ت َأ ْع َمالِنَا
ِ َو َسيَِّئا,ُور َأ ْنفُ ِسنَا
ِ َونَعُو ُذ بِاهَّلل ِ ِم ْن ُشر,ُ َونَ ْستَ ْغفِ ُره,ُ َونَ ْستَ ِعينُه,ُ نَحْ َم ُده,ِ إن ْال َح ْم َد هَّلِل
َّ
Sadaqallahul adzim
Jama'ah sidang Jum'at yang dirahmati Allah
Marilah kita bersama sama
Meningkatkan
Kualitas Iman dan Taqwa kita kepada Allah
Dengan
Segenap kemampuan yang Allah berikan kepada kita semua.
(Bohong 1)
Sahabatnya bertanya lagi
Makan dimana tadi.....?
Dijawab bohong lagi dari pada ketauan
Makan di warung tadi.....
(Bohong ke 2)
Ditanya lagi sama sahabatnya
Warung mana...?
Dijawab bohong lagi
Diwarung makan pecel lele
Bohong lagi...
(Bohong ke 3)
Ditanya lagi..
Sama siapa..?
Ngarang lagi
Sama teman..
(Bohong ke4)
Sdh berapa kali bohongnya...?
Astagh firullah hal adzim
Masyiral muslimin rahima kumullah
Dizaman modern ini rasanya bohong itu sudah mendarah daging
Bayangkan
Baru mau berangkat kerja sudah berbohong
Ditelepon dari kantornya
Ditanya kok belum sampe sudah jam 08
Dengan entengnga lisan kita bilang dikit lagi sampe
Padahal baru mau berangkat...
Innalillahi wa inna ilaihi roji'un.
ِ ك هللاُ لِي َولَ ُك ْم فِي القُرْ أ ِن ال َع ِظي ِْم َونَفَ َعنِي َواِيَّا ُك ْم بِ َما فِ ْي ِه ِمنَ ال اَيَا
ت َو ِذ ْك ِرال َح ِكي ِْم َو تَقَبَّ َل هللاُ ِمنِّي َو ِم ْن ُك ْم تِاَل َوتَهُ اِنَّهُ ه َُو َ بَا َر
ال َّس ِم ْي ُع ال َعلِي ِْم
KHUTBAH KE2
ظلَ ْمنَ َأ ْنفُ َسنَا وَِإ ْن لَ ْم تَ ْغفِرْ لَنَا َوتَرْ َح ْمنَا لَنَ ُكون ََّن ِمنَ ْالخَ ا ِس ِرينَ
َربَّنَا َ
اجنَا َو ُذ ِّريَّاتِنَا قُ َّرةَ َأ ْعي ٍُن َواجْ َع ْلنَا لِ ْل ُمتَّقِينَ ِإ َما ًما
َربَّنَا هَبْ لَنَا ِم ْن َأ ْز َو ِ
َربَّنَا ا ْغفِرْ لَنَا ُذنُوْ بَنَا َولِ َوالِ ِد ْينَا َوارْ َح ْمهُ َما َك َما َربَّيَان َ
َاص ِغ ْيرًا
اب النَّار
َوقِنَا َع َذ َ
اب النَّار ِ
َوقِنَا َع َذ َ
اب النَّ ِ
ار ِ َوقِنَا َع َذ َ
صفُونَ َو َسال ٌم َعلَى ْال ُمرْ َسلِينَ َو ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ َربِّ ْال َعالَ ِمينَ
ك َربِّ ْال ِع َّز ِة َع َّما يَ ِ
ُس ْب َحانَ َربِّ َ
.عبَا َدهللاِ
ِ
ِإ َّن هللاَ يَْأ ُم ُرنَا بِاْل َع ْد ِل َو ْاِإل حْ َسا ِن َوِإيْتآ ِء ِذي ْالقُرْ َ
بى َويَ ْنهَى َع ِن ْالفَحْ شآ ِء َو ْال ُم ْن َك ِر َو ْالبَ ْغي يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكرُوْ نَ َو ْاذ ُكرُوا هللاَ
ْال َع ِظ ْي َم يَ ْذ ُكرْ ُك ْم َوا ْش ُكرُوْ هُ عَل َى نِ َع ِم ِه يَ ِز ْد ُك ْم َولَ ِذ ْك ُر هللاِ َأ ْكبَرْ
PERJALANAN RUH ORANG BERIMAN
ْ لِي،ِّاَ ْل َح ْم ُد هلل الَّ ِذيْ َأرْ َس َل َرسُوْ لَهُ بِ ْالهُدَى َو ِد ْي ِن ْال َحق،
ُظ ِه َرهُ َعلَى ال ِّدي ِْن ُكلِّ ِه َو َكفَى بِاهللِ َش ِه ْيدًا
Ma'asyiral muslimin jama'ah sholat Jum'at yang dirahmati Allah, marilah kita
bersama sama meningkatkan iman dan taqwa kita Kepada Allah aja wajalla, dengan
menyandarkan hati hanya kepada Alallah,
Solawat dan salam marilah kita haturkan kepada junjungan kita nabi besar
Muhammad salallahu alaihiwas salam, semoga pada hari yang telah ditentukan nanti ,kita
semua beroleh syafa'at dari beliau, Aamiin Allahhumma Aamiin.
Jama'ah sholat Jum'at yang berbahagia
Sesungguh nya telah terdapat dalam sebuah hadits yang cukup panjang
Dikatakan Dari Al-Barrak bin Azib radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan,
Kami pernah mengiringi jenazah orang anshar bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam. Sesampainya di kuburan, dan menunggu liang lahatnya dibenahi, Rasulullah
duduk menghadap kiblat. Kamipun duduk di sekitar beliau dengan khusyu, seolah di kepala
kami ada burung.
Di tangan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ada ranting, beliau tusukkan ke tanah
kemudian beliau menengadah ke langit lalu beliau menunduk. Beliau ulang tiga kali.
Kemudian beliau bersabda,
) اللهم إني أعوذ بك من عذاب القبر) (ثالثا: (ثم قال، أو ثالثا، مرتين،استعيذوا باهلل من عذاب القبر
“Mintalah perlindungan kepada Allah dari adzab kubur.” Beliau ulangi dua atau tiga kali.
Kemudian beliau berdoa: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari adzab kubur.” (tiga
kali).
Kemudian beliau menceritakan proses perjalanan ruh mukmin dan kafir.
Sesungguhnya hamba yang beriman ketika hendak meninggalkan dunia dan menuju
akhirat, turunlah malaikat dari langit, wajahnya putih, wajahnya seperti matahari. Mereka
membawa kafan dari surga dan hanuth (minyak wangi) dari surga. Merekapun duduk di
sekitar mayit sejauh mata memandang. Kemudian datanglah malaikat maut ‘alaihis salam.
Dia duduk di samping kepalanya, dan mengatakan, ‘Wahai jiwa yang baik, keluarlah menuju
ampunan Allah dan ridha-Nya.’ Keluarlah ruh itu dari jasad, sebagaimana tetesan air keluar
dari mulut ceret, dan langsung dipegang malaikat maut. Para malaikat yang lain tidak
meninggalkan walaupun sekejap, dan mereka langsung mengambilnya dari malaikat maut.
Mereka memberinya kafan dan hanuth itu. Keluarlah ruh itu dengan sangat wangi
seperti bau parfum paling wangi yang pernah ada di bumi. Para malaikat inipun naik
membawa ruh itu. Setiap kali ketemu dengan malaikat yang lain, mereka akan bertanya: ‘Ruh
siapakah yang baik ini?’ Mereka menjawab, ‘Fulan bin Polan’ – dengan nama terbaik yang
pernah dia gunakan di dunia –. Hingga sampai di langit dunia. Mereka minta agar pintu langit
dibukakan, lalu dibukakan. Mereka naik menuju langit berikutnya, dan diikuti para malaikat
langit dunia. Hingga sampai di langit ketujuh. Kemudian Allah berfirman, ‘Tulis catatan amal
hamba-Ku di Illiyin.’
“Tahukah kamu Apakah ‘Illiyyin itu? (yaitu) kitab yang bertulis, Disaksikan oleh para
malaikat”
“Kembalikan hamba-Ku ke bumi, karena dari bumi Aku ciptakan mereka, ke bumi Aku
kembalikan mereka, dan dari bumi Aku bangkitkan mereka untuk kedua kalinya.” Maka
dikembalikanlah ruhnya ke jasadnya. Kemudian mayit mendengar suara sandal orang yang
mengantarkan jenazahnya sewaktu mereka pulang setelah pemakaman,
Kemudian datanglah dua malaikat yang keras gertakannya. (dalam riwayat lain:
warnanya hitam biru) Lalu mereka menggertaknya, dan mendudukkan si mayit.
Mereka bertanya: ‘Siapa Rabmu?’ Si mukmin menjawab, ‘Rabku Allah.’ ‘Apa agamamu?’,
tanya malaikat. ‘Agamaku islam’ jawab si mukmin. ‘Siapakah orang yang diutus di tengah
kalian?’ Si Mukmin menjawab, ‘Dia Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.’ Sang malaikat
bertanya lagi, ‘Bagaimana amalmu?’ Jawab Mukmin, ‘Saya membaca kitab Allah, saya
mengimaninya dan membenarkannya.’
Pertanyaan malaikat: ‘Siapa Rabmu? Apa agamamu? Siapa nabimu?’ Inilah ujian terakhir
yang akan diterima seorang mukmin. Allah memberikan keteguhan bagi mukmin untuk
menjawabnya, seperti firman-Nya,
Artinya
“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan Ucapan yang teguh itu dalam
kehidupan di dunia dan di akhirat..” (QS. Ibrahim: 27)
Sehingga dia bisa menjawab: Rabku Allah, agamaku islam, Nabiku Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam.
Tiba-tiba ada suara dari atas, “Hambaku benar, bentangkan untuknya surga, beri
pakaian surga, bukakan pintu surga untuknya.” Diapun mendapatkan angin surga dan
wanginya surga, dan kuburannya diluaskan sejauh mata memandang.
Kemudian datanglah orang yang wajahnya sangat bagus, pakaiannya bagus, baunya
wangi. Dia mengatakan, ‘Kabar gembira dengan sesuatu yang menyenangkanmu. Kabar
gembira dengan ridha Allah dan surga nan penuh kenikmatan abadi. Inilah hari yang dulu
kamu dijanjikan.’ Si mayit dengan keheranan bertanya, ‘Semoga Allah juga memberi kabar
gembira untuk anda. Siapa anda, wajah anda mendatangkan kebaikan?’ Orang yang berwajah
bagus ini menjawab, ‘Saya amal sholehmu.
Kemudian dibukakan untuknya pintu surga dan pintu neraka. Ketika melihat ke
neraka, disampaikan kepadanya: ‘Itulah tempatmu jika kamu bermaksiat kepada Allah. Dan
Allah gantikan kamu dengan tempat yang itu.’ Kemudian si mayit menoleh ke arah surga.
Melihat janji surga, si mayit berdoa: ‘Wahai Rabku, segerakanlah kiamat, agar aku
bisa berjumpa kembali ke keluarga dan hartaku.’ Lalu disampaikan kepadanya: ‘Tenanglah.
Penggalan
Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad 18543, Abu Daud 4753, Syuaib Al-Arnauth
menyatakan, Sanadnya shahih.
Luar biasa janji Allah kepada kita hamba hambanya yang beriman.
Demikianlah khutbah kita kali ini ,semoga Kita semua termasuk orang yang mendapat
kemuliaan.
Aamiin
ِ ك هللاُ لِي َولَ ُك ْم فِي القُرْ أ ِن ال َع ِظي ِْم َونَفَ َعنِي َواِيَّا ُك ْم بِ َما فِ ْي ِه ِمنَ ال اَيَا
ت َو ِذ ْك ِرال َح ِكي ِْم َو تَقَبَّ َل هللاُ ِمنِّي َو ِم ْن ُك ْم تِاَل َوتَهُ اِنَّهُ ه َُو َ بَا َر
ال َّس ِم ْي ُع ال َعلِي ِْم
KHUTBAH KE2
ض َولَهُ ْال َح ْم ُد فِي اآْل ِخ َر ِة َوه َُو ْال َح ِكي ُم ْال َخبِي ُر
ت َو َما فِي اَأْلرْ ِ
ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ الَّ ِذي لَهُ َما فِي ال َّس َما َوا ِ
ك لَهُ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن ُم َ
ـح َّمداً َع ْب ُدهُ َو َرسُولُه َ.أ ْشهَ ُد َأن الَّ ِإلَهَ ِإالَّ هللا َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْي َ