maka syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
dalam Ketentuan Umum dan Ketentuan Khusus akan berlaku pula untuk Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan ini.

(4) Masa Tunggu yang dimaksud pada Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan ini adalah berlaku selama 14 (empat
belas) hari kalender sejak Tanggal Mulai Kepesertaan.

BAB II
MANFAAT ASURANSI
Pasal 2

Dengan tetap memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Polis yang mengatur mengenai pengecualian Manfaat
PRUTect Care, Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan dan/atau Ketentuan Tambahan (jika diadakan), Pengelola akan
membayarkan Manfaat Asuransi atas beban Dana Tabarru’ sebesar Santunan Asuransi yang tercantum pada Tabel
Manfaat Asuransi dalam hal Peserta Yang Diasuransikan telah didiagnosis oleh Dokter mengalami Penyakit Menular
Demam Berdarah Dengue dalam Masa Kepesertaan, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Demam Berdarah Dengue dimana diagnosis Demam Berdarah Dengue oleh Dokter harus dibuktikan dengan
hasil tes laboratorium trombosit kurang dari 100.000/mm3

b. Penyakit Menular Demam Berdarah Dengue yang diderita oleh Peserta Yang Diasuransikan terjadi atau
didiagnosis dalam Masa Kepesertaan;

c. Penyakit Menular Demam Berdarah Dengue yang bukan merupakan Kondisi Yang Telah Ada Sebelumnya.

d. Dalam hal Santunan Asuransi atas Manfaat Diagnosis Penyakit Menular Demam Berdarah Dengue telah
dibayarkan maka kepesertaan atas Manfaat Pilihan tersebut menjadi berakhir.

BAB III
PENGECUALIAN
Pasal 3

Ketentuan mengenai Pengecualian diatur pada Ketentuan Khusus Polis Induk dan/atau Ketentuan Tambahan (jika
diadakan).
BAB IV
SYARAT PENGAJUAN KLAIM MANFAAT ASURANSI
Pasal 4

(1) Pemberitahuan secara tertulis mengenai pengajuan klaim Manfaat Asuransi harus diserahkan kepada
Pengelola selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak Peserta Yang Diasuransikan menderita Penyakit Menular
Demam Berdarah Dengue.

(2) Pengajuan klaim Manfaat Asuransi Diagnosis Penyakit Menular Demam Berdarah Dengue atas diri Peserta
Yang Diasuransikan harus dilampiri dokumen sebagai berikut:
a. Formulir pengajuan klaim elektronik yang telah diisi dengan benar dan lengkap;
b. Foto KTP atau tanda kenal diri Peserta Yang Diasuransikan (asli);
c. Foto Surat keterangan Dokter (asli);
d. Foto hasil/Interpretasi pemeriksaan penunjang sesuai dengan Penyakit Menular; dan
e. Dokumen lain yang dipandang perlu oleh Pegelola.

(3) Dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dibuat dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris.
Apabila dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) perlu diterjemahkan, maka penerjemahan harus
dilakukan oleh penerjemah di bawah sumpah.

(4) Pengelola berhak untuk menunjuk seorang Dokter untuk menentukan validitas penyebab utama Peserta Yang
Diasuransikan menderita Penyakit Menular Demam Berdarah Dengue.

(5) Semua biaya yang timbul dari pengajuan klaim Santunan Asuransi merupakan beban dan wajib dibayar Peserta
Yang Diasuransikan.

(6) Pengelola berhak menolak untuk membayar Santunan Asuransi, apabila syarat sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) sampai dengan ayat (5) dan syarat lain sebagaimana dimaksud dalam Polis Induk ini tidak dipenuhi.

*********
KETENTUAN KHUSUS MANFAAT PILIHAN
PRUTect Care
MANFAAT DIAGNOSIS PENYAKIT MENULAR
MALARIA

BAB I
KEBERLAKUAN KETENTUAN KHUSUS
Pasal 1

(1) Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Polis Induk, sehingga berlaku
bagi Pemegang Polis dan Pengelola.

(2) Definisi yang diatur dalam Ketentuan Umum dan Ketentuan Khusus berlaku bagi Ketentuan Khusus Manfaat
Pilihan, kecuali diatur secara khusus dalam Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan.

(3) Kecuali ditentukan lain dalam Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan, maka syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
dalam Ketentuan Umum dan Ketentuan Khusus akan berlaku pula untuk Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan ini.

(4) Masa Tunggu yang dimaksud pada Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan ini adalah berlaku selama 14 (empat
belas) hari kalender sejak Tanggal Mulai Kepesertaan.

BAB II
MANFAAT ASURANSI
Pasal 2

Dengan tetap memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Polis yang mengatur mengenai pengecualian Manfaat
PRUTect Care, Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan dan/atau Ketentuan Tambahan (jika diadakan), Pengelola akan
membayarkan Manfaat Asuransi atas beban Dana Tabarru’ sebesar Santunan Asuransi yang tercantum pada Tabel
Manfaat Asuransi dalam hal Peserta Yang Diasuransikan telah didiagnosis oleh Dokter mengalami Penyakit Menular
Malaria dalam Masa Kepesertaan, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Malaria dimana diagnosis Malaria oleh Dokter harus dibuktikan dengan hasil pemeriksaan laboratorium yang
positif atas adanya sporozoan dari plasmodium dengan atau tanpa ditunjang oleh pemeriksaan lain.

b. Penyakit Menular Malaria yang diderita oleh Peserta Yang Diasuransikan terjadi atau didiagnosis dalam Masa
Kepesertaan;

c. Penyakit Menular Malaria yang bukan merupakan Kondisi Yang Telah Ada Sebelumnya.

d. Dalam hal Santunan Asuransi atas Manfaat Diagnosis Penyakit Menular Malaria telah dibayarkan maka
kepesertaan atas Manfaat Pilihan tersebut menjadi berakhir.

BAB III
PENGECUALIAN
Pasal 3

Ketentuan mengenai Pengecualian diatur pada Ketentuan Khusus Polis Induk dan/atau Ketentuan Tambahan (jika
diadakan).
BAB IV
SYARAT PENGAJUAN KLAIM MANFAAT ASURANSI
Pasal 4

(1) Pemberitahuan secara tertulis mengenai pengajuan klaim Manfaat Asuransi harus diserahkan kepada
Pengelola selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak Peserta Yang Diasuransikan menderita Penyakit Menular
Malaria.

(2) Pengajuan klaim Manfaat Asuransi Diagnosis Penyakit Menular Malaria atas diri Peserta Yang Diasuransikan
harus dilampiri dokumen sebagai berikut:
a. Formulir pengajuan klaim elektronik yang telah diisi dengan benar dan lengkap;
b. Foto KTP atau tanda kenal diri Peserta Yang Diasuransikan (asli);
c. Foto Surat keterangan Dokter (asli);
d. Foto hasil/Interpretasi pemeriksaan penunjang sesuai dengan Penyakit Menular; dan
e. Dokumen lain yang dipandang perlu oleh Pegelola.

(3) Dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dibuat dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris.
Apabila dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) perlu diterjemahkan, maka penerjemahan harus
dilakukan oleh penerjemah di bawah sumpah.

(4) Pengelola berhak untuk menunjuk seorang Dokter untuk menentukan validitas penyebab utama Peserta Yang
Diasuransikan menderita Penyakit Menular Malaria.

(5) Semua biaya yang timbul dari pengajuan klaim Santunan Asuransi merupakan beban dan wajib dibayar Peserta
Yang Diasuransikan.

(6) Pengelola berhak menolak untuk membayar Santunan Asuransi, apabila syarat sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) sampai dengan ayat (5) dan syarat lain sebagaimana dimaksud dalam Polis Induk ini tidak dipenuhi.

*********
KETENTUAN KHUSUS MANFAAT PILIHAN
PRUTect Care
MANFAAT DIAGNOSIS PENYAKIT MENULAR
TYPHOID DAN PARATYPHOID FEVER

BAB I
KEBERLAKUAN KETENTUAN KHUSUS
Pasal 1

(1) Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Polis Induk, sehingga berlaku
bagi Pemegang Polis dan Pengelola.

(2) Definisi yang diatur dalam Ketentuan Umum dan Ketentuan Khusus berlaku bagi Ketentuan Khusus Manfaat
Pilihan, kecuali diatur secara khusus dalam Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan.

(3) Kecuali ditentukan lain dalam Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan, maka syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
dalam Ketentuan Umum dan Ketentuan Khusus akan berlaku pula untuk Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan ini.

(4) Masa Tunggu yang dimaksud pada Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan ini adalah berlaku selama 14 (empat
belas) hari kalender sejak Tanggal Mulai Kepesertaan.

BAB II
MANFAAT ASURANSI
Pasal 2

Dengan tetap memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Polis yang mengatur mengenai pengecualian Manfaat
PRUTect Care, Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan dan/atau Ketentuan Tambahan (jika diadakan), Pengelola akan
membayarkan Manfaat Asuransi atas beban Dana Tabarru’ sebesar Santunan Asuransi yang tercantum pada Tabel
Manfaat Asuransi dalam hal Peserta Yang Diasuransikan telah didiagnosis oleh Dokter mengalami Penyakit Menular
Typhoid & Paratyphoid Fever dalam Masa Kepesertaan, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Typhoid & Paratyphoid Fever dimana diagnosis Typhoid & Paratyphoid Fever oleh Dokter harus dibuktikan
dengan salah satu hasil pemeriksaan dibawah ini :
a. ditemukan nilai lebih dari sama dengan 1/320 dari hasil widal, atau
b. nilai > 7 dari hasil pemeriksaan tubex tes, atau
c. pemeriksaan serologi:
i. IGM infeksi bakteri Salmonella enterica serotype typhi (Styphi) atau
ii. Salmonella paratyphi

b. Penyakit Menular Typhoid & Paratyphoid Fever yang diderita oleh Peserta Yang Diasuransikan terjadi atau
didiagnosis dalam Masa Kepesertaan;

c. Penyakit Menular Typhoid & Paratyphoid Fever yang bukan merupakan Kondisi Yang Telah Ada
Sebelumnya.

d. Dalam hal Santunan Asuransi atas Manfaat Diagnosis Penyakit Menular Typhoid & Paratyphoid Fever telah
dibayarkan maka kepesertaan atas Manfaat Pilihan tersebut menjadi berakhir.

BAB III
PENGECUALIAN
Pasal 3
Ketentuan mengenai Pengecualian diatur pada Ketentuan Khusus Polis Induk dan/atau Ketentuan Tambahan (jika
diadakan).

BAB IV
SYARAT PENGAJUAN KLAIM MANFAAT ASURANSI
Pasal 4

(1) Pemberitahuan secara tertulis mengenai pengajuan klaim Manfaat Asuransi harus diserahkan kepada
Pengelola selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak Peserta Yang Diasuransikan menderita Penyakit Menular
Typhoid & Paratyphoid Fever.

(2) Pengajuan klaim Manfaat Asuransi Diagnosis Penyakit Menular Typhoid & Paratyphoid Fever atas diri Peserta
Yang Diasuransikan harus dilampiri dokumen sebagai berikut:
a. Formulir pengajuan klaim elektronik yang telah diisi dengan benar dan lengkap;
b. Foto KTP atau tanda kenal diri Peserta Yang Diasuransikan (asli);
c. Foto Surat keterangan Dokter (asli);
d. Foto hasil/Interpretasi pemeriksaan penunjang sesuai dengan Penyakit Menular; dan
e. Dokumen lain yang dipandang perlu oleh Pegelola.

(3) Dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dibuat dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris.
Apabila dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) perlu diterjemahkan, maka penerjemahan harus
dilakukan oleh penerjemah di bawah sumpah.

(4) Pengelola berhak untuk menunjuk seorang Dokter untuk menentukan validitas penyebab utama Peserta Yang
Diasuransikan menderita Penyakit Menular Typhoid & Paratyphoid Fever.

(5) Semua biaya yang timbul dari pengajuan klaim Santunan Asuransi merupakan beban dan wajib dibayar Peserta
Yang Diasuransikan.

(6) Pengelola berhak menolak untuk membayar Santunan Asuransi, apabila syarat sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) sampai dengan ayat (5) dan syarat lain sebagaimana dimaksud dalam Polis Induk ini tidak dipenuhi.

*********
KETENTUAN KHUSUS MANFAAT PILIHAN
PRUTect Care
MANFAAT DIAGNOSIS PENYAKIT MENULAR
CAMPAK

BAB I
KEBERLAKUAN KETENTUAN KHUSUS
Pasal 1

(1) Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Polis Induk, sehingga berlaku
bagi Pemegang Polis dan Pengelola.

(2) Definisi yang diatur dalam Ketentuan Umum dan Ketentuan Khusus berlaku bagi Ketentuan Khusus Manfaat
Pilihan, kecuali diatur secara khusus dalam Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan.

(3) Kecuali ditentukan lain dalam Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan, maka syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
dalam Ketentuan Umum dan Ketentuan Khusus akan berlaku pula untuk Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan ini.

(4) Masa Tunggu yang dimaksud pada Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan ini adalah berlaku selama 14 (empat
belas) hari kalender sejak Tanggal Mulai Kepesertaan.

BAB II
MANFAAT ASURANSI
Pasal 2

Dengan tetap memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Polis yang mengatur mengenai pengecualian Manfaat
PRUTect Care, Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan dan/atau Ketentuan Tambahan (jika diadakan), Pengelola akan
membayarkan Manfaat Asuransi atas beban Dana Tabarru’ sebesar Santunan Asuransi yang tercantum pada Tabel
Manfaat Asuransi dalam hal Peserta Yang Diasuransikan telah didiagnosis oleh Dokter mengalami Penyakit Menular
Campak dalam Masa Kepesertaan, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Demam ≥ 39 derajat Celcius dan surat keterangan dokter yang mendiagnosis Penyakit Menular Campak;

b. Penyakit Menular Campak yang diderita oleh Peserta Yang Diasuransikan terjadi atau didiagnosis dalam
Masa Kepesertaan;

c. Penyakit Menular Campak yang bukan merupakan Kondisi Yang Telah Ada Sebelumnya.

d. Dalam hal Santunan Asuransi atas Manfaat Diagnosis Penyakit Menular Campak telah dibayarkan maka
kepesertaan atas Manfaat Pilihan tersebut menjadi berakhir.

BAB III
PENGECUALIAN
Pasal 3

Ketentuan mengenai Pengecualian diatur pada Ketentuan Khusus Polis Induk dan/atau Ketentuan Tambahan (jika
diadakan).

BAB IV
SYARAT PENGAJUAN KLAIM MANFAAT ASURANSI
Pasal 4

(1) Pemberitahuan secara tertulis mengenai pengajuan klaim Manfaat Asuransi harus diserahkan kepada
Pengelola selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak Peserta Yang Diasuransikan menderita Penyakit Menular
Campak.

(2) Pengajuan klaim Manfaat Asuransi Diagnosis Penyakit Menular Campak atas diri Peserta Yang Diasuransikan
harus dilampiri dokumen sebagai berikut:
a. Formulir pengajuan klaim elektronik yang telah diisi dengan benar dan lengkap;
b. Foto KTP atau tanda kenal diri Peserta Yang Diasuransikan (asli);
c. Foto Surat keterangan Dokter (asli);
d. Foto hasil/Interpretasi pemeriksaan penunjang sesuai dengan Penyakit Menular; dan
e. Dokumen lain yang dipandang perlu oleh Pegelola.

(3) Dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dibuat dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris.
Apabila dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) perlu diterjemahkan, maka penerjemahan harus
dilakukan oleh penerjemah di bawah sumpah.

(4) Pengelola berhak untuk menunjuk seorang Dokter untuk menentukan validitas penyebab utama Peserta Yang
Diasuransikan menderita Penyakit Menular Campak.

(5) Semua biaya yang timbul dari pengajuan klaim Santunan Asuransi merupakan beban dan wajib dibayar Peserta
Yang Diasuransikan.

(6) Pengelola berhak menolak untuk membayar Santunan Asuransi, apabila syarat sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) sampai dengan ayat (5) dan syarat lain sebagaimana dimaksud dalam Polis Induk ini tidak dipenuhi.

*********
KETENTUAN KHUSUS MANFAAT PILIHAN
PRUTect Care
MANFAAT HARIAN RAWAT INAP AKIBAT PENYAKIT MENULAR
DEMAM BERDARAH DENGUE

BAB I
KEBERLAKUAN KETENTUAN KHUSUS
Pasal 1

(1) Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Polis Induk, sehingga berlaku
bagi Pemegang Polis dan Pengelola.

(2) Definisi yang diatur dalam Ketentuan Umum dan Ketentuan Khusus berlaku bagi Ketentuan Khusus Manfaat
Pilihan, kecuali diatur secara khusus dalam Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan.

(3) Kecuali ditentukan lain dalam Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan, maka syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
dalam Ketentuan Umum dan Ketentuan Khusus akan berlaku pula untuk Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan ini.

(4) Masa Tunggu yang dimaksud pada Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan ini adalah berlaku selama 14 (empat
belas) hari kalender sejak Tanggal Mulai Kepesertaan.

BAB II
MANFAAT ASURANSI
Pasal 2

(1) Dengan tetap memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Polis yang mengatur mengenai pengecualian Manfaat
PRUTect Care, Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan dan/atau Ketentuan Tambahan (jika diadakan), Pengelola
akan membayarkan Manfaat Asuransi atas beban Dana Tabarru’ sebesar Santunan Asuransi untuk Manfaat
Harian Rawat Inap sebagaimana tercantum pada Tabel Manfaat Asuransi dalam hal Peserta Yang Diasuransikan
menjalani Rawat Inap di Rumah Sakit atau Klinik sebagai akibat dari Penyakit Menular Demam Berdarah
Dengue.

(2) Demam Berdarah Dengue dimana diagnosis Demam Berdarah Dengue oleh Dokter harus dibuktikan dengan
hasil tes laboratorium trombosit kurang dari 100.000/mm3.

(3) Rawat Inap yang dilakukan merupakan perawatan yang Dibutuhkan Secara Medis oleh Peserta Yang
Diasuransikan.

(4) Besar Santunan Asuransi yang dibayarkan adalah sebagaimana tercantum pada Tabel Manfaat Asuransi di
Sertifikat Asuransi untuk Manfaat Harian Rawat Inap dikalikan dengan jumlah harian Rawat Inap. Jumlah
maksimum hari Rawat Inap yang dibayarkan dalam Manfaat Harian Rawat Inap dalam PRUTect Care adalah 90
(sembilan puluh) hari untuk 1 (satu) tahun Masa Kepesertaan.

(5) Rawat Inap disebabkan oleh Penyakit Menular Demam Berdarah Dengue yang bukan merupakan Kondisi Yang
Telah Ada Sebelumnya.

BAB III
PENGECUALIAN
Pasal 3
Ketentuan mengenai Pengecualian diatur pada Ketentuan Khusus Polis Induk dan/atau Ketentuan Tambahan (jika
diadakan).

BAB IV
SYARAT PENGAJUAN KLAIM MANFAAT ASURANSI
Pasal 4

(1) Pemberitahuan secara tertulis mengenai pengajuan klaim Manfaat Asuransi harus diserahkan kepada
Pengelola selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak tanggal Rawat Inap.

(2) Pengajuan klaim Manfaat Harian Rawat Inap atas diri Peserta Yang Diasuransikan harus dilampiri dokumen
sebagai berikut:
a. Formulir pengajuan klaim elektronik yang telah diisi dengan benar dan lengkap;
b. Foto semua kuitansi dan rincian biaya asli atau yang telah dilegalisir oleh Rumah sakit atau Klinik atas biaya
perawatan untuk Peserta Yang Diasuransikan;
c. Foto KTP atau tanda kenal diri Peserta Yang Diasuransikan (asli);
d. Foto surat keterangan dokter atau resume medis dari dokter yang melakukan diagnosis atas
Ketidakmampuan Peserta Yang Diasuransikan dan tanggal mulai Ketidakmampuan tersebut; dan
e. Dokumen lain yang dipandang perlu oleh Pegelola.

(3) Dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dibuat dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris.
Apabila dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) perlu diterjemahkan, maka penerjemahan harus
dilakukan oleh penerjemah di bawah sumpah.

(4) Pengelola berhak untuk menunjuk seorang Dokter untuk menentukan validitas penyebab utama Peserta Yang
Diasuransikan menjalani Rawat Inap.

(5) Semua biaya yang timbul dari pengajuan klaim Santunan Asuransi merupakan beban dan wajib dibayar Peserta
Yang Diasuransikan.

(6) Pengelola berhak menolak untuk membayar Santunan Asuransi, apabila syarat sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) sampai dengan ayat (5) dan syarat lain sebagaimana dimaksud dalam Polis Induk ini tidak dipenuhi.

*********
KETENTUAN KHUSUS MANFAAT PILIHAN
PRUTect Care
MANFAAT HARIAN RAWAT INAP AKIBAT PENYAKIT MENULAR
MALARIA

BAB I
KEBERLAKUAN KETENTUAN KHUSUS
Pasal 1

(1) Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Polis Induk, sehingga berlaku
bagi Pemegang Polis dan Pengelola.

(2) Definisi yang diatur dalam Ketentuan Umum dan Ketentuan Khusus berlaku bagi Ketentuan Khusus Manfaat
Pilihan, kecuali diatur secara khusus dalam Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan.

(3) Kecuali ditentukan lain dalam Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan, maka syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
dalam Ketentuan Umum dan Ketentuan Khusus akan berlaku pula untuk Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan ini.

(4) Masa Tunggu yang dimaksud pada Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan ini adalah berlaku selama 14 (empat
belas) hari kalender sejak Tanggal Mulai Kepesertaan.

BAB II
MANFAAT ASURANSI
Pasal 2

(1) Dengan tetap memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Polis yang mengatur mengenai pengecualian Manfaat
PRUTect Care, Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan dan/atau Ketentuan Tambahan (jika diadakan), Pengelola
akan membayarkan Manfaat Asuransi atas beban Dana Tabarru’ sebesar Santunan Asuransi untuk Manfaat
Harian Rawat Inap sebagaimana tercantum pada Tabel Manfaat Asuransi dalam hal Peserta Yang Diasuransikan
menjalani Rawat Inap di Rumah Sakit atau Klinik sebagai akibat dari Penyakit Menular Malaria.

(2) Malaria dimana diagnosis Malaria oleh Dokter harus dibuktikan dengan hasil pemeriksaan laboratorium yang
positif atas adanya sporozoan dari plasmodium dengan atau tanpa ditunjang oleh pemeriksaan lain.

(3) Rawat Inap yang dilakukan merupakan perawatan yang Dibutuhkan Secara Medis oleh Peserta Yang
Diasuransikan.

(4) Besar Santunan Asuransi yang dibayarkan adalah sebagaimana tercantum pada Tabel Manfaat Asuransi di
Sertifikat Asuransi untuk Manfaat Harian Rawat Inap dikalikan dengan jumlah harian Rawat Inap. Jumlah
maksimum hari Rawat Inap yang dibayarkan dalam Manfaat Harian Rawat Inap dalam PRUTect Care adalah 90
(sembilan puluh) hari untuk 1 (satu) tahun Masa Kepesertaan.

(5) Rawat Inap disebabkan oleh Penyakit Menular Malaria yang bukan merupakan Kondisi Yang Telah Ada
Sebelumnya.

BAB III
PENGECUALIAN
Pasal 3
Ketentuan mengenai Pengecualian diatur pada Ketentuan Khusus Polis Induk dan/atau Ketentuan Tambahan (jika
diadakan).
BAB IV
SYARAT PENGAJUAN KLAIM MANFAAT ASURANSI
Pasal 4

(1) Pemberitahuan secara tertulis mengenai pengajuan klaim Manfaat Asuransi harus diserahkan kepada
Pengelola selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak tanggal Rawat Inap.

(2) Pengajuan klaim Manfaat Harian Rawat Inap atas diri Peserta Yang Diasuransikan harus dilampiri dokumen
sebagai berikut:
a. Formulir pengajuan klaim elektronik yang telah diisi dengan benar dan lengkap;
b. Foto semua kuitansi dan rincian biaya asli atau yang telah dilegalisir oleh Rumah sakit atau Klinik atas biaya
perawatan untuk Peserta Yang Diasuransikan;
c. Foto KTP atau tanda kenal diri Peserta Yang Diasuransikan (asli);
d. Foto surat keterangan dokter atau resume medis dari dokter yang melakukan diagnosis atas
Ketidakmampuan Peserta Yang Diasuransikan dan tanggal mulai Ketidakmampuan tersebut; dan
e. Dokumen lain yang dipandang perlu oleh Pegelola.

(3) Dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dibuat dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris.
Apabila dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) perlu diterjemahkan, maka penerjemahan harus
dilakukan oleh penerjemah di bawah sumpah.

(4) Pengelola berhak untuk menunjuk seorang Dokter untuk menentukan validitas penyebab utama Peserta Yang
Diasuransikan menjalani Rawat Inap.

(5) Semua biaya yang timbul dari pengajuan klaim Santunan Asuransi merupakan beban dan wajib dibayar Peserta
Yang Diasuransikan.

(6) Pengelola berhak menolak untuk membayar Santunan Asuransi, apabila syarat sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) sampai dengan ayat (5) dan syarat lain sebagaimana dimaksud dalam Polis Induk ini tidak dipenuhi.

*********
KETENTUAN KHUSUS MANFAAT PILIHAN
PRUTect Care
MANFAAT HARIAN RAWAT INAP AKIBAT PENYAKIT MENULAR
TYPHOID DAN PARATYPHOID FEVER

BAB I
KEBERLAKUAN KETENTUAN KHUSUS
Pasal 1

(1) Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Polis Induk, sehingga berlaku
bagi Pemegang Polis dan Pengelola.

(2) Definisi yang diatur dalam Ketentuan Umum dan Ketentuan Khusus berlaku bagi Ketentuan Khusus Manfaat
Pilihan, kecuali diatur secara khusus dalam Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan.

(3) Kecuali ditentukan lain dalam Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan, maka syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
dalam Ketentuan Umum dan Ketentuan Khusus akan berlaku pula untuk Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan ini.

(4) Masa Tunggu yang dimaksud pada Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan ini adalah berlaku selama 14 (empat
belas) hari kalender sejak Tanggal Mulai Kepesertaan.

BAB II
MANFAAT ASURANSI
Pasal 2

(1) Dengan tetap memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Polis yang mengatur mengenai pengecualian Manfaat
PRUTect Care, Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan dan/atau Ketentuan Tambahan (jika diadakan), Pengelola
akan membayarkan Manfaat Asuransi atas beban Dana Tabarru’ sebesar Santunan Asuransi untuk Manfaat
Harian Rawat Inap sebagaimana tercantum pada Tabel Manfaat Asuransi dalam hal Peserta Yang Diasuransikan
menjalani Rawat Inap di Rumah Sakit atau Klinik sebagai akibat dari Penyakit Menular Typhoid dan Paratyphoid
Fever.

(2) Typhoid & Paratyphoid Fever dimana diagnosis Typhoid & Paratyphoid Fever oleh Dokter harus dibuktikan
dengan salah satu hasil pemeriksaan dibawah ini :
a. ditemukan nilai lebih dari sama dengan 1/320 dari hasil widal, atau
b. nilai > 7 dari hasil pemeriksaan tubex tes, atau
c. pemeriksaan serologi:
i. IGM infeksi bakteri Salmonella enterica serotype typhi (Styphi) atau
ii. Salmonella paratyphi

(3) Rawat Inap yang dilakukan merupakan perawatan yang Dibutuhkan Secara Medis oleh Peserta Yang
Diasuransikan.

(4) Besar Santunan Asuransi yang dibayarkan adalah sebagaimana tercantum pada Tabel Manfaat Asuransi di
Sertifikat Asuransi untuk Manfaat Harian Rawat Inap dikalikan dengan jumlah harian Rawat Inap. Jumlah
maksimum hari Rawat Inap yang dibayarkan dalam Manfaat Harian Rawat Inap dalam PRUTect Care adalah 90
(sembilan puluh) hari untuk 1 (satu) tahun Masa Kepesertaan.

(5) Rawat Inap disebabkan oleh Penyakit Menular Typhoid dan Paratyphoid Fever yang bukan merupakan Kondisi
Yang Telah Ada Sebelumnya.
BAB III
PENGECUALIAN
Pasal 3

Ketentuan mengenai Pengecualian diatur pada Ketentuan Khusus Polis Induk dan/atau Ketentuan Tambahan (jika
diadakan).

BAB IV
SYARAT PENGAJUAN KLAIM MANFAAT ASURANSI
Pasal 4

(1) Pemberitahuan secara tertulis mengenai pengajuan klaim Manfaat Asuransi harus diserahkan kepada
Pengelola selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak tanggal Rawat Inap.

(2) Pengajuan klaim Manfaat Harian Rawat Inap atas diri Peserta Yang Diasuransikan harus dilampiri dokumen
sebagai berikut:
a. Formulir pengajuan klaim elektronik yang telah diisi dengan benar dan lengkap;
b. Foto semua kuitansi dan rincian biaya asli atau yang telah dilegalisir oleh Rumah sakit atau Klinik atas biaya
perawatan untuk Peserta Yang Diasuransikan;
c. Foto KTP atau tanda kenal diri Peserta Yang Diasuransikan (asli);
d. Foto surat keterangan dokter atau resume medis dari dokter yang melakukan diagnosis atas
Ketidakmampuan Peserta Yang Diasuransikan dan tanggal mulai Ketidakmampuan tersebut; dan
e. Dokumen lain yang dipandang perlu oleh Pegelola.

(3) Dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dibuat dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris.
Apabila dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) perlu diterjemahkan, maka penerjemahan harus
dilakukan oleh penerjemah di bawah sumpah.

(4) Pengelola berhak untuk menunjuk seorang Dokter untuk menentukan validitas penyebab utama Peserta Yang
Diasuransikan menjalani Rawat Inap.

(5) Semua biaya yang timbul dari pengajuan klaim Santunan Asuransi merupakan beban dan wajib dibayar Peserta
Yang Diasuransikan.

(6) Pengelola berhak menolak untuk membayar Santunan Asuransi, apabila syarat sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) sampai dengan ayat (5) dan syarat lain sebagaimana dimaksud dalam Polis Induk ini tidak dipenuhi.

*********
KETENTUAN KHUSUS MANFAAT PILIHAN
PRUTect Care
MANFAAT HARIAN RAWAT INAP AKIBAT PENYAKIT MENULAR
CAMPAK

BAB I
KEBERLAKUAN KETENTUAN KHUSUS
Pasal 1

(1) Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Polis Induk, sehingga berlaku
bagi Pemegang Polis dan Pengelola.

(2) Definisi yang diatur dalam Ketentuan Umum dan Ketentuan Khusus berlaku bagi Ketentuan Khusus Manfaat
Pilihan, kecuali diatur secara khusus dalam Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan.

(3) Kecuali ditentukan lain dalam Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan, maka syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
dalam Ketentuan Umum dan Ketentuan Khusus akan berlaku pula untuk Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan ini.

(4) Masa Tunggu yang dimaksud pada Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan ini adalah berlaku selama 14 (empat
belas) hari kalender sejak Tanggal Mulai Kepesertaan.

BAB II
MANFAAT ASURANSI
Pasal 2

(1) Dengan tetap memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Polis yang mengatur mengenai pengecualian Manfaat
PRUTect Care, Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan dan/atau Ketentuan Tambahan (jika diadakan), Pengelola
akan membayarkan Manfaat Asuransi atas beban Dana Tabarru’ sebesar Santunan Asuransi untuk Manfaat
Harian Rawat Inap sebagaimana tercantum pada Tabel Manfaat Asuransi dalam hal Peserta Yang Diasuransikan
menjalani Rawat Inap di Rumah Sakit atau Klinik sebagai akibat dari Penyakit Menular Campak.

(2) Campak adalah Demam ≥ 39 derajat Celcius dan surat keterangan dokter yang mendiagnosis Penyakit Menular
Campak.

(3) Rawat Inap yang dilakukan merupakan perawatan yang Dibutuhkan Secara Medis oleh Peserta Yang
Diasuransikan.

(4) Besar Santunan Asuransi yang dibayarkan adalah sebagaimana tercantum pada Tabel Manfaat Asuransi di
Sertifikat Asuransi untuk Manfaat Harian Rawat Inap dikalikan dengan jumlah harian Rawat Inap. Jumlah
maksimum hari Rawat Inap yang dibayarkan dalam Manfaat Harian Rawat Inap dalam PRUTect Care adalah 90
(sembilan puluh) hari untuk 1 (satu) tahun Masa Kepesertaan.

(5) Rawat Inap disebabkan oleh Penyakit Menular Campak yang bukan merupakan Kondisi Yang Telah Ada
Sebelumnya.

BAB III
PENGECUALIAN
Pasal 3
Ketentuan mengenai Pengecualian diatur pada Ketentuan Khusus Polis Induk dan/atau Ketentuan Tambahan (jika
diadakan).

BAB IV
SYARAT PENGAJUAN KLAIM MANFAAT ASURANSI
Pasal 4

(1) Pemberitahuan secara tertulis mengenai pengajuan klaim Manfaat Asuransi harus diserahkan kepada
Pengelola selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak tanggal Rawat Inap.

(2) Pengajuan klaim Manfaat Harian Rawat Inap atas diri Peserta Yang Diasuransikan harus dilampiri dokumen
sebagai berikut:
a. Formulir pengajuan klaim elektronik yang telah diisi dengan benar dan lengkap;
b. Foto semua kuitansi dan rincian biaya asli atau yang telah dilegalisir oleh Rumah sakit atau Klinik atas biaya
perawatan untuk Peserta Yang Diasuransikan;
c. Foto KTP atau tanda kenal diri Peserta Yang Diasuransikan (asli);
d. Foto surat keterangan dokter atau resume medis dari dokter yang melakukan diagnosis atas
Ketidakmampuan Peserta Yang Diasuransikan dan tanggal mulai Ketidakmampuan tersebut; dan
e. Dokumen lain yang dipandang perlu oleh Pegelola.

(3) Dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dibuat dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris.
Apabila dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) perlu diterjemahkan, maka penerjemahan harus
dilakukan oleh penerjemah di bawah sumpah.

(4) Pengelola berhak untuk menunjuk seorang Dokter untuk menentukan validitas penyebab utama Peserta Yang
Diasuransikan menjalani Rawat Inap.

(5) Semua biaya yang timbul dari pengajuan klaim Santunan Asuransi merupakan beban dan wajib dibayar Peserta
Yang Diasuransikan.

(6) Pengelola berhak menolak untuk membayar Santunan Asuransi, apabila syarat sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) sampai dengan ayat (5) dan syarat lain sebagaimana dimaksud dalam Polis Induk ini tidak dipenuhi.

*********
KETENTUAN KHUSUS MANFAAT PILIHAN
PRUTect Care
MANFAAT DIAGNOSIS KONDISI KRITIS
KANKER PAYUDARA

BAB I
KEBERLAKUAN KETENTUAN KHUSUS
Pasal 1

(1) Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Polis Induk, sehingga berlaku
bagi Pemegang Polis dan Pengelola.

(2) Definisi yang diatur dalam Ketentuan Umum dan Ketentuan Khusus berlaku bagi Ketentuan Khusus Manfaat
Pilihan, kecuali diatur secara khusus dalam Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan.

(3) Kecuali ditentukan lain dalam Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan, maka syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
dalam Ketentuan Umum dan Ketentuan Khusus akan berlaku pula untuk Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan ini.

(4) Masa Tunggu yang dimaksud pada Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan ini adalah berlaku selama 60 (enam
puluh) hari kalender sejak Tanggal Mulai Kepesertaan.

BAB II
MANFAAT ASURANSI
Pasal 2

Dengan tetap memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Polis yang mengatur mengenai pengecualian Manfaat
PRUTect Care, Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan dan/atau Ketentuan Tambahan (jika diadakan), Pengelola akan
membayarkan Manfaat Asuransi atas beban Dana Tabarru’ sebesar Santunan Asuransi yang tercantum pada Tabel
Manfaat Asuransi dalam hal Peserta Yang Diasuransikan telah didiagnosis oleh Dokter mengalami Kondisi Kritis
Kanker Payudara dalam Masa Kepesertaan, dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Kanker Payudara yang diderita oleh Peserta Yang Diasuransikan memenuhi kriteria yakni suatu Tumor
Ganas dengan ciri pertumbuhan tidak terkendali dan penyebaran sel ganas dengan invasi dan perusakan
jaringan normal. Diagnosis adanya keganasan ini harus dibuktikan secara histologic dan dikonfirmasikan
Dokter Ahli Onkologi atau Ahli Patologi.
Hal berikut ini dikecualikan:
• Tumor yang menunjukkan perubahan tingkat keganasan sebagai karsinoma in situ dan Tumor yang
secara histologik digambarkan sebagai prakanker atau tidak menyebar, termasuk tetapi tidak
terbatas pada: Karsinoma in situ Payudara, Displasia Servikal: CIN-1, CIN-2 dan CIN-3;
• Hiperkeratosis, kanker kulit sel dan sel skuamosa;
• Kanker prostat yang secara histologik sebagai T1a atau T1b atau T1c dengan penggolongan TNM
atau kanker prostat setara lainnya atau penggolongan yang lebih rendah;
• T1N0M0 Kanker Thyroid termasuk mikrokarsinoma papiler tiroid dengan diameter kurang dari 1 cm;
• Mikrokarsinoma papiler kandung kemih;
• Leukemia Limfositik Kronik yang kurang dari RAI Tahap-3;
• Semua jenis Tumor dimana terdapat keberadaan infeksi HIV.

b. Santunan Asuransi atas Manfaat Diagnosis Kondisi Kritis Payudara yang dibayarkan akan mengurangi
Santunan Asuransi untuk Manfaat Dasar.
c. Kondisi Kritis Kanker Payudara yang diderita oleh Peserta Yang Diasuransikan terjadi atau didiagnosis dalam
Masa Kepesertaan;

d. Kondisi Kritis Kanker Payudara yang bukan merupakan Kondisi Yang Telah Ada Sebelumnya.

e. Dalam hal Santunan Asuransi atas Manfaat Diagnosis Kondisi Kritis Kanker Payudara telah dibayarkan maka
kepesertaan atas Manfaat Pilihan tersebut menjadi berakhir.

BAB III
PENGECUALIAN
Pasal 3

(1) Pengelola tidak akan membayarkan Manfaat Asuransi atas Manfaat Diagnosis Kondisi Kritis Kanker
Payudara yang disebabkan oleh:
a. Ketentuan sebagaimana tercantum pada Pengecualian diatur pada Ketentuan Khusus Polis Induk
dan/atau Ketentuan Tambahan (jika diadakan);
b. Cacat bawaan dan/atau kelainan bawaan, baik yang diketahui atau tidak diketahui oleh Pemegang
Polis atau Peserta Yang Diasuransikan; atau
c. Kelainan jiwa, cacat mental, neurosis, psikosomatis atau psikosis.

(2) Khusus untuk pengecualian mengenai Kanker pada Ketentuan Khusus Polis Induk Pasal 3 ayat (5)
menjadi tidak berlaku.

BAB IV
SYARAT PENGAJUAN KLAIM MANFAAT ASURANSI
Pasal 4

(1) Pemberitahuan secara tertulis mengenai pengajuan klaim Manfaat Asuransi harus diserahkan kepada
Pengelola selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak Peserta Yang Diasuransikan didiagnosis oleh Dokter
mengalami Kondisi Kritis Kanker Payudara.

(2) Pengajuan klaim Manfaat Asuransi atas diri Peserta Yang Diasuransikan harus dilampiri dokumen sebagai
berikut:
a. Formulir pengajuan klaim elektronik yang telah diisi dengan benar dan lengkap;
b. Foto KTP atau tanda kenal diri Peserta Yang Diasuransikan (asli);
c. Foto Surat keterangan Dokter (asli);
d. Foto hasil/Interpretasi pemeriksaan penunjang sesuai dengan Kondisi Kritis; dan
e. Dokumen lain yang dipandang perlu oleh Pegelola.

(3) Dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dibuat dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris.
Apabila dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) perlu diterjemahkan, maka penerjemahan harus
dilakukan oleh penerjemah di bawah sumpah.

(4) Pengelola berhak untuk menunjuk seorang Dokter untuk menentukan validitas penyebab utama Peserta Yang
Diasuransikan menderita Kondisi Kritis sebagaimana dimaksud pada Pasal 2.

(5) Semua biaya yang timbul dari pengajuan klaim Santunan Asuransi merupakan beban dan wajib dibayar Peserta
Yang Diasuransikan.

(6) Pengelola berhak menolak untuk membayar Santunan Asuransi, apabila syarat sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) sampai dengan ayat (5) dan syarat lain sebagaimana dimaksud dalam Polis Induk ini tidak dipenuhi.
*********
KETENTUAN KHUSUS MANFAAT PILIHAN
PRUTect Care
MANFAAT DIAGNOSIS KONDISI KRITIS

BAB I
KEBERLAKUAN KETENTUAN KHUSUS
Pasal 1

(1) Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Polis Induk, sehingga berlaku
bagi Pemegang Polis dan Pengelola.

(2) Definisi yang diatur dalam Ketentuan Umum dan Ketentuan Khusus berlaku bagi Ketentuan Khusus Manfaat
Pilihan, kecuali diatur secara khusus dalam Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan.

(3) Kecuali ditentukan lain dalam Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan, maka syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
dalam Ketentuan Umum dan Ketentuan Khusus akan berlaku pula untuk Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan ini.

(4) Yang dimaksud Kondisi Kritis pada Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan ini adalah Kondisi Kritis sebagaimana
tercantum pada Lampiran Kondisi Kritis

(5) Masa Tunggu yang dimaksud pada Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan ini adalah berlaku selama 60 (enam
puluh) hari kalender sejak Tanggal Mulai Kepesertaan.

BAB II
MANFAAT ASURANSI
Pasal 2

Dengan tetap memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Polis yang mengatur mengenai pengecualian Manfaat
PRUTect Care, Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan dan/atau Ketentuan Tambahan (jika diadakan), Pengelola akan
membayarkan Manfaat Asuransi atas beban Dana Tabarru’ sebesar Santunan Asuransi untuk Manfaat Diagnosis
Kondisi Kritis yang tercantum pada Tabel Manfaat Asuransi dalam hal Peserta Yang Diasuransikan telah didiagnosis
oleh Dokter mengalami salah satu dari Kondisi Kritis sebagaimana tercantum pada Lampiran Kondisi Kritis, dengan
ketentuan sebagai berikut:

a. Santunan Asuransi yang dibayarkan akan mengurangi Santunan Asuransi untuk Manfaat Dasar.

b. Kondisi Kritis sebagaimana tercantum pada Lampiran Kondisi Kritis yang diderita oleh Peserta Yang
Diasuransikan terjadi atau didiagnosis dalam Masa Kepesertaan.

c. Kondisi Kritis sebagaimana tercantum pada Lampiran Kondisi Kritis bukan merupakan Kondisi Yang Telah
Ada Sebelumnya

d. Dalam hal Santunan Asuransi atas salah satu Kondisi Kritis sebagaimana tercantum pada Lampiran Kondisi
Kritis telah dibayarkan, maka kepesertaan atas Manfaat Pilihan ini menjadi berakhir.
BAB III
PENGECUALIAN
Pasal 3

(1) Pengelola tidak akan membayarkan Manfaat Asuransi sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 yang
disebabkan oleh:
a. Ketentuan sebagaimana tercantum pada Pengecualian diatur pada Ketentuan Khusus Polis Induk
dan/atau Ketentuan Tambahan (jika diadakan);
b. Cacat bawaan dan/atau kelainan bawaan, baik yang diketahui atau tidak diketahui oleh Pemegang
Polis atau Peserta Yang Diasuransikan; atau
c. Kelainan jiwa, cacat mental, neurosis, psikosomatis atau psikosis.

BAB IV
SYARAT PENGAJUAN KLAIM MANFAAT ASURANSI
Pasal 4

(1) Pemberitahuan secara tertulis mengenai pengajuan klaim Manfaat Asuransi harus diserahkan kepada
Pengelola selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak Peserta Yang Diasuransikan didiagnosis oleh Dokter
mengalami salah satu dari Kondisi Kritis sebagaimana tercantum pada Lampiran Kondisi Kritis.

(2) Pengajuan klaim Manfaat Asuransi atas diri Peserta Yang Diasuransikan harus dilampiri dokumen sebagai
berikut:
a. Formulir pengajuan klaim elektronik yang telah diisi dengan benar dan lengkap;
b. Foto KTP atau tanda kenal diri Peserta Yang Diasuransikan (asli);
c. Foto Surat keterangan Dokter (asli);
d. Foto hasil/Interpretasi pemeriksaan penunjang sesuai dengan Kondisi Kritis; dan
e. Dokumen lain yang dipandang perlu oleh Pegelola.

(3) Dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dibuat dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris.
Apabila dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) perlu diterjemahkan, maka penerjemahan harus
dilakukan oleh penerjemah di bawah sumpah.

(4) Pengelola berhak untuk menunjuk seorang Dokter untuk menentukan validitas penyebab utama Peserta Yang
Diasuransikan menderita Kondisi Kritis Stroke.

(5) Semua biaya yang timbul dari pengajuan klaim Santunan Asuransi merupakan beban dan wajib dibayar Peserta
Yang Diasuransikan.

(6) Pengelola berhak menolak untuk membayar Santunan Asuransi, apabila syarat sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) sampai dengan ayat (5) dan syarat lain sebagaimana dimaksud dalam Polis Induk ini tidak dipenuhi.

********
LAMPIRAN KETENTUAN KONDISI KRITIS
No Kondisi Kritis Kriteria Kondisi Kritis
1 Stroke Kejadian stroke yang disertai dengan bukti kerusakan neurologis secara permanen yang diperkuat
oleh dokter spesialis saraf dengan temuan pada Magnetic Resonance Imaging, Tomografi
Komputer, atau tehnik pencitraan (imaging) terpercaya lainnya yang konsisten dengan diagnosis
stroke yang baru terjadi.

Berikut ini dikecualikan:


- Serangan Iskemik Sementara;
- Kerusakan otak karena kecelakaan atau cedera, infeksi, vaskulitis, dan penyakit peradangan;
- Penyakit vaskular yang mempengaruhi mata dan saraf optik;
- Gangguan Iskemik dari sistem vestibular

2 Serangan Jantung Diangosa serangan jantung yang dipastikan oleh dokter Spesialis Jantung dan memenuhi kriteria
sekaligus yang konsisten dengan serangan jantung yang baru terjadi sebagai berikut (sekaligus):
1. Riwayat nyeri dada yang khas dan
2. Perubahan elektrokardiogram (EKG) yang baru terjadi, yang membuktikan ada infark dan
3. Peningkatan diagnostic enzim jantung berupa CK-MB atau Troponin (T atau I)

Peningkatan enzim jantung setelah dilakukan Baloon Angioplasty / Percutaneus Coronary


Intervention (PCI) dikecualikan

3 Penyakit Serius Lainnya Penyempitan lumen minimum salah satu pembuluh darah koroner jantung setidaknya 75% (tujuh
untuk Pembuluh Darah puluh lima per seratus) dan dua lainnya setidaknya 60% (enam puluh per seratus) yang harus
Koroner Jantung dibuktikan dengan pemeriksaan arteriografi koroner, terlepas apakah Pembedahan pada pembuluh
darah koroner jantung telah dilaksanakan atau belum.

Pembuluh darah koroner jantung yang dimaksud disini adalah cabang utama pembuluh darah
koroner kiri (Left Main Coronary Artery/LC), menurun ke bagian dalam kiri (Left Anterior Descending
Artery /LAD), sirkumfleks (Circumflex Artery) dan ke pembuluh darah koroner kanan (Right
Coronary Artery /RC). Tetapi tidak pada cabang-cabang Utama pembuluh darah jantung.
KETENTUAN KHUSUS MANFAAT PILIHAN
PRUTect Care
MANFAAT HARIAN RAWAT INAP AKIBAT KONDISI KRITIS
KANKER PAYUDARA

BAB I
KEBERLAKUAN KETENTUAN KHUSUS
Pasal 1

(1) Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Polis Induk, sehingga berlaku
bagi Pemegang Polis dan Pengelola.

(2) Definisi yang diatur dalam Ketentuan Umum dan Ketentuan Khusus berlaku bagi Ketentuan Khusus Manfaat
Pilihan, kecuali diatur secara khusus dalam Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan.

(3) Kecuali ditentukan lain dalam Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan, maka syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
dalam Ketentuan Umum dan Ketentuan Khusus akan berlaku pula untuk Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan ini.

(4) Masa Tunggu yang dimaksud pada Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan ini adalah berlaku selama 60 (enam puluh)
hari kalender sejak Tanggal Mulai Kepesertaan.

BAB II
MANFAAT ASURANSI
Pasal 2

(1) Dengan tetap memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Polis yang mengatur mengenai pengecualian Manfaat
PRUTect Care, Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan dan/atau Ketentuan Tambahan (jika diadakan), Pengelola
akan membayarkan Manfaat Asuransi atas beban Dana Tabarru’ sebesar Santunan Asuransi untuk Manfaat
Harian Rawat Inap Akibat Kondisi Kritis Kanker Payudara sebagaimana tercantum pada Tabel Manfaat Asuransi
dalam hal Peserta Yang Diasuransikan menjalani Rawat Inap di Rumah Sakit atau Klinik karena Kondisi Kritis
Kanker Payudara dalam Masa Kepesertaan.

(2) Kanker Payudara yang diderita oleh Peserta Yang Diasuransikan memenuhi kriteria yakni suatu Tumor Ganas
dengan ciri pertumbuhan tidak terkendali dan penyebaran sel ganas dengan invasi dan perusakan jaringan
normal. Diagnosis adanya keganasan ini harus dibuktikan secara histologic dan dikonfirmasikan Dokter Ahli
Onkologi atau Ahli Patologi.
Hal berikut ini dikecualikan:
• Tumor yang menunjukkan perubahan tingkat keganasan sebagai karsinoma in situ dan Tumor yang
secara histologik digambarkan sebagai prakanker atau tidak menyebar, termasuk tetapi tidak
terbatas pada: Karsinoma in situ Payudara, Displasia Servikal: CIN-1, CIN-2 dan CIN-3;
• Hiperkeratosis, kanker kulit sel dan sel skuamosa;
• Kanker prostat yang secara histologik sebagai T1a atau T1b atau T1c dengan penggolongan TNM
atau kanker prostat setara lainnya atau penggolongan yang lebih rendah;
• T1N0M0 Kanker Thyroid termasuk mikrokarsinoma papiler tiroid dengan diameter kurang dari 1 cm;
• Mikrokarsinoma papiler kandung kemih;
• Leukemia Limfositik Kronik yang kurang dari RAI Tahap-3;
• Semua jenis Tumor dimana terdapat keberadaan infeksi HIV.

(3) Rawat Inap yang dilakukan merupakan perawatan yang Dibutuhkan Secara Medis oleh Peserta Yang
Diasuransikan.
(4) Besar Santunan Asuransi yang dibayarkan adalah sebagaimana tercantum pada Tabel Manfaat Asuransi di
Sertifikat Asuransi untuk Manfaat Harian Rawat Inap dikalikan dengan jumlah harian Rawat Inap. Jumlah
maksimum hari Rawat Inap yang dibayarkan dalam Manfaat Harian Rawat Inap dalam PRUTect Care adalah 90
(sembilan puluh) hari untuk 1 (satu) tahun Masa Kepesertaan.

(5) Rawat Inap disebabkan oleh Kondisi Kritis Kanker Payudara atau Kanker Payudara yang diderita oleh Peserta
Yang Diasuransikan bukan merupakan Kondisi Yang Telah Ada Sebelumnya.

BAB III
PENGECUALIAN
Pasal 3

(1) Pengelola tidak akan membayarkan Manfaat Asuransi atas Manfaat Harian Rawat Inap Akibat Kondisi
Kritis Kanker Payudara yang disebabkan oleh:
a. Ketentuan sebagaimana tercantum pada Pengecualian diatur pada Ketentuan Khusus Polis Induk
dan/atau Ketentuan Tambahan (jika diadakan);
b. Cacat bawaan dan/atau kelainan bawaan, baik yang diketahui atau tidak diketahui oleh Pemegang
Polis atau Peserta Yang Diasuransikan; atau
c. Kelainan jiwa, cacat mental, neurosis, psikosomatis atau psikosis.

(2) Khusus untuk pengecualian mengenai Kanker pada Ketentuan Khusus Polis Induk Pasal 3 ayat (5)
menjadi tidak berlaku.

BAB IV
SYARAT PENGAJUAN KLAIM MANFAAT ASURANSI
Pasal 4

(1) Pemberitahuan secara tertulis mengenai pengajuan klaim Manfaat Asuransi harus diserahkan kepada
Pengelola selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak tanggal Rawat Inap.

(2) Pengajuan klaim Manfaat Harian Rawat Inap atas diri Peserta Yang Diasuransikan harus dilampiri dokumen
sebagai berikut:
a. Formulir pengajuan klaim elektronik yang telah diisi dengan benar dan lengkap;
b. Foto semua kuitansi dan rincian biaya asli atau yang telah dilegalisir oleh Rumah sakit atau Klinik atas
biaya perawatan untuk Peserta Yang Diasuransikan;
c. Foto KTP atau tanda kenal diri Peserta Yang Diasuransikan (asli);
d. Foto surat keterangan dokter atau resume medis dari dokter yang melakukan diagnosis atas
Ketidakmampuan Peserta Yang Diasuransikan dan tanggal mulai Ketidakmampuan tersebut; dan
e. Dokumen lain yang dipandang perlu oleh Pegelola.

(3) Dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dibuat dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris.
Apabila dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) perlu diterjemahkan, maka penerjemahan harus
dilakukan oleh penerjemah di bawah sumpah.

(4) Pengelola berhak untuk menunjuk seorang Dokter untuk menentukan validitas penyebab utama Peserta Yang
Diasuransikan menjalani Rawat Inap.

(5) Semua biaya yang timbul dari pengajuan klaim Santunan Asuransi merupakan beban dan wajib dibayar Peserta
Yang Diasuransikan.
(6) Pengelola berhak menolak untuk membayar Santunan Asuransi, apabila syarat sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) sampai dengan ayat (5) dan syarat lain sebagaimana dimaksud dalam Polis Induk ini tidak dipenuhi.

*********
KETENTUAN KHUSUS MANFAAT PILIHAN
PRUTect Care
MANFAAT HARIAN RAWAT INAP AKIBAT KONDISI KRITIS

BAB I
KEBERLAKUAN KETENTUAN KHUSUS
Pasal 1

(1) Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Polis Induk, sehingga berlaku
bagi Pemegang Polis dan Pengelola.

(2) Definisi yang diatur dalam Ketentuan Umum dan Ketentuan Khusus berlaku bagi Ketentuan Khusus Manfaat
Pilihan, kecuali diatur secara khusus dalam Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan.

(3) Kecuali ditentukan lain dalam Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan, maka syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
dalam Ketentuan Umum dan Ketentuan Khusus akan berlaku pula untuk Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan ini.

(4) Yang dimaksud Kondisi Kritis pada Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan ini adalah Kondisi Kritis sebagaimana
tercantum pada Lampiran Kondisi Kritis.

(5) Masa Tunggu yang dimaksud pada Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan ini adalah berlaku selama 60 (enam puluh)
hari kalender sejak Tanggal Mulai Kepesertaan.

BAB II
MANFAAT ASURANSI
Pasal 2

(1) Dengan tetap memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Polis yang mengatur mengenai pengecualian Manfaat
PRUTect Care, Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan dan/atau Ketentuan Tambahan (jika diadakan), Pengelola
akan membayarkan Manfaat Asuransi atas beban Dana Tabarru’ sebesar Santunan Asuransi untuk Manfaat
Harian Rawat Inap Kondisi Kritis sebagaimana tercantum pada Tabel Manfaat Asuransi dalam hal Peserta Yang
Diasuransikan menjalani Rawat Inap di Rumah Sakit atau Klinik karena salah satu Kondisi Kritis sebagaimana
tercantum pada Lampiran Kondisi Kritis.

(2) Rawat Inap yang dilakukan merupakan perawatan yang Dibutuhkan Secara Medis oleh Peserta Yang
Diasuransikan.

(3) Besar Santunan Asuransi yang dibayarkan adalah sebagaimana tercantum pada Tabel Manfaat Asuransi di
Sertifikat Asuransi untuk Manfaat Harian Rawat Inap dikalikan dengan jumlah harian Rawat Inap. Jumlah
maksimum hari Rawat Inap yang dibayarkan dalam Manfaat Harian Rawat Inap dalam PRUTect Care adalah 90
(sembilan puluh) hari untuk 1 (satu) tahun Masa Kepesertaan.

(4) Rawat Inap disebabkan oleh salah satu Kondisi Kritis sebagaimana tecantum pada Lampiran Kondisi Kritis atau
Kondisi Kritis yang diderita oleh Peserta Yang Diasuransikan bukan merupakan Kondisi Yang Telah Ada
Sebelumnya.

BAB III
PENGECUALIAN
Pasal 3

(1) Pengelola tidak akan membayarkan Manfaat Asuransi sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 yang
disebabkan oleh:
a. Ketentuan sebagaimana tercantum pada Pengecualian diatur pada Ketentuan Khusus Polis Induk
dan/atau Ketentuan Tambahan (jika diadakan);
b. Cacat bawaan dan/atau kelainan bawaan, baik yang diketahui atau tidak diketahui oleh Pemegang
Polis atau Peserta Yang Diasuransikan; atau
c. Kelainan jiwa, cacat mental, neurosis, psikosomatis atau psikosis.

BAB IV
SYARAT PENGAJUAN KLAIM MANFAAT ASURANSI
Pasal 4

(1) Pemberitahuan secara tertulis mengenai pengajuan klaim Manfaat Asuransi harus diserahkan kepada
Pengelola selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak tanggal Rawat Inap.

(2) Pengajuan klaim atas diri Peserta Yang Diasuransikan harus dilampiri dokumen sebagai berikut:
a. Formulir pengajuan klaim elektronik yang telah diisi dengan benar dan lengkap;
b. Foto semua kuitansi dan rincian biaya asli atau yang telah dilegalisir oleh Rumah sakit atau Klinik atas
biaya perawatan untuk Peserta Yang Diasuransikan;
c. Foto KTP atau tanda kenal diri Peserta Yang Diasuransikan (asli);
d. Foto surat keterangan dokter atau resume medis dari dokter yang melakukan diagnosis atas
Ketidakmampuan Peserta Yang Diasuransikan dan tanggal mulai Ketidakmampuan tersebut; dan
e. Dokumen lain yang dipandang perlu oleh Pegelola.

(3) Dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dibuat dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris.
Apabila dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) perlu diterjemahkan, maka penerjemahan harus
dilakukan oleh penerjemah di bawah sumpah.

(4) Pengelola berhak untuk menunjuk seorang Dokter untuk menentukan validitas penyebab utama Peserta Yang
Diasuransikan menjalani Rawat Inap.

(5) Semua biaya yang timbul dari pengajuan klaim Santunan Asuransi merupakan beban dan wajib dibayar Peserta
Yang Diasuransikan.

(6) Pengelola berhak menolak untuk membayar Santunan Asuransi, apabila syarat sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) sampai dengan ayat (5) dan syarat lain sebagaimana dimaksud dalam Polis Induk ini tidak dipenuhi.

*********
LAMPIRAN KETENTUAN KONDISI KRITIS
No Kondisi Kritis Kriteria Kondisi Kritis
1 Stroke Kejadian stroke yang disertai dengan bukti kerusakan neurologis secara permanen yang diperkuat
oleh dokter spesialis saraf dengan temuan pada Magnetic Resonance Imaging, Tomografi
Komputer, atau tehnik pencitraan (imaging) terpercaya lainnya yang konsisten dengan diagnosis
stroke yang baru terjadi.

Berikut ini dikecualikan:


- Serangan Iskemik Sementara;
- Kerusakan otak karena kecelakaan atau cedera, infeksi, vaskulitis, dan penyakit peradangan;
- Penyakit vaskular yang mempengaruhi mata dan saraf optik;
- Gangguan Iskemik dari sistem vestibular

2 Serangan Jantung Diangosa serangan jantung yang dipastikan oleh dokter Spesialis Jantung dan memenuhi kriteria
sekaligus yang konsisten dengan serangan jantung yang baru terjadi sebagai berikut (sekaligus):
1. Riwayat nyeri dada yang khas dan
2. Perubahan elektrokardiogram (EKG) yang baru terjadi, yang membuktikan ada infark dan
3. Peningkatan diagnostic enzim jantung berupa CK-MB atau Troponin (T atau I)

Peningkatan enzim jantung setelah dilakukan Baloon Angioplasty / Percutaneus Coronary


Intervention (PCI) dikecualikan

3 Penyakit Serius Lainnya Penyempitan lumen minimum salah satu pembuluh darah koroner jantung setidaknya 75% (tujuh
untuk Pembuluh Darah puluh lima per seratus) dan dua lainnya setidaknya 60% (enam puluh per seratus) yang harus
Koroner Jantung dibuktikan dengan pemeriksaan arteriografi koroner, terlepas apakah Pembedahan pada pembuluh
darah koroner jantung telah dilaksanakan atau belum.

Pembuluh darah koroner jantung yang dimaksud disini adalah cabang utama pembuluh darah
koroner kiri (Left Main Coronary Artery/LC), menurun ke bagian dalam kiri (Left Anterior Descending
Artery /LAD), sirkumfleks (Circumflex Artery) dan ke pembuluh darah koroner kanan (Right
Coronary Artery /RC). Tetapi tidak pada cabang-cabang Utama pembuluh darah jantung.
KETENTUAN KHUSUS MANFAAT PILIHAN
PRUTect Care
MANFAAT DIAGNOSIS KONDISI KRITIS
KANKER

BAB I
KEBERLAKUAN KETENTUAN KHUSUS
Pasal 1

(1) Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Polis Induk, sehingga berlaku
bagi Pemegang Polis dan Pengelola.

(2) Definisi yang diatur dalam Ketentuan Umum dan Ketentuan Khusus berlaku bagi Ketentuan Khusus Manfaat
Pilihan, kecuali diatur secara khusus dalam Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan.

(3) Kecuali ditentukan lain dalam Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan, maka syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
dalam Ketentuan Umum dan Ketentuan Khusus akan berlaku pula untuk Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan ini.

(4) Masa Tunggu yang dimaksud pada Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan ini adalah berlaku selama 60 (enam
puluh) hari kalender sejak Tanggal Mulai Kepesertaan.

BAB II
MANFAAT ASURANSI
Pasal 2

Dengan tetap memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Polis yang mengatur mengenai pengecualian Manfaat
PRUTect Care, Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan dan/atau Ketentuan Tambahan (jika diadakan), Pengelola akan
membayarkan Manfaat Asuransi atas beban Dana Tabarru’ sebesar Santunan Asuransi yang tercantum pada Tabel
Manfaat Asuransi dalam hal Peserta Yang Diasuransikan telah didiagnosis oleh Dokter mengalami Kondisi Kritis
Kanker dalam Masa Kepesertaan, dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Kanker yang diderita oleh Peserta Yang Diasuransikan memenuhi kriteria suatu Tumor Ganas dengan ciri
pertumbuhan tidak terkendali dan penyebaran sel ganas dengan invasi dan perusakan jaringan normal.
Diagnosis adanya keganasan ini harus dibuktikan secara histologic dan dikonfirmasikan Dokter Ahli Onkologi
atau Ahli Patologi.
Hal berikut ini dikecualikan:
• Tumor yang menunjukkan perubahan tingkat keganasan sebagai karsinoma in situ dan Tumor yang
secara histologik digambarkan sebagai prakanker atau tidak menyebar, termasuk tetapi tidak
terbatas pada: Karsinoma in situ Payudara, Displasia Servikal: CIN-1, CIN-2 dan CIN-3;
• Hiperkeratosis, kanker kulit sel dan sel skuamosa;
• Kanker prostat yang secara histologik sebagai T1a atau T1b atau T1c dengan penggolongan TNM
atau kanker prostat setara lainnya atau penggolongan yang lebih rendah;
• T1N0M0 Kanker Thyroid termasuk mikrokarsinoma papiler tiroid dengan diameter kurang dari 1 cm;
• Mikrokarsinoma papiler kandung kemih;
• Leukemia Limfositik Kronik yang kurang dari RAI Tahap-3;
• Semua jenis Tumor dimana terdapat keberadaan infeksi HIV.

b. Santunan Asuransi atas Manfaat Diagnosis Kondisi Kritis Kanker yang dibayarkan akan mengurangi
Santunan Asuransi untuk Manfaat Dasar.
c. Kondisi Kritis Kanker yang diderita oleh Peserta Yang Diasuransikan terjadi atau didiagnosis dalam Masa
Kepesertaan;

d. Kondisi Kritis Kanker yang bukan merupakan Kondisi Yang Telah Ada Sebelumnya.

e. Dalam hal Santunan Asuransi atas Manfaat Diagnosis Kondisi Kritis Kanker telah dibayarkan maka
kepesertaan atas Manfaat Pilihan tersebut menjadi berakhir.

BAB III
PENGECUALIAN
Pasal 3

(1) Pengelola tidak akan membayarkan Manfaat Asuransi atas Manfaat Diagnosis Kondisi Kritis Kanker
yang disebabkan oleh:
a. Ketentuan sebagaimana tercantum pada Pengecualian diatur pada Ketentuan Khusus Polis Induk
dan/atau Ketentuan Tambahan (jika diadakan);
b. Cacat bawaan dan/atau kelainan bawaan, baik yang diketahui atau tidak diketahui oleh Pemegang
Polis atau Peserta Yang Diasuransikan; atau
c. Kelainan jiwa, cacat mental, neurosis, psikosomatis atau psikosis.

(2) Khusus untuk pengecualian mengenai Kanker pada Ketentuan Khusus Polis Induk Pasal 3 ayat (5)
menjadi tidak berlaku.

BAB IV
SYARAT PENGAJUAN KLAIM MANFAAT ASURANSI
Pasal 4

(1) Pemberitahuan secara tertulis mengenai pengajuan klaim Manfaat Asuransi harus diserahkan kepada
Pengelola selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak Peserta Yang Diasuransikan didiagnosis oleh Dokter
mengalami Kondisi Kritis Kanker.

(2) Pengajuan klaim Manfaat Asuransi atas diri Peserta Yang Diasuransikan harus dilampiri dokumen sebagai
berikut:
a. Formulir pengajuan klaim elektronik yang telah diisi dengan benar dan lengkap;
b. Foto KTP atau tanda kenal diri Peserta Yang Diasuransikan (asli);
c. Foto Surat keterangan Dokter (asli);
d. Foto hasil/Interpretasi pemeriksaan penunjang sesuai dengan Kondisi Kritis Kanker; dan
e. Dokumen lain yang dipandang perlu oleh Pegelola.

(3) Dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dibuat dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris.
Apabila dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) perlu diterjemahkan, maka penerjemahan harus
dilakukan oleh penerjemah di bawah sumpah.

(4) Pengelola berhak untuk menunjuk seorang Dokter untuk menentukan validitas penyebab utama Peserta Yang
Diasuransikan menderita Kondisi Kritis sebagaimana dimaksud pada Pasal 2.

(5) Semua biaya yang timbul dari pengajuan klaim Santunan Asuransi merupakan beban dan wajib dibayar Peserta
Yang Diasuransikan.

(6) Pengelola berhak menolak untuk membayar Santunan Asuransi, apabila syarat sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) sampai dengan ayat (5) dan syarat lain sebagaimana dimaksud dalam Polis Induk ini tidak dipenuhi.
*********
KETENTUAN KHUSUS MANFAAT PILIHAN
PRUTect Care
MANFAAT HARIAN RAWAT INAP AKIBAT KONDISI KRITIS
KANKER

BAB I
KEBERLAKUAN KETENTUAN KHUSUS
Pasal 1

(1) Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Polis Induk, sehingga berlaku
bagi Pemegang Polis dan Pengelola.

(2) Definisi yang diatur dalam Ketentuan Umum dan Ketentuan Khusus berlaku bagi Ketentuan Khusus Manfaat
Pilihan, kecuali diatur secara khusus dalam Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan.

(3) Kecuali ditentukan lain dalam Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan, maka syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
dalam Ketentuan Umum dan Ketentuan Khusus akan berlaku pula untuk Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan ini.

(4) Masa Tunggu yang dimaksud pada Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan ini adalah berlaku selama 60 (enam puluh)
hari kalender sejak Tanggal Mulai Kepesertaan.

BAB II
MANFAAT ASURANSI
Pasal 2

(1) Dengan tetap memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Polis yang mengatur mengenai pengecualian Manfaat
PRUTect Care, Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan dan/atau Ketentuan Tambahan (jika diadakan), Pengelola
akan membayarkan Manfaat Asuransi atas beban Dana Tabarru’ sebesar Santunan Asuransi untuk Manfaat
Harian Rawat Inap Akibat Kondisi Kritis Kanker sebagaimana tercantum pada Tabel Manfaat Asuransi dalam hal
Peserta Yang Diasuransikan menjalani Rawat Inap di Rumah Sakit atau Klinik karena Kondisi Kritis Kanker dalam
Masa Kepesertaan.

(2) Kanker yang diderita oleh Peserta Yang Diasuransikan memenuhi kriteria yakni suatu Tumor Ganas dengan ciri
pertumbuhan tidak terkendali dan penyebaran sel ganas dengan invasi dan perusakan jaringan normal.
Diagnosis adanya keganasan ini harus dibuktikan secara histologic dan dikonfirmasikan Dokter Ahli Onkologi
atau Ahli Patologi.
Hal berikut ini dikecualikan:
• Tumor yang menunjukkan perubahan tingkat keganasan sebagai karsinoma in situ dan Tumor yang
secara histologik digambarkan sebagai prakanker atau tidak menyebar, termasuk tetapi tidak terbatas
pada: Karsinoma in situ Payudara, Displasia Servikal: CIN-1, CIN-2 dan CIN-3;
• Hiperkeratosis, kanker kulit sel dan sel skuamosa;
• Kanker prostat yang secara histologik sebagai T1a atau T1b atau T1c dengan penggolongan TNM atau
kanker prostat setara lainnya atau penggolongan yang lebih rendah;
• T1N0M0 Kanker Thyroid termasuk mikrokarsinoma papiler tiroid dengan diameter kurang dari 1 cm;
• Mikrokarsinoma papiler kandung kemih;
• Leukemia Limfositik Kronik yang kurang dari RAI Tahap-3;
• Semua jenis Tumor dimana terdapat keberadaan infeksi HIV.

(3) Rawat Inap yang dilakukan merupakan perawatan yang Dibutuhkan Secara Medis oleh Peserta Yang
Diasuransikan.
(4) Besar Santunan Asuransi yang dibayarkan adalah sebagaimana tercantum pada Tabel Manfaat Asuransi di
Sertifikat Asuransi untuk Manfaat Harian Rawat Inap dikalikan dengan jumlah harian Rawat Inap. Jumlah
maksimum hari Rawat Inap yang dibayarkan dalam Manfaat Harian Rawat Inap dalam PRUTect Care adalah 90
(sembilan puluh) hari untuk 1 (satu) tahun Masa Kepesertaan.

(5) Rawat Inap disebabkan oleh Kondisi Kritis Kanker atau Kanker yang diderita oleh Peserta Yang Diasuransikan
bukan merupakan Kondisi Yang Telah Ada Sebelumnya.

BAB III
PENGECUALIAN
Pasal 3

(1) Pengelola tidak akan membayarkan Manfaat Asuransi atas Manfaat Harian Rawat Inap Akibat Kondisi
Kritis Kanker yang disebabkan oleh:
a. Ketentuan sebagaimana tercantum pada Pengecualian diatur pada Ketentuan Khusus Polis Induk
dan/atau Ketentuan Tambahan (jika diadakan);
b. Cacat bawaan dan/atau kelainan bawaan, baik yang diketahui atau tidak diketahui oleh Pemegang
Polis atau Peserta Yang Diasuransikan; atau
c. Kelainan jiwa, cacat mental, neurosis, psikosomatis atau psikosis.

(2) Khusus untuk pengecualian mengenai Kanker pada Ketentuan Khusus Polis Induk Pasal 3 ayat (5)
menjadi tidak berlaku.

BAB IV
SYARAT PENGAJUAN KLAIM MANFAAT ASURANSI
Pasal 4

(1) Pemberitahuan secara tertulis mengenai pengajuan klaim Manfaat Asuransi harus diserahkan kepada
Pengelola selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak tanggal Rawat Inap.

(2) Pengajuan klaim Manfaat Harian Rawat Inap atas diri Peserta Yang Diasuransikan harus dilampiri dokumen
sebagai berikut:
a. Formulir pengajuan klaim elektronik yang telah diisi dengan benar dan lengkap;
b. Foto semua kuitansi dan rincian biaya asli atau yang telah dilegalisir oleh Rumah sakit atau Klinik atas
biaya perawatan untuk Peserta Yang Diasuransikan;
c. Foto KTP atau tanda kenal diri Peserta Yang Diasuransikan (asli);
d. Foto surat keterangan dokter atau resume medis dari dokter yang melakukan diagnosis atas
Ketidakmampuan Peserta Yang Diasuransikan dan tanggal mulai Ketidakmampuan tersebut; dan
e. Dokumen lain yang dipandang perlu oleh Pegelola.

(3) Dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dibuat dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris.
Apabila dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) perlu diterjemahkan, maka penerjemahan harus
dilakukan oleh penerjemah di bawah sumpah.

(4) Pengelola berhak untuk menunjuk seorang Dokter untuk menentukan validitas penyebab utama Peserta Yang
Diasuransikan menjalani Rawat Inap.

(5) Semua biaya yang timbul dari pengajuan klaim Santunan Asuransi merupakan beban dan wajib dibayar Peserta
Yang Diasuransikan.
(6) Pengelola berhak menolak untuk membayar Santunan Asuransi, apabila syarat sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) sampai dengan ayat (5) dan syarat lain sebagaimana dimaksud dalam Polis Induk ini tidak dipenuhi.

*********
KETENTUAN KHUSUS MANFAAT PILIHAN
PRUTect Care
MANFAAT MENINGGAL DUNIA AKIBAT KONDISI KRITIS KANKER

BAB I
KEBERLAKUAN KETENTUAN KHUSUS
Pasal 1

(1) Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Polis Induk, sehingga berlaku
bagi Pemegang Polis dan Pengelola.

(2) Definisi yang diatur dalam Ketentuan Umum dan Ketentuan Khusus berlaku bagi Ketentuan Khusus Manfaat
Pilihan, kecuali diatur secara khusus dalam Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan.

(3) Kecuali ditentukan lain dalam Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan, maka syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
dalam Ketentuan Umum dan Ketentuan Khusus akan berlaku pula untuk Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan ini.

(4) Masa Tunggu yang dimaksud pada Ketentuan Khusus ini adalah berlaku selama 14 (empat belas) hari kalender
sejak Tanggal Mulai Kepesertaan.

BAB II
MANFAAT ASURANSI
Pasal 2

Dengan tetap memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Polis yang mengatur mengenai pengecualian Manfaat
PRUTect Care, Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan dan/atau Ketentuan Tambahan (jika diadakan), Pengelola akan
membayarkan Manfaat Asuransi atas beban Dana Tabarru’ sebesar Santunan Asuransi yang tercantum pada Tabel
Manfaat Asuransi dalam hal Peserta meninggal dunia akibat Kondisi Kritis Kanker dalam Masa Kepesertaan, dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Kanker yang diderita oleh Peserta Yang Diasuransikan memenuhi kriteria yakni suatu Tumor Ganas dengan
ciri pertumbuhan tidak terkendali dan penyebaran sel ganas dengan invasi dan perusakan jaringan normal.
Diagnosis adanya keganasan ini harus dibuktikan secara histologic dan dikonfirmasikan Dokter Ahli Onkologi
atau Ahli Patologi.
Hal berikut ini dikecualikan:
• Tumor yang menunjukkan perubahan tingkat keganasan sebagai karsinoma in situ dan Tumor yang
secara histologik digambarkan sebagai prakanker atau tidak menyebar, termasuk tetapi tidak terbatas
pada: Karsinoma in situ Payudara, Displasia Servikal: CIN-1, CIN-2 dan CIN-3;
• Hiperkeratosis, kanker kulit sel dan sel skuamosa;
• Kanker prostat yang secara histologik sebagai T1a atau T1b atau T1c dengan penggolongan TNM atau
kanker prostat setara lainnya atau penggolongan yang lebih rendah;
• T1N0M0 Kanker Thyroid termasuk mikrokarsinoma papiler tiroid dengan diameter kurang dari 1 cm;
• Mikrokarsinoma papiler kandung kemih;
• Leukemia Limfositik Kronik yang kurang dari RAI Tahap-3;
• Semua jenis Tumor dimana terdapat keberadaan infeksi HIV.

b. Santunan Asuransi yang dibayarkan akan mengurangi Santunan Asuransi untuk Manfaat Dasar;

c. Meninggalnya Peserta Yang Diasuransikan merupakan akibat langsung dari dan hanya karena Kondisi Kritis
Kanker;
d. Baik meninggal maupun Kondisi Kritis Kanker yang diderita oleh Peserta Yang Diasuransikan terjadi atau
didiagnosis dalam Masa Kepesertaan;

e. Kondisi Kritis Kanker yang bukan merupakan Kondisi Yang Telah Ada Sebelumnya.

BAB III
PENGECUALIAN
Pasal 3

(1) Pengelola tidak akan membayarkan Manfaat Asuransi atas Manfaat Meninggal Dunia Akibat Kondisi Kritis
Kanker yang disebabkan oleh:
a. Ketentuan sebagaimana tercantum pada Pengecualian diatur pada Ketentuan Khusus Polis Induk
dan/atau Ketentuan Tambahan (jika diadakan);
b. Cacat bawaan dan/atau kelainan bawaan, baik yang diketahui atau tidak diketahui oleh Pemegang
Polis atau Peserta Yang Diasuransikan; atau
c. Kelainan jiwa, cacat mental, neurosis, psikosomatis atau psikosis.

(2) Khusus untuk pengecualian mengenai Kanker pada Ketentuan Khusus Polis Induk Pasal 3 ayat (5)
menjadi tidak berlaku.

BAB IV
SYARAT PENGAJUAN KLAIM MANFAAT ASURANSI
Pasal 4

(1) Pemberitahuan secara tertulis mengenai pengajuan klaim Manfaat Asuransi harus diserahkan kepada
Pengelola selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak Peserta Yang Diasuransikan meninggal dunia.

(2) Pengajuan klaim Manfaat Asuransi meninggal dunia akibat Penyakit Menular Covid-19 atas diri Peserta Yang
Diasuransikan harus dilampiri dokumen sebagai berikut:
a. Formulir pengajuan klaim elektronik yang telah diisi dengan benar dan lengkap;
b. Foto KTP atau tanda kenal diri Peserta Yang Diasuransikan (asli);
c. Foto Surat keterangan Dokter untuk klaim meninggal dunia (asli);
d. Foto hasil/Interpretasi pemeriksaan penunjang sesuai dengan Penyakit Menular penyebab meninggalnya
Peserta Yang Diasuransikan; dan
e. Dokumen lain yang dipandang perlu oleh Pegelola.

(3) Dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dibuat dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris.
Apabila dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) perlu diterjemahkan, maka penerjemahan harus
dilakukan oleh penerjemah di bawah sumpah.

(4) Pengelola berhak untuk menunjuk seorang Dokter untuk menentukan validitas penyebab utama Peserta Yang
Diasuransikan meninggal dunia.

(5) Semua biaya yang timbul dari pengajuan klaim Santunan Asuransi merupakan beban dan wajib dibayar Peserta
Yang Diasuransikan.

(6) Pengelola berhak menolak untuk membayar Santunan Asuransi, apabila syarat sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) sampai dengan ayat (5) dan syarat lain sebagaimana dimaksud dalam Polis Induk ini tidak dipenuhi.

*********
KETENTUAN KHUSUS MANFAAT PILIHAN
PRUTect Care
MANFAAT PERAWATAN ICU AKIBAT KONDISI KRITIS KANKER

BAB I
KEBERLAKUAN KETENTUAN KHUSUS
Pasal 1

(1) Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Polis Induk, sehingga berlaku
bagi Pemegang Polis dan Pengelola.

(2) Definisi yang diatur dalam Ketentuan Umum dan Ketentuan Khusus berlaku bagi Ketentuan Khusus Manfaat
Pilihan, kecuali diatur secara khusus dalam Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan.

(3) Kecuali ditentukan lain dalam Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan, maka syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
dalam Ketentuan Umum dan Ketentuan Khusus akan berlaku pula untuk Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan ini.

(4) Masa Tunggu yang dimaksud pada Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan ini adalah berlaku selama 60 (enam
puluh) hari kalender sejak Tanggal Mulai Kepesertaan.

BAB II
MANFAAT ASURANSI
Pasal 2

(1) Dengan tetap memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Polis yang mengatur mengenai pengecualian Manfaat
PRUTect Care, Pengelola akan membayarkan Manfaat Asuransi atas beban Dana Tabarru’ sebesar Santunan
Asuransi untuk Manfaat Perawatan ICU sebagaimana tercantum pada Tabel Manfaat Asuransi dalam hal Peserta
Yang Diasuransikan menjalani perawatan di Unit Perawatan Intensif atau Intensive Care Unit (ICU) akibat dari
Kondisi Kritis Kanker di Rumah Sakit atau Klinik dalam Masa Kepesertaan

(2) Kanker yang diderita oleh Peserta Yang Diasuransikan memenuhi kriteria yakni suatu Tumor Ganas dengan ciri
pertumbuhan tidak terkendali dan penyebaran sel ganas dengan invasi dan perusakan jaringan normal.
Diagnosis adanya keganasan ini harus dibuktikan secara histologic dan dikonfirmasikan Dokter Ahli Onkologi
atau Ahli Patologi.
Hal berikut ini dikecualikan:
• Tumor yang menunjukkan perubahan tingkat keganasan sebagai karsinoma in situ dan Tumor yang
secara histologik digambarkan sebagai prakanker atau tidak menyebar, termasuk tetapi tidak terbatas
pada: Karsinoma in situ Payudara, Displasia Servikal: CIN-1, CIN-2 dan CIN-3;
• Hiperkeratosis, kanker kulit sel dan sel skuamosa;
• Kanker prostat yang secara histologik sebagai T1a atau T1b atau T1c dengan penggolongan TNM atau
kanker prostat setara lainnya atau penggolongan yang lebih rendah;
• T1N0M0 Kanker Thyroid termasuk mikrokarsinoma papiler tiroid dengan diameter kurang dari 1 cm;
• Mikrokarsinoma papiler kandung kemih;
• Leukemia Limfositik Kronik yang kurang dari RAI Tahap-3;
• Semua jenis Tumor dimana terdapat keberadaan infeksi HIV.

(3) Perawatan yang dilakukan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan perawatan yang Dibutuhkan Secara
Medis oleh Peserta Yang Diasuransikan dengan Biaya Wajar Yang Umum Dibebankan oleh Rumah Sakit atau
Klinik.
(4) Besar Santunan Asuransi yang dibayarkan adalah sebagaimana tercantum pada Tabel Manfaat Asuransi di
Sertifikat Asuransi untuk Manfaat Perawatan ICU dikalikan dengan jumlah hari perawatan di Unit Perawatan
Intensif atau Intensive Care Unit (ICU). Jumlah maksimum hari yang dibayarkan dalam Manfaat Harian
Perawatan ICU dalam PRUTect Care adalah 30 (tiga puluh) hari untuk 1 (satu) tahun Masa Kepesertaan.

(5) Jumlah hari Rawat Inap di Unit Perawatan Intensif atau Intensive Care Unit (ICU) akan mengurangi jumlah hari
Rawat Inap pada Manfaat Harian Rawat Inap sebagaimana tercantum pada Ketentuan Khusus Manfaat Pilihan
PRUTect Care untuk Manfaat Harian Rawat Inap Akibat Kondisi Kritis Kanker Pasal 2 ayat (4).

(6) Perawatan di Unit Perawatan Intensif atau Intensive Care Unit (ICU) disebabkan oleh Kondisi Kritis Kanker yang
bukan merupakan Kondisi Yang Telah Ada Sebelumnya.

BAB III
PENGECUALIAN
Pasal 3

(1) Pengelola tidak akan membayarkan Manfaat Asuransi atas Manfaat Perawatan ICU Akibat Kondisi Kritis
Kanker yang disebabkan oleh:
a. Ketentuan sebagaimana tercantum pada Pengecualian diatur pada Ketentuan Khusus Polis Induk
dan/atau Ketentuan Tambahan (jika diadakan);
b. Cacat bawaan dan/atau kelainan bawaan, baik yang diketahui atau tidak diketahui oleh Pemegang
Polis atau Peserta Yang Diasuransikan; atau
c. Kelainan jiwa, cacat mental, neurosis, psikosomatis atau psikosis.

(2) Khusus untuk pengecualian mengenai Kanker pada Ketentuan Khusus Polis Induk Pasal 3 ayat (5)
menjadi tidak berlaku.

BAB IV
SYARAT PENGAJUAN KLAIM MANFAAT ASURANSI
Pasal 4

(1) Pemberitahuan secara tertulis mengenai pengajuan klaim Manfaat Asuransi harus diserahkan kepada
Pengelola selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak perawatan di Unit Perawatan Intensif selesai dilakukan.

(2) Pengajuan klaim Manfaat Perawatan ICU atas diri Peserta Yang Diasuransikan harus dilampiri dokumen
sebagai berikut:
a. Formulir pengajuan klaim elektronik yang telah diisi dengan benar dan lengkap;
b. Foto semua kuitansi dan rincian biaya asli atau yang telah dilegalisir oleh Rumah sakit atau Klinik atas
biaya perawatan untuk Peserta Yang Diasuransikan;
c. Foto KTP atau tanda kenal diri Peserta Yang Diasuransikan (asli);
d. Foto surat keterangan dokter atau resume medis dari dokter yang melakukan diagnosis atas
Ketidakmampuan Peserta Yang Diasuransikan dan tanggal mulai Ketidakmampuan tersebut; dan
e. Dokumen lain yang dipandang perlu oleh Pegelola.

(3) Dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dibuat dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris.
Apabila dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) perlu diterjemahkan, maka penerjemahan harus
dilakukan oleh penerjemah di bawah sumpah.

(4) Pengelola berhak untuk menunjuk seorang Dokter untuk menentukan validitas penyebab utama Peserta Yang
Diasuransikan menjalani perawatan di Unit Perawatan Intensif atau Intensive Care Unit (ICU).
(5) Semua biaya yang timbul dari pengajuan klaim Santunan Asuransi merupakan beban dan wajib dibayar Peserta
Yang Diasuransikan.

(6) Pengelola berhak menolak untuk membayar Santunan Asuransi, apabila syarat sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) sampai dengan ayat (5) dan syarat lain sebagaimana dimaksud dalam Polis Induk ini tidak dipenuhi.

*********

Anda mungkin juga menyukai