Anda di halaman 1dari 25

INVESTIGASI

WABAH

Pertemuan 9
OUTLINE

• Distribusi kasus berdasarkan waktu : Kurva Epidemik


• Distribusi kasus berdasarkan orang : Jenis kelamin dan Usia
• Distribusi kasus berdasarkan tempat : Kab/ Kota
• Prevalens dan Attack rate berd. Jenis kelamin dan kab/kota
• Riwayat kontak
TUGAS

Pelajari instilah-istilah epidemiologi dibawah ini :


• Cluster
• R0 dan Rt/ Re
• R0 COVID-19
• Generation time dan Serial interval
PENETAPAN BESAR MASALAH
PADA KLB
Secara umum, penetapan besar masalah KLB diperoleh dari studi epidemiologi deskriptif, yaitu diperolehnya informasi tentang :
1) Jumlah kasus dan meninggal pada periode KLB dan besar risiko sakit pada populasi dimana KLB itu terjadi (attack rate dan case
fatality rate)
2) Waktu kejadian sesuai dengan jenis KLB, bisa tanggal, jam atau minggu terjadinya KLB (mulai dan akhir kejadian)
3) Periode KLB atau waktu dalam satuan waktu tertentu sejak mulai KLB sampai dengan akhir KLB atau waktu saat dilakukan
penyelidikan apabila KLB dinyatakan belum berakhir
4) Lokasi terjadinya KLB. Bisa saja berupa wilayah kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, lokasi khusus, seperti di sekolah, barak
pengungsian, atau kelompok masyarakat tertentu (kelompok wisata remaja kampong Pulo, dsb)
5) Penjelasan tentang pola kecenderungan KLB dan perkembangannya kedepan
6) Faktor-faktor yang mempengaruhinya besarnya masalah, baik temuan berdasarkan studi epidemiologi deskriptif, maupun hasil studi
epidemiologi analitik pada KLB
7) Penjelasan lebih spesifik dari besar masalah tersebut (specific attack rate).
Seringkali, besar masalah KLB dibandingkan dengan kejadian yang sama di wilayah tersebut
dimasa sebelum KLB saat ini, atau dibandingkan dengan kejadian yang sama di wilayah lain, dan
juga bisa dibandingkan dengan data insiden (data studi populasi atau data laporan fasilitas
pelayanan)
CLUSTER

• Terdapatnya sejumlah penderita penyakit yang berhubungan satu dengan yang lainnya, baik
karena keterkaitan dalam rangkaian penularan agen penyakit, atau karena adanya keterkaitan
faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit.
• Biasanya batas KLB dan cluster, pada cluster masih belum jelas populasi berisikonya, sehingga
attack rate belum bisa diperkirakan atau belum bisa dinyatakan terjadi peningkatan jumlah
kasus atau tidak.
CONTACT TRACING (COVID-19)

• Pelacakan kontak erat yang baik menjadi kunci utama dalam memutus rantai transmisi COVID-19 (Effectiveness of
isolation, testing, contact tracing, and physical distancing on reducing transmission of SARS-CoV-2 in different
settings: a mathematical modelling study - The Lancet Infectious Diseases)
• Elemen utama pada implementasi pelacakan kontak adalah pelibatan dan dukungan masyarakat, perencanaan yang
matang dengan mempertimbangkan situasi wilayah, masyarakat dan budaya, dukungan logistik, pelatihan dan
supervisi, serta sistem manajemen data pelacakan kontak.
• Upaya pelacakan kontak harus diikuti dengan peningkatan kapasitas laboratorium untuk melakukan pemeriksaan swab
pada kontak erat.
• Pelibatan masyarakat juga sangat penting untuk memastikan tidak adanya stigma yang muncul pada orang-orang yang
masuk kategori kontak erat.
• Komunikasi yang baik dan jelas dengan mengharapkan kesukarelaan pada kontak erat untuk dilakukan wawancara,
melakukan karantina mandiri, pemeriksaan swab, pemantauan (atau melaporkan ada/tidaknya gejala setiap hari) dan
untuk dilakukan isolasi jika muncul gejala.
• Petugas yang akan melakukan pelacakan kontak sebaiknya berasal dari masyarakat setempat
yang memiliki kedekatan baik secara sosial maupun budaya, yang kemudian mendapatkan
pelatihan.
• Pelatihan yang diberikan minimal terkait informasi umum COVID-19, cara pencegahan,
pelaksanaan pelacakan kontak, pemantauan harian, karantina/isolasi, etika dan kerahasiaan
data serta komunikasi dalam konteks kesehatan masyarakat.
Tahapan pelacakan kontak erat terdiri dari 3 komponen utama
yaitu :
1. Identifikasi kontak (contact identification)
2. Pencatatan detail kontak (contact listing)
3. Tindak lanjut kontak (contact follow up).
1) IDENTIFIKASI KONTAK

• Identifikasi kontak sudah dimulai sejak ditemukannya kasus suspek, kasus probable dan/kasus
konfirmasi COVID-19. Identifikasi kontak erat ini bisa berasal dari kasus yang masih hidup
ataupun kasus yang sudah meninggal.
• Proses identifikasi kontak merupakan proses kasus mengingat kembali orang-orang yang
pernah berkontak dengan kasus dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14 hari
setelah kasus timbul gejala. Konsep epidemiologi: waktu, tempat dan orang diterapkan disini.
• Selalu lakukan pengecekan ulang untuk memastikan konsistensi dan keakuratan data. Untuk
membantu dalam melakukan identifikasi kontak dapat menggunakan tabel berikut.
2) PENDATAAN KONTAK ERAT

Semua kontak erat yang telah diidentifikasi selanjutnya dilakukan wawancara


secara lebih detail.
Selengkapnya terkait tahap-tahap bisa dibaca di buku pedoman rev-5.
3) FOLLOW UP KONTAK ERAT (PEMANTAUAN
DAN KARANTINA)
Contoh Visualisasi Cluster
ANGKA REPRODUKSI (R)
BASIC REPRODUCTION NUMBER (R0)

• Basic reproduction number (R0) (baca : R naught)


• Merupakan jumlah rata-rata orang yang akan tertular penyakit dari satu orang yang infectious
pada populasi orang yang sebelumnya bebas dari infeksi dan belum divaksinasi (termasuk
intervensi).
• Jika suatu penyakit memiliki R0 18, seseorang yang memiliki penyakit itu akan menularkannya
ke rata-rata 18 orang lainnya, selama tidak ada yang divaksinasi atau yang sudah kebal
terhadap penyakit tersebut di populasi.
• R0 = Number of new cases that an existing case generates on average over the infectious period
in a susceptible population.
R0 = 2
ANGKA REPRODUKSI EFEKTIF

• Angka reproduksi efektif (Re atau Rt) adalah jumlah rata-rata kasus sekunder per kasus infeksi
pada populasi yang terdiri dari inang yang rentan dan yang tidak rentan, termasuk jika sudah
dilakukan intervensi
• R0 pada populasi yg semuanya rentan dan belum ada intervensi
• jd Rt ini salah satu parameter penting untuk modelling tapi untuk mendapatkan nilainya sangat
sulit, salah satu pendekatan yg digunakan (banyak yang menggunakan khususnya untuk
modelling Covid-19) untuk mengestimasi Rt adalah menggunakan nilai SI (serial interval).
Rt = 2 Rt = 1,5

= Sakit = Tidak sakit


• Generation time adalah jeda antara kasus primer terinfeksi dengan kasus sekunder terinfeksi → nilai
ini yang digunakan untuk menghitung Rt (namun sulit dihitung, biasanya diestimasi menggunakan
serial interval)
• Serial Interval adalah jeda antara kasus primer menunjukkan gejala dengan kasus sekunder
mengalami gejala.
• SI ini adalah waktu antara onset kasus primer dan waktu onset dalam kasus sekundernya (berd.
Gejala) dihitung rata-ratanya (SI mean) dan simpangan bakunya (SI sd). Pada penelitian lie et al.,
dia mengambil 5 pasangan kasus --> dilihat dr kasus pertama ke kasus kedua dari 5 pasangan kasus
ini, lalu dihitung serial intervalnya nya..didapatlah meannya 7,5 dengan SD 3,4
(https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7128842/pdf/main.pdf dan
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7258488/pdf/20-0357.pdf).
Generation time

Serial Interval
PRAKTIK

• Visualisasi Epi Contact


• Simulasi perhitungan serial interval
• Menghitung Rt (menggunakan EpiEstim excel atau online :
https://shiny.dide.imperial.ac.uk/epiestim/).

Anda mungkin juga menyukai