Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL PERMOHONAN BANTUAN

USG 2 DIMENSI
DINAS KESEHATAN DAN KB
KABUPATEN PULAU MOROTAI

Jl. Puskesmas No.5 Desa Yayasan (0923-221090)


MOROTAI SELATAN
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang mana atas berkat limpahan rahmat dan
karunianya kami telah dapat menyusun proposal permohonan USG 2 Dimensi ini, Sholawat
beserta salam tak lupa kita kirimkan untuk junjungan kita Nabi Muhammad SAW.

Tujuan kami mengajukan permohonan bantuan alat medis berupa USG 2 dimensi untuk lebih
maksimalnya kegiatan pelayanan kesehatan ibu dan anak di Kabupaten Pulau Morotai. Bantuan
USG 2 dimensi ini sangat diperlukan untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan ibu dan anak
di Kabupaten Pulau Morotai sebagai upaya deteksi awal apabila ada kelainan pada janin,
mengingat di Kabupaten Pulau Morotai pada 3 (tiga) tahun terakhir masih ada kasus kematian
ibu dan bayi. Dengan kata lain bantuan peralatan medis berupa USG 2 dimensi tersebut sangat
dibutuhkan guna untuk pencegahan faktor resiko yang menyebabkan adanya kasus kematian ibu
dan bayi serta memaksimalkan pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak di Kabupaten Pulau Morotai.

Akhir kata melalui proposal permohonan ini kami berharap Bapak/ Ibu dapat memberikan
bantuan USG 2 dimensi untuk Kabupaten Pulau Morotai, semoga amal jariah Bapak/Ibu
mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. Aamiin

Morotai Selatan, 06 April 2023

Kepala Dinas Kesehatan dan KB


Kabupaten Pulau Morotai

dr. Julys Giscard Kroons


Nip.19800704 200804 1 001
1. LATAR BELAKANG

Ultrasonografi (USG) adalah salah satu upaya pemeriksaan kandungan atau Ante Natal
Care (ANC) pada ibu hamil untuk mengetahui kondisi janin dalam tubuh. Menurut WHO USG
merupakan moda pencitraan dengan menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi yang
menghasilkan gambaran irisan melintang dari janin. Menurut Callen (2008), pemeriksaan
kandungan dengan USG dapat mengetahui ada atau tidaknya kehamilan, hidup atau tidaknya
janin, lokasi dari plasenta, dan umur janin. USG merupakan moda pemeriksaan kehamilan yang
aman bagi janin jika digunakan dengan baik. Pemeriksaan kandungan dengan USG merupakan
pemeriksaan standar dan tidak wajib, namun dengan pemeriksaan tersebut dapat mendeteksi
lebih dini keadaan yang beresiko terhadap ibu dan janin (Prawirohardjo, 2008).

Tingginya angka kematian ibu di Indonesia disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya
kualitas perilaku ibu hamil yang tidak memanfaatkan ANC (Antenatal Care) pada pelayanan
kesehatan. Di samping faktor geografis maupun ekonomis, pengetahuan ibu yang minim
berkaitan dengan kehamilannya menjadi permasalahan tersendiri bagi para medis dalam
memberikan pelayanan medis yang kurang sempurna. Rendahnya kunjungan pada ANC dapat
meningkatkan komplikasi maternal dan neonatal serta kematian ibu dan anak karena adanya
kehamilan beresiko tinggi yang tidak segera ditangani, masih kurangnya fasilitas kesehatan
seperti peralatan untuk pemeriksaan kehamilan beresiko juga turut menjadi penyebab resiko
kemtian maternal dan neonatal (Wulandari, 2016).

Data World Health Organization (WHO) mengenai status kesehatan nasional pada
capaian Sustainable Development Goals (SDGs) menyatakan secara global sekitar 830 wanita
meninggal setiap harinya karena komplikasi selama kehamilan dan persalinan, dengan tingkat
AKI sebanyak 216 per 100.000 kelahiran hidup (WHO, 2017).

Di Kabupaten Pulau Morotai dari data sekunder tercatat jumlah ibu hamil sebanyak 1874
pada tahun 2020, 1720 orang pada tahun 2021, dan 1550 orang pada tahun 2022. Jumlah
persalinan 1795 pada tahun 2020, 1642 pada tahun 2021, dan 1479 pada tahun 2022. Dengan
jumlah AKI sebanyak 4 pada tahun 2020, 3 pada tahun 2021, dan 2 pada tahun 2022. Jumlah
AKB yaitu 39 pada tahun 2020, 28 orang pada tahun 2021, dan 19 pada tahun 2022. Dari data
dilapangan juga didapatkan bahwa kebanyakan ibu hamil tidak mengetahui kondisi
kehamilannya secara menyeluruh karena terlalu pasif terhadap kehamilannya, banyak yang lupa
kapan haid terakhir sehingga menyulitkan untuk menentukan umur kehamilannya dan taksiran
persalinannya sehingga menyababkan resiko terjadinya komplikasi persalinan yang
menyababkan kematian maternal dan neonatal. Ketersediaan peralatan yang memadai sangat
penting dan dibutuhkan untuk mengurangi resiko komplikasi ini. Ketersediaan peralatan
Ultrasonografi (USG) 2 dimensi tentunya sangat membantu sekali untuk mengurangi resiko
terjadinya komplikasi pada kehamilan dan persalinan yang menyababkan kematian maternal dan
neonatal.
II. TUJUAN

Adapun tujuan permintaan peralatan Ultrasonografi (USG) 2 Dimensi ini adalah untuk
memaksimalkan pelayanan ANC di Kabupaten Pulau Morotai sebagai upaya pencegahan akibat
komplikasi pada kehamilan dan persalinan yang menyababkan kematian maternal dan neonatal.
III. DATA JUMLAH KETERSEDIAAN DAN RENCANA DISTRIBUSI

N Jumlah Sumber Tenaga Jumlah Alat Rencana


PUSKESMAS
O Dokter Listrik USG Distribusi
1 Daruba  1 PLN 1
2 Morodadi 1 PLN 1
3 Sabatai Baru 1 PLN 1
4 Sangowo 1 PLN 1 1
5 Buho-buho 1 PLN 1
6 Bere-bere 1 PLN 1
7 Sopi 1 PLN 1
8 Libano 1 PLN 1
9 Tiley 1 PLN 1
10 Wayabula 1 PLN 1
11 Cio 1 PLN 1
12 Posi-posi 1 PLN 1 1
13 Leo-leo 1 PLN 1
Total 13   7 8
IV. PENUTUP

Demikian Proposal pengajuan permohonan bantuan USG 2 Dimensi ini kami susun, cita
– cita dan harapan kami bisa terealisasikan guna untuk meningkatkan Pelayanan Kesehatan Ibu
dan Anak di Kabupaten Pulau Morotai.

Anda mungkin juga menyukai