Anda di halaman 1dari 28

KEBIJAKAN & STRATEGI DINAS KESEHATAN

DALAM PENURUNAN PREVALENSI STUNTING


DI PROVINSI SULAWESI TENGAH
Oleh :
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah
dr. Reny A. Lamadjido, Sp.PK., M.Kes

Disampaikan dalam Diseminasi Surveilans Gizi


Tingkat Provinsi Sulawesi Tengah
Palu, 24 September 2019
AKIBAT STUNTING… 3 G

Gagal tumbuh; Berat Lahir Gangguan perkembangan Gangguan metabolisme


Rendah, kecil, pendek, kurus, tubuh, berisiko gemuk dan
kognitif, nilai sekolah dan terkena penyakti tidak
daya tahan rendah, mudah sakit keberhasilan pendidikan menular

2
Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting

PILAR 1 PILAR 2 PILAR 3 PILAR 4 PILAR 5

Kampanye Konvergensi,
Komitmen dan Nasional Berfokus Koordinasi, dan Mendorong
pada pemahaman,
Visi Pimpinan perubahan
Konsolidasi Kebijakan Pemantauan
Tertinggi perilaku, Program “Nutritional dan Evaluasi
Negara komitmen politik Nasional, Daerah, Food Security”
dan akuntabilitas dan Masyarakat
41

32,3
Sumber : Data Riskesdas 2018
DATA e-PPGBM PROV. SULAWESI TENGAH

Balita Kurus Balita Berat


BADUTA
Individu yang perlu Penanganan Khusus dan Sangat Badan Sangat
Stunting
Kurus Kurang
(TB/U)
(BB/TB (BB/U)

Total JUMLAH BALITA yang masuk sebanyak 46.493 Balita (by name by
address) dari 299.228 (sasaran Proyeksi BPS) atau baru 15,5% dari sasaran
Proyeksi. (per tanggal 24 September 2019)
Underweight Stunting Wasting
7.243 11.215 4.794
Pemetaan Hasil Rekap Online e-PPGBM Per tgl 01 Jan 2019 s/d 24 Sept 2019
No Kab/Kota Sasaran Balita Jumlah Balita % Capaian Balita Underweight Stunting Wasting
(Estimasi BPS) Terentry Terentry (BB/U) (TB/U) (BB/TB)
% % %

1 Banggai Kepulauan 11.593 1.284 11,0 26,1 40,6 17,8


2 Banggai 34.220 9.970 29,1 16.2 21,5 10
3 Morowali 12.446 2.746 22,0 12,4 24,7 8,3
4 Poso 23.219 1.824 7,8 13,2 22,1 9,6
5 Donggala 32.209 7.217 22,4 20,4 30,2 16,2
6 Toli-Toli 23.134 7.130 30,8 6,0 12,9 4,1
7 Buol 17.956 1.167 6,4 10,5 18,3 6,9
8 Parigi Moutong 50.469 2.713 5,4 17,2 25,8 11,1
9 Tojo Una-Una 15.843 1.764 11,1 26,2 35,2 9,9
10 Sigi 22.501 4.593 20.4 22.5 30,6 14,1
11 Banggai Laut 8.427 1.262 14,9 12,7 33,3 5,3
12 Morowali Utara 13.225 2.558 19,3 13,4 26,2 11
13 Palu 33.966 2.265 6,6 16,6 26,3 13,4
SULTENG 299.228 46.493 15,5 15,9 24,6 10.6
LOKUS STUNTING DI PROVINSI SULAWESI TENGAH

2018 2019 2020


KAB. BANGGAI KAB. PARIGI MOUTONG 1.KAB. SIGI
2.KAB. MOROWALI
INTERVENSI GIZI SPESIFIK PERCEPATAN PENCEGAHAN STUNTING
LANJUTAN….
INTERVENSI GIZI SENSITIF PERCEPATAN PENCEGAHAN STUNTING
3 KOMPONEN UTAMA
PENANGGULANGAN STUNTING -

POLA POLA AIR BERSIH


ASUH MAKAN SANITASI

Cegah Stunting, Itu Penting


3
Pemetaan Kegiatan Sektor atau OPD Terkait dalam Percepatan Penurunan Stunting
INSTANSI

Dinas Kesehatan Sosial

Agama
Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kependudukan dan Catatan Sipil
Kelautan dan Perikanan
Perindustrian
Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat
Pengawasan Obat dan Makanan
Pendidikan
Komunikasi dan Informatika
Keluarga Berencana
Pemberdayaan Masyarakat Desa
Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Perencanaan Pembangunan Daerah
KEGIATAN INOVASI UNTUK PENCEGAHAN DAN INTERVENSI STUNTING
INOVASI DI DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH
1. INOVASI POSYANDU REMAJA “SALARA OTW
(SAHABAT LAYANAN REMAJA ON THE WEEK END)”

Layanan yg diberikan pd remaja usia 10-18


tahun, dilaksanakan setiap hari Sabtu &
Minggu yg melibatkan remaja sebagai
LOKASI :
pelaksana kegiatan.
1. Huntara PETOBO : Posyandu Remaja SALARA MATUVU SINGGANI

2. Huntara GAWALISE : Posyandu Remaja SALARA KAMAIPURA

3. Huntara BALAROA : SALARA BALAROA BANGKIT


4. Huntara SIBALAYA SELATAN : SALARA NASANA PURA

5. Huntara WOMBO : SALARA WOMBO BERSAUDARA


6. Huntara LOLI PESUA : SALARA BOIMO KAMI
7. Huntara BANGGA : SALARA RISIPURAMO KITA
8. Huntara BEKA : BEKA MOSINGGANI PAKABELO NGATA AMA GAYA

9. PANTOLOAN : Posyandu Remaja SALARA


KEGIATAN INOVASI UNTUK PENCEGAHAN DAN INTERVENSI STUNTING
INOVASI DI DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH
3. INOVASI POSBINDU PTM
KEGIATAN DALAM PENYELENGGARAAN POSBINDU

2. INOVASI SALAMA INA (BERSAMA


SELAMATKAN IBU DAN ANAK)
SALAMAINA adalah singkatan dari BERSAMA KITA
SELAMATKAN IBU DAN ANAK. Selain itu SALAMAINA
juga merupakan kata yang berasal dari bahasa suku
Kaili yang artinya adalah Selamat Ibu.
SALAMAINA salah satunya diimplementasikan dengan
upaya penanganan ibu hamil dan bersalin di dalam
tenda kesehatan reproduksi yang berada di titik titik
pengungsian di PASIGALA.
KEGIATAN INOVASI UNTUK PENCEGAHAN DAN INTERVENSI STUNTING
1. INOVASI DI KAB. BANGGAI

INOVASI POSYANDU PRA KONSEPSI


1. MERUPAKAN RANGKAIAN DARI PROGRAM
PENYELAMATAN 1000 HPK YANG DI LAKUKAN
UNTUK MENINGKATKAN STATUS GIZI IBU
SEBELUM TERJADI KONSEPSI/ PEMBUAHAN
ATAU BAGI WANITA PRAHAMIL.
2. PELAYANAN PRAKONSEPSI ADALAH
PELAYANAN WANITA USIA REPRODUKSI
SEBELUM KEHAMILAN UNTUK MEMASTIKAN
BAHWA KONDISI DAN PERILAKU IBU PADA
SAAT HAMIL YANG DAPAT MENIMBULKAN
RISIKO BAGI IBU DAN BAYI DAPAT
DIIDENTIFIKASI DAN DIKELOLA AGAR DAPAT
TERDETEKSI SEJAK AWAL KEHAMILANNYA.
3. MULAI DI CANANGKAN PADA MARET 2015.
KEGIATAN INOVASI UNTUK PENCEGAHAN DAN INTERVENSI STUNTING
2. INOVASI DI KAB. PARIGI MOUTONG
Bakul Debi (Balita Kuat dan Sehat Karena Desa Bijak) Inovasi
yang dilakukan oleh Puskesmas Balinggi

Kebun Gizi (bekerja sama dengan lintas pertanian) Inovasi yg


dilakukan Puskesmas Tada

TETU (Attention To Stunting) : memantau kesehatan ibu hamil,


perkembangan janin, hingga baduta dan balita, inovasi ini
dilakukan oleh Puskesmas Pangi

PADUTING GESIT (Palasa Peduli Stunting dengan Gerakan


Makan Sebutir Telur dalam Sehari). Inovasi Puskesmas Palasa

GELINTING MERDU (Gerakan Peduli Stunting Melalui


Posyandu). Inovasi Puskesmas Palasa

SITA PENTING (Sidole Tanampedagi Peduli Stunting). Inovasi


dilakukan oleh puskesmas Ampibabo
KEGIATAN INOVASI UNTUK PENCEGAHAN DAN INTERVENSI STUNTING
3. INOVASI DI KAB. MOROWALI
 Gesit : Gerakan Minum Susu dan Konsumsi Sebutir Telur
pada Ibu Hamil dan Balita setiap hari adalah gerakan yang
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan gizi terutama
protein pada ibu hamil dan balita.
 Saraba Atika (Sarapan Bersama, Menu Hati, Telur, Ikan,
dan Nasi) di Sekolah Dasar).
 PMO- TTD BUMIL : Adalah kegiatan pemantauan minum
obat tablet tambah darah pada ibu hamil yang dilakukan
oleh kader sebagai tugas bagian dari pendampingan ibu
hamil
KEGIATAN INOVASI UNTUK PENCEGAHAN DAN INTERVENSI STUNTING
4. INOVASI DI KAB. MOROWALI UTARA
KEGIATAN INOVASI UNTUK PENCEGAHAN DAN INTERVENSI STUNTING

5. INOVASI DI KAB. DONGGALA


6. INOVASI KAB. SIGI
K I B A S
Klinik Berjalan Sehat
“KIBAS SIGI”
DENGAN TARGET UTAMA

Adalah salah satu inovasi  Penemuan & penanganan kasus stunting


terutama dideerah yang sulit akses
dalam bentuk pelayanan pelayanan kesehatannya & masyarakat
kesehatan sebagai upaya miskin
 Peningkatan mutu dan kualitas pelayanan
dalam pencapaian target stunting
penanganan masalah stunting  Pemanfaatan bahan hasil pangan lokal
di Kabupaten Sigi dalam penanganan stunting
 Sinergitas seluruh elemen terkait dalam
penanganan stunting
KLINIK BERJALAN
SEHATpelayanan
1. Belum meratanya SIGI
(KIBAS
kesehatankepada SIGI)
masyarakat
terutamdaerah terpencil & sangat
TIM KIBAS
terpencil yang diakibatkan karena letak
1. Membentuk Tim sulit
KIBAS (sesuai dengan edaran
KABUPATEN
geografis yang dijangkau.
Bupati Sigi) yang terkoordinir mulai dari tingkat
2. Masih minimnya
Kabupaten, kesadaran
Kecamatan masyarakat
sampai di Desa TIM KIBAS
untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan
2. Penemuan sekaligus pelayanan dan intervensi
KECAMATAN
yang telah disediakan terutama karena
kasus stunting yang dilakukan oleh Tim KIBAS
faktor ekonomi
Kecamatan setiap& sabtu
pendidikan
& minggu.
masyarakat yang masih rendah.
3. Pembagian makanan hasil pangan lokal yang
dilakukan
3. Sarana & oleh Tim Kibas
prasarana bekerjasama dengan
bagi tenaga
kader PKK (Kecamatan
kesehatan Marawola dengan
yang belum memadai
olahan
4. Belumkelor, Kecamatan
adanya identitas &Kinovaro
belum dengan
olahan kacang merah)
terkoordinirnya secara baik petugas
4. Evaluasi hasil
kesehatan pelayanan
yang Tim Kibas oleh Dinas
ada di lapangan
Kesehatan Kabupaten Sigi yang dilakukan per
triwulan
KEGIATAN INOVASI UNTUK PENCEGAHAN DAN INTERVENSI STUNTING
7. INOVASI DI KAB. BUOL
 Kegiatan Inovasi Sakubusui (Sayur Kuah Ibu Menyusui) cara
pelaksanaan yaitu dengan cara apabila ada ibu paska
melahirkan maka kader PHBS secara sukarela
memberikan/mengantar sayur kuah kepada ibu paska
melahirkan agar bisa meningkatkan produksi Air susu ibu
dan memberikan konseling / penyuluhan tentang manfaat
pemberian ASI eksklusif. Inovasi dilakukan oleh Puskesmas
Karamat.
Want “Designer” Babies? Invest in Nutrition!

G R
N

Anda mungkin juga menyukai