Abu al-Qasim Salmah bin Ahmad al-Majriti lahir pada pertengahan abad X atau
tepatnya pada tahun 950 di kota Madrid, Spanyol. Nama panggilannya adalah al-
Majriti. Sejak kecil, al-Majriti tertarik mempelajari berbagai disiplin ilmu, terutama
matematika dan astronomi. Ia menghabiskan masa kecilnya di Spanyol.
Selain pakar matematika, al-Majriti mempunyai ketertarikan yang luar biasa pada
ilmu perbintangan. Al-Majriti berpendapat bahwa ilmu astronomi akan membuat
manusia memahami peredaran planet dan bintang. Sehubungan dengan itu, al-
Majriti banyak melakukan penelitian dan pengamatan terhadap benda-benda langit.
Seperti ilmuwan lain pada masa itu, al-Majriti juga tertarik mempelajari beberapa
buku karangan para ilmuwan sebelumnya, termasuk ilmuwan Yunani.
Selain bidang pendidikan, bidang lain yang juga menarik perhatian al-Majriti adalah
ekologi atau ilmu tentang lingkungan. Al-Majriti sangat peduli terhadap alam
semesta dan kelestariannya. Ia mempelajari keanekaragaman makhluk hidup dan
menulis buku tentang lingkungan hidup.
Al-Majriti juga mengkaji ilmu kimia. Salah satu karyanya di bidang ini
adalah Rutbatul Hkm fil Kimiyya. Buku tersebut menjadi referensi paling penting
tentang sejarah kimia Andalusia. Tulisan lainnya adalah Ghayatul Hakim fis Simiyya,
yang kemudian diterjemahkan dalam bahasa Latin pada abad XIII dan langsung
terkenal di Eropa. Para ilmuwan Arab dan Eropa menyebut kehebatan al-Majriti
sejajar dengan al-Razi dan Ibnu Sina. Namun, masing-masing mempunyai
kemampuan khusus sendiri.